lipid hand

advertisement
FISIOLOGI POHON
LIPID
Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada
Istilah lipid mencakup berbagai senyawa
trigliserida sederhana, senyawa majemuk berupa
fosfolipid dan glikolipid, dan senyawa lain seperti
cutin, suberin dan wax
 Secara umum lipid mempunyai sifat-sifat:
- Kelarutan dalam air rendah
- Mudah larut dalam pelarut organik spt acetone
benzene dan ether

 Lipid
pada tumbuhan dikelompokkan :
1. Lipid sederhana
2. Cutin, Suberin dan Waxes
3. Lipid majemuk
4. Isoprenoid/terpene
Ester asam
lemak dan
alkohol
Lipid kasar
(Crude lipid)
(ekstraksi
menggunakan
pelarut organik
Lipid sederhana
Ester asam lemak
& gliserol:
1. Lemak (fat)
2. Minyak (oil)
Lipid majemuk
Ester asam lemak,
alkohol & KH, P / S
1. Glikolipid
2. Fosfolipid
3. Sulfolipid
Derivat Lipid
Isoprenoid
(bukan ester
asam lemak
dan alkohol)
Essential oils,
Terpene,
Oleoresin,
Absisic acid,
Giberellin,
Karoten, dan
rubber
Turunan/produk
hasil degradasi
lipid
1.
2.
3.
4.
5.
Lipid Sederhana
Wax, Cutin, Suberin
Lipid Majemuk
Isoprenoid/Terpene
Senyawa Derivat dari terpene
Peran lipid pada tumbuhan sebagai :
Penyusun protoplasma khususnya membran protoplasma
Cadangan makanan dalam biji (misal: biji palmae dan buah
olive).
Lipid mengandung sangat sedikit oksigen dibandingkan
karbohidrat shg bila dioksidasi lipid menghasilkan
energi yang jauh lebih besar dibandingkan karbohidrat
 Lipid (dalam bentuk terpene) terdapat dalam getah pinus
(resin dan terpentin), dan getah karet (latex)
 Lipid (dalam bentuk cutin, suberin dan wax) berperan
sebagai lapisan pelindung bagian luar daun, buah/biji dan
batang
 Lipid terdapat di seluruh sel hidup baik sel tumbuhan
maupun hewan. Akan tetapi dalam sel vegetatif tumbuhan
kandungan lipid biasanya sangat rendah, kurang dari 1%
dari total berat kering tanaman


Kandungan lipid bervariasi tergantung pada:
a. Jenis tanaman: conifer – kandungan lipid tinggi
oak, elm, maple – kandungan lipid rendah
b. Musim
c.
: winter dan spring : akumulasi lipid
Summer : penurunan kandungan lipid
Bagian tanaman:
buah dan biji biasanya mempunyai kandungan lipid yang
jauh lebih besar dibandingkan dengan bagian vegetatif
tanaman.
Lipid ada yang tetap disimpan dalam buah (perikarp)
misal. pada buah alpokat dan olive, atau
dalam endosperm, misal. pada kelapa (coconut) atau
dalam embrio, misal. pada biji oak
Tabel Kandungan lipid pada beberapa bagian
tanaman
Bagian Tanaman
Kandungan
(% BK)
Daun
Kayu
Kulit Kayu
Buah olive
Buah coconut
Biji oak
5%
2–3%
> pada kayu
20 30 %
60 – 75 %
20 30 %
Keterangan
trmsk wax & cutin
trmsk deposit suberin
Sintesis lipid biasanya dilakukan di dalam organ/jaringan
dimana lipid tersebut disimpan. Hal ini karena sifat lipid
yang tidak larut dalam air sehingga tidak mudah untuk
ditranslokasi
 Sintesis dan akumulasi lipid pada buah dan biji biasanya
terjadi secara cepat, bersamaan dengan pembentukan
dari buah dan biji tersebut
 Pada saat biji berkecambah, lipid yang tersimpan diubah
menjadi asam lemak dan gliserol. Gliserol selanjutnya
diubah menjadi –gliserol fosfat lalu menjadi dihidarioksi
aseton-P yang dapat dipecah lebih lanjut melalui jalur
glikolisis dan dioksidasi melalui siklus Krebs untuk
menghasilkan energi atau diubah menjadi gula
 Asam lemak akan diubah menjadi Acetil Co-A yang
selanjutnya dapat dioksidasi melalui siklus Krebs untuk
menghasilkan energi (ATP dan NADH) atau masuk ke
siklus glioksilat untuk diubah menjadi gula (karbohidrat)

1. LIPID SEDERHANA
Yang termasuk dalam lipid sederhana adalah
Trigliserida yang merupakan ester dari gliserol
dan asam lemak
 Trigliserida yang pada suhu kamar berbentuk
cair disebut minyak (oil) sedang yang
berbentuk padat disebut lemak (fat)

Rumus molekul dari trigliserida adalah:
R1 – COOCH2
R2 – COOCH
R3 – COOCH2
Ket: R1, R2 & R3 adalah rantai C dari
asam lemak

Reaksi pembentukan trigliserida secara sederhana dapat
digambarkan sebagai berikut :
H2 – C – OH
H – C – OH
H2 – C – OH
(Gliserol)


+
C15H31COOH
C15H31COOCH2
C15H31COOH
C15H31COOCH
Lipase
C15H31COOH
C15H31COOCH2
(Palmitic acid)
(Tripalmitin)
+
3H2O
Pada tumbuhan sintesis trigliserida diduga terjadi pada
mitokondria, organel yang disebut glioksisom dan
endoplasmic reticulum
Pada daun, lipid juga disintesa dalam kloroplast. Reaksi
sintesis trigliserida diawali dari pembentukan gliserofosfat dari dihidarioksi aseton-P yang selanjutnya
membentuk gliserol dan pembentukan berbagai asam
lemak dari Asetil Co-A.
1.1 Asam Lemak



Asam lemak dikelompokkan menjadi asam lemak jenuh
(tidak ada ikatan ganda antara 2 atom C) dan asam lemak
tak jenuh (terdapat ikatan ganda antara 2 atom C)
Contoh beberapa asam lemak yang penting yang terdapat
pada tumbuhan berkayu adalah sebagai berikut:
Asam lemak Jenuh
Lauric
C12H24O2
Myristic
C14H28O2
Palmitic
C16H32O2
Stearic
C18H36O2
CH3(CH2)10COOH
CH3(CH2)12COOH
CH3(CH2)14COOH
CH3(CH2)16COOH
Asam lemak Tak-Jenuh
Oleic
C18H34O2
Linoleic
C18H32O2
Linolenic
C18H30O2
CH3(CH2)7CH:CH(CH2)7 COOH
CH3(CH2)4CH:CHCH2CH:CH(CH2)7 COOH
CH3CH2CH:CHCH2CH: CHCH2CH:CH(CH2)7 COOH


Palmitic acid merupakan asam lemak yang umum
dijumpai pada tumbuhan berkayu. Akan tetapi
kandungan asam lemak yang terbesar pada tumbuhan
berkayu pada umumnya dari golongan asam lemak tak
jenuh terutama oleic dan linoleic acid
Trigliserida cair = minyak (oil) umumnya mengandung
lebih banyak asam lemak tak jenuh (oleic, linoleic dan
linolenic) sedang trigliserida padat = lemak (fat) lebih
banyak mengandung asam lemak jenuh (palmitic dan
stearic)
 Kandungan
asam lemak tanaman
bervariasi dan dipengaruhi oleh:
-
-
-
Jaringan tanaman
Secara umum biji mempunyai kandungan asam lemak
yang jauh lebih banyak dan bervariasi dibandingkan
daun dan bagian tanaman yang lain
Iklim
Tumbuhan yang hidup di daerah beriklim dingin
mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh (misal:
Linoleic dan linolenic) dari pada tumbuhan yang hidup di
daerah beriklim panas
Kandungan asam lemak tak jenuh secara fisiologi
penting karena mempengaruhi fase transisi membran sel
dari cair ke padat. Bila kandungan asam lemak tak jenuh
dalam membran sel tinggi maka fase transisi dari cair ke
padat lebih rendah. Hal ini menyebabkan tanaman lebih
tahan terhadap chilling injury
2. WAX, CUTIN DAN SUBERIN



Permukaan luar dari batang, daun dan buah biasanya
dilapisi oleh lapisan yang kedap air (lapisan
impermeable) yang disebut dengan kutikel (cuticle) yang
tersusun atas cutin dan wax
Kutikel melekat pada sel epidermis dengan bantuan
lapisan pectin. Permeabilitas kutikel lebih ditentukan oleh
kandungan wax dari pada kandungan cutinnya
Lapisan kutikel biasanya lebih tebal pada tumbuhan yang
terkena sinar matahari lebih banyak (intensitas cahaya
tinggi) bila dibandingkan dengan yang ditempat teduh.
Selain itu kandungan kutikel juga ditentukan oleh faktor
genetis

Kutikel berfungsi untuk:
- Mengurangi penguapan air
- Perlindungan terhadap serangan pathogen

Wax merupakan ester dari rantai alkohol monohidrat
dan asam lemak dengan rantai C yang lebih panjang
dari asam lemak yang terdapat pada lipid sederhana
(atom C lebih dari 20)
Wax mengandung alkana, alkohol primer dan asam
lemak bebas dengan rantai atom C yang sangat
panjang
Wax disintesis di sel epidermis (misal. buah apel) dan
sel-sel dimana wax tersebut umumnya berada karena
sifat wax yang sulit ditranslokasi



Kandungan wax pada daun bervariasi mulai dari sangat
sedikit (trace) sampai sekitar 15% (db), tergantung
pada spesies tanaman dan kondisi lingkungan

Beberapa wax mempunyai nilai ekonomi yang cukup
tinggi antara lain:
- Carnauba wax
- Palm wax
- Ouricuri wax
- Raffia wax
- Fragrant wax
- dari daun palmae: Copernicia cerifera
- dari tangkai palmae: Ceroxylon andicola
- dari Attalea palm (Attalea excelsa)
- dari Madagaskar raffia palm
(Raphia pedunculata)
- dari daun Myrica carolinensis

Cutin
Merupakan polimer dari hidroksi asam lemak. Seperti
halnya wax, cutin disintesa didekat tempat cutin
dideposisikan karena sifatnya yang sulit ditranslokasi

Suberin
Mengandung asam, alkohol dan senyawa phenolic
dengan rantai yang panjang dan biasanya terdapat pada
batang tanaman (khususnya tanaman yang telah
menua). Suberin juga dijumpai sebagi penyusun
Casparian strips pada sel endodermis
3. LIPID MAJEMUK
Lipid membentuk senyawaan kompleks dengan posfor
(disebut fosfolipid), karbohidrat (glikolipid) dan sulfur
(sulfolipid)
 Fosfolipid merupakan ester dari asam fosfat dan
berbagai alcohol seperti gliserol, inositol dan fitosfingosin
yang terdapat di dalam sel hidup
 Fosfolipid yang banyak (umum) dijumpai pada sel
tanaman adalah Gliserofosfatide
 Fosfolipid mempunyai bagian yang hidrofobik (tidak larut
dalam air: asam lemak) dan bagian yang hidrofilik
(dapat larut dalam air: misal. gliserol, inositol dan
choline)
 Adanya kedua bagian ini membuat fosfolipid mempunyai
peran yang penting dalam membran sel




Dalam glikolipid, gugus hidarioksi (-OH) terminal/ujung
berikatan dengan gula/karbohidrat misal galaktosa atau
glukosa, contoh: mono- dan digalaktosil digliseride yang
dijumpai di kloroplast.
Glikolipid yang mengandung glukosa biasanya juga
mengandung sulfur sehingga disebut sulfolipid
Sulfolopid terutama dijumpai di kloroplast walaupun juga
ada di bagian/jaringan selain kloroplast
4. ISOPRENOID/TERPENE


Ioprenoid/terpene merupakan hidrokarbon yang
tersusun atas berbagai jenis isoprene (C5H8)
Isoprenoid/terpene mempunyai nilai ekonomisal yang
tinggi dan dikenal misalnya sebagai esensial oil, resin,
karotenoid, dan karet

4.a. Essential oil
-
Merupakan senyawaan dengan rantai lurus atau siklik
dan dapat berupa mono-, di- atau sesquiterpene
Perbedaan sifat dari essential oil tergantung pada
gugus kimia yang berikatan dengan senyawaan
tersebut
Merupakan sumber dari odor (bau) yang terdapat pada
bunga, buah dan batang pada berbagai tumbuhan
Dihasilkan di glandular cell atau glandular hair yang
terdapat pada bunga, daun maupun batang
Fungsi essensial oil bagi metabolisme tanaman tidak
diketahui, tetapi essensial oil diguga berperanan dalam
menarik serangga pollinator atau mengusir predator
-
-
 4.b.
-
-
-
-
Resin
Merupakan campuran dari asam resin (C20H30O2), asam
lemak, ester dari asam-asam tersebut, sterol, alcohol,
dan wax
Dihasilkan dari sel-sel parenkim dan dialirkan melalui
saluran resin (resin ducts)
Peran resin dalam metabolisme tanaman tidak diketahui
dan tidak berperan sebagai cadangan makanan bagi
tumbuhan tersebut. Resin diduga berperan dalam
ketahanan terhadap serangan jamur pembusuk
Kayu pinus (kandungan resin tinggi) lebih tahan
terhadap serangan jamur pembusuk dibandingkan
dengan kayu Spruce (kandungan resin rendah)
Kayu pinus yang terserang jamur akan menghasilkan
terpene yang dapat mengusir/menghambat kumbang
kayu dan jamur pembusuk yang lain
- Secara ekonomis resin mempunyai nilai yang penting.
Misal:
• Copal: resin yang mempunyai kekerasan dan titik
lebur tinggi; berasal dari pohon leguminoceae
• Dammar: dihasilkan oleh Dipterocarpaceae
• Kauiri gum: dihasilkan oleh Pohon Kauri (Agathis
australis)
 4.c.
-
-
Oleoresin
Oleoresin merupakan resin yang dihasilkan oleh pinus
Oleoresin mengandung: asam resin 66%, turpentine
(essential oil) 25%, nonvolatile neutral material 7% dan
air 2%
Oleoresin dihasilkan oleh sel hidup yang disebut sel
epithelial yang terdapat di bagian terluar dari sapwood
 4.d.
Carotenoid
Carotenoid merupakan tetraterpene yang mempunyai
rumus molekul C40H56
- Carotene merupakan hidrokarbon yang berwarna merah,
orange dan kuning dan terdapat hampir di semua organ
tanaman
- Carotene berfungsi (terlibat) didalam penangkapan
cahaya dalam proses fotosintesis dan melindungi klorofil
dari fotooksidasi
- Xanthofil merupakan pigmen kuning atau kecoklatan
yang terdapat pada daun atau pada algae
- Xanthofil mengandung oksigen dan mempunyai rumus
molekul C40H56O2
-
 4.e.
-
Karet (Rubber)
Karet merupakan politerpene yang tersusun atas 500–
5000 unit isoprene yang tersusun secara linear
CH3
CH3
CH2 – C = CH – CH2 – CH2 – C = CH – CH2 –
-
Karet ataupun latex tidak berfungsi sebagai cadangan
makanan bagi tumbuhan
-
-
Penghasil utama karet di tropis adalah Hevea brasiliensis
(famili Euphorbiaceae) sedang trans isomer dari karet
yaitu gutta-percha dihasilkan dari Palaquium gutta (famili
Sapotaceae)
Latex khususnya dihasilkan oleh latex vessel walaupun
kadang-kadang oleh sel parenkim
Latex vessel terdapat pada kulit
5. SENYAWAAN DERIVAT DARI
TERPENE
a. Abscisic acid
Derivate dari sesquiterpene dan merupakan plant growth
regulator (zat pengatur tumbuh)
b. Gibberelin
Merupakan plant growth regulator derivate dari diterpene
c. Phytol: merupakan derivate dari diterpene yang
merupakan alcohol penyusun dari khlorofil
d. Steroid atau sterol
Merupakan derivate dari isoprenoid. Triterpene squalene
merupakan precursor dari kolesterol.
Steroid yang dihasilkan tumbuhan disebut fitosterol
Misal: stigmasterol dan ergosterol yang merupakan
precursor vitamin D
Fungsi sterol bagi tanaman tidak diketahui tetapi
merupakan precursor bagi berbagai hormone dan
vitamin pada hewan
SEKIAN
Download