BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN 4.1 Konsep Desain 4.1.1 Kerangka Konsep Desain Gambar 4.1 Kerangka Konsep (Sumber : Qoni’ah Azrina,2015) 101 102 4.1.2 Tema Tema yang digunakan dalam perancangan ini adalah alat musik tradisional Indonesia dengan teknik pukul. Konsep ini mengambil dari beberapa bentuk alat musik Indonesia bagian barat, timur dan tengah yang memiliki bentuk-bentuk serupa dan tidak asing bagi anak-anak. Alat musik dengan teknik pukul merupakan kegiatan yang mudah dilakukan anak usia dini untuk melatih motorik anak, selain itu hal ini juga dapat merangsang kepekaan pendengaran pada anak. Inilah salah satu konsep yang ingin diterapkan kepada anak. Anak-anak diperkenalkan kepada alat-alat musik Indonesia. Pengambilan tema ini juga bertujuan untuk memperkenalkan salah satu budaya Indonesia kepada anak berusia golden age, sehingga anak-anak tidak meninggalkan budayanya sendiri. Karena semakin banyak anak-anak dizaman ini yang sudah tercampur oleh budaya luar. Selain itu untuk menciptakan generasi penerus yang cinta akan Tanah Air. Gambar 4.2 Alat Musik Pukul Tradisonal Indonesia (Sumber : www.pinterest.com) 4.1.3 Gaya Pengambilan gaya pada perancangan ruang belajar dan bermain taman kanakkanak ini adalah modern. Ruang didesain secara sederhana, tidak terlalu banyak ornamen-ornamen, ukiran dan detail pada furniturenya. Gaya modern pada awalnya terispirasi dari gerakan kubisme yang sifatnya berbentuk kubus hingga sekarang berkembang menjadi berbagai bentuk namun tetap tidak menggunakan ukiran yang rumit. 103 Gambar 4.3 Contoh Ruang Belajar dan Bermain Bergaya Modern (Sumber : www.pinterest.com) 4.1.4 Citra Perancangan ruang belajar dan bermain taman kanak-kanak ini akan memberikan citra yang attractive, playfull dan fun. Dimana citra yang akan di timbulkan ini disesuaikan dengan sifat anak-anak yang selalu senang dan gembira. Anak-anak sangat perlu ruangan yang membuatnya senang, nyaman dan aman pada saat belajar dan bermain. Penggunaan citra ini juga dikolaborasikan kedalam bentuk elemen interior yang diambil dari bentuk alat musik pukul Indonesia. Gambar 4.4 Contoh Ruang Belajar dan Bermain attractive, playfull dan fun (Sumber : www.pinterest.com) 104 4.1.5 Bentuk Penggunan bentuk pada ruang belajar dan bermain taman kanak-kanak adalah perpaduan antara bentuk geometis dan organik. Bentuk-bentuk tersebut diadopsi dari penggunaan tema alat musik pukul indonesia yang dapat memeberikan pengetahuan alat musik Indonesia kedalam desain ruang. Konsep geometris dan organik yang diaplikasikan adalah bentuk lingkaran dan persegi panjang yang terinspirasi dari bentuk alat musik pukul Indonesia. Bentuk ini akan diaplikasikan pada elemen interior dan furniture. Penggunaan konsep bentuk pada furniture tidak semata-mata memberikan kesan estetis pada suatu ruangan, tetapi juga harus memgutamakan keamanaan pada anak, seperti memperhatikan bagian sudut-sudut agar tidak menggunakan bentuk runcing yang membahayakan anak. 4.1.6 Warna Penggunaan warna pada ruang belajar dan bermain taman kanak-kanak sangat penting, mengingat citra yang ingin di tampilkan tempat ini adalah fun, playful dan atractive tentunya warna merupakan peran utama untuk memberikan citra tersebut. Konsep warna yang digunakan dalam perancangan ini adalah warna putih, kuning, orange, biru dan hijau. Warna-warna tersebut diambil dari penerapan gedung dan citra yang akan di implementasikan kepada elemen interior dan furniture. Gambar 4.5 Warna Ruang Belajar dan Bermain attractive, playfull dan fun (Sumber : Qoni’ah Azrina,2015) 105 4.1.7 Furniture Dalam perancangan furniture ruang belajar dan bermain taman kanak-kanak banyak menggunakan furniture dengan sistem modular dengan bentuk lingkaran dan persegi panjang. Furniture yang di gunakan tentunya mengutamkan faktor keamanan, dari mulai bentuk hingga penggunaan bahan materialnya. Gambar 4.6 Contoh Furniture Terinspirasi dari Bentuk Alat Musik Pukul Indonesia (Sumber : Qoni’ah Azrina,2015) 4.1.8 Elemen Interior 1. Lantai Penggunaan material lantai yang akan di gunakan sesuai dengan pertimbangannya seperti mudah di bersihkan, mudah perawatan dan tidak membahayakan anak. Beberapa alternatif material penetup lantai seperti pada gambar. Gambar 4.7 Contoh Lantai Ruang Belajar dan Bermain. (Sumber : www.pinterest.com) 106 2. Dinding Dinding pada ruang belajar dan bermain taman kanak-kanak dapat menggunakan beberapa macam material seperti cat, multipleks dan pvc . Bentuk dan warnanya akan disesuaikan dengan konsep agar memberikan suasana ruang fun, attractive dan playfull. 3. Ceiling Sebagai penutup ruangan ceiling dapat di olah dengan penaikan penuruan ceiling, maupun bentuk-bentuk menarik yang disesuaikan dangan tema itu sendiri. Gambar 4.8 Contoh Ceiling yang Terinspirasi dari Bonang. (Sumber : www.pinterest.com) 4.1.9 Fisika Bangunan 1. Pencahayaan Penggunanan pencahayaan mengoptimalkan cahaya alami dari matahari karena jam belajar hanya berlangsung pada saat pagi hingga siang hari. Selain itu sinar matahari sangat baik untuk pertumbuhan anak. Namun penggunaan pencahayaan buatan diperlukaan pada saat kondisi cuaca sedang tidak mendukung. Penggunaan LED yang mendukung untuk membantu penerangan, selain merupakan lampu yang hemat energy lampu ini juga tidak mengandung zat berbahaya. 2. Penghawaan Penghawaan pada pusat pembelajaran anak usia dini menggunakan kombinasi penghawaan buatan dan alami, tetapi tetap mengoptimalkan udara alami, melalui ventilasi maupun jendela akan memberikan udara yang segar pada anak-anak. Pemanfaatan green material juga akan 107 mempengaruhi udara dalam ruang. Penggunaan penghawaan AC disediakan juga yang burfungsi untuk menjaga kelembaban udara. 3. Akustik Akustik bertujuan untuk pengendalian kebisingan suatu ruangan. Karena dalam proses belajar mengajar diperlukan suasana yang tenang dan kondusif. 4.1.10 Teknik Bangunan 1. Sistem Keamanan Sistem CCTV Gambar 4.9 CCTV Pada Gedung (Sumber : http://en.wikipedia.org) Sistem CCTV (Close Circuit Television) digunakan untuk mengatisipisai dari tindak kejahatan dan sebagai pengawasan. CCTV di letakkan di area public, private maupun semi private. 2. Sistem Proteksi Kebakaran Smoke Detector Gambar 4.10 Smoke Detector Pada Gedung (Sumber : www.agenalatpemadamapi.com) Perangkat yang mendeteksi asap, biasanya sebagai indikator kebakaran. 108 Sistem Hydrant Gambar 4.11 Hydrant Pada Gedung (Sumber : www.hiwtc.com) Sistem hydrant dipasang pada bangunan dengan luas 500m. Sprinkler Gambar 4.12 Sprinkler Pada Gedung (Sumber : www.justrec.com) Alat yang dihubungkan dengan jaringan pipa air bertekanan tinggi dan akan memancarkan air secara otomatis dan merata ke semua arah sebelum api membesar Alat Pemadam api ringan (APAR) Gambar 4.13 Alat Pemadam Api Ringan (Sumber : www.autobild.co.id) Alat berbentuk tabung, penggunaan APAR secara efektif mampu mencegah terjadinya kebakaran.