BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan hal yang sangat esensi dalam kehidupan kita, sehingga tidak bisa diabaikan. Dalam keseharian komunikasi antar semasa sudah tak pelak lagi harus kita lakukan. Tetapi faktanya seringkali di antara pelaku komunikasi terjadi konflik hanya karena kesalahan berkomunikasi (miss communication). Biasanya hal ini disebabkan karena di antara pelaku komunikasi memiliki budaya diri yang kemudian berpengaruh pada pembentukan persepsi yang berbeda. Dengan demikian sudah sangat jelas bahwa setiap pelaku komunikasi harus jeli dan hati-hati ketika memproses dan memproduksi pesan yang akan disampaikan. Sebagai mahluk sosial, kita tidak hanya dituntut untuk berkomunikasi dengan sasama dalam tataran antarpribadi saja, tetapi juga pada tataran yang lebih luas yakni berkomunikasi di depan khalayak banyak. Kondisi seperti sudah pasti akan dihadapi oleh setiap orang. Tentu saja bila diri kita tidak siap, maka penyampaian pesan pun akan kelabakan. Berbicara di depan umum tidak hanya terbatas pada berpidato saja, tetapi juga mencakup berbagai kegiatan lain seperti MC, pembicara/pemakalah, moderator, juru lelang dan lain sebagainya. Berbicara di depan khalayak umum berarti tidak saja melatih keberanian untuk berkomunikasi di depan banyak orang, tetapi juga mempelajari etika dan seni penyampaian pesan melalui bahasa verbal maupun non verbal yang disesuaikan dengan situasi, konteks dan audiens. Tentu saja berbicara di depan khalayak umum tidaklah mudah, tetapi juga tidak sulit untuk dilakukan. Tantangan terbesar ketika berbicara di depan orang banyak adalah mengalahkan rasa takut serta ketidakpercayaan diri. Oleh karena itu belajar dan berlatih secara terus 1 menerus akan membantu diri seseorang untuk memiliki kemampuan menguasai audiens, mengatasi rasa gugup serta berkata-kata dengan lancar. Namun demikian, seseorang ketika akan berbicara di depan umum, sebelumnya harus memiliki persiapan. Paling tidak dia harus mengetahui apa tema dan konteks acaranya, serta siapa audiensnya. Dengan demikian pembicara tersebut dapat merencanakan serta mempersiapkan segala sesuatunya. Kemampuan berbicara di depan orang banyak bisa dimiliki oleh siapapun, tidak terkecuali pada anak-anak sekolah. Di luar negeri, anak-anak sudah sedari kecil diberikan ruang untuk mengungkapkan kata hati, pendapat serta kritikan-kritikannya mulai dari lingkup terkecil di lingkungan keluarga. Terlebih kurikulum di sekolah pun menyisipkan mata pelajaran yang menuntut keberanian mereka di berbicara di depan orang banyak. Alhasil, di usia muda mereka sudah memiliki kepercayaan diri serta kemampuan yang mumpuni untuk menyampaikan ide-ide serta gagasan-gagasan pada khalayak banyak. Seyogyanya, para siswa di sekolah kita pun harus didorong untuk berani tampil di depan orang banyak, paling tidak di depan teman-temannya. Aktivitas tersebut bisa saja dimulai dari hal yang sederhana, misalkan membacakan puisi, bercerita/mendongeng, menjadi MC, mempimpin doa sampai pada menjadi moderator, pembicara atau berpidato. Sehubungan dengan itu pemberian pelatihan “Teknik Berbicara di Depan Khalayak Umum” dipandang perlu untuk membantu membentuk kepercayaan diri serta mengasah kemampuan anak-anak dalam menyampaikan pesan di depan orang banyak dengan sistematis, beralur serta beretika. 2 1.2 NAMA DAN TUJUAN KEGIATAN Kegiatan yang dilakukan adalah pemberian Pelatihan Teknik Berbicara di Depan Khalayak Umum (Public Speaking) dengan tujuan sebagai berikut: 1.3 Mengasah kemampuan anak-anak untuk dapat berbicara secara sistematis 1.4 Mengasah kemampuan anak-anak agar dapat menjelaskan sebuah materi secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan 1.5 Menumbuhkan kepercayaan diri dan membangun konsep diri positif pada anakanak 3 BAB II SEKILAS TENTANG PUBLIC SPEAKING Public Speaking pada awalnya merupakan sebuah kegiatan menyampaikan pesan di depan khalayak banyak dalam bentuk pidato. Untuk dapat memahami pengertian public speaking, terlebih dahulu kita perlu memahami arti/definisi public speaking. Berikut beberapa definisi public speaking; 1. Menurut Webster’s Third New International Dictionary, Public Speaking adalah: a). The act of process of making speeches in public (proses pembicaraan di depan publik). b). The art of science of effective oral communication with an audience (seni ilmu pengetahuan mengenai komunikasi lisan yang efektif dengan para pendengarnya). 2. Menurut David Zarefsky, dalam Public Speaking: Strategic for Success; “Public speaking is a continous communication process in which message and signals circulate back and forth between speaker and listeners.” (Berbicara di muka umum adalah suatu proses komunikasi yang berkelanjutan di mana pesan dan lambang bersirkulasi ulang secara terus menerus antara pembicara dan para pendengarnya). 3. Menurut Ys. Gunadi dalam Himpunan Istilah Komunikasi; Public Speaking adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan tentang sesuatu hal atau topik dihadapan banyak orang. Tujuannya antara lain untuk mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan memberikan informasi kepada masyarakat di tempat tertentu. Dari beberapa definisi tersebut, dapat kita rangkum menjadi satu kesatuan, bahwa public speaking adalah seni berbicara di depan umum/publik tentang suatu hal/topik tertentu secara lisan, dengan tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan memberikan informasi. Mempelajari public speaking berarti tidak saja melatih keberanian untuk berbicara di depan banyak orang, tetapi juga mempelajari etika dan seni penyampaian pesan melalui bahasa verbal maupun non verbal yang disesuaikan dengan situasi, konteks dan audiens. Tentu saja public speaking tidaklah mudah. Tetapi juga tidak sulit untuk dilakukan. 4 BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN Dilaksanakan pada Hari Rabu, 19 Januari 2011, mulai pukul 10.00-12.00 WIB bertempat di SMA Bunda Kandung, Jl. Poltangan. Peserta yang hadir berjumlah 41 siswa kelas XII. selama lebih kurang 3 jam mulai dari pukul 13.00-16.00. Kegiatan pelatihan terbagi menjadi dua bagian, yakni: pemberian materi selama 45 menit, praktek dan validasi selama 2 jam. Dalam prakteknya peserta diberi kesempatan untuk membuat draft/materi yang akan disampaikan di depan teman-temannya. Kami memberikan kebebasan kepada mereka untuk menentukan tema ataupun bentuk public speaking yang akan dibawakan. Berikut ini adalah bentuk-bentuk public speaking yang disampaikan peserta pelatihan beserta validasinya: No Nama Peserta dan Bentuk Public Speaking yang dibawakan 1 Marni Bentuk public speaking yang dibawakan oleh dian berupa pidato yang berjudul “Membantu Orang Tua” 2. Linda Stepi Bentuk public speaking yang dibawakan oleh Diana adalah berpidato dengan judul “Wajib Belajar 9 Tahun” 3 Gianto Dalam pelatihan ini Wahyu membawakan bentuk public speaking berupa perkenalan diri 4 Rini Septiani Bentuk public speaking yang dibawakan Rini adalah menyampaikan pengumuman tentang kelulusan kelas. 5 Udin Dalam pelatihan ini Udin membawakan bentuk public speaking berupa perkenalan diri 6 Juni Juni membawakan public speaking berupa ceramah dengan tema “Bersikap Hormat pada Guru” Validasi yang diberikan oleh kami Dalam pidatonya Marni terlalu cepat berbicara dan banyak gerakan badan. Linda berpidato terlalu singkat sehingga esensi materinya tidak tersampaikan secara detil Giant cukup bisa menguasai audiens dan intonasi serta artikulasinya cukup tertata baik Rini dapat berbicara dengan lantang, tertata tetapi Udin berbicara dengan malu-malu dan tidak menatap teman-temannya. Juni terlihat menguasai materi, dapat mengatur tutur kata serta gerak tubuh yang tidak berlebihan 5 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Afifah Pratama Dalam pelatihan ini Afifah membawakan bentuk public speaking berupa MC di acara ulang tahun Herlina Rizkiya Fauzi Bentuk public speaking yang dibawakan Herlina adalah pidato dengan judul “Sholah 5 Waktu” Misbakhul Anan Misbakhul membawakan bentuk public speaking berupa perkenalan diri Lia Lia membawakan bentuk public speaking berupa perkenalan diri Penuturannya cukup bagus hanya saja masih terlalu banyak gerakan tangan Cukup bagus dalam penyampaian materinya, tetapi pandangan mata lebih banyak pada satu arah, tidak berusaha untuk “menyapu” seluruh audiens Penampilannya datar, lebih banyak tersenyum Hampir senada dengan Misbakhul, Lia menyampaikan perkenalan dirinya penuh malu-malu dan gerakan tubuh yang condong ke depan Pemaparan materinya cukup fokus dan Tari Dalam pelatihan ini Tari membawakan berupaya menyelipkan unsure humor, public speaking berupa pidato tentang tetapi gerak badan cukup kaku Wajib Berpuasa Indri terlihat melibatkan audiens Indri Yanah Indri membawakan bentuk public dengan cara menyapanya, tetapi speaking berupa MC Ulang Tahun gerakan tubuh tidak terkontrol dengan lebih banyak gerakan maju mundur Yusuf cukup dapat menguasai audiens Muhammad Yusuf Yusuf membawakan bentuk public dan bisa melakukan improvisasi speaking berupa pidato Perpisahan dengan baik Kelas Kurang bisa berimprovisasi dan Adit Rostian Bentuk public speaking yang terdengar monoton dibawakan Adit adalah perkenalan diri Kurang bisa berimprovisasi dan Marzuki Marzuki membawakan bentuk public terdengar monoton speaking berupa perkenalan diri Kurang bisa mengontrol gerakan tubuh. Sandi Hermawan Sandi membawakan bentuk public speaking berupa MC Terlihat berusaha mempersuasi Dian Bentuk Public Speaking yang audiens, cukup bagus memainkan dibawakan Dian adalah Pidato tentang gerakan tangan. wajibnya membantu orangtua Kontak mata dengan audiens kurang. Devi Komalasari Devi membawakan bentuk Public Speaking berupa pidato tentang “Iman Kepada Allah” 6 BAB IV MATERI HOW TO SPEAK VERY WELL AND EFFECTIVE APA YANG DIMAKSUD DENGAN PUBLIC SPEAKING? ADALAH BERBICARA DI DEPAN PUBLIK . RAGAMNYA BISA BERUPA PIDATO, PRESENTASI, MC, INTERVIEW DAN LAINNYA SEBAGAINYA 7 APAKAH BERBICARA DI DEPAN PUBLIK ITU MUDAH? JAWABANNYA: TIDAK MUDAH TAPI JUGA TIDAK SUSAH MENGAPA TIDAK MUDAH? 1. KARENA MEMBUTUHKAN KESIAPAN FISIK DAN METAL 2. KARENA MEMBUTUHKAN KETERAMPILAN: SENI BERBICARA, SENI MENGUASAI MATERI, SENI MENGUASAI DIRI, SENI MENGUASAI KHALAYAK DAN KEADAAN 3. KARENA MEMBUTUHKAN PENGETAHUAN ARISTOTELES MENGATAKAN: PERLUNYA ETHOS, PATHOS, DAN LOGOS 1 2 CEMAS DI BALIK LAYAR G U G U P 8 DEMAM PANGGUNG KERINGAT DINGIN 2 3 CEMAS 4 T A K U T 5 D E M A M P A N G U N G KESIMPULAN : CEMAS DI BALIK LAYAR + GUGUP + KERINGAT DINGIN + CEMAS + TAKUT + DEMAM PANGGUNG = KOMUNIKASI GAGAL DAN TUJUAN TIDAK TERCAPAI 9 MENGAPA PUBLIC SPEAKING DIKATAKAN TIDAK SUSAH? JAWABANNYA : KARENA DAPAT DIPELAJARI DAN DILATIH BEBERAPA HAL YANG DAPAT DIPELAJARI DAN DILATIH Latihan berbicara didepan kaca, di ruang terbuka, atau di depan teman, saudara, orang terdekat dan persilahkan mereka menilai penampilan anda. Siapkan intonasi, gaya bahasa, susunan kata. 2. Siapkan mental positif bahwa anda bisa melakukannya (latih kepercayaan diri) 3. Selalu mengevaluasi diri anda setelah latihan, mungkin dengan merekam suara anda lewat Hp, atau Alat perekam lainnya 10 Trik yang bisa dilakukan agar rasa percaya diri tumbuh ketika berbicara di depan umum. 1. Jaga Kecepatan Bicara 2. Kembangkan Bahasa (kosa kata) 3. Perhatikan paralanguage 4. Buka Tangan 5. Pelihara Kontak Mata 6. Berdiri/duduk dengan tegak 7. Buang Beberapa Kata, seperti “eu..., apa.., anu…dst” 11 BAB V FOTO-FOTO KEGIATAN 12 13 14