PASAR MODAL RATIH KURNIASIH PENGERTIAN PASAR MODAL Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Menurut Husnan (2003) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Menurut Usman (1990:62), umumnya surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal dapat dibedakan menjadi surat berharga bersifat hutang dan surat berharga yang bersifat pemilikan. Surat berharga yang bersifat hutang umumnya dikenal nama obligasi dan surat berharga yang bersifat pemilikan dikenal dengan nama saham. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham dan lainnya. PERANAN PASAR MODAL Peranan Pasar Modal dari sudut pandang mikro : Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan. Memberikan kesempatan kepada para pemodal untuk menentukan hasil (return) yang diharapkan. Memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. Menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Peranan Pasar Modal dari sudut pandang makro (perekonomian negara) : Fungsi tabungan Fungsi kekayaan Fungsi likuiditas Fungsi pinjaman TUJUAN PASAR MODAL Sudut Pandang Negara Pasar modal dibangun dengan tujuan menggerakkan perekonomian suatu negara melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara. Negara memilki kekuatan dan kekuasaan untuk mengatur bidang perekonomian. Sudut Pandang Emiten Pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan modal, sehingga dapat membentuk struktur modal yang lebih baik. Sudut Pandang Masyarakat Masyarakat memiliki sarana baru untuk menginvestasikan uangnya. MANFAAT PASAR MODAL 1. 2. 3. 4. 5. Pasar modal merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien. Pasar modal sebagai alternatif investasi. Memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprospek baik. Pelaksanaan manajemen perusahaan secara profesional dan transparan. Peningkatan aktivitas ekonomi nasional. PELAKU PASAR MODAL 1. Emiten Emiten merupakan pihak/perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa untuk memperoleh dana; perusahaan yang mencatatkan sahamnya dan diperdagangkan di bursa saham. a. b. c. Tujuannya, antara lain : Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama kepada pemegang saham baru. 2. Investor Investor merupakan pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi. Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya. Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain : a. Memperoleh dividen. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk dividen (pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki). b. Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan. c. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada saham yang benarbenar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya. 3. Lembaga Penunjang Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal. LEMBAGA DI PASAR MODAL Berdasarkan UU nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal dan UU nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, lembaga di pasar modal adalah : 1. Badan Pengawas Pasar Modal (Regulator) Yang berwenang menjadi bahan pengawas pasar modal adalah OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang sebelumnya adalah BAPEPAM-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan). 2. Bursa Efek Sebelum November 2007, ada 2 bursa efek di Indonesia yaitu: Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang fokus mengelola perdagangan saham. Bursa Efek Surabaya (BES) yang fokus mengelola perdagangan obligasi. BEJ dan BES akhirnya merger menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) 3. Lembaga Kliring dan Penjaminan yaitu Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). 4. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yaitu Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). 5. Perusahaan Efek • Penjamin Emisi (Underwriter) • Pedagang Efek (Dealer) • Perantara Perdagangan Efek (Broker, Pialang) • Manajer Investasi 6. Lembaga Penunjang Kustodian yaitu Bank Kustodian Biro Administrasi Efek Wali Amanat 7. Profesi Penunjang Akuntan Konsultan Hukum Penilai Notaris Profesi lain yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah 8. Emiten dan Perusahaan Publik STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA INSTRUMEN PASAR MODAL Instrumen atau surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal sering disebut efek. Pengertian efek adalah setiap surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan seperti surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), waran (warran), unit penyertaan kontrak, kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap turunan (derivatif) dari efek. Saham Biasa Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Saham biasa paling menarik bagi pemodal maupun bagi emiten (pihak yang memperoleh dana dari pasar modal dengan menerbitkan surat berharga). Hasil yang dapat diperoleh dari investasi saham bisa berasal dari dua sumber, yaitu: Dividen, yaitu bagian laba yang diberikan emiten kepada para pemegang sahamnya. Capital gain, yaitu pendapatan yang timbul dari penjualan saham dengan harga jual diatas harga beli. 1. 2. Right Issue Right issue diterjemahkan sebagai bukti right. Alat investasi ini merupakan produk turunan dari saham. Kebijaksanaan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah saham yang beredar, guna menambah modal perusahaan. Sebab dengan pengeluaran saham baru itu, berarti pemodal harus mengeluarkan uang untuk membeli right issue. Kemudian modal ini akan masuk ke modal perusahaan. Bagi pemodal, right issue berdampak positif kalau tidak berpengaruh terhadap harga saham. Sebaliknya, berdampak negatif kalau menyebabkan menurunnya harga. Secara umum dampak right issue bisa dirasakan oleh semua pemodal. Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak maka investor tidak terikat harus membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham. 3. Obligasi Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman (dalam hal ini adalah pemodal) dengan yang diberi pinjaman (emiten). Jadi surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan surat obligasi. Obligasi digolongkan sebagai efek yang memberikan penghasilan tetap karena penerbit (issuer) menjanjikan kepada pemegang obligasi untuk: - Membayar bunga periodik tetap - Membayar jumlah prinsipal tetap pada atau sebelum jatuh waktu Bunga obligasi umumnya dibayarkan setiap jumlah waktu yang tetap, misalnya setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun. Besarnya bunga tergantung dari kupon. Selain itu seperti halnya saham biasa, obligasi juga mengenal penghasilan dari capital gain yang bisa terjadi apabila saat pemegang obligasi melakukan penjualan obligasinya, mendapatkan harga yang lebih tinggi dari harga ketika saat membelinya. 4. Obligasi Konversi Obligasi Konversi (convertible bond), sudah dikenal di pasar modal Indonesia. Untuk kalangan emiten swasta, sebenarnya obligasi konversi lebih dulu populer daripada obligasi. Obligasi konversi sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya memberikan kupon tetap, memiliki jatuh tempo, dan memiliki nilai pari (nilai yang diberikan pada setiap lembar saham dan dicatat pada sertifikat saham). Hanya saja obligasi konversi memiliki keunikan, yaitu bisa ditukar dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi. 5. Waran Waran diterbitkan dengan tujuan agar pemodal tertarik membeli obligasi atau saham yang diterbitkan emiten. Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lain, misalnya obligasi atau saham. Penerbit saham harus memiliki saham yang nantinya dikonversi oleh pemegang waran. Namun setelah obligasi atau saham yang disertai waran memasuki pasar, baik obligasi, saham maupun waran dapat diperdagangkan secara terpisah. 6. Reksa Dana Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat investor untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat investor, khususnya investor kecil dan investor yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. PENAWARAN UMUM (GO PUBLIC) Penawaran umum adalah kegiatan yang dilakukan emiten untuk menjual efek kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diatur oleh undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. Kegiatan ini lebih populer disebut dengan go public. Emiten adalah pihak (perusahaan) yang melakukan penawaran umum dengan tujuan untuk memperoleh dana melalui pasar modal. Sedangkan masyarakat yang memberikan dana kepada perusahaan dengan membeli saham atau obligasi yang diterbitkan dan dijual oleh perusahaan disebut sebagai pemodal (investor). Adapun tujuan penggunaan dana dari hasil go public pada umumnya digunakan untuk: a. Ekspansi Dalam kehidupan suatu perusahaan akan diusahakan untuk melakukan perluasan dalam kegiatan operasinya. Perluasan ini dapat berupa peningkatan kapasitas produksi maupun diversifikasi jenis produk. Terkadang perusahaan tidak mungkin untuk memperoleh modal daripara pemegang saham yang berupa modal disetor, sehingga diputuskan untuk memperoleh modal dari luar perusahaan, yang dapat berupa pinjaman dari pihak lain atau dapat berupa penjualan saham baru kepada pihak lain di luar para pemegang saham yang sudah ada. b. Memperbaiki struktur permodalan Modal suatu perusahaan terdiri dari modal sendiri (equity) dan modal pinjaman. Setiap pinjaman tentu saja harus membayar bunga. Terkadang perusahaan mengalami kerugian hanya karena beban pinjaman terutama pinjaman dari mata uang asing di masa-masa nilai rupiah terdepresiasi tajam. Dengan demikian perusahaan akan dibebani pembayaran bunga yang meningkat. Bila hal ini berlangsung dalam jangka waktu lama, perusahaan dapat mengalami kebangkrutan. Salah satu tindakan penyelamatan adalah dengan mengurangi jumlah hutang, yaitu dengan menggantikannya menjadi modal saham, yang berarti perusahaan akan menjual saham baru untuk membayar hutang yang sangat membebani tadi. Tindakan ini dikenal sebagai restrukturisasi modal. c. Untuk melakukan pengalihan pemegang saham (divestasi) Perusahaan yang melakukan go public adalah perusahaan yang secara hukum dan nyata sudah beroperasi/menjalankan usahanya, yang sudah tentu telah ada pemilik dan pemegang sahamnya. Dengan pertimbangan tertentu terkadang pemegang saham tadi ingin melepaskan/mengalihkan saham yang dimiliki ke pihak lain. Hal ini mudah dilakukan jika memang telah ada pula pihak yang bersedia membelinya, akan tetapi jika tidak maka pemilik saham dapat memilih pasar modal sebagai tempat untuk menawarkan sahamnya secara umum (public offering). Pengalihan saham dari pemegang saham lama kepada pemegang saham baru disebut sebagai divestasi (divesment). JENIS PASAR MODAL 1. Pasar Perdana (Primary Market) Pasar perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit sebelum saham tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan. 2. Pasar Sekunder (Secondary Market) Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jualbeli saham diantara investor setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa. Dengan adanya pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan. Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu: 1. Bursa Reguler Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang sekarang sudah dimerjer menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Bursa Paralel Bursa paralel (over the counter) adalah suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh OJK. Over the counter karena pertemuan antara penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar diantara kantor para broker atau dealer. KELEBIHAN PASAR MODAL Kelebihan Pasar Modal bagi Emiten 1. Memungkinkan emiten lebih bebas dan fleksibel dalam mengelola dana. 2. Menjadi salah satu sumber pembiayaan jangka panjang bagi emiten. 3. Tidak terlalu membebani emiten, karena emiten hanya memberikan sejumlah dividen yang nilainya tergantung nilai laba yang diperoleh emiten. Hal ini berlaku jika emiten menjual efek dalam bentuk saham. Kelebihan Pasar Modal bagi Investor 1. Investor dapat memperoleh keuntungan yang disebut dividen atau bunga dari investasinya. 2. Pasar modal menjadi wahana berinvestasi yang tepat bagi yang ingin berinvestasi dalam surat berharga jangka panjang seperti saham, obligasi dan sebagainya. 3. Investor dapat leluasa untuk beralih alat investasi dengan jalur jual beli dalam pasar modal yang kemudian diharapkan akan memperoleh capital again. Kelebihan Pasar Modal bagi Pemerintah 1. Pasar modal berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi karena dengan adanya pasar modal kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan lancar karena dapat mencegah terjadinya kekurangan modal. 2. Pasar modal menjadi leading indicator (petunjuk penting) tren ekonomi atau kemajuan ekonomi negara. 3. Pasar modal mempunyai peran dalam memperluas pertumbuhan lapangan kerja seiring dengan terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi. KELEMAHAN KEBERADAAN PASAR MODAL 1. Resiko Inflasi : resiko yang terjadi karena adanya inflasi yang mengakibatkan nilai mata uang turun, sehingga menyebabkan daya beli dari dividen dan bunga yang diperoleh pemodal turun. 2. Resiko Delisting : resiko yang terjadi jika surat berharga atau efek yang telah dibeli investor dikeluarkan atau di-delisting dari pasar modal karena alasan tertentu. Salah satu sebab suatu efek di-delisting adalah karena emiten yang telah menjual efek tsb menderita kerugian atau pailit. 3. Resiko Likuiditas : resiko yang terjadi jika surat berharga yang ingin dijual tidak dapat cepat laku sesuai yang diharapkan. 4. Resiko Capital Loss : resiko yang telah terjadi jika surat-surat berharga terpaksa harus dijual dengan harga jual lebih rendah dibandingkan harga ketika membeli surat berharga tsb. 5. Resiko Bisnis : resiko yang terjadi jika kemampuan emiten dalam menghasilkan laba menurun, sehingga mengakibatkan dividen yang dibayarkan ke investor juga menurun. 6. Resiko Tingkat Bunga : resiko yang terjadi jika adanya kenaikan tingkat bunga bank yang mengakibatkan terjadinya penurunan harga surat-surat berharga. Kenaikan tingkat bunga bank mengakibatkan para investor lebih tertarik berinvestasi di bank daripada berinvestasi dengan membeli surat berharga di pasar modal. Dengan demikian, permintaan terhadap surat berharga menurun drastis yang kemudian mengakibatkan harga surat berharga juga mengalami penurunan. Aspek Pasar Uang Pasar Modal Jangka Waktu Jangka pendek biasanya dibawah 1 Jangka panjang biasanya tahun diatas 1 tahun Tingkat Bunga Tingkat bunga relatif tinggi Pihak yang Terlibat Individu, bank komersial dan institusi keuangan Pengawasan Diawasi oleh pemerintah melalui bank sentral secara langsung Transaksi Sirkulasi Dana Transaksi aktiva keuangan Merupakan transaksi kredit masyarakat Pertemuan antara pihak yang memerlukan dana dan pihak yang kelebihan dana Pelaku Pasar Tingkat Risiko Tingkat risiko pasar uang relatif tinggi oleh karena itu sebagai kompensasi bunga pasar uang relatif tinggi Tingkat bunga relatif rendah Investor baik secara individu maupun institusi, penjamin emisi, pemerintah dan perusahaan (emiten) Diawasi oleh pemerintah melalui badan yang berwenang di Indonesia Transaksi aktiva keuangan Merupakan transaksi kredit masyarakat Pertemuan antara pihak yang memerlukan dana dan pihak yang kelebihan dana Tingkat risiko pasar modal relatif rendah TERIMA KASIH