Ca DAN Mg TANAH

advertisement
BAHAN KAJIAN
MK. DASAR ILMU TANAH
Ca & Mg
TANAH
KALSIUM
DALAM
TANAH
Sumber Ca-tanah
Mineral primer :
1. Dolomit
: ………..
2. Kalsit
: ………..
3. Apatit
: ………..
4. Feldspar kalsium: ………..
5. Amfibol
: …………
Bahan Pupuk:
1. Kalsium nitrat
2. Gipsum
3. Batuan fosfat
4. Superfosfat
5. Ca-cyanamide
Kation kalsium dlm larutan tanah dapat mengalami:
1. Hilang bersama air drainase: Proses pencucian
2. Diserap oleh organisme
3. Dijerap pada permukaan koloid tanah
4. Diendapkan sebagai senyawa kalsium sekunder
Faktor ketersediaan Kalsium tanah:
1. Jumlah kalsium dapat ditukar (Ca++ yang dijerap oleh koloid tanah)
2. Derajat kejenuhan Kalsium dari kompleks pertukaran
3. Tipe koloid tanah
4. Sifat ion-ion komplementer yg dijerap oleh koloid tanah
5. …………….
MAGNESIUM
DALAM
TANAH
Sumber Mg-tanah
Mineral primer:
1. Dolomit
: ………..
2. Biotit
: ………..
3. Klorit
: ………..
4. Serpentin
: ………..
5. Olivin
: …………
Bahan Pupuk:
1. MgSO4.7H2O
2. MgSO4.H2O
3. K-Mg-sulfat
4. Magnesia
5. Basic slag
Kation magnesium dlm larutan tanah dapat mengalami:
1. Hilang bersama air drainase: Proses pencucian
2. Diserap oleh organisme
3. Dijerap pada permukaan koloid tanah
4. Diendapkan sebagai senyawa kalsium sekunder
Faktor ketersediaan Magnesium tanah:
1. Jumlah kalsium dapat ditukar (Mg++ yang dijerap oleh koloid tanah)
2. Derajat kejenuhan Mg dari kompleks pertukaran
3. Tipe koloid tanah
4. Sifat ion-ion komplementer yg dijerap oleh koloid tanah
5. …………….
Atmosfir
Lapisan
sedimen
Batuan karbonat
(Batukapur &
Dolomit)
Aplikasi gipsum menurunkan ketersediaan Mg-tanah
www.soils.org
Reaksi kapur dan pupuk dalam tanah
www.fao.org/docrep/field/003/ac1...2E05.htm
.
Liming of the soil:
Soil acidity is corrected by the application of lime material. The lime
material has to be a calcium or magnesium salt of a weak acid such as
limestone (CaCO3), dolomite (Ca Mg (CO3)2), quicklime (CaO), hydrated
lime or slaked lime (Ca (OH)2). The reaction of lime with acidic soil is
represented by the following equations
.Fungsi Kalsium
Calcium merupakan unsur hara esensial bagi tumbuhan, beberapa
fungsinya:
1.
2.
3.
4.
5.
Pembelahan sel dan pemanjangan sel
Perkembangan dinding sel
Serapan dan metabolisme nitrat
Aktivitas ensim
Metabolisme pati.
Calcium diangkut dalam xylem melalui mekanisme pertukaran ion.
Ia melekat pada molekul lignin dan pertukaran terjadi dengan
kalsium atau kation lain (mis. Mg++, Na+, K+, NH4+).
Calcium dalam tanah dan dalam jaringan tanaman bersifat tidak
sangat-mobil, sehingga diperlukan suplai Ca secara kontinyu.
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Fungsi Kalsium
Setiap jenis tanaman memerlukan Ca untuk
pertumbuhannya.
Once fixed, calcium is not mobile in the plant. It is an
important constituent of cell walls and can only be supplied
in the xylem sap. Thus, if the plant runs out of a supply of
calcium, it cannot remobilize calcium from older tissues.
Kalau transpirasi berkurang, suplai calcium ke bagian
tumbuhan yang sedang tumbuh juga menjadi berkurang.
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Faktor ketersediaan Ca dalam tanah.
Calcium ditemukan pada banyak mineral primer dan sekunder dalam tanah.
Bentuk ini tidak tersedia bagi tanaman. Calcium biasanya tidak mudah
tercuci.. Akan tetapi dalam waktu yang lama, unsur ini dapat bergerak ke
lapisan tanah yang lebih bawah..
Beberapa jenis tanah berasal dari bahan induk
batukapur, banyak tanah kaya Ca, dan subsoilnya
mempunyai pH lebih tinggi
pH tanah:
Acid soils have less Ca, and high pH soils normally have
more. As the soil pH increases above pH 7.2, due to
additional soil Ca, the additional “free” Ca is not adsorbed
onto the soil. Much of the free Ca forms nearly insoluble
compounds with other elements such as phosphorus (P),
thus making P less available.
Faktor ketersediaan Ca dalam tanah.
Soil CEC:
Lower CEC soils hold less
Ca, and high CEC soils hold
more.
Alkaline sodic soil (high sodium
content):
Excess sodium (Na) in the soil
competes with Ca, and other
cations to reduce their availability
to crops.
Cation competition:
Abnormally high levels, or
application rates of other cations, in
the presence of low to moderate soil
Ca levels tends to reduce the uptake
of Ca.
Sub-soil or parent material:
Soils derived from limestone, marl,
or other high Ca minerals will tend to
have high Ca levels, while those
derived from shale or sandstone will
tend to have lower levels.
Interaksi Ca dengan unsur lainnya.
Ca dengan Kation lainnya
Ketersediaan Ca dalam tanah berhubungan dnegan KTK tanah,
dan Ca++ ini bersaing dnegan kation lainnya, seperti sodium
(Na+), potassium (K+), magnesium (Mg++), Ammonium (NH4+), iron
(Fe++), dan aluminum (Al+++) untuk penyerapannya oleh tanaman.
Aplikasi pupuk K dosis tinggi dapat
mengurangi serapan Ca tanaman apel,
tanaman ini sangat peka thd rendahnya
serapan kalsium, dan translokasinya di
dalam pohon.
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Interaksi Ca dengan Na+
Tingginya
Konsentrasi
Na+ dalam
tanah
Na+ menggantikan
Ca++ pada tapak
jerapan
Aplikasi Ca-soluble, seperti gipsum,
dilakukan untuk desalinasi tanah-tanah
sodik melalui mekanisme pertukaran
kation Na+ oleh Ca++
Ca++ masuk ke
larutan tanah, dan
dapat tercuci
Struktur tanah
menjadi jelek dan
mungkin toksisitas
Natrium
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Interaksi Ca dengan Fosfat
Tanah tanah
pH > 7.0
Akumulasi Ca
bebas dalam
tanah
Ca++ berinteraksi
dengan anion fosfat
Membentuk
senyawa Ca-P yang
tidak (sukar) larut, P
tidak tersedia bagi
tanaman
Jumlah kation Ca biasanya lebih banyak daripada anion fosfat,
sehingga interaksi keduanya mengakibatkan penurunan
ketersediaan P dalam tanah.
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Interaksi Ca dengan Boron
Tanah kaya
Ca
Penyerapan B
terhambat
Tanaman
kaya Ca
Metabolisme
B
terhambat
Aplikasi Ca
terbukti efektif
membantu
detoksifikasi B
akibat aplikasi
B yang
berlebihan.
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Kesetimbangan dan Ratio Ca.
Ada kondisi yang ideal
tentang ratio K/Ca/Mg
dalam tanah
This concept probably originated from New
Jersey work by Bear in 1945 that projected an
ideal soil as one that had the following
saturations of exchangeable cations 65% Ca,
10% Mg, 5% K, and 20% H.
Ratio kation yg dianggap
ideal adalah Ca/Mg = 6.5/1;
Ca/K= 13/1; Mg/K = 2/1.
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Kesetimbangan dan Ratio Ca.
According to Dr. Stanley Barber, Purdue Univ., “There is no
research justification for the added expense of obtaining a definite
Ca:Mg ratio in the soil. Research indicates that plant yield or
quality is not appreciably affected over a wide range of Ca:Mg
ratios in the soil.”
Penelitian Wisconsin menemukan hasil jagung dan alfalfa tidak
secara nyata dipengaruhi oleh ratio Ca:Mg yg berkisar 2.28 :1
hingga 8.44 :1, tidak ada hara yg defisien, ratio Ca:Mg internal
tanaman dijaga dalam kisaran sempit sesuai dnegan kebutuhan
tanaman.
Kecukupannya status hara tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor
lainnya, selain ratio hara.
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Pemupukan Kalsium.
Sumber Ca berfungsi:
Pupuk hara Ca
Kapur (CaCO3) unt
menetralisi kemasaman
tanah
Koreksi problem Ca:
Pengapuran hingga pH
tertentu untuk mensuplai Ca
tanaman
Gipsum (CaSO4.7H2O) untuk
mensuplai Ca ke tanah tanpa
mempengaruhi pH tanah
Gipsum juga untuk mengoreksi
tingginya kandungan garam dalam
tanah
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
* Calcium content is not the same as neutralizing value. Neutralizing value is
determined by the combined amounts of calcium carbonate (CaCO3),
magnesium carbonate (MgCO3), and other neutralizing constituents in the
liming material.
Rekomendasi dosis Ca : ( berdasar hasil uji tanah dan analisis jaringan tanaman)
Bahan kapur
Approx. % Ca*
Dosis rekomendasi
Calcitic Limestone
32
1,000 to 15,000 lb./Ac
Dolomitic Limestone
22
1,000 to 15,000 lb./Ac
Hydrated Limestone
46
750 to 10,000 lb./Ac
Precipitated Lime
60
500 to 10,000 lb./Ac
Blast Furnace Slag
29
Fertilizers
Approx. % Ca.
Gypsum
CaCI2
Ca(NO3) 2
Ca-Chelates
22
36
19
3-5
100 to 2,000 lb./Ac
Recommended Rates of
Product
500 to 1500 lb./Ac
5-8 lb./Ac Foliar
10-15 lb./Ac Foliar
0.25-3 gal/Ac Foliar
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Ratio Ca/Mg
Ratio yang ideal Ca/Mg dalam tanah dapat dicapai dnegan jalan
pemupukan.
Rekomendasi awal dari New Jersey (1901) ratio “total” Ca dengan “total” Mg dalam
tanah sekitar 5/4.
Hasil-hasil penelitian berikutnya di New Jersey, menunjukkan bahwa
tanah alfalfa yang “ideal” mempunyai kejenuhan kation sebesar 65% Ca,
10% Mg, 5% K, dan 20% H.
Fertile soils commonly have a Ca/Mg ratio between 5/1 and 8/1.
However, this does not mean that the specific Ca/Mg ratio is required,
best, or even related to yield. Research results show that this ratio can be
as narrow as 2/1 or as wide as 11/1 without negative effects, assuming
that there is an adequate amount of each nutrient in the soil.
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Ratio Ca/Mg
In the mid-1980's the University of Wisconsin conducted research into
the effect of Ca/Mg ratio on alfalfa growth. They found that while the
Ca/Mg ratio in the plant tended to reflect the soil Ca/Mg ratio, the plant
content of these nutrients was affected much less and in no case did the
soil or plant ratio affect yield.
Dalam studi ini, kadar Ca dan Mg tanaman tidak pernah
kurang dari tingkat kritisnya masing-masing, meskipun
ratio Ca/Mg dalam tanah beragam dari 2.28/1 hingga
8.44/1.
Kalau jumlah Ca dan Mg dalam tanah cukup
tersedia, variasi ratio Ca/Mg : 2 – 8 tidak
berpengaruh thd hasil tanaman
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Ratio Ca/Mg
In 1999 the University of Missouri, Delta Research Center published the results
of an investigation into the effects of soil Ca/Mg ratio on cotton.
They amended plots with gypsum or epsom salts to create soil Ca/Mg ratios
between 3.8/1 and 11.7/1. They found that cotton yields were not significantly
different between treatments.
McLean, et al in Ohio, could find no specific cation ratios that
predicted sufficiency or shortages of K, Mg, or Ca in several
crops. Notice that for all crops the Ca/Mg ratios of both the high
and low yielding groups have essentially the same ranges.
Tidak ada hubungan antara ratio Ca/Mg
dalam tanah dengan hasil relatif tanaman
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Hasil tanaman tidak dipengaruhi secara signifikan oleh ratio
Ca/Mg dalam tanah, selama kedua unsur hara ini jumlahnya
cukup tersedia..
Tabel 1
Kisaran rasio Ca/Mg dalam tanah dengan
tanaman:
Ratio
kation
Hasil
tanaman
Jagung
Ca/Mg
Tinggi
5.7 - 20.6 5.7 - 14.9 5.7 - 14.0 6.8 - 26.8
Ca/Mg
Rendah
5.4 - 18.8 2.3 - 16.1 6.8 - 21.5 5.7 - 21.5
Soybeans Wheat
Diunduh dari: ….. http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Alfalfa
Faktor ketersediaan kalsium
Ca dalam
mineral
tanah bersifat
tidak larut
Ca ini tidak tersedia bagi tanaman.
Tanah banyak mengandung CaCO3
tetapi tanamannya deficien kalsium
Tingginya kandungan Mg++, NH4+, Fe++,
Al+++, dan terutama K+ dalam tanah,
dapat menekan penyerapan Ca++ oleh akar
tanaman.
Tanah-tanah yang mempunyai nilai pH tinggi,
belum tentu cukup mengandung Ca++
tersedia.
Diunduh dari: ….. http://www.tetrachemicals.com/Products/Agriculture/The_Importance_of_Calcium.aqf
Defisiensi Ca
Gejala defisiensi Ca dalam tanaman seringkali disebut penyakit
fisiologis.
Gejala defisiensi Ca:
1. Nekrosis pada ujung dan tepi daun-daun muda,
2. Umbi dan buah tidak normal,
3. Deformation of affected leaves,
4. Perakaran banyak cabang, pendek-pendek dan kecoklatan,
5. Pertumbuhan tanaman kerdil
6. Khlorosis.
Gejala ini disebabkan oleh kurangnya suplai Ca ke jaringan yang
terkena efek itu. Defisiensi Ca ini dapat terjadi meskipun tanah
tampaknya mengandung cukup banyak kalsium.
Diunduh dari: ….. http://www.tetrachemicals.com/Products/Agriculture/The_Importance_of_Calcium.aqf
.Toksisitas Ca
Secara praktikal, biasanya Ca tidak dianggap sebagai toksik
bagi tanaman.
Meskipun jarang terjadi, berlebihannya Ca dalam tanah
dapat mengurangi (mengganggu) serapan hara lainnya,
seperti P, K, Mg, B, Cu, Fe, atau Zn, sehingga
mengakibatkan defisiensi hara ini.
Diunduh dari: ….. http://www.tetrachemicals.com/Products/Agriculture/The_Importance_of_Calcium.aqf
Penggunaan Ca dalam Program Pemupukan
Kalau Ca dibutuhkan
untuk mensuplai
kebutuhan tanaman
Aplikasi kapur ke
tanah, mempengaruhi
pH tanah
Aplikasi pupuk kalsium yang
mensuplai Ca-tersedia dan tidak
mempengaruhi pH tanah
Pupuk Ca-soluble
diaplikasikan selama
pertumbuhan tanaman,
terutama sayuran dan
fast growing crops.
Pupuk Ca-soluble dapat
diaplikasikan dalam air irigasi
sesuai dosis yg diperlukan
Diunduh dari: ….. http://www.tetrachemicals.com/Products/Agriculture/The_Importance_of_Calcium.aqf
Peranan Ca dalam Tanaman
Calcium merupakan hara esensial bagi tanaman, peranannya sangat banyak::
1. Berpartisipasi dalam proses metabolisme penyerapan hara lainnya.
2. Membantu pemanjangan sel tanaman.
3. Strengthen cell wall structure - calcium is an essential part of plant
cell wall. It forms calcium pectate compounds which give stability to
cell walls and bind cells together.
4. Participates in enzymatic and hormonal processes.
5. Helps in protecting the plant against heat stress - calcium improves
stomata function and participates in induction of heat shock proteins.
6. Helps in protecting the plant against diseases - numerous fungi and
bacteria secret enzymes which impair plant cell wall. Stronger Cell
walls, induced by calcium, can avoid the invasion.
7. Mempengaruhi kualitas buah.
8. Berperan dalam regulasi stomata.
Diunduh dari: ….. http://www.smart-fertilizer.com/articles/calcium-in-plants
Mobilitas dan Penyerapan Ca tanaman.
Penyerapan Ca
oleh akar tanaman
dapat bersifat
pasif dan tidak
memerlukan input
energi
Mobilitas Ca dalam tubuh tanaman
melalui silem bersama dengan pergerakan
air.
Penyerapan Ca dipengaruhi oleh laju
transpirasi
Kondisi lembab udara yang tinggi, dingin dan
laju transpirasi rendah dapat mengakibatkan
defisiensi kalsium.
Salinitas tinggi juga dapat mendorong defisiensi
Ca, karena rendahnya serapan air oleh akar
Mobilitas Ca dalam tubuh tanaman sangat terbatas, maka defisiensi Ca
pertama muncul pada daun-daun muda (mati atau terbakar) dan dalam
buah (blossom end rot, bitter pit), karena mereka ini mempunyai laju
transpirasi sangat rendah. Sehingga diperlukan suplai Ca yg kontinyu
selama pertumbuhan tanaman
Diunduh dari: ….. http://www.smart-fertilizer.com/articles/calcium-in-plants
Kapasitas tukar kation (KTK) dan
Simpanan hara
Liat dalam tanah
Penyerapan K+
Akar
tumbuhan
Humus
dalam tanah
Penyerapan Ca++
Faktor ketersediaan Ca bagi Tanaman.
Calcium dapat membentuk senyawa insoluble dnegan unsur lain yg ada dalam tanah,
seperti dengan fosfat; sehingga Ca tidak tersedia bagi tanaman.
Kation Ca++ dijerap oleh permukaan koloid tanah yg bermuatan negatif., mineral liat
dan bahan organik (humus), menjadi Ca-tukar.
Positively charged ions adsorbed to soil particles are termed "exchangeable ions" because they
can be exchanged by other ions present in the soil solution. Soil analysis determines the level of
exchangeable calcium ions, and not the total calcium in soil, because the exchangeable calcium is
the form which is available to the plant.
Beberapa faktor analisis tanah dpt membantu menduga ketersediaan Ca bagi tanaman :
1. pH tanah: biasanya tanah yang mempunyai pH tinggi, mengandung banyak Ca-tersedia.
2. KTK tanah: this is a soil characteristic that describes the total amount of positively charged
exchangeable ions that the soil can hold. A higher CEC indicates a higher capacity of the soil
to adsorb and hold calcium, and therefore higher calcium availability.
3. Adanya ion pesaing: calcium competes with other positively charged ions, such as sodium
(Na+), potassium (K+), and magnesium (Mg+2). Applying too much of these positively
charged ions might decrease calcium uptake by plants. Sodium ions can replace the adsorbed
calcium, damage soil structure and decreases calcium availability.
Diunduh dari: ….. http://www.smart-fertilizer.com/articles/calcium-in-plants
Ca di Biosfir
• Calcium memasuki biosfir dalam bentuk debudebu atau dari organisme
• Tidak ada fase gas dari Ca, sehingga unsur ini
tidak ada di atmosfir
• Kalau binatang mati, calcium dalam tubuhnya
terdekomposisi dan masuk ke dalam tanah.
Ca dalam Tanah
1. Water can carry calcium to or from soil
through weathering
2. When in the soil, calcium is in an insoluble
form until it is broken down by microbes into
a usable form
3. Mineralization can store calcium in rocks
4. Calcium dapat diekskresikan kembali ke tanah
memalui akar tanaman
5. Calcium dapat diserap oleh akar tanaman
Ca dalam Tanaman
Kalau Ca diserap tanaman, ia menjadi bentuk
organik
Ca dapat terus-menerus di daur ulang (siklus)
di antara akar tanaman dan tanah
Atau herbivores can eat the plants or drink the
water and the calcium returns to the biosphere
If the plant or animal dies, decomposers break
down the organism and calcium is returned to
water or soil
Pentingnya Ca bagi kehidupan
• Calcium adalah mineral yang dibutuhkan untuk
kehidupan
• Pada awal kehidupannya, calcium membantu
membentuk tulang dan gigi yang kuat
• Membantu kontraksi otot dan proses-proses tubuh
lainnya
• Tumbuhan memerlukan kalsium untuk
pembentukan dinding selnya, dan metabolismenya;
dinding sel yang kuat membantu melindungi
terhadap gangguan patogen.
Fertilizer
Ca(NO3)2
CaSO4*2H2O
All P Fertilizers
Lime
CaO, Ca(OH)2
CaCO3
CaMg(CO3)2
Siklus Kalsium
Other
Shells
Slag
Marl
Animals
Decomposition of Plant
and Animal Residues
Ca2+ removed
As plant matter
4x in leaves vs. grain
Moisture
Plants
pH of Soil
Dissolution
Temporarily held on exchange
sites, but tightly held on charged
soils
Mining
Uptake decreases with
Presence of high Al3+
Higher availability of Ca2+
Improves uptake of NH3
Soil Microbes
Major Form
Calcium Minerals
Lime, Calcite, Dolomite,
Gypsum, Florapatite,
Plagioclases, Gabbro, Basalts
Leaching
CaCl2, CaSO4
Moisture
Weathering
(dissolution)
Authers:Jason Warren, James Johnson,
Derrel White, Lori Gallimore and Micah
Deleon
Diunduh dari: http://soil5813.okstate.edu/Nutrient_Cycles/Cycles_2000/calcium.ppt
Calcium – Tanah- Tanaman
• Ca diserap tanaman dalam bentuk Ca++
• Mobilitasnya dalam tanah
Tidak ada, sedikit mobil dalam larutan tanah
• Mobilitas dalam tanaman
Pergerakan kalsium terjadi dalam xylem menuju ke daun
(satu arah)
Diunduh dari: http://soil5813.okstate.edu/Nutrient_Cycles/Cycles_2000/calcium.ppt
Calcium: Hara esensial
• Peranan hara dalam pertumbuhan tanaman :
Required for cell wall rigidity, cell division of meristems
and root tips, normal mitosis, membrane function, acts
as a secondary messenger, aids in storage of
phosphates in vacuoles, actively involved in
photosynthesis and found in the endoplasmic reticulum
• Peranannya dalam pertumbuhan mikroba :
Ca dibutuhkan untuk Rhizobium dan Azotobacter
Diunduh dari: http://soil5813.okstate.edu/Nutrient_Cycles/Cycles_2000/calcium.ppt
Calcium: Interaksi dengan hara lainnya
Since Ca+2 is so directly related to pH in solution, it effects
all of the other nutrients.
When NO3-N is applied to soil, Ca+2 absorption increases in
the plant.
Increases in Ca+2 in soil decreases Al+3 in acid soils, as well
as decreasing Na+ in sodic soils.
Peningkatan penyerapan Ca+2 dapat mengakibatkan
defisiensi Mg+2 dan K+.
Ketersediaan MoO4-2 dan H2PO4- meningkat dnegan
bertambahnya konsentrasi Ca+2.
Diunduh dari: http://soil5813.okstate.edu/Nutrient_Cycles/Cycles_2000/calcium.ppt
Calcium: Kandungan dlm tanaman
• Konsentrasi dalam tanaman:
Fresh weight of plants typically contains 0.1-5.0%, can
contain up to 10% dry weight in leaves before plant
experiences toxicity
• Gejala defisiensi:
First seen in the younger leaves of plants, loss in plant
structure, under extreme deficiencies gel-like
conditions, root development no longer takes place,
stunted plant growth
Diunduh dari: http://soil5813.okstate.edu/Nutrient_Cycles/Cycles_2000/calcium.ppt
Kandungan Calcium dalam tanah
Kandungan dalam
tanah :
– Tanah-tanah tropika :
0.1-0.3%
– Tanah-tanah
temperate : 0.7-1.5%
– Tanah-tanah kapur :
>3.0%
– Sangat tergantung
pada bahan induk dan
curah hujan
Diunduh dari:
http://soil5813.okstate.edu/Nutrient_Cycles/Cycles_2
000/calcium.ppt
Ca dalam tanah
Jumlah Calcium dalam kebanyakan
tanah ternyata cukup banyak. Calcium
merupakan komponen dari beberapoa
mineral tanah, yang bentuknya tidak
larut. These materials are the original
sources of the soluble or available
forms of Ca.
Calcium juga ada dalam bentuk yg
mudah larut, kation Ca++ yg dijerap
oleh kompleks koloid tanah (Ca-tukar).
Bentuk Ca-tukar ini tersedia bagi
tanaman.
Diunduh dari:
http://www.spectrumanalytic.com/doc/library/articles/ca_basics
Sumber dan Ketersediaan Calcium
• Efek pH terhadap ketersediaan:
tergantung pada jenis mineral
• Sumber-sumber Calcium:
Lime (CaO) (Ca(OH)2), Calcite (CaCO3), Dolomite
(CaMg(CO3)2, Gypsum (CaSO4.2H2O), any
Phosphorus fertilizer, Anorthite (CaAl2Si2O3), biotite,
apatite, augite & hornblende.
Diunduh dari: http://soil5813.okstate.edu/Nutrient_Cycles/Cycles_2000/calcium.ppt
Pustaka tentang Calcium
Amjad, Z. (ed.) 1998. Calcium Phosphates in Biological and Industrial
Systems. Klower
Academic Press. Boston, MA.Lindsay, W.L. 1979. Chemical Equilibria
in Soils. John Wiley & Sons. New York, NY.
pp. 86-102.
Marschner, H. 1995. Mineral Nutrition of Higher Plants. Academic
Press. New York, NY. pp. 285-298.
Tisdale, S.L., Nelson, W.L., Beaton, J.D. and Havlin, J.L. 1993. Soil
Fertility and Fertilizers. Macmillan Publishing Company. pp. 289296.
Diunduh dari: http://soil5813.okstate.edu/Nutrient_Cycles/Cycles_2000/calcium.ppt
MAGNESIUM
DALAM
TANAH DAN TANAMAN.
Mg dalam Tanah
Mg merupakan
komponen bbrp
mineral primer
dan sekunder
dalam tanah.
Mg – mineral ini
tidak tersedia
bagi tanaman
Mg – larut
Mg-tukar
Mg – tersedia bagi tanaman
RATIO Ca/Mg dalam TANAH.
Ratio Ca/Mg
dalam tanah
sangat penting
Efek pada
struktur tanah
Friabilitas tanah
Efek pada
ketersediaak K,
Ca dan Mg dalam
tanah
Efek pada
pertumbuhan dan
kualitas hasil tanaman
FRIABILITAS TANAH
Ratio Ca/Mg tukar
dalam tanah
mempengaruhi sifat
friabilitas tanah
Kalau persentase Ca-tukar 60%70% dari KK, dan ratio Ca/Mg
tukar kurang dari 2:1, maka
tanah mempunyai struktur jelek
dan diklasifikasikan sebagai
“non-friable” (tidak gembur)
Pada kondisi yg sama, kalau ratio Ca/Mg tukar
meningkat dari <2:1 menjadi 4:1, tanah akan berkembang
dari semi-friable, menjadi friable dan sangat friable,
tetapi nilai ratio lebih tinggi dari 4:1 tidak menunjukkan
efek perbaikan friablitias tanah.
It should be noted that the Ca:Mg ratios given here represent
general conditions found in soils with the kinds of Ca% and
Mg% shown. The ratio is not and should not be calculated
from these percentages.
Ca%
Mg%
Ca:Mg*
Na%
Kondisi Tanah
Rendah/
Rendah
<40%
<12%
>2:1
<5%
Struktur jelek; semi-friable
Rendah/
Tinggi
<40%
>20%
<2:1
<5%
Struktur jelek; hard setting;
non-friable
Tinggi/
Rendah
>65%
<12%
>4:1
<5%
Struktur Baik, friable
Tinggi/
Tinggi
>65%
>20%
<4:1
<5%
Struktur Baik, semi-friable
(sangat jarang)
Kesetimbangan dan Ratio Ca/Mg
Kesetimbangan
K-Ca-Mg dalam
tanah sangat
penting
Bear (1945): Proporsi yg ideal kation
tukar dalam tanah:
65% Ca, 10% Mg, 5% K, dan 20% H.
Ratio Ca/Mg = 6.5 / 1
Ratio Ca/K = 13/1
Ratio Mg/K = 2/1
Kelebihan atau kekurangan sesuatu unsur hara dapat
mempengaruhi penyerapan hara lainnya
Tanaman yg sangat respon Mg
Mg merupakan salah satu
unsur hara esensial bagi
tanaman, beberapa jenis
tanaman yg snagat responsif
Mg:
Beet, Broccoli, Kubis, cauliflower,
celery, Jagung, Kapas, Mentimun,
Terong, lettuce, Bawnag, Cabe,
Kentang, pumpkin, spinach,
squash, Tembakau, Tomat, dan
Semangka.
Gejala Defisiensi Mg
Gejala defisiensi Ca adalah khlorosis di antara tulang
daun (interveinal) pada daun-daun tua / daun bawah.
Gejala pertama biasanya warna daun pucat, yang menjadi
lebih jelas pada daun yg lebih tua atau daun di bagian
bawah.
Dalam beberapa tanaman, tepi daun melengkung ke atas
atau warnanya menjadi merah-coklat hingga ungu.
Gejala akhir dapat berupa gugur-daun, batang lemah, dan
akar bercabang panjang.
Conifers will exhibit yellowing of the older needles, and in
the new growth the lower needles will go yellow before the
tip needles.
Toksisitas Mg Jarang terjadi
Toksisitas Magnesium jarang terjadi.
Crops grown on heavy Montmorillonite clay soils that have
been poorly fertilized with potassium may exhibit
excesses of Magnesium in their tissue. But, before the
tissue level approaches toxicity, Potassium deficiency will
occur.
Higher tissue levels of Magnesium are usually found in the
older leaves on the plant and may be associated with
diseased or damaged leaves.
Grass Tetany
Ini merupakan gejala defisiensi Mg dalam ruminants. Hal ini
terjadi kalau ternak diberi pakan hijauan yang miskin Mg.
Pupuk dan Pemupukan Mg
Uji tanah untuk
menentukan
Status Mg tanah
Perlu / tidak
Aplikasi pupuk Mg
Analisis tanaman untuk
mengungkap “kelaparan
tersembunyi” Mg
Magnesium menjadi komponen dari kapur-pertanian dan ada
juga Pupuk Mg yang khusus.
Bahan yg mengandung Mg diaplikasikan ke tanah dapat
memainkan dua fungsi, yaitu sebagai sumber hara Mg, dan
sebagai bahan pembenah tanah.
MgCO3 untuk menetralkan kemasaman tanah
Proper liming with
dolomitic limestone is
almost always the most
practical solution to low
Mg, even if the dolomite is
more expensive.
Supplemental broadcast
and row applications will
most likely need to be
repeated over a period of
several years.
If row applied fertilizers are used where
magnesium shortage is a problem, it is desirable
to minimize in-row K applications to avoid K-Mg
competition.
However, materials such as Sul-Po-Mag and KMag that contain both nutrients have been used
to partially satisfy Mg needs on soils where the
crops had significant Mg stress caused by
extremely high K levels.
Likewise, broadcast recommendations of K20
equal to, or in excess of 400 lb/A should be split
into two or more applications.
Good responses have been obtained from foliar applications of both
Epsom salts (MgSO4) and Magnesium chelates.
The basic consideration with these materials is total cost per acre. Also
remember, foliar applications are only supplements to a sound soil fertility
plan.
They are rarely successful in replacing a sound soil fertility program where
soil Mg levels are weak.
Rekomendasi pupuk Mg
Dosis rekomendasi Mg
Method
Disebar :
Dalam barisan
tanaman:
Aplikasi daun.
Pupuk daun:
Rate
22 to 66 lb./A
11 to 33 lb./A
0.5 - 2 lb./A (dari MgSO4)
Rekomendasi produsen
pupuk
.
Beberapa sumber pupuk Mg
Name
Garam Inggris = Epsom
salts
Potassium-Magnesium
Sulfate
Magnesium
Oxide/Magnesia*
Mg Chelates
Formula
%Mg
MgSO4·7H2O
10
K2SO4·2MgSO4
11
MgO
55
Beragam
3 - 5.5
Peranan Mg dalam Tanaman
Magnesium is the central
core of the chlorophyll
molecule in plant tissue.
Thus, if Mg is deficient, the
shortage of chlorophyll
results in poor and stunted
plant growth.
Magnesium also helps to
activate specific enzyme
systems.
Enzymes are complex
substances that build,
modify, or break down
compounds as part of a
plant's normal metabolism.
Pergerakan Mg++ memasuki daun
Penyerapan Mg++ melalui akar tanaman
Mg dalam Tanah
Mg merupakan komponen
bbrp mineral primer dan
sekunder dalam tanah.
Mg menjadi tersedia
setelah mineral ini
mengalami pelapukan
Mg-tukar (Mg++) , dijerap pada
permukaan koloid mineral dan bahan
organik
Mg++ ini tersedia bagi tanaman dan
tidak mudah tercuci
Defisinesi Mg biasanya
terjadi pada tanah masam
(pH < 5.5), tanah-tanah
lempung berpasir, pasir
berlempung dan pasir.
Aplikasi pupuk Mg memberikan respon tanaman
yang beragam.
Hubungan Ca-Mg dalam Tanah
Ada ratio ideal Ca/Mg
dalam tanah.
Kalau tidak ideal perlu
penambahan Ca atau
Mg
Misalnya di Wisconsin, ratio Ca/Mg
dikendalikan pada nilai 2 – 8 ,
dengan menambahkan sejumlah Ca
dan/atau Mg melalui pemupukan.
Variasi ratio Ca/Mg tidak berpengaruh pada hasil tanaman
jagung dan alfalfa.
Sehingga rekomendasi pupuk didasarkan pada penyediaan
Mg secukupnya ke tanah, bukan menjaga ratio tertentu
suatu hara terhadap hara lainnya.
Prediksi kebutuhan Mg
The critical plant tissue concentrations of Mg in selected
crops are listed . Since Mg is a mobile element in the plant,
the concentration of Mg usually decreases from the top to the
bottom of the plant.
Also, the Mg concentration usually decreases as the plant
approaches maturity. It is, therefore, important to indicate
the age of the plant and the part of the plant that was
sampled when samples are submitted for a measurement of
Mg in plant tissue.
Kandungan Mg dalam jaringan beberapa tanaman.
Magnesium Status
Crop
Plant Part
Time of
Sampli
ng
Deficie
nt
Low
Sufficie
nt
High
-------------------%Mg-------------------
alfalfa
upper 1/3 of plant
1/10
bloom
<.20
.20-.30
.31-1.0
>1.0
corn
ear leaf
silking
<.10
.11-.25
.26-1.0
>1.0
oats
upper leaves
boot
stage
-
.13
.13-.40
>.4
potatoes
petiole of most recently
mature leaf
bloom
<.20
.20-.30
.30-.70
>.70
soybeans
most recently developed
trifolate
pod set
<.10
.11-.25
.26-1.0
>.10
Uji tanah Mg dan Rekomendasi pupuk.
A soil test to measure exchangeable Mg is offered by most soil testing
laboratories. In Minnesota, the potential need for Mg in a fertilizer program
is highest where sandy soils are very acid. If dolomitic lime has been
used in the crop rotation, soils usually have a relatively high level of Mg
and it is not necessary to test the soil for this nutrient.
Uji tanah
Mg
Status relatif
ppm
Aplikasi Mg
Starter atau Broadcast
----lb./acre----
0-50
low
10-20
50-100
51-150
medium
trial*
0
151+
high
0
0
Rekomendasi Mg untuk tanaman buah dan sayur
Uji tanah
Mg
Aplikasi Magnesium
Status relatif
Starter atau Broadcast
ppm
----lb./acre----
0-50
low
20
100
51-100
medium
10
50
101+
high
0
0
Sumber Mg
Aplikasi
kapur
dolomitik
biasanya
sangat efektif
biaya
Kadar Mg kapur
dolomitik 8-10%.
Aplikasinya
disebar atau
dibenamkan ke
tanah sebelum
tanam
Ketersediaan Mg – tanah yg mencukupi
dapat meningkatkan hasil tanaman.
Aplikasi pupuk Mg seyogyanya berdasarkan
hasil uji tanah
Pupuk kombinasi
K2SO4 dan MgSO4
Mengandung 11% Mg,
22% S dan 22% K2O
Pupuk starter pada
tanaman jagung, atau
sebagai sumber Mg
yang tidak
meningkatkan pH
tanah
Kandungan Mg-tanah, hasil jagung (Zea mays L.), dan
Serapan Mg
Hasil biji jagung
tidak banyak
terpengaruh oleh
variasi Mg-tukar
dalam tanah
Tidak ada perbedaan hasil yg signifikan antara
tanah yg banyak Mg (kejenuhan Mg 28.8%, dan
ratio Ca/Mg tukar = 1.8) dengan tanah yang
sedikit Mg (kejenuhan Mg 1.8% dan ratio Ca/Mg
tukar = 36.9), sehingga tidak ada tingkat kritis
Mg.
Empat macam indeks ketersediaan Mg-tanah
(Mg-tukar, kejenuhan Mg, Ratio Mg/K tukar dan
Uji Baker pMg) berkorelasi dengan (|r| = 0.84 0.93) kandungan Mg tanaman dan serapan Mg
tanaman.
Minimal kejenuhan Mg-tanah 10% diperlukan
untuk menghasilkan biomasa jagung dnegan
kandungan 0.2% Mg. Kandungan Mg kelobot
pd fase pembungaan, serendah 0.1% tanpa
menurunkan hasil biji.
Untuk produksi jagung
yang bagus, batas
bawah kejenuhan Mg
tanah sebesar 5%.
Toksisitas Mg pada
jagung akan terjadi
kalau tanah mempunyai
rasio Ca/Mg tukar setara
dengan 1.0 atau lebih
tinggi.
South African Avocado Growers’ Association Yearbook 1993. 16:33-36
EFFECT OF POTASSIUM, MAGNESIUM AND NITROGEN SOIL
APPLICATIONS ON FUERTE AVOCADO FRUIT QUALITY
SYLVIE KREMER-KÖHNE, J.S. KÖHNE AND J.M. SCHUTTE
Merensky Technological Services, P O Box 14, Duiwelskloof 0835, RSA
South African Avocado Growers’ Association Yearbook 1993. 16:33-36
EFFECT OF POTASSIUM, MAGNESIUM AND NITROGEN SOIL
APPLICATIONS ON FUERTE AVOCADO FRUIT QUALITY
SYLVIE KREMER-KÖHNE, J.S. KÖHNE AND J.M. SCHUTTE
Merensky Technological Services, P O Box 14, Duiwelskloof 0835, RSA
South African Avocado Growers’ Association Yearbook 1993. 16:33-36
EFFECT OF POTASSIUM, MAGNESIUM AND NITROGEN SOIL
APPLICATIONS ON FUERTE AVOCADO FRUIT QUALITY
SYLVIE KREMER-KÖHNE, J.S. KÖHNE AND J.M. SCHUTTE
Merensky Technological Services, P O Box 14, Duiwelskloof 0835, RSA
Tanah dan Pupuk Mg
Magnesium merupakan komponen dari berbagai njenis
mineral, menyusun sekitar 2% dari kerak bumi. Mg
juga menjadi komponen dari air laut (1,300 ppm).
Magnesium di alam berbentuk kation Mg2+, tetapi
dapat diolah menjadi logam murni.
Since metal Mg is one-third lighter than aluminum (Al),
it is commonly used in lightweight alloys for aircraft and
automobiles.
Dalam bentuk bubukan, logam Mg dapat terbakar
kalau kena udara.
Mg: Mineral Primer & Min. Sekunder
Mineral primer sumber
Mg:
Olivine, pyroxene,
amphibole, and mica
Mineral sekunder :
dolomite [MgCO3.CaCO3], magnesite
[MgCO3], talc [Mg3Si4O10(OH)2],
serpentine [Mg3Si2O5(OH)4]
Kedua kelompok jenis minral ini
menjadi sumber Mg bagi
tanaman
Suplai Mg dari mineralmineral ini seringkali tidak
mencvukupi kebutuhan
tanaman selama musim
pertumbuhannya.
Komposisi mineral, laju
pelapukan mineral dan
intensitas pencucian;
Menentukan ketersediaan
Mg dalam tanah
.
Mg-tukar dan Mg-non-tukar
Magnesium menjadi bagian dari
kristal liat, dan Mg-tukar pada
permukaan mineral liat.
Mineral liat seperti chlorite,
vermiculite, dan montmorillonite
telah mengalami pelapukan
tingkat intermediate dan masih
mengandung sejumlah Mg
sebagai bagian dari struktur
kristalnya.
Pelepasan Mg dari mineral ini
sangat lambat.
Liat Illite mengandung Mg, tetapi
pelepasannya snagat lambat.
Sumber Mg Semi soluble
Dolomite – MgCO3.CaCO3; 6 to 20% Mg
Depending on the geologic source, the concentration of Mg will vary
considerably.
Pure dolomite contains 40 to 45% MgCO3 and 54 to 58% CaCO3.
However a concentration of 15 to 20% MgCO3 (4 to 6% Mg) is common for
material called “dolomitic limestone”.
Dolomit dianggap sebagai sumber Mg
yang harganya murah, tetapi kelarutannya
rendah (lambat), terutama kalau
kemasaman tanah kurang
Sumber Mg Semi soluble
Hydrated dolomite – MgO.CaO/MgO.Ca(OH)2;18 to 20% Mg
Bahan ini dapat dibuat dengan jalan memanaskan kapur
dolomitik (calcined) menghasilkan MgO dan CaO.
It is then hydrated to form dolomitic hydrated lime, which
may contain only hydrated calcium oxide or it may also
contain hydrated magnesium oxide.
Senyawa ini lebih mudah melarut dibandingkan dengan
dolomit biasa.
Sumber Mg Semi soluble
Magnesium oxide – MgO; 56% Mg
Composed of only magnesium and oxygen, it is formed by heating
MgCO3 to drive off carbon dioxide.
It contains the highest concentration of Mg of common fertilizers, but is
rather insoluble.
Aplikasinya untuk memenuhi kebutuhan tanaman
dan bahan diaplikasikan dalam bentuk partikel
halus akan membantu bahan ini bermanfaat optimal
bagi pertumbuhan tanaman
Sumber Mg yang Soluble
Kieserite
MgSO4.H2O; 17% Mg
Kieserite is the monohydrate of
magnesium sulfate, produced
primarily from mines located in
Germany.
As a carrier of both Mg and S,
kieserite finds multiple
applications in agriculture and
industry (360 g/L)
Kainite
MgSO4.KCl.3H2O; 9% Mg
Kainite is the mixed salt of
magnesium sulfate and
potassium chloride.
It is most commonly used as a
K source, but is useful where
both Mg and K are required
(variable solubility).
Sumber Mg yang Soluble
Langbeinite
2MgSO4.K2SO4; 11% Mg
A widely used source of Mg, as
well as K and S, this mineral is
an excellent multi-nutrient
source. While totally soluble,
langbeinite is slower to dissolve
than some Mg sources and not
typically delivered through
irrigation systems (240 g/L).
Magnesium Chloride
MgCl2; 25% Mg
Generally sold as a liquid due to its
high solubility, this material is
frequently used as a component in
fluid fertilizers (560 g/L).
Sumber Mg yang Soluble
Magnesium Nitrate
Mg(NO3)2.6H2O; 9% Mg
Widely used in the horticultural
industry to supply Mg in a form that
also provides a soluble N source
(1,250 g/L).
Magnesium Sulfate
(Epsom salt – Garam Inggris)
MgSO4.7H2O, 9% Mg
Epsom salt derives its name from
naturally occurring geologic
deposits in Epsom, England.
It is a common mineral and a
byproduct from various brines
that makes an excellent Mg
source.
It is similar to Kieserite, except it
contains seven water molecules
associated with the MgSO4 (357
g/L).
1. Tujuan utama pengapuran adalah menetralisir Aldd, dan
biasanya diikuti oleh kenaikan pH hingga 5.5.
2. Kalau diduga ada keracunan Mn, maka pH dinaikkan 6.0
3. Faktor-faktor yg harus diperhatikan:
1. Jml bahan kapur yg diperlukan untuk menetralkan
Aldd hingga tingkat yg sesuai bagi tanaman
2. Kualitas bahan kapur
3. Cara penempatan / aplikasi bahan kapur ke tanah.
80
1. Kapur biasanya dibenamkan sedalam 15 cm beberapa hari
sebelum tanam.
2. Tanah Oksisol sangat masam yg topsoilnya telah dikapur
hingga pH 5.5 , sebagian besar akar jagung tumbuh dalam
topsoil. Tingginya kandungan Aldd dalam subsoil mencegah
pertumbuhan akar lebih dalam.
3. Penempatan kapur pada lapisan tanah yg lebih dalam
mengakibatkan perakaran tanaman tumbuh lebih dalam dan
hasil tanaman lebih baik
4. Deep placement kapur dimungkinkan pada tanah-tanah
berpasir yang strukturnya baik.
5.
RESPON
TANAMAN thd
PENGAPURAN
Umumnya pertumbuhan tanaman menjadi
lebih baik.
Tnm kacang-kacangan menyukai kapur,
termasuk kedelai dan kacang tanah
Alasan terjadinya respon tanaman:
1. Pengaruh langsung unsur hara Ca dan Mg
2. Dinetralkannya senyawa-senyawa toksik
3. Penekanan gangguan penyakit tanaman
4. Ketersediaan beberapa unsur hara meningkat
5. Rangsangan kegiatan jasad mikro akan meningkatkan
ketersediaan hara
6. Beberapa tanaman tertentu tidak senang pengapuran,
misalnya semangka.
7. ……. Dll.
1. Kamprath (1970):
Dosis kapur = 1.5 x ( me Aldd topsoil)
= m.e. Ca yg harus diaplikasikan sbg kapur
2. Dosis kapur yg dihitung dg cara ini mampu menetralkan 85 - 90 % Aldd dlm tanah
yg mengandung 2 - 7% bahan organik
3. Faktor 1.5 digunakan untuk menetralkan H+ yg dilepaskan oleh bahan organik
atau hidroksida Fe dan Al kalau pH tanah meningkat
4. Dalam tanah yg kaya bahan organik, faktor tersebut menjadi 2.0 atau 3.0, karena
adanya Hdd.
5. Untuk setiap satu m.eq. Aldd dlm tanah diperlukan aplikasi 1.5 meq Ca atau
setara dg 1.65 ton CaCO3 per ha.
6. Faktor penting lain adalah kandungan Aldd dlm tanah yang dapat ditolerir oleh
tanaman tertentu
7. Jagung sensitif terhadap kejenuhan Al 40-60%. Pengapuran hingga kejenuhan Al
= 0% dapat menguntungkan, namun pengapuran untuk menurunkan kejenuhan
Al menjadi 20% dapat lebih ekonomis.
1. Efek residu pengapuran tergantung pada seberapa cepat Ca
dan Mg digantukan oleh residu kemasaman dari pupuk
nitrogen.
2. Pada tanah Hydrandept
Selama lima tahun sejak aplikasi 2 ton kapur/ha ternyata
nilai Aldd dalam tanah dipertahankan sekitar 1 meq, semula
sebesar 3 m.eq, meskipun sebagian besar Ca++ telah tercuci.
Setelah lima tahun efek residu pengapuran lenyap.
3. Pada Oxisol berpasir.
Jagung dan kedelai respon positif terhadap kapur enam
tahun setelah aplikasi, respon hasil meningkat dg waktu,
diduga karena pelarutan partikel kasar kapur.
KELEBIHAN
Pemberian
KAPUR
Kelebihan:
penambahan
kapur
yg
mengakibatkan meningkatan pH tanah
melebihi yang diperlukan untuk pertumbuhan
optimum tanaman.
Tanaman akan menderita, terutama pada tahun
pertama aplikasi kapur
Biasanya terjadi pada tanah berpasir / berdebu
yg miskin bahan organik
Pengaruh buruk pengapuran yg berlebihan:
1. Kekurangan Fe, Mn, Cu dan Zn
2. Ketersediaan fosfat mungkin menurun karena
pembentukkan senyawa kompleks dan tidak larut
3. Serapan fosfat dan penggunaannya dlm metabolisme tanaman dapat
terganggu
4. Serapan B dan penggunaannya dapat etrganggu
5. Perubahan pH yang terlalu melonjak dapat berpengaruh buruk
6. ………dst.
7. ……. Dll.
Apakah
KAPUR perlu
diberikan?
Penggunaan kapur harus didasarkan pada :
Kemasaman Tanah dan
Kebutuhan Tanaman
1. Sebelum mengapur tanah, karakteristik kimia tanah
perlu diteliti
2. pH tanah dan Kejenuhan Basa harus ditentukan secara
akurat : Lapisan atas dan Lapisan bawah
3. Cara lain adalah menentukan Aldd
4. ……….
1. Kebutuhan kapur untuk tanaman secara umum atau untuk
tanaman tertentu
2. Pengelompokkan respon tanaman thd kapur :
- Tanaman Senang Pengapuran
- Tanaman tidak senang Pengapuran
- Tanaman netral
Bentuk KAPUR
yg dipakai
Lima faktor unt menentukan bentuk kapur :
1. Jaminan mutu kimia bahan kapur
2. Harga bahan
3. Kecepatan reaksi dengan tanah
4. Kehalusan bahan kapur
5. Hal lain-lain (penyimpangan, pembungkusan dsb.
Kecepatan Reaksi:
1. Kapur kaustik (kapur tohor dan tembok) lebih cepat
bereaksi dg tanah dp kapur giling
2. Kapur dolomitik bereaksi lebih lambat dp kapur kalsitik
3. Bentuk tepung halus lebih cepat bereaksi dg tanah
4. …. Dll.
Pertimbangan biaya:
1. Harga bahan kapur
2. Biaya angkut ke lahan usaha
3. Biaya aplikasi bahan kapur ke lahan usaha
4. ….. dll
Jumlah
KAPUR yg
diaplikasikan
Enam faktor penting unt menentukan jumlah kapur :
1. Karakteristik tanah:
Lapisan atas: pH, Aldd, Tekstur & Struktur, BOT
Lapisan bawah: pH, Aldd, Tekstur & Struktur
2. Tanaman yg akan ditanam
3. Lamanya pergiliran tanaman
4. Macam bahan kapur dan komposisi kimianya
5. Kehalusan bahan kapur
6. Pengalaman praktis
Karakteristik Tanah :
1. Tekstur dan BOT menentukan besarnya kapasitas jerapan
2. Semakin tinggi Kapasitas jerapan dan Aldd, semakin banyak
kapur diperlukan
3. Kemasaman dan Aldd tanah lapisan bawah ikut menentukan
jumlah kapur
Contoh: Jml kapur giling unt tanah mineral setebal 20 cm seluas 1 ha:
Untuk menapai pH
5.2
5.5
6.0
Jumlah kapur, ton/ha
1.2 x me Aldd
1.5
2.1
Teknologi
Aplikasi
KAPUR
Cara Aplikasi :
1. Kapur disebar di permukaan tanah yg baru
dibajak, kemudian dicampur rata dengan
tanah olahan
2. Kapur disebar di permukaan tanah, tanah
dibajak (diolah) dan dicampur rata
Waktu Aplikasi :
1. Biasanya sebelum tanam
2. Kapur diberikan bila diperkirakan tidak turun
hujan pd saat aplikasi
3. ……
1. Pertanaman tunggal
2. Pertanaman majemuk: Pola pergiliran tanaman
Kapur diberikan pd tanaman yg paling memerlukan
pengapuran
Terimakasih
Download