Manajemen Kurikulum 1 KURIKULUM Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latim ”curir” yang artinya pelari, dan ”curere” yang artinya ”tempat berlari” suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan. PENGERTIAN KURIKULUM: 1. 2. 3. 4. Berasal dari bahasa Yunani yang semula istilah dalam bidang atletik yang berarti ”suatu jarak yang harus ditempuh.” Dalam Kamus Webster’s, kurikulum berarti ”sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus ditempuh di sekolah. Kosepsi modern kurikulum berarti ”semua kegiatan yang disediakan untuk para PESERTA DIDIK dan termasuk pula semua pengalaman PESERTA DIDIK di bawah tanggung jawab sekolah.” Kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat program yang dapat memberikan pengalaman kepada pembelajaran di bawah arahan PERBEDAAN KURIKULUM DAN PENGAJARAN: Kurikulum adalah apa yang diajarkan sedang pengajaran berarti apa yang digunakan untuk mengajarkan apa yang diajarkan. 4 Asas-asas Kurikulum: 1. 2. 3. 4. Asas Filosofi Asas Psikologis Asas Sosiologis Asas Organisatoris Fungsi kurikulum: 1. Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran 2. Bagi Guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasi pengajaran 3. Bagi Siswa, kurikulum berfungsi untuk merealisasikan dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki secara optimal 4. Bagi Orangtua, kurikulum berfungsi sebagai pemantau usaha sekolah dalam memajukan anak-anak. 5 Ragam Kurikulum: 1. Dilihat dari sudut masa, orientasi, atau fokus, ada kurikulum tradisional dan modern 2. Dilihat dari sudut sistem nilai pendidikan, ada kurikulum humanisme klasikal, rekonstruksionisme, dan progresivisme 3. Dilihat dari segi teori dan praktiknya, ada kurikulum teoretis dan praktis 4. Dilihat dari segi kejelasannya, ada kurikulum nyata dan hidde curriculum 5. Dilihat dari perspektifnya, ada kurikulum ideal, formal, instruksional, dan eksperimental Komponen Kurikulum: 1. Tujuan 2. Isi 3. PBM 4. Evaluasi 6 Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (pasal 1 ayat 19) Kurikulum adalah "seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 7 Kurikulum dapat dipandang sebagai (Nasution, 2001): 1. 2. 3. 4. Produk, yakni hasil karya pengembangan kurikulum yang dituangkan dalam bentuk buku pedoman kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran Program, yakni alat yang digunakan sekolah untuk mencapai tujuan Hal-hal yang diharapkan akan dipelajari siswa, yakni pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu Pengalaman siswa 8 Konsep kurikulum (Oemar Hamalik, 2001): 1. 2. 3. 4. 5. Kurikulum memuat isi dan materi pembelajaran Kurikulum sebagai rencana pembelajaran Kurikulum sebagai pengalaman belajar Kurikulum adlah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelanggaraan kegiatan belajar mengajar (UU Sisdiknas, Bab 1, Ps. 1) Isi kurikulum merupakan sussunan dan bahan kajian dan pembelajaran untuk mencapai tujuan penyelengaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional (Ps. 39) 9 Perjalanan kurikulum pendidikan nasional yang dimulai sejak tahun 1945 telah beberapa kali mengalami perubahan seperti tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006 dan yang sudah disiapkan oleh Pemerintahan Presiden Susili Bambang Yudhoyono melalui Kurikulum Tahun 2013 meskipun terjadi perbedaan. 10 Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya. 11 PERUBAHAN KURIKULUM DI DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA Kurikulum 1947 Kurikulum 1952 Kurikulum 1964 Kurikulum 1968 Kurikulum 1975 Kurikulum 1984 (Kurikulum CBSA) Kurikulum 1994 Kurikulum 2004 (KBK) Kurikulum 2006 (KTSP) Kurikulum 2013 12 Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, setiap kurikulum pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. oleh karena kita harus tetap mendukung upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia demi menciptakan peserta didik yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia dan sesuai dengan pancasila demi memenuhi perkembagan zaman. 13 KURIKULUM 1947 lernen lernen und lernen Kurikulum pertama pada masa kemerdekaan namanya Rencana Pelajaran 1947. Ketika itu penyebutannya lebih populer menggunakan leer plan (rencana pelajaran) ketimbang istilah curriculum dalam bahasa Inggris. Rencana Pelajaran 1947 bersifat politis, yang tidak mau lagi melihat dunia pendidikan masih menerapkan kurikulum Belanda, yang orientasi pendidikan dan pengajarannya ditujukan untuk kepentingan kolonialis Belanda. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila. 14 KURIKULUM 1952 lernen lernen und lernen Pada tahun 1952 ini diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan seharihari. 15 KURIKULUM 1964 lernen lernen und lernen Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yang meliputi pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral. Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmani. Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis. 16 KURIKULUM 1968 lernen lernen und lernen Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat. 17 KURIKULUM 1975 lernen lernen und lernen Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif. “Yang melatarbelakangi adalah pengaruh konsep di bidang manejemen, yaitu MBO (management by objective) yang terkenal saat itu. Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam ProsedurPengembangan Sistem Instruksional (PPSI). 18 KURIKULUM 1984 (KURIKULUM CBSA) lernen lernen und lernen Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting. Kurikulum ini juga sering disebut “Kurikulum 1975 yang disempurnakan”. Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Leaming (SAL). 19 KURIKULUM 1994 lernen lernen und lernen Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materi pelajaran cukup banyak. Tujuan pengajaran menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah. 20 KURIKUKUM 2004 lernen lernen und lernen Kurikukum 2004 ini lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar performance yang telah ditetapkan. Competency Based Education is education geared toward preparing indivisuals to perform identified competencies (Scharg dalam Hamalik, 2000: 89). Hal ini mengandung arti bahwa pendidikan mengacu pada upaya penyiapan individu yang mampu melakukan perangkat kompetensi yang telah ditentukan. Implikasinya adalah perlu dikembangkan suatu kurikulum berbasis kompetensi sebagai pedoman pembelajaran. 21 KURIKULUM 2006 lernen lernen und lernen Kurikulum 2006 ini dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Awal 2006 ujicoba KBK dihentikan, muncullah KTSP. Tinjauan dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidaklah banyak perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. 22 KURIKULUM 2013 lernen lernen und lernen Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan tematikintegratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. 23