2/16/2017 • Teology kontekstual dan teology itu sendiri. Teology kontekstual Konteks Pemberita Konteks Firman / Alkitab Konteks Pendengar bambang harjono Konteks 1 Konteks 2 Konteks 3 Pemberita memahami Konteks Alkitab Sintesis Injil yang dapat di terima oleh penerima Injil didalam penerima Pemberita memahami worldview penerima Injil Untuk menemukan sintesis, bagaimana kira-kira Injil dilihat penerima ? bagaimana menyampaikan ? Refleksi penerima atas Injil Pemberita menyampaikan INJIL 1 2/16/2017 • Teologi Lokal : "lokal" mencerminkan dan menekankan konteks sekitar refleksi logis dan ciri gereja lokal. Menggambarkan kepekaan terhadap konteks. • Teologi Enkulturasi : enculturation (Inggris) yaitu cultural learning process of the individual, the process by which a person is inserted into his or her culture. Inculturasi berbeda penggunaan di teology dan sosiologi. • Teologi indegenisasi : indegenous (inggris) artinya pribumi. Rufus Anderson Dan Henry - Three self (tiga diri), self governing, self supporting, self propagating. Teologi dilakukan oleh dan untuk suatu wilayah geografis tertentu oleh warga setempat untuk wilayah mereka ketimbang oleh orang luar. Growing naturally. • "a group of believers who live out their lives, including their socialized Christian activities, in the patterns of the local society, and for whom any transformation of that society comes out of their felt needs under the guidence of the holy spirit and the scripture". • "indegenous people of community thunk of the Lord as their own, not as a foreign Christ". • Charft - ethnotheological approach. • Etnoteologi : ta ethne. Matius 28:19-20. memusatkan perhatian teolog kepada suatu wilayah budaya tertentu. Kelemahannya didalam penggunaan praktis, validitas dalam perspektif antar budaya. Validitas di berikan transkultur • Emic-etic. Etnoteology adalah emic ( folk perspectives / the inside participant perspectives). Refleksi teology dari kelompok dalam. " a spesific cultural variety of Christian Theology" 2 2/16/2017 • etic = "attemps to compare and discover universally applicable theological categories of Christianity in the basis of analisys of many emic varieties" Teology Kontekstual dan Budaya Contoh : • Konsepsi agama Budha di sampaikan melalui istilah Tao. "Maksud lambanglambang adalah untuk mendapatkan pengertian yang lengkap mengenai gagasan-gagasan, tetapi setelah gagasan yang di peroleh, lambang-lambang kadang di lupakan orang. Maksud katakata adalah menjelaskan kebenaran, setelah kebenaran di dapat, kata-kata dapat di buang." • Ada penafsiran harafiah yagn beragam selama ribuan tahun • Tradisi China. book of changes - I Ching. buku filsafat china tua, menginspirasi orang membuat tafsir, contoh Tao Te Ching di hubungkan dengan Lao Tzu, terdiri dari 500 huruf china kuno. juga menghasilkan ribuan tafsir. • Tradisi Budha di china, 400 M sudah mengutus orang ke India untuk mencocokan arti, teks Taois berisi ungkapan dipakai makna budha. • Rene Padila "The word become man. It was culturized, since man is a cultural being. Thus God put himself within man's reach. Consequently, it is imposible either to understand or to communicate the Gospel without referring to culture." 3 2/16/2017 • Mirip dng tafsir alkitab : a) Historis Kritis (menekankan kepada fakta sejarah), b) Eksistensialis (Prihatin kepada tindakan, dan pengalaman pribadi), c) Tafsir baru (gabungan). • Watchman Nee - teologi pribumi China. Menimbulkan kesadaran kuat akan kesalehan dan komitmen pribadi. Tapi dangkal teologis dan tidak punya kepedulian sosial. • Teologi kontekstual. budaya sebagai konteks di mana teologi dikembangkan. • Kebudayaan = Segala sesuatu yang di cipta oleh budi manusia • Kultur = colo, kolere = membuat mengolah, mengerjakan, menghias dan mendiami. • Segala sesuatu yang dipikirkan, diusahakan, serta di kerjakan oleh manusia dalam lingkup (konteks) hidupnya secara utuh untuk memenuhi kebutuhankebutuhannya. • enkulturasi = pendidikan / sosialisasi budaya. Pendidikan disini baik informal, non formal dan formal. • Akulturasi = budaya yang satu menekan budaya yang lain / lemah. - Budaya yang kuat dan lemah - Meniru budaya lain. • Akulturasi mengakibatkan : stabilitas, disintegrasi, demoralisasi dan submersi dari budaya penerima. 4 2/16/2017 Kontekstualisasi dan Perjanjian Lama • Pernyataan Diri Allah dalam ciptaan : Dasar Kontekstualisasi. Kejadian 1 Allah menyatakan diri sebagai pencipta segala sesuatu.Penyataan Allah ini independent dalam kedaulatanNya dan relasional dengan manusia. Allah secara mutlak menentukan pola / cara penyataanNya (Ibrani 1:1-5). • Manusia akhirnya memahami dan berinteraksi dengan Allah. • Budaya bukan saja sebagai point of contact tetapi wahana bekontekstual. • Kehendak Allah yang kekal masuk melalui budaya manusia sehingga manusia mengenalnya. • Contoh masmur 8 • Teologi kontekstual harus di mulai dengan pemahaman akan Allah dan kehendakNya. • Allah juga ber-relasi dengan manusia. Dari pihak Allah, Allah berkontekstual kepada manusia dengan penyataanNya, dan Manusia dengan budayanya berteologi dalam konteks merespon penyataan Allah. Dialektika yang muncul dalam proses kontekstual. • Melalu revelasi (pengilhaman atau pewahyuan) Allah menyatakan diri secara progresive - cumulative kepada manusia dalam konteks budaya manusia. • Mandat Budaya. • Kejadian 1:28-30 Mandat Budaya. Memberi wewenang bagi manusia untuk berbudaya, memenuhi dan menguasai dunia. • Setelah kejatuhan manusia maka mandat inipun menjadi memiliki proses yang panjang. 5 2/16/2017 • Perjanjian Berkat Allah : Dinamika Kontekstualisasi. • Kejadian 1:28; 2:3 perjanjian ciptaan. • Kejadian 3:15 protevangelium (janji keselamatan Allah yang pertama). Puncak nanti di PB yaitu didalam Kristus (Gal 4:410). • Kejadian 15:7-11 perjanjian dengan Abraham menggunakan praktek ritual budaya yang tidak asing bagi Abraham. Kontekstualisasi dan Perjanjian Baru 1. Inkarnasi Yesus dalam konteks Hebraic. Inkarnasi Yesus merupakan pernyataan Allah yang utuh dalam budaya manusia. Adalah puncak kontekstualisasi Allah. Kebelakang menjadi keabsahan kontekstualisasi PL dan kedepan menjadi tonggak bagi kontekstualisasi pada pekerjaan misi selanjutnya. • Penyataan kepada Yusuf di mesir dan Daniel di Babel (Kej 40; 41:1-36; Daniel 2:1-49) melalui mimpi. dan baik Yusuf dan Daniel keduanya mampu mengerti dengan tepat, bukan ahli nujum mesir (yusuf) dan Babel (Daniel). • Yohanes 1:14 Logos menjadi Manusia untuk menyatakan Allah kepada dunia (Yoh 1:18) untuk tujuan misional 1) Membuktikan kasih Allah (Yoh 3:16) dan 2) Pembebasan dunia itu sendiri (Yoh 1:29). • "Menjadi manusia" menempatkan logos dalam seluruh kerangka sosio-budaya habraic. Logos secara total terpadu dengan budaya dalam konteks sejarah, mengenal dan dikenal dalam bentuk, arti, dan fungsi setiap elemen budaya.menyatakan Allah kepada dunia. 6 2/16/2017 • Kristus dalam inkarnasiNya mengambil seluruh aspek budaya manusia dan menggunakannya sebagai wahana misi ALlah. • Sebagai "Anak manusia" Yesus menekankan solidaritas penuh dengan manusia dalam inkarnasi. • Dalam berkomunikasi, digunakan "nelayan", pukat dsb. Sejalan terus sampai mati (Mat 27:54), kenaikan kesorga (Kis 2:22-40). Kontekstual Injil oleh Paulus. • Kenotis Fil 2:5-11 Dengan Kenotis dasar kontekstualisasi. • Kontekstual determinasi. – Kontekstual Etis – Kontekstual pragmatis • Yesus mengubah budaya (Lukas 4:18-19, II Kor 5:17, Wahyu 21:5). • Dalam ajaranNya (MAt 5,6,7 Luk 6:20-36, 11:2-4, 12:22-31). • Mengubah hidup Nikodemus (Yoh 3), wanita Samaria (Yoh 4), penjahat (Luks 23:34, 39-43). • Transformasi morphe (didalam) dan schema (hakekat manusia). • Perubahan karakter (Ro, 12:1-2) • Dinamika Injil dalam budaya Yerusalem Yudea Samaria Ujung Bumi • Paulus : – Menempatkan Yesus sebagai pusat ajaran. – Interpretasi pusat berita untuk setiap kelompok orang khusus pada setiap konteks dengan pendekatan kontekstual E0 E1 E2 E3 7 2/16/2017 Contoh : Sumber J Culver B2B-2012 • Johanes Emde 1774 - 1859 • 1815 Kekristenan di Jawa hanya di Surabaya, Semarang dan Batavia. Bukan ke pada orang Jawa. • Pelayan bebas, bukan utusan belanda dan bukan utusan gereja. • Adalah Tukang Arloji yang menikah dengan wanita Jawa, membuka persekutuan di Surabaya. Orang-orang Saleh di Surabaya • Conrad Coolen (1775 - 1873) • Ayahnya Rusia, Ibunya Solo. Mahir bahasa Jawa. Belajar wayang dan tarian, sajak Jawa sejak kecil. • Kenduri, wayang, Keris, sorban, sarung dilarang, harus mengenakan pakaian barat ("budaya barat = budaya kristen") Kelompoknya di kenal dengan "Belanda Hitam". • Pelayan bebas, bukan utusan belanda dan bukan utusan gereja. • Gerakannya kurang berkembang • Dengar Injil dari Emde, bekerja sebagai mandor hutan di Mojoagung. • 1820 membuka hutan dan merintis gereja di Ngoro, Jombang Jawa Timur. • Sinkretis, menolak babtisan, berdoa kepada dewi Sri bersama gusti Yesus. 8 2/16/2017 • Menikah lagi di Mesjid di desa hutan Ngoro. kepala desa dan kaya sehingga disegani. • Sakti melawan roh penunggu hutan, membawa kemakmuran dengan bertani. • Kekristenan masuk sebagai Ilmu, orang percaya = "ngelmu". Coolen dalang kristen. • Doa Coolen = ya gunung Semeru, berkatilah karya tangan kami, berkati bajak yang membelah serta membuka tanah, berkatilah sisir yang meratakan tanah, hal yang menyenangkan hati DewiSri. Dan di atas segala-galanya kami pohonkan karunia dan kekutan dari Yesus Kristus yang kekuasaanNya tiada tara. • E. Jellesma • Zending dari NZG (Nederlandisc he Zendings Gesellschaft). • Coolen bukan "insider" budaya Jawa. Tapi pesan jelas : "Kristen bukan agama londo" • Jemaat mandiri. • Coolen terlalu memaksakan "Jawa" kepada kristen salah satunya sampai menolak Babtis, akhirnya tidak berkembang. • 1848 mulai merintis jemaat di Mojowarno Jawa Timur. Jellesma selektif terhadap Budaya Jawa, tengah antara Emde yang menolak, dan Coolen yang sinkretis. • Mengarang lkagu pujian Jawa, membuka pelatihan penginjil. • Kyai Sadrakh adalah muris Jelesma, mambawa 2.000 jemaat (the first voluntary convert) merintis GKJTU sampai sekarang 9