penerapan e-commerce di bank danamon

advertisement
PENERAPAN E-COMMERCE DI BANK
DANAMON
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DISUSUN OLEH :
ENDRO SULARSO
(P0561 00 523 36E)
KASWIT
(P0561 00 583 36E)
M. IMAN
(P0561 00 613 36E)
RAHEL BUTAR BUTAR
(P0561 00 653 36E)
YULIA MUSTIKA WATI
(P0561 00 703 36E)
PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
I
DAFTAR ISI
I
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2
II
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 4
III
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 5
III.1
Latar Belakang................................................................................................ 5
III.2
Tujuan ............................................................................................................ 6
IV
DESKRIPSI PERUSAHAAN ........................................................................................... 7
V
LANDASAN TEORI..................................................................................................... 10
V.1
VI
E-COMMERCE .............................................................................................. 10
V.1.1
DEFINISI E-COMMERCE .................................................................. 10
V.1.2
KATEGORI DAN TREND E-COMMERCE .......................................... 11
V.1.3
TREND APLIKASI E-COMMERCE ..................................................... 12
V.2
PROCESES E-COMMERCE ............................................................................. 13
V.3
E-COMMERCE SUCCESS FACTORS ............................................................... 16
V.4
BUSINESS TO BUSINESS E-COMMERCE........................................................ 18
V.5
BUSINESS TO CONSUMER E-COMMERCE .................................................... 19
V.6
E-COMMERCE MARKETPLACES .................................................................... 20
V.7
Web base model untuk E-commerce .......................................................... 21
V.7.1
Model Brokerage ........................................................................... 21
V.7.2
Model Periklanan ........................................................................... 23
V.7.3
Model Infomediary ........................................................................ 24
V.7.4
Model Vendor (Merchant)............................................................. 25
V.7.5
Model Manufacturer (Direct) ........................................................ 25
V.7.6
Model Afiliasi ................................................................................. 25
V.7.7
Model Komunitas........................................................................... 25
V.7.8
Model Subscripsi............................................................................ 26
V.7.9
Model Utility .................................................................................. 26
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 27
2
VI.1
IDENTIFIKASI E-COMMERCE DI BANK DANAMON ....................................... 27
VI.2
IDENTIFIKASI KOMPETITOR BANK DANAMON ............................................ 35
VI.3
STRATEGI KOMPETISI BANK DANAMON...................................................... 38
VI.3.1
Cost Leadership Strategy ............................................................... 39
VI.3.2
Differentiaton Strategy .................................................................. 41
VI.3.3
Innovation Strategy ....................................................................... 42
VI.3.4
Alliance Strategy ............................................................................ 43
VI.4
ANALISIS COMPETITIVE FORCE DAN STRATEGY BANK DANAMON ............. 44
VI.5
IDENTIFIKASI WEB BIS MODEL UNTUK E-COMMERCE DI BANK DANAMON47
VII
KESIMPULAN ............................................................................................................ 49
VIII
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 50
3
II
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan ridhoNya, makalah ini bisa diselesaikan sebagai salah satu tugas dari materi Sistem Informasi
Manajemen (SIM), Program Magister Manajemen, MB-IPB.
Paper ini menjelaskan tentang penerapan e-commerce di Bank Danamon, strategi
kompetisi yang diterapkan Bank Danamon dalam memenangkan persaingan serta
identifikasi web bis model yang digunakan untuk e-commerce
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan
serta pengajaran yang telah diberikan oleh Bapak Prof. Dr. Kudang Seminar sehingga
paper ini dapat selesai dengan baik. Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat.
4
III
PENDAHULUAN
III.1 Latar Belakang
Perbankan merupakan lembaga keuangan yang bergerak dalam mengelola jasa
manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan merupakan
salah satu bentuk layanan yang harus mampu diberikan oleh lembaga perbankan
kepada para nasabahnya. Manajemen sistem informasi dan penerapan teknologi yang
canggih dan memadai sangat diperlukan agar mampu memberikan layanan yang sesuai
dengan harapan dan keinginan para nasabahnya serta agar mampu tetap bersaing
dengan lembaga keuangan atau bank lainnya.
Bank Danamon sebagai salah satu institusi finansial yang terbesar di Indonesia dan
didukung oleh lebih dari 50 tahun pengalaman, Bank Danamon terus berupaya menjadi
bank yang “bisa mewujudkan setiap keinginan nasabah” sesuai dengan brand promisenya. Pada Desember 2009, Bank Danamon merupakan bank keenam terbesar di
Indonesia dalam hal jumlah aset, keempat terbesar dalam jumlah kapitalisasi pasar serta
memiliki jaringan cabang kedua terbesar, yaitu hampir 1.900 kantor cabang dan pusat
pelayanan.
Sesuai dengan misinya, bank Danamon senantiasa berupaya meningkatkan kepuasan
nasabah dalam melakukan transaksinya. Danamon telah mengembangkan Layanan
perbankan elektronis untuk menunjang transaksi perbankan yang mudah, aman dan
nyaman.
Dengan demikian nasabah akan dapat melakukan transaksi perbankan
kapanpun dan dimanapun mereka berada.
Menyadari kebutuhan nasabah yang sangat beragam, Bank Danamon menjawabnya
dengan menyediakan berbagai produk dan layanan yang sesuai dan dapat menjawab
kebutuhan nasabah antara lain: consumer banking, kartu kredit, SME & commercial,
5
trade finance, treasury product, cash management, rencana keuangan dan layanan EBanking.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kepuasan pelanggan, Bank Danamon telah
menerapkan Electronic Business System (E-Business) pada beberapa fungsi bisnis yang
dimilikinya. Salahsatu penerapan e-business di bidang marketing adalah menyediakan
informasi layanan dan produk dengan memanfaatkan fasilitas media internet, yang
umum disebut dengan e-commerce. Pada paper ini akan dibahas mengenai penerapan
e-commerce di Bank Danamon dalam rangka memberikan kemudahan bagi pelanggan
untuk mengakses layanan produk dan jasa Bank Danamon.
III.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan paper ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi e-commerce yang dikembangkan oleh Bank Danamon dalam
meningkatkan pelayanan terhadap nasabah.
2. Mengidentifikasi web bis model Bank Danamon yang digunakan untuk e-commerce
3. Mengidentifikasi strategi kompetisi Bank Danamon dalam memenangkan persaingan
dengan kompetitor
4. Meningkatkan pemahaman mahasiswa MB-IPB mengenai penerapan e-commerce
dalam sebuah perusahaan
6
IV
DESKRIPSI PERUSAHAAN
Danamon didirikan pada tahun 1956 sebagai Bank Kopra Indonesia. Di tahun 1976 nama
tersebut kemudian diubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia. Di tahun 1988,
Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian mencatatkan diri sebagai
perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta.
Sebagai akibat dari krisis keuangan Asia di tahun 1998, pengelolaan Danamon dialihkan
di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai BTO (Bank
Taken Over). Di tahun 1999, Pemerintah Indonesia melalui BPPN, melakukan
rekapitalisasi sebesar Rp32,2 triliun dalam bentuk obligasi pemerintah. Sebagai bagian
dari program restrukturisasi, di tahun yang sama PT Bank PDFCI, sebuah BTO yang lain,
dilebur menjadi bagian dari Danamon. Kemudian di tahun 2000, delapan BTO lainnya
(Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa
Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, PT Jayabank International dan PT Bank Risjad
Salim Internasional) dilebur ke dalam Danamon. Sebagai bagian dari paket merger
tersebut, Danamon menerima program rekapitalisasinya yang kedua dari Pemerintah
melalui injeksi modal sebesar Rp28,9 triliun. Sebagai surviving entity, Danamon bangkit
menjadi salah satu bank swasta terbesar di Indonesia.
Selanjutnya, Danamon terus melakukan upaya restrukturisasi yang mencakup aspek
manajemen, karyawan, organisasi, sistem, dan identitas perusahaan. Upaya tersebut
berhasil meletakkan landasan dan insfrastruktur yang baru guna mendukung
pertumbuhan berdasarkan prinsip transparansi, tanggung jawab, integritas dan
profesionalisme.
Di tahun 2003, Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd mengakuisisi Danamon, melalui
konsorsium Fullerton Financial Holdings, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya
oleh Temasek Holdings, dan Deutsche Bank AG yang merupakan pemegang saham
pengendali. Setelah melakukan evaluasi menyeluruh di bawah manajemen yang baru,
7
visi baru diluncurkan dan strategi baru dikembangkan dengan model bisnis spesifik
untuk masing-masing segmen pasar. Sejalan dengan arahnya yang baru, pada tahun
2004 Danamon meluncurkan inisiatif Danamon Simpan Pinjam-nya, yang merupakan
bisnis perbankan mikro, serta melakukan diversifikasi ke bidang kredit konsumer melalui
akuisisi Adira Finance, salah satu perusahaan pembiayaan otomotif terbesar di
Indonesia. Inisiatif tersebut diikuti dengan perluasan jaringan Danamon Simpan Pinjam
di tahun 2005 serta akuisisi bisnis American Express di Indonesia di tahun 2006 yang
menempatkan Danamon sebagai salah satu penerbit kartu terbesar di Indonesia.
Kini, Danamon merupakan salah satu institusi finansial yang terbesar di Indonesia.
Didukung oleh lebih dari 50 tahun pengalaman, Danamon terus berupaya menjadi bank
yang “Bisa mewujudkan setiap keinginan nasabah” sesuai dengan brand promise-nya.
Per Desember 2009 Danamon merupakan bank keenam terbesar di Indonesia dalam hal
jumlah aset, keempat terbesar dalam jumlah kapitalisasi pasar serta memiliki jaringan
cabang kedua terbesar, yaitu hampir 1.900 kantor cabang dan pusat pelayanan.
8
9
V
LANDASAN TEORI
V.1
E-COMMERCE
V.1.1 Definisi E-commerce
E-commerce (electronic commerce) merupakan istilah yang digunakan oleh perusahaan
untuk menjual dan membeli sebuah produk secara online. E-commerce didefinisikan
dari beberapa perspektif (Kalakota dan Whinston (1997) yaitu berdasarkan komunikasi,
proses bisnis, layanan, dan online.
Definisi e-commerce berdasarkan beberapa prespektif yang telah disebutkan yaitu :
1. Perspektif Komunikasi (Communications).
Menurut perspektif ini, e-commerce merupakan pengiriman informasi, produk/jasa,
dan pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik
lainnya.
2. Perspektif Proses bisnis (Business)
Menurut prespektif ini, e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju
otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan (work flow).
3. Perspektif layanan (Service)
Menurut perspektif ini, e-commerce merupakan satu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika
meningkatkan mutu barang dan ketepatan pelayanan.
4. Perspektif Online (Online)
Menurut perspektif ini, e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan
informasi di internet dan jasa online lainnya.
Secara umum O’Brien (2005) menjelaskan bahwa e-commerce mengubah bentuk
persaingan, kecepatan bertindak, dan perampingan interaksi, produk dan pembayaran
10
dari pelanggan ke perusahaan dan dari perusahaan ke pemasok. Sedangkan
Anneahira.com memberikan pengertian bahwa e-commerce merupakan penyebaran,
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti
internet, televisi, atau jaringan komputer lainnya.
Dalam perkembangannya, e-commerce digunakan tidak hanya sekedar untuk membeli
dan menjual suatu produk tetapi e-commerce meliputi seluruh proses pada :
pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk
berbagai produk dan jasa yang diperjual belikan di pasar global dengan dukungan dari
jaringan para mitra bisnisnya di seluruh dunia. Beberapa perusahaan terkenal yang
merupakan perusahaan e-commerce seperti : eBay, Yahoo, Amazon.com, Google,
Paypal, Wal-Mart, dan lain sebagainya.
V.1.2 Kategori dan Trend E-Commerce
Setidaknya terdapat tiga kategori utama e-commerce yang ada di dunia bisnis yaitu :
e-commerce Business-to-Consumer (B2C), e-commerce Business-to-Business (B2B), dan
e-commerce Consumer-to-Consumer(C2C) serta ditambah dengan e-commerce Businessto-Government (B2G).
1. E-commerce Business-to-Consumer (B2C)
Perusahaan e-commerce yang masuk kategori B2C ini memasarkan produk dan
jasanya langsung dengan customer (retail) seperti pembelian di Amazon.com yang
merupakan took buku virtual yang menjual buku melalui web sitenya.
Perusahaan yang menggunakan bentuk e-commerce B2C ini harus mengembangkan
situs web yang menarik untuk para pelanggannya misalnya dengan tersedianya
pajangan virtual dan katalog multimedia, proses pesanan yang interaktif, dan sistem
pembayaran yang aman.
Karakteristik pada e-commerce B2C ini adalah terbuka untuk umum karena
informasi disebarkan untuk umum dan servis yang diberikan bersifat umum juga
(generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai.
11
2. E-commerce Business-to-Business (B2B)
Bentuk e-commerce B2B ini menggambarkan sebuah pasar e-business yang terjadi
antara dua perusahaan/organisasi seperti Wal-Mart dan Warner-Lambert.
Karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan e-commerce B2B ini biasanya karena
trading partner yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan
(relationship) yang cukup lama sehingga sudah sama-sama memiliki trust.
3. E-commerce Consumer-to-Consumer(C2C)
Kategori e-commerce C2C ini menggambarkan customer melakukan penjualan
langsung kepada konsumen lainnya seperti e-Bay yang merupakan tempat lelang online, dimana para pelanggan dan juga perusahaan saling membeli dan menjual ke
satu sama lainnya melalui proses lelang secara on-line. Contoh bentuk e-commerce
C2C yang lain seperti : iklan personal elektronik suatu produk atau jasa yang
digunakan untuk menjual ataupun membeli di situs koran elektronik, portal ecommerce pelanggan, atau situs web personal.
V.1.3 Trend Aplikasi E-Commerce
E-commerce telah mengubah cara bagaimana perusahaan melakukan bisnisnya baik
dalam lingkup internal maupun dengan lingkungan eksternalnya seperti dengan para
pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya.
Trend dari aplikasi e-commerce di banyak perusahaan telah banyak bergeser sejalan
dengan semakin banyak pengalaman yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan ecommerce selama ini.
Trend aplikasi e-commerce di beberapa bentuk kategori bisnis e-commerce adalah
sebagai berikut :
1. Pada kategori e-commerce B2C, dimana perusahaan memasarkan produk dan
jasanya langsung kepada customer (retail) melalui web, telah berpindah dari yang
hanya menawarkan informasi multimedia di situs web perusahaan (brochureware)
12
menjadi penawaran produk dan jasa melalui katalog elektronik di web dan bahkan
sampai pada terjadinya transaksi penjualan secara online.
Trend aplikasi e-commerce B2C untuk jangka panjang telah mengalami perubahan
dari pajangan toko web sederhana menjadi sebuah situs web berkemampuan
pemasaran interaktif yang mampu memberikan pengalaman unik dalam berbelanja
di web bagi para pelanggannya, selanjutnya menuju toko web yang memiliki layanan
penuh atau terintegrasi untuk mendukung pengalaman belanja pelanggan,
kemudian berkembang menuju model penjualan web mandiri sebagai tempat para
pelanggan dalam mengkonfigurasikan dan menyesuaikan berbagai produk dan jasa
yang mereka inginkan, kemudian dikembangkan pula portal web ritel B2C yang luas,
dan pada akhirnya dimungkinkan semua aktivitas e-commerce dalam B2C akan
dijalankan sepenuhnya melalui e-business.
2. Pada kategori e-commerce B2B, dimana menggambarkan sebuah pasar e-business
yang terjadi antara dua perusahaan telah berpindah cepat dari layanan mandiri di
Web ke kemampuan konfigurasi serta penyesuaian dan ekstranet yang
menghubungkan para mitra bisnisnya.
Pada perkembangannya e-commerce B2B juga memiliki kecenderungan untuk
menggunakan portal e-commerce B2B yang menyediakan berbagai katalog, proses
jual beli, dan pasar lelang untuk para pelanggan dari bidang bisnis dalam atau lintas
industri. Pada akhirnya dimungkinkan pula e-commerce dalam B2C ini akan
dijalankan sepenuhnya melalui e-business.
V.2
PROCESES E-COMMERCE
Dalam proses e-commerce, perusahaan membutuhkan beberapa komponen utama agar
operasi dan manajemen aktivitas e-commercenya berjalan dengan baik. Komponenkomponen pokok yang memiliki peran penting dalam proses e-commerce tampak
seperti pada gambar berikut :
13
Gambar 1. Proses E-Commerce
1. Pengendalian akses dan keamanan
Situs e-commerce harus memberikan rasa percaya dan akses yang aman untuk
berbagai pihak dalam transaksi e-commerce, misalkan dengan adanya kata kunci
(password), kunci enskipsi, sertifikasi, atau tanda tangan digital. Kemudian ada
otorisasi akses yang hanya ke bagian tertentu saja sehingga hanya para pelanggan
yang terdaftar saja yang dapat mengakses informasi dan aplikasi yang ada.
Pengendalian akses dan keamanan ini perlu dilakukan untuk melindungi sumber
daya situs e-commerce dari berbagai ancaman seperti hacker, pencurian password
atau nomor kartu kredit, atau menghindari kegagalan sistem.
2. Membuat profil dan personalisasi
Proses pembuatan profile dan personilasasi menggunakan alat pembuat profile
seperti pendaftaran, file cookie, software penelusur perilaku dalam situs web dan
respon pemakai. Profil ini digunakan untuk mengenali kita sebagai pemakai
individual, memberikan tampilan personalisasi, saran atas produk dan iklan web.
Tujuan proses pembuatan profile ini untuk tujuan manajemen rekening,
pembayaran, mengumpulkan data mengenai manajemen hubungan pelanggan,
perencanaan pemasaran, dan untuk manajemen situs web itu sendiri.
14
3. Manajemen pencarian
Software e-commerce harus meliputi komponen mesin pencari situs web untuk
dapat membantu para pelanggannya dalam menemukan produk dan jasa tertentu
yang mereka inginkan untuk dievaluasi atau dibeli.
4. Manajemen isi dan katalog
Isi e-commerce sebagian besar berbentuk katalog multimedia yang memuat
informasi produk sehingga membuat dan mengelola catalog merupakan rangkaian
utama dari manajemn isi. Software manajemen isi tersebut bekerja dengan alat
pembuat profile yang sudah disebutkan sebelumnya.
Software manajemen isi akan membantu perusahaan e-commerce untuk
mengembangkan, menghasilkan, mengirimkan, memperbaharui, dan menyimpan
data teks serta informasi multimedia di situs web e-commerce. Selanjutnya
manajemen isi dan katalog dapat diperluas untuk memasukkan proses konfigurasi
produk yang akan mendukung layanan mandiri berbasis web dan penyesuaian
massal atas berbagai produk perusahaan.
5. Manajemen arus kerja
Sistem arus kerja e-business digunakan untuk membantu para karyawan secara
elektronik
bekerja
sama
untuk
menyelesaikan
tugas
pekerjaan
dengan
menggunakan mesin software arus kerja (workflow software engine). Sistem ini
memastikan bahwa transaksi, keputusan, dan aktivitas kerja yang tepat dilakukan,
serta data dan dokumen yang benar telah dikirimkan ke para karyawan, pelanggan,
pemasok, dan pihak stakeholder.
15
6. Pemberitahuan kegiatan
Proses pemberitahuan kegiatan (event notification) memainkan peranan penting
dalam sistem e-commerce karena sistem ini digunakan untuk memonitor semua
proses e-commerce dan mencatat semua kegiatan yang relevan, termasuk
perubahan mendadak atau ketika dalam masalah. Sistem ini akan memberitahukan
kepada para pelanggan, pemasok, dan pegawai serta stakeholder mengenai semua
kegiatan transaksi yang berkaitan dengan status mereka dengan melalui pesan
elektronik seperti e-mail, newsgroup, penyeranta (pager), atau fax.
7. Kerjasama dan perdagangan
Tujuan utama e-commerce adalah untuk mendukung kesepakatan kerjasama dan
layanan perdagangan yang dibutuhkan oleh para pelanggan, pemasok, dan
stakeholder lainnya. Seperti halnya dalam e-business, sistem e-commerce juga fokus
menumbuhkan komunitas berkepentingan online untuk meningkatkan layanan
pelanggan dan membangun loyalitasnya.
8. Proses pembayaran elektronik
Pembayaran sebagai proses nyata dan penting dalam transaksi e-commerce.
Sekarang ini sebagian besar sistem e-commerce yang terlibat dalam web dan bisnis
B2C menggunakan proses pembayarannya dengan kartu kredit.
V.3
E-COMMERCE SUCCESS FACTORS
Dalam menciptakan perusahaan e-commerce yang sukses dan berkelanjutan maka
secara umum tentunya perusahaan harus mencari cara untuk dapat membangun
kepuasan, loyalitas, dan hubungan baik dengan para pelanggan secara online agar
mereka tetap kembali ke toko web perusahaan kita.
Kunci keberhasilan perusahaan ritel elektronik adalah ketika perusahaan mampu
mengoptimalkan beberapa faktor sukses e-commerce seperti berikut :
16
Gambar 2. Faktor Sukses E-Commerce
1. Selection and Value
Faktor Pilihan dan nilai meliputi : pilihan produk yang menarik, harga yang bersaing,
jaminan kepuasan, dan dukungan pelanggan setelah penjualan.
2. Performance and Service
Faktor Kinerja dan pelayanan meliputi : navigasi, proses belanja, dan pembelian
serta konfirmasi pengiriman yang cepat dan mudah.
3. Look and Feel
Faktor Tampilan dan rasa yakni meliputi : pajangan web, situs web, area belanja,
produk multimedia, halaman katalog dan fitur belanja yang menarik.
4. Advertising and incentives
Faktor Iklan dan insentif meliputi : web dan promosi e-mail bersasaran serta
penawaran khusus, termasuk iklan di berbagai situs afiliasi.
17
5. Personal attention
Faktor perhatian personal meliputi : halaman web personal, saran produk yang
dipersonalisasi, iklan web dan pemberitahuan e-mail, serta dukungan interaktif
untuk semua pelanggan.
6. Community relationship
Faktor hubungan dengan komunitas meliputi komunitas virtual para pelanggan,
pemasok, perwakilan perusahaan, dan lain-lainnya melalui newsgroup, ruang
bincang, serta berbagai hubungan ke situs-situs terkait.
7. Security and Reliability
Faktor keamanan dan keandalan meliputi keamanan informasi pelanggan dan
transaksi di situs web, informasi produk yang dapat dipercaya, serta pemenuhan
pesanan yang dapat diandalkan.
V.4
BUSINESS TO BUSINESS E-COMMERCE
Secara umum aktifitas e-commerce mencakup berbagai aktivitas mulai dari direct
marketing, search jobs, online banking, banking, e-government, e-purchasing, B2B
exchanges, ccommerce, m-commerce, auctions, travel, online publishing dan consumer
services. Dalam aplikasinya e-commerce dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
business to business (B2B) dan business to customer (B2C).
Secara umum aktivitas dari B2B ini seperti trading partners dan pertukaran data (data
exchange) yang dilakukan secara rutin antara pebisnis. Sedangkan aktivitas B2C itu
seperti perusahaan retail yakni perusahaan mempromosikan produk dan jasa, melayani
customernya melalui katalog elektronik di web sampai pada transaksi penjualan yang
semuanya dilakukan secara online, dan dalam perkembangannya B2B lebih pesat
dibandingkan B2C.
18
Business to Business e-commerce umumnya menggunakan mekanisme EDI (electronic
data interchange), tetapi karena begitu banyaknya standarisasi yang ada, dalam
pelaksanaannya menyulitkan antara pebisnis untuk saling berinteraksi sehingga
berkembanglah dewasa ini yang dinamakan Extensible Markup Language (XML) yang
dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C), dimana dalam XML ini
tersimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya yang berbentuk tags
seperti HTML sehingga sangat efektif digunakan dalam sistem yang berbeda. Sehingga
yang sebelumnya EDI menggunakan jaringan yang sering disebut VAN (value added
network) dengan populernya jaringan internet mulai dikenal sebuah sistem yang disebut
EDI
over
internet
dan
sistem
lainnya
yang
sedang
berkembang
seperti
electronic/internet procurement dan ERP (enterprise resource planning).
V.5
BUSINESS TO CONSUMER E-COMMERCE
Sedangkan aktivitas Business to Cunsumer e-commerce (B2C) itu seperti perusahaan
retail yakni perusahaan mempromosikan produk dan jasa, melayani customer melalui
katalog elektronik di web sampai pada terjadinya transaksi penjualan yang semuanya
dilakukan secara online menggunakan media internet.
Pada umumnya Business to Customer e-commerce (B2C) menggunakan internet dengan
berbagai model pendekatan seperti electronic shopping mall atau dengan konsep
portal. Keduanya menggunakan website sebagai basisnya. Aktifitas electronic shopping
mall lebih kepada mempromosikan produk dan service yang ada dengan dukungan
online
catalog
dan
sebagainya.
Contoh
dari
sistem
ini
seperti
amazon
(http://www.amazon.com) dan netmarket (http://www.netmarket.com).
Sedangkan dalam konsep portal lebih ke pelayanan yang lebih kompleks dimana
electronic shopping mall juga termasuk didalamnya, dengan tetap berbasis pada
website, di dalam portal ini juga terdapat pelayanan lainnya seperti e-mail, online
database, news dan sebagainya. Contoh dari sistem ini seperti netscape home
(http://home.netscape.com) dan yahoo(http://www.yahoo.com).
19
V.6
E-COMMERCE MARKETPLACES
Implementasi e-Commerce menuntut pergeseran paradigma secara fundamental, dari
yang semula marketplace yang menekankan interaksi secara fisik antara penjual dan
pembeli menjadi marketspace yang mengandalkan transaksi elektronik. Dalam
traditional marketplace, lalu lintas informasi, produk/jasa, dan pembayaran bersifat fisik
(location based).
Dengan kata lain, model bisnis yang berlaku adalah geographic business model.
Sebaliknya, dalam dunia virtual marketplace, aliran informasi produk, proses komunikasi
antara produsen dan konsumen, distribusi barang/jasa dan transaksi berlangsung dalam
dunia maya/virtual.
Gambar 3. E-Commerce Success Marketplace
Lima tipe utama dalam aplikasi e-commerce marketplace yang digunakan pada bisnis
saat ini yaitu :
1. One to Many : Sell-side marketplaces
Tipe ini disebut Pasar penjual (sell-side), dimana dalam pasar ini dikendalikan oleh
satu supplier utama, yang menyajikan produk katalog dan daftar harga seperti :
perusahaan Cisco.com and Dell.com.
2. Many to One : Buy-side marketplace
Tipe ini disebut Pasar pembeli (buy-side), dimana para supolier tertarik untuk datang
ke banyak orang yang berkumpul untuk melakukan pertukaran, kemudian mereka
20
menawarkan bisnisnya pada seorang pembeli utama, seperti perusahaan GE atau
AT&T.
3. Some to Many : Distribution marketplace
Tipe
ini
disebut
Pasar
distribusi,
dimana
sekelompok
supplier
utama
mengkombinasikan produk katalog mereka untuk menarik perhatian para pembeli
yang lebih banyak, seperti perusahaan verticalNet ddan Work.com
4. Many to Some : Procurement marketplace
Tipe ini disebut Pasar pengadaan, dimana sekelompok pembeli utama
mengkombinasikan katalog/daftar pembelian mereka untuk lebih menarik para
supplier agar lebih berkompetisi dan bisa mendapatkan harga yang lebih rendah,
seperti perusahaan Auto industri Convisint dan industri energi Pantellos.
5. Many to Many : Pasar lelang
Tipe ini disebut juga Pasar lelang, dimana terdapat banyak pembeli dan banyak juga
penjual yang dapat menciptakan berbagai “para pembeli” atau “para penjual” yang
dengan dinamis akan mengoptimalkan terciptanya harga, seperti perusahaan eBay
dan FreeMarkets.
V.7
Web base model untuk E-commerce
V.7.1 Model Brokerage
Broker adalah sebagai pembuat pasar: mereka akan membawa pembeli dan penjual
secara bersama-sama dan memfasilitasi transaksi pembelia/penjualan.
memainkan frekuensi dalam kaitan pasar di dalam B2B, B2C ataupun C2C.
Broker
Pada
umumnya broker akan mengenakan tariff fee ataupun komisi untuk setiap transaksi
dimana ketentuan penentuan komisi tersebut akan bervariasi. Proses model broker
meliputi:
21
Pertukaran Pasar (tempat), menyediakan cakupan pelayanan secara menyeluruh yang
mewakili proses transaksi, dari penilaian pasar terhadap proses negosiasi dan
pemenuhan persyaratan di dalamnya.
Proses pertukaran ini (exchange) dapat
beroperasi secara independen dalam industry, atau akan di lindungi oleh konsorsium
industry. Broker akan memberlakukan jasa pelayanan kepada penjual dalam bentuk fee
dalam setiap transaksi berdasarkan nilai dari penjualan yang terjadi, atau
memberlakukan fee keanggotaan.
Pemenuhan Pembelian/Penjualan.
Pelanggan mengkhususkan pemesanan untuk
pembelian dan penjualan untuk barang dan jasa, termasuk harga, pengiriman dan
sebagainya. Broker akan mengenakan jasa/fee kepada pembeli/penjual.
Sistem Pengumpulan Permintaan.
Dengan menggunakan istilah “name-your-price”
diinisiasi oleh Priceline. Pembeli yang prospektif akan mengajukan penawaran yang
terikat terhadap barang dan jasa yang diinginkan, dan broker dalam hal ini akan
mengatur proses pemenuhannya.
Broker lelang. Melakukan lelang kepada penjual ataupun vendor. Broker akan mencharge penjual berupa daftar skala komisi yang disertai dengan nilai dari transaksinya
masing-masing. Lelang akan bervariasi sesuai dengan penawaran dan aturan-aturan di
dalamnya. Proses lelang balik biasanya juga terjadi dalam proses lelang ini.
Transaksi broker.
Mereka akan menyediakan pihak ketiga dalam hal mekanisme
pembayaran kepada pembeli dan penjual dalam proses transaksi
Pembayaran Broker (reward). Broker akan menawarkan reward (bonus) kepada pihakpihak tertentu yang bisa menemukan orang, idea tau harapan-harapan lainnya,
meskipun akan menemukan kesulitan dalam proses penemuan tersebut. Broker akan
membuat daftar item dengan fee yang flat dan persentase dari reward (bonus) untuk
setiap item yang ditemukan.
22
Distributor, merupakan katalog proses operasi yang menghubungkan sejumlah daftar
produk manufacturers (pabrik) dengan volume dan pembeli retail.
Broker akan
memfasilitasi transaksi bisnis antara distributor franchise dan rekanan bisnisnya.
Agen Pencarian, adalah agen (missal agen software atau ‘robot’) digunakan untuk
mencari harga dan ketersediaan barang dan jasa yang diinginkan oleh pembeli, atau
lebih jauh untuk menentukan informasi yang diinginkan oleh pembeli
Mall Virtual (Dunia Maya), sebagai penyelenggara penjualan online. Tempat jual beli
akan mengenakan charge untuk setting-up, daftar bulanan dan atau fee transaksi. Lebih
jauh, proses ini akan menyediakan pelayanan transaksi secara otomatis dan kesempatan
hubungan pemasaran.
V.7.2 Model Periklanan
Model jaringan periklanan merupakan perluasan dari model media penyiaran
tradisional. Penyiar, dalam hal ini, jaringan website, menyediakan content (isi), biasanya
gratis dan pelayanan baik email, chat maupun forum diskusi yang dikombinasikan
dengan pesan-pesan periklanan dalam ikon-ikon di dalam media website tersebut. Ikonikon tersebut bisa jadi merupakan sumber pendapatan bagi penyiar. Penyiar bisa jadi
merupakan pembuat content (isi) termasuk proses distribusinya. Model periklanan
akan efektif berjalan ketika jumlah yang melihat tampilan website dalam jumlah besar.
Portal, adalah titik permulaan (awal) kepada jaringan (web), biasanya merupakan mesin
pencarian yang termasuk dalam diversifikasi isi dan pelayanan. Volume yang tinggi
membuat proses periklanan menciptakan keuntungan dan mengizinkan untuk
diversifikasi pelayanan lebih jauh.
Portal personal, mengizinkan pengkhususan dalam konteks hubungan dan isi.
Peningkatan loyalty sebagai hasil dari alokasi waktu yang digunakan oleh pengguna web.
23
Portal Ceruk. Membangun demografi pengguna yang teratur. Sebagai contoh, lokasi
web yang menarik bagi pembeli rumahan, wanita muda atau pasangan rumah tangga,
dapat dilihat setelah penyedia periklanan bersedia untuk membayar harga yang
ditetapkan.
Kerahasiaan, daftar item penjualan dan pembelian yang disertai dengan daftar harga,
namun memungkinkan dari fee keanggotaan.
Register Pengguna, layanan ini biasanya gratis untuk melakukan akses namun perlu
melakukan register/daftar terlebih dahulu.
Latar belakang Periklanan, pembuat freeware yang membuat layanan yang disertai
produk-produk mereka. Sebagai contoh, perluasan pencarian secara otomatis, juga
membawa kepada link periklanan bagi pencari/pengguna web.
Target Periklanan, yang diterjemahkan oleh Google, membawa perluasan/kepanjangan
dari jaringan secara tepat dalam hal periklanan di dalam web. Google mengidentifikasi
arti dari web dan secara otomatis membawa kepada iklan yang relevan ketika
mengunjungi halaman web. Dengan target periklanan ini membawa keuntungan bagi
pengiklan kepada pengguna/pelanggan secara spesifik hanya dengan menggunakan kata
kunci dan penyedia website dapat menggeneralisir pendapatan dari konten web.
V.7.3 Model Infomediary
Meliputi data tentang pelanggan dan kebiasaannya dalam konsumsi yang bernilai,
terutama ketika informasi yang ada dianalisis dan dipakai untuk kampanye pemasaran.
Pengumpulan data secara independen tentang produser dan produk yang dihasilkan
sangat dibutuhkan oleh pelanggan ketika mempertimbangkan pembelian. Beberapa
fungsi perusahaan sebagai infomediary (media informasi) membantu pembeli dan atau
penjual memahami pasar. Infomediary meliputi:
1. Jaringan Periklanan
2. Pelayanan Pengukuran Audien
24
3. Marketing Insentive
4. Metamediary, memfasilitasi transaksi antara pembeli dan penjual dengan
menyediakan informasi secara komprehensif dan pelayanan menyeluruh, tetapi
tidak melibatkan pertukaran barang dan jasa di antara pihak-pihak yang terkait.
V.7.4 Model Vendor (Merchant)
Penjual dan retailer dari barang dan jasa. Penjualan mungkin dibuat berdasarkan daftar
harga atau pelalui proses lelang. Model vendor meliputi:
1. Virtual Merchant
2. Katalog Merchant
3. Click dan Mortar
4. Bit Vendor
V.7.5 Model Manufacturer (Direct)
Manufactur atau ‘Model Langsung” diprediksikan bahwa kekuatan dari jaringa Web
memberikan pabtik-parik (manufacturers) untuk menjangkau pembeli secara langsung
dan menawarkan jalur distribusi. Model Manufacturer ini dapat didasarkan kepada
efisiensi, meningkatkan pelayanan pelanggan dan pemahaman lebih baik dari
pelanggan.
V.7.6 Model Afiliasi
Kebalikan dari model portal, yang mempunyai objektif untuk mendapatkan volume yang
tinggi, Model Afiliasi ini menyediakan kesempatan dalam hal pembelian dimana
pelanggan dapat melakukan browsing. Model ini menawarkan insentif keuangan untuk
melakukkan afiliasi dengan situs partner.
V.7.7 Model Komunitas
Model komunitas ini didasarkan pada loyalitas pelanggan/pemakai.
mempunyai investasi yang tinggi dalam hal waktu dan emosi.
Pemakai
Pendapatan dapat
25
didasarkan dari penjualan barang dan jasa atau kontribusi secara sukarela. Model ini
meliputi:
1. Model Sumber terbuka
2. Model Penyiaran Publik
3. Jaringan Pengetahuan
V.7.8 Model Subscripsi
Pengguna dikenakan charge secara periodic, baik harian, bulanan maupun tahunan
untuk mendapatkan pelayanan. Hal ini tidak biasa dilakukan untuk situs kombinasi
antara gratis dan fee keanggotaan. Fee dikenakan dalam hal contents service, personto-person pelayanan jaringan, service kepercayaan dan provider internet.
V.7.9 Model Utility
Utility model adalah model yang menerapkan tariff kepada pengguna. Model ini sering
digunakan oleh layanan-layanan penting, seperti listrik, air dan layanan telepon. ISP
pada sebagian belahan dunia dapat beroperasi berdasarkan utility model. Model ini
menerapkan tariff atas koneksi berdasarkan waktu.
26
VI
PEMBAHASAN
VI.1 IDENTIFIKASI E-COMMERCE DI BANK DANAMON
Saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sebuah perubahan tradisi
dari kultur masyarakat sehari-hari, dengan terciptanya sebuah keterbukaan dan
transparansi di berbagai bidang, yang terutama di bidang Teknologi Informasi (IT).
Informasi yang cepat dan akurat merupakan bentuk informasi yang sangat dibutuhkan
oleh masyarakat, termasuk didalamnya dunia bisnis.
Berkembangnya penggunaan Internet dan teknologi World Wide Web, menyebabkan
munculnya penggunaan internet mengalami perkembangan yang luar biasa di bidang
bisnis terutama pada perusahaan skala besar maupun kecil. Sejak berkembangnya
teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena
dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses-proses
bisnis.
Penggunaan teknologi internet diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar
terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing
dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan
teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal
meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan
menggunakan electronic commerce (e-Commerce) untuk memasarkan berbagai macam
produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi
tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen,
pemerintah akan ikut berperan.
Dengan semakin matangnya teknologi internet dan web, teknologi-teknologi ini
meningkatkan kemampuan perusahaan yang canggih dalam hal komunikasi bisnis dan
27
dalam hal kemampuannya berbagi informasi, selain itu berbagi sumber daya lain yang
bernilai.
Ide dasar serta manfaat e-Commerce dalam meningkatkan pelayanan terhadap
pelanggan serta meningkatkan daya saing perusahaan dalam hal ini menjadi sudut
pandang dari penulis yang dijadikan sebagai obyek dalam tulisan ini. Melihat kenyataan
tersebut, maka penerapan teknologi e-Commerce merupakan salah satu factor yang
penting untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan. Untuk
mempercepat dan meningkatkan penjualan cepat maka dengan melihat perkembangan
teknologi informasi yang sangat pesat tersebut dapat memanfaatkan suatu layanan
secara on-line yang berupa e-Commerce.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, e-commerce lebih dari sekedar sekedar
membeli dan menjual produk secara online, tetapi sudah menyangkut proses dari
pengembangan , pemasaran , penjualan, pengiriman , pelayanan, pembayaran untuk
berbagai produk dan jasa yang diperjual belikan dalam pasar global berjaringan para
pelanggan , oleh karena itu mengembangkan kemampuan kemampuan e commerce
telah menjadi pilihan penting yang harus diambil dan diaplikasikan .
Bank Danamon menerapkan e commerce dalam rangka memajukan dan mempermudah
layanan bagi nasabah agar semua kebutuhan transaksi perbankan yang diperlukan oleh
nasabah dapat didapatkan dan dengan mudah digunakan.
Meskipun demikian, istilah e-Commerce sebenarnya dapat di definisikan berdasar 5
perspektif (Phan, 1998; Tabel 1): (1) on-line purchasing perspective; (2) digital
communications perspective; (3) service perspective; (4) business process perspective;
dan (5) marketof- one perspective. Dengan demikian, pada hakikatnya dalam lingkup
yang luas e-Commerce bisa dikatakan ekuivalen atau sama dengan ebusiness (Turban, et
al., 2000). Penerapan yang ada di Bank Danamon adalah sebagai berikut :
28
Tabel 1. E-Commerce Bank Danamon
PERSPEKTIF
On-line Purchasing Pespective
DEFINISI E- COMMERCE
Sistem yang memungkinkan
nasabah dapat bertransaksi lewat
web dan informasi lainnya.
Digital Communication
Perspective
Sistem yang memungkinkan
pengiriman informasi digital produk,
jasa dan pembayaran online, yaitu
seperti E-statement , speed
Service Perspective
Sistem yang memungkinka upaya
menekan biaya, menyempurnakan
kualitas produk dan informasi instan
terkini, dan meningkatkan
kecepatan penyampaian jasa
misalnya adalah E-Statement,
dengan pengiriman lewat email,
maka akan mengurangi biaya
pengiriman ke nasabah.
Sistem yang memungkinkan
otomatisasi transaksi bisnis dan
aliran kerja, di Bank Danamon ,
adalah merupakan data yang
tersedia untuk proses bisnis dalam
pengambilan kleputusan
Sistem yang memungkinkan proses
‘Customization’ produk dan jasa
untuk diadapatasikan pada
kebutuhan dan keinginan setiap
pelanggan secara efisien, penerapan
di Bank Danamon adalah misalnya
dengan memberikan layanan DOB ,
banyak digunakan oleh nasabah
yang sering mobile, yang setiap saat
dapat bertransaksi dan dimanapun.
Business Process Perspective
Market-of-one
Perspective
FOKUS
Transaksi online
DOB ( Danamon
Online Banking )
Komunikasi secara
elektronis yaitu
untuk informasi
online lewat email
dan pembayaran
online
Efisiensi dan
layanan pelanggan,
dan nasabah juga
mendapatkan
rekening korannya
dengan tepat
waktu ( on time )
Otomatisasi proses
bisnis, data
tersebut diambil
dari NCBS
Process
customization
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-Commerce yang diterapkan di
Bank Danamon adalah :
29
1. E-mail dan Messaging
Semua komunikasi yang digunakan di Bank Danamon adalah melalui Email, hal ini
sangat mendukung semua proses kerja di Bank Danamon, sehingga semua
keputusan dapat diambil dengan mudah dan waktunya cepat.
2. Content Management Systems
Content management systems yang digunakan di bank Danamon atau biasa di sebut
dengan CMS sebenarnya merupakan suatu sistem yang di gunakan untuk
mempermudah dalam memfasilitasi pembuatan, pengelolaan, pembaharuan, dan
publikasi content pada sebuah situs website ataupun blog. Dengan adanya content
management system (cms) yang terintegrasi pada suatu website atau blog,
seseorang dalam melakukan pengelolaan situs yang dinamis beserta isi data content
nya yang berupa informasi dalam bentuk teks, grafik, images, video maupun dalam
format lainnya semakin di permudah bahkan untuk orang awan sekalipun dapat
mengelolah suatu website ataupun blog beserta isi content nya dengan sangat cepat
dan mudah .
3. Dokumen, spreadsheet, database
Semua dokumen yang dikelola di Bank Danamon disimpan dan dikelola dalam data
base yang disimpan secara teratur, karena data ada di bank sangatlah crusial,
sehingga harus dikelola dengan baik, di Bank Danamon hal ini di kelola oleh system
NCBS.
4. Akunting dan sistem keuangan
Data keuangan dan pelaporan yang ada di Bank Danamon di keloka dengan sangat
canggih oelh system yang secara terintegrasi dari semua bagian dan cabang yang
menginput transaksi dengan menggunakan system NCBS . Adapun laporan yang ada
adalah Income statement, balance sheet laporan perubahan modal, dan banyak lagi
laporan yang dibutuhkan oleh bagian bagian terkait untuk dapat dibuat sebagai
dasar pengambilan keputusan.
30
5. Informasi pengiriman dan pemesanan
Informasi pengiriman dan pemesanan semua keperluan pengadaan barang yang
diperlukan juga sudah menggunakan cara automatically order, yang dikelola dengan
baik dalam memenuhi semua kebutuhan di semua cabang maupun di semua bagian
yang memerlukan , di Bank Danamon semua proses tersebut dikelola oleh
procurement.
6. Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
Pelaporan informasi yang di dapat dari klien dan enterprice sudah dikoordinasikan
dengan baik di Bank Danamon, sehingga semua informasi yang diperlukan dengan
cepat bisa didapatkan dari klien dalam hal ini mitra kerja dari pada Bank Danamon.
7. Sistem pembayaran domestik dan internasional
Sistem pembayaran domestic yang di gunakan di Bank Danamon terhubung dengan
semua lalu lintas uang ( LLG) sudah menggunakan system e-commerce yaitu dengan
proses pengiriman uang melalui system computerized yang langsung terlink dengan
system yang ada di Bank Indonesia . system pembayaran internasionalpun sudah
dilakukan dengan system e-commerce sehingga dengan tepat dan cepat semua
pengiriman uang secara internasional dapat dengan mudah sampe ke Negara tujuan
dengan menggunakan system yang langsung terling dengan bank koresponden Bank
Danamon.
8. Newsgroup
Bank Danamon memiliki suatu media news group, yang setiap saat dapat diakses
oleh semua karyawan melalui portal Bank Danamon, adapun nama newsnya adalah
“Spirit”, media ini sangat mudah diakses, dan banyak informasi yang didapat, dan
media ini dapat memberikan informasi secara online.
9. Conferencing
Conferencing yang dilakukan di Bank Danamon sudah dilakukan dengan system yang
baik sehingga pada saat melalukan conference tidak ada lagi pembatas lokasi,
31
kemudahan seperti ini memberikan keefektifan kerja , dalam menyampaikan
informasi – informasi yang sesegera mungkin disampaikan.
10. Online Banking
Untuk meraih peluang dari banyaknya pengguna internet saat ini, Bank Danamon
meluncurkan DOB Danamon Online Banking yang kompetitif. Hal ini diciptakan
untuk mengakomodasi para nasabah yang butuh melakukan transaksi kapanpun dan
dimanapun mereka berada, tanpa harus menyiapkan waktu khusus pergi ke bank..
11. Cash Management
Sejalan dengan meningkatnya persaingan bisnis clan semakin kompleksnya transaksi
keuangan saat ini, dunia usaha semakin membutuhkan suatu terobosan dan solusi
jitu untuk tetap berada di garis depan.
Sebagai salah satu bank swasta nasional terbesar di Indonesia, Bank Danamon
melengkapi rangkaian produk terbaiknya dengan menghadirkan DANAMON CASH
MANAGEMENT, suatu solusi perbankan terpadu yang dirancang untuk membantu
nasabah dalam mengelola perputaran arus kas serta tingkat likuiditas secara efektif
dan efisien sehingga menghasilkan tingkat profitabilitas yang optimal. Dengan
memanfaatkan DANAMON CASH MANAGEMENT, segala upaya strategis dapat lebih
difokuskan pada bisnis inti nasabah.
32
Tabel 2. Danamon Cash Management
• Efisiensi
– Otomasi atas berbagai transaksi pembayaran
– Efektifitas biaya & waktu: membebaskan Anda dari keharusan untuk
berkunjung langsung ke kantor cabang
– Menyederhanakan berbagai tugas administratif
• Peningkatan Pendapatan
– Mengoptimalkan tingkat pengembalian sekaligus menjaga likuiditas
serta ketersediaan dana
– Mempercepat penerimaan piutang
• Kontrol
– Memudahkan proses rekonsiliasi
– Akses real-time kepada semua informasi saldo melalui jaringan
elektronik
• Resiko
– Memperbaiki manajemen risiko dan pemantauan atas eksposur dana
– Kontrol yang lebih baik atas risiko pihak ketiga
12. Account services
Kami menawarkan sejumlah rekening simpanan dan transaksional yang dapat
dikelola menurut suatu struktur tertentu untuk menyediakan informasi
menyeluruh mengenai bisnis Anda. Rekening-rekening ini, yang dibuat untuk
mendukung suatu manajemen arus kas yang sempurna, dapat diakses melalui
jaringan layanan Bank Danamon yang tersebar luas di seluruh Indonesia.
a. Giro Danamon (Rupiah and Foreign Currency)
b. Time Deposit
c. Tabungan Danamon
13. Disbursement services
Disbursement services yang dapat dilakukan adalah :
a. Auto Credit
b. Payroll
c. Cash Delivery Service
33
d. Cash Withdrawal
e. Cheque Withdrawal / Incoming Clearing
f. Outgoing Transfer (LLG/RTGS)
g. Overbooking
h. Outgoing Remittance
i.
Standing Instruction
j.
Cheque Book Order
14. Collection service
Collection service yang dapat dilakukan adalah proses pembayaran yang akurat
dan tepat waktu kepada rekan bisnis merupakan salah satu cara untuk
membuktikan hal tersebut. Rangkaian fasilitas pembayaran kami akan
membantu
Anda
mengotomasi
berbagai
tugas
administratif
serta
mempermudah proses rekonsiliasi yang terkait dengan aktifitas pembayaran
sehari-hari. Fasilitas Collection service meliputi :
a. Auto Debit
b. Cash Pick Up Service
c. Cash Deposit
d. Cheque Deposit / Outgoing Clearing
e. Inkaso
f. Intercity Clearing
g. Incoming Transfer (LLG/RTGS)
h. Incoming Remittance
15. Liquidity management
Pengelolaan likuiditas perusahaan Anda melalui Layanan Liquidity Management.
Layanan ini memastikan ketersediaan dana yang mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan arus kas , sekaligus memaksimalkan tingkat pengembalian dari dana
yang mengendap.
34
a. Cash Pooling
b. Cash Distribution
Layanan Danamon Cash Management dapat diakses melalui berbagai channel,
yaitu:
1. Cash@Work
2. Jaringan Cabang Bank Danamon Branches
3. ATM
4. Danamon Access Center (Call Center)
5. Electronic Data Capture (EDC
6. HP Banking
VI.2 IDENTIFIKASI KOMPETITOR BANK DANAMON
Dalam menghadapi persaingan di dunia perbankan, kompetitor Bank Danamon
adalah sebagai berikut :
Rivalry of Competitor
Rivalvy Competitor Bank Danamon adalah bank BCA, bank Mandiri, dan City Bank.
Bank BCA memiliki produk Klik BCA, Bank Mandiri dengan prioritas mandiri-nya dan
City Bank dengan kartu kredit.
American Express® Card Services of PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Danamon)
hari ini meluncurkan Kartu Kredit Gold American Express dengan tampilan baru dan
memperkenalkan banyak manfaat dan keistimewaan dimana salah satunya
merupakan yang pertama ada di Indonesia.
Kelebihan dari Kartu Kredit Gold American Express adalah :
1. Points Advance
Kartu kredit pertama di Indonesia yang memberikan fleksibilitas terbesar untuk
35
mendapatkan poin reward di depan untuk kemudian dapat ditukarkan dengan
hadiah yang diinginkan pada saat itu juga. Hadiah-hadiah khusus dari Points
Advance tersedia mulai dari LCD TV, handphone, kamera digital, iPod hingga
iPod docking. Melalui Points Advance Anggota Kartu Kredit Gold American
Express sekarang dapat menukarkan poin-poin mereka dengan hadiah pilihan
mereka sendiri segera begitu mereka mendapatkan Kartunya!
2. 5 Kali Poin Membership Rewards di hypermarket, department store dan drug
store terkemuka
“Anggota Kartu Kredit Gold American Express® sekarang dapat mengumpulkan
poin reward mereka lebih cepat. Setiap kali Anggota Kartu menggunakan Kartu
American Express® mereka di hypermarkets, department stores dan drug stores
terkemuka, mereka akan mendapatkan 5 (lima) kali poin Membership Rewards.
Selain itu, melalui program Bonus Poin, Anggota Kartu juga bisa mendapatkan
poin 20 (dua puluh) kali di lebih dari ribuan merchant yang berpartisipasi. Oleh
karena itu, Anggota Kartu Kredit Gold American Express® dapat mengembalikan
Points AdvanceSM lebih cepat atau mendapatkan pilihan hadiah menarik
lainnya”, seperti yang dipaparkan Subba Vaidyanathan, Executive Vice President
dan Card Business Head, Danamon.
3. Free Car Wash
“Untuk memenuhi kebutuhan Anggota Kartu Kredit Gold American Express®,
Danamon juga bekerjasama dengan banyak outlet jasa pencucian kendaraan di
seluruh Indonesia dengan menyediakan untuk pertama kalinya jasa pencucian
mobil gratis setiap Sabtu dan Minggu bagi Anggota Kartu Kredit Gold American
Express di Indonesia”, seperti yang dijelaskan oleh Darwin Tan, American
Express Card Business Head, Danamon.
4. Lifestyle Privileges
Kartu Kredit Gold American Express terbaru ini juga memberikan keistimewaan-
36
keistimewaan lainnya sebagai berikut:
a. Nikmati penghematan 10 % dengan berbelanja di Socialite Boutique,
b. Promosi beli 1 gratis 1 untuk minuman dan gratis masuk di X2, Equinox dan
Vintage untuk Anggota Kartu dan 1 tamu,
c. Gratis bersantap di Airlangga Restaurant, The Ritz-Carlton, Jakarta, dan
banyak tempat lainya di ribuan merchant di Indonesia dan bahkan seluruh
dunia ketika melihat tanda-tanda promo American Express SelectsSM,
d. Cicilan tetap dengan 0% bunga selama 6 bulan di banyak toko-toko yang
berpartisipasi di seluruh Indonesia atau melalui katalog Pay Plan.
Kelebihan tersebut sangat membuat jadi berbeda dengan kartu kredit lainnya
dalam hal ini Citibank credit card
Threats of new entrants
Pendatang baru yang menjadi ancaman Bank Danamo adalah Bank Permata, Bank
Panin dan Bank Pundi.
Dalam transaksi Valas Bank Danamon mempunyai jaringan yang sangat kuat di
seluruh dunia, sehingga memungkinkan untuk melakukan transaksi valas dengan
BDS Branch Dealing System , nasabah mendapatkan special rate langsung di cabang
transaksi, karena system NCBS memungkinkan langsung approve dengan system
valas di kantor pusat.
Untuk transfer valas , bank danamon juga memiliki jaringan yang kuat di seluruh
dunia, dengan memiliki jaringan bank koresponden yang capable, yang
memungkinkan untuk dapat melakukan transaksi dengan on time .
Treath of new substitutes
Ancaman subtitusi Bank Danamon datang dari leasing pembiayaan seperti FIF dan
lembaga keuangan mikro seperti koperasi simpan pinjam dan Bank Perkreditan
37
Rakyat. Dalam menghadapi pesaing subtitusi, Bank Danamon membuat strategi
alliansi dengan membeli lembaga keuangan Adira. Adira finance memiliki kekuatan
yang besar dari sisi distribusi pasar dan permodalan, distribusi pasar adalah dengan
tersebarluasnya semua outlet adira baik yang berdiri sendiri maupun kerja sama
reseller atau kerjasama pembiayaan dengan took-toko atau dealer - dealer. Dari sisi
permodalan , Adira sangat memiliki permodalan yang sangat kuat, yaitu dengan
adanya Bank Danamon sebagai perusahaan induk.
VI.3 STRATEGI KOMPETISI BANK DANAMON
Nasabah adalah fokus utama Bank Danamon. Danamon menggabungkan kemampuan
dalam menawarkan layanan dan produk yang memenuhi kebutuhan setiap segmen,
dengan nilai dan filosofi manajemen risiko yang unik bagi masing-masing nasabah.
Danamon memastikan agar setiap kebutuhan nasabah terpenuhi dengan baik dengan
tetap mempertimbangkan semua potensi risiko. Berikut adalah gambaran strategi bisnis
untuk berkompetisi bank danamon.
Gambar 4. Strategi Bisnis Bank Danamon
38
Strategi bisnis ini adalah salah satu cara dalam memenangkan bisnis terlebih pada dunia
perbankan. Pada pembahasan kedepan akan dikelompokkan beberapa stretegi Bank
danamon untuk berkompetisi kedalam beberapa subbab strategi berkompetisi antara
lain Cost leadership Strategy, Differentiation Strategy, innovation strategy, growth
strategy, dan aliance strategy.
VI.3.1 Cost Leadership Strategy
Cost Leadership Strategy yang diterapkan oleh Bank Danamon adalah Find ways to help
suppliers or customers reduce their costs.
Bisnis Danamon Self Employed Mass Market (SEMM) atau yang lebih dikenal dengan
Danamon Simpan Pinjam (DSP) dirancang dan dikembangkan untuk mendukung dan
membantu bisnis berskala mikro dalam mendapatkan akses ke layanan dan produk
perbankan. Segmen pasar ini terdiri dari bisnis usaha mikro/kecil dengan pinjaman
kredit antara Rp 1-500 juta. Saat ini SEMM merupakan salah satu mesin penggerak
utama usaha Danamon yang menyumbang 16% terhadap total kredit portofolio
Danamon dan juga berada pada posisi 3 besar dari sisi kontribusinya terhadap
profitabilitas Danamon.
Bank Danamon menyadari pentingnya pangsa pasar mikro karena segmen ini
merupakan salah satu tulang punggung penggerak roda perekonomian nasional. Saat
ini, target pasar DSP termasuk pedagang pasar tradisional dan pedagang-pedagang kecil
yang bukan di bidang usaha pertanian. DSP juga meluncurkan armada operasionalnya
untuk mengevaluasi ekspansi sasaran pasarnya ke segmen warung makan, pedagang isi
ulang HP (Handphone) dan lain-lain.
Krisis keuangan global yang diikuti oleh tingginya suku bunga di perbankan pada kuartal
keempat tahun 2008 telah membawa dampak yang relatif kecil terhadap bisnis
operasional DSP karena penyesuaian atas tingkat bunga dapat dilakukan secara efektif.
39
DSP melakukan penyempurnaan terhadap bisnis modelnya dengan melakukan
penyesuaian terhadap penyaluran kredit ke Secured Product Distribution dan Unsecured
Product Distribution. Secara terpisah, masing-masing alur distribusi dikelola oleh cabang
dan tim penjualan (sales team) yang berbeda. Secured Product Distribution
menyalurkan kredit pinjaman rata-rata sebesar Rp 30 juta sedangkan Unsecured
Product Distribution memberikan rata-rata kredit sekitar Rp 10 juta per nasabah.
Mengingat segmen pasar mikro memiliki potensi perkembangan usaha yang besar,
beberapa pesaing/pemain baru telah memasuki segmen usaha ini, sehingga kompetisi
termasuk rekrutmen terhadap sumber daya manusia menjadi semakin ketat. Namun
demikian, tahun lalu jaringan penjualan DSP meningkat dari 706 sampai dengan 1.047 di
seluruh Indonesia. Ekpansi ini meningkatkan kesempatan berkarir di Danamonmelalui
job enlargement dan mendukung program retensi terhadap karyawan bank. Danamon
juga memanfaatkan sekitar 200 unit mobil untuk memperluas jangkauan bisnis di
daerah yang lebih terpencil guna memberikan akses pelayanan kepada nasabah untuk
mendapatkan jasa perbankan.
Bisnis model Bank Danamon telah teruji dan terbukti kokoh dan berkesinambungan
khususnya di kuartal keempat tahun lalu. Bank Danamon telah mengembangkan bisnis
model yang unik guna melayani bisnis mikro dengan memberikan value proposition
yang unggul: Cepat, Mudah dan Nyaman. Dengan proses persetujuan kredit selama 3
hari, Bank Danamon memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam membantu
nasabah Bank Danamon dengan model bisnis berlandasan kepercayaan dan kehandalan.
Namun, yang lebih penting lagi adalah bisnis model Bank Danamon didukung oleh
eksekusi disiplin dan kapabilitas sumber daya yang tinggi. Kombinasi bisnis model yang
solid serta implementasi yang penuh disiplin menghasilkan bisnis yang berlandaskan
community relationship development. Bank Danamon juga terus memanfaatkan
kekuatan jaringan dan sumber daya Danamon yang intensif.
Sebagai hasilnya, portofolio pinjaman kredit terus meningkat dari tahun ke tahun. Dana
Simpan Pinjam terus memberikan kontribusi terhadap laba bersih Bank Danamon
40
dengan didukung oleh pertumbuhan kredit yang tinggi. Dengan melaksanakan risiko
manajemen secara hati-hati, biaya kredit terhadap rata-rata rasio earning asset terus
turun secara signifikan.
Bank Danamon telah mengambil berbagai langkah untuk lebih mengetatkan
pengendalian biaya dan memperkuat sistem penagihan (collections). Bank Danamon
berkonsentrasi untuk terus menurunkan biaya kredit dengan acceptable limit (limit yang
dapat diterima) dengan memperbaiki/menyempurnakan kebijakan kredit dan sistem
penagihan (collections). Proses penagihan (collection) diperkuat dengan pemasangan
sistem
penagihan.
Sistem
ini
membantu
meningkatkan
produktivitas
serta
mengidentifikasi peluang perbaikan pada aspek penagihan.
Ke depan, Bank Danamon akan terus memantau kondisi operasional usaha dan
melaksanakan praktek risiko manajemen yang lebih ketat/hati-hati. Bank Danamon akan
melakukan analisa terhadap pilot project dalam rangka memperluas jangkauan segmen
pasar dan apabila menunjukkan hasil yang menjanjikan, maka Bank Danamon akan siap
untuk secara agresif meluncurkan proyek tersebut. Bank Danamon juga akan secara
agresif mempromosikan produk funding (pendanaan). Terlepas dari kondisi pasar saat
ini, Bank Danamon akan terus melakukan berbagai aktivitas yang berhubungan dan
mempromosikan branding DSP dengan tetap mempertahankan eksekusi disiplin yang
tinggi dalam mengimplementasikan solusi bisnis model Bank Danamon.
VI.3.2 Differentiaton Strategy
Strategi differensiasi yang diterapkan oleh Bank Danamon adalah sebagai berikut :
1. Develop ways to differentiate products and services from competitors.
Agar dapat senantiasa menarik dan mempertahankan nasabah di semua segmen,
Danamon akan terus memperkuat strateginya melalui layanan yang cepat, nyaman
dan mudah. Kecepatan layanan dicapai dengan menempatkan proses pengambilan
keputusan di tingkat lokal, sedangkan kemudahan layanan dicapai melalui
pemanfaatan kemampuan analisis laporan, data kredit dan seleksi nasabah yang
41
akan mengurangi persyaratan informasi/dokumen untuk memproses aplikasi kredit
tanpa mengorbankan prinsip dan disiplin kehati-hatian. Kenyamanan layanan
dikembangkan dengan mengundang nasabah untuk mengunjungi salah satu cabang
Danamon maupun mengirimkan karyawan Bank Danamon untuk memberikan
layanan di rumah, atau melalui berbagai alternatif media komunikasi dan/atau
media untuk melakukan transaksi yang berhubungan dengan pembayaran kredit
ataupun produk Danamon lainnya.
2. Reduce the differentiation advantages of competitors.
Bank Danamon bertujuan membangun organisasi yang berfokus pada nasabah
melalui pengembangan produk dan layanan perbankan yang unik guna memenuhi
kebutuhan nasabah yang terus menerus berubah. Untuk itu, Danamon
memfokuskan pada pemahaman daur hidup (life cycle) nasabah agar dapat
menawarkan produk yang sesuai dengan tahap kehidupan nasabah. Di segmen
Affluent, Danamon akan meningkatkan ragam pilihan produk reksadananya,
penyesuaian produk dan memperkenalkan aplikasi teknologi wealth management
guna meningkatkan kemampuan perencanaan keuangan staf Bank Danamon. Di
sektor usaha kartu kredit, Danamon akan terus mengembangkan bisnis kartu Visa,
“World Card” (dengan program poin unggulan), American Express dan Master
cardnya serta meluncurkan produk-produk baru seperti “I-Card” yang menawarkan
kemudahan dan alternatif pilihan sesuai dengan kebutuhan belanja nasabah.
VI.3.3 Innovation Strategy
Strategi innovasi yang diterapkan oleh Bank Danamon adalah Find new ways of
producing products/services.
Danamon Consumer Mass Market memfokuskan
layanannya pada segmen pasar pegawai melalui penawaran produk pinjaman tanpa
anggunan dengan akses dan persyaratan yang mudah serta proses persetujuan yang
cepat. Setelah berhasil menyelesaikan proses reposisi usaha lalu dilanjutkan dengan
diselesaikannya berbagai inisiatif pengembangan kapabilitas guna mendukung rencana
pengembangan usaha.
42
Bank Danamon telah melakukan perluasan fungsi penjualan melalui rekrutmen tenaga
baru sehingga total tenaga penjual mencapai lebih dari 1.500 karyawan. Selain itu, Bank
Danamon juga telah menyelesaikan pengembangan sistem persetujuan pinjaman yang
baru yang menjanjikan proses persetujuan hanya dalam satu hari, jauh lebih cepat dari
rata-rata standar industri. Proses penagihan juga telah ditingkatkan dengan dukungan
sistem penagihan yang terkomputerisasi untuk meningkatkan kemampuan pengawasan
dan pengukuran kinerja. Dalam rangka meningkatkan pelayanan, Bank Danamon
meluncurkan kerjasama dengan kantor pos dan ATM Bersama sebagai jaringan layanan
pembayaran yang baru di samping melalui kantor-kantor cabang Danamon dan Adira.
Danamon Consumer Mass Market meraih total pinjaman yang terus naik secara
signfikan, sedangkan tingkat NPL bisa dipertahankan di level 4,5%. Total nasabah juga
ikut mengalami pertumbuhan yang memuaskan.
Perkembangan usaha dilakukan secara selektif guna mengantisipasi melambatnya iklim
usaha, antara lain dengan memfokuskan pada industri-industri dan perusahan yang
stabil dengan memanfaatkan kemampuan analisa data Bank Danamon. Selain itu, secara
proaktif Bank Danamon juga akan mempertahankan usaha yang ada melalui
pengelolaan risiko yang lebih komprehensif dan terus melakukan evaluasi atas proses
bisnis Bank Danamon tidak hanya untuk melakukan penghematan biaya tetapi juga agar
dapat memberikan layanan nasabah yang terbaik.
VI.3.4 Alliance Strategy
Strategi alliansi yang dikembangkan oleh Bank Danamon adalah Establish new business
linkages and alliances with customers, suppliers, competitors, consultants and other
companies (mergers, acquisitions, joint ventures, forming virtual companies, etc.).
Adira Quantum merupakan anak perusahaan dari Danamon yang menawarkan pinjaman
individu tanpa jaminan untuk pembelian barang elektronik, mebel dan perangkat rumah
tangga lainnya. Didirikan pada tahun 2002 dan beroperasi setahun kemudian, Adira
Quantum membidik pasar karyawan individu dan sejak pendiriannya telah menikmati
43
pertumbuhan yang pesat dan menjadi perusahaan pembiayaan dengan reputasi baik di
Indonesia yang mendapatkan penghargaan positif dari nasabahnya dan para merchant.
Bank Danamon memfokuskan pada pemanfaatan jaringan dan infrastruktur yang telah
mulai dikembangkannya serta menyempurnakan proses dan kemampuan manajemen
risiko Bank Danamon. Saat ini, Adira Quantum memiliki jaringan cabang di lebih dari 45
kota di Indonesia dengan 46 kantor pemasaran dan 50 point of sales (POS), serta
melayani lebih dari 350.000 nasabahnya.
Seiring dengan pertumbuhan yang pesat di industri elektronik dan mebel penjualan
melonjak secara signifikan dari tahun ke tahun. Jumlah aktiva ikut mengalami
pertumbuhan yang bagus. Kredit bermasalah (NPL) dapat dipertahankan pada tingkat
yang rendah, dimana mencerminkan manajemen piutang yang berhati-hati serta
kemampuan sistem penagihan Bank Danamon.
Selain itu Bank Danamon menjalin kerjasama dengan American Express dengan
mengeluarkan produk American Express Credit Card.
Kartu kredit tersebut dapat
dimanfaatkan di seluruh belahan dunia.
VI.4 ANALISIS COMPETITIVE FORCE DAN STRATEGY BANK DANAMON
Seperti yang telah dijelaskan diatas, kekuatan kompetitif Bank Danamon meliputi tiga
kekuatan, yaitu :
1. Rivalry of competitors, yang terdiri dari Bank BCA dengan “klik BCA” dan Bank
Mandiri dengan jaringan distribusi yang kuat
2. Threats of new entrants, yang terdiri dari Panin Bank (kemudahan pengajuan kredit);
Permata Bank (transaksi valas); Bukopin (Point Payment online Bank-PPOB).
3. Threats of subtituties, yang terdiri dari Koperasi simpan pinjam, BPR, Lembaga
pembiayaan (leasing)
44
Sedangkan strategi Bank Danamon yang dikembangkan untuk memenangkan kompetisi
dalam industri yang sama meliputi Cost Leadership Strategy, Differentiation Strategy,
Innovation Strategy, Growth Strategy, dan Aliance Strategy.
Mapping strategi yang telah dikembangkan oleh Bank Danamon untuk bersaing dengan
kekuatan kompetitif yang ada saat ini dapat dilihat pada Grafik dibawah ini :
SEMM (model
pengembangan berbasis
pasar tradisional) vs BPR,
KSP
Cost Leadership
Differentiation
- Klik BCA vs Danamon
online banking
- Mandiri Prioritas vs
Previllege Banking
- Kredit Express Panin
vs Instakas Danamon
- Consumer Mass
Market vs Bank Pundi
Innovation
Growth
Alliance
- City bank kredit vs
American Express
- Valas Bank Permata
vs Valas Bank
Danamon
(korespondensi)
Adira Finance vs FIF
Rivalry of Competitor
Threats of new
entrants
Threats of new
subtituties
Gambar 5. Competitive Force dan Strategy Bank Danamon
Bank Danamon dalam menghadapi persaingan dengan rivalry of competion yaitu Bank
BCA, City Bank, dan Bank Mandiri, Bank Danamon mengeluarkan produk-produk
differensiasi untuk memenangkan dalam persaingan tersebut, misalnya seperti :
45
1. Danamon Online Banking versus Klik BCA
2. Previllege Banking versus Mandiri Prioritas
Selain itu Bank Danamon juga membuat strategi alliansi dengan American Ekspress
mengeluarkan produk kartu kredit America Express yang dapat digunakan di seluruh
belahan dunia.
Untuk menghadapi ancaman dari pendatang baru, yaitu Panin Bank, Bank Pundi dan
Permata Bank, Bank Danamon mengeluarkan produk differensiasi :
1. Instakas Danamon versus Kredit Ekspress Panin
2. Consumer Mass Market versus kredit Bank Pundi
Sedangkan untuk menghadapi ancaman transaksi valas Bank Permata, Danamon juga
memiliki bank korespondensi yang cukup bersaing dengan Bank Permata.
Danamon dalam menghadapi pesaing subtitusi yaitu Bank Perkreditan rakyat, Koperasi
Simpan Pinjam dalam menyediakan pembiayaan dan kemudahan proses peminjaman
untuk Usaha Mikro, Bank Danamon menggunakan strategi cost leadership dengan
mengeluarkan produk Self Employed Mass Market (SEMM) dengan model
pengembangan berbasis pasar tradisional.
Model pengembangan berbasis pasar
tradisional ditujukan untuk melayani para pedagang di pasar-pasar tradisional. Enam
kantor cabang SEMM baru telah dibuka di tahun lalu dan 51 unit mobil telah diluncurkan
untuk memperluas jangkauan kami di sektor pasar tradisional.
Selain itu untuk
menghadapi pesaing subtitusi yaitu leasing pembiayaan seperti FIF, Bank Danamon
membuat strategi alliansi dengan Adira Finance dengan menguasai mayoritas saham
Adira Finance untuk memberikan kemudahan kredit kendaraan bermotor.
46
VI.5 IDENTIFIKASI WEB BIS MODEL UNTUK E-COMMERCE DI BANK
DANAMON
Dalam menghadapi persaingan dengan kompetitor dalam industri sejenis, pendatang
baru maupun instansi subtitusi, Bank Danamon mengembangkan beberapa strategi
yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya untuk memenangkan persaingan di
industri perbankan. Selain itu, Bank Danamon juga mematahkan barrier atau rintangan
dalam yang menghalangi dalam pengembangan bisnis. Untuk mematahkan barries
tersebut, terdapat beberapa “break”, yaitu break time barriers, break geographic
barriers, break cost barrier dan break structural barriers.
Bank Danamon untuk
menghilangkan hambatan tersebut dengan menggunakan break structural barriers yaitu
dengan memanfaatkan internet working. Internet working dapat membantu bisnis
mengembangkan hubungan strategis dalam menjalin hubungan dengan pelanggan,
pemasok, stakeholder lainnya melalui hubungan elektronik.
Dalam memasarkan produk dan layanannya, Bank Danamon memiliki website yang
memberikan kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh informasi seluruh produk
dan layanannya, yang disebut sebagai e-commerce. Selain itu nasabah juga dapat
mengajukan komplain atau menanyakan detail produk yang diminati melalui
korespondensi e-mail. Website Bank Danamon dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.
47
Gambar 6. Website Promosi Produk dan
Layanan Bank Danamon
E-commerce Bank Danamon menawarkan consumer banking, kartu kredit, SME dan
commercial, trade finance, treasury product, cash management, rencana keuangan dan
layanan E-Banking. Kemudahan akses konsumen untuk mengetahui fitur dari produk
dan layanan, ditampilkan secara lengkap melalui website tersebut.
Berdasarkan web bis model, e-commerce yang dikembangkan oleh Bank Danamon
termasuk ke dalam “Manufacturer (Direct) Model kategori Brand Integrated Content”
karena Bank Danamon menggunakan kekuatan web untuk menarik pelanggan secara
langsung.
Model manufacturer tersebut dipilih oleh Bank Danamon untuk
meningkatkan efisiensi, pelayanan terhadap pelanggan dan memberikan pemahaman
yang lebih baik kepada pelanggan melalui media website.
48
VII KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penulisan paper “Pemanfaatan E-Commerce di
Bank Danamon adalah sebagai berikut :
1. Kompetitor potensial Bank Danamon terdiri dari 3 kategori, yaitu :
a. Rivalry of competitors (Klik BCA versus Danamon Online Banking; Mandiri
Prioritas versus Previllege Banking Danamon, City Bank Kredit versus American
Express)
b. Threats of new entrants (Kredit Express Panin versus Instakas Danamon;
Consumer Mass Market versus Bank Pundi; Valas Bank Permata versus Valas
Bank Danamon).
c. Threats of subtituties (SEMM versus Koperasi simpan pinjam, BPR; Adira Finance
versus FIF)
2. Strategi kompetisi yang dikembangkan oleh Bank Danamon adalah Cost Leadership
Strategy, Differentiation Strategy, Innovation Strategy, dan Aliance Strategy
3. Web bis model untuk E-commerce Bank Danamon adalah “Manufacturer (Direct)
Model kategori Brand Integrated Content” karena menggunakan kekuatan web
untuk menawarkan produk dan layanannya untuk menarik pelanggan dan
meningkatkan kualitas layanan.
49
VIII DAFTAR PUSTAKA
Luciana Spica Almilia, Lidia Robahi, Penerapan E-Commerce Sebagai Upaya
Meningkatkan Persaingan Bisnis Perusahaan, 2009
M. Suyanto, 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, Andi :
Yogyakarta
O’Brien James A; Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12, Penerbit Salemba Empat, Jakarta,
2005
Richardus Eko Indrajit, “Electronic Commerce: Konsep dan Strategi Bisnis di Dunia
Maya”, Elex Media Komputindo, 2001
_________ Majalah internal Bank Danamon, Edisi April, Mei dan Juni. 2011.
_________ Laporan tahunan. Bank Danamon. 2010
_________Bentuk
Pasar
E-Commerce
yang
Berhasil
:
handzmentallist.blogspot.com/bentuk-pasar-e-commerce-yang-berhasil/ diakses pada :
14 Juli 2011 pukul 23.00 wib
________ Jenis e-commerce : productsdb.blogspot.com/2008/10/
commerce.html/ Diakses : pada 10 Juli 2011 pukul 21.00 wib
Jenis
e-
________ Mengenal Tipe Perusahaan e-commerce : www.anneahira.com/perusahaanecommerce.htm/ Mengenal-tipe-perusahaan-ecommerce/ Diakses pada : 10 Juli 2011
pukul 21.00 wib
________ Penerapan E-Commerce untuk Meningkatkan Nilai Tambah (Added Value)
bagi Perusahaan : http://aninasukmajati.wordpress.com/2009/05/26/penerapan-eCommerce-untuk-meningkatkan-nilai-tambah-added-value-bagi-perusahaan/ Diakses
pada : 10 Juli 2011 pukul 21.00 wib.
50
REVIEW BLOG
NO
LINK
1
http://chalief.blogspot.com/2
011/01/e-commerce-forumjual-beli-fjbkaskus.html#axzz1TwWI4cvj
2
http://fadli-tn.info/blog/ecommerce/
IDENTITAS
BLOGGER
Chalief
JUDUL
TULISAN
E-Commerce :
Forum Jual
Beli (FJB)
Kaskus
Fadli TN
E-Commerce
REVIEW
4 cara bertransaksi di FJB Kaskus yaitu (1) Cash on Delivery (COD) yaitu
pembeli dan penjual bertatap muka langsung setelah kesepakatan; (2)
Rekening Bersama yaitu terdapat pihak ketiga yang membantu keamanan dan
kenyamanan transaksi online; (3) Kaspay atau sistem pembayaran online yang
dikelola PT Darta Media Indonesia (4) Transfer yaitu pembayaran melalui
transfer ke rekening pribadi penjual
Beberapa kekurangan aplikasi e-commerce pada FJB Kaskus adalah sbb : (1)
Rawan penipuan; (2) Menuntut ketelitian calon pembeli; (3) Mudahnya
membuat Fake-ID (klonengan) untuk menaikkan reputasi Prime ID sehingga
seller terlihat menyakinkan.
Definisi E-Commerce : (1) dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah
pengiriman informasi, produk/jasa, atau pembayaran melalui jaringan
telepon, atau jalur komunikasi lainnya;
2) dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi teknologi menuju
otomatisasi transaksi bisnis dan work flow
3) dari perspektif pelayanan, E-Commerce adalah alat yang digunakan untuk
mengurangi biaya dalam pemesanan dan pengiriman barang; dan
4) dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk
menjual dan membeli produk serta informasi melalui internet dan jaringan
jasa online lainnya
Beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang menggunakan
e-commerce dalam memasarkan produknya adalah sbb : (1) Menyediakan
harga kompetitif (2) Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan
ramah (3) Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas (4)
Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon
(5) Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian (6) Menyediakan
rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain (7)
Mempermudah kegiatan perdagangan (8) Masalah e-commerce (9) Penipuan
dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan (10) Hukum
yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.
3
4
http://jestryana.wordpress.co
m/2011/03/29/e-commerce/
http://pasamu.com/mengapaada-e-commerce.html
Jestryana
Mas A'an
Implementasi
Infrastruktur
Electronic
Payment
System
Security
Pada implementasi e-commerce perlu tersedia suatu integrasi rantai nilai dari
infrastrukturnya yang terdiri dari (1) Infrastruktur sistem distribusi (flow of
good) (2) Insfrastruktur pembayaran (flow of money) (3) Infrastruktur
system informasi (flow of information)
Mengapa ada
e-commerce
Dampak positif dari penerapan e-commerce adalah efisiensi perusahaan
karena penjualan produk perusahaan tidak dikenai pajak pertambahan nilai,
sedangkan dampak negatifnya adalah pengurangan tenaga kerja yang
berpengaruh terhadap peningkatan pengangguran
Terdapat 3 faktor yang perlu dicermati dalam mebnagun toko e-commerce,
yaitu variability, Visibility dan Velocity. E-commerce terdiri dari 2 jenis yaitu
Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C, retail)
Harga produk yang dijual melalui e-commerce terkadang lebih mahal
dibandingkan dengan penjualan secara langsung via toko atau retail.
Beberapa alasan yang mendasarinya adalah (1) politik dagang, penjual
memiliki 2 strategi pemasaran baik via e-commerce maupun penjualan
langsung. Harapannya setelah konsumen mengetahui bahwa pembelian
produk via e-commerce lebih mahal, maka pembeli akan membeli produk
tersebut langsung ke tokonya. (2) Investasi untuk penggunaan e-commerce
dinilai cukup mahal, mulai dari membangun sistem, membeli perangkat,
merekrut karyawan, dan biaya bandwith sehingga harga produk yang dijual
menjadi lebih mahal
52
5
http://pasamu.com/mengapae-commerce-penting-untukanda.html
Mas A'an
Mengapa ecommerce
penting untuk
anda
Beberapa alasan e-commerce dinilai penting saat ini adalah (1) evolusi
marketing; (2) Trend konsumen Asia untuk berbelanja secara online (2) Pasar
e-commerce Indonesia akan tumbuh; (3) Pengguna internet Indonesia
tumbuh 1000 persen;
6
http://blog.ub.ac.id/ryannand
aperdana/2011/03/07/ecommerce/
Ryan Nanda
Perdana
E-CommerceStarting
Beberapa jenis e-commerce yang telah berkembang saat ini adalah
• E-mail dan Messaging
• Content Management Systems
• Dokumen, spreadsheet, database
• Akunting dan sistem keuangan
• Informasi pengiriman dan pemesanan
• Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
• Sistem pembayaran domestik dan internasional
• Newsgroup
• On-line Shopping
• Conferencing
• Online Banking/internet Banking
• Product Digital/Non Digital
Beberapa faktor yang mendukung keberhasilan e-commerce adalah :
• Menyediakan harga kompetitif
• Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
• Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
• Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan
diskon.
• Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
• Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan,
dan lain-lain.
• Mempermudah kegiatan perdagangan
53
7
http://blog.uad.ac.id/raharjos
etyawan/2011/04/06/perband
ingan-cms-untuk-ecommerce/
Setyawan
Raharjo
Perbandingan
CMS untuk ECommerce
Berdasarkan fungsi site, Wordpress kurang cocok jika digunakan untuk ecommerce dan webgallery, namun cocok digunakan untuk konteks website
pribadi/blogging. Beberapa CMS yang diunakan untuk e-commerce adalah
oscommerce, magento, zen cart, virtuemart, ubbercart, spree, dan digistore
CMS yang banyak digunakan dan terfavorit saat ini untuk e-commerce adalah
Oscommerce, namun kepopuleran magento diprediksi dapat mengalahkan
oscommerce. Kelebihan Magento adalah 100% SEO friendly, keunggulan
fiturnya (terintegrasi dengan google analytics, google check out, Backend
panel yang dilengkapi dengan laporan/grafik penjualan, RSS Feed.
8
http://blog.ub.ac.id/wildanrya
n/2011/03/20/e-commerce/
Go blog
E-Commerce
Beberapa dampak positif dari e-commerce dalam perdagangan adalah
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan
yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
Beberapa dampak negatif dari e-commerce adalah (1) Kehilangan segi
finansial secara langsung karena kecurangan; (2) Pencurian informasi rahasia
yang berharga; (3) Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan;
(4) Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak; (5) Kehilangan
kepercayaan dari para konsumen; (6) Kerugian yang tidak terduga
54
9
http://muhajir.student.ung.ac.
id/2011/04/11/e-commerce/
Muchajjir
Syah
Mohammad
E-Commerce
Proses yang terdapat dalam e-commerce adalah :
1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
3. Secar otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening
maupun nomor kartu kredit).
4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan
transaksi
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan transaksi
melalui e-commerce bagi perusahaan adalah :
1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang
biayanya lebih murah.
2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya
pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya.
3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer
elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif
10
http://www.danangsukma.co
m/apa-itu-e-commerce/
Danang
Kusuma
Apa itu ECommerce?
Beberapa alasan yang melatarbelakangi e-commerce memiliki peluang untuk
berkembang di Indonesia adalah :
1. Kondisi geografis dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari
banyak kepulauan. Banyaknya kepulauan yang dipisahkan oleh laut ini
membuat peluang e-commerce dalam meningkatkan kegiatan bisnis antar
pulau.
2. Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki banyak ragam suku dan
budaya. Dengan banyaknya kebudayaan yang ada, mampu menjadi sebuah
inspirasi bagi para pengusaha kerajinan tangan yang dapat menjadi sumber
komoditi perdagangan yang berprospek bagus.
3. Jumlah penduduk Indonesia yang banyak mampu menjadi pasar yang
potensial.
4. Banyaknya sumber daya alam yang dapat diolah menjadi produk-produk
yang bernilai jual.
55
Contoh perusahaan yang telah menggunakan e-commerce dalam
memasarkan produknya adalah Amazon.com, e-bay, yahoo, google,
bhinneka.com
56
Download