STRUKTUR ORGANISASI TUBUH TUMBUHAN GOLONGAN TUMBUHAN : 1. Tumbuhan tingkat rendah Tumguhan tingkat rendah adalah tumbuhan yang mempunyai alat reproduksi tersembunyi dan lebih sederhana. Ciri-ciri : Berthallus sehingga disebut Tumbuhan THALLOPYHTA Organ masih sangat sederhana Belum mempunyai jaringan pengangkutan. .Pembagian tumbuhan tingkat rendah : Algae (Ganggang), yaitu Thallophyta berklorofil Fungi (Jamur, Cendawan), yaitu Thallophyta tanpa kloro fil Lichenes (Lumut Kerak), yaitu simbiosis antara algae dengan fungi Bryophyta (Lumut), yaitu tumbuhan yang gametofitnya lebih dominan d a r i sporofitnya Pteridophyta (Paku-pakuan), yaitu tumbuhan yang sporofitnya lebih dominandari gametofitnya 2. Tumbuhan tingkat tinggi Ciri-ciri : Berkormus sehingga disebut CORMOPHYTA. Organ sudah dapat dibedakan dengan nyata/kjelas antara akar, daun dan batang. Mempunyai jaringan pengangkutan/vasikuler. Ex : Angiospermae (Dikotil dan Monokotil) dan Gymnospermae. A.STRUKTUR DAN ORGANISASI TUBUH ALGA,FUNGI,LUMUT DAN PAKU 1.ALGA Alga (jamak Algae) adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan bertalus.Istilah ganggang pernah dipakai bagi alga, namun sekarang tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kekacauan arti dengan sejumlah tumbuhan yang hidup di air lainnya, seperti Hydrilla. Dalam taksonomi yang banyak didukung para pakar biologi, alga tidak lagi dimasukkan dalam satu kelompok divisi atau kelas tersendiri, namun dipisah-pisahkan sesuai dengan fakta-fakta yang bermunculan saat ini. Dengan demikian alga bukanlah satu kelompok takson tersendiri. Ciri-ciri Alga 1. merupakan organisme Eukariotik 2. Tubuhnya tersusun dari banyak sel 3. ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk lembaran). 4. Struktur tubuhnya berupa thallus yaitu suatu struktur yang belum dapat dibedakan dengan jelas antara akar, batang, dan daun 5. Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan). 6. Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta. 7. Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan, pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). 8. Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab. Ada yang menempel pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik). Manfaat alga 1. Produsen ekosistem air 2. Sebaga plankton,rantai makanan di air tawar 3. Menghasilkan O2 dari hasil fotosintesis yang dibutuhkan hewan lain untuk bernafas 4. Sebagai alternatif bahan pangan astronot terutama spesies chlorella( karena mengandung vitamin E) 5. Sebagai sumber protein sel tunggal contoh chlorella 6. Sebagai bahan makanan contoh volvox,ulva dan chlorella 2.FUNGI Jamur menunjukkan keragaman dalam morfologi dan habitat. Jamur adalah organisme heterotrofik, mereka mendapatkan nutrisi dengan cara penyerapan. Dinding sel jamur yang sebagian besar terdiri dari karbohidrat kitin, sedangkan dinding sel tanaman terbuat dari selulosa. Karbohidrat yang disimpan dalam jamur adalah dalam bentuk glikogen. ‘buah’ tubuh jamur hanya terlihat, sedangkan tubuh yang hidup dari jamur adalah miselium, itu terbuat dari filamen kecil yang disebut hifa. Miselium tersembunyi., Nutrisi dalam jamur adalah dengan menyerap nutrisi dari bahan organik di mana mereka tinggal. Jamur tidak memiliki perut, mereka mencerna makanan mereka sebelum melewati dinding sel menjadi hifa. Rahasia hifa enzim dan asam yang memecah bahan organik menjadi senyawa sederhana. Ciri-Ciri Jamur (Fungi) Organisme eukariota Tidak memiki klorofil Bersifat uniseluler dan multiseluler Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut dengan hifa Hifa dapat membentuk anyaman yang bercabang-cabang yang disebut dengan miselium Bereproduksi secara generatif dan vegetatif Tidak memiliki flagela dalam daur hidupnya Tidak mengandung selulosa paad dinding selnya, melainkan karbohidrat kompleks (termasuk kitin) Jamur tumbuh pada habitat yang lembab, mengandung banyak zat organik, sedikit asam, dan kurang cahaya 2. Reproduksi Jamur (Fungi) - Sebagian besar jamur bereproduksi dengan spora mikroskopik, yaitu sel reprodukitf yang tidak motil. Spora umumnya dihasilkan dari hifa aerial yang terspesialisasi. Hifa aerial pada beberapa jamur membentuk struktur kompleks yang disebut dengan badan buah (fruiting body). Spora yang dihasilkan dalam badan buah. Ada tiga bentuk struktur reproduktif pada jamur, yaitu gametangium, sporangium, dan konidiofor. Gametangium adalah struktur tempa pembentukan gamet. Sporangium adalah struktur tempa dibentuknya spora. Sedangkan konidiofor adalah hida yang terspesialisasi dengan menghasilkan spora aseksual yang disebut dengan konidia. 3. Peranan Jamur (Fungi) - Peranan jamur ada yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia. Macam-macam peranan jamur adalah sebagai berikut.. a. Peranan Jamur yang Menguntungkan Rhizopus stolonifer, digunakan untuk membuat tempe Aspergillus oryzae, digunakan untuk mengempukkan adonan Saccharomyces cerevisiae, digunakan untuk membuat tape, roti, bir, dan minuman sake. Neurospora crassa, digunakan untuk membuat oncom Trichoderma sp,., digunakan untuk menghasilkan enzim selulase Rhizopus nigricans, digunakan untuk menghasilkan asam fumarat Ganaoderma lucidum, digunakan sebagia bahan obat b. Peranan Jamur yang Merugikan Aspergillus fumigatus, Kanker pada paru-paru burung Candinda albicans, infeksi pada vagina Ustilago maydis, parasit pada tanaman jagung dan tembakau Microsporum sp, dan Trichophyton sp, menyebabkan kurap atau panu Epidermophyton floccosum, menyebabkan penyakit pada kaki atlet Aspergillus flavus, penghasil aflatoksi, penyebab kanker pada manusia Amanita phalloides, mengandung balin yang menyebabkan kematian bagi yang memakannya 3.LUMUT Tumbuhan Lumut atau bryophyta adalah kelompok terbesar dari tanaman darat, yang berjumlah sekitar 25.000 spesies yang berbeda ditemukan di seluruh dunia. Sebagian besar Tumbuhan Lumut ditemukan di daerah yang lembab dan basah dengan iklim cukup hangat sampai dingin. Bryophyta dapat menahan beku di salju tanpa kerusakan. A. Ciri-Ciri umum Tumbuhan Lumut • • • • • • • • • Habitat: di tempat lembap, di lantai dasar hutan, di pohon, tembok, sumur, dan permukaan batu bata. merupakan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta Rhizoid (akar semu), fungsinya untuk melekat pada substrat dan mengangkut air dan zat-z at hara ke seluruh bagian tubuh. Koloni lumut : seperti beledu dan lembaran Tidak memiliki sistem pembuluh pengangkut R. vegetatif : pembentukan gemma, penyebaran spora, dan fragmentasi. R. generatif : peleburan dua gamet. Mengalami metagenesis yaitu pergiliran keturunan antara fase vegetatif (fase sporofit) dan fase generatif (fase gametofit). Fase gametofit hidupnya lebih lama dari fase sporofit. Sporofit hidupnya menumpang pada gametofit. Tumbuhan lumut yang sering kita lihat merupakan fase gametofit Manfaat Lumut bagi Kehidupan Manusia Beberapa jenis tumbuhan lumut bermanfaat bagi manusia, antara lain Marchantia polymorpha sebagai obat hepatitis dan Sphagnum untuk bahan pembalut dan bahan bakar. Meskipun ukuran tubuhnya kecil, namun lumut mampu tumbuh dan menutupi areal yang luas sehingga berfungsi untuk menahan erosi, menyerap air, dan menyediakan sumber air pada saat musim kemarau. Lumut melakukan fotosintesis sehingga berperan menyediakan oksigen untuk lingkungannya. Lumut dapat tumbuh di habitat di mana tumbuhan lain tidak dapat tumbuh, maka lumut termasuk vegetasi perintis setelah lichen (lumut kerak). Dapat menahan erosi, mengurangi bahaya banjir, dan mampu menyerap air sehingga dapat menyediakan air pada musim kemarau. Marchantia sp sebagai obat hepatitis/ radang hati. Sphagnum untuk bahan pembalut. 4.PAKU Ciri-Ciri Tumbuhan paku Pteridophyta tumbuhan paku berbeda dengan lumut karena sudah mempunyai akar, batang, dan daun. Hal tersebut membuat tanaman paku termasuk ke dalam kormophyta berspora. mempunyai pembuluh angkut pada akar, batang, serta daun, yaitu pembuluh xilem yang mempunyai fungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar untuk di salurkan ke daun untuk proses fotosintesis, dan pembuluh floem yang mempunyai fungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tanaman. memilii dua fase generasi, yaitu sporofit atau menghasilkan spora dan gametofit atau menghasilkan sel kela-min. Fase sporofit pada tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan jika di bandingkan dengan fase gametofit. Dilihat dari fungsinya, daun tumbuhan paku-pakuan dibedakan menjadi dua macam yaitu daun tropofil yang berfungsi untuk proses fotosintesis dan daun sporofil yang berfungsi untuk menghasilkan spora. Sedangkan jika di lihat dari bentuknya, daun tanaman paku-pakuan dibedakan menjadi daun mikofil yaitu daun yang berukuran kecil dan daun makrofil yaitu daun yang berukuran besar. Habitat hidup tumbuhan paku ada yang di darat ,ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempel. Dan sangat menyukai daerah yang basah dan lembab. Saat umurnya masih muda, biasanya tanaman ini mempunyai daun yang menggulung dan bersisik. Tanaman paku dalam hidupnya mempunyai kemampuan reproduksi secara aseksual melalui pembentukan gemmae serta proses reproduksi seksual melalui peleburan gamet jantan dan gamet betina. Dalam perjalanan siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri. Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof. Manfaat Tumbuhan Paku bagi Manusia Sebagai tanaman hias, contohnya Adiantum (suplir), Platycerium sp (paku tanduk rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Nepholepism dan Alsophila glauca (paku tiang). Bermanfaat sebagai bahan obat-obatan seperti Equisetum (paku ekor kuda) yang mempunyai fungsi diuretik. Diuretik adalah melancarkan pengeluaran urine dan Selaginella (obat luka). Sebagai bahan-bahan makanan seperti sayuran, misalnya Marsilea crenata (semanggi) dan Pteridium aquilinum (paku garuda). Sebagai pupuk hijau, seperti Azolla pinnata bersimbiosis dengan ganggang biru Anabaena azollae yang mampu mengikat gas nitrogen (N2) bebas. Sebagai bahan pembuatan petasan seperti pyrotechnics, dengan menggunakan spora Lycopodium sp. Sebagai tiang bangunan, seperti Alsophila glauca Bermanfaat sebagai penggosok atau ampelas, seperti tumbuhan paku Equisetum sp Sebagai salah satu bahan dalam membuat karangan bunga, seperti Lycopodium cernum B.STRUKTUR DAN ORGANISASI TUMBUHAN TINGKAT TINGGI Struktur tumbuhan disusun oleh sel-sel yang membentuk jaringan.Beberapa jaringan yang berbeda akan membentuk organ-organ dari tumbuhan. 1.JARINGAN TUMBUHAN Adapun macam-macam jaringan tumbuhan : A. JARINGAN MERISTEM Ciri-ciri jaringan meristem Merupakan jaringan yang aktif membelah Disebut juga jaringan meristematik atau embrional. Terdapat pada ujung akar, ujung batang, kamibium ikatan pembuluh. Tumbuh secara vertikal dan horizontal. Jaringan meristem pada tmbuhan dapat dikelompokkan berdasarkan a)Letak pada tubuh tumbuhan 1. Meristem apikal, terletak pada ujung akar dan ujung batang. 2. Meristem interkalar, terdapat di antara jaringan dewasacontohnya pada pangkal ruas tumbuhan Gramineae. 3. Meristem lateral, terdapat sejajar dengan permukaan atau lingkaran organ tumbuhan ,contohnya kambium dan kambium gabus. b) Asal terbentuk. 1. Meistem primer, yaitu meristem yang berasal dari sel-sel embrionik seperti yang terdapat pada ujung batang dan ujung bakar. 2. Meristem sekunder, yaitu meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasikemudian berubah menjadiembrinik kembali, contohnya kambium dan kambium gabus. B. JARINGAN PERMANEN/DEWASA Sel-sel pada jaringan meristem apikal akan megalami pemanjangan ,kemudian terjadi diferensiasi sehingga sel tersebut mejadi dewasa yang kemudian membentuk jarigan dewasa. 1. Jaringan pelindung yaitu Jaringan Epidermis Merupakan selapis sel pipih, tipis dan rapat Terletak paling luar/tepi Memiliki lapisan kutikula/lilin Berfungsi untuk menutupi permukaan daun, bunga, buah dan akar. 2.Jaringan Stereon/Penguat. Ada dua macam jaringan penguat yang menyusun tubuh tumbuhan. a. Jaringan Sklerenkim Merupakan sel-sel yang telah mati, terdiri dari fiber/serat dan sel batu/sklereid. Mengalami penebalan pada seluruh dinding sel oleh zat Lignin/zat kayu. Bersifat kaku/mudah patah. Berfungsi untuk melindungi dan menguatkan bagian dalam sel b. Jaringan Kolenkim Penebalan terjadi di sudut-sudut sel oleh zat selulose Bersifat lentur/fleksibel Mengandung klorofil Terdapat pada batang, daun, buah dan akar. Berfungsi untuk menguatkan tubuh tumbuhan. 3. Jaringan Parenkim Disebut juga jaringan dasar Berada juga di Berkas Pengangkutan (BP)/ Bentuknya bermacm-macam seperti : tiang/palisade ; sponsn/bunga karang ; bintang dan lipatan. Selnya tipis dan terdapat ruang antar sel (r.a.s.) Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, air, udara, fotosintesis dan transportasi. 4. Jaringan Pengangkutan a. Jaringan Xylem Disebut jaringan kayuTerletak di bagian paling dalam Memiliki trakeid yang mengalami penebalan. Berfungsi untuk mengangkut air, garam mineral dan unsur hara dari akar ke daun dan seluruh jaringan tubuh. b. Jaringan Phloem Disebut juga jaringan tapi. Terletak di sebelah luar jaringan Xylem Memiliki sel tapis yang bentuknya kecil dan sel tetangga. Berfungsi untuk mengangkut hasil fotodintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. 5. Jaringan Gabus/Periderm Merupakan sel pengganti epidermis yang telah mati Mengandung zat suberin/zat gabus. Berfungsi sebagai pelindung dan jalur transportasi air. 2.ORGAN TUMBUHAN Organ adalah kumpulan jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas tertentu. Organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah. 1. AKAR Akar adalah bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih, dan bentuknya meruncing sehinga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem apikal ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah. Pembelahan sel meristem apikal membentuk daerah pemanjangan yang disebut daerah/zona pemanjangan sel. Dibelakangnya terdapat zona diferensiasi sel atau zona pendewasaan sel, di sini sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen seperti xylem, floem, parenkim, dan sklerenkim. Fungsi akar bermacam-macam, antara lain: 1. 2. 3. 4. Mengikat tubuh tumbuhan pada tanah. Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi. Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut. Sebagai alat pernapasan. Berikut adalah bagian-bagian anatomi akar secara garis besar: 1. Epidermis, terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dengan dinding sel yang tipis supaya mudah ditembus air. Pada zona diferensiasi, epidermis membentuk bulu/rambut akar yang berfungsi untuk memperluas permukaan penyerapan 2. Korteks, tersusun atas berlapis-lapis sel dengan dinding yang tipis dan memiliki ruang antarsel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas. 3. Endodermis, berupa satu lapis sel yang rapat dengan penebalan gabus pada dinding sel. Endodermis adalah pemisah antara korteks dan stele. 4. Stele/silinder pusat, di dalamnya terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem). Akar tanaman menyerap air dan unsur hara dengan proses imbibisi, difusi, dan osmosis. Bagian akar yang berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah daerah yang memiliki rambut akar yang merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum air tanah sampai ke xilem, air tanah terlebih dahulu melalui sel rambut akar (epidermis), korteks, endodermis, dan perisikel. Perbedaan Akar Monokotil dan Dikotil Struktur Akar Dikotil Akar pada tumbuhan dikotil berbentuk tunggang. Xilem dan floem pada tumbuhan dikotik tersusun membentuk jari-jari (radial). Xilem berbentuk bintang di pusat dan floem mengelilinginya. Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang menghasilkan unsur kayu ke arah luar membentuk kulit. Struktur Akar Monokotil Akar pada tumbuhan monokotil berbentuk serabut. Epidermis, korteks, dan perisikel memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar dikotil. Xylem dan floem mirip dengan tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki kambium. Empulur terletak di bagian tengah dan dikelilingi xilem dan floem secara berselang-seling. 2. BATANG Batang adalah salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang berfungsi sebagai penyangga. Batang disusun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga terdiri dari beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak (herbaseus), dan batang tipe rumput (kalmus). Fungsi batang adalah sebagai berikut: 1. Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tubuh. 2. Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup. 3. Tempat penimbunan cadangan makanan. 4. Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah. Struktur batang secara umum adalah sebagai berikut: 1. Epidermis, tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya. 2. Korteks, tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan terdapat banyak ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah “kulit pertama”. 3. Stele (silinder pusat), stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. Perbedaan Batang Monokotil dan Dikotil Struktur Batang Dikotil Batang dikotil tersusun atas beberapa jaringan seperti berikut: 1. Epidermis. Terletak di bagian terluar batang. Terdapat zat kitin yang berfungsi untuk melindungi batang agar tidak kehilangan banyak air. 2. Korteks. Terletak di antara epidermis dan endodermis. Terdapat sel kolenkim dan sel parenkim. Sel kolenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang. Sedangkan sel parenkim sebagai jaringan dasar serta untuk mengisi dan menyimpan zat. 3. Stele. Terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Fungsi stele adalah untuk memberi kekuatan pada batang. 4. Perisikel yang menyelubungi berkas pembuluh batang. 5. Berkas pembuluh. Terletak di bagian dalam perisikel. Fungsi berkas pembuluh adalah sebagai pengangkut zat. 6. Kambium. Terletak di antara xilem dan floem. Kambium menyebabkan batang mengalami penambahan diameter. Fungsi kambium adalah untuk membentuk xilem dan floem. Terdapat dua tipe kambium yaitu kambium vaskuler yang berada di antara xilem dan floem, dan kambium intervaskuler yang berada di antara dua berkas pengangkut. 7. Floem. Terletak di bagian luar berkas pembuluh atau bagian luar kambium. Fungsi floem adalah untuk mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh. 8. Xylem. Terletak di bagian dalam berkas pembuluh atau bagian dalam kambium. Fungsi xilem adalah untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun. Struktur Batang Monokotil Batang monokotil tersusun atas beberapa jaringan seperti berikut: 1. Epidermis. Terletak di bagian luar batang. Dinding selnya lebih tebal daripada dinding sel epidermis dikotil. Fungsi epidermis adalah sebagai pelindung supaya tidak banyak kehilangan air. 2. Meristem dasar. Terletak di jaringan yang berada di bagian dalam epidermis. Sampai sekarang belum ada yang mengetahui pasti fungsi meristem dasar. 3. Berkas pembuluh. Tersebar pada meristem dasar. Fungsi berkas pembuluh mirip dengan yang dimiliki tumbuhan dikotil. 3. DAUN Daun adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama untuk membuat makanan melalui proses fotosintesis. Selain itu, fungsi daun adalah sebagai tempat pengeluaran air dengan cara penguapan dan respirasi. Berikut adalah struktur yang melapisi daun dimulai dari atas: 1. Epidermis atas, terkadang dilapisi oleh kutikula. 2. Jaringan palisade parenkim/jaringan tiang/jaringan pagar, mengandung banyak klorofil. 3. Berkas pembuluh. Terdapat xilem dan floem yang berfungsi sebagai alat transportasi dan penguat daun dalam bentuk tulang daun. 4. Jaringan spons parenkim/bunga karang, mengandung sedikit klorofil. 5. Epidermis bawah, terdapat stomata. Secara morfologi daun terdiri dari helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan pelepah daun (folius). Daun tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan daun tumbuhan monokotil umumnya memiliki susunan tulang daun sejajar atau melengkung. Perbedaan Daun Monokotil dan Dikotil Bagian-Bagian Daun Dikotil 1. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel (kecuali pada tumbuhan karet). Letak epidermis di permukaan atas dan bawah daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi sel bagian dalam dari kehilangan air dan mempertahankan bentuk daun. 2. Kutikula melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin. Fungsi kutikula adalah untuk mencegah penguapan melalui permukaan daun. 3. Stomata. Letak stomata di permukaan daun berupa celah pada lapisan epidermis dengan dua sel penutup. Fungsi stomata adalah sebagai tempat keluar masuk gas. 4. Mesofil adalah jaringan dasar yang tersusun atas dua lapisan sel yaitu palisade (jaringan pagar) dan spons parenkim (jaringan bunga karang). 5. Urat daun. Terdapat berkas pembuluh. Membentuk tulang daun. Bagian-Bagian Daun Monokotil 1. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel dengan penebalan kitin. Letak epidermis di permukaan daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi daun dari kekeringan dan untuk mencegah penguapan. 2. Stomata. Struktur dan fungsi sama dengan stomata yang ada di daun dikotil. Hanya saja letaknya berderet di antara urat daun. 3. Mesofil. Letaknya di antara urat daun. Mesofil merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. 4. Urat daun. Letaknya pada helai daun yang berfungsi sebagai transportasi dan penguat daun. 4. BUNGA Bunga adalah alat reproduksi tumbuhan. Berikut adalah bagian-bagian bunga: 1. Kelopak bunga. Umumnya berwarna hijau. Fungsi kelopak bunga adalah untuk membungkus dan melindungi kuncup bunga sebelum mekar. 2. Mahkota bunga. Memiliki warna cerah. Fungsi mahkota bunga adalah untuk menarik serangga untuk datang dan menyerbuki bunga. Pada sebuah bunga dikotil biasanya terdapat mahkota bunga berjumlah 4, 5, atau kelipatannya. Sedangkan pada tumbuhan monokotil berjumlah 3 atau kelipatannya. 3. Benang sari. Adalah alat kelamin jantan pada tumbuhan. Jika serbuk sari masuk ke putik, maka akan terjadi pembuahan. 4. Putik. Adalah alat kelamin betina pada tumbuhan. 5.BUAH Agar tubuh tetap sehat biasakan memakan buah-buahan seperti pepaya, pisang, mangga, jambu, dan berbagai macam buah lainnya. Buah memiliki rasa, warna dan bentuk yang berbeda. Buah berasal dari bunga tetapi tidak semua bunga dapat menjadi buah. Bagian-bagian buah Buah yang lengkkap tersusun dari biji, daging buah dan kulit buah. Kulit buah yang sudah masak biasanya terdiri dari epikarp, mesokarp dan endokarp. Terdapat pada Cocos sp, Kenari, Mangifera indica, Musa paradisiaca. · · · · · · · Fungsi buah Menyimpan cadangan makanan Membantu proses pemencaran tumbuhan. Macam-macam buah, secara umum : Buah tunggal yaitu buah yang dibentuk olehh satu bakal buah yang berasal dari satu bunga. Contoh : Mangifera indica Buah agregat yaitu buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah yang berasak dari satu bunga. Contoh : Anona muricata, Fragaria vesca, Srikaya. Buah majemuk yaitu buah yang terbentuk dari banyak bakal buah yang berasal dari banyak bunga. Contoh : Ananas commosus, Artocarpus integra, Keluwih. Macam-macam buah berdasarkan jenisnya : Buah sejati yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah. Contoh : Mangifera indica, Avocado, Papaya sp, Semangka. Buah semu aytiubuah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagianlain dari bunga. Contoh : Anacardium ocidentale, Fragaria vesca, Pyrus malus, Artocarpus integra.