studi etnobotani tumbuhan obat yang di manfaatkan

advertisement
STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT YANG DI MANFAATKAN
MASYARAKAT DUSUN NEKBARE DESA BABANE KECAMATAN
SAMALANTAN KABUPATEN BENGKAYANG
Ethnobotany Study of Medicinal Plants in Nekbare Village Samalantan District
Bengkayang Regency
Johan Syah, Fadillah H. Usman dan Fathul Yusro
Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura. Jalan Imam Bonjol Pontianak 78124
e-mail: [email protected]
ABSTRACT
Medicinal plants has always been known and utilized by people as one of the efforts to
prevention the health problems. The purpose of this research is to study the utilization and
processing plants as medicines in daily activities by Dayak Kanyant community in Nekbare
Village. Method of the research is snowball sampling with interview to the people who have
been known about medicinal plants, field observations and study literature. Results of the
reseach showed that 54 species of plants belonging to the 36 families, medicinal plants habitus
at the highest level is tree ( 16 species / 29.63%), use of herb is a single or without mixture, the
most widely used is the leaves ( 32 species / 59.26%), highest processing methods is boiling ( 24
species / 44.44%), and highest used by drink ( 32 species / 59.26%).
Keyword: Ethnobotany, medicinal plants, dayak kanayant, Village Nekbare.
PENDAHULUAN
Tumbuhan obat telah berabad-abad
digunakan masyarakat dalam bentuk
jamu untuk mengatasi masalah kesehatan
yang dihadapinya dan merupakan
kekayaan budaya bangsa Indonesia
yang perlu dipilihara dan dilestarikan.
Pengembangan obat alami memang
patut mendapatkan perhatian bukan saja
disebabkan potensi pengembangannya
yang terbuka, tetapi juga permintaan
pasar akan bahan baku obat-obat
tradisional untuk kebutuhan domestik
maupun internasional cukup tinggi. Hal
ini tentunya juga akan berdampak
positif pada peningkatan pendapatan
para petani dan penyerapan tenaga kerja
baik usaha tani maupun dalam usaha
pengelolanya (Leonardo, 2013).
Kalimantan
terkenal
dengan
keanekaragamaan hayatinya, kekayaan
hayati tersebut telah banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat, salah satunya sebagai
bahan pengobatan tradisional mengunakan berbagai jenis tumbuhan obat.
Pengetahuan pengobatan tradisional
dengan mengunakan tumbuhan telah
diwariskan dari generasi ke generasi.
Suku Dayak merupakan suku
mayoritas di propinsi kalimantan barat
dan terdiri dari beberapa sub-suku. Salah
satu sub-suku Dayak adalah dayak
Kanayant yang tinggal di Dusun Nekbare
desa Babane kecamatan Samalantan
kabupaten Bengkayang.
Masyarakat di dusun Nekbare
sebagian besar masih mengunakan
tumbuhan obat sebagai bahan baku obat
tradisional. Namun saat ini kesinambungan ketersedian tumbuhan obat
tersebut kurang terjamin, karena beberapa
kawasan hutannya telah dikonversikan
oleh masyarakat sebagai ladang berpindah,
perkebunan karet, perkebunan sawit,
pertambangan emas dan illegal loging.
Hal ini berdampak pada penurunan
419
produktifitas tumbuhan obat tersebut.
Agar
jenis-jenis
tumbuhan
yang
dimanfaatkan masyarakat tidak hilang
seiring dengan semangkin berkurang
lahan hutan maka pada saat ini perlu
dilakukan penelitian Studi Etnobotani
Tumbuhan Obat yang Dimanfaatkan
Masyarakat Dusun Nekbare Desa Babane
Kecamatan
Samalantan
Kabupaten
Bengkayang. Tujuan dari penilitian ini
adalah untuk mengetahui jenis, bagian
dan cara meramu tumbuhan obat yang
digunakan masyarakat Dusun Nekbare
Desa Babane Kecamatan Samalantan
Kabupaten Bengkayang.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di dusun
Nekbare desa Babane kecamatan
Samalantan Kabupaten Bengkayang. Alat
dan bahan yang digunakan alat tulis dan
kusioner, kamera untuk dokumentasi,
GPS, buku tanaman obat untuk identifikasi jenis. Penelitian ini menggunakan
snowball sampling atau dilakukan secara
berantai dengan meminta informasi pada
orang yang telah diwawancarai atau dihubungi sebelumnya, demikian seterusnya
(Poerwandari, 1998). Responden terdiri
dari para Kepala Desa, Dukun kampung,
Dukun beranak, serta anggota masyarakat
lainnya yang memiliki pengetahuan
mengenai tumbuhan obat. Pemilihan
responden dilakukan berdasarkan rekomendasi dari responden sebelumnya.
Analisis data hasil wawan-cara kemudian
dianalisis sehingga diperoleh hasil kajian
etnabotani tumbu-han obat yang meliputi
jenis tumbuhan, family, bagian yang
digunakan, cara pemanfataan dan pengobatan, serta jenis penyakit yang dapat
diobati kemudian dianalisis sehingga
diperoleh hasil gambaran atau secara
sistematik, akurat dan hasilnya yang
mencakup nama tumbuhan dan lainnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
terhadap masyarakat dusun Nekbare
desa Babane kecamatan Samalantan
Kabupaten
Bengkayang
dalam
pemanfaatkan tumbuhan obat terdapat
54 spesies dan 36 family tumbuhan
obat. Adapun jenis tumbuhan tersebut
secara jelas dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis Tumbuhan Obat yang Dimanfaatkan Masyarakat Dusun Nekbare
(Medicinal Plants Used by People of Nekbare Village)
No
Nama Lokal
1
Akayar
2
Amang
3
Amiding
4
Anaman
5
Arak
6
Aron
7
Asam
8
9
Bararant
kuning
Buah ubee
10
Bunga Tuang
Nama Ilmiah dan family
Asplenium nindus L
(Aspleniaceae)
Cyperus rotundus
(Poaceae)
Stenchlaena polustris
(Blechnaceae)
Gleichenia linearis (Burm. f.) C. B
(Gleicheniaceae)
Ficus fistulosa
(Moraceae)
Curculigo Latifolia
(Hypoxidaceae)
Garcinia celebica
(Guttiferae)
Archangelisia flava (L.) Merr
(Menispermaceae)
Syzygium polyathum Wight
(Myrtaceae)
Euphorbia tirucalli L
(Myrtaceae)
Herba
Bagian
Digunakan
Daun
Herba
Akar
Herba
Daun
Semak
Daun
Pohon
Daun ; getah
Herba
Akar
Pohon
Buah
Liana
Akar
Pohon
Daun
Pohon
Ranting
Habitus
Cara Penggolahan
dan penggunaan
direbus
(diminum)
direbus
(diminum)
Langsung
(dimakan)
Langsung
(dimakan)
Langsung
(dimakan)
Langsung
(diminum)
Langsung
(diminum)
Direbus
(diminum)
direbus
(diminum)
Langsung
(ditempel)
Khasiat
Obat meriang
Kaki bengkak
Obat kurang darah
Obat luka lecet
Obat mencret
Merawat luka
Obat bisul, luka
dan sariawan
Obat sakit kuning
Obat maag
Obat patah tulang
420
11
Carone
12
Daun buant
13
Daun Saribu
14
Dunan
15
Durian
16
Ibue
17
Inggam
18
Jariango merah
19
Jarink
20
Kadi
21
Kaguntur
22
Kakayar
23
Kambang malu
24
Karake
25
Kasomban
26
Katempe
27
Korongan
28
Kumis kucing
29
Maama
30
Madang
31
Malakos
32
Mengkudu
33
Muringgin
34
Paku uban
35
Pasak Tanah
36
Pempeng
37
Polai
38
Rinyuang
39
Rungkanang
40
Sahang
41
Sare
42
Sarimah
43
Siduri
44
45
Tabang
Takang
46
Taorari
47
Tareng
Eupatorium inulaefolium
(Asteraceae)
Dillenia excelsa
(Dileniaceae)
Lygodium palmatum (Bernh.) Sw
(Lygodiceae)
Carica papaya L
(Caricaseae)
Durio zibethinus Mgrr
(Malvaceae)
Anisophyllea disticha
(Anisophylleaceae)
Cassia alata L.
(Fabaceae)
Acorus calamus L.
(Araceae)
Pithecollobium jiringa
(Fabaceae)
Caladium sp
(Araceae)
Passiflora foetida
(Passifloraceae)
Drynaria sparsisora Moore
(Polypodiaceae)
Mimosa pudica
(Mimosaceae)
piper betle l
(Piperaceae)
Physalis angulata
(Solanaceae)
Scurulla athrapurea(Blume)Dans
(Loranthaceae)
Jatropha gossypifolia
(Euphorbiaceae)
Orthosiphon spicatus B. B. S.
(Labiatae)
Donax caniformis K. Scum.
(Marantaceae)
Listea sp
(Lauraceae)
Ageratum conyzoides L.
(Asteraceae)
Morinda citrifolia L.
(Rubiaceae)
Piper aduncum L.
(Piperaceae)
Nephrolepis biserrata
(Dryopteridaceae)
Eurycoma longifolia
(Simaroubaceae)
Macarang triloba(BI)
(Euphorbiaceae)
Alstonia Scholaris (L.) R.Br)
(Apocynaceae)
Cordyline sp
(Asparagaceae)
Zingiber aromaticum Val
(Zingiberaceae)
Piper nigrum
(Piperaceae)
Cymbopogon nardus
(Poaceae)
Labisia pumila (BI.) F. Vill
(Myrtaceae)
Sida rhombifolia
( Malvaceae)
Blumea balsamifera
Melastoma polyanthum Bl.
(Melastomataceae)
Tinospora tuberculata Beumee
(Menispermaceae)
Bambusa sp (Poaceae )
Perdu
Daun
Pohon
Akar
Liana
Batang
Perdu
Daun
Pohon
Akar
Pohon
Akar
Perdu
Daun
Herba
Buah
Pohon
Daun
Herba
Daun
Herba
Akar dan batang
Herba
Akar
Herba
Akar
Liana
Daun
Liana
Buah
Herba
Perdu
Seluruh bagian
Akar
Semak
Daun
Herba
Pohon
Batang dan daun
Daun
Herba
Daun
pohon
Buah
Perdu
Batang
Semak
Daun dan getah
Pohon
Akar
Pohon
Kulit Batang
Pohon
Getah
Pohon
Daun
Herba
Rimpang
Liana
Semak
Daun dan batang
Daun
Semak
Daun
Perdu
Batang
Perdu
Perdu
Daun
Bunga
Liana
Batang
Pohon
Rimpang
diremas
(dibalurkan)
direbus
(diminum)
Direbus
(diminum)
ditumbuk
(diminum)
Direbus
(diminum)
direbus
(diminum)
ditumbuk
(ditempel)
direbus
(diminum)
ditumbuk
(ditempel)
dibakar
(ditempel)
Direbus
(diminum)
direbus
(diminum)
Direbus
(diminum)
Langsung
(ditempel)
direbus
(diminum)
Direbus
(diminum)
Direbus
(diminum)
Direbus
(diminum)
Diremas
(dioles dan ditetes)
ditumbuk
(ditempel)
ditumbuk
(diminum)
diparut
(diminum)
Langsung
(ditetes)
Ditumbuk
(ditempel)
Direbus
(diminum)
ditumbuk
(diminum)
Langsung
(ditempel)
direbus
(dioles)
dikunyah
(dioles)
Direbus
(diminum)
direbus
(diminum)
direbus
(diminum)
ditumbuk
(dioles)
direbus
Langsung
(dimakan)
Ditumbuk
(ditempel
Ditumbuk (ditempel)
Obat demam
Obat batuk
Sakit pingang dan
pemulih
Obat demam
Obat sakit
pingang
Obat sakit perut
Obat kurap
Masuk angin
Obat sakit kepala
Obat nyeri
Obat batuk
Obat kangker
Obat kencing manis
dan pingang
Mimisan
Obat batuk
Obat tumor dan
kanger
Obat sakit
pingang
Obat kencing
manis
Gigitan ular dan
bisul
Obat kulit
Obat luka
Obat batuk
Obat sakit mata
merah
Menghilangkan
bekas luka
Obat rematik dan
kuat
Obat sakit perut
Obat sakit gigi
Obat sembelit
Perut kembung
Obat demam
Penghangat badan
Persalinan
Obat rematik
Obat diare
Obat mencret
Obat demem
Obat luka
421
48
49
Tareyeng
Gajah
Tarukun
50
Tarung genteng
51
Ubah
52
Unyit
53
Urat Kuning
54
Uwi Dodok
Bauhinia sp
(Fabaceae)
Nepenthes gracilis
(Nepenthaceae)
Solanum torvum Swartz.
(Solanaceae)
Eugenia polyantha Wight
(Myrtaceae)
Curcuma domestica Val.
(Zingiberaceae)
Fibraurea chloroleuca Miers
(Menispermaceae)
Flagellaria indica L
Flagellariaceae
Daun
Liana
Kantong
Perdu
Akar
Pohon
Akar
Semak
Rimpang
Liana
Akar
Liana
Akar dan daun
Ditumbuk
(diminum)
Langsung
(ditetes)
Direbus
(diminum)
Direbus
(diminum)
diparut
(diminum)
Langsung
(diminum)
Ditumbuk
(dioles)
Obat darah tinggi
Obat sakit telinga
Obat sakit
pingang
Obat sakit
pingang
Obat demam
Obat sariawan
Obat sakit nyeri
tulang
Menispermaceae, Myrtaceae, Piperaceae,
dan Poaceae masing-masing 3 spesies,
dan family lainya terdapat 1-2 spesies.
Untuk lebih jelasnya persentase tumbuhan
obat berdasarkan family dapat dilihat
diagramnya pada Gambar 1.
Pemanfaatan
Tumbuhan
Obat
Berdasarkan Family
Jenis tumbuhan obat yang paling
banyak digunakan masyarakat dusun
Nekbare adalah berasal dari family
Asteraceae, Euphorbiaceae, Fabaceae,
Family
Herba
1.85
Simaroubaceae
Zingiberaceae
Solanaceae
Rubiaceae
Polypodiaceae
Poaceae
Piperaceae
Passifloraceae
Nepenthaceae
Myrtaceae
Moraceae
Mimosaceae
Menispermaceae
Melastomataceae
Marantaceae
Malvaceae
Lygodiceae
Loranthaceae
Lauraceae
Labiatae
Hypoxidaceae
Guttiferae
Gleicheniaceae
Flagellariaceae
Fabaceae
Euphorbiaceae
Dryopteridaceae
Dileniaceae
Caricaseae
Blechnaceae
Asteraceae
Aspleniaceae
Araceae
Apocynaceae
Anisophylleaceae
Asparagaceae
3.70
3.70
1.85
1.85
5.56
5.56
1.85
1.85
5.56
1.85
1.85
5.56
1.85
1.85
3.70
1.85
1.85
1.85
1.85
1.85
1.85
1.85
1.85
5.56
5.56
1.85
1.85
1.85
1.85
5.56
1.85
3.70
1.85
1.85
1.85
0
1
2
3
4
5
6
Persentase %
Gambar 1. Diagram Persentase Tumbuhan Obat Berdasarkan Kelompok Family
(Percentage Diagram of Medicinal Plant Based Group Family)
422
spesies. Hal ini dikarenakan
ikarenakan banyaknya
bagian dari pohon yang bisa dimanfaat
dimanfaat-kan
mulai dari buah, daun, akar, batang, ataupun
getah. Untuk lebih jelasnya persentase
tumbuhan berdasarkan habitus dapat
dilihat pada Gambar 2.
Persentase %
Pemanfaatan
Tumbuhan
Obat
Berdasarkan Habitus
Berdasarkan tingkat habitusnya,
habitus
abitus yang paling banyak ditemukan
yaitu pohon 16 spesies, dan yang paling
sedikit berasal dari tingkat semak 6
35
30
25
20
15
10
5
0
29.63
25.93
16.67
16.67
11.11
Herba
Liana
Perdu
Pohon
Semak
Habitus
Gambar 2. Diagram Persentase
ersentase Pemanfaatan Berdasarkan Tingkat Habitus (Based on the
Percentage Utilization Rate Diagram Habitus)
digunakan adalah bagian daun 23
spesies sedangkan bagian yang paling
sedikit
ikit digunakan adalah bagian bunga,
seluruh bagian dan ranting yaitu
masing-masing
masing satu spesies. Untuk
lebih jelasnya bagian tumbuhan yang
digunakan dapat dilihat pada Gambar 3.
Persentase %
Pemanfaatan
Tumbuhan
Obat
Berdasarkan Bagian yang Digunakan
Bagian tumbuhan yang digunakan
berupa akar, batang, buah, bunga, daun,
getah, kantong, kulit batang, ranting,
rimpang dan seluruh bagian. Bagian
tumbuhan
yang
paling
banyak
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
42.59
27.78
12.96
7.41
5.56
1.85
Akar
Batang
Buah
Bunga
5.56
1.85
1.85
1.85
1.85
Daun
Getah Kantong Kulit Ranting Rimpang Seluruh
batang
bagian
(Bagian tanaman yang digunakan)
Gambar 3. Diagram Persentase Pemanfaatan
Pem
Tumbuhan Obat
at Berdasarkan Bagian yang
Digunakan (Diagrams Percentage Utilization Plant Based Drugs Used Parts)
423
Pemanfaatan
Tumbuhan
Obat
Berdasarkan Cara Pengolahan
Berdasarkan cara pengolahannya,
ada tujuh cara pengolahan yaitu dibakar,
dikunyah, diparut, direbus, diremas,
ditumbuk dan langsung dimakan tanpa
diolah. Dari ketujuh cara tersebut ternyata
pengolahan dengan cara direbus lebih
banyak digunakan masyarakat yaitu
sebanyak 24 spesies, sedangkan yang
paling sedikit adalah pengolahan dengan
cara dibakar dan dikunyah yaitu 1
Persentase %
50
spesies. Cara pengolahan tumbuhan
obat yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat tersebut dengan cara direbus
karena proses direbus dapat mengangkat
zat yang terkandung pada tumbu
tumbuhan dan
mempunyai reaksi yang begitu cepat
bila diminum di bandingkan dengan
cara dibakar
bakar dan dikunyah
dikunyah, tempel
maupun yang lainnya. Untuk lebih
jelasnya persentase spesies berdasarkan
cara pengolahan dapat dilihat pada
Gambar 4.
44.44
40
30
22.22
22.22
Ditumbuk
Langsung
20
10
1.85
1.85
Dibakar
Dikunyah
3.70
3.70
0
Diparut
Direbus
Cara pengolahan
Diremas
Gambar 4. Diagram Persentase Pemanfaatan Tumbuhan Obat Berdasarkan Cara
Pengolahan (Percentage Utilization of Medicinal Plants Diagram Based
Processing Method)
Pemanfataan
Tumbuhan
Obat
Berdasarkan Cara Penggunaan
Berdasarkan penggunaannya pemanpeman
faatan tumbuhan obat dapat dilakukan
dengan enam cara yaitu penggunaan
dengan cara dibalur, diminum, dioles,
ditempel ditetes dan dimakan. PengPeng
gunaan dengan cara diminum ternyata
lebih banyak dimanfaatkan masyarakat
yaitu sebanyak 32 spesies, dan yang
paling sedikit adalah dengan cara dibalur
yaitu hanya 1 spesies. Hal ini dikarenakan
masyarakat
asyarakat setempat menyakini bahwa
dengan cara diminum akan llebih cepat
reaksinya di bandingkan dengan cara
dibalur,, tempel maupun yang lainnya.
Untuk lebih jelasnya persentase spesies
berdasarkan cara penggunaan dapat
dilihat pada Gambar 5.
424
70
59.26
Persentase %
60
50
40
30
18.52
20
10
1.85
9.26
7.41
5.56
0
Dibalur
Dimakan
Diminum
Dioles
Ditempel
Ditetes
Cara pengunaan
Gambar 5. Diagram Persentase Pemanfaatan Tumbuhan Obat Berdasarkan Cara
Pengunaan (Percentage
Percentage Utilization of Medicinal Plants Diagram Based
How to Use)
Penggunaan tumbuhan obat secara
tumbuhan obat secara tradisional ini
tradisional dipengaruhi oleh budaya
banyak dimanfaatkan mayara
mayarakat karena
setempat yang berlaku secara turun
mudah mendapatkannya, masyarakat juga
temurun. Tumbuhan obat yang akan
tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar
dimanfaatkan dapat langsung dicari
bila dibandingkan dengan obat
obat- obatan
dihutan, dipinggir jalan, diladang maupun
modern dan disamping itu juga
yang sudah dibudidayakan oleh masyamasya
penggunaan tumbuhan obat ini tidak
rakat setempat. Jika dilihat dari beberapa
memiliki
efek
samping
bila
literatur yang dijadikan panduan untuk
dibandingkan
dingkan dengan obat
obat-obat modern.
identifikasi, sebenarnya tumbuhan
tum
yang
ada disekitar dusun Nekbare masih banyak
KESIMPULAN DAN SARAN
lagi yang bisa dijadikan obat, namun
Kesimpulan
masyarakat baru mengenal
ngenal dan memanmeman
Berdasarkan hasil penelitian di
faatkan 54 jenis tumbuhan
han dalam 36
dusun Nekbaree ditemukan 54 spesies
family. Menurut Roemantyo dan Aliadi
tumbuhan yang tergolong dalam 36
(1994), ada tiga kelompok masyarakat yang
famili, habitus tertinggi
ertinggi pada tingkat
dibedakan berdasarkan
kan intensitas pemanpeman
pohon yaitu 16 spesies (29,63 %),
faatan tumbuhan obat yaitu pertama
secara keseluruhan bentuk ramuan yang
kelompok masyarakat asli yang hanya
digunakan secara tunggal atau tanpa
menggunakan pengobatan tradisional.
campuran, bagian tumbuhan yang
Kelompok kedua adalah kelompok
paling banyak digunakan yaitu daun 32
masyarakat yang mengguna--kan tumbuhan
spesies ( 59,26 %), cara pe
pengolahan
obat dalam skala keluarga, dan
d
yang
tertinggi dengan cara direbus yaitu 24
ketiga yaitu kelompok industriawan
i
spesies (44,44 %), penggunaan tertinggi
obat tradisional. Masyarakat disekitar
dengan cara diminum yaitu 32 spesies
lokasi penelitian ini termasuk dalam
(59,26 %), dan kegunaan obat tertinggi
kelompok kedua yaitu masyarakat yang
untuk pengobatan penyakit dalam yaitu
menggunakan pengobatan tradisional
35 spesies (64.81%).
dalam skala keluarga. Penggunaan
425
Saran
Perlu adanya penelitian lanjutan
untuk mengetahui komponen biaktif
tumbuhan obat dengan cara ekstraksi,
fraksinasi, isolasi dan identifikasi sehingga khasiat tumbuhan obat yang digunakan
oleh masyarakat dapat tertulis secara
ilmiah.
Leonardo. 2013. Kajian Etnobotani
Tumbuhan Obat Di Desa Sekabuk
Kecamatan Sadaniang Kabupaten
Pontianak. Jurnal Hutan Lestari,
Vol. 1 No. 1: 32-36
DAFTAR PUSTAKA
Roemantyo, HS dan A. Aliadi, 1994.
Kaitan Pengobatan Tradisional
dengan Pelestarian Pemanfaatan
Keanekaragaman
Tumbuhan
Obat,
Fakultas
Kehutanan
Institut Pertanian Bogor dan
Lembaga
Alam
Tropika
Indonesia, Bogor.
Fakhrozi. I. 2009. Etnobotani Masyarakat
Suku Melayu Tradisional Di
Sekitar Taman Nasional Bukit
Tigapuluh. Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor.
Poerwandari.E.K 1998. Pendekatan
Kualitatif Dalam Penelitian
Psikologi. Jakarta : LPSP3
Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia.
426
Download