hidup bersama sebagai keluarga allah

advertisement
Jl. I Dewa Nyoman Oka 22 – Kotabaru Yogyakarta 55224 Telp. 548740; 513080 Fax. (0274) 548740
Website: hkbpjogja.org Email: [email protected]
Nomor Rekening: 1966144222 - BNI Cabang UGM a.n.: HKBP Yogyakarta
HIDUP BERSAMA SEBAGAI KELUARGA ALLAH
(Kejadian 9:16)
Rabu, 23 Desember 2015
(Persiapan untuk acara Natal Keluarga : Liturgis/Pemimpin Ibadah adalah kepala rumah tangga atau yang
dituakan; baik juga kalau digabung beberapa keluarga; Lilin Natal dan tempat persembahan dipersiapkan)
1. Panggilan Beribadah
L
K
L
K
L
K
L
K
L
S
(L : Liturgis; K : Keluarga; S: Semua)
: Selamat Hari Natal bagi kita semua seisi rumah ini.
: Selamat Hari Natal!
: Di dalam sukacita, kita berhimpun pada saat ini untuk mengenang dan merayakan hari
kelahiran Tuhan Yesus Kristus, Sang Juru Selamat dunia. Oleh karena itu, hendaklah
kita dengan rendah hati menerima-Nya supaya Dia berkenan lahir di dalam hidup kita.
: Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya dan kesetiaan-Nya tetap turuntemurun.
: Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu
yang berabad-abad, supaya masuk Raja kemuliaan.
: Siapakah itu Raja kemuliaan? TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN perkasa dalam
peperangan.
: Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu hai pintu-pintu
yang berabad-abad, supaya masuk Raja kemuliaan.
: Siapakah Dia Raja kemuliaan?
: TUHAN semesta alam, Dialah Raja kemuliaan!
Marilah kita merayakan Pesta Natal keluarga ini dengan penuh syukur dan sukacita,
agar damai sorgawi berdiam di rumah ini.
: Amin
02. Bernyanyi: BE 57 : 1 - 2 NUNGA JUMPANG MUSE
1. Nunga jumpang muse ari pesta i, hatutubu ni Tuhanta Jesus i.
Tuat do Ibana sian surgo i, mebat tu hita on.
Hasangapon di Debata, dame, dame ma di jolma.
Las ni roha ni Debata hajolmaon muse.
2. Beta, ale dongan tu Betlehem i, itasomba ma Dakdanak na disi.
Na tinongos ni Parasiroha i, Debata Ama i.
Hasangapon di Debata, dame, dame ma di jolma.
Las ni roha ni Debata, hajolmaon muse.
03. Votum-Introitus-Doa
L
S
L
K
L
S
L
: Di dalam nama Allah Bapa dan nama Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan nama
Roh Kudus yang menciptakan langit dan bumi.
: Amin.
: Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari
pangkalnya akan berbuah.
: Roh TUHAN ada pada-Nya, Roh hikmat dan pengertian, Roh nasihat dan
keperkasaan, Roh pengenalan dan takut akan TUHAN.
: Yang kesenangan-Nya ialah takut akan Tuhan. Ia tidak akan menghakimi
dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata
orang.
: Haleluya, Haleluya, Haleluya.
: Marilah kita berdoa: Ya Allah Bapa Sorgawi, kami mengucap syukur dan terima
kasih kepadaMu. Karena Engkau telah mengaruniakan AnakMu, Tuhan Yesus
Kristus, yang telah menebus kami dari dosa dan maut. Kami memohon
kepadaMu, terangilah hati kami dengan Roh Kudus agar kami mengenal Dia,
Raja yang datang itu, yang patut disembah oleh seluruh umat manusia.
Berkatilah acara Natal Keluarga kami pada hari ini. Biarlah melalui acara Natal
ini terbangun di antara kami saling mengasihi dan saling menyayangi.
Dengarkanlah doa dan permohonan kami ini, hanya dalam nama Kristus Yesus
Tuhan kami. Amin.
04. Bernyanyi: BE 62 HALALAS NI ROHA GODANG
BL. 172.
1. Halalas ni roha godang, na hubaritahon on.
Nunga tubu Sipalua di hita jolma on.
Hasangapon di Debata, Laos dame, dame, dame ma di jolma.
Lomo ni roha ni Debata do hita jolma on.
05. Pembacaan Alkitab: Lukas 2:1-14 >>
Mengenai Berita Kelahiran Tuhan Jesus
06. Penyalaan Lilin dengan iringan Lagu
1. BAPAK/IBU; 2. Mewakili Anak; 3. Dan lain-lain
Menyanyikan BE 54 SONANG NI BORNGINNA I
BL.64
Sonang ni bornginna i, uju ro Jesus i!
Sonang modom do halak sude; Holan dua na dungo dope
Mangingani Anakna, Jesus Tuhanta i.
Denggan ni bornginna i, uju ro Jesus i!
Tu parmahan di Betlehem i, dipaboa na di surgo i;
Nunga ro Sipangolu, Jesus, Tuhanta i.
Godang ni tua disi di na ro Jesus i!
Tung malua pardosa muse, sian hamagoanna sude,
Ala ro Sipangolu, Jesus Tuhanta i.
2
07. Pembacaan Renungan :
Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah (Kejadian 9:16)
Jika busur itu ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat
perjanjian-Ku yang kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk
yang ada di bumi."
Salam sejahtera dalam kasih Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Yesus Kristus. Kita kembali merayakan Natal,
peringatan kelahiran Yesus, Sang Juruselamat. Perayaan kedatangan-Nya selalu
menghangatkan dan menguatkan pengharapan kita. Dalam perayaan ini kita menghayati
kembali peristiwa kelahiran Yesus yang diwartakan dengan penuh sukacita oleh para
malaikat kepada para gembala di padang Efrata, komunitas sederhana dan terpinggirkan
pada zamannya (bdk. Luk. 2:8-12). Kiranya warta gembira para malaikat itu tetap
menggema dalam kehidupan kita sampai saat ini dalam keadaan apapun.
Pada kesempatan istimewa ini, kita semua diajak untuk mensyukuri kehadiran Sang
Juruselamat dengan merenungkan pesan tentang “Hidup Bersama sebagai Keluarga
Allah.” Kita masing-masing ada dalam keluarga. Sementara itu keluarga kita berada
bersama keluarga-keluarga lainnya dalam sebuah keluarga besar umat manusia. Namun
juga kita sadari bahwa keluarga besar umat manusia mendiami bumi yang menjadi
rumah kita bersama. Di bumi yang satu ini, kita ditempatkan oleh Tuhan bersama
seluruh ciptaan lainnya. Di situlah kita hidup bersama sebagai keluarga Allah.
Kitab Kejadian 9:16 yang kita jadikan pijakan renungan mengatakan: “Jika busur itu
ada di awan, maka Aku akan melihatnya, sehingga Aku mengingat perjanjian-Ku yang
kekal antara Allah dan segala makhluk yang hidup, segala makhluk yang ada di bumi”.
Ayat ini menyatakan bahwa Allah membarui perjanjian-Nya, perjanjian keselamatan
dengan seluruh ciptaan-Nya. Pelangi di awan menjadi lambang pengharapan kita.
Peristiwa Natal mengingatkan kita kembali untuk ‘hidup sebagai keluarga Allah,’ yang
dituntun oleh pelangi kasih-Nya yang meneguhkan iman dan menguatkan harapan.
Hidup bersama sebagai keluarga Allah mengandung pesan utama bahwa kita adalah
satu keluarga. Sebagai anggota keluarga, kita masing-masing mempunyai tanggungjawab untuk menjadikan hidup bersama di bumi ini semakin baik; bukan hanya
tanggung jawab untuk keselamatan manusia, tetapi juga untuk keutuhan seluruh ciptaan.
Bagaimana mewujudkan tanggungjawab itu dalam perutusan kita sebagai warga
negara dan bangsa Indonesia? Pertama-tama, kita umat Kristiani Indonesia dipanggil
untuk berteguh hati melaksanakan tujuan Allah hadir di dunia, yaitu menciptakan
keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan. Kita bertanggung-jawab mewujudkan
keluarga Allah yang damai, rukun, adil dan saling menerima dalam keberagaman. Kita
perlu membangun kesadaran bersama bahwa setiap makhluk ciptaan Allah memiliki
hak-hak dasar yang harus dihormati, hak hidup yang harus dilindungi, dan hak-hak
orang perorangan serta bersama yang harus dipenuhi dan diwujudkan.
Demikian pula, kita diingatkan bahwa umat Kristiani tidak hidup sendiri sebagai
komunitas tertutup di dunia ini. Gereja hidup berdampingan dengan komunitaskomunitas lain. Perbedaan pandangan dan cara menjalani kehidupan, seringkali
menimbulkan gesekan-gesekan bahkan konflik antar kelompok, golongan, ras/suku dan
agama, sehingga hubungan antar umat dan antar warga menjadi kurang harmonis. Tidak
sedikit orang menguras habis alam demi meraup keuntungan. Hal itu menyebabkan
hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan alam terganggu. Menjadi tugas kita
bersama untuk memperbaiki relasi yang rusak itu. Kita harus mengupayakan
terwujudnya bumi yang satu ini sebagai “rumah kita bersama”.
3
Sebagai warga bangsa kita juga diingatkan untuk bijaksana dalam menyikapi
bentuk-bentuk gangguan sosial yang dapat mengancam persaudaraan, perdamaian, dan
keamanan di Negara kita. Berbagai peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini di negeri kita,
membangkitkan kesadaran dan niat baik kita untuk bersikap bijaksana.
Penutupan dan pengrusakan rumah-rumah ibadah, termasuk yang mengakibatkan
korban jiwa masih terjadi akibat perilaku kekerasan sekelompok orang yang bertindak
atas nama agama. Di samping itu, kerusakan lingkungan terjadi, termasuk yang
mengakibatkan musibah asap di berbagai wilayah Indonesia. Semua itu membuat relasi
antar umat manusia dan alam menjadi terganggu, bahkan sudah makin rusak. Kita juga
harus menjadi semakin bijaksana memperlakukan alam “Ibu Pertiwi” yang darinya kita
semua memperoleh kebutuhan hidup sehari-hari. Kita dipanggil untuk menegaskan
kembali ketetapan hati kita untuk melindungi dan mempertahankan keutuhan ciptaan di
tengah budaya serakah yang melahirkan kemiskinan, ketidak-adilan, radikalisme dan
kerusakan lingkungan. Kita perlu mengembangkan hidup sederhana dan jujur di tengah
pengaruh globalisasi keserakahan dan ketidakpedulian ini.
Dengan mengembangkan spiritualitas keugaharian – melalui hidup sederhana –
umat Kristiani Indonesia mensyukuri rahmat Allah yang cukup untuk semua dan
berupaya: mengendalikan diri dan berani mengatakan cukup; menyatakan kesediaan
untuk hidup berbagi; dan berani berjuang bersama menentang segala sistem dan struktur
yang menghalangi serta mengurangi hak orang lain untuk memperoleh kecukupan
dalam hidupnya.
Dalam semangat kelahiran Yesus kita diajak untuk menanam, menyiram dan
memelihara kehidupan semua makhluk ciptaan di bumi pertiwi ini, supaya semua
makhluk dapat hidup bersama sebagai keluarga Allah dengan damai, adil dan
bercukupan.
(Disadur dari: Pesan Natal PGI-KWI 2015)
08. Doa Syafaat –(Tangiang Pangondianon): (Dipimpin oleh orangtua atau anggota keluarga)
(Kehidupan keluarga di rumah ini; HKBP dan bangsa Indonesia; supaya
diberkati dan dilindungi oleh TUHAN)
09. Bernyanyi: BE 615 : 1 + 4 TARBEGE SURUSURUAN MARENDE
(Mengumpulkan Persembahan Keluarga/Papungu Pelean Keluarga tu Huria)
1.
Tarbege surusuruan marende mansai uli. Angka dolok dohot rura gok do saringar na i
Refr.:
Sa---ngap ma, sangap ma di Tuhan! Sa---ngap ma, sangap ma di Tuhan!
4.
Ida ma di panggagatan, Sipalua na ro i, Sigomgomi parluhutan, langit dohot tano i.
Refr…
10. Penutup: Doa Bapa Kami dan (Menyanyikan:) Amin-Amin-Amin.
11. Bersalaman dan Saling Memaafkan:
Pendeta, Bibelvrouw dan Majelis Jemaat se-Resort Yogyakarta
Mengucapkan:
S’lamat Natal 2015. Horas Natal!
TUHAN Memberkati dan Melindungi Kita Semua!
4
Download