Jakarta, 7 Desember 2016 Melalui surat ini, Kami dari Pihak Panitia

advertisement
Jakarta, 7 Desember 2016
Melalui surat ini, Kami dari Pihak Panitia Nasional KKR Natal 2016 memberikan klarifikasi
resmi perihal KKR Natal Bandung 2016, tertanggal 6 Desember 2016.
1. Kami mengucap syukur kepada Allah Tritunggal yang Berdaulat atas sejarah, dan
kepada Tuhan kita Yesus Kristus, Juru Selamat Dunia.
2. Kami mengucapkan terima kasih kepada Aparat Keamanan (Kepolisian RI – dalam
hal ini Kapolresta Bandung Kombes (Pol) Winarto beserta seluruh jajarannya dan
TNI – dalam hal ini Dandim 0618/BS Bandung Kolonel Inf. Sugiyono) dan
Pemerintahan Kota Bandung dengan Bapak Wali Kota Ridwan Kamil yang telah
memfasilitasi penyelenggaraan KKR Natal Bandung 2016, tanggal 6 Desember 2016.
3. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada umat Kristiani Kota Bandung atas
partisipasi secara konsisten merayakan KKR Natal bersama Kami, berturut-turut
selama 11 tahun di Kota Bandung yang toleran.
4. Panitia telah menerima Surat Tanda Terima Pemberitahuan, No.
STTP/YANMIN/59/XI/2016/Dit Intelkam dari Kepolisian berkenaan dengan
Kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani, tanggal 6 Desember 2016, pk. 18.30-22.00
WIB, bertempat di Gedung Sabuga ITB (Sasana Budaya Ganesha – Institut Teknologi
Bandung), dengan pembicara Pdt. Dr. Stephen Tong. Selain itu, Panitia sudah
memberitahukan juga secara tertulis kepada pihak Kepolisian akan adanya KKR Natal
Siswa Bandung 2016, pk. 13.00 WIB. Sesuai dengan UU No. 9 Tahun 1998, pasal 1
yang menjamin bahwa kemerdekaan menyampaikan pendapat adalah hak setiap
warga Negara untuk menyampaikan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya…
dan pasal 10 yang hanya mengharuskan pemberitahuan secara tertulis kepada Polri,
yang tidak berlaku bagi kegiatan ilmiah di dalam kampus dan kegiatan keagamaan,
panitia sudah memenuhi seluruh proses perizinan yang diperlukan untuk
menyelenggarakan KKR Natal tersebut, baik KKR Natal Siswa pada pk. 13.00 WIB
maupun KKR Natal pada pk. 18.30 WIB di Gedung Sabuga ITB, Bandung.
Sebagaimana hal ini juga telah ditegaskan oleh pihak Kepolisian di depan para jemaat
di Gedung Sabuga ITB pada malam KKR Natal Bandung.
5. Kami telah memenuhi seluruh prosedur hukum yang diwajibkan dalam
penyelenggaraan KKR Natal Bandung 2016. Karena itu, Kami menyatakan bahwa
Pdt. Stephen Tong pada malam KKR Natal Bandung 2016 tidak mengatakan adanya
kesalahan prosedur dalam penyelenggaraan KKR Natal Bandung 2016.
6. Panitia sangat menyesalkan KKR Natal Bandung 2016 diganggu oleh segelintir orang
yang mengatasnamakan ormas (atau ormas-ormas) dan ketidaktegasan pihak
Kepolisian di dalam menjaga kewibawaan Pemerintah RI dan UU yang berlaku
(KUHP pasal 175 & 176), sehingga terjadi pemblokiran jalan masuk ke daerah
Gedung Sabuga ITB, dan juga pada sore harinya beberapa orang masuk ke dalam
Gedung Sabuga ITB melakukan intimidasi dengan cara berteriak-teriak kepada
PR-STEMI/1/XII/2016
1
Paduan Suara KKR Natal Bandung 2016 (sebagian besar terdiri dari wanita) yang
sedang berlatih. Pihak Kepolisian walaupun hadir tersebar di seluruh daerah Gedung
Sabuga ITB, sulit menjalankan tindakan pengamanan yang memadai. Dengan
terjadinya peristiwa ini, dikhawatirkan bukan KKR Natal Bandung 2016 yang telah
dirusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, melainkan nama Kota Bandung di
mata Internasional (mengingat Pdt. Dr. Stephen Tong sudah dikenal baik dan
diperhatikan di dunia Internasional). Kami sebagai Warga Negara Indonesia sangat
sedih melihat hal ini terjadi di NKRI yang kami kasihi.
7. Demi menegakkan keadilan dan ke-Bhinneka-an NKRI, Kami meminta hukum
ditegakkan sesuai dengan KUHP pasal 175 & 176.
8. Kami sangat menghargai Permohonan Maaf Wali Kota Bandung Bapak Ridwan
Kamil atas insiden yang tidak terduga ini, dan sangat mengapresiasi niat beliau
memfasilitasi KKR Natal Bandung 2016 yang direncanakan akan diadakan kembali
dalam waktu dekat, maka kami sangat mengharapkan KKR Natal Bandung dapat
diadakan kembali pada Desember 2016, di Gedung Sabuga ITB, Bandung, untuk
menunjukkan wajah Kota Bandung yang toleran dan menjunjung tinggi ke-Bhinnekaan di Indonesia, khususnya kepada para jemaat yang sudah sempat hadir pada KKR
Natal Bandung 2016, tanggal 6 Desember lalu, namun dihalang-halangi masuk ke
dalam daerah Sabuga ITB untuk mengikuti KKR tersebut.
9. Sesuai dengan pesan Pdt. Stephen Tong pada malam KKR Natal Bandung 2016,
tanggal 6 Desember 2016, kami mengundang seluruh umat Kristiani ikut hadir dalam
KKR Natal Bandung untuk menunjukkan makna Natal yang sesungguhnya, “Natal
bukan Hari Kebencian, Natal adalah Hari Perdamaian.”
10. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat luas yang telah
memberikan dukungan dan simpati, serta bersama di dalam mempertahankan
Indonesia yang toleran serta Bhinneka Tunggal Ika. Hidup NKRI! Hidup Pancasila!
Hidup Bhinneka Tunggal Ika!
Kontak:
Sekretariat STEMI
HP. 0822 1367 8214
Email: [email protected]
PR-STEMI/1/XII/2016
2
Download