Edisi Tahun Baru 2003 Natal Pemuda GPO Rangkaian Natal dan Tahun Baru GPO Jurnal Mission Trip 4 Simak kesan-kesan mereka! Malam Natal dan Tahun Baru di Bukit Batok Cermin Diterbitkan oleh Gereja Presbyterian Orchard 3 Orchard Road Singapore 1 S atu tahun berlalu sudah, tahun yang kaya dengan warna kehidupan. Begitu banyak dari kita yang memeteraikan tahun lalu adalah tahun yang penuh sukacita dan berkat. Namun tidak semua dari kita melakukan hal yang sama. Masalah dan ujian hidup juga menjadi bagian dari kita. Kejatuhan, kekecewaan, ketakutan, dan keputusasaan…. Semuanya itu sudah menjadi lembaran masa lalu. Namun apakah kita mau tetap tinggal di masa lalu? Cukup sesekali kita menoleh ke belakang untuk melihat hikmah dari setiap masalah, namun langkah kita harus tetap maju ke depan. Tahun yang baru… satu pengharapan yang baru di setiap hati kita masing-masing. Hanya ada satu yang pasti, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di esok hari. Setiap orang tidak akan menyangkal bahwa hidup penuh dengan ketidakpastian. Namun tetap kita harus mengambil keputusan-keputusan kecil dan besar untuk hari ini, esok dan seterusnya. Bila pandangan kita tertinggal dalam kegagalan di tahun yang lalu, mungkin kita tidak akan pernah berani mengambil keputusan untuk hari ini. Mungkin kita lupa… kita memiliki Bapa, yang di tanganNyalah kehidupan kita terletak. redaksi GEMA GPO: Dia sanggup melakukan hal-hal yang mustahil bagi kita. Dari Dialah kekuatan kita berasal. Seorang Bapa tidak akan pernah mengabaikan anak-anak yang dikasihiNya. Ada jaminan kemenangan di dalam Dia. Apakah kita sudah melibatkan Dia dalam setiap rencana dan pelayanan di tahun yang baru ini? Apakah kita akan membiarkan pengharapan kita padam? Ataukah kita berhati optimis dalam mengambil keputusan karena percaya Dialah sumber kekuatan kita. “…aku meminta keberanian,… Tuhan memberikan ku masalah dan rintangan ” “…aku meminta kemakmuran,… Tuhan memberikan ku tubuh dan pekerjaan” “…aku meminta kekuatan,… Tuhan mengijinkan ujian hidup dan penderitaan singgah di hidupku”. “… aku meminta kebahagiaan,… Tuhan menyediakan orang-orang yang memerlukan uluran tangan.” Mari, sebagai jemaat Allah, kita bersamasama melangkah maju untuk lebih mengenal dan mengerti siapakah Allah yang adalah Bapa kita. Sehingga kita lebih mengasihi dan mau melayani Dia seturut dengan kehendakNya. Amin................. penasihat: team redaksi: Pdt. Roy Tamaweol Andreas, Julianto, Nonie, Yuyun Dkn. Lina Sugianto email: Dkn. Salmon Wattimena [email protected] 2 Mission Trip 4 - Love Lingka Ministry 10 - 12 Januari 2003 Jumat, 10 Jan 2002 Jam 9 pagi, semua peserta Mission Trip 4 sudah berkumpul di World Trade Centre, wahhh di-hitunghitung, kok Cuma 4 orang yahhh??? Kok sedikit sekali, hanya terlihat Bu Cheong (veteran kita dalam Mission Trip), Katherine, Alex dan Dwi. Ooh ternyata banyak juga yang tidak bisa ikut, karena sakit dan urusan penting lainnya. Ber-4 akhirnya kami berangkat dengan Ferry ke Sekupang, Batam. Tim dalam perjalanan Di Sekupang, kami mampir di Pasar Sagulung, untuk membeli nasi bungkus untuk makan siang kami di Pulau Lingka n a n t i . Sesampainya kami di Pelabuhan Sagulung, perjalanan dilanjutkan dengan “Pong Pong” ke Pulau Lingka, perjalan sekitar 45 menit. Wahhh senang juga naik Pong Pong…. Apalagi buat kami yang sudah lama tidak ikut mission trip, rasanya rindu, di ayunayun di tengah lautan. Walaupun sesekali ombak besar melanda. Selamat kami sampai di Lingka, di tempat Pak Amin, telah ditunggu oleh beberapa penduduk Pulau Lingka, dan anak-anak. Wahhh senang sekali kami disambut begitu banyak orang, banyak yang juga yang Para ibu mendengarkan ceramah kesehatan menanyakan, mengapa hanya kami ber-4 saja, mereka sepertinya mengharapkan para peserta mission trip terdahulu, dapat hadir juga. Sayang juga banyak dari jemaat GPO yang tidak bisa ikut dalam mission trip kali ini. Pak Apan, Bu Farida dan Marthin, Keluarga Lingka S e t e l a h menyantap makan siang di rumah Pak Elias, ditemani Ibu Lolita (istri Pak Elias) dan Kak Leny, Bu Cheong s e g e r a beristirahat, karena tidak enak badan. Alex, Dwi dan saya sendiri dengan tidak sabar, segera berangkat berkenalan dengan penduduk setempat. Pertama, kami mendatangi sekolah, melihat Kak Leny sedang mengajar anak-anak kelas 3 & 4. Saat itu mereka sedang diajarkan syair lagu, “Satu satu aku sayang Ibu” dan selanjutnya. Kami pun ikut membantu beberapa anak menuliskan syair tersebut di buku mereka masing-masing. Setelah melihat sekolah, kami melanjutkan perjalanan ke rumah penduduk, rumah pertama yang kami kunjungi adalah rumah Pak Rusli, ditemani oleh Ruth dan Lukas (anak keluarga Rusli), wahh rumah mereka ini rumah yang berada di atas bukit, perjalanan kesana memakan waktu sekitar 20 menit. Setelah naik turun bukit, akhirnya kami sampai juga, disana kami diajak melihat 2 rumah, rumah Pak Rusli dan rumah Nenek. DAFTAR ISI 02 03 08 10 12 18 20 Dari Redaksi Jurnal Misi Liputan GPBB Liputan GPO Kilas Peristiwa Cermin Pengumunan 3 Taruna Lingka Kami tidak berlama-lama di sana, karena adik Ruth sedang sakit dan butuh istirahat. Kak Leny sedang mengajar Rumah yang kami kunjungi selanjutnya ialah rumah Ibu Farida, ternyata anak mereka, Martin juga sedang sakit, wahhh kami berpikir, acara besok akan diadakan klinik kesehatan sepertinya akan berguna bagi penduduk setempat. Karena hari juga sudah sore, kami berkeliling sekali lagi, dan bertemu dengan Pak Sakti, kami hanya menyampaikan tentang adanya klinik dan ceramah besok hari, karena kami juga sudah harus bersiapsiap mandi dan makan malam. Setelah menikmati makan malam yang disediakan Kak Ati, kami melanjutkan acara dengan renungan malam di rumah penduduk. Renungan malam ini, dibagi 2 kelompok yang dipimpin oleh Katherine di rumah Bu Leha dan Alex di rumah Pak Sakti. Di renungan ini, kami membahas tentang perihal 10 talenta yang diambil dari Matius 25: 14-30. Kami berusaha menekankan kepada keluarga di sana bahwa apa yang telah diberikan oleh Tuhan harus selalu diusahakan, tidak dibiarkan begitu saja, demikian juga dengan segala kemampuan yang telah diberikan Tuhan untuk para penduduk di Lingka. Setelah renungan malam disampaikan, ditutup dengan doa syafaat dan santapan ringan. Setelah itu kami berbincangbincang sejenak, dan pergi tidur. Sabtu, 11 Jan 2002 Acara di pagi hari ini dikhususkan untuk para taruna. Tidak tahu karena hujan yang turun dari kemaren malam, banyak taruna yang terlambat berkumpul di gereja, sehingga acara diundur hingga jam 9.30. Acara untuk taruna ini, dikhususkan seperti Kelompok Tumbuh Bersama, dimana kami bersama-sama dengan para taruna belajar mengerti Firman Tuhan, dengan bantuan dari buku-buku pembantu. Buku yang kami pakai untuk kali ini ialah Petunjuk Tentang Jaminan. Dalam KTB taruna ini pun, saya dan Dwi membagi 2 kelompok, dengan kelompok Dwi dipimpin oleh Kak Leny. Kami membahas bab pertama yaitu Jaminan tentang keselamatan. Jam 11 siang, 2 dokter yang bertugas untuk klinik kesehatan sudah tiba, maka kami pun mengakhiri KTB kami jam 11.30. setelah makan siang di rumah penduduk, segera kami kembali ke gereja untuk mempersiapkan klinik kesehatan, sementara Dokter Louis dan Alex keliling mengunjungi penduduk yang terlalu sakit untuk bisa datang ke klinik. Klinik dimulai jam 1.30 tepat, dengan Dokter Hotma di ruang periksa 1, dan Dokter Louis di ruang periksa 2. Ternyata ada 25 keluarga yang datang ke klinik ini. Sebelum memasuki ruang periksa, Dwi b e r t u g a s mengambil foto keluarga dari masing-masing keluarga. Setelah pasien terakhir, Klinik kami tutup jam 4.30 sore, ternyata tidak Dr. Hotma dan Dr. Louis sedang memeriksa penduduk Keluarga Pak Rusli, Pak Sakti, Bu Tono, Tono, Lia, dan Yasmin 4 berhenti di gereja saja. Sampai di rumah Pak Elias, saat kami sedang ngobrol-ngobrol ringan sambil beristirahat, ada 3 keluarga lagi dari Pulau Bertam datang ingin diperiksa. Dokter Louis dengan senang hati pun melayani mereka. Jam 7.30 acara kami lanjutkan dengan Ceramah Kesehatan. Sekali lagi gara-gara hujan yang belum berhenti dari tadi pagi, tidak banyak keluarga yang bisa hadir, sehingga acara kami adakan di rumah Pak Elias. Dokter Louis membahas tentang pentingnya perawatan gigi, bahaya merokok dan minuman keras. Ceramah ditutup dengan renungan singkat oleh Kak Leny, yang diambil dari 2 Kor 6:19-20 bahwa kita harus selalu menjaga tubuh kita karena tubuh kita ialah Bait Roh Kudus. Raja anak-anak.... Setelah ceramah dan renungan singkat, anak-anak kami ajak bermain kembang api di depan rumah Pak Elias, tujuan semula ialah mengajak anak-anak bermain kembang api di dermaga, tapi karena hujan, terpaksa kami alokasikan mereka di depan rumah Pak Elias. Karena hujan juga, tidak banyak anak-anak yang datang pada malam itu, sehingga sisa kembang api pun kami titipkan pada Kak Leny untuk dipakai di acara-acara berikut. Minggu, 12 Jan 2002 Setalah makan siang di rumah penduduk, kami mulai berberes dan mengucapkan selamat tinggal kepada penduduk setempat. Waktu terasa cepat sekali, sudah 3 hari 2 malam kami disana. Ingin rasanya lebih lama lagi di Lingka, menikmati alam yang indah, keramahan penduduk. Kami diantar oleh Pak Amin sampai di Sekupang, dan setelah itu kami lanjutan dengan Ferry ke World Trade Centre. Singapore, kami telah tiba dengan selamat. Terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung Mission Trip 4 ini, sehingga dapat berjalan dengan baik sekali, baik melalui doa, tenaga dan juga dana. Semoga Tuhan memberkati, dan kerinduan kami, makin banyak jemaat GPO yang mau ikut serta dalam Mission Trip berikutnya. Jika Anda rindu untuk mengalami pengalaman rohani yang tidak terlupakan.. daftarkan diri Anda segera untuk mengikuti Mission Trip berikutnya di bulan Mei 2003. Anda harus mengikuti Program Pembinaan Misi dan Penginjilan sebelumnya. Silakan menghubungi Komisi Misi GPO: [email protected], Andreas (93859785) Sampai Jumpa lagi Lingka....! Jam 7.30 sekolah minggu dimulai, kami sempatkan menghadiri sekolah minggu yang dipimpin oleh Kak Leny, Kak Ati, Bu Leha dan Bu Farida. Anak-anak senang sekali mendengar cerita Kak Leny mengenai Kejadian 1, ciptaan Allah. Jam 10.00 kami semua mengikuti Kebaktian hari Minggu, yang dipimpin oleh Ibu Lolita yang berkotbah dari Efesus 2: 1-10. Kebaktian ditutup dengan persembahan pujian dari para taruna. Indah sekali lagu mereka, “Ku ingin selalu memuji Tuhan selagi aku ada” Peserta Mission Trip 5 Kenangan kami... Gereja Pemeriksaan Kesehatan oleh Dr. Hotma dan Dr Louis Pendaftaran Klinik Generator Listrik “”Bu Cheong, sudah laper nih! Keluarga Bu Yohana Ida (samping) dan Pak Mesran (bawah) Kak Ati mengajar sekolah minggu ...akan selalu tetap di hati. Lingka bagi KemuliaanNya. 6 Persembahan Lagu dari Taruna Lingka Kesan-kesan para peserta Mission Trip 4: Aku senang sekali boleh datang ke Lingka dan experience kehidupan laut. Mungkin belom melaut atau masih banyak hal yang aku belom mengerti disana, tapi aku merasa sangat berkesan pada waktu disana. Aku tinggal di rumah pak Sakti dan semapt berbincang2 tentang kehidupan melaut dan beberapa hal lainnya. Dari sana aku belajar kalau mereka tidak pernah khawatir tentang esok hari. Seperti halnya di matius 6:25. kehidupan di kota sama sekali sangat berbeda. Aku belajar untuk lebih menyrahkan segala sesuatu untuk GOD rather believing yourselves. Aku juga belajar tentang kehidupan mereka yang tidak berpolitik. Serasa begitu refreshing daripada kehidupan di kantor. Masih banyak lagi tapi tidak ada waktu untuk mengetik semuanya. Sekian dan terima kasih. berdoa dan menyanyi satu lagu lagi, Dwi, Chandra dan saya membacakan Firman Tuhan secara bergantian. Setelah renungan, kami berdiskusi apa yang dimaksud dengan perumpamaan talenta. Dwi Kita berbincang bincang di rumah keluarga pak Amin. Bu Amin yg banyak bercerita tentang bagaimana dia menjadi Kristen. Pada mulanya dia berbakti di gereja Katolik, tapi dia tertarik dgn nyanyian nyanyian dan sekolah minggu di gereja Kristen. Kita belajar disini bahwa Tuhan memanggil orang melalui cara yg berbeda beda. K e t i k a saya sadar bahwa sebenernya renungan malam itu seperti apa, saya jadi agak panik, takut orang yang datang terlalu banyak, takut gak bisa mimpin nyanyi, dan takut gak bisa bawa renungan yang bisa menyentuh hati saudara/i di Pulau Lingka. Tapi, yah taat pada Tuhan lebih penting dari pada segalanya. Yang penting saya sendiri buat persiapan yang cukup, dengan iman bahwa Tuhan sendiri akan turun tangan, semuanya akan OK, jadi saya jalanin aja. Saya membawakan renungan di rumah Pak Sakti. Tiba di sana kira kira jam 8:15pm Dia sendiri tidak hadir malem itu karena ada urusan di P Batam. Istrinya Pak Sakti, anaknya, papanya Pak Sakti, Pak Afan dan istrinya, beserta saudaranya Pak Sakti, akhirnya datang ke renungan malam. Harus diakui konsep talenta tidak begitu mudah untuk dibawakan kepada mereka. Tetapi saya sangat dikuatkan oleh iman mereka kepada Tuhan. Lewat doa bersama dimana kami mendoakan mereka dan mereka mendoakan kami, kami merasakan persekutuan hangat di malam itu. Alex Dokter Louis Jangan lewatkan Mission Trip 5 yang akan datang, Terlibatlah dalam MisiNya, hingga nyata kasihNya di antara semua suku bangsa. Renungan dimulai dengan nyanyian pujian kira kira jam 8:45. Saya dibantu oleh Dwi dan Chandra untuk menyanyi bersama. Setelah 7 Malam Natal dan TahunBaru di Bukit Batok: To Give and To Encourage Natal tahun 2002 hadir ditengah2 suasana yang suram. Banyaknya aksi dan korban teroris yang terjadi sejak peristiwa 11 September membawa ancaman bagi umat Kristiani yang ingin beribadah; bahkan berada dalam di tempat2 yang ramai menjadi sesuatu yang harus diwaspadai. Di sebagian tempat di Indonesia, adanya pemeriksaan tas2 sebelum jemaat memasuki ke gedung gereja dalam upaya mencegah aksi teror. Di GPBB sendiri, dua police officer datang menanyakan jadwal aktivitias gereja untuk berjaga2 akan hal2 yang tidak diinginkan. Hiasan dan dekorasi Natal masih dengan semaraknya mewarnai mall2 dan jalan2 untuk menyambut datangnya liburan akhir tahun, yang tidak lain dari tahun2 sebelumnya bersifat sekuler dan komersil. Tetapi ditengah2 hiruk pikuknya suasana menjelang tahun baru dengan adanya Christmas Sales, NYE Countdown Party dsb, banyak dari kalangan masyarakat yang tengah mengalami masa2 sukar. Aksi kekerasan teroris telah mendukung hancurnya ekonomi yang sebelumnya sudah dalam keadaaan buruk. Akibatnya banyak yang membuka usaha mengalami penurunan omset secara drastis; yang bekerja, hilang pekerjaannya; yang mencari pekerjaan mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan. Di tengah2 kegelisahan, GPBB menjadikan ‘To give and to Encourage’ sebagai tema bagi Natal 2002. ‘To encourage’ yaitu untuk membangkitkan semangat jemaat dalam saat2 yang penuh ketidakpastian, dan mengingatkan kembali bahwa Tuhan Yesus datang untuk memberikan pengharapan bagi umat manusia. Berkaitan dengan ini, diadakannya Kotak Pos Natal dimana antar jemaat atau komisi bisa memberikan dan menerima kado dan kartu Natal sebagai sarana untuk membangun dan mengapresiasi satu sama lain. Respon jemaat sangat baik dengan jumlah kartu sekitar 125 dan kado lebih dari 40 yang dibagikan. Tema ‘to Give’ mengajak jemaat untuk memahami arti memberi yang terbaik untuk Tuhan. Memberikan yang tidak kita sukai atau perlukan bukanlah hal yang 8 sulit, tetapi sejauh mana kita bersedia untuk memberikan yang terbaik bila diperhadapkan dengan kehendak Tuhan? Drama malam Natal mengisahkan pergumulan Maria lebih dalam dari apa yang Lukas 1 singkapkan, dimana dia harus menanggung pelecehan dan rasa malu yang sangat dalam untuk mengandung diluar pernikahan ditengah2 kebudayaan Yahudi kuno yang sangat kolot. Namun dari sana kita bisa melihat teladan Maria menyerahkankan diri sepenuhnya kepada rencana Allah and berkata:” Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku munurut perkataanMu itu.” Pdt.Joseph Theo mendukung tema ini dalam khotbah serinya yang menguraikan arti kata dan ciri2 seorang hamba/budak (dulos dalam bahasa Ibrani). Khotbah seri dimulai pada malam Natal, lalu kebaktian Natal, kebaktian minggu terakhir 2002, dan ditutup pada kebaktian akhir tahun. menguraikan ciri2 seorang budak/hamba pada jaman Alkitab. Rangkaian acara antara lain adalah Kebaktian Advent setiap minggu yang dimulai dari awal Desember hingga Natal. Pada tanggal 7 Desember, Pemuda membawakan Christmas Carol ke Balestier Special School dan juga pada tanggal 21 dan 22 Desember mengadakan caroling ke rumah 8 keluarga jemaat GPBB. Tanggal 24 Desember malam adalah perayaan Natal yang dimulai dengan makan malem Spaghetti, dan diisi dengan pujian2an, nyanyian paduan suara, khotbah singkat, serta drama yang menunjukan pergumulan Maria dan ketaatannya akan kehendak Tuhan untuk melahirkan Sang Juruselamat di luar pernikahannya. Keesokan harinya, pada tanggal 25 adalah kebaktian Natal yang disambung dengan makan siang. GPBB menutup tahun 2002 dengan Kebaktian dan renungan akhir tahun yang disambung dengan acara ‘potluck’ dan makan bersama. Puji Tuhan untuk penyertaanNya dari perencanaan, pelaksanaan hingga pada akhir acara, hingga semua boleh berlangsung dengan baik , dan GPBB boleh diberkati dengan jumlah kehadiran jemaat yang melebihi target. Semoga panitia berserta semua yang sudah terlibat dalam berbagai aktivitas Natal dan akhir tahun sudah menjadi saluran berkat bagi jemaat sekalian. Malam Natal dan Tahun Baru GPBB dalam photo Anak-anak SM GPBB 9 Natal Komisi Pemuda, 7 Desember 2002 “Christmas in My Heart” Tidak terasa kita telah berada di penghujung tahun 2002! Demikian pula dengan perayaan Natal Komisi Pemuda (KP) yang barusan lewat tanggal 7 Desember kemarin. Tentu masih berkesan di dalam ingatan kita tentang makna Natal, tentang Kristus yang datang 2500 tahun yang lalu, Kristus yang sama pula akan datang kembali untuk yang kedua kalinya. Pesan Natal yang disampaikan oleh Ev. Melinda Loe (yang lebih akrab dengan panggilan “Ci Mel”) mendorong masing-masing kita untuk merenungkan arti Natal yang sesungguhnya secara pribadi. Gerejawi dan Komisi Remaja, melangsungkan ibadah Natal dalam suasana kekeluargaan dan kasih, hangat dan damai. Alangkah indahnya! Pujian demi pujian dilantunkan untuk Sang Pencipta. Kita menikmati setiap lagu yang kita nyanyikan, lagu-lagu yang sudah cukup familiar di telinga kita - yang biasa kita nyanyikan setiap tahun - namun terasa segar dan baru di lidah kita. Vocal group Pemuda dan Paduan Suara Eklesia pun turut memeriahkan acara Natal ini dengan menyumbangkan nyanyian tentang Natal. Di sela-sela acara, beberapa dari kita cukup “beruntung” mendapatkan hadiah dari sang MC yang murah hati. Natal serasa kurang pas hanya dengan menyanyikan lagu demi lagu tanpa mengetahui latar belakang lagu tersebut serta penciptanya. Pertanyaan seperti “Lagu Malam Kudus siapa yang ngarang?” dan beberapa pertanyaan lain yang berhubungan dengan Natal, musik dan pujian, cukup membuat beberapa dari kita garuk-garuk kepala. (Tentu saja ini tidak berlaku untuk Pak Linardi [choir leader - Ev. Melinda Loe Perayaan Natal KP berlangsung cukup meriah. Dengan kurang lebih 70 pemudapemudi menghadiri perayaan tersebut, ruang Chapel kita pun menjadi terasa lebih padat dibanding biasanya. Dengan dekorasi ruangan yang dirancang special oleh designer2 top KP, Chapel diubah wajahnya dengan tema “Home Christmas”. Kita pun seakan berada di ruang keluarga dengan penataan tempat duduk jemaat yang lebih dekat satu sama lain sehingga menciptakan nuansa santai, hangat, dan juga interaktif. Dimulai pukul 4.30 sore, Komisi Pemuda, bersama dengan anggota2 dari Komisi Musik 10 red], karena beliau sudah bertahun-tahun menghafalnya di luar kepala :) Pertanyaan demi pertanyaan pun dijawab dengan penuh antusias dan partisipasi dari kita. Pesan Natal yang disampaikan oleh Ev. Melinda Loe cukup unik dan mendorong kita untuk lebih meluangkan waktu untuk mengkaji-ulang, berpikir, dan merenungkan makna Natal seperti apa yang selama ini berada dalam benak kita; apakah kita memiliki pengertian Natal yang sesungguhnya. Seperti yang diingatkan Ev. Melinda, kedatangan Tuhan Yesus adalah janji yang ditepati, janji yang digenapkan Allah. Sedangkan sekarang ini adalah waktu di mana kita sedang menunggu janji Allah yang akan digenapi, janji akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, dimana kita akan dipersatukan kembali dengan Allah di surga. Kita ditantang untuk merefleksikan diri kita masingmasing, gaya hidup kita, dan sikap kita dalam menantikan kedatanganNya. Kita Vocal Group harus *merubah* cara hidup kita yang lama karena kita telah lahir baru di dalam Kristus yang olehNya kita mampu bertahan dan dikuatkan. Walaupun katakata Ci Mel boleh berlalu, namun marilah kita doakan dengan sungguh-sungguh pesan Natal yang “singkat-tapi-padat” ini supaya dapat membawa perubahan yang berarti dalam hidup kita menuju tahun yang baru. Ada rasa sukacita di mana kita bisa belajar memberikan sesuatu yang terbaik untuk orang lain seperti untuk diri kita sendiri di hari Natal ini. Maka setelah persekutuan selesai, acara Tukar Kado pun digelar! Keceriaan terpampang di wajah-wajah para pemberi dan penerima kado. Masih ingat siapa dan kado apa yang kamu kasih dan terima? “Kadoku mana?” “ Thank you, ya!” bertebaran di sana sini. Heboh deh! Tapi fun! :) Marilah kita semua terus memelihara rasa persaudaraan ini supaya tidak hilang dan terbatas pada acara Tukar Kado di hari Natal saja. Makan-makan! Heemmmm… Acara yang satu ini tidak bisa dilewatkan begitu saja. Apalagi makanan Indo! Walaupun acara makan-makan ini bukan menjadi acara puncak yang ditunggu-tunggu (mudahmudahan :) , acara ini menutup perayaan Natal KP yang berakhir sekitar jam 7 malam. Masih ingat menunya? Masih berasa kan kalau makanannya uueeennnaakkk sekali? :) Thanks buat Pak Wir yang membantu menyediakannya (bisa buka catering service nih Pak! - red). Ada satu lagi. Kartu Natal pemuda yang unik! Masing-masing kita diminta menulis nama kita sendiri pada saat memasuki ruang Chapel, dan setelah perayaan Natal berakhir, kartu-kartunya diacak dan diberikan lagi kepada kita. Lalu kita mengisi kartunya dengan ucapan Natal (dan pesan-pesan pribadi yang lain kalau perlu :), kemudian kita harus memberikannya kepada orang yang namanya tercantum pada kartu yang kita tulis. Tujuannya adalah supaya kita yang udah saling mengenal, semakin akrab… dan yang belum kenal bisa kenalan… (jarang-jarang kan bisa kayak gini? :) So, masih ingat kamu kasih siapa? :) Natal yang kita rayakan setiap tahun, ditutup dengan tema Natal kita tahun ini, “Christmas in My Heart”. Biarlah sukacita “Christmas” dapat terus kita rasakan “in Our Heart ” di dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Amin. Tuhan memberkati! 11 Rangkaian pera yaan peray Na tal - T ahun Baru GPO Nat Tahun dalam photo NATAL KOMISI PELAUT 12 NATAL KOMISI MARIA MARTA 13 NATAL KOMISI MARIA MARTA 14 4 PROFIL TOKOH MINGGU-MINGGU ADVENT MAJELIS JEMAAT GPO X’MAS EVE 15 NATAL JEMAAT G P O 16 KEBAKTIAN MALAM TAHUN BARU 17 KUASA YESUS YANG MEMBEBASKAN suatu renungan Pagi itu seperti hari-hari yang biasa dilalui oleh Menik setelah bangun dari tidur dan sebelum melakukan segala kesibukan sepanjang hari, ia duduk membuka Alkitab dan membaca renungan. Ketika ia membaca ayat-ayat yang menuntun perenungannya pagi itu, tibatiba terlintas secercah sinar terang dalam pikirannya. Sinar terang itu membiaskan cahaya yang menerangi seluruh pikirannya yang memang sedang terselimuti suatu masalah. Lalu pikirannya seperti terputar ulang mengingat segala masalah yang tengah membebani pikirannya beberapa waktu belakangan ini. Kemudian ia mengambil ballpennya dan sambil membaca ulang ayat-ayat penuntun tersebut ia menggarisbawahinya dan menandai judul perikopnya dengan stabilo agar mudah mencarinya lagi. Kasih karunia Allah menyelamatkan semua manusia : “Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.” (Titus 2 : 11 – 14) Renungan yang dibacanya pagi itu mengisahkan perjuangan seorang yang ingin melepaskan diri dari keterikatannya dengan suatu kebiasaan buruk yang telah dijalaninya selama bertahun-tahun dan telah menghancurkan kehidupannya. 18 Penulis renungan menanyakan; apakah saat ini engkau sedang berjuang untuk melepaskan diri dari sebuah keterikatan pada kebiasaan buruk yang merusak hidupmu? Mintalah pertolongan Yesus yang sanggup membebaskanmu. Menik kemudian merenung sejenak dan pikirannya terus melayang jauh kebelakang. Ia teringat bagaimana dulu ia juga mempunyai tabiat yang buruk, namun dengan menyerahkan diri sepenuhnya pada Yesus sang penjunan agar dibentuk seturut dengan kehendakNya maka ia merasakan suatu perubahan yang besar telah terjadi dalam hidupnya. Terlintas pula dalam pikirannya bagaimana dengan dengan orang-orang terkasih disekelilingnya, teman-teman, saudara-saudaranya dalam Yesus. Ada banyak diantara mereka yang rajin mendengarkan firman yang diberitakan baik dalam ibadah di gereja maupun dalam persekutuan-persekutuan, juga yang terlibat aktif dalam pelayanan, sepertinya masih terikat kuat dan tidak ingin melepaskan kebiasaan-kebiasaan buruknya. Padahal kebiasaan-kebiasaan buruk itu mengganggu dan bahkan bisa saja merusak kehidupannya. Ada diantara mereka yang tidak menyadarinya, ada juga yang sadar akan kebiasaan buruknya itu, tapi dengan alasan dan menunjuk pada salah satu ayat dalam Alkitab yang mengatakan bahwa daging adalah lemah, sepertinya kebiasaan buruk itu menjadi benar. Dan ketika diingatkan untuk berdoa mohon agar diubahkan dan dimampukan membuang dan meninggalkan kebiasaankebiasaan buruknya, dianggapnya seperti angin lalu saja. Ada pula yang berpendapat belum bertemu dengan seorang hamba Tuhan yang sanggup menyentuh hati dan pikirannya sehingga dapat mengubahkan apa yang selama ini diyakininya. Hal-hal semacam ini membuat sedih hati Menik. Apakah seorang hamba Tuhan lebih besar dari kuasa Yesus yang mampu melakukan segala macam perubahan dalam diri seseorang? Tidak sadarkah dia dengan menanamkan pendapat seperti itu dia telah mendukakan hati Yesus? Karena dia tidak menaruh harapan dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Yesus. Menikpun lalu berdoa; “Tuhan Yesus, tolonglah kiranya Kau berikan hikmat dan penerangan kepada temanteman, saudara-saudaraku yang masih mempertahankan hal-hal buruk yang ada dalam dirinya. Baik mereka yang tidak sadar akan hal itu, terlebih lagi mereka yang dengan sadar mempertahankannya. Ubahlah hati dan pikiran mereka yang tidak benar pendapatnya. Berikan mereka pengertian dalam hati mereka bahwa Engkaulah yang berkuasa membentuk dan mengubah setiap manusia seturut dengan kehendakMu. Dan Engkau pun sanggup membebaskan kami dari segala dosa dan hal-hal buruk yang mengikat kami. Karena Engkaulah sang Penjunan dan kami manusia hanyalah tanah liat. Berikan kekuatan pada kami semua untuk mampu menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada Mu saja. Terima kasih Yesus. Amin”. Hati Menik menjadi lega dan sungguh rindu untuk boleh menjadi berkat bagi sekitarnya. Kiranya Tuhan terus memimpin perjalanan hidup dan setiap pelayanan yang dilakukan setiap hambaNya untuk kemuliaan nama Tuhan. - yuarde - 19 Visi 5 : 9 “Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meteraimeterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa”. (Wahyu 5 : 9) SEGENAP REDAKSI GEMAGPO MENGUCAPKAN SELAMAT TAHUN BARU 2003 KEPADA SELURUH JEMAAT GPO & GPBB TUHAN SENANTIASA MENYERTAI KITA SEMUA 20