KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 STANDAR PERENCANAAN IRIGASI KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN KP - 07 DESEMBER 1986 EDISI BAHASA INDONESIA i KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 © 1986 DIREKTORAT JENDERAL PENGAIRAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Cetakan pertama : 1986 Dicetak oleh : CV. GALANG PERSADA, Bandung Disusun oleh : Sub-Direktorat Perencanaan Teknis, Direktorat Irigasi I, Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum Dibantu oleh DHV Consulting Engineers Bekerja sama dengan PT. Indah Karya ii KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAIRAN Nornor. 185/KPTS/A/1986 TENTANG STANDAR PERENCANAAN IRIGASI DIREKTUR JENDERAL PENGAIRAN Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. 3. 4. 5. bahwa dalam rangka peningkatan dan pemantapan pelaksanaan/penyelenggaraan pembangunan Irigasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pengairan perlu adanya keseragaman dalam kegiatan perencanaan pembangunan Irigasi; bahwa hasil pertemuan “Diskusi Pemantapan Standardisasi Perencanaan Irigasi", yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pengairan pada bulan Agustus 1986, dipandang memadai untuk dikukuhkan sebagai Standar Perencanaan Irigasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pengairan; bahwa untuk maksud tersebut perlu diatur dengan Surat Keputusan ; Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 15/M Tahun 1982; Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 44 Tahun 1974; Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 15 Tahun 1984; Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 211/KPTS/1984; Keputusan Direktur Jenderal Pengairan No. 45/KPTS/A/1984; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERTAMA : Mengukuhkan hasil pertemuan "Diskusi Pemantapan Standardisasi Perencanaan Irigasi", sebagai Standar Perencanaan Irigasi terdiri dari : KRITERIA PERENCANAAN : 1. KP - 01 2. 3. 4. 5. KP - 02 KP - 03 KP - 04 KP - 05 Kriteria Perencanaan - Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi Kriteria Perencanaan - Bagian Bangunan Utama Kriteria Perencanaan - Bagian Saluran Kriteria Perencanaan - Bagian Bangunan Kriteria Perencanaan - Bagian Petak Tersier iii KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 6. 7. KP - 06 KP - 07 Kriteria Perencanaan - Bagian Parameter Bangunan Kriteria Perencanaan - Bagian Standar Penggambaran BANGUNAN IRIGASI : 8. 9. BI - 01 BI - 02 Tipe Bangunan Irigasi Standar Bangunan Irigasi PERSYARATAN TEKNIS : 10. PT - 01 11. PT - 02 12. PT - 03 13. PT - 04 Persyaratan Teknis - Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi Persyaratan Teknis - Bagian Pengukuran Persyaratan Teknis - Bagian Penyelidikan Geoteknik Persyaratan Teknis - Bagian Penyelidikan Model Hidrolis KEDUA : Semua pihak yang melakukan kegiatan pembangunan irigasi, wajib memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum pada Diktum PERTAMA. KETIGA : Direktur Irigasi I bertugas memonitor pelaksanaan Surat Keputusan ini dan menampung umpan batik guna penyempurnaan Standar Perencanaan Irigasi sebagaimana tersebut pada Diktum PERTAMA, sesuai dengan perkembangan. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada hari/tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan perbaikan seperlunya apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya. TEMBUSAN : Surat Keputusan ini disampaikan kepada Yth : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Bapak Menteri Pekerjaan Umum Sekretaris Jenderal Departemen Pekerjaan Umum Inspektur Jenderal Departemen Pekerjaan Umum Kepala Balitbang Departemen Pekerjaan Umum Sekretaris Direktorat Jenderal Pengairan Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Pengembangan Irigasi Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Pengembangan Persungaian Para Kepala Kantor Wilayah/Kepala DPUP up. Kepala Bagian Pengairan di seluruh Indonesia iv KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 9. 10. 11. 12. Para Kepala Biro Departemen Pekerjaan Umum Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Pengairan Kepala Puslitbang Pengairan Para Kepala Bagian dan Kepala Sub Dit. di lingkungan Direktorat Jenderal Pengairan 13. Kepala Bidang Diktat Pengairan 14. Para Pemimpin Proyek di lingkungan Direktorat Jenderal Pengairan 15. A r s i p DITETAPKAN DI: JAKARTA PADA TANGGAL : 1 Desember 1986 DIREKTUR JENDERAL PENGAIRAN v KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENGAIRAN SAMBUTAN Pembangunan irigasi di Indonesia sudah berjalan lebih dari satu abad, maka kita telah dapat mengumpulkan pengalaman-pengalaman berharga yang sangat bermanfaat bagi pengembangan irigasi selanjutnya. Pengalaman-pengalaman tersebut didapatkan baik pada tahap studi, perencanaan maupun pada tahap pelaksanaan dan eksploatasi & pemeliharaan. Kekuatan dan kelemahan sistem irigasi kita, baik yang bersifat teknik sipil maupun teknik hidrolik dan segi-segi lain seperti kebutuhan air irigasi, telah diamati, dicatat dan diteliti gunu bahan penyempurnaan pembangunan irigasi di Indonesia. Sejak pelita I Pemerintah Orde Baru melaksanakan pembangunan di segala bidang termasuk bidang pengairan dengan salah satu aspeknya pembangunan irigasi, untuk menuniang peningkatan produksi pertanian dan untuk kenaikan pendapatan dan kesejahteraan para petani. Setelah pembangunan irigasi ini berlangsung hampir selama 4 Pelita, maka untuk tujuan efisiensi dan keseragaman perencanaan, dirasa perlu untuk mengembangkan standar perencanaan irigasi, yang cocok dengan kondisi di Indonesia untuk dipakai oleh para perencana irigasi. Direktorat Irigasi I yang mempunyai tugas pembinaan dan pengaturan di bidang keirigasian , dalam menyiapkan standar ini telah menghabiskan waktu tidak kurang dari 28 bulan. Melalui proses yang cukup panjang telah dilakukan pengumpulan, pengkajian dan penelitian terhadap perencanaan yang sudah berjalan, laporan-laporan, kriteria yang dipergunakan di proyek-proyek, pedoman dan standar di bidang lain yang berlaku di Indonesia serta referensi perencanaan irigasi dari luar Indonesia. Banyak pendapat dan saran para ahli irigasi di Indonesia telah ditampung melalui acara diskusi, kemudian dianalisis dan kesimpulannya dimasukkan dalam standar ini. Standar Perencanaan Irigasi ini tidak bersifat statis, dan di masa mendatang masih perlu dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan kemajuan teknologi keirigasian. Namun demikian, apa yang dimuat dalam standar ini sudah mencakup dan mencerminkan perkembangan konsepkonsep irigasi akhir-akhir ini. Dengan terbitnya Standar Perencanaan Irigasi ini diharapkan para perencana irigasi dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya, terutama dalam kecepatan penyelesaian tugas-tugas perencanaan, menuju ke keseragaman irigasi di Indonesia. Standar Perencanaan Irigasi ini merupakan keharusan untuk dipakai oleh badan-badan di lingkungan Direktorat Jenderal Pengairan dalam tugasnya di bidang pembanguan irigasi. Penyimpangan dari standar ini hanya dimungkinkan dengan izin Direktur Jenderal Pengairan. vi KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 Badan-badan lain yang mempunyai kepentingan dalam pembangunan irigasi dianjurkan untuk memakai standar ini juga. Akhirnya, kami mengucapkan selamat atas terbitnya standar perencanaan irigasi ini, dan patut kiranya kita semua memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas sumbangan yang sangat besar bagi pengembangan standar ini. Jakarta,1 Desember 1986 DIREKTUR JENDERAL PENGAIRAN Ir. Y.Sudaryoko vii KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 PENGANTAR Standar Perencanaan Irigasi ini telah disiapkan dan disusun dalam 3 kelompok : 1. Kriteria Perencanaan 2. Gambar Bangunan Irigasi 3. Persyaratan Teknis Kriteria Perencanaan terdiri atas 7 bagian, berisi instruksi, Standar dan prosedur bagi perencana dalam merencanakan irigasi teknis. Kriteria Perencanaan terdiri atas 7 buku berisikan kriteria perencanaan teknis untuk Perencanaan Irigasi (System Planning), Perencanaan Bangunan Irigasi Jaringan Utama dan Jaringan Tersier, Parameter Bangunan dan Standar Penggambaran. Gambar Bangunan Irigasi terdiri atas 2 bagian, yaitu: Tipe Bangunan Irigasi, yang berisi kumpulan gambar-gambar contoh sebagai informasi dan memberikan gambaran bentuk dan model bangunan. Standar Bangunan Irigasi yang berisi kumpulan gambar-gambar bangunan yang telah distandardisasi dan langsung bisa dipakai. Untuk yang pertama, perencana masih harus melakukan usaha khusus berupa analisis, perhitungan dan penyesuaian dalam perencanaan teknis. Persyaratan Teknis terdiri atas 4 bagian, berisi syarat-syarat teknis yang minimal harus dipenuhi dalam merencanakan pembangunan Irigasi. Tambahan persyaratan dimungkinkan tergantung keadaan setempat dan keperluannya. Meskipun Standar Perencanaan Irigasi ini, dengan batasan-batasan dan syarat berlakunya seperti tertuang dalam tiap bagian buku, telah dibuat sedemikian sehingga siap pakai, untuk perekayasa yang belum memiliki banyak pengalaman, tetapi dalam penerapannya masih memerlukan kajian teknik dari pemakainya. Dengan demikian siapa pun yang akan menggunakan Standar ini tidak akan lepas dari tanggung jawabnya sebagai perencana dalam merencanakan bangunan irigasi yang aman dan memadai. Setiap masalah di luar batasan-batasan dan syarat berlakunya Standar ini, harus dipecahkan dengan keahlian khusus dan/atau lewat konsultasi khusus dengan badanbadan yang ditugaskan melakukan pembinaan keirigasian, yaitu : 1. Direktorat Irigasi I 2. Direktorat Irigasi II 3. Puslitbang Air viii KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 Hal yang sama jugs berlaku bagi masalah-masalah, yang meskipun terletak dalam batas-batas dan syarat berlakunya Standar ini, mempunyai tingkat kesulitan dan kepentingan yang khusus. Semoga Standar Perencanaan Irigasi ini bisa bermanfaat dan memberikan sumbangan dalam pengembangan irigasi di Indonesia. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan ke arah kesempurnaan Standar ini. Jakarta, 1 Desember 1986 Ir. Soewasono ix KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 DAFTAR ISI Hal KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAIRAN .................................... iii SAMBUTAN .................................................................................................. vi PENGANTAR .................................................................................................. viii DAFTAR ISI .................................................................................................. x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi DAFTAR TABEL................................................................................................. xii 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 2. UKURAN KERTAS GAMBAR ................................................................. 3 3. BLOK JUDUL ......................................................................................... 4 4. PENOMORAN GAMBAR ......................................................................... 6 5. PENGECILAN GAMBAR ......................................................................... 9 6. PENUNJUKAN ARAH GAMBAR ............................................................ 10 7. SKALA, TEBAL GARIS, TINGGI HURUF DAN ANGKA .................... 11 8. UKURAN DAN INDIKASI ....................................................................... 15 9. SIMBOL, ARSIRAN DAN SINGKATAN ................................................ 19 10. GAMBAR-GAMBAR UNTUK SALURAN, PEMBUANG DAN TANGGUL ......................................................................................... 22 11. TATA WARNA PETA ............................................................................... 31 12. PELIPATAN GAMBAR ............................................................................. 32 x KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Uraian Ukuran-ukuran kertas dan garis-garis tepi untuk gambar ................................................................... Blok Judul ............................................................................... Cara mengisi blok judul .......................................................... Tebal garis untuk gambar-gambar Bangunan ................................................................................ Penunjuk Skala ....................................................................... Ukuran dan penunjuk ............................................................. Blok gambar untuk saluran-saluran Irigasi ...................................................................................... Blok gambar untuk saluran-saluran Pembuang ............................................................................... Blok gambar untuk tanggul .................................................... Tipe tata letak gambar pelaksana dan gambar potongan memanjang .......................................... Tipe-tape tata letak gambar potongan melintang ................................................................. Tipe-tape lata letak gambar potongan melintang ................................................................ Blok gambar untuk potongan Melintang ................................................................................ Gambar pelipatan gambar ....................................................... xi Hal 3 4 5 11 13 16 23 24 25 26 27 28 29 32 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 DAFTAR TABEL Tabel 1 2 3 4 5 Uraian Skala, Tebal Garis dan Tinggi Huruf ....................................................................................... Singkatan-singkatan yang digunakan dalam gambar ........................................................ Simbol Peta............................................................................... Standar Arsiran ....................................................................... Simbol-simbol Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanika Tanah .................................... xii Hal 12 20 33 45 48 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 1. Pendahuluan Laporan Kriteria Perencanaan Standar Penggambaran merupakan bagian dari Standar Kriteria Perencanaan Irigasi dari Direktorat Jenderal Pengairan. Laporan Kriteria Perencanaan terdiri dari bagian-bagian berikut : KP - 01 KP - 02 KP - 04. KP - 05. KP - 06. KP - 07. Perencanaan Jaringan Irigasi Bangunan Utama (Headworks) KP - 03. Saluran Bangunan Parameter Bangunan Petak Tersier Standar Penggambaran Laporan-laporan tersebut dilengkapi dengan : - Buku Petunjuk Perencanaan - Gambar-gambar Standar dan Tipe - Persyaratan Teknis untuk Pengukuran; Penyelidikan dan Perencanaan Bagian Kriteria Perencanaan mengenai Standar Penggambaran ini dimaksudkan sebagai panduan dalam pembuatan gambar-gambar teknis untuk pekerjaan irigasi. Gambar-gambar teknis ini bisa meliputi : - peta topografi - peta tata letak - peta geologi - gambar potongan memanjang dan melintang untuk pembuang, saluran atau tanggul - gambar untuk bangunan-bangunan di saluran atau pembuang. Sebelum suatu jaringan irigasi baru dimulai, atau rehabilitasi jaringan irigasi yang sudah ada di lapangan selesai, banyak tenaga teknik terlibat dalam pembuatan semua jenis gambar. Tanpa adanya gambar-gambar tersebut baik perencanaan maupun pelaksanaan pekerjaan itu tidak akan pernah bisa dilakukan. Para tenaga teknik yanggmenggunakan gambar dalam bidang pekerjaannya antara lain adalah : - Ahli topografi membuat peta-peta topografi - Ahli geologi, yang melakukan pekerjaan penyelidikan geologi - Perencana, yang bertugas merencanakan pekerjaan - Juru gambar, yang membuat gambar-gambar - pengawas di lapangan, dan - kontraktor yang melaksanakan pekerjaan. 1 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 Agar supaya semua orang ini bisa saling mengerti, maka dibuatlah suatu Standar untuk semua tampakan (feature) yang diperlukan pada gambargambar tersebut. Setelah menyelesaikan pekerjaan lapangannya yang terdiri dari penyipatan datar (levelling) dan pengukuran, ahli topografi harus mencantumkan Semua hasilnya pada peta. Semua harus diusahakan selengkap mungkin. Peta yang ia buat menggunakan skala tertentu, dan pada skala itu ia tidak mungkin untuk menggambarkan segala sesuatu persis seperti apa yang ia temui di lapangan. Itulah sebabnya maka ia harus menggunakan simbol-simbol, garis dan arsiran. Misalnya, sebuah sungai yang lebar dapat digambar dengan dua garis yang menunjukkan tepian sungai, tetapi sebuah sungai cukup digambar dengan satu garis. Kadang-kadang sebuah bangunan dapat digambar lengtap pada peta berskala besar. Tetapi pada peta berskala kecil, bangunan itu hanya akan ditunjukkan dengan sebuah titik. Selanjutnya ahli topografi akan menggunakan simbol untuk menunjukkan bangunan itu. Ia juga dapat menunjukkan relief yang ia jumpai di lapangan, yang terdiri darierbukitan dan pegunungan, cekungan atau tanggul-tanggul. Semua ini ditunjukkan dengan garis-garis tinggi/kontur. Arsiran dipakai untuk menunjukkan rawa-rawa, hutan, persawahan dan sebagainya. Demikian juga ahli geologi mempunyai simbolsimbol dan arsiran khusus untuk menunjukkan tampakan-tampakan yang ia temukan selama penyelidikan di lapangan. Perencana diharapkan bisa mengerti simbol-simbol dan arsiran-arsiran ini dan bisa menginterpretasikannya. Ia mampu memutuskan bangunan (pondasi), saluran (diberi pasangan atau tidak), pembuang dan tanggul macam apa yang harus dibuat. Ia juga mempunyai simbol-simbol, tipe-tipe garis dan arsiran untuk menunjukkan recananya serta bahan-bahan yang ingin ia pakai pada gambar-gambar. Juru gambar bertugas untuk, antara lain, membuat gambar-gambar yang akan dipakai di lapangan selama pelaksanaan pekerjaan. la harus membuat gambargambar yang jelas, yang bisa dipahami baik oleh kontraktor maupun pengawas. Setiap bagian dari saluran atau bangunan harus tampak dan detilnya ditunjukkan seperlunya. Petunjuk-petunjuk yang. diberikan pada gambargambar itu akan memperjelas hal-hal yang bisa menimbulkan salah pengertian. Gambar-gambar harus dibuat dengan skala, walaupun mengukur dari gambar tidak pernah diperbolehkan. Dimensi-dimensi diberikan dalam meter, sentimeter atau milimeter, tergantung pada apa yang akan ditunjukkan dalam gambar. 2 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 Dalam, Bagian Kriteria Perencanaan ini akan dibicarakan mengenai ukuran gambar, tata letak gambar untuk berbagai bagian pekerjaan, simbol-simbol, tebal garis dan arsiran yang akan digunakan agar bisa membantu mereka yang berkecimpung dalam penggambaran pekerjaan irigasi. 2. Ukuran Kertas Gambar Sebagai aturan, semua pekerjaan penggambaran akan memakai ukuranukuran kertas gambar berikut : Sedapat mungkin penggunaan kertas ukuran A0 hendaknya dihindari. Sebagai lembar standar dipakai kertas ukuran A1. Garis-garis tepi (marginal) akan ditempatkan sebagai berikut : 3 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 3. Blok judul Blok-blok judul seperti ditunjukkan pada Gambar 2 akan dipakai dalam semua gambar dan letaknya di sudut kanan bawah tiap-tiap gambar. Gambar 3 adalah contoh bagaimana blok judul itu harus diisi. 4 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 5 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 4. Penomoran Gambar Penomoran gambar-gambar akan diatur sedemikian sehingga tipe gambar akan mudah dikenali. Demikian juga sistem penomoran akan mempermudah pengarsipan/penyimpanan gambar-gambar itu. Sistem penomoran dibatasi untuk satu jaringan irigasi/pembuang saja. Jaringan-jaringan yang lain bisa ditandai dengan membubuhkan singkatan nama jaringan itu atau dengan membubuhkan sebuah huruf di depan nomor gambar. Nomor gambar dapat dibagi menjadi bagian fungsional dan bagian urutan. Nomor gambar akan disusun seperti berikut : A Menunjukkan tipe gambar, misalnya : 1. Gambar-gambar pengukuran - dan penyelidikan 2. Gambar-gambar pelaksanaan 3. Gambar-gambar pabrikan 4. Gambar-gambar purnalaksana (As built drawings) BB Menunjukkan pengelompokan gambar sesuai dengan judul, misalnya : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Tata letak (skala 1 : 25.000; 1 : 5.000; 1 : 2.000) Bangunan Utama dan bangunan-bangunan pelengkap Saluran irigasi Bangunan Irigasi Gambar standar (pintu, skala, dan sebagainya) Saluran pembuang Bangunan pembuang Tanggul Bangunan bantu Jembatan Bangunan pelengkap Petak tersier 6 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 CC Menunjukkan pembagian butir yang disebutkan dalarn, BB. Misalnya : - Bangunan Utama dan bangunan pelengkap : 1-02-01 Bangunan pengelak (diversion structure) dengan pembilas 1-02-02 Pengambilan utama 1-02-03 Kantong Lumpur 1-02-04 Bangunan pengambilan saluran primer 1-02-05 Pembilas dan saluran pembilas 1-02-06 Tanggul penutup 1-02-07 Pekerjaan lindungan sungai - Saluran irigasi 1-03-01 Saluran primer X 1-03-02 Saluran sekunder A 1-03-03 Saluran sekunder B 1-03-04— - Bangunan irigasi 1-04-01 (untuk saluran primerX) - 01 1-04-01-02 1-04-02 (untuk saluran sekunder A) - 01 1-04-02-02 1-04-02-03 - Saluran pembuang 1-06-01 Saluran pembuang primer_ 1-06-02 Saluran pembuang sekunder — 1-06-03 Saluran pembuang sekunder — 1-06-04— - Petak tersier 1-12-01 Tata letak 1-12-02 Saluran irigasi 1-12-03 Bangunan ingasi 1-12-04 Saluran pembuang 1-12-05 Bangunan pembuang Bangunan-bangunan di saluran irigasi tertentu akan diberi nomor CC pada gambar saluran irigasi. 7 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 Gambar-gambar untuk tiap butir yang disebutkan di dalam CC akan diberi nomor urut. Tiap butir dimulai dengan 01. Contoh : Sebagian dari gambar-gambar konstruksi dan pengukuran di pakai sebagai Gambar-gambar Tender. Gambar-gambar tender ini terdiri dari pilihan gambargambar kontrak. Semua gambar yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan akan direvisi lagi menjadi gambar purnalaksana, setelah itu nomor pertama akan diubah menjadi nomor 3. Contoh : 1-04-03-02 menjadi 3-04-03-02. 8 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 5. Pengecilan Gambar Gambar hendaknya tidak diperkecil sampai melebihi setengah dari ukuran kertas gambar aslinya. Pengecilan maksimum adalah sampai ukuran kertas A3. Di antara berbagai ukuran gambar standar, ada perbandingan tetap yaitu 1: 2 . Pengecilan maksimum adalah : Ao A1 ▬▬▬▬► ▬▬▬▬► A2 A3 Semua gambar harus diperkecil supaya mudah disimpan pada microfilm. Jika kriteria yang dibicarakan dalam bagian ini diikuti, maka perlu dibuat suatu persyaratan agar gambar-gambar mudah dicari sewaktu diperlukan dan agar gambar-gambar itu tetap bisa dibaca setelah diperbesar lagi. Hal-hal berikut hendaknya dipertimbangkan pads waktu membuat gambargambar yang akan diperkecil : - tinggi huruf dan angka tidak boleh kurang dari 3 mm; - tebal garis untuk huruf dan angka adalah 1/10 dari tingginya; - tebal garis untukekerjaan gambar tidak lebih kecil dari 0,25 mm; - untuk arsiran, tebal garis tidak boleh lebih kecil dari 0,18mm dan jarak antar garis tidak kurang dari 3 mm untuk gambar-gambar bangunan dan 2 mm untuk gambar-gambar pekerjaan baja (arsiran potongan baja, perunggu, karet dan sebagainya). 9 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 6. Penunjukan Arah Gambar Pada peta-peta topografi dan peta-peta situasi, arah utara akan ditunjukkan ke arah atas gambar. Data mengenai jaringan grid (gridnet), kalau ada, akan ditulis di sepanjang garis-garis tepi/marginal kertas gambar. Peta-peta situasi sungai dan peta-peta situasi untuk trace saluran atau pembuang akan digambar sedemikian sehingga arah aliran adalah ke arah kanan gambar. Potongan memanjang sungai, saluran, pembuang atau tanggul akan digambar langsung di bawah pets situasi. Juga, dalam potongan memanjang arah aliran adalah ke kanan gambar. Peta situasi dan potongan memanjang yang muncul dalam satu gambar, akan menunjukkan bentang sungai, saluran, pembuang atau tanggul yang sama. Kalau sungai, saluran atau pembuang dilihat ke arah hilir, maka tanggul di sebelah kanan disebut tanggul kanan dan yang kiri disebut tanggul kiri. Potongan melintang akan digambar dengan tanggul-kiri sebelah kiri dan tanggul-kanan sebelah kanan. Untuk gambar-gambar bangunan di saluran atau pembuang, denah akan dicantumkan di sebelah kiri atas gambar, sedemikian rupa sehingga arah aliran saluran atau pembuang adalah ke arah kanan gambar. Tepat di bawah denah, akan digambar potongan yang paralel terhadap arah aliran. Untuk bangunanbangunan besar - atau bagian-bagiannya akan digambar sedemikian rupa sehingga arah aliran sungai atau saluran adalah ke kanan atau ke sebelah bawah gambar. Semua gambar akan dapat dibaca dari sudut kanan bawah. 10 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 7. Skala, Tebal Garis, Tinggi Huruf dan Angka Skala gambar bergantung kepada apa yang harus ditunjukkan oleh gambar itu atau seberapa detail gambar itu harus dibuat. Dalam pekerjaan gambar dipakai bermacam-macam tebal garis dan huruf atau tinggi angka agar gambar lebih mudah dibaca. Tebal garis dan tinggi angka akan berbeda-beda menurut skala gambar. Dalam Tabel 1 diberikan skala, tebal garis dan tinggi huruf atau angka untuk berbagai tipe gambar. Untuk tebal huruf dan angka dianjurkan untuk memakai 1/10 dari tinggi huruf/angka. Juga, dianjurkan agar untuk gambar-gambar peta dipakai tebal garis seperti yang diberikan dalam daftar, dengan simbol-simbol peta pada Tabel 3 serta tebal garis untuk gambar-gambar bangunan seperti yang disajikan pada Gambar 4. Penunjuk skala (scale bar) akan menunjukkan dimensi sebagaimana diberikan pada gambar, dalam meter atau sentimeter, dan untuk pekerjaan baja dalam milimeter. Kalau ukuran gambar diperkecil, maka skala semula akan ditunjukkan dengan angka, demikian pula skala yang baru (sesudah pengecilan) dengan menggunakan penunjuk skala. Gambar 5 memperlihatkan penunjuk skala untuk berbagai skala. Penunjuk skala akan memperlihatkan dimensi-dimensi yang diberikan pada gambar, dalam meter atau sentimeter, dan untuk pekerjaan baja dalam milimeter. 11 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 12 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 13 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 14 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 8. Ukuran dan Indikasi Untuk garis-garis ukuran dan garis-garis bantu (auxiliary line), akan digunakan tebal garis 0,25 mm sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai bagaimana dan di mana menempatkan garis-garis ukuran, garis bantu dan indikasinya, lihat Gambar 6. Ketinggian (level) selalu ditunjukkan dalam meter di atas ketinggian yang sudah ditetapkan. Semua ukuran gambar bangunan dapat diberikan dalam meter atau centimeter, kecuali gambar-gambar pekerjaan baja yang selalu diberikan dalam milimeter. 15 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 16 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 17 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 18 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 9. Simbol, Arsiran dan Singkatan Tabel 2 menyajikan kan singkatan-singkatan yang sering dipakai pada gambar. Tabel 3, Tabel 4 dan Tabel 5 secara berturut-turut menyajikan simbolsimbol dan tipe-tipe arsiran dari yang paling sering sampai yank kurang sering dipakai. Simbol-simbol peta pada Tabel 3 dibagi menjadi "Simbol Peta. Topografi" dan "Simbol Peta Situasi". Tabel 4 adalah pengarsiran untuk gambar-gambar konstruksi. Tabel 5 adalah simbol-simbol serta pengarsiran geologi dan geologi teknik. Tabel-tabel 3, 4 dan 5 dapat dilihat di bagian belakang buku ini. 19 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 20 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 21 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 10. Gambar-gambar Untuk Saluran, Pembuang dan Tanggul Pada gambar-gambar 7, 8 dan blok gambar untuk potongan memanjang saluran, pembuang dan tanggul, sedangkan Gambar 10 menunjukkan beberapa tipe tata letak gambar : a. untuk gambar pelaksanaan, dan b. untuk gambar potongan memanjang saluran, pembuang atau tanggul. Di sebelah atas potongan memanjang disediakan ruang untuk sebagian tata letak saluran, pembuang atau tanggul tersebut, sebagaimana ditunjukkan dalam potongan memanjang. Gambar 11, 12 dan 13 menyajikan penjelasan serupa untuk gambar-gambar potongan melintang. 22 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 23 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 24 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 25 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 26 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 Potongan-potongan melintang sungai, saluran, pembuang atau tanggul selalu digambar dalam suatu urutan, mulai dari sudut kiri atas gambar ke bawah, sesudah itu deretan tengah dan deretan kanan dipakai dari atas ke bawah. Dalam satu gambar potongan melintang hanya akan ditunjukkan untuk satu saluran, pembuang atau tanggul saja. Kalau mungkin garis-garis tengah saluran, pembuang atau tanggul akan berada dalam satu garis lurus vertikal. Ketinggian akan ditunjukkan dalam semua potongan melintang (dalam meter) di atas ketinggian nol (zero level) tertentu yang sudah ditetapkan. Pada dasarnya, dimensi dan kemiringan juga akan diberikan di setiap potongan melintang. Walaupun demikian, apabila dalam satu deretan potongan melintang tidak mengalami perubahan dalam dimensi dan kemiringan, maka hal ini akan ditunjukkan di bagian atas dan bawah potongan saja. Kalau ada perubahan potongan melintang dalam suatu deret, maka potongan terakhir bagian sebelumnya bersama-sama dengan potongan pertama dari bagian yang diubah, akan digambar lengkap. 27 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 28 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 29 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 a b c : : : d e : : f : g : h j k : : : nama saluran, pembuang atau tanggul nomor potongan melintang urut dari PL 1 luas kupasan (stripping) yang diukur dari potongan melintang (luas ini sering bisa dihitung, biasanya potongan diketemukan dengan planimeter) luas timbunan, termasuk luas kupasan luas timbunan, tidak termasuk luas pasangan batu, lapisan batu, lining beton, beronjong - kalau ada panjang bentang yang valid/sahih bagi potongan melintang yang bersangkutan bentang saluran secara keseluruhan, yaitu sama dengan panjang saluran di dalam gambar potongan memanjang. jumlah volume dalam m3 untuk kupasan jumlah volume dalam m3 untuk timbunan jumlah volume dalam m3 untuk galian. Butir-butir h, j dan k akan muncul dalam Rincian Volume dan Biaya, Harga Satuan dan Harga. 30 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 11. Tata warna peta Warna-warna standar akan dipakai untuk memperjelas gambar-gambar tata letak jaringan irigasi dan pembuang, serta gambar-gambar tata letak jaringan tersier. Empat eksemplar dari peta-peta tata letak ini harus seluruhnya diberi nama, sedangkan empat eksemplar yang terakhir akan diberi warna hanya di sepanjang batas-batas petak saja. Lebar warna sepanjang perbatasan ini adalah 1 sentimeter. Warna-warna yang akan dipakai adalah: - biru untuk jaringan irigasi, garis penuh untuk jaringan pembawa yang ada dan garis putus-putus untuk jaringan yang sedang direncana - merah untuk sungai dan jaringan pembuang; garis penuh untuk jaringan yang sudah ada dan garis putus-putus untuk jaringan yang sedang direncana; - coklat untuk jaringan jalan; - kuning untuk daerah yang tidak diairi (dataran tinggi, rawa-rawa); - hijau untuk perbatasan kabupaten, kecamatan desa dan kampung, - merah untuk tata nama bangunan; - hitam untuk jalan kereta api; - warna bayangan akan dipakai untuk batas-batas petak sekunder; batasbatas petak tersier akan diarsir dengan warna yang lebih muds dari warna yang sama. 31 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 12. Pelipatan Gambar Gambar-gambar teknik dilipat sedemikian sehingga : - didapatkan format A4 - blok judul terlihat di luar, dan pelipatan dilakukan secara saling-silang, sebagaimana dapat dilihat pada. Gambar 14. Garis-garis lipat akan dibuat di luar garis-garis tepi; lihat Gambar 1 dan 14. 1 : Cetakan gambar siap dilipat. (jangan sekali-kali melipat gambar asli!) 2a dan db : Lipatan vertikal dibuat secara saling-silang (zig-zag} 3 : Gambar dari tahap 2b dilipat sedemikian, sehingga blok judulnya tampak. 32 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 33 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 34 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 35 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 36 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 37 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 38 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 39 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 40 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 41 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 42 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 43 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 44 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 45 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 46 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 47 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 48 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 49 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 50 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 51 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 52 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 53 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 54 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 55 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 56 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 57 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 58 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 59 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 60 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 61 KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN STANDAR PENGGAMBARAN Standar Perencanaan Irigasi – KP 07 62