Pertumbuhan buah - Fakultas Pertanian UNRAM

advertisement
ZAT PENGATUR TUMBUH DALAM
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBAGAN TANAMAN
Bambang B. Santoso
Fakultas Pertanian UNRAM
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN VEGETATIF

Sistem Tajuk (shoot) dan Akar (root)
Seiring semakin tumbuh dan berkembangnya
sistim tajuk, sistim perakaran juga
berkembang untuk menyesuaikan permintaan
(kebutuhan) daun dan batang
HIRARKI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TANAMAN
Terminal
Bud
Flower
Lateral
Bud
Shoot
Leaf Axil
Leaf Blade
Node
Internode
Petiole
Vascular
System
Primary Root
Root
Root
Hair
Lateral
Root
Root
INDIKATOR PERTUMBUHAN





Bertambahnya berat segar dan juga berat
kering biomassa
Bertambahnya volume
Bertambah panjang
Bertambah tinggi
Bertambah luas permukaan
INDIKATOR PERTUMBUHAN

Definisi:

Pertambahan ukuran akibat pembelahan dan
perbesaran sel, termasuk pembentukan
(sintesis) bahan/komponen sel-sel baru yang
diikuti dengan pengorganisasiannya
(pemantapan fungsinya).
POLA PERTUMBUHAN TAJUK

Annuals


Tanaman Herbaceous (tanaman tidak berkayu)
Melengkapi siklus hidup dalam satu musim siklus
hidup (one growing season)
POLA PERTUMBUHAN TAJUK

Biennials



Tanaman Herbaceous
Membutuhkan dua siklus musim (two growing
seasons) – tidak mesti dua tahun
Pertumbuhan batang dibatasi pd tahun/musim
pertama
POLA PERTUMBUHAN TAJUK

Perennials


Tanaman herbaceous maupun berkayu (woody)
Herbaceous roots live indefinitely (shoots can)



Shoot growth resumes in spring from adventitious buds in
crown
Many grown as annuals
Woody roots and shoots live indefinitely


Growth varies with annual environment and zone
Pronounced diurnal variation in shoot growth; night greater
POLA PERTUMBUHAN AKAR




Bervariasi dlm pola sesuai jenis dan musim
Puncak pertumbuhan di musim semi kemudian
menurun saat kemarau
Bbrp spesies, pertumbuhan akarnya selama
musim awal kemarau (akhir musim hujan)
Bbrp spesies mengalami pertumbuhan akar yg
aktif sedangkan bbrp lainnya istirahat.
BAGAIMANA TANAMAN TUMBUH

Meristems

Dicots




Meristem apikal – pertumbuhan tunas/pucuk
 Tunas apikal
 Tunas ketiak
Sel membelah atau kembali membelah karena
mitosisi/sitokinesis = mitosis/cytokinesis
Sel membelah dan memanjang karena
pertumbuhan pucuk.
Demikian juga pada meristem ujung akar (root tips)
BAGAIMANA TANAMAN TUMBUH

Meristems

Pertumbuhan sekunder pd tanaman tahunan
berkayu (woody perennials)
 Pertambahan diameter (Increase in diameter),
karena wilayah meristematik (sel tumbuh)
 Kambium jaringan (vascular cambium)
 xylem ke arah dalam , phloem ke arah luar
 Kambium kayu (cork cambium)
 Ke luar utk vascular cambium
 Menghasilkan kayu pd lapisan kulit kayu
BAGAIMANA TANAMAN TUMBUH

Pertumbuhan dan perkembangan
tanaman dikendalikan oleh :

Faktor Dalam (Internal factors) seperti
lokasi sel dalam tubuh tanaman


Menyebabkan bbrp gen dlm sel aktif atau
tidak aktif sehingga mempengaruhi ekspresi
gen selama perkembangan
Faktor Luar (Environmental factors)
seperti perubahan panjang hari
FAKTOR GENETIK (GENETIC FACTORS
AFFECTING GROWTH AND DEVELOPMENT)

DNA : pertumbuhan dan differensiasi
langsung


Structural genes


Gen yg terlibat dlm sitesis protein
Operator genes


Reaksi enzimatik dlm metabolisme
Mengatur structural genes
Regulatory genes

Mengatur operator genes
FAKTOR LINGKUNGAN
(ENVIRONMENTAL FACTORS INFLUENCING
PLANT GROWTH)




Light - cahaya
Temperature - suhu
Water - air
Gases - gas
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
Melibatkan aksi sesuatu senyawa kimia
yg scr langsung mengendalikan
pertumbuhan tanaman
–
Senyawa tersebut adalah hormones –
suatu senyawa yg dihasilkan pd suatu
tempat di tubuh tanaman namun berefek
atau berpengaruh di bagian lain dari
tanaman tsb
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
l
Tanaman menghasilkan hormon di
l
l
l
l
l
Meristem apikal
Daun muda
Biji yg sedang tumbuh
Buah yg sedang berkembang
Yang dikendalikan adalah
l
l
l
Pola percabangan
Laju perpanjangan batang
Respon tanaman terhadap lingkungan
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
l
Efek alamiah suatu hormon (ZPT):
–
Bagian dari tanaman yg akan
dirangsang dikendalikan oleh hormon
disebut sebagai jaringan/organ target
–
Pengaruh hormon tsb dpt beragam
aspek fisiologis maupun morfologi
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN

Suatu tingkat konsentrasi yg sama
suatu hormon dpt berpengaruh
fisiologis yg berbeda pd dua organ
target yg berbeda
– Kemungkinan merangsang
pertumbuhan batang dan
sekaligus juga menghambat
pertumbuhan akar
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN

Perbedaan konsentrasi suatu
hormon dpt menghasilkan pengaruh
yg berbeda pd suatu organ target
yg sama
– Konsentrasi rendah
memungkinkan menyebabkan
membelahnya sel meristematik,
tetapi konsentrasi yg tinggi
memungkinkan menghambat
pembelahan
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN

Dua atau lebih hormon dpt
berinteraksi dlm berbagai cara
– Pengaruh dr satu hormon (zpt)
mungkin tergantung pd ada
tidaknya hormon lain
Mekanisme
umum dari
cara kerja
hormon
tanaman
I

Hormon tanaman (zpt) terikat pd reseptor
protein tertentu dalam/pada sel target

Ikatan kemungkinan merangsang
dihasilkannya pesan kedua (second
messenger) seperti Ca2+


Second messenger ini mungkin saja terikat dan
kemudian mengaktifkan ataupun menghambat
kerja ezim tertentu
Aktif/menghambat terhadap enzim
memungkinkan menyebabkan


Mengubah permeabilitas membar
Mengubah ekspresi gen
PERUBAHAN FASE: JUVENIL,
MATURATION, SENESCENCE

Fase perkembangan tanaman
 embryonic growth – pertumbuhan embrio
 Juvenility - muda
 transition stage – fase transisi
 maturity - pendewasaan
 Senescence - penuaan
 Death – kematian
Perkecambahan dan
pertumbuhan semai/bibit

Perkecambahan adalah proses pecah biji yg
kemudian diikuti dengan tumbuhkan embrio
dlm biji


Faktor dalam yg mempengaruhi
 Kematangan embrio
 Kehadiran/ketidak-hadiran zat penghambat
 Kehadiran/ketidak-hadiran kulit biji yg
keras/tebal
Faktor Luar yg mempengaruhi
 Air - Water
 Suhu - Temperature
 Cahaya - Light
Pekecambahan Biji.



Utk memulai berkecambah, biji harus keluar dari
suasana/kondisi dorman, yaitu melalui cara fisik,
kimia, ataupun mekanik
Setelah biji memulai berkecambah (mulai
berkembang), pertama kali yg terjadi adalah
imbibisi (mengambil air)
Utuk tumbuh, embrio membutuhkan senyawa
(monomer) yg didapat dari membongkar
(katabolisme) polisakarida, lemak, protein
tersimpat dlm kotiledon atau endosperm
Pekecambahan Biji.



Menghasilkan (melepas) GIBBERELLINS
adalah tanda biji mematahkan dormansinya dan
kemudian berkecambah
Imbibisi air merangsang terbentuknya GA
Pd biji sereal, GA, merangsang perkecambahan
dan mendukung pertumbuhan semai melalui
perangsangan pembentukan α-amylase

Yg kemudian akan membantu proses pembongkaran
tepung (amilum) tersimpan sehingga menjadi bahan
makanan tersedia bagi embrio dan semai
1. Terjadinya
imbibisi air
merangsang
sintesis GA.
2-3. GA berdifusi ke
lapisan aleuron
dan merangsang
sintesis enzim.
4-5. Enzim
memecah amilum
dan gula yg
kemudian
ditransportasikan
ke embrio yg sdg
berkembang.
Biji Sereal
HORMON TERUS BERPERAN DALAM TAHAPAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TANAMAN



Selepas dari tahapan perkecambahan, tanaman
muda ini mulai melaksanakan fotosintesis utk
proses pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya
Arah pertumbuhan tidak terlepas dari peran
hormon (zpt) yg secara individu maupun
berinteraksi di antara macam hormon yg ada.
Ingat kembali peran fisiologis masing-masing zat
pengatur tumbuh yg telah dipelajari.
Pengaruh tingkat konsentrasi Auksin pada
pertumbuhan masing-masing organ tanaman
Pertumbuhan dan
Perkembangan Tajuk

Ada bbrp macam zpt


Mempengaruhi hampir
semua aspek siklus hidup
tanaman
Salah satunya adalah

Auxins
Auxin




Bertanggung jawab
terhadap polaritas top bottom (apical - basal).
Sbg mediator
phototropism
Menginduksi
pertumbuhan jaringan
vascular
Diproduksi di meristem
shoot apical dan
diangkut ke arah bawah
Auxin mengendalikan pembentukan primordia daun pd meristem
apikal dan selanjutnya pengatur pilotaksis (susunan daun)
APICAL DOMINAN

Apical dominance adalah dominasi
pertumbuhan pucuk apikal sementara itu
pertumbuhan tunas samping (lateral/aksilar)
dihambat.

Fenomena ini diatur oleh auksin
 Jika sitokinin diaplikasikan (diberikan) ke
tanaman ini pd konsentrasi yg cocok, maka
dormansi tunas aksilar akan dipecah,
sehingga tunas aksilar dpt tumbuh dan
berkembang. Walaupun tunas apikal sbg
sumber auksin masih ada
Pengaruh sitokinin dipengaruhi oleh
konsentrasi auksin.
Adanya meristem apikal, maka
auksin menekan pertumbuhan
tunas aksilar
Meristem apikal dibuang,
konsentrasi sitokinin
meningkat, merangsang
pertumbuhan tunas aksilar
HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN AKAR

Sistem arsitektur akar merupakan organisasi dari sistim
perakaran beserta derajad percabangan akar tsb.
Percabangan menentukan
perbanyakan sistim perakaran utk
menjerap nutrisi dan air
Perpanjangan akar terjadi krn
perluasan percabangan akar jika
kondisi tanah tdk optimal bagi
penjerapan nutrisi dan air.
Pertumbuhan terjadi ke arah
dimana ada air dan nutrisi
(terutama N dan P).
HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN AKAR

Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh hormon (zpt):
Auxin
 Ethylene
 Cytokinins
 ABA
Zpt tsb semuanya menghambat pertumbuhan akar !
 Ethylene menghambat akar melalui pengaruhnya pd
sintesis dan transportasi auksin
 Cytokinins menghambat melalui peningkatan
konsentrasi Etilen
 ABA menghambat melalui interaksinya dgn Etilen
 Auxin menghambat melalui ??????

Gravitropisma Akar Dimediasi Penghambatan Pertumbuhan
Oleh Auksin
BISC 366
Tanda anak panah merupakan sedimen statolith (auksin)
ABA Menghambat Pertumbuhan Akar

ein2
etr1
WT
Etilen mempengaruhi kemampuan
ABA menghambat pertumbuhan
 Etilen meningkat maka meningkat
ketahanan drpd akar terhadap
hambatan ABA
 Menurunnya sintesis Etilen, maka
meningkat kepekaan drpd
pertumbuhan akar terhgadap
hambatan ABA
Etilen menghambat pertumbuhan akar
Model shows:
1. Etilen merangsang
biosintesis auksin, dan
pergerakan auksin ke
arah ujung akar
2. Auxin ditransportasikan
scr basipetali dan aktif
scr lokal dlm
menghambat
perpanjangan sel.
PENGATURAN HORMON PD PEMBENTUKAN
AKAR LATERAL


Pembentukan akar lateral
dikendalikan oleh auksin, Etilen,
ABA, dan sitokinin
Akar Lateral tumbuh dari sel perisikel
dekat dgn pusat xylem.
 Auksin bergerak akropetal
merangsang sel perisikel
membelah dan primordia akar
lateral terinisiasi
 Posisi akar lateral ditentukan di
daerah antara meristem dan
daerah perpanjangan akar



Cytokinins menghambat pembentukan akar
lateral melalui pengaruhnya pd sel perisikel
dan memblok program pengembangan
pembentukan akar lateral
ABA menghambat pembentukan akar lateral
 ABA sintetis menghambat inisiasi
pembentukan akar lateral
 Auxin and ABA berinteraksi selama
perkembangan akar lateral
 ABA membantu kemampuan nitrate
menghambat perkembangan akar lateral
Etilen merangsang pembentukan akar
adventif (bulu akar) ttp menekan
pembentukan akar lateral
HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN DAUN


Auksin yg tinggi akan merangsang etilen yg
bertindak sbg zat penghambat tumbuh
Senescence (aging = penuaan) pd
tanaman muncul secara seluler, jaringan,
organ, dan juga keseluruhan tubuh
tanaman
 Ethylene memegang peranan dlm hal ini
GUGUR DAUN (Leaf Abscission)





Mechanismenya melalui keseimbangan antara
etilen dan auksin
Auxin menurun menyebabkan sel pd lapisan
absisi bertambah peka terhadap etilen
Sel-sel kemudian menghasilkan lebih banyak
etilen yg sekaligus sbg penghambat produksi
auksin
Ethylene merangsang sintesis enzim yg berperan
dlm metabolisme polisakarida pd dinding sel
seiring dgn matinya sel lapisan absisi
Kondisi yg merangsang terjadinya gugur daun
adalah memendeknya hari dan suhu yg dingin.
Leaf Abscission
AGING AND SENESCENCE

Umur kehidupan tanaman berbeda di antara jenis
 Berkisar dr bbrp bulan hingga ribuan tahun

Senescence
 Proses fisiologis penuaan karena jaringan
organisme rusak (tidak berfungsi) dan akhirnya
mati
 Proses yg tidak dpt balik
 Proses yg dpt ditunda dgn cara menghilangkan
bunga sebelum biji mulai terbentuk

Penyebab senesen krn tidak
berfungsinya zpt

Kandungan sitokinin berkurang.
Daun -- menguning; perakaran – menghijau
(tumbuh)
Kandungan sitokinin yg lebih tinggi terjadi
pada jaringan yg luka (atau mengeluarkan
getah)


w
w
nr
nr
nr
w
Pemberian etilen dr
luar (eksogen etilen)
merangsang
senesen pd
sebagian besar
tanaman.
Malai bunga tomat
diperlakukan etilen
menyebabkan
senesen pd bunga
dan kemudian gugur,
namun bila ada
sedikit auksin
bunga masih
mampu membentuk
bunga
Membuka-menutup stomata

Dipengaruhi oleh ABA.
P engaruh ABA pada Stomata




ABA meningkatkan Ca
ABA meningkatkan pH sitoplasma
ABA mempengaruhi depolarisasi membaran sel
Akhirnya stomata menutup
Mekanisme Absisi (gugur)




Abscission: proses gugur (terlepasnya) sel,
jaringan, organ seperti bunga, daun, ranting, buah
dari tanaman induknya.
Abscission normal disebabkan senesen atau
ripening (pemasakan).
Abscission abnormal disebabkan cekaman
suhu, kekeringan, hama-penyakit dsb.
Abscission fisiologis disebabkan kerusakan
fisiologis seperti kompetisi nutrisi antara bagian
tanaman vegetatif dan generatif (atau sink and
source).
Tinjauan Anatomi Absisi

Bagian khusus suatu tanaman tempat
terjadinya absisi disebut daerah absisi
(abscission zone).
Bbrp lapisan sel
terletak di petiol yg
berukuran kecil dan
saling berdekatan satu
sama lain serta padat
dgn sitoplasma dan
butir pati
Auksin dalam proses Absisi
Apabila IAA diberikan di bagian luar dari lapisan
absisi, maka proses absisi dihambat. Tetapi bila
IAA diberikan ke bagian dalam lapisan absisi,
maka proses absisi dipercepat.
Hal ini disebabkan karena kerja enzim celulase,
pektinase dan katalase yang semakin meningkat
dengan kehadiran IAA sehingga merangsang
terbentuknya ABA
CTK and GA?
ZPT lainnya dalam proses absisi

Ethylene menginduksi dan mengsekresi
Poliamin, sehingga dinding sel terdegradasi.

ABA meningkat akan menghambat transfer
IAA dan juga merangsang aktivitas
dehydrolase (enzim yg memacu proses
hidrolisa.
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi
senesen dan absisi
Suhu (Temperature)
 Senescence dan absisi meningkat (terjadi) pada
suhu yg terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Air (Water)
 Senescence and abscission meningkat pd kondisi
kekeringan, krn oksidasi IAA dan kekurangan
sitokinin, dan meningkatnya etilen dan ABA.
 Pd kondisi banjir, senesen dan absisi akan
meningkat.
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi
senesen dan absisi
Cahaya (light)
 Intensitas cahaya menurun, maka absisi
meningkat.
 Ketidakcukupan photoassimilate.
 Hari pendek menginduksi ABA yg kemudian
menginduksi senescence and abscission.
 Intensitas cahaya yg terlalu tinggi akan
meningkatkan absisi.
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi
senesen dan absisi
Oksigen (O2)
100
50
10
20
30
40
50
60
O2 concentration %
70
80
90
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi
senesen dan absisi
Mineral nutrition
 Defisiensi salah satu mineral akan menyebabkan
meningkatnya senesen dan absisi.
 N, Zn berpengaruh pd IAA,Ca berpengaruh pd
dinding sel.
 B berpengaruh perkembangan pollen and
perpanjangan buluh/tanung pollen.
Penyakit (Diseases), hama, radiasi dan cekaman
lainnya menyebabkansenescence and
abscission.
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN REPRODUKTIF

Phases







Induksi dan inisiasi bunga = Flower induction and
initiation
Perkembangan dan differensiasi bunga = Flower
differentiation and development
Penyerbukan = Pollination
Pembuahan = Fertilization
Pembuahan dan pembentukan biji = Fruit set and
seed formation
Pertumbuhan dan pematangan buah dan biji
Penuaan buah = Fruit senescence
Flower induction and initiation

Penyebab tanaman berbunga

Panjang dari = Daylength (photoperiod)

Suhu rendah = Low temperatures
(vernalization)

Neither (most trees)
ZPT FLORIGEN - pembungaan
Sinyal pembungaan (flowering signal:
vegetative or
florigen
reproductive
growth?
SAM
• Sinyal pembungaan
dibentuk di daun
• Sinyal bergerak satu arah:
dari daun ke apex = apikal
• Dpt berpindah melalui
grafting
Florigen
Florigen
Florigen
FLORIGEN
molekul yg bebas bergerak yg disintesis dlm
daun sbg akibat respon dr kondisi fotoperiode
yg cocok dan diransportasikan melalui sistim
jaringan pengangkutan ke meristem apikal utk
kemudian merangsang pembungaan
Mekanisme induksi pembungaan
Flower development


Perangsangan dari daun ke meristem apikal
yg merubah organ vegetatif menjadi
generaatif (bunga)
Pembentukan organ bunga (petal, sepal,
pistil etc.)
Mekanisme rangsangan ZPT pd pembungaan
Pollination


Transfer of pollen from anther to stigma
Kemungkinan:
 Pd bunga yg sama (self-pollination)
 Bunga yg berbeda ttp satu tanaman (selfpollination)
 Berbeda bunga juga tanaman ttp cultivar
sama (self-pollination)
 Berbeda bunga, berbeda cultivar (crosspollination)



Jika penyerbukan dan pembuahan gagal
terjadi, maka
Tidak terjadi perkembangan buah dan biji
Kecuali Parthenocarpy



Pembentukan buah tanpa pollination/fertilization
Buah Parthenocarpic adalah buah tdk berbiji
Catatan: tdk semua buah tanpa biji adalah
parthenocarpic. Contoh anggur, nanas,
anggrek, pisang
Initial set
Pembuahan
1. Fruit Setting
2. Fruit Growth
3. Fruit Maturation
4. Fruit Ripening
Final set
Fruit setting



ZPT tertentu terlibat
Tingkat keberadaan ZPT juga sekaligus
mempengaruhi fruit set
Sangat dipengaruhi oleh suhu
Fruit Growth
1. Growth pattern
stage 1 : cell division (cell development)
stage 2 : cell enlargement
stage 3 : maturation and ripening
2. Fruit thinning (pengurangan jumlah buah
krn seleksi alami)
3. Crop load
4. Seedless fruit and seeded fruit
Ovary development+anthesis dan growth pattern
FRUIT DEVELOPMENT
Fruit growth and development





Setelah fruit set, buah dan jaringan lainnya
mulai tumbuh
Sumber makanan bergerak dari bagian
tanaman lainnya ke jaringan buah (dari source
ke sink)
Hormon dari biji dan buah mempengaruhi
pertumbuhan buah itu sendiri
Auxin nyata terlibat pd buah strawberry
Gibberellins pd buah anggur
GA
GA:
A= 5 ppm, 10 dAA
D= 5 ppm, 15 dAA
B= 10 ppm, 5 dAA
E= 10 ppm, 10 dAA
C= 1 ppm, 10 dAA
CPPU
CPPU
Pembentukan buah



IAA diproduksi di biji yg sdg
berkembang yg juga
merangsang penumpukan
cadangan makanan dlm
buah
Jika IAA sintetik
diaplikasikan ke bunga
sebelum penyerbukan dan
pembuahan, ovari akan
membesar dan tdk
membentuk biji – buah
parthenocarpic (virgin fruit).
Contoh: anggur dan tomat
• Ovary mengandung auksin dan kandungan
auksin di pollen rendah.
• Pollen tube merangsang produksi auksin dlm
jumlah besar di style dan ovary.
• Kandungan auksin di ovary meningkat cepat
pd saat mulai tumbuh buah
• Kandungan auksin meningkat di ovule demikian
juga gibberellin dan sitokinin
• Sitokinin dan auksin tinggi pd stadia awal
perkembangan, dan kemudian menurun setelah
anthesis, namun meningkat kembali setelah
terbentuk biji
Pertumbuhan awal buah pra fertilisasi:
Dipicu oleh hormon yg diproduksi oleh pollen
Pertumbuhan buah pasca fertilisasi:
Diatur/distimulir oleh hormon yg disintesis
oleh biji muda yg ditranslokasikan ke dinding
buah;
Jaringan nourishing adalah endosperm
tanpa endosperm embrio gagal tumbuh dan
sebaliknya, tanpa embrio, endosperm tidak
berkembang
seeded
seedless
Pertumbuhan buah
• ukuran buah berkaitan dengan jumlah biji
• fungsi biji dapat diganti GR
• ABA menekan cell division
• ukuran dan bentuk buah tergantung
kenormalan cell division dan cell
enlargement
• GA dapat membuat buah lebih besar dan
panjang,
• Suhu dapat merubah bentuk
• Dipengaruhi pula oleh leaf fruit ratio, leafy
dan leafless fruit
Tomat
Perkembangan buah hampir keseluruhannya
merupakan hasil dari cell enlargement.
Apel
Cell division dan cell enlargement sangat ektensif
berlangsung 4-6 minggu dari fertilisasi, dan
dilanjutkan cell enlargement
Apokat
Cell division dan cell enlargement hingga panen
Tomat dan apel === a sigmoid curve growth
DAFTAR PUSTAKA




Campbell, N. A. and J. B. Reece. 2002. Biology. Sixth
Edition, Pearson Education. Inc. San Francisco.
Davies, P.J., 2004. Plant Hormones. Physiology,
Biochemistry, and Molecular Biology. Kluwer Academic
Publishers
Taiz, L., E Zeiger. 2002. Plant Physiology. Third Edition.
Sinauer Associates, Inc., Publishers. Sunderland,
Massachusetts.
Reinhart et al. (2003). Regulation of phyllotaxis by polar
auxin transport.
THE END
Download