RNA STRUCTURE ARNI AMIR Pendahuluan Ribonucleic acid (RNA) merupakan polimer rantai panjang dari nukleotida yang terdapat pada nukleus, tapi secara umum terletak pada sitoplasma sel. Fungsinya adalah untuk mentransmisikan informasi genetik dari DNA ke sitoplasma and is involved with the synthesis of proteins that control chemical processes in the cell. Asam ribonukleat (ribonucleic acid, RNA) senyawa yang merupakan bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam dogma pokok (central dogma) genetika molekular, RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein. Struktur RNA Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus gula ribosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus gula ribosa dari nukleotida yang lain. Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil tambahan pada cincin gula ribosa (sehingga dinamakan ribosa). Basa nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali basa timin pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan: adenin, guanin, sitosin, atau urasil untuk suatu nukleotida. Perbedaan struktur DNA dengan RNA Characters DNA RNA 1 Molecule . Double stranded, helical Single stranded, straight or variously folded and twisted. 2 Pentose . sugar Deoxyribose Ribose 3 Pyrimidine . base Thymine Uracil 4 Complement Always . ary base present and pairing exists between A = T and G = C Normally absent, but may be present in twisted segments of a molecule. If present, pairing is between A = U and G = C 5 Ratio of . Purines: Pyrimidines Not necessarily 1:1 Always 1:1 Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya. Tipe-tipe RNA RNA hadir di alam dalam berbagai macam/tipe. Sebagai bahan genetik, RNA berwujud sepasang pita (Inggris doublestranded RNA, dsRNA). Genetika molekular klasik mengajarkan adanya tiga tipe RNA yang terlibat dalam proses sintesis protein: RNA-kurir (messenger-RNA, mRNA), RNA-ribosom (ribosomal-RNA, rRNA), RNA-transfer (transfer-RNA, tRNA). Fungsi RNA Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA pada organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru. Peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa ini tersusun dalam bentuk 'triplet', tiga urutan basa N, yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti), monomer yang menyusun protein. Interferensi RNA Suatu gejala yang baru ditemukan pada penghujung abad ke-20 adalah adanya mekanisme peredaman (silencing) dalam ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa RNA tidak diterjemahkan (translasi) menjadi protein oleh tRNA. Ini terjadi karena sebelum sempat ditranslasi, mRNA dicerna/dihancurkan oleh suatu mekanisme yang disebut sebagai "interferensi RNA". Mekanisme ini melibatkan paling sedikit tiga substansi (enzim dan protein lain). Proses Transkripsi Proses Translasi DNA 1. Ribosom akan menempel pada mRNA dekat dengan start codon (AUG), kemudian antikodon tRNA yang mengikat asam amino akan menempel pada start codon 2. Pembentukan ikatan peptida antara asam amino 1 pada situs P (peptidil) dengan asam amino 2 pada situs A (aminoasil). 3. Situs P (peptidil) akan dikosongkan dengan mengeluarkan tRNA 1 melalui situs E (exit) 4. tRNA 2 pada situs A akan pindah ke situs P (translocation), kemudian tRNA 3 akan mengisi tempat pada situs A 5. Pembentukan ikatan peptida berikutnya antara asam amino 2 dengan asam amino 3 6. Kemudian tRNA 2 akan dikeluarkan melalui situs E dan translocation ke-2 akan terjadi, dimana tRNA 3 akan pindah ke situs P dan tRNA 4 akan memasuki situs A 7. Ikatan peptida akan kembali terbentuk antara asam amino 3 dengan asam amino 4. Proses ini akan terus berlanjut sampai pada stop codon. Proses translasi akan berhenti pada stop codon. Tabel Kode Genetik Basa II U U UUU UUC UUA UUG } } Phenylalanine Leucine CUU CUC A G CUA CUG AUU AUC Leucine Isoleucine UCU UCC GUA GUG Valine Serine UAU UAC UCA UCG UAA UAG CCU CCC CAU CAC CCA CCG ACU ACC AUA ACA AUG STARTfMethionine* ACG GUU GUC A GCU GCC GCA GCG Proline Threonine Alanine CAA CAG AAU AAC AAA AAG GAU GAC GAA GAG Catatan : Start (*) merupakan kodon untuk memulai (start) Stop (**) merupakan kodon untuk berhenti } } } } } } } } G } Tyrosine UGU UGC STOP** UGA UGG STOP** A Tryptophan G Histidine CGU CGC U C Glutamine CGA CGG Asparagine AGU AGC Lysine AGA AGG Aspartic acid GGU GGC GGA Glutamic acid GGG Cysteine Arginine } } U C A G Serine U C Arginine A G Glycine U C A G Basa III Basa I C C Contoh Proses Translasi DNA Rantai DNA 5’ TAC ATG AGT CGC CAC TAG GTA ATT 3’ DNA template 3’ ATG TAC TCA GCG GTG ATC CAT TAA 5’ transkripsi mRNA 5’ UAC AUG AGU CGC CAC UAG GUA AUU 3’ translasi Asam amino Tyr - Met – Ser - Arg – His – Stop – Val - Isoleu Protein