PI = = 1342 > 1 ® maka proyek investasi layak dilaksanakan atau

advertisement
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER AKUNTANSI
MagisterMAGISTER
AKUNTANI
MODUL PERKULIAHAN
KEWIRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI DAN HUKUM BISNIS
PokokBahasan
(KRITERIA INVESTASI)
Fakultas
Ekonomi
Bisnis
dan
Program Studi
TatapMuka
MAGISTER
06
AKUNTANSI
Kode MK
DisusunOleh
Dr. Achmad Jamil
1. PENGERTIAN INVESTASI
Dalam wikipedia bahasa Indonesia, pengertian investasi berdasarkan teori ekonomi
disebutkan bahwa investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak
dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi).. Investasi dilihat
dari jenis aktivanya, dibedakan ke dalam investasi pada aktiva riil dan investasi pada aktiva non-riil
(aktiva finansial). Investasi pada aktiva riil misalnya investasi dalam tanah, gedung, mesin dan
peralatan-peralatan. Investasi pada aktiva non-riil misalnya investasi ke dalam surat-surat berharga.
Pembahasan ini akan difokuskan pada investasi aktiva riil dan berjangka panjang. Investasi dilihat
dari jangka waktunya, dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka
menengah dan investasi jangka panjang. Keputusan investasi mempunyai dimensi waktu jangka
panjang, sehingga keputusan yang diambil harus dipertimbangkan dengan baik karena mempunyai
konsekuensi berjangka panjang pula. Keputusan investasi sangat penting artinya bagi kelangsungan
hidup perusahaan, karena keputusan investasi menyangkut dana yang digunakan untuk investasi, jenis
investasi yang akan dilakukan, pengembalian investasi dan risiko investasi yang mungkin
timbul.Pengaturaninvestasi modal yang efektifperlumemperhatikanbeberapafaktorberikutini (Husnan,
1985:195) :
1.
Adanyausul-usulinvestasi
2.
Penaksiranalirankasdariusul-usulinvestasitersebut
3.
Evaluasialirankastersebut
4.
Memilihproyek-proyeksesuaidenganukurantertentu, dan
5.
Penilaianterusmenerusterhadapproyekinvestasisetelahproyektersebut
diterima.
Perencanaan terhadap keputusan investasi jugasangat penting karena beberapa alasan sebagai
berikut:
a. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan investasi, relatif sangat besar dan tidak dapat
diperoleh kembali dalam jangka pendek.
b. Dana yang dikeluarkan akan terikat dalam jangka panjang, sehingga untuk bisa memperoleh
kembali dana yang telah diinvestasikan memerlukan jangka waktu yang lama.
c. Keputusan investasi menyangkut harapan terhadap hasil keuntungan di masa yang akan
datang. Keputusan investasi ini diharapkan memperoleh penerimaan yang dihasilkan dari
investasi tersebut yang dapat menutup biaya-biaya yang dikeluarkannya.
d. Keputusan investasi berjangka panjang, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan
akan mempunyai akibat yang panjang dan berat serta tidak dapat diperbaiki tanpa adanya
kerugian yang besar.
2016
2
Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. METODE PENILAIAN INVESTASI
Untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan menguntungkan
secara ekonomis, dipergunakan beberapa metode, yaituROI, Periode Pembayaran Kembali (Payback
Period), Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value), Indeks Probabilitas (Probability Index), BenefitCost Ratio,Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return.
2.1. Return OnInvesment (ROI)
Return On Investment (ROI) merupakansalahsatubentukRasioRentabilitas.
Dalam analisa
keuangan ROI mempunyai arti yang sangat penting sebagai satu teknik analisa keuangan yang bersifat
menyeluruh (komprehensif). Rasio ini digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur
efektivitas dari seluruh operasi perusahaan. Rasio ini menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari
operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan
keuntungan operasi tersebut.
Besarnya Return On Investment dapat dihitung dengan rumus :
Laba setelah Pajak
Return On Investment (ROI ) =
Total Aset
KegunaanReturn On Investment (ROI):
1. Untuk mengukur efisiensi penggunaan modal kerja yang bekerja, efisiensi produk dan
efisiensi bagian penjualan.
2. Untuk menganalisa dan mengukur tingkat efisiensi kegiatan per divisi dalam mengelola
biaya dan modalnya.
KelemahanReturn On Investment (ROI):
1. Siklus nilai uang yang sering di fluktuasi, sehingga mempengaruhi nilai assets dan profit
margin.
2. Penekanan terhadap ROI yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan manajemen
menitikberatkan pada pencapaian keuntungan yang bersifat jangka pendek dan mengabaikan
pentingnya investasi dalam penelitian dan pengembangan.
2.2. Metode Payback Period (PBP)
Payback Period merupakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran suatu investasi dengan menggunakan aliran kas masuk neto (proceeds) yang diperoleh
atau yang diterima. Payback Period untuk mengukur lamanya dana investasi yang ditanamkan
2016
3
Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kembali seperti semula. Untuk mengetahui kelayakan suatu investasi dengan metode ini yaitu
membandingkan masa payback period dengan target lamanya kembalian investasi. Jika payback
period lebih kecil (<) dibanding dengan target kembalinya investasi berarti investasi layak dilakukan,
sedangkan jika lebih besar (>) berarti investasi tidak layak. Metode ini juga cukup sederhana seperti
metode ARR. Formula untuk mencari Payback Period adalah sebagai berikut:
Capital Outlays
x 1 tahun
Proceeds
PBP =
PBP =
atau
Investasi
x 1 tahun
Cash flow
Contoh:
Investasi proyek B membutuhkan dana sebesar Rp. 120.000.000. Aliran kas masuk atau Proceeds
(laba neto + penyusutan) diperkirakan Rp. 40.000.000 per tahun selama 6 tahun, maka besarnya
Payback Period-nya adalah:
PBP =
120.000.000
x 1 tahun = 3 tahun
40.000.000
Apabila proceeds atau cashflow setiap tahun tidak sama, maka harus dicari dari tahun ke tahun:
Tahun
1.
2.
3.
Rp. 50.000.000
Rp. 50.000.000
Rp. 40.000.000
Tahun
4.
5.
6.
Rp. 30.000.000
Rp. 20.000.000
Rp. 20.000.000
Maka Payback Period-nya dapat dihitung sebagai berikut:
Outlays (investasi)
Proceeds th ke-1
Proceeds th ke-2
PBP = 2 tahun +
*)
Rp. 120.000.000
Rp. 50.000.000
Rp. 70.000.000
Rp. 50.000.000
Rp. 20.000.000
20.000.000 *)
x 1 tahun = 2 tahun 6 bulan
40.000.000
Pada tahun ketiga sisa investasi yang belum kembali sebesar Rp. 20.000.000. Padahal pada tahun
ketiga proyek B diperkirakan memperoleh aliran kas masuk bersih Rp. 40.000.000 (1 tahun). Oleh
karena itu untuk mengembalikan dana investasi sebesar
Rp. 20.000.000 memerlukan waktu
selama: (20.000.000/40.000.000) x 12 bulan = 6 bulan. Sehingga Payback Period-nya selama 2
tahun 6 bulan. Jika Payback Period ini lebih pendek atau lebih singkat dibanding jangka waktu
kredit (apabila dananya berasal dari pinjaman) yang disyaratkan oleh investor atau pihak bank,
maka investasi proyek B layak dilaksanakan atau diterima.
2016
4
Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Seperti halnya metode Accounting Rate of Return, beberapa kelemahan yang terdapat pada
metode Payback Periodadalah: 1. Mengabaikan nilai waktu dari uang (time value of money), 2.
Mengabaikan proceeds setelah PBP dicapai, 3. Mengabaikan nilai sisa.
Untuk mengatasi kelemahan metode payback period di mana metode ini mengabaikan nilai
waktu dari uang, maka beberapa perusahaan melakukan modifikasi dengan pendekatan discounted
payback period (DPP). Metode ini seperti metode payback period biasa, tetapi dalam perhitungannya
menggunakan aliran kas yang didiskontokan dengan discount rate tertentu.
2.3. Metode Net Present Value (NPV)
Metode penilaian investasi ARR dan PBP memiliki kelemahan yang hampir sama, antara lain
tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, pada hal uang memiliki nilai yang berbeda apabila waktu
memperolehnya berbeda. Cash flow yang digunakan untuk menutup investasi tsb, diterima di masa
yang akan datang, sedangkan dana untuk investasi dikeluarkan pada saat sekarang. Oleh karena itu
perlu metode yang memperhatikan konsep time value of money. Salah satu metode untuk menilai
investasi yang memperhatikan time value of money adalah net present value. NPV adalah selisih
antara nilai sekarang dari Cash flow dengan nilai sekarang dari investasi. Untuk menghitung NPV,
pertama menghitung present value (PV) dari penerimaan atau cash flow dengan tingkat discount rate
tertentu, kemudian dibandingkan dengan present value (PV) dari investasi. Jika selisih antara PV dari
cash flow
lebih besar (>) PV dari investasi atau terdapat NPV positif berarti investasi layak
dilaksanakan, sebaliknya jika PV dari cash flow lebih kecil (<) PV dari investasi atau terdapat NPV
negatif berarti investasi tidak layak dilaksanakan. Hal ini karena adanya faktor diskonto yang berupa
bunga dan biaya modal lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, maka metode NPVakan
mengakomodasikan tentang nilai waktu uang dalam suatu investasi. Metode NPV merupakan metode
untuk mencari selisih nilai sekarang dari aliran kas neto (proceeds) dengan nilai sekarang dari
investasi (outlays).
n
NPV = -I0 +
At
 (1  r)
t 0
Keterangan :
I0
t
= Nilai investasi atau Outlays
A t = Alirankasnetopadaperiode t
2016
5
r
= Discount rate
t
= Jangka waktu proyek investasi (umur proyek investasi)
Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh:
Dari proyek B diatas kita dapat menghitung besarnya Net Present Value (NPV) bila diketahui
discount rate-nya = 10% , yaitu :
1. Apabila aliran kas masuk bersih (proceeds) tiap tahun besarnya sama, yaitu Rp. 40.000.000
NPV = -120.000.000 +
40.000.000
40.000.000
40.000.000
+
+
+
1
2
(I  0,10)
(I  0,10)
(I  0,10) 3
40.000.000
40.000.000 40.000.000
+
+
4
(I  0,10)
(I  0,10) 5
(I  0,10) 6
NPV = - 120.000.000 + 40.000.000 (4,355)*)
NPV = - 120.000.000 + 174.200.000 = Rp. 54.200.000
*)
Gunakan tabel nilai sekarang dari suatu annuity dari satu rupiah.
2. Apabila aliran kas masuk bersih (proceeds) tiap tahun besarnya tidak sama, (lihat data proyek B
diatas).
NPV = -120.000.000 +
50.000.000 50.000.000 40.000.000
+
+
+
(I  0,10)1
(I  0,10) 2
(I  0,10) 3
30.000.000 20.000.000 20.000.000
+
+
(I  0,10) 4
(I  0,10) 5
(I  0,10) 6
NPV = -120.000.000 + 160.980.000 = Rp. 40.980.000
Tabel .2. Net Present Value yang DihitungMenggunakanTabel
Tahun
1
2
3
4
5
6
D.R(10%)
0,909
0,826
0,751
0,683
0,621
0,564
Total PV dari Proceeds
Investasiatau Outlays
NPV
Proceeds
50.000.000
50.000.000
40.000.000
30.000.000
20.000.000
20.000.000
PV dari Proceeds
45.450.000
41.300.000
30.040.000
20.490.000
12.420.000
11.280.000
160.980.000
120.000.000
40.980.000
Pengambilan keputusan apakah suatu usulan proyek investasi diterima atau ditolak jika
menggunakan metode Net Presnt Value (NPV) kita bandingkan nilai NPV tersebut dengan nilai nol.
Apabila NPV > 0 atau positif, maka rencana investasi layak dilaksanakan atau diterima, sebaliknya
apabila NPV < 0 atau negatif, maka rencana investasi tidak layak diterima atau ditolak.
2016
6
Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2.4. Metode Profitability Index (PI)
Metode Profitability Index atau Benefit Cost Ratio merupakan metode yang memiliki hasil
keputusan sama dengan metode NPV, berarti apabila suatu investasi diterima dengan mengguna-kan
metode NPV maka akan diterima pula jika dihitung menggunakan metode Profitability Index .
Metode PI menghitung perbandingan antara PV dari penerimaan atau cash flow atau proceeds dengan
PV dari investasi. Jika PI lebih besar (>) dari 1, maka investasi layak untuk dilaksanakan. Metode PI
lebih sering untuk menyusun urutan (rangking) beberapa alternatif investasi, yang tentu saja di pilih
pertama yang PI -nya paling besar. Formula metode PI adalah:
PI =
Total PV of Proceeds
Total PV dari Proceeds
atau PI =
Investasi
Initial Outlays
PI = PV of Cashflow
Investasi
Pengambilan keputusan apakah suatu usulan proyek investasi akan diterima (layak) atau ditolak
(tidak layak) kita bandingkan dengan angka 1. Apabila PI > 1, maka rencana investasi layak diterima,
sedangkan apabila PI < 1 maka rencana investasi tidak layak diterima atau ditolak. Untuk jelasnya
cara menghitung besarnya profitability index (PI)dari contoh diatas investasi B sebesar Rp.
120.000.000, sebagai berikut:
1. Untuk aliran kas masuk bersih (Proceeds) tiap tahun yang besarnya sama, yaitu
Rp. 40.000.000, maka PV cash flow = Rp. 40.000.000 ( 4,355 ) = 174.200.000
PI = 174.200.000 = 1,452 > 1  maka proyek investasi layak dilaksanakan atau diterima
120.000.000
2. Untuk contoh aliran kas masuk bersih (Proceeds) tiap tahun yang besarnya tidak sama, (lihat data
proyek B di atas), maka:
PI =
160.980.000
= 1,342 > 1  maka proyek investasi layak dilaksanakan atau diterima
120.000.000
2.5.Benefit - Cost Ratio
Untukmengkajikelayakanproyekseringdigunakan pula kriteria yang disebut Benefit Cost
ratio-BCR,
Penggunaannyaamatdikenaldalammengevaluasiproyek-
proyekuntukkepentinganumumdanbukankepentingan
financial
perusahaan.Meskipundemikian,
bukanberartiperusahaanswastamengabaikankriteriaini.Adapunrumus
digunakanadalahsebagaiberikut :
Nilaisekarang benefit (PV) B
BCR =
Nilaisekarangbiaya(PV) C
2016
7
=
Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang
Biaya C padarumusdiatasdapatdianggapsebagaibiayapertama (cf) sehinggarumusnyamenjadi:
BCR = (PV) B
Cf
Dimana,
BCR
= Perbandinganmanfaatterhadapbiaya (benefit-cost ratio)
(PV) B =Nilaisekarang benefit
(PV) C =Nilaisekarangbiaya
Padaproyek-proyek sector swasta, benefit umumnyaberupapandapatan minus.
Biayadiluarbiayapertama (misalnya, untukoperasidanproduksi), sehinggamenjadi:
BCR = R - ( C ) op
Cf
Dimana,
R
= Nilaisekarangpendapatan
( C )op =Nilaisekarangbiaya (diluarbiayapertama)
Cf=Biayapertama
Indikasikriteria BCR akanmemberikanpetunjuksebagaiberikut :
BCR >
1 Usulanproyekditerima
BCR <
1 Usulanproyekditolak
BCR =
1
Netral
3.5. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Metode IRR merupakan metode penilaian investasi untuk mencari tingkat bunga yang dapat
menyamakan antaranilai sekarang dari aliran kas neto (Present Value of Proceeds) dengan
nilaisekarang dari investasi (Initial Outlays). Jika pada metode NPV mencari nilai sekarang bersih
dengan tingkat bunga tertentu. IRR adalah tingkatbunga yang dapat menyamakan PV of cash flow
2016
8
Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dengan PV of investment. Pada saat IRR tercapai, maka besarnya NPV sama dengan nol, oleh karena
itu, untuk menghitung IRR diperlukan data NPV dari kutub (daerah) positif dan kutub negatif
kemudian dilakukan interpolasi (pencarian nilai selisih) sehingga diperoleh NPV sama dengan nol.
Penggunaan metode IRR ini memiliki konsep yang identik atau sama dengan penentuan besarnya
bunga yang dihasilkan obligasi hingga jatuh temponya (yield to maturity).
Pengambilan keputusan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi dengan menggunakan
metode IRR ini akan selaras dengan metode NPV, walaupun kadang-kadang terjadi pertentangan
antara keputusan investasi menggunakan metode NPV dan IRR ini. Penilaian investasi menggunakan
metode IRR ini lebih sulit dibanding metode NPV karena menggunakan cara coba-coba (trial and
error) ketika akan menentukan besarnya discount rate investasi. Kesulitan ini dapat diatasi jika dalam
perhitungannya digunakan kalkulator atau komputer. Jika menggunakan IRR, maka investasi akan
diterima apabila besarnya IRR lebih besar daripada tingkat bunga yang digunakan sebagai biaya
modal, dan sebaliknya ditolak apabila IRR lebih kecil daripada biaya modal yang digunakan.
Untuk lebih jelasnya lihat contoh dibawah ini untuk menghitung besarnya IRR:
Tabel 3.Perhitungan NPV dengan Tingkat Bunga 20% dan 30%
Tahun
1
2
3
4
5
Proceeds
DR (20%)
50.000.000 0,833 0,694
50.000.000 0,579 0,482
40.000.000 0,402 0,335
30.000.000
20.000.000
20.000.000
PV dari Proceeds
Investasi (Outlays)
NPV
PV
41.650.000
34.700.000
23.160.000
14.460.000
8.040.000
6.700.000
128.710.000
120.000.000
8.710.000
DR (30%)
0,770 0,592
0,455 0,350
0,269 0,207
PV
38.500.000
29.600.000
18.200.000
10.500.000
5.380.000
4.140.000
106.320.000
120.000.000
-13.680.000
Pada tingkat bunga 20% diperoleh NPV positif dan pada tingkat bunga 30% diperoleh NPV
negatif. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat bunga maka NPV semakin kecil dan sebaliknya.
Untuk menghitung besarnya IRR, kita lakukan proses interpolasi (analisis selisih), yaitu:
Tingkat Bunga
30%
20%
Selisih
10%
IRR = 20% +
PV of Proceeds
Rp. 106.320.000
Rp. 128.710.000
Rp. 22.390.000
PV of Outlays
Rp. 120.000.000
Rp. 120.000.000
8.710.000
x 10% = 20% + 3,89% = 23,89%
22.390.000
atau
2016
9
Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
NPV
Rp. 13.680.000
Rp. 8.710.000
Rp. 22.390.000
IRR = 30% +
(-13.680.000)
x 10% = 30% - 6,11% = 23,89%
22.390.000
Internal Rate of Return dapat juga dihitung dengan mudah tanpa menggunakan cara interpolasi,
yaitu dengan rumus:
IRR = rk +
NPV rk
x (rb – rk)
TPV rk  TPV rb
Keterangan:
IRR
= Internal Rate of Return
rk
= tingkat bunga yang kecil (rendah)
rb
= tingkat bunga yang besar (tinggi)
NPV rk = Net Value Value pada tingkat bunga yang kecil
PV rk
= Present Value of Proceeds pada tingkat bunga yang kecil
PV rb
= Present Value of Proceeds pada tingkat bunga yang besar
Dari contoh di atas, dapat dihitung IRR-nya sebagai berikut:
IRR = 20% +
8.710.000
(30% - 20%) = 20% + 3,89% = 23,89%
128.710.000 - 106.320.000
atau
IRR = rb +
NPV rb
(rb – rk)
PV rk - PV rb
IRR = 30% +
- 13.680.000
(30% - 20%) = 30% - 6,11% = 23,89%
128.710.000 - 106.320.000
Setelah nilai IRR ditemukan, untuk menilai apakah proyek investasi layak dilaksanakan atau tidak
layak, maka nilai IRR dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan atau diharapkan.
Jika IRR lebih besar dibanding keuntungan yang diharapkan berarti investasi layak dilaksanakan,
sebaliknya jika IRR lebih kecil dibanding keuntungan yang diharapkan berarti investasi tidak layak.
2016
10
Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download