Matakuliah Tahun : N0692/ Semantik Jepang : 2006 Makna Kata dan Makna Kalimat Pertemuan keempat 1 Makna kata dan makna kalimat Perhatian utama pada makna menitik beratkan pada kata sebagai satuan linguistik yang bermakna. Padahal makna kata baru tampil dalam kalimat, sesuai dengan konteks pemakaiannya. 2 Contoh-contoh kalimat Bahasa Indonesia (1)Pria tua itu menikah dengan wanita muda. (2) Wanita muda itu menikah dengan pria tua. (3) Pria muda itu menikah dengan wanita tua. (4) Wanita tua itu menikah dengan pria muda. 3 Contoh-contoh kalimat Bahasa Indonesia (1)Hanya dia mencium saya. (2) Dia hanya mencium saya. (3) Dia mencium hanya saya. Atau (1)Dijamin tidak luntur (2) Luntur tidak dijamin. 4 Contoh kalimat Bahasa Inggris (1)My wife wants a new dog (2) My new Wife wants a dog (3) My new dog wants a wife (4) My dogs wants a new wife 5 Contoh-contoh kalimat Bahasa Jepang (1)あのおじいさんは若い女性と結婚 しました。 (2)あの若い女性はあのおじいさんと 結婚しました。 (3)あの青年はあのおばあさんと結婚 しました。 (4)あのおばあさんは若い人と結婚しました. Bandingkan dengan kalimat Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia. 6 Unsur Pembentuk kalimat Contoh-contoh di atas memperlihatkan bahwa walaupun kata yang digunakan untuk membentuk kalimat sama, tetapi makna yang dihasilkannya berbeda. Hal ini menandakan bahwa makna kalimat ditentukan oleh runtut unsur-unsur pembentuknya atau yang disebut runtut Kata. 7 Hubungan Sintagmatik Makna struktural satu kalimat diwujudkan dalam hubungan sintagmatik unsur-unsur pembentuk sebuah kalimat. Runtutan unsur-unsur leksikal/kata dalam kalimat dapat dibedakan menjadi : (1)Runtutan fungsional (2)Runtutan konkomitan (3)Runtutan longgar. 8 Runtunan Fungsional Runtutan fungsional: Menunjukkan bahwa perubahan runtutan atau posisi sudah pasti membawa perubahan makna gramatikal. Kaidah ini Berlaku pada setiap bahasa alami. Contoh : わたしはあの人の足を踏んだ あの人は足を踏まれて。 9 Runtunan konkomitan Runtunan ini bersifat mubazir. Contoh : Buku ayah ( bersifat posesif ) 父の本 Partikel のdi atas adalah runtunan konko mitan,yang dalam bahasa Indonesia tidak digunakan.Dalam Bahasa Jepang partikel の Mempunyai fungsi untuk menyatakan keposesi fan. 10 Runtunan Longgar Runtunan longgar berarti perubahan Posisi atau permutasi yang disebabkan oleh faktor-faktor non gramatikal. Contoh : ご飯を食べたよ、わたし。 食べたよ、ご飯、わたし。 Konteks non formal menyebabkan kalimat tidak terkonstruksi dari runtunan gramatikal. 11 Makna gramatikal frase Fillmore membedakan makna gramatikal Sesuai dengan peran makna kata dan frase pembentuk kalimat. Frase dapat dibedakan berdasarkan kelas kata unsur pembentukannya. Misalnya Frase Nomen+Nomen ( Frasenya Bentukannya menjadi kata benda ) 12 Makna gramatikal frase Frase verbum+verbum ( Frase bentukannya menjadi frase aktif Atau pasif dengan adanya kata kerja ) • Frase Adjektif+adjektif ( Frase bentukannya menjadi frase yang Bermakna ajektif ) 13 Tehnik Immediate Constituent,ICs Sebuah teori dari Amerika, untuk menganalisis data bahasa dalam sebuah penelitian. Biasanya digunakan untuk Memenggal satu konstruksi yang terdiri Lebih dari dua unsur pembentukannya. Untuk melakukannya ada beberapa Kriteria khusus 14 Kriteria ICsKriteria ICs • • • • • • Konstruksi dipenggal atas dua konstituen Kriteria kohesi internal Kriteria perbedaan internal Kriteria kebesasan Kriteria sendi Kriteria kemudahan/kesederhanaan 15