PERTEMUAN KE.5 KALIMAT EFEKTIF Sebuah kalimat dalam bahasa indonesia pada umumnya baik tetapi belum tentu benar, oleh karena itu hendaknya kita mengetahui kalimat mana yang baik dan kalimat mana yang benar. Bahasa indonesia merupakan bahsa penghubung, penggerak, pemersatu bangsa sehingga dalam perjalanannya mengalami beberapa perubahan dari sisi stuktur, pengucapan, pelafalan, ejaan dan penulisan. Meendskripsikan kaimat efektif kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur atau penulis secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Sebuah kalimat efektif harus memenuhi paling tidak 6 syarat, yaitu : 1. Kesatuan gagasan Yaitu terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Ide pokok tersebut menggabungkan lebih dari satu kesatuan, bahkan dapat bertentangan satu sama lainnya asalkan ide gagasannya tunggal. Contoh : a. Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang membantu kredit. (terdapat subjek ganda dalam kalimat tunggal ) Kalimat efektif : Pihak yayasan dibantu oleh bank yangmemberi kredit untuk membangun gedung sekolah baru. 2. Kepaduan unsur (koherensi) Yaitu hubungan yang padu antara unsur–unsur pembentuk kalimat yang meliputi frase, intonasi, tanda baca, serta struktur S-P-O dan unsur lainnya. Contoh ; a. kepada setiap pengendara mobil di kota jakarta harus memiliki surat izin mengemudi. (tidak punya subjek) Kalimat efektif : Setiap pengendara mobil dikota jakarta harus memiliki surat izin mengemudi. 3. Ketegasan makna. Yaitu perlakuan khusus yang menonjolkan bagian kalimat sehingga berpengaruh akan maknanya. Cara yang di pakai untuk memperlakukan khusus sebuah kalimat ,diantaranya. a. Meletakan kalimat yang ditonjolkan diawal kalimat. Contoh : Kita akan ujian tengah semester pada bulan desember (bukan mereka) b. Melakukan pengulangan kata (repetisi) Contoh : saudara-saudara, kita tidak suka dibohongi, kita tidak suka ditipu, dan kita tidak suka dibodohi. (pengulangan kata (repetisi) memiliki makna jamak) c. Melakukan pertentangan kata terhadap ide yang ditonjolkan Contoh : penduduk desa itu tidak menghendaki bantuan yang bersifat sementara, tetapi bantuan yang bersifat permanen. d. Mempergunakan partikel penekanan (penegas) Contoh ; hendak pulang pun hari sudah gelap dan hujan sangat lebat. 4. Keparalelan bentuk Yaitu terdapat unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frase dalam kalimat. Contoh : a. Kakakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha. b. Kakakmu sebagai dosen atau pengusaha. (efektif) 5. Kehematan kata Yaitu menghindari kata Frase, atau unsur-unsur lain yang tidak perlu. Contoh : a. saya melihat dengan mata kepala saya sendiri bahwa mahasiswa itu belajar seharian dari pagi sampai malam. b. Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian. (efektif) 6. Kelogisan bahasa Yaitu ide kalimat tersebut harus diterima oleh akal sehat dan menuntut adanya pola pikir yang sistematis. Contoh : a. karena tinggal di asrama putera, penghuninya semua laki-laki. DAFTAR PUSTAKA Badudu,J.S 1984. Inilah bahasa Indonesia yang benar .Jakarta: PT Gramedia Chaer,Abdul.1994 Linguistik Umum.Jakarta :PT Rineka Cipta Hidayat,Asep Ahmad.2006. Filsafat bahasa mengungkap hakiakt bahasa.Bandung: PT Rosdakarya. Indriati,ETTy.2002.menulis karya ilmiah,artikel,skripsi,.Jakarta: PT Gramedia Keraf,G. 5orys.1982. Argumentasi dan Narasi.Jakarta : PT Gramedia