BAB 15 - Simponi MDP

advertisement
BAB 15
Menilai Efektivitas Periklanan
Penerbit Erlangga
Tujuan BAB 15
1. Menjelaskan dasar pemikiran dan pentingnya riset periklanan.
2. Menggambarkan berbagai metode riset yang digunakan dalam
mengukur audiens majalah, radio, dan televisi.
3. Menggambarkan berbagai teknik riset yang digunakan dalam
mengukur pengakuan dan ingatan konsumen terhadap pesan
periklanan.
4. Mendiskusikan berbagai ukuran respons emosional terhadap
periklanan.
5. Menggambarkan ukuran gerakan psikologi terhadap periklanan.
6. Menjelaskan peranan pra/pasca pengujian preferensi dan berbagai
metode riset yang digunakan dalam bentuk riset periklanan ini.
7. Menjelaskan pengertian dan pelaksanaan pengukuran satu sumber
atas efektivitas periklanan.
8. Mendiskusikan pengukuran efektivitas periklanan melalui Internet.
Penerbit Erlangga
Riset Periklanan
• Riset periklanan penting untuk dilakukan agar dapat
memahami dengan lebih baik seberapa efektif iklan
mereka dan perubahan apa yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan kinerja.
• Dalam menilai efektivitas periklanan, dapat dilakukan
dengan memeriksa apa yang diperlukan oleh sistem
pengukuran periklanan yang ideal, seperti:
1. Memberikan tanda peringatan dini.
2. Mengevaluasi efektivitas iklan dari segi volume penjualan
yang dihasilkan oleh periklanan.
3. Memenuhi standar reliabilitas dan validitas.
4. Memungkinkan pengukuran yang cepat dan murah.
Penerbit Erlangga
Riset Periklanan
• Bentuk-bentuk umum riset periklanan:
1. Riset pesan: menguji efektivitas pesan
periklanan.
2. Riset media: mengukur komposisi dan jumlah
audiens pada sarana media sebagai dasar untuk
menentukan peringkat (rating).
Penerbit Erlangga
Metode Riset Media
• Riset media mengukur pelanggan potensial yang
terpapar dengan iklan. Karena itu, para pemasar
harus memastikan:
1. Sarana media didistribusikan.
2. Pelanggan diekspos dengan sarana-sarana ini.
3. Para pelanggan diekspos dengan iklan-iklan khusus yang
dipasang oleh pemasang iklan dalam sarana-sarana ini.
• Sumber riset media yang penting di AS: Competitive
Media Report’s Ad $ Summary.
Penerbit Erlangga
Riset Media: Pengukuran
Pembaca Majalah
• Mengukur jumlah pembaca majalah tidaklah
mudah. Terdapat banyak kesulitan, seperti:
1. Responden merasa lelah saat survei, sehingga
respon yang diberikan tergesa-gesa atau keliru.
2. Ukuran sampel cenderung kecil.
3. Komposisi sampel seringkali tidak mewakili
jumlah khalayak pembaca.
Penerbit Erlangga
Riset Media: Pengukuran
Pembaca Majalah
• Perusahaan jasa yang mengukur pembaca majalah di AS:
1. Simmons Market Research Bureau (SMRB)
 Menggunakan teknik recent-reading method yang menuntut
responden untuk meneliti terbitan majalah tertentu dan
mengatakan apakah mereka telah membacanya.
2. Mediamark Research Inc. (MRI)
 MRI memberikan setiap peserta setumpuk kartu logo
majalah, lalu peserta mengatur kartu-kartu tersebut ke dalam
tiga tumpukan: telah membaca, tidak membaca, atau tidak
yakin.
Penerbit Erlangga
Riset Media: Pengukuran
Pendengar Radio
• Diukur baik secara nasional maupun lokal.
• Perusahaan penyedia peringkat radio di AS:
1. Statistical Research Inc. (SRI) (nasional)
– Radio All Dimensions Audience Research (RADAR)
menyediakan estimasi peringkat untuk pemrograman
jaringan radio dan karakteristik demografis pendengar.
2. Arbitron (lokal)
– Melaporkan laporan tentang pola mendengarkan
responden, preferensi stasiun, dan hambatan demografis.
Penerbit Erlangga
Riset Media: Pengukuran
Pemirsa Televisi
• Peringkat program mempengaruhi nilai iklan. Semakin
tinggi peringkat, harga iklan semakin tinggi.
• Sistem pengukuran yang umum digunakan di AS:
1. Nielsen’s People Meter
– Menggunakan alat dimana responden menekan tombol
numerik setiap berganti stasiun, sehingga alat dapat
mencatat program yang sedang ditonton.
2. SMART (System for Measuring And Reporting
Television) milik SRI
– Menggunakan meter yang memiliki sensor untuk
mengambil sinyal-sinyal dari udara.
Penerbit Erlangga
Metode Riset Pesan
• Para pemasar iklan menguji iklan mereka yang
masih berbentuk pra-jadi kepada responden,
sebelum pada akhirnya menayangkannya.
• Bentuk-bentuk utama iklan pra-jadi:
 Storyboard
 Animatik
 Photomatik
 Ripamatik
 Liveamatik
Penerbit Erlangga
Positioning Advertising
Copytesting (PACT)
• PACT merupakan dokumen rumusan agen-agen
periklanan AS sebagai standar industri riset pesan.
• Memiliki 9 prinsip pengujian naskah:
1. Pengukuran relevan dengan tujuan periklanan.
2. Memiliki kesepakatan mengenai bagaimana hasilnya akan
digunakan sebelum masing-masing pengujian khusus
dilakukan.
3. Memberikan pengukuran ganda.
4. Didasarkan atas model respons manusia terhadap
komunikasi.
Penerbit Erlangga
Positioning Advertising
Copytesting (PACT)
5. Mempertimbangkan apakah suatu stimulus periklanan
harus diekspos lebih dari satu kali.
6. Menuntut agar pelaksanaan alternatif diuji pada tingkat
kesiapan yang sama.
7. Memberikan kendali untuk menghindari bias yang biasanya
dijumpai dalam konteks exposure.
8. Memperhitungkan pertimbangan dasar dari definisi sampel.
9. Menunjukkan reliabilitas dan validitas.
Penerbit Erlangga
Riset Pesan
• Berbagai teknik untuk mengukur efektivitas
periklanan telah berkembang selama bertahun-tahun.
Hal ini terjadi karena iklan melaksanakan berbagai
fungsi, karena itu diperlukan berbagai metode untuk
menguji berbagai indikator efektivitas periklanan.
• Terdapat 5 metode yang mengukur bentuk-bentuk
respon yang berbeda-beda:
1. Pengukuran pengenalan dan daya ingat.
2. Pengukuran emosi.
3. Pengukuran pembangkitan fisiologis.
4. Pengukuran persuasi.
5. Pengukuran respons penjualan (sistem satu sumber).
Penerbit Erlangga
Pengukuran Pengenalan
dan Daya Ingat (Recall)
• Pengukuran ini memberikan informasi kepada pemasar
mengenai betapa baiknya iklan mereka dalam menghasilkan
kesadaran konsumen akan merek mereka.
1. Starch Readership Service (majalah)
o SRS mewawancara responden sambil menunjukkan iklan
pada majalah dan bertanya apakah mereka telah melihat
iklan itu sebelumnya atau tidak.
o Responden diklasifikasikan ke dalam kategori:
• noted (mengingat sebelumnya pernah melihat)
• associated (membaca nama merek/pemasang iklan)
• read-some (membaca setiap bagian naskah)
• read-most (membaca setengah atau lebih isi iklan)
Penerbit Erlangga
Pengukuran Pengenalan
dan Daya Ingat (Recall)
2. Bruzzone Test (televisi)
o Bruzzone Research Company menguji pengakuan
konsumen akan iklan televisi dengan mengirimkan
seperangkat photoboard kepada responden dan meminta
tanggapan mereka.
o Pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab meliputi:
• Apakah responden ingat telah melihat iklan ini.
• Apakah responden mengidentifikasi merek yang
diiklankan.
• Apakah reaksi mereka terhadap iklan ini.
o Bruzzone Test juga memberi informasi tentang sikap
terhadap merek dan minat membeli responden, sehingga
hasil pengukuran dapat menjadi evaluasi efektivitas iklan.
Penerbit Erlangga
Pengukuran Pengenalan
dan Daya Ingat (Recall)
3. Burke Day-After Recall Testing (televisi)
o Dalam prosedur ini, Burke menguji iklan yang telah
ditayangkan sebagai bagian dari program televisi biasa,
sehari setelah penayangan pertama suatu iklan baru.
o Pengujian menghasilkan beberapa temuan, seperti:
a) Claimed-recall scores (menunjukkan persentase
responden yang ingat telah melihat iklan).
b) Related-recall scores (menunjukkan persentase
responden yang secara akurat menggambarkan unsurunsur periklanan khusus).
o Terdapat banyak kontroversi dalam pemakaian Day After
Recall (DAR). Tidak semua iklan dapat diuji dengan
DAR.
Penerbit Erlangga
Pengukuran Pengenalan
dan Daya Ingat (Recall)
o Dalam riset yang dilakukan oleh Foote, Cone & Belding,
diketahui bahwa DAR dapat mengukur iklan-iklan yang
bersifat emosional, tetapi tidak terhadap iklan-iklan yang
rasional atau berorientasi pikiran.
o Untuk iklan-iklan berpikir, lebih tepat digunakan metode
masked-recognition dimana pada hari berikutnya responden
diminta untuk melihat iklan yang sama tetapi tanpa
diperlihatkan mereknya, dan diminta untuk menyebutkan
merek yang diiklankan tersebut.
Penerbit Erlangga
Pengukuran Emosi
• Riset menunjukkan bahwa iklan yang disukai (karena
mempengaruhi emosi positif) lebih mungkin diingat
dan lebih mampu membujuk.
• Terdapat tiga metode yang dipergunakan dalam
mengukur emosi dalam periklanan: monitor
keramahan, metode TRACE, dan sistem pengukuran
emosional BBDO.
Penerbit Erlangga
Pengukuran Emosi
1. Monitor Keramahan
 Keramahan mendorong konsumen untuk menyukai iklan
dan mendorong kecenderungan membeli produk yang
diiklankan.
 Mengukur keramahan dengan dua cara:
(1) konsumen memanipulasi joystick komputer sebagai
respon terhadap iklan.
(2) konsumen menelusuri reaksi mereka terhadap iklan
pada secarik kertas yang berisi keterangan: tidak ada
keramahan, netral, ramah/lembut, dan emosional.
Penerbit Erlangga
Pengukuran Emosi
2. Metode TRACE milik Market Fact
 Konsumen mengungkapkan perasaan mereka terhadap
apa yang mereka lihat di iklan televisi dengan menekan
tombol-tombol pada mikrokomputer yang dipegang
dengan tangan. Lalu konsumen akan diwawancara jika
ada reaksi-reaksi yang terlihat dengan jelas.
3. Sistem Pengukuran Emosional BBDO
 Menggunakan foto-foto untuk menggambarkan emosi
yang berbeda.
 Konsumen diberikan foto-foto ekspresi emosi tersebut
dan diminta untuk memilih foto yang mencerminkan
perasaan mereka saat melihat iklan.
Penerbit Erlangga
Pengukuran
Pembangkitan Fisiologis
• Para periset menggunakan pengukuran ini untuk
menunjukkan jumlah aktual reaksi fisiologis (yang
dipengaruhi oleh perubahan psikologis).
• Pengukuran pembangkitan fisiologis memungkinkan
periset mendapatkan data yang lebih akurat tentang
perubahan psikologis dengan mencegah pemantauan diri
terhadap perasaan dan respons yang berat sebelah.
1. Galvanometer
• Alat ini menilai tingkat respons emosional terhadap
iklan dengan mengukur jumlah keringat.
Penerbit Erlangga
Pengukuran
Pembangkitan Fisiologis
2. Pupillometer
• Mengukur pembesaran pupil mata responden saat melihat iklan.
• Respons pupil berkorelasi dengan pembangkitan seseorang
terhadap stimulasi.
3. Voice-Pitch Analysis (VOPAN)
• Metode pengukuran perubahan fisiologis pada umumnya hanya
menunjukkan jumlah pembangkitan emosi, tetapi tidak arahnya.
Tidak diketahui apakah perubahan tersebut baik atau buruk.
• Muncul metode VOPAN yang menggunakan komputer untuk
menganalisis titi nada seseorang dalam responnya saat
menjawab pertanyaan mengenai iklan yang ditampilkan.
• Analisis VOPAN dapat menunjukkan jumlah keterlibatan
emosional dan kebenaran jawaban responden.
Penerbit Erlangga
Pengukuran Persuasi
• Ukuran persuasi digunakan apabila tujuan pemasang
iklan adalah untuk mempengaruhi sikap dan
preferensi konsumen akan merek yang diiklankan.
• Efektivitas iklan diukur dengan melihat sikap atau
preferensi sebelum dan sesudah melihat iklan.
Penerbit Erlangga
Pengukuran Persuasi
1. Theater Testing ASI
• ASI melakukan Theater Testing dengan menampilkan pilot
iklan televisi.
• Efektivitas iklan ditunjukkan apabila preferensi mereka
terhadap merek lebih tinggi setelah melihat iklan
dibandingkan dengan sebelum melihat iklan.
2. Metode ARS
• Perusahaan bernama rsc menggunakan metode ARS yang
membuat pra dan pasca pengukuran terhadap responden.
• Nilai ARS Persuasion diperoleh dari persentase responden
yang memilih merek sasaran dalam preferensi terhadap merek
pesaing pada pasca pengukuran dikurangi presentase yang
memilih merek pada pra pengukuran.
• Semakin positif nilai ARS Persuasion semakin besar kekuatan
persuasif potensial iklan.
Penerbit Erlangga
Pengukuran Persuasi
• Dari penggunaan metode ARS, rsc memiliki beberapa
kesimpulan mengenai fungsi dan efektivitas
periklanan:
a. Naskah iklan harus berbeda
 Setiap informasi yang membedakan merek baru atau
fitur baru dengan merek yang sudah ada memberikan
proporsi peluang penjualan yang jauh lebih tinggi.
 Pemasang iklan harus melakukan diferensiasi merek,
yaitu membedakan merek yang diiklankan dari
penawaran kompetitif dan memberikan konsumen
alasan yang berbeda untuk membelinya.
Penerbit Erlangga
Pengukuran Persuasi
b. Bobot tidak memadai
 Kenaikan GRP tidak berarti merek tersebut memiliki
kinerja yang lebih baik.
 Bobot periklanan memang menjadi faktor yang penting,
hanya jika iklan tersebut menyajikan kisah persuasif.
 Iklan yang persuasif memiliki dampak yang agak
dramatis dalam meningkatkan pangsa pasar.
c. Periklanan akhirnya usang/aus
 Periklanan pada akhirnya akan menjadi usang (wear out),
sehingga harus direvisi secara periodik untuk
mempertahankan efektivitas penjualan merek.
Penerbit Erlangga
Pengukuran
Respons Penjualan
• Metode single-source system (SSSs) dikembangkan untuk
mengukur dampak iklan terhadap penjualan.
• Keberadaan SSSs menjadi berguna saat teknologi-teknologi
baru berkembang, antara lain: (1) meteran televisi
elektronik, (2) pemindai laser optik pada pengawasan ritel,
dan (3) teknologi split cable.
• SSSs mengumpulkan data pembelian dengan menggunakan
alat pemindai optik dan menggabungkannya dengan
karakteristik demografis rumah tangga serta informasi
mengenai variabel pemasaran yang mempengaruhi
pembelian (seperti televisi, majalah, dll).
Penerbit Erlangga
Pengukuran
Respons Penjualan
1. BehaviorScan milik IRI
 Information Resources, Inc.’s (IRI) mengembangkan
BehaviorScan yang menggabungkan data demografis rumah
tangga konsumen, perilaku membeli, serta exposure terhadap
iklan televisi yang diuji.
 Terdapat dua jenis pengujian iklan televisi:
a. Pengujian bobot
Konsumen responden dibagi menjadi 2 kelompok, yang
masing-masing diberikan iklan yang sama dengan jumlah
bobot/GRPs yang berbeda.
b. Pengujian naskah
Jumlah bobot sama di antara dua kelompok, tetapi isi
iklannya berbeda.
Penerbit Erlangga
Pengukuran
Respons Penjualan
2. SCANTRACK milik Nielsen
 Perbedaan antara SCANTRACK dengan BehaviorScan
antara lain:
a. BehaviorScan mengumpulkan data pembelian melalui
pemindai optik yang ada di supermarket, sedangkan
SCANTRACK menggunakan pemindai yang dipegang
dengan tangan bagi setiap responden.
b. Responden juga menggunakan pemindai tersebut untuk
mencatat semua urusan toko serta fitur toko yang
mempengaruhi keputusan pembelian.
 Metode SCANTRACK memberi informasi mengenai
dampak jangka panjang dan jangka pendek dari periklanan.
Penerbit Erlangga
Mengukur Iklan Web
• Terdapat beberapa kesulitan dalam mengukur
efektivitas iklan di Internet.
• Sampai saat ini iklan di Internet masih dianggap
memberikan pengaruh yang lebih kecil jika
dibandingkan media iklan utama.
• Diperlukan juga metode yang dapat mengukur
efektivitas indikator seperti kesadaran, daya ingat, dan
persuasi yang ditujukan kepada iklan-iklan Internet.
Penerbit Erlangga
Download