Pendahuluan Tipiṭaka Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin Sunday, September 29, 13 2965F5FD Kronologi Kanon Pāḷi Tradisi lisan pada jaman Buddha. Kitab suci yang ada sekarang bersumber pada Konsili-konsili yang telah diadakan, kemungkinan besar tidak sama persis dengan kata-kata Buddha. 9 gaya literatur di jaman Buddha: Sutta (prosa), geyya (campuran prosa dan syair), veyyākaraṇa (jawaban2 terhadap beberapa pertanyaan), gāthā (syair), udāna (ungkapan inspirasi), itivuttaka (ucapan yang mudah dikenang), jātaka (cerita kehidupan lampau), abbhutadhamma (kualitas mengagumkan), dan vedalla (ringkasan) Sunday, September 29, 13 Kronologi Kanon Pāḷi 9 gaya literatur berubah menjadi Nikāya. Peran Ānanda,sebagai seorang etadaggaṃ bahusuttaṃ, di dalam merawat Ajaran. Peran Bhānaka di dalam menghapal berbagai koleksi Ajaran. Sunday, September 29, 13 Penyebaran Buddhisme ke Sri Lanka Setelah berakhirnya Konsili Buddhis Theravāda yang ke-3, Raja Asoka mengirimkan putranya, YM Māhinda, ke Sri Lanka. Raja Devānampiya Tissa sangat bersemangat untuk mengembangkan Buddhisme di pulau Lanka. Atas nasehat YM. Māhinda dilakukan pengulangan pelafalan Vinaya dipimpin oleh Mahā Arittha dan dihadiri oleh 62 Arahat. Dengan demikian bibit Buddhisme telah tertanam di Sri Lanka. Sunday, September 29, 13 Penulisan Tipiṭaka pada Daun Ola Alasan penulisan: Buddhisme mengalami kemerosotan. Keadaan alam yang tidak bersahabat dan kelaparan melanda selama 12 tahun. Ketakutan akan invasi asing dan serangan dari orang-orang Tamil. Raja Vattagāminī menjadi sponsor 500 bhikkhu yang berkumpul di gua di Alu Vihāra untuk menuliskan semua Tipiṭaka dan komentar-komentarnya ke dalam daun Ola. Kejadian penting ini (abad 1 SM) juga disebut sebagai Konsili Buddhis Theravāda yang ke-4, yang menentukan masa depan Buddhisme Theravāda. Pada abad ke-5, komentator besar, YM. Buddhaghosa dari India datang ke Sri Lanka untuk menerjemahkan Tipiṭaka dan komentar-komentarnya dari bahasa Sinhala ke dalam Pāḷibhāsā. Kanon Pāḷi pun sejak saat itu secara turun temurun telah menjadi kitab pegangan bagi mereka yang ingin mendalami dan berlatih Buddhisme Theravāda. Sunday, September 29, 13 Kanon Pāḷi Sebagian besar koleksi ajaran Buddha lenyap pada saat pasukan Turki menyerbu India Utara (Universitas Nalanda) di tahun 1193. Hanya kitab Pāḷi yang selamat seutuhnya karena telah ‘ditanam’ di Sri Lanka pada abad 3 SM. Kanon Pāḷi juga dikenal sebagai Tipiṭaka. Sunday, September 29, 13 Sutta Piṭaka Sutta Piṭaka terdiri dari 5 koleksi (Nikāya), berisi kotbah-kotbah dan diskusidiskusi. Dīgha Nikāya Koleksi kotbah panjang terdiri dari 34 sutta yang disusun ke dalam 3 vagga, atau divisi: Sīlakkhandha Vagga: 13 sutta yang merupakan divisi yang berkaitan dengan moralitas. Mahā Vagga: 10 sutta yang merupakan divisi tentang sejarah, biografi dan aspek ajaran. Pāthika Vagga: terdiri dari 11 sutta yang bercirikan hal-hal lain seperti: penolakan praktik yang keras dan salah yang dianut oleh sekte lain; evolusi dan kehancuran alam semesta; Raja Universal dan 32 ciri manusia agung. Majjhima Nikāya: koleksi kotbah yang berukuran sedang. Terdiri dari 152 sutta yang dikelompokkan ke dalam 3 buku yang dikenal sebagai Paṇṇasa. Mūla Paṇṇasa: 50 sutta dalam 5 vagga. Majjhima Paṇṇasa: 50 sutta dalam 5 vagga. Uparipaṇṇasa: 52 sutta dalam 5 vagga. Sunday, September 29, 13 Sutta Piṭaka Saṃyutta Nikāya: 7762 sutta, panjang bervariasi, kebanyakan sutta pendek, disusun sesuai dengan topik dan dikelompokkan ke dalam 5 divisi: Yang berisi 56 grup yang dikenal dengan Saṃyutta (topik-topik terkait yang dikelompokkan bersama). Setiap saṃyutta diberi nama sesuai dengan topik yang dibahas, misalnya Bojjhaṅga Saṃyutta membahas tentang Bojjhaṅga (7 faktor pencerahan) Sagāthā vagga (11 saṁyutta), Nidāna vagga (10 saṁyutta), Khandha vagga (13 saṁyutta), Saḷāyatana vagga (10 saṁyutta), Mahā vagga (12 saṁyutta). Sunday, September 29, 13 Sutta Piṭaka Aṅguttara Nikāya: 9557 sutta pendek yang dibagi menjadi 11 divisi (nipāta). Sutta-sutta disusun secara progresif, dimulai dengan 1 dhamma sampai dengan 11 dhamma. Dikarenakan oleh hal tersebut maka koleksi ini dinamakan aṅguttara (bertambah satu lebih banyak). Eka Nipāta: hanya ada 1 dhamma di setiap sutta. Duka Nipāta: ada 2 dhamma disetiap sutta. ...dst...Ekādasaka Nipāta: ada 11 dhamma di setiap sutta. Sunday, September 29, 13 Sutta Piṭaka Khuddaka Nikāya: berisi risalah yang paling besar / banyak. Walaupun kata Khuddaka secara literal berarti “kecil” atau “minor” tetapi bagian ini tidak bisa disebut kecil karena selain sutta-sutta juga berisi 2 piṭaka, yakni Vinaya dan Abhidhamma. Sunday, September 29, 13 Khuddaka Nikāya Sunday, September 29, 13 Kanon Pāḷi dan Kitab Komentar Teks Komentar Penulis Visuddhimagga Vism Mahāṭīkā Buddhaghosa Vinaya Piṭaka Samantapāsādikā Buddhaghosa Pāṭimokkha Kaṅkhāvitaraṇī Buddhaghosa Dīghanikāya Sumaṅgalavilāsinī Buddhaghosa Majjhimanikāya Papañcasūdanī Buddhaghosa Saṃyuttanikāya Sāratthappakāsinī Buddhaghosa Aṅguttaranikāya Manorathapūraṇī Buddhaghosa Sunday, September 29, 13 Khuddakanikāya Teks Komentar Penulis 1. Khuddakapāṭha Paramatthajotikā1 Buddhaghosa 2. Dhammapada Dhammapada Atthakathā Buddhaghosa 3. Udāna Paramatthadīpanī 1 Dhammapāla 4. Itivuttaka Paramatthadīpanī 2 Dhammapāla 5. Suttanipāta Paramatthajotikā 2 Buddhaghosa 6.Vimānavatthu Paramatthadīpanī 3 Dhammapāla 7. Petavatthu Paramatthadīpanī 4 Dhammapāla 8. Theragāthā Paramatthadīpanī 5 Dhammapāla Sunday, September 29, 13 Khuddakanikāya Teks Komentar Penulis 9. Therīgāthā Paramatthadīpanī VI Dhammapāla 10. Jātaka Jātakaṭṭhakathā Buddhaghosa 11. Niddesa Saddhammappajjotikā Upasena 12. Paṭisambhidāmagga Saddhammappakāsinī Mahānāma 13. Apadāna Visuddhajanavilāsinī Tidak diketahui 14. Buddhavaṃsa Maduratthavilāsinī Buddhadatta 15. Cariyāpiṭaka Paramatthadīpanī VII Dhammapāla Sunday, September 29, 13 Khuddakanikāya Teks 16. Netti 17. Peṭakopadesa 18. Milinda Pañhā Sunday, September 29, 13 Komentar Penulis Abhidhamma Piṭaka Teks Komentar Penulis 1. Dhammasaṅganī Atthasāliṇī Buddhaghosa 2.Vibhaṅga Sammohavinodanī Buddhaghosa 3. Kathāvatthu KvuA (Pañcappakaraṇatthakathā) Buddhaghosa 4. Puggalapaññatti PugA (Pañcappakaraṇatthakathā) Buddhaghosa 5. Dhātukathā DhkA (Pañcappakaraṇatthakathā) Buddhaghosa 6.Yamaka YamA (Pañcappakaraṇatthakathā) Buddhaghosa 7. Paṭṭhāna PaṭA (Pañcappakaraṇatthakathā) Buddhaghosa Sunday, September 29, 13 Selesai Sunday, September 29, 13