9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kreativitas Kreativitas merupakan kemamapuan seseorang untuk meahirkan sesuatu yang baru, berupa gagasasan maupun karya nyata, daam bentuk ciri-ciri apitude maupun non apitude, dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada relatif berbeda dengan apa yang telah ada (Suryosubroto, 2009:191-192). Kreativitas memiliki nilai penting dalam kehidupan, dengan demikian seseorang dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dengan bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu percobaan. Kreativitas menurut Mustari (2011: 88), berarti menciptakan ide-ide dan karya baru yang bermanfaat. Pemikiran yang kreatif adalah pemikiran yang dapat menemukan hal-hal atau cara-cara yang berbeda dari yang biasa dan pemikiran yang mampu mengemukakan ide atau gagasan yang memiliki nilai tambah (manfaat). Kreativitas menurut Mustari (2011: 63), adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karyakarya yang telah ada sebelumnya menjadi suatu karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan 9 Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 10 dan mencari alternatif pemecahannya melalui cara-cara berpikir yang divergent. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan individu dalam mengemukakan gagasan atau pemikiran yang berbeda dari biasanya dan gagasan tersebut memiliki nilai tambah yang bermanfaat bagi suatu karya-karya yang telah ada sebelumnya. Menurut Csikszentmi Halyi 1991, 2000; Lubart & Mouchiroud, 2003; Runco, 1997, 2000, Stenberg & Lubar, 1996 (Stanberg, 2006:429) mengemukakan: Creativity as the process off producing something that is both original and worthwhile. Maknanya kretativitas sebagai proses dari membuat sesuatu yang didalamnya terkandung keaslian dan manfaat. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk mencipta dan berekspresi yang bersifat imajinatif, mampu menciptakan seuatu yang belum diciptakan oleh orang lain. Salah atu fungsi pendidikan adalah membentuk manusia agar memiliki karakter kreatrif. Apabila pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter kreatif, tentunya setiap peserta didik dengan segala potensinya dapat dilatih untuk menggagas ide-ide kreatif berdasarkan pengalaman hidupnya. Kreativitas atau perbuatan kreatif banyak berhubungan dengan intelegensi. Seseorang yang kreatif pada umumnya memiliki intelegensi yang cukup tinggi. Sedangkan menurut Aunillah (2011: 87-92) Seseorang yang kreatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian tertentu misalnya seperti: Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 11 mandiri bertanggung jawab, bekerja keras, motivasi tinggi, optimis, rasa ingin tahu yang besar, percaya diri, terbuka, memiliki toleransi dan kaya akan pemikiran. Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan memunculkan sikap kreatif pada peserta didik selama pembelajaran berlangsung, dengna beberapa metode dan strategi yang bervariasi, misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah. Berpikir kreatif harus dikembangkan dalam proses pembelajaran, agar peserta didik terbiasa untuk mengembangkan kreativitasnya. Seseorang yang berpikir kreatif memiliki empat tahapan yaitu sebagai berikut: a) Tahap pertama: persiapan, yaitu proses pengumpulan berbagai informasi untuk diuji. b) Tahap kedua: inkubasi, yaitu suatu rentang waktu untuk merenungkan hipotesis informasi tersebut sampai diperoleh keyakinan bahwa hipotesis tersebut rasional. c) Tahap ketiga: iluminasi, yaitu suatu kondisi untuk menemukan keyakinan bahwa hipotesisi tersebut benar, tepat dan rasioanal. d) Tahap keempat: verifikasi, yaitu pengujian kembali hipotesis untuk dijadikan rekomendasi, konsep, atau teori. Peserta didik dikatakan kreatif apabila mampu melakukan sesuatu yang menghasilkan sebuah kegiatan baru yang diperolah dari hasil berpikir kreatif dengan mewujudkannya dalam bentuk sebuah hasil karya baru. Kemamapuan menyelesaikan berbagai masalah dapat diartikan sebagai Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 12 berkembangnya wawasan peserta didik yang akhirnya dapat berimpikasi terhadap kreativitasnya. Pembelajaran kreatif menuntut guru untuk mampu merangsang kreativitas pesrrta didik, baik dalam mengembangkan kecakapan berpikir maupun dalam melakukan suatu tindakan. a) Belajar melebihi fakta. Belajar melebihi fakta adalah mempelajari segala sesuatu yang berada dibalik fakta. Guru harus menyiapkan informasi tambahan mengenai mata pelajaran yang diajarkan secara lebih kreatif, sehingga kebiasaan tersebut dapat diteladani oleh peserta didik. b) Mempelajari cara berpikir yang benar. Membentuk karakter kreatif pada diri peserta didik tidak terlepas dari kemampuan guru dalam mengajari tentang, cara berpikir yang benar. Belajar tentang cara berpikir merupakan prinsip paling penting yang harus dimiliki oleh setiap guru supaya memiliki peserta didik yang berkarakter kreatif. Peserta didik yang kreatif ialah yang memiliki cara berpikir yang tepat dan efektif. c) Belajar mengonstruksi fakta baru. Guru harus memotivasi peserta didik agar belajar menemukan dan mengonstruksikan fakta baru yang dia temukan. Peserta didik diajak untuk melakukan eksporasi fakta-fakta masalah. Hal yang perlu dilakukan oleh seseorang agar dapat mengeksplorasi fakta pelajaran adalah memberikan informasi baru, yang dapat dihubungkan dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan. Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 13 1) Pengembangan Kreativitas di Lingkungan Sekolah Kreativitas di lingkungan sekolah dapat dikembangkan melalui beberapa cara, antara lain : (a) Pengaturan Kelas Pengaturan ruang kelas menjadi ruang sumber yang mendukung peserta didik untuk membaca, menjajaki dan meneliti. Misalnya, dipasang gambar-gambar, alat-alat yang memungkinkan peserta didik dapat melakukan kegiatan konstruktif. (b) Suasana pengajaran yang menyenangkan Suasana pengajaran yang hangat dan mendukung keamanan dan kebebasan yang membuat peserta didik untuk mengembangkan pikiran-pikiran kreatifnya, sehingga anak berani untuk mengembangkan pikiran-pikiran yang bersifat eksploratif. (c) Persiapan guru Guru harus bertugas mendorong peserta didik untuk mengembangkan ide, inisiatif dalam menjajaki tugas-tugas baru. Dalam pengajarannya guru memberi waktu kepada peserta didik untuk memikirkan dan mengembnagkan ide atau gagasan kreatif. Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 14 (d) Sikap guru Sikap terbuka menerima gagasan dan perilaku peserta didik dan tidak cepat memeberikan kritik, celaan, dan hukuman. Sikap terbuka yang dapat menerima dan memahami gagasan-gagasan peserta didik. Mempermalukan peserta didik dengan adil dan objeaktif. Ada upaya untuk bersikap positif terhadap kegagalan yang dihadapai dan berusaha membantu peserta didik menyadari kesalahan dan sebab kegagalannya. (e) Metode pengajaran Metode atau teknik belajar kreatif berorientasi pada pengembangan potensi berpikir peserta didik, yakni mengaktifkan fungsi berpikir divergen menjadi teknikteknik seperti sumbang saran, daftar penulisan gagasan, teknik pemecahan masalah yang merangsang peserta didik untuk berpikir tentang berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan. 2) Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter Nilai Kreativitas Indikator keberhasilan pendidikan karakter nilai kretaivitas disampaikan oleh Munandar (2009:192) mengemukakan bahwa anak yang kreatif memiliki: (a) Kelancaran berfikir (fluency of thiking), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 15 seseorang secara cepat. Dalam kelancaran berfikir, yang ditekankan adalah kualitas, bukan kuantitas. (b) Keluwesan berfikir (flexibility) yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berfikir, mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berfikir lama dan menggantikannya dengan cara berfikir yang baru. (c) Keelaborasian (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. (d) Keaslian (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli. Berdasarkan penjabaran diatas maka indikator keberhasilan pendidikan karakter nilai kreativitas digambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenan dengan mata pelajaran tertentu. Tes kreativitas dapat mengukur perilaku meliputi Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 16 kelancaran dimana indikator kelancaran, keluwesan, keaslian, dan keelaborasian. Adapun indikator keberhasilannya seperti dalam tabel 2.1 sebagai berikut : Tabel 2.1 Indikator Kreativitas Pada Materi Memahami Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya Terhadap Daratan. No 1. Indikator pemahaman IPA Kelancaran 2. Keluwesan 3. Keaslian 4. Keelaborasian Kegiatan yang Kegiatan diukur Peserta didik dapat menjawab soal 1 lebih dari satu jawaban. Peserta didik mampu menjawab soal secara 2 beragam/ bervariasi. Pserta didik dapat memberikan 3 jawaban lain dari yang sudah ada. Peserta didik dapat mengembangkan atau memperkaya 4 gagasan jawaban suatu soal. (Safari, 2005:115) Penskoran untuk setiap indikator di atas menggunakan skala 5 misalnya untuk indikator “kelancaran” skor 5 = sangat lancar, 4 = lancar, 3 = cukup lamcar, 2 = kurang lancar, 1 = tidak lancar. Untuk indikator “keluwesan” skor 5 = sangat luwes, 4 = luwes, 3 = cukup luwes, 2 = kurang luwes, 1 = tidak luwes. Demikian pula seterusnya. Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 17 3) Menurut Munandar (2009: 71) ciri-ciri kreativitas meliputi: a) Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam, b) Sering mengajukan pernyataan yang baik, c) Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah, d) Bebas dalam meyatakan pendapat, e) Mempunyai rasa keindahan yang dalam, f) Menonjol dalam salah satu bidang seni, g) Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi/ sudut pandang, h) Mempunyai rasa humor yang luas, i) Mempunyai daya imajinasi, j) Orisinil dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah. Dari penjabaran diatas disimpulkan bahwa kriteria pendidikan karakter nilai kreativitas dapat dikerucutkan menjadi indikator nilai kreativitas yaitu kelancaran berfikir, keluwesan berfikir, keaslian, dan keelaborasian. 2. Prestasi Belajar Pengertian Prestasi Belajar Prestasi berasal dari bahasa belanda yaitu prestatie . Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha” . Istilah “prestasi belajar” (achievement) berbeda dengan “hasil belajar” (leraning outcome). Presatasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukkan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan anrata lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan, khususnya pembelajaran (Arifin, 2013: 12) Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 18 Prestasi belajar peserta didik ini merupakan implementasi hasil belajar peserta didik sebagai hasil proses pembelajaran yang diterimanya. Prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar yaitu sejauh mana peserta didik menguasai bahan pelajaran yang diajarkan. Prestasi belajar hanya dapat diketahui jika telah dilakukan terhadap penilaian hasil belajar peserta didik. Terkait dengan prestasi belajar peserta didik, dengan menggunakan KTSP tahun 2006, hasil belajar peseta didik diukur berdasarkan standar yang dikenal dengan Kriteria Ketentuan Minimal (KKM). KKM menunjukkan presentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai nilai 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal dibawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap. Dalam hal ini KKM yang ditentukan pada mata pelajaran IPA dikelas IVB, SDN Karangdadap adalah 65. Faktor genetik berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik, namun bukan semata-mata karena kecerdasan yang dimiliki seseorang sejak lahir. Kecerdasan diperoleh melalui proses belajar yang sungguhsungguh, konstan dan telaten untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan yang luas. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan amat tergantung pada proses belajar dan mengajar yang dialami peserta didik Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 19 dan pendidik, baik ketika para peserta didik itu di sekolah maupun di lingkungan keluarganya sendiri. 3. Pembelajaran IPA a. Pengertian Pembelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa inggris ‘science’.Kata ‘science’ sendiri berasal dari bahasa latin ‘scientia’ yang berarti saya tahu. Menurut Trianto (2010: 136) IPA adalah suatu kumpulan sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejalagejala alam, lahir dan berkembang melaui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menurut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka jujur dan sebagainya. Sementara itu menurut prihantoro dkk. dalam Trianto, (2010:137) mengatakan bahwa IPA hakekatnya merupakan suatu produk proses, dan aplikasi. Sebagai prdoduk IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk memepelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produkproduk sains. Dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan suatu produk, proses dan aplikasi dari kumpulan pengetahuan tersusun Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 20 secra sistematik, dan dalam penggunannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. b. Tujuan IPA Sebagai alat pendidikan yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan, maka pendidikan IPA di sekolah mempunyai tujuan-tujuan tertentu, yaitu : 1) Memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang dunia tempat hidup dan bagaimana bersikap. 2) Menanamkan sikap hidup ilmiah. 3) Memberikan keterampilan untuk melakukan pengamatan. 4) Mendidik peserta didik untuk mengenal, mengetahui cara kerja serta menghargai para ilmuan penemunya. 5) Menggunakan dan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan permasalahan. Sedangkan mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut 1) Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaban, keindahan dan keteraturan alam ciptanya. 2) Mengembangkan pengetahuan dan pembhasan konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antar IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 21 4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar. Memecahkan masalah dan membuat keputusan. 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. 4. Metode Eksperimen a. Pengertian Metode Metode bersal dari kata metodologi, yang artinya mengenai cara-cara mencapai tujuan. Metode adalah suatu cara atau teknik yang digunakan seseorang dalam melakukan kegiatan, sehingga kegiatan yang dilaksanakan berjalan baik dan hasilnya sesuai tujuan. Metode pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang bersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidikan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran dapat tercapai. b. Pengertian Metode Eksperimen Semakin majunya perkembangan jaman kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, maka segala sesuatu memerlukan eksperimen. Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 22 Begitu juga dalam cara mengajar guru dikelas digunakan teknik ekperimen. Menurut Roestiyah (2008: 80) Metode eksperimen adalah salah satu cara megajar, dimana peserta didik melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobannya, kemudian hasil dipresentasikan di kelas dan dievaluasi oleh guru. Dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa metode ekperimen yaitu salah satu metode yang menerapkan keikutsertaan peserta didik dalam proses belajar mengajar atau peserta didik melakukan sesuatu percobaan yang diarahkan oleh guru. Peserta didik dalam pembelajaran ini terlibat langsung sehingga lebih aktif dan proses pembelajaran hidup dan menyenangkan. Penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan agar peserta didik mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Peserta didik akan terlatih berfikir ilmiah dengan eksperimen peserta didik akan menemukan kebenaran dari teori yang sedang dipelajari. Metode eksperimen menurut Nasution (2005: 17) adalah metode yang banyak digunakan dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam. Eksperimen atau percobaan yang dilakukan tidak selalu harus dilaksanakan didalam laboratorium tetapi dapat dilakukan di alam sekitar. Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 23 Roestiyah (2011: 81) penggunaan teknik eksperimen agar efektif dan efisien dalam pelaksanannya harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) Dalam pembelajaran eksperimen peserta didik harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan bahan materi percobaan harus cukup bagi peserta didik. 2) Agar eksperimen itu tidak gagal dan peserta didik menemukan buktin yang meyakinkan maka kondisi alat harus yang bermutu dan tidak membahayakan. 3) Dalam eksperimen peserta didik perlu ketelitian dan konsentrasi dalam melakukan proses percobaan, sehingga dapat memperoleh jawaban yang meyakinkan. 4) Dalam eksperimen peserta didik harus diberi petunjuk yang jelas. Karena peserta didik dalam hal ini masih belajar. c. Langkah-langkah penggunaan metode pembelajaran eksperimen Agar pelaksanaan eksperimen dapat berjalan lancar maka: 1) Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, 2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan 3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu 4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid 5) Guru membicarakan masalah yang akan dijadikan eksperimen 6) Membagi kertas kerja kepada murid 7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan 8) Guru mengumpulkan hasil Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 24 kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal. d. Pelaksanaan Metode Eksperimen Bila peserta didik akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan prosedur sebagai berikut : 1) Perlu dijelaskan kepada peserta didik tentang tujuan eksperimen, sisiwa harus memahami masalah-masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen. 2) Kepada peserta didik perlu dijelaskan pula tentang alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan, agar tidak mengalami kegagalan peserta didik perlu mengetahui variabel yang harus dikontrol ketat, peserta didik juga perlu memperhatikan urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung. 3) Selama proses eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan peserta didik. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. 4) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian peserta didik, mendiskusikannya dikelas dan mengevalusi dengan tes atau sekedar tanya jawab. Dalam menggunakan metode eksperimen, agar memperoleh hasil yang diharapkan, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu : Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 25 1) Persiapan Eksperimen Persiapan yang matang mutlak diperlukan, agar memperoleh hasil yang diharapkan, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu : a) Menentapkan tujuan eksperimen. b) Mempersiapkan berbagai alat atau bahan yang diperlukan. c) Mempersiapkan tempat eksperimen. d) Mempertimbangkan jumlah peserta didik dengan alat atau bahan yang ada serta daya tampung eksperimen. e) Mempertimbangkan apakah dilaksanakan sekaligus (serentak seluruh peserta didik atau secara bergiliran f) Perhatikan masalah keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau menghindari risiko yang merugikan dan berbahaya. g) Memberikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapan-tahapan yang harus dilakukan peserta didik, yang termasuk dilarang atau membahayakan. 2) Pelaksanaan Eksperimen Setelah semua persiapan kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut: a) Peserta didik memulai percobaan, pada saat peserta didik melakukan percobaan, guru mendekati untuk mengamati proses percobaan dan memberikan dorongan dan bantuan Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 26 terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi sehingga eksperimen tersebut dapat diselesaikan dan berhasil. b) Selama eksperimen berlangsung, guru hendaknya memperhatikan situasi secara keseluruhan sehingga apabila terjadi hal-hal yang menghambat dapat segera terselesaikan. 3) Tindak lanjut Eksperimen Setelah eksperimen dilakukan, kegiatan-kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut: a) Peserta didik mengumpulkan laporan eksperimen untuk diperiksa guru. b) Mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama eksperimen, memeriksa dan menyimpan kembali segala bahan dan peralatan yang digunakan. e. Kelebihan Metode Eksperimen Kelebihan metode eksperimen menurut Djamarah (2010: 84) yaitu : 1) Dengan eksperimen peserta didik terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah. Sehingga tidak mudah percaya kepada sesuatu yang belum pasti kebenarannya dan tidak mudah percaya pula kata orang, sebelum membuktikan kebenarannya. 2) Peserta didik akan lebih aktif berpikir dan berbuat, karena hal itulah yang sangat diharapkan dalam dunia pendidikan modern. Dimana Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 27 peserta didik lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru. 3) Peserta didik dalam melaksanakan proses eksperimen disamping memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat percobaan. 4) Dengan eksperimen peserta didik membuktikan sendiri kebenaran suatu teori. f. Tujuan penggunaan metode eksperimen. Untuk mendidik para peserta didik belajar memahami, mengerti sesuatu melalui kesimpulan-kesimpulan yang ditarik sendiri dari proses-proses atau kejadian-kejadian yang dialami sendiri. g. Pembelajaran IPA dengan metode ekperimen. Metode eksperimen adalah metode yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih melakukan proses secara mandiri, sehingga peserta didik sepenuhnya terlibat untuk menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variabel, merencanakan eksperimen dan memecahkan masalah yang dihadapi secara nyata melalui eksperimen peserta didik tidak menelan begitu saja sejumlah informasi yang diperoleh tetapi akan berusaha untuk mengelola perolehannya dalam percobaan yang dilakukan. Pada pembelajaran IPA dengan metode pembeajaran eksperimen, materi menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan. Materi yang dibahas adalah tentang bentuk perubahan fisik Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 28 terhadap daratan yaitu erosi, abrasi, banjir, dan longsor. Pada pembelajaran IPA dengan metode pembeajaran eksperimen ini menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran menurut Briggs dalam Anitah, S (2009: 1) meyatakan bahwa media pembelajaran pada hakekaktnya adalah peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran. Sedangkan menurut Smaldino dkk (2005) dalam anitah (2009: 2) menyatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi. B. Penelitian Yang Relevan Penelitian yang terkait dengan model pembelajaran eksperimen telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya oleh Septi Budi Sartika, (2012) “Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Sebagai Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp) Terhadap Prestasi Belajar Siswa”, Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperimental, menggunakan populasi dengan sampel 4 kelas, yaitu 3 kelas eksperimen dan 1 kelas kontrol. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil dengan menggunakan uji t dapat disimpulkan bahwa penerapan metode eksperimen mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap prestasi siswa pada materi pokok perpindahan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan metode pembelajaran eksperimen dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik. Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 29 Penelitian lain dilakukan juga oleh Yuni Rahmawati, Triyono, Imam Suyanto (2012), “Penerapan Metode Eksperimen Dengan Media Realia Dalam Peningkatan Pembelajaran IPA Bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan langkah-langkah pembelajaran metode eksperimen dengan media realia dapat meningkatkan pembelajaran belajar IPA bagi siswa kelas IV. Pada proses pembelajaran siklus I, persentase siswa mencapai 61,11%, pada siklus II 73,46%, dan pada siklus III meningkat menjadi 83,33%. Pada pra tindakan persentase ketuntasan siswa masih 0%, setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I persentase ketuntasan siswa menjadi 47,73%, pada siklus II meningkat menjadi 73,46% dan siklus III meningkat menjadi 83,33%. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran menggunakan metode pembelajaran eksperimen, dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan efektif untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru, sehingga memberikan dasar yang kuat pemilihan metode pembelajaran untuk diterapkan dalam PTK ini. C. Kerangka Pikir Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 30 Faktor yang terpenting untuk mendukung tercapainya tujuan belajar dan meningkatnya prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, model, dan metode pembelajaran. Banyak model pembelajaran yang diterapkan oleh guru akan tetapi masih banyak dijumpai beberapa guru yang masih bingung dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa SD, khususnya pada siswa kelas IVB SDN Karangdadap. Untuk memberikan suasana menyenangkan dalam belajar kepada peserta didik dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik, maka cara yang dapat ditempuh misalnya dengan mengaktifkan mereka dalam kegiatan pembelajaran IPA secara kelompok, dan melakukan suatu pengamatan Oleh karena itu dalam pembelajaran IPA, guru yang baik harus menciptakan suasana pembelajaran IPA yang menyenangkan. Siswa akan lebih berpartisipasi dalam pembelajaran IPA apabila penyajiannya baik dan menarik. Dalam hal ini menggunakan metode pembelajaran eskperimen berupaya untuk mengajak siswa lebih aktif dan dapat menemukan pengalaman belajarnya secara langsung. Dengan hal seperti itu, diharapkan prestasi belajar dan kreativitas siswa dapat meningkat. Adapun bagan kerangka pikir dari penelitian yang akan dilaksanakan: Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015 31 Kondisi Awal Tindakan Menerapkan pembelajaran inovatif dengan menerapkan pembelajaran eksperimen Kreativitas dan prestasi belajar IPA siswa kelas IVB SD Karangdadap masih rendah Hasil yang diharapkan Peningkatan kreativitas dan prestasi belajar IPA siswa kelas IVB SDN Karangdadap Bagan 2.1 Skema Kerangka Berpikir D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan pada penelitian ini yaitu penerapan metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPA materi menjelaskan pengaruh perubahan fisik terhadap daratan di kelas IVB SDN Karangdadap Tahun Pelajaran 2014/2015. Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Candra Aji Santosa, FKIP UMP, 2015