Kelompok 5 : 1. Dimas Primanda 2. Ichsan Maulana 3. Khairul Rizki 4. Mefri Lian Cindi 5. Nihayatul Fitriyah Pengertian Bank Sentral Bank sentral adalah bank yang berfungsi sebagai bank sirkulasi dan sebagai induk dari bank-bank lain (Banker of Bank). Di indonesia, bank yang bertindk sebagai bank sentral adalah Bank Indonesia. Hal ini sesuai dengan UU No. 13 tahun 1968 yang kemudian ditegaskan lagi dengan UU No. 23 tahun 1999. Perbedaan kegiatan Bank sentral dan Bank Umum Bank Sentral Lembaga yang tidak mencari keuntungan Kegiatan Bank dikelola oeh pemerintah Bertindak sebagai pengawas danpembina bank Dapat secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha bank Mengeluarkan uang kertas dan uang logam Tidak memiiki saingan Bank Umum Mengadakan badan usaha yang mencari keuntungan Umumnya secara kuantitas dimiliki dan dikelola oleh swasta Diawasi dan dibina oleh bank sentral Kegiatan oerasinya dipengaruhi oleh bank sentral Hanya dapat menciptaka uang giral Melakukan persaingan antar bank Harus memiliki rekening pada bank sentral Melayani bank pribadi maupun perusahaan masyarakat secara umum Fungsi Utama Bank Sentral 1. Bank Sentral sebagai Bank Pemerintah. a. Mengurus dan mengelola pengeluaran dan pendapatan pemerintah 2. Bank sentral sebagai bank-nya bank. a. Memberikan pinjaman kepada bank umum sebagai sumber pinjaman terakhir (Lender of the last resort). 3. Bank sentral sebagai regulator pasar uang/valas. a. Menjaga kestabilan nilai kurs mata uang. b. Mengawasi jumlah uang yang beredar, untuk menghindari masalah ekonomi (inflasi). 4. Bank Sentral sebagai bank sirkulasi. a. Menambah jumlah uang yang beredar sesuai dengan kebutuhan perekonomian. b. Mengganti uang yang sudah rusak dengan uang baru. Tugas Pokok Bank Indonesia Kebijakan Moneter Kebijakan moneter merupakan Kebijakan pemerintah untuk mengendalikan perekonomian melalui jumlah uang yang beredar yang dilakukan oleh Bank Sentral (BI). Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : 1. Kebijakan Moneter Ekspansif (Monetary Expansive Policy) Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar. 2. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary Contractive Policy) Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrument kebijakan moneter , yaitu antara lain : Open Market Operations (OPM) “Expansive Monetary Policy” • Meningkatkan jumlah uang beredar, dengan membeli kembali SBI (Sertifikat Bank Indonesia) /obligasi pemerintah • Uang beredar naik, maka suku bunga turun • Suku bunga turun, Investasi, Konsumsi, net ekspor naik. • Investasi naik, GDP riil naik, pengangguran turun • Tetapi akhirnya tingkat harga-harga naik inflasi naik; sehingga akan dilakukan kebalikannya. Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan Kebijakan Kredit Selektif Dan Kredit Longgar Kebijakan kredit selektif adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat syarat-syarat pemberian kredit. Bank sentral memberlakukan kebijakan kredit selektif jika perekonomian menunjukkan gejala-gejala inflasi. Sedangkan... Kebijakan kredit longgar adalah kebijakan bank sentral untuk menambah jumlah uang yang beredar dalam masyarakat dengan caracara memperlonggar syarat-syarat pemberian kredit. Bank sentral memberlakukan kebijakan kredit longggar jika perekonomian menunjukkan gejala-gejala deflasi. Sanering Sanering adalah kebijakan bank sentral untuk memotong nilai mata uang dalam negeri. Kebijakan ini diberlakukan apabila terjadi hiperinflasi. Sekian...