NYERI DADA YANG DIDUGA SERANGAN JANTUNG / PENYAKIT JANTUNG KORONER A. Gejala Penyakit : 1. Sifat nyeri : dada seperti ditindih, terasa berat, seperti diremas, panas / rasa terbakar, tidak dipengaruhi perubahan posisi tubuh, pusat nyeri sulit ditentukan, tidak dapat ditunjuk lokasi pasti pada 1 titik nyeri, 2. Lokasi nyeri : dibelakang tulang dada, dada bagian kiri depan dan samping, mulai dari dada kiri atas sampai dengan puting susu kiri. 3. Lama nyeri : Sangat berbahaya Î Lebih dari 15 menit (terus menerus) Berbahaya Î Lebih dari 5 menit, kurang dari 15 menit 4. Yang memperberat nyeri / pencetus nyeri : aktivitas fisik Î kerja dan olahraga, makan terlalu banyak. 5. Yang memperingan nyeri : Istirahat, minum obat isosorbid dinitrate (= Isoket, Isordil, Cedocard) 6. Faktor Risiko : a. Umur : Pada pria > 40 tahun, wanita > 50 tahun / pasca menopause b. Gemuk (Lingkar perut, yg diukur melingkari pertengahan pusat > 90 cm pada pria dan > 80 cm pada wanita. Juga disebut gemuk bila Indeks Massa Tubuh / IMT = Berat Badan (kilogram) dibagi Tinggi Badan (meter2) > 27 kg/m2 c. Perokok. d. Gangguan profil lemak tubuh (Dislipidemia), yaitu kolesterol total tinggi (> 200 mg/dl), kolesterol LDL tinggi (>130 mg/dl), kolesterol HDL rendah (< 40 mg/dl) atau trigliserida tinggi (> 200 mg/dl). e. Stress psikis & stress fisik berat, kepribadian tipe A (ambisius), Manager’s job f. Hipertensi. g. Diabetes melitus h. Riwayat keluarga dengan serangan penyakit jantung koroner / stroke. i. Kurang gerak / olahraga. j. Hiperurikemia (asam urat tinggi). k. Diet tinggi protein hewani, kurang serat, kurang vitamin B12 dan Asam Folat. 7. Penjalaran nyeri : bisa tidak menjalar atau menjalar ke lengan sampai tangan kiri, leher / rahang / gigi bagian kiri, perut kiri atas. punggung 8. Keluhan lain : berdebar-debar / denyutan jantung tak teratur, keringat dingin, sesak nafas, mual sampai muntah, nyeri uluhati, “rasa tak enak didada”, “masuk angin” / ”angin duduk” ; yg terjadi pada penderita dengan faktor2 risiko tersebut diatas. B. Pertolongan Pertama 1. Buka baju penderita, buka dasi dan benda2 yang menyempitkan jalan nafas. 2. Baringkan ditempat dengan udara bersih & sejuk, jangan dikerumuni, bawa masuk kedalam ruangan jika penderita berada diluar ruangan. Hindarkan panas matahari. 3. Ukur tekanan darahnya (jika memiliki tensimeter elektronik, mis merk Omron atau Terumo), ukur 2-3 x dengan interval 5 menit). 4. Jika tensi ≥ 100/60 mmHg, berikan asetosal minimal 160 mg (= aspillets 2 tablet @ 80 mg atau aspirin 1/2 tablet), isosorbid dinitrate / ISDN 5 mg (= Isordil, Isoket, Cedocard) Î digerus lalu ditaruh dibawah lidah. Jika penderita sebelumnya dengan “sakit maag” (sering mual, kembung, nyeri uluhati jika minum antalgin/ponstan atau alkohol) Î berikan Ranitidine tablet (150 mg), 5 menit sebelum atau bersamaan dengan pemberian aspillets dan cedocard 5. Dapat ditambahkan Simvastatin 20 mg pada penderita dengan atau tanpa riwayat Dislipidemia / gangguan kadar lemak darah. 6. Pada penderita dengan riwayat hipertensi sebelumnya dan tidak diobati teratur, tambahkan diltiazem (= Herbesser 30 mg) 1 tablet. Jika denyut nadi tangan / leher sangat cepat dan teratur (> 100 x/menit) berikan Atenolol (Tenormin) ½ tablet (1 tablet = 50 mg) atau Bisoprolol Fumarate (Concor) 1/2 tablet (1 tablet = 5 mg). 7. Jika terdapat gejala muntah2 hebat, ujung2 kaki dan tangan terasa dingin, riwayat hipertensi yang tidak diketahui sebelumnya, tensi sulit diukur dan denyut nadi tangan/leher sangat tidak teratur / sulit diraba, maka diltiazem dan atenolol atau bisoprolol tak perlu diberikan. Cukup diberikan ASPILLETS 2 tablet digerus & ditaruh dibawah lidah. 8. Segera Hubungi Ambulans Jantung RS Harapan Kita telp : (021) 5682424 atau Ambulans RSCM telp : 118. Saran: 1. Sediakan Asetosal/Aspillets, Isosorbid/Cedocard, Simvastatin dan Ranitidine dirumah anda, jika anda / keluarga memiliki RISIKO Penyakit Jantung Koroner 2. Atasi faktor risiko yg dapat kegemukan, kurang gerak, dll) dihindari (rokok, 3. Jika Anda memiliki faktor risiko seperti tersebut diatas, lakukan checkup jantung secara rutin 2-3 x/tahun. 4. Jika anda telah pernah terkena serangan jantung koroner; maka : diet, olahraga, penghindaran faktor risiko, kontrol rutin dan minum obat terutama aspillets dilakukan SEUMUR HIDUP, disamping obat lain2nya 5. OBAT YG TERUTAMA IALAH ASPILLETS. So kalau anda punya > 2 faktor risiko tersebut, please, don’t ever leave home without it DISLIPIDEMIA Definisi umum : gangguan pembentukan dan metabolisme lipid/lemak tubuh Î Faktor risiko penting Peny Jantung Koroner dan Stroke. Terdiri dari : 1. Hipertrigliseridemia (Kadar Trigliserida >200 mg/dl) 2. Gangguan Kolesterol : a. Kolesterol total (TC) > 200 mg/dL b. Kolesterol LDL (kolesterol “jahat”) > 130 mg/dL c. Kolesterol HDL (kolesterol ”baik”) < 40 mg/dL MANAJEMEN/PENGOBATAN 1. Olahraga : Jalan cepat mulai dengan 1600 meter (4x putaran lapangan sepakbola) dalam 1 jam pada minggu I, selanjutnya 3200 m dalam 1 jam pada minggu kedua. Selanjutnya 3500 meter dalam 1 jam pada minggu ke III dan 4000 meter dalam 1 jam pada minggu IV. Demikian ditingkatkan sampai tercapai target 3500 km dalam ½ jam atau 7000 meter dalam 1 jam pada minggu ke 8 yang dipertahankan seterusnya. Olahraga dilakukan minimal @ ½ jam, 4x / minggu. Usia dibawah 40 tahun Î jogging, senam aerobik. Usia > 45 tahun : Low Impact Aerobic, jalan cepat, tread mill, renang, bersepeda 2. Pengaturan makan: hindari makanan berlemak, asin, makanan awetan (mie instan, makanan kaleng), mentega, sea food (kecuali ikan laut.). Memasak dengan merebus/pepes, apabila harus menggoreng gunakan minyak jagung/minyak kedelai/minyak bunga matahari. Perbanyak makan sayuran dan buah serta kedelai. Konsultasikan jenis dan takaran makan pd ahli gizi. Salad dengan minyak zaitun Î Usahakan menurunkan berat badan dengan kedua cara diatas 3. Obat : a. Untuk Hipertrigliseridemia : Gemfibrozil 600 mg, 2 x 1 cap/hari b. Untuk Hiperkolesterolemia (kolesterol total & LDL yg tinggi) : Simvastatin 1 x 10 mg/hari malam sebelum tidur. c. Untuk Hipo HDL (HDL < 40 mg/dl) : Omega 3 Î 2-3 x 1 Cap/hari. Catatan : - Jika terdapat kolesterol total dan KOLESTEROL LDL yang tinggi + TRIGLISERIDA JUGA TINGGI. Lihat, mana yang lebih tinggi, jika kolesterol total & LDL yang lebih tinggi ==> pengobatan dimulai dengan simvastatin terlebih dulu selama 2-4 minggu. Baru setelah itu diberikan Gemfibrozil setelah Simvastatin distop. Demikian juga sebaliknya. (Simvastatin dan Gemfibrozil TIDAK BOLEH diminum bersama-sama) - Omega 3 dapat diminum bersama dengan simvastatin maupun gemfibrozil, jika kadar HDL rendah. Minyak zaitun /Olive Oil kaya Omega 3 - Periksakan kadar lipid, glukosa darah dan asam urat @ 3-4 bulan, jika anda berusia > 40 tahun, gemuk, merokok, diabetes, merokok, hipertensi, kurang gerak, mempunyai keluarga dekat dengan Penyakit jantung, stroke, diabetes, hipertensi dan kegemukan. - Target pengobatan : Kolesterol total < 160 mg/dl, LDL < 130 mg/dl, Trigliserida < 150 mg/dl, HDL > 45 mg/dl. - Pada penderita Diabetes dan penderita yang pernah kena serangan/penyakit jantung koroner atau Stroke, maka target kadar Kolesterol total < 130 mg/dl, LDL < 100 mg/dl, Trigliserida < 130 mg/dl, HDL > 45 mg/dl. - Target tekanan darah ideal ialah ≤ 130/80 mmHg. Untuk penderita Diabetes ≤ 125/75 mm Hg, asalkan ≥ 90/60 mmHg. Hiperurikemia & Artritis Gout Hiperurikemia (hyperuricemia) adalah peningkatan kadar asam urat darah (Uric Acid) diatas nilai normal. Faktor diet, keturunan, diabetes melitus, penyakit ginjal dan keganasan (kanker) berperan penting dalam terjadinya kelainan ini, Asam urat ialah hasil metabolisme basa Purin pada protein dan terutama terdapat pada inti sel tubuh kita. Sebagai patokan umum (cut-off point) kadar asam urat darah yg disebut hiperurikemia ialah > 6 mg/dl pada pria, dan > 5 mg/dl pada wanita. Meskipun demikian biasanya hiperurikemia baru di terapi jika kadar asam urat > 7,0 mg/dl. Hiperurikemia dapat menyebabkan kelainan & kerusakan sendi yang disebut artritis gout, kelainan ginjal & batu ginjal, meningkatkan kekentalan / viskositas darah (sehingga aliran darah menjadi lambat dan sirkulasi darah menjadi tidak lancar), dll. Masyarakat awam sering menganggap hiperurikemia sama dengan artritis gout, dan bermunculan berbagai obat, jamu, food supplement, pengobatan alternatif, dll untuk menurunkan kadar asam urat darah dengan maksud untuk mengatasi artritis gout. Jadi pengertian umum adalah dengan menurunkan asam urat akan menghilangkan nyeri artritis gout, padahal tidak demikian. Kenyataannya sering penderita nyeri sendi hebat akibat artritis gout memiliki kadar asam urat darah yang normal bahkan rendah. Yang terutama menentukan terjadinya serangan artritis gout ialah FLUKTUASI KADAR ASAM URAT DARAH. Jadi jika penderita sedang mengalami nyeri artritis gout dengan kadar asam urat tinggi lalu diberikan obat penurun asam urat darah, apalagi dengan dosis tinggi, justru akan menyebabkan serangan yang lebih hebat dan masif, mengakibatkan kerusakan sendi yang luas dan menyulitkan pengobatan. Pada saat seorang mengalami serangan nyeri artritis gout jangan langsung diberi obat penurun asam urat (Allopurinol = zyloric =isoric) Gejala-gejala artritis gout akut antara lain ialah : - Nyeri hebat di punggung kaki antara ibu jari kaki dan jari telunjuk (terutama), nyeri lutut, maupun siku lengan. - Nyeri hebat sekali sampai-sampai penderita tidak bisa tidur malam, kadang tidak bisa berjalan, menjerit2, keringat dingin, muntah bahkan pingsan. Sentuhan halus dengan telapak tangan pada daerah nyeri atau sentuhan kain celana panjang membuat nyeri makin hebat - Nyeri memuncak dengan cepat / mencapai maksimal pada 24 jam pertama sejak dimulainya (onset) nyeri. Nyeri dirasakan mendadak, meskipun jika diperhatikan sebenarnya nyeri telah terjadi beberapa jam sebelumnya. - Nyeri BIASANYA PADA SATU SISI (kaki/lutut kiri saja atau kanan saja), meskipun dapat juga nyeri pada kedua sisi tubuh, terutama pada artritis gout kronis - Bagian yang terkena serangan gout biasanya berwarna lebih merah dibanding dengan kulit sekitarnya, bengkak, terasa lebih hangat, tidak bisa digerakkan. Bandingkan dengan bagian yang sama pada sisi sebelahnya (bandingkan kiri dan kanan). Artritis gout kronis memiliki ciri adanya benjolan2 berisi kristal asam urat pada kaki, lutu dan siku serta bagian paling luar daun telinga (seperti ada kacang, tetapi tidak bergerak/bergulir jika diraba dengan ibu jari & telunjuk). Biasanya diluar serangan akut ada interval waktu dimana penderita merasa sehat betul dan sama sekali tidak merasa nyeri sehingga tidak menjaga diet dan tidak minum obat. Hal ini sangat keliru karena deposisi kristal asam urat dan proses perusakan sendi terus berlanjut !! Pengobatan 1, Saat terjadi serangan akut, berikan anti inflamasi non steroid (AINS), misalnya Indometasin 3 x 50 mg atau ibuprofen atau piroksikam (arpyrox) 3 x 10 atau profenid 3 x1 atau pronalges 3 x 1. Yang terbaik ialah dengan kolkhisin (RECOLFAR) 3 x 0,5 mg. Pada penderita sakit “maag” (gastritis) dan orang tua > 50 tahun, dapat minum Ranitidine ½-1 jam sebelum minum obat2 tersebut, karena obat2 tersebut dapat menyebabkan gangguan lambung berupa rasa perih dan mual. RECOLFAR menyebabkan mual yang dapat hebat, karena itu jika mual hebat dapat diberikan metoclopramide (Primperan) atau domperidon (Vometa) 3 x 1 tablet. Jika minum RECOLFAR menyebabkan muntah2 hebat, obat ini harus dihentikan. Tapi harus diingat bahwa RECOLFAR tetap yang terbaik ! 2. Setelah minum obat2 tsb selama 3-4 hari dan nyeri telah menghilang, barulah minum Allopurinol mulai dengan dosis 1 x 100 mg. RECOLFAR dapat terus diminum (bersama alopurinol) dengan dosis 2-3 x 0,25 mg (1/2 tablet) sampai 1 minggu setelah serangan nyeri terjadi. Allopurinol diminum selama 1 bulan, lalu dilakukan ulangan pemeriksaan kadar asam urat darah dan asam urat urin setiap bulan. 3. Minum air putih banyak selama minum obat2 tersebut (4,5-6 L/24 jam) untuk melarutkan kristal urat dan mencegah timbulnya batu asam urat di ginjal.. 4. Diet rendah Purin : Hindari makan jeroan, daging (kecuali IKAN LAUT), darah (marus), alkohol, emping melinjo, durian, tape, kacang2an (kecuali kedelai), kangkung dan bayam. Sawi, wortel, tomat, kailan, brokoli dan selada boleh dikonsumsi. Konsultasikan pada ahli gizi mengenai jenis, jumlah & jadwal makan diet rendah purin anda. 5. Istirahatkan sendi yang terkena selama 4 hari -1 minggu, jika terpaksa harus berjalan, gunakan kruk (crutch) atau tongkat 6. Olahraga dilakukan setelah nyeri teratasi dengan baik (setelah 5 hari - 1 minggu setelah terjadinya serangan) Untuk Artritis gout kronis : diet, minum banyak air, olahraga dan pemakaian allopurinol terus dilanjutkan. Jika benjolan kristal urat terus membesar, berarti program pengobatan tidak baik. Hati2 benjolan tersebut dapat pecah dan menyebabkan luka terinfeksi, Jangan mencoba untuk memotong/mengorek benjolan itu. Operasi dapat dilakukan hanya oleh ahli bedah berpengalaman. Untuk mengatasi kerusakan sendi yang telah terjadi mungkin diperlukan Rehabilitasi Medik/Fisioterapi. Jika kadar asam urat anda tinggi (> 5 mg/dl pada wanita, > 6 mg/dl pada pria), tetapi tanpa gejala nyeri sendi : cobalah untuk berdiet, minum banyak air & olahraga. Jika kadar asam urat > 7 mg/dl terus berlangsung (>3 bulan), meskipun anda telah berdiet Î berikan alopurinol 1 x 100 mg pagi, walau belum ada tanda2 nyeri sendi. Catatan - Meskipun tidak setuju adanya penjualan obat bebas, namun kenyataannya di Jakarta bahkan di seluruh Indonesia obat2 tersebut diatas dijual bebas di toko2 obat (coba survey ke Jatinegara dan Pasar Burung-Pramuka). Apotik2 juga bisa dimintai obat2 tsb tanpa resep. Tetapi untuk persediaan, siapa tahu tidak sempat ke dokter karena penyakit berat & akut, misalnya Peny Jantung Koroner, dimana waktu dan pertolongan pertama sangat menentukan outcome penyakit, maka saya pikir tidak salah jika kita sediakan obat2 tersebut diatas. (kadaluwarsa obat biasanya sekitar 2 tahun sejak diproduksi). - Tulisan ini cuma sekedar sharing apa yg sedikit aku ketahui, mungkin perlu utk keadaan darurat agar mortalitas penyakit2 degeneratif ini dapat ditekan. Selengkapnya konsultasikan pada dokter dan ahli gizi anda - Pemakaian “jamu pegel linu” dan “obat2 Tiongkok” saat ini tidak dianjurkan. Pada beberapa kasus yg ditemukan pada razzia Balai POM Depkes mendapatkan bahwa jamu2 tersebut berisi Anti Inflamasi Non Steroid (sejenis ponstan), atau steroid (sejenis prednison/deksametason) yang dapat merusak sendi, menyebabkan perdarahan saluran cerna/lambung, meningkatkan kadar gula darah dan dapat menginduksi hipertensi, menyebabkan pengeroposan tulang, mengganggu distribusi lemak tubuh, dan menurunkan daya tahan tubuh (rentan infeksi Semoga bermanfaat, God Bless U Mangatas SM Manalu Bagian Penyakit Dalam RS Medika Galaxi Bekasi (021) 824 14 129 s/d 133