ISSN 2354

advertisement
ISSN 2354-6948
PENERAPAN PEMBELAJARAN MELALUI MODEL MIND MAPPING MATERI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLASEMAN KECAMATAN
GENDING KABUPATEN PROBINGGO
Widodo
Guru SDN Klaseman Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo
[email protected]
(diterima: 16.05.2016, direvisi: 23.05.2016)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan penggunaan model pembelajaran mind mapping
pada materi Peraturan Perundang-undangan. Subyek adalah siswa SDN Klaseman yang terdiri dari
22 siswa. Penelitian ini dilakukan 2 siklus dengan penelitian menggunakan metode penelitian
tindakan kelas. Insrtumen yang digunakan adalah observasi dan tes. Metode Min Mapping
memiliki dampak positive dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Pada akhir siklus didapatkan
kesimpulan siswa memiliki motivasi belajar. 31,81 % (SIKLUS I) DAN 77,27 % (SIKLUS II)
Kata Kunci : Motivasi, Hasil Belajar, Metode Mind Mapping.
SDN Klaseman Kecamatan Gending Kabupaten
PENDAHULUAN
Probolinggo
Penulis mencari solusi terhadap masalah
Tahun
Pelajaran
2016/2017.
2)
penurunan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Mengetahui metode mind mapping akan bisa
PKn Kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017.
meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar pada
Penurunan prestasi tersebut diakibatkan karena
materi Peraturan Perundang-undangan pada siswa
kurangnya informasi guru terhadap perkembangan
kelas V SDN Klaseman Kecamatan Gending
metode-metode pembelajaran yang bisa memotivasi
Kabupaten Probolinggo Tahun Pelajaran 2016/2017.
siswa untuk bisa meningkatkan prestasi belajar
mereka. Salah satu metode pembelajaran yang
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan
dipakai sebagai tindakan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa Kelas V semester I pada mata pelajaran
Penelitian
PKn adalah Mind Mapping. Metode pembelajaran
Kemmis dan Taggart. Penelitian Tindakan Kelas
ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi
merupakan
belajar siswa di kelas sehingga prestasinya akan
guru di kelas tempat mengajar dengan penekanan
meningkat. Berdasarkan hal tersebut diatas penulis
pada
terdorong untuk mengadakan penelitian tindakan
proses pernbelajaran (Arikunto dkk., 2008: 58).
kelas
Pembelajaran
Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk
Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping Materi
memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran
Peraturan Perundang-undangan Pada Siswa V SD
secara
Negeri Klaseman Kecamatan Gending Kabupaten
guna dengan menemukan metode-metode dan cara-
Probolinggo”.
cara
dengan
judul
“Penerapan
tiap
Poerwodarminto (1987:335) menyatakan
Tindakan
Kelas
penelitian
(PTK)
yang
penyempurnaan
dilakukan
atau
berkesinambungan,
baru
yang
kompetensi
bisa
dasar
model
peningkatan
dan
berdaya
diterapkan
dalam
oleh
dalam
pembelajaran.
bahwa”Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai
Penelitian ini dirancang dalam dua siklus, namun
(dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”.
jika di dalam dua siklus belum mencapai target yang
diinginkan,
Berdasarkan permasalahan diatas, peneitian
maka
siklus berikutnya.
ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui penggunaan
metode mind mapping pada materi Peraturan
Perundangundangan pada siswa kelas V Semester I
63
akan
dilanjutkan
ke
Penerapan Pembelajaran Melalui…
Widodo.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua
Penjelasan alur siklus spiral di atas adalah,
siklus. Siklus I (2 x 35 menit) dilaksanakan
(1)
pada tanggal 19 Oktober 2016, dan siklus II (2 x 35
mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan
menit)
masalah,
dilaksanakan
pada
tanggal
23
Rancangan/rencana
tujuan
awal,
dan
sebelum
membuat
rencana
Nopember 2016. Jadi penelitian ini dilaksanakan
tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian
selama
dan
34
hari,
dimulai
dari
tanggal
19
perangkat
pembelajaran.
(2)
Oktober 2016 sampai dengan 23 Desember 2016.
Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang
Hasil
dilakukan
observasi
dan
studi
dokumenter
oleh
peneliti
sebagai
upaya
terhadap peserta didik kelas V pada awal tahun
mernbangun
pelajaran
didik
mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya
yang belum tuntas belajar pada materi Peraturan
metode Mind Mapping. (3) Refleksi, peneliti
Perundang-undangan sebanyak 15 siswa (68,19 %)
mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil
dari 22 siswa dan 7 siswa (31,81 %) yang telah
atau
tuntas belajar. Kualitas belajar peserta didik di
berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh
kelas masih dibawah harapan. Hal tersebut ditandai,
pengamat. (4) Rancangan/rencana yang direvisi,
peserta
berdasarkan
2016/2017
didik
bahwa
masih
suka
peserta
bergurau,
tidak
pemahaman
dampak
dari
konsep
tindakan
hasil
siswa
yang
refleksi
serta
dilakukan
dari
pengamat
memperhatikan, tidak peduli dengan materi yang
membuat
disampaikan dan mengerjakan tugas asal-asalan
dilaksanakan pada siklus berikutnya. (5) Observasi
sehingga prestasi belajarnya rendah.
dilakukan pada tiap siklus, yaitu siklus I dan siklus
Setiap siklus meliputi planning (rencana),
(tindakan),
II,
rancangan
dimana
yang
direvisi
masing-masing
siklus
untuk
dikenai
observation
perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan
(Pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah
membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri
pada
dengan tes formatif di akhir masing-masing siklus.
action.
siklus
berikutnya
adalah
perencanaan
yang sudah direvisi, pelaksanaan tindakan, observasi,
Dibuat
dan
dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran
refleksi
(Yoni,
2010
:
16S-169).
dalam
dua
siklus
Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan
yang
pendahuluan
variable yang akan diungkap dalam penelitian ini,
yang
berupa
identifikasi
telah
dilaksanakan.
permasalahan. Siklus spiral (Kemmis, 1998) dari
yaitu
tahap-tahap
tingkat konsentrasi.
penelitian
tindakan
kelas
dapat
dilihat pada gambar berikut.
SIKLUS
Klaseman
dan
variable
Kecamatan
Gending
Kabupaten
Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah
peserta
didik
Klaseman
kelas
Kecamatan
V
Gending
di
SDN
Kabupaten
Probolinggo, semester I Tahun Pelajaran 2016/2017
PELAKSANA
N
SIKLU
belajar
Probolinggo Tahun Pelajaran 2016/2017.
PENGAMAT
REFLEKSI
PERENCA
NAAN
prestasi
dua
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas V SDN
PELAKSAN
AAN
PERENCA
variable
Ada
dan berjumlah 22 siswa.
PENGA
Teknik observasi dan catatan lapangan
digunakan
REFLEKSI
untuk
menilai
proses
pembelajaran
dan peningkatan konsentrasi dan hasil belajar siswa.
Gambar 1. Alur PTK
Tes
digunakan
untuk
mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus
64
PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017
berikutnya.
Hasil-hasil
dilakukan
refleksi
penyempurnaan
dari
untuk
pada
ISSN 2354-6948
sikuls
dijadikan
penerapan
I
Skor :
bahan
siklus
x 100%
Dimana B: Skor Jawaban Benar
II.
N : Skor maksimal dari perangkat tes
Selanjtnya siklus ll dilakukan refleksi kembali
sebagai tindakan lanjutan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Instrumen Penelitian adalah cara yang
Analisis Data Siklus 1
digunakan penelitian dalam mengumpulkan data
penelitiannya.
Dalam
pengumpulan
data
penelitian
yang
ini,
teknik
digunakan
adalah
Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan
perangkat
observasi dan tes.
dilakukan
secara
deskriptif
pengajaran
kualitatif berdasar hasil observasi terhadap proses
juga
dan hasil belajar, yaitu suatu metode penelitian yang
menggambarkan
kenyataan
untuk
mengetahui
prestasi
terhadap
kegiatan
adalah
berikut:
data-data
yang
telah
siklus
dalam
bentuk
pernyataan.
pembelajaran
ini
guru.
Tahap
tindak
atau
dalam
telah
ditetapkan,
5)
yang
disesuaikan
interpretasi
dalam
skor
Probolinggo
proses
dengan
rencana
belajar
pelajaran
mengajar
yang
Pengamatan
Pada
telah
(observasi)
akhir
mengetahui
Perlu
kegiatan
proses
belajar
tingkat
keberhasilan
diketahui
bahwa
sebelurn
pembelajaran
tanpa
melalui
penerapan metode Mind Mapping, kemudian diawal
dengan
pelaksanaan
siklus
I
peneliti
memberikan pre test, sebagai data pembanding.
bentuk
Adapun
data
hasil
adalah sebagai berikut :
penafsiran skor acuan criteria). Criteria Reference
pemberian
19
pelaksanaan siklus I ini, peneliti telah rnelaksanakan
Pengambilan
penelitian ini adalah criteria reference test (
adalah
pada
dilakukan.
pernyataan. Analisis data yang digunakan dalam
Test
tanggal
siswa dalam proses belajar mengajar yang telah
di
tujuan penelitian ini. Kemudian dituangkan dalam
bentuk
Adapun
untuk
kesimpulan, dimbil berdasarkan analisis hasil-hasil
observasi
untuk
mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan
lapangan setelah siklus berakhir berdasar inferensi
yang
pada
Kabupaten
pembelajaran.
yaitu
pelaksanaan
digunakan
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan proses
merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk siklus
berikutnya
yang
dilaksanakan
dipersiapkan.
terjadi
lanjut,
I
mengacu
3)
peningkatan konsentrasi dan hasil belajar atau tidak,
4)
tingkat
jumlah siswa 22 anak. Peneliti bertindak sebagai
2)
Melakukan inferensi, yaitu menyimpulkan apakah
dalam
instrumen
Gending
Melakukan interpretasi, yaitu menafsirkan yang
diwujudkan
observasi
itu
Oktober 2016 di Kelas V SDN Klaseman Kecamatan
1)
terkumpul.
lembar
Selain
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk
pembelajaran
sebagai
mendukung.
Tahap Pelaksanaan
Melakukan reduksi, yaitu rnengecek dan mencatat
kembali
dari
mengumpulkan data dalam penelitian siklus pertama.
belajar
serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Langkah-langkahnya
yang
dipersiapkan
yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon
siswa
terdiri
konsentrasi siswa. Pengamatan dan Tes Formatif
atau
fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan
tujuan
yang
rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat
Analisa
bersifat
pembelajaran
berdasarkan
kemampuan siswa menyelesaikan soal tes. Dengan
rumus
65
penelitian
pada
siklus
I
Penerapan Pembelajaran Melalui…
Widodo.
(sebelum
Keterangan
Jumlah
Nilai
Anak
tes
formatif I diperoleh data bahwa ketuntasan belajar
Tabel 1. Hasil Tes Formatif Siklus I
No.
tindakan),
Tuntas
siswa
mengalami
peningkatan,
yaitu
dari
Tidak
41,61% menjadi 80,56%. Hasil tersebut secara
Tuntas
klasikal
masih
belum
bisa
dikatakan
tuntas
1.
91-100
karena presentase siswa yang memperoleh nilai > 75
2.
86-90
hanya
3.
81-85
2
4.
75-80
3
√
5.
60-74
2
√
6.
0-59
15
Jumlah
sebesar
persentase
sebesar
Prosentase
ketuntasan
85%.
lebih
yang
Dengan
kelemahannya
atau
kecil
dari
dikehendaki
yaitu
demikian
masalah
perlu
yang
dicari
menjadi
penyebabnya.
Setelah melakukan identifikasi masalah,
√
22
80%
7
15
31,81
68,19
%
%
maka
dapat
ditemukan
permasalahan
yang
muncul pada siklus I, yaitu: a) Sebagian kelompok
masih
bingung
terhadap
tugasnya
b)
Beberapa kelompok beranggotakan siswa-siswa yang
sudah
Data awal (pre test) ada 7 siswa dari 22
fokus
telah mencapai ketuntasan belajar dan siswa yang
tuntas
belajar
berjumlah
15
2
3
Nilai rata – rata tes formatif
Persentase ketuntasan belajar
pembelajaran
baru
yang
masalah-massalah
yang
siklus
I
diatas,
maka
penulis
dilaksanakan
pada
siklus
ll.
Cara
siklus I yang nantinya bisa mengarahkan diskusi
Hasil
kelompok
Siklus
terhadap siswa harus ditingkatkan lagi supaya
dengan baik, 2) Pengawasan
guru
pembelajaran dikelas menjadi lebih haik dan
58
Refleksi
Dalam
31,81
mengajar
%
maaping
pelaksanaan
diperoleh
kegiatan
informasi
dari
belajar
hasil
pengamatan sebagai berikut: 1) Guru kurang baik
dalam
Dengan demikian ketuntasan belajar setelah
mind
bergantung
minimal 2 siswa yang telah tuntas belajar pada
7
belajar
metode
dan
kondusif.
Jumlah siswa yang tuntas
diterapkan
malas
perbaikan, 1) Setiap kelompok harus diisi oleh
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I
1
pada
akan
Data
dan table 3 berikut ini.
Uraian
Kekurangan,
menyusun suatu perbaikan tindakan selanjutnya yang
tersebut dapat diperjelas lagi melalui hasil tes tabel 2
No.
metode
muncul
belum tuntas berjumlah 15 siswa dari 22 siswa yang
%.
siswa
Berdasarkan
Sedangkan siswa yang belum menguasai konsep atau
68,19
test.
diterapkan dalam proses pembelajaran.
ketuntasan sebanyak 7 siswa atau 31,81 %.
sebesar
b)
dengan
dijelaskan bahwa siswa yang telah mencapai
atau
pre
pada ketua kelompoknya c) Siswa belum terbiasa
siswa
atau sebesar 68,19 %. Pada tabel I diatas dapat
ada
di
pada siklus I yaitu a) kerja kelompok masih kurang
siswa yang ada atau sebesar 31,81 % yang
belum
tuntas
memotivasi
siswa
dan
dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran, 2) Guru kurang
dalam
baik
pembelajaran
kurang
jika dibendingkan dengan hasil penilaian pre test
dalam
begitu
berlangsung.
66
pengelolaan
antusias
waktu.
selama
3)
Siswa
pembelajaran
PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017
ISSN 2354-6948
Revisi
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada
Tabel 3. Hasil Tes Formatif Siklus II
siklus 1 ini masih terdapat kekurangan sehingga
No.
perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus
berikutnya.
1)
Guru
perlu
Nilai
lebih
terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas
Keterangan
Jumlah
Anak
Tuntas
Tidak
Tuntas
1.
91-100
2
√
2.
86-90
3
√
3.
81-85
5
√
4.
75-80
7
√
informasi
5.
60-74
3
√
yang dirasa perlu dan memberi catatan, 3) Guru
6.
0-59
2
√
dalam
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam
setiap
kegiatan
yang
akan
dilakukan.
2)
Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik
dengan
menambahkan
harus lebih
informasi
terampil dan
-
bersemangat
dalam
Jumlah
memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.
14
Prosentase
15
5
77,27 %
22, 73 %
Analisis Data Siklus II
Tahap Perencanaan
Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan
perangkat
pembelajaran
yang
terdiri
No.
dari
yang
mendukung.
Selain
itu
peneliti juga mempersiapkan lembar observasi
tingkat konsentrasi siswa pada pembelajaran.
1.
Nilai rata-rata tes formatif
2.
Jumlah
3.
belajar
kegiatan
belajar
mengajar
hal
ini
peneliti
pada
memperhatikan
rencana
revisi
pada
pelajaran
dengan
siklus
sehigga
I,
dan
menunjukkan
peningkatan
dengan
tujuan
77,27%
untuk
mengajar
yang
telah
bahwa
pada
siklus
II
ini
dari
siklus
I.
dengan
kata
bisa
dikategorikan
tuntas
karena
telah melebihi batas minimum ketuntasan belajar
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar
77,27%
lain ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar
Pada akhir proses belajar mengajar siswa
II
mencapai
ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami
bersamaan
formatif
belajar
belum rnencapai ketuntasan belajar. Hasil ini
dengan pelaksanaan belajar mengajar.
tes
ketuntasan
sebanyak 77,27 %. Hanya 22,73 % atau 5 siswa yang
terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi)
diberi
77,27 %
atau ada 17 siswa dari 22 siswa yang telah tuntas
kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak
dilaksanakan
17
Nilai rara-rata siswa pada tes formatif II adalah 81
bertindak
sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar
mengacu
tuntas
terjadi peningkatan prestasi belajar pada siswa.
Nopemher 2016 di Kelas V dengan jumlah siswa 22
Dalam
yang
Dari tabel diatas nampak bahwa telah
untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 23
siswa.
siswa
81
Persentase ketuntasan belajar
Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan
Hasil Siklus
II
rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat
pengajaran
Uraian
sebesar 75%.
dilakukan.
Hal ini menunjukkan bahwa metode mind
Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II.
mapping
Adapun data hasil penelitian pada siklus II
lebih
efektif
jika
dilakukan
secara
berkelanjutan dengan catatan bahwa apa yang
adalah sebagai berikut:
menjadi
67
kekurangan
pada
siklus
I
akan
Penerapan Pembelajaran Melalui…
Widodo.
diperbaiki pada siklus II. Peningkatan hasil belajar
bertanya,
pada
membimbing siswa menemukan konsep.
siklus
II
ini
dipengaruhi
oleh
adanya
3)
Guru
hendaknya
peningkaan kemampuan siswa dalam mempelajari
Pembahasan
materi
Ketuntasan Hasil belajar Siswa
pelajaran,
serta
adanya
tanggung
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan
jawab kelompok dari siswa yang lebih mampu untuk
mengajari
temannya
yang
selalu
bahwa
kurang
metode
Mind
Mapping
memiliki
mampu. Selain itu guru juga telah menginformasikan
dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar
bahwa
siswa.
setiap
akhir
pelajaran
akan
Hal
ini
dapat
dilihat
dari
semakin
diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya
mantapnya pemahaman dan penguasaan siswa
siswa lebih termotivasi untuk belajar.
terhadap materi yang telah disampaikan guru
Refleksi
(ketuntasan belajar meningkat dari siklus I dan II)
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah
terlaksana
dengan
baik
masih
siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal
kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan
telah tercapai, karena ketuntasan belajar siswa lebih
penerapan
dari 77 %.
metode
maupun
Mind
yang
yaitu masing-masing 31,81 % dan 77,27 %. Pada
Mapping.
Dari
data-data yang telah diperoleh dapat duraikan
Kemampuan
sebagai
Pembelajaran
berikut:
mengajar
1)
guru
Selama
telah
proses
belajar
melaksanakan
semua
Guru
Berdasarkan
dalam
analisis
data,
Mengelola
diperoleh
pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa
aktifitas siswa dalam proses pembelajaran metode
aspek yang belum sempurna tetapi persentase
mind mapping dalam setiap siklus mengalami
pelaksanaannya
aspek
peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap
cukup besar, 2) Berdasarkan data hasil pengamatan
peningkatan prestasi belajar dan penguasaan materi
diketahui
selama
pelajaran yang telah diterima selama ini, yaitu dapat
proses belajar berlangsung, 3) Kekurangan pada
ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata
siklus-siklus
siswa pada setiap siklus yang terus mengalami
untuk
bahwa
masing-masing
siswa
sebelumnya
aktif
sudah
mengalami
perbaikan dan peningkatan sehingga rnenjadi lebih
peningkatan.
baik, 3) Hasil berajar siswa pada siklus II
Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
mencapai ketuntasan.
Berdasarkan
Revisi Pelaksanaan
analisis
data,
diperoleh
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada
pada kompetensi dasar sumber daya alam serta
II
pemanfaatannya
siklus
ini
sudah
mengalami
banyak
untuk
kegiatan
ekonomi
kemajuan sehingga tidak membutuhkan revisi. Guru
dengan metode mind mapping yang paling dominan
telah
adalah
menerapkan
metode
mind
mapping
belajar
dengan
sesama
anggota
dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta
kelompok, mendengarkan/memperhatikan penjelasan
hasil
guru,
belajar
siswa
pelaksanaan
proses
dan
diskusi
antar
siswa/antara
belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Ada
siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa
beberapa
aktivitas siswa dapal dikategorikan aktif.
hal
yang
akan mengulang
perlu
Sedangkan untuk aktivitas guru selama
hendaknya mampu meningkatkan motivasi dan
pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah
konsentrassi siswa selama proses belajar mengajar
pembelajaran metode mind mapping dengan baik.
berlangsung,
Hal
Guru
yaitu;
harus
1)
jika
Guru
2)
metode ini
diperhatikan
lebih
dekat
ini
terlihat
dari
aktivitas
guru
yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan
dengan siswa sehingga siswa berani berpendapat dan
68
PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017
ISSN 2354-6948
mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan,
menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep
menjelaskan materi yang tidak dimengerti siswa.
dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau
memberi
mampu
umpan
memecahkan
masalah-masalah
yang
balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk
dihadapinya, 3) Untuk mendapatkan hasil yang
aktivitas di atas cukup besar.
maksimal perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut
PENUTUP
dalam waktu yang lebih lama, karena hasil penelitian
ini hanya dilakukan di kelas V SDN Klaseman
Dari penelitian dapat disimpulkan: 1)
Metode
Mind
Mapping
meningkatkan
Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo tahun
kualitas pembelajaran PKn, 2) Metode Mind
pelajaran 2016/2017, 4) Untuk penelitian yang
Mapping
serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan
memiliki
dapat
dampak
positif
dalam
agar diperoleh hasil yang lebih baik.
meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai
dengan
peningkatan
ketuntasan
belajar
siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I 31,81 % dan
DAFTAR RUJUKAN
siklus
Arikunto, s. 1996. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT.
Rineka cipta
Wibawa, 8.2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta
:
Departemen
pendidikan
Nasional
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan
Yoni, Acep. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan
Kelas. Yogyakarta: Familia.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Datta Wardana, DKK. Ilmu Pengetahuan Sosictl
Kelas 6. Jakarta: Balai Pustaka.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
2006. Kurikulum 2006 (KTSP). Jakarta: Dinas
Pendidikan Nasional
Indra, Fachrudi, Soekarto & Woeryo Kasmiran.
1970. Psikologi Pendidikan . Malang : IKIP
http://abudaud2010.blogspot.com/2010/11/pengertia
n-dan-ciri-ciri-konsentrasi.html diakses pada
tanggal 30 Mei 2013 jam 09.30
II
77,27
%,
3)
penerapan
metode
mind rnapping mempunyai pengaruh positif, yaitu
dapat
meningkatkan
konsentrasi
siswa
dalam pembelajaran PKn, 4) Metode Mind mapping
dapat
antar
menumbuhkan
siswa,
jawabkan
serta
segala
jiwa
mampu
tugas
kerjasama
mempertanggung
individu
maupun
kelompok, hal ini ditunjukkan adanya tanggung
jawab
dalam
kelompok
dimana
siswa
yang
lebih mampu mengajari temannya yang kurang
mampu.
Adapun saran peneliti adalah, 1) Untuk
melaksanakan
Metode
Mind
Mapping
memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga
guru
harus
mampu
menentukan
atau
memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan
dengan Metode Mind Mapping dalam proses
belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang
optimal,
2)
Dalam
rangka
meningkatkan
prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering
melatih
siswa
dengan
berbagai
metode
pembelajaran yang sesuai, walaupun dalam taraf
yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat
69
Download