ISSN 2354-6948 PENERAPAN PEMBELAJARAN MELALUI MODEL MIND MAPPING MATERI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLASEMAN KECAMATAN GENDING KABUPATEN PROBINGGO Widodo Guru SDN Klaseman Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo [email protected] (diterima: 16.05.2016, direvisi: 23.05.2016) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan penggunaan model pembelajaran mind mapping pada materi Peraturan Perundang-undangan. Subyek adalah siswa SDN Klaseman yang terdiri dari 22 siswa. Penelitian ini dilakukan 2 siklus dengan penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Insrtumen yang digunakan adalah observasi dan tes. Metode Min Mapping memiliki dampak positive dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Pada akhir siklus didapatkan kesimpulan siswa memiliki motivasi belajar. 31,81 % (SIKLUS I) DAN 77,27 % (SIKLUS II) Kata Kunci : Motivasi, Hasil Belajar, Metode Mind Mapping. SDN Klaseman Kecamatan Gending Kabupaten PENDAHULUAN Probolinggo Penulis mencari solusi terhadap masalah Tahun Pelajaran 2016/2017. 2) penurunan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Mengetahui metode mind mapping akan bisa PKn Kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar pada Penurunan prestasi tersebut diakibatkan karena materi Peraturan Perundang-undangan pada siswa kurangnya informasi guru terhadap perkembangan kelas V SDN Klaseman Kecamatan Gending metode-metode pembelajaran yang bisa memotivasi Kabupaten Probolinggo Tahun Pelajaran 2016/2017. siswa untuk bisa meningkatkan prestasi belajar mereka. Salah satu metode pembelajaran yang METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan dipakai sebagai tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V semester I pada mata pelajaran Penelitian PKn adalah Mind Mapping. Metode pembelajaran Kemmis dan Taggart. Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi merupakan belajar siswa di kelas sehingga prestasinya akan guru di kelas tempat mengajar dengan penekanan meningkat. Berdasarkan hal tersebut diatas penulis pada terdorong untuk mengadakan penelitian tindakan proses pernbelajaran (Arikunto dkk., 2008: 58). kelas Pembelajaran Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping Materi memperbaiki/meningkatkan praktek pembelajaran Peraturan Perundang-undangan Pada Siswa V SD secara Negeri Klaseman Kecamatan Gending Kabupaten guna dengan menemukan metode-metode dan cara- Probolinggo”. cara dengan judul “Penerapan tiap Poerwodarminto (1987:335) menyatakan Tindakan Kelas penelitian (PTK) yang penyempurnaan dilakukan atau berkesinambungan, baru yang kompetensi bisa dasar model peningkatan dan berdaya diterapkan dalam oleh dalam pembelajaran. bahwa”Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai Penelitian ini dirancang dalam dua siklus, namun (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”. jika di dalam dua siklus belum mencapai target yang diinginkan, Berdasarkan permasalahan diatas, peneitian maka siklus berikutnya. ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui penggunaan metode mind mapping pada materi Peraturan Perundangundangan pada siswa kelas V Semester I 63 akan dilanjutkan ke Penerapan Pembelajaran Melalui… Widodo. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua Penjelasan alur siklus spiral di atas adalah, siklus. Siklus I (2 x 35 menit) dilaksanakan (1) pada tanggal 19 Oktober 2016, dan siklus II (2 x 35 mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan menit) masalah, dilaksanakan pada tanggal 23 Rancangan/rencana tujuan awal, dan sebelum membuat rencana Nopember 2016. Jadi penelitian ini dilaksanakan tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian selama dan 34 hari, dimulai dari tanggal 19 perangkat pembelajaran. (2) Oktober 2016 sampai dengan 23 Desember 2016. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang Hasil dilakukan observasi dan studi dokumenter oleh peneliti sebagai upaya terhadap peserta didik kelas V pada awal tahun mernbangun pelajaran didik mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya yang belum tuntas belajar pada materi Peraturan metode Mind Mapping. (3) Refleksi, peneliti Perundang-undangan sebanyak 15 siswa (68,19 %) mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari 22 siswa dan 7 siswa (31,81 %) yang telah atau tuntas belajar. Kualitas belajar peserta didik di berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh kelas masih dibawah harapan. Hal tersebut ditandai, pengamat. (4) Rancangan/rencana yang direvisi, peserta berdasarkan 2016/2017 didik bahwa masih suka peserta bergurau, tidak pemahaman dampak dari konsep tindakan hasil siswa yang refleksi serta dilakukan dari pengamat memperhatikan, tidak peduli dengan materi yang membuat disampaikan dan mengerjakan tugas asal-asalan dilaksanakan pada siklus berikutnya. (5) Observasi sehingga prestasi belajarnya rendah. dilakukan pada tiap siklus, yaitu siklus I dan siklus Setiap siklus meliputi planning (rencana), (tindakan), II, rancangan dimana yang direvisi masing-masing siklus untuk dikenai observation perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan (Pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri pada dengan tes formatif di akhir masing-masing siklus. action. siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, pelaksanaan tindakan, observasi, Dibuat dan dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran refleksi (Yoni, 2010 : 16S-169). dalam dua siklus Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan yang pendahuluan variable yang akan diungkap dalam penelitian ini, yang berupa identifikasi telah dilaksanakan. permasalahan. Siklus spiral (Kemmis, 1998) dari yaitu tahap-tahap tingkat konsentrasi. penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut. SIKLUS Klaseman dan variable Kecamatan Gending Kabupaten Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik Klaseman kelas Kecamatan V Gending di SDN Kabupaten Probolinggo, semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 PELAKSANA N SIKLU belajar Probolinggo Tahun Pelajaran 2016/2017. PENGAMAT REFLEKSI PERENCA NAAN prestasi dua Penelitian ini dilaksanakan di Kelas V SDN PELAKSAN AAN PERENCA variable Ada dan berjumlah 22 siswa. PENGA Teknik observasi dan catatan lapangan digunakan REFLEKSI untuk menilai proses pembelajaran dan peningkatan konsentrasi dan hasil belajar siswa. Gambar 1. Alur PTK Tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus 64 PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017 berikutnya. Hasil-hasil dilakukan refleksi penyempurnaan dari untuk pada ISSN 2354-6948 sikuls dijadikan penerapan I Skor : bahan siklus x 100% Dimana B: Skor Jawaban Benar II. N : Skor maksimal dari perangkat tes Selanjtnya siklus ll dilakukan refleksi kembali sebagai tindakan lanjutan. HASIL DAN PEMBAHASAN Instrumen Penelitian adalah cara yang Analisis Data Siklus 1 digunakan penelitian dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dalam pengumpulan data penelitian yang ini, teknik digunakan adalah Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat observasi dan tes. dilakukan secara deskriptif pengajaran kualitatif berdasar hasil observasi terhadap proses juga dan hasil belajar, yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan kenyataan untuk mengetahui prestasi terhadap kegiatan adalah berikut: data-data yang telah siklus dalam bentuk pernyataan. pembelajaran ini guru. Tahap tindak atau dalam telah ditetapkan, 5) yang disesuaikan interpretasi dalam skor Probolinggo proses dengan rencana belajar pelajaran mengajar yang Pengamatan Pada telah (observasi) akhir mengetahui Perlu kegiatan proses belajar tingkat keberhasilan diketahui bahwa sebelurn pembelajaran tanpa melalui penerapan metode Mind Mapping, kemudian diawal dengan pelaksanaan siklus I peneliti memberikan pre test, sebagai data pembanding. bentuk Adapun data hasil adalah sebagai berikut : penafsiran skor acuan criteria). Criteria Reference pemberian 19 pelaksanaan siklus I ini, peneliti telah rnelaksanakan Pengambilan penelitian ini adalah criteria reference test ( adalah pada dilakukan. pernyataan. Analisis data yang digunakan dalam Test tanggal siswa dalam proses belajar mengajar yang telah di tujuan penelitian ini. Kemudian dituangkan dalam bentuk Adapun untuk kesimpulan, dimbil berdasarkan analisis hasil-hasil observasi untuk mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan lapangan setelah siklus berakhir berdasar inferensi yang pada Kabupaten pembelajaran. yaitu pelaksanaan digunakan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan proses merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk siklus berikutnya yang dilaksanakan dipersiapkan. terjadi lanjut, I mengacu 3) peningkatan konsentrasi dan hasil belajar atau tidak, 4) tingkat jumlah siswa 22 anak. Peneliti bertindak sebagai 2) Melakukan inferensi, yaitu menyimpulkan apakah dalam instrumen Gending Melakukan interpretasi, yaitu menafsirkan yang diwujudkan observasi itu Oktober 2016 di Kelas V SDN Klaseman Kecamatan 1) terkumpul. lembar Selain Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk pembelajaran sebagai mendukung. Tahap Pelaksanaan Melakukan reduksi, yaitu rnengecek dan mencatat kembali dari mengumpulkan data dalam penelitian siklus pertama. belajar serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Langkah-langkahnya yang dipersiapkan yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terdiri konsentrasi siswa. Pengamatan dan Tes Formatif atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan yang rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat Analisa bersifat pembelajaran berdasarkan kemampuan siswa menyelesaikan soal tes. Dengan rumus 65 penelitian pada siklus I Penerapan Pembelajaran Melalui… Widodo. (sebelum Keterangan Jumlah Nilai Anak tes formatif I diperoleh data bahwa ketuntasan belajar Tabel 1. Hasil Tes Formatif Siklus I No. tindakan), Tuntas siswa mengalami peningkatan, yaitu dari Tidak 41,61% menjadi 80,56%. Hasil tersebut secara Tuntas klasikal masih belum bisa dikatakan tuntas 1. 91-100 karena presentase siswa yang memperoleh nilai > 75 2. 86-90 hanya 3. 81-85 2 4. 75-80 3 √ 5. 60-74 2 √ 6. 0-59 15 Jumlah sebesar persentase sebesar Prosentase ketuntasan 85%. lebih yang Dengan kelemahannya atau kecil dari dikehendaki yaitu demikian masalah perlu yang dicari menjadi penyebabnya. Setelah melakukan identifikasi masalah, √ 22 80% 7 15 31,81 68,19 % % maka dapat ditemukan permasalahan yang muncul pada siklus I, yaitu: a) Sebagian kelompok masih bingung terhadap tugasnya b) Beberapa kelompok beranggotakan siswa-siswa yang sudah Data awal (pre test) ada 7 siswa dari 22 fokus telah mencapai ketuntasan belajar dan siswa yang tuntas belajar berjumlah 15 2 3 Nilai rata – rata tes formatif Persentase ketuntasan belajar pembelajaran baru yang masalah-massalah yang siklus I diatas, maka penulis dilaksanakan pada siklus ll. Cara siklus I yang nantinya bisa mengarahkan diskusi Hasil kelompok Siklus terhadap siswa harus ditingkatkan lagi supaya dengan baik, 2) Pengawasan guru pembelajaran dikelas menjadi lebih haik dan 58 Refleksi Dalam 31,81 mengajar % maaping pelaksanaan diperoleh kegiatan informasi dari belajar hasil pengamatan sebagai berikut: 1) Guru kurang baik dalam Dengan demikian ketuntasan belajar setelah mind bergantung minimal 2 siswa yang telah tuntas belajar pada 7 belajar metode dan kondusif. Jumlah siswa yang tuntas diterapkan malas perbaikan, 1) Setiap kelompok harus diisi oleh Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I 1 pada akan Data dan table 3 berikut ini. Uraian Kekurangan, menyusun suatu perbaikan tindakan selanjutnya yang tersebut dapat diperjelas lagi melalui hasil tes tabel 2 No. metode muncul belum tuntas berjumlah 15 siswa dari 22 siswa yang %. siswa Berdasarkan Sedangkan siswa yang belum menguasai konsep atau 68,19 test. diterapkan dalam proses pembelajaran. ketuntasan sebanyak 7 siswa atau 31,81 %. sebesar b) dengan dijelaskan bahwa siswa yang telah mencapai atau pre pada ketua kelompoknya c) Siswa belum terbiasa siswa atau sebesar 68,19 %. Pada tabel I diatas dapat ada di pada siklus I yaitu a) kerja kelompok masih kurang siswa yang ada atau sebesar 31,81 % yang belum tuntas memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, 2) Guru kurang dalam baik pembelajaran kurang jika dibendingkan dengan hasil penilaian pre test dalam begitu berlangsung. 66 pengelolaan antusias waktu. selama 3) Siswa pembelajaran PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017 ISSN 2354-6948 Revisi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada Tabel 3. Hasil Tes Formatif Siklus II siklus 1 ini masih terdapat kekurangan sehingga No. perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. 1) Guru perlu Nilai lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas Keterangan Jumlah Anak Tuntas Tidak Tuntas 1. 91-100 2 √ 2. 86-90 3 √ 3. 81-85 5 √ 4. 75-80 7 √ informasi 5. 60-74 3 √ yang dirasa perlu dan memberi catatan, 3) Guru 6. 0-59 2 √ dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. 2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan harus lebih informasi terampil dan - bersemangat dalam Jumlah memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias. 14 Prosentase 15 5 77,27 % 22, 73 % Analisis Data Siklus II Tahap Perencanaan Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri No. dari yang mendukung. Selain itu peneliti juga mempersiapkan lembar observasi tingkat konsentrasi siswa pada pembelajaran. 1. Nilai rata-rata tes formatif 2. Jumlah 3. belajar kegiatan belajar mengajar hal ini peneliti pada memperhatikan rencana revisi pada pelajaran dengan siklus sehigga I, dan menunjukkan peningkatan dengan tujuan 77,27% untuk mengajar yang telah bahwa pada siklus II ini dari siklus I. dengan kata bisa dikategorikan tuntas karena telah melebihi batas minimum ketuntasan belajar mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar 77,27% lain ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar Pada akhir proses belajar mengajar siswa II mencapai ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami bersamaan formatif belajar belum rnencapai ketuntasan belajar. Hasil ini dengan pelaksanaan belajar mengajar. tes ketuntasan sebanyak 77,27 %. Hanya 22,73 % atau 5 siswa yang terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) diberi 77,27 % atau ada 17 siswa dari 22 siswa yang telah tuntas kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak dilaksanakan 17 Nilai rara-rata siswa pada tes formatif II adalah 81 bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu tuntas terjadi peningkatan prestasi belajar pada siswa. Nopemher 2016 di Kelas V dengan jumlah siswa 22 Dalam yang Dari tabel diatas nampak bahwa telah untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 23 siswa. siswa 81 Persentase ketuntasan belajar Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan Hasil Siklus II rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat pengajaran Uraian sebesar 75%. dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa metode mind Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II. mapping Adapun data hasil penelitian pada siklus II lebih efektif jika dilakukan secara berkelanjutan dengan catatan bahwa apa yang adalah sebagai berikut: menjadi 67 kekurangan pada siklus I akan Penerapan Pembelajaran Melalui… Widodo. diperbaiki pada siklus II. Peningkatan hasil belajar bertanya, pada membimbing siswa menemukan konsep. siklus II ini dipengaruhi oleh adanya 3) Guru hendaknya peningkaan kemampuan siswa dalam mempelajari Pembahasan materi Ketuntasan Hasil belajar Siswa pelajaran, serta adanya tanggung Melalui hasil penelitian ini menunjukkan jawab kelompok dari siswa yang lebih mampu untuk mengajari temannya yang selalu bahwa kurang metode Mind Mapping memiliki mampu. Selain itu guru juga telah menginformasikan dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar bahwa siswa. setiap akhir pelajaran akan Hal ini dapat dilihat dari semakin diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya mantapnya pemahaman dan penguasaan siswa siswa lebih termotivasi untuk belajar. terhadap materi yang telah disampaikan guru Refleksi (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I dan II) Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik masih siklus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan telah tercapai, karena ketuntasan belajar siswa lebih penerapan dari 77 %. metode maupun Mind yang yaitu masing-masing 31,81 % dan 77,27 %. Pada Mapping. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan Kemampuan sebagai Pembelajaran berikut: mengajar 1) guru Selama telah proses belajar melaksanakan semua Guru Berdasarkan dalam analisis data, Mengelola diperoleh pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aktifitas siswa dalam proses pembelajaran metode aspek yang belum sempurna tetapi persentase mind mapping dalam setiap siklus mengalami pelaksanaannya aspek peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap cukup besar, 2) Berdasarkan data hasil pengamatan peningkatan prestasi belajar dan penguasaan materi diketahui selama pelajaran yang telah diterima selama ini, yaitu dapat proses belajar berlangsung, 3) Kekurangan pada ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siklus-siklus siswa pada setiap siklus yang terus mengalami untuk bahwa masing-masing siswa sebelumnya aktif sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga rnenjadi lebih peningkatan. baik, 3) Hasil berajar siswa pada siklus II Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran mencapai ketuntasan. Berdasarkan Revisi Pelaksanaan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pada kompetensi dasar sumber daya alam serta II pemanfaatannya siklus ini sudah mengalami banyak untuk kegiatan ekonomi kemajuan sehingga tidak membutuhkan revisi. Guru dengan metode mind mapping yang paling dominan telah adalah menerapkan metode mind mapping belajar dengan sesama anggota dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta kelompok, mendengarkan/memperhatikan penjelasan hasil guru, belajar siswa pelaksanaan proses dan diskusi antar siswa/antara belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Ada siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa beberapa aktivitas siswa dapal dikategorikan aktif. hal yang akan mengulang perlu Sedangkan untuk aktivitas guru selama hendaknya mampu meningkatkan motivasi dan pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah konsentrassi siswa selama proses belajar mengajar pembelajaran metode mind mapping dengan baik. berlangsung, Hal Guru yaitu; harus 1) jika Guru 2) metode ini diperhatikan lebih dekat ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan dengan siswa sehingga siswa berani berpendapat dan 68 PEDAGOGY Vol. 04 No. 01 Tahun 2017 ISSN 2354-6948 mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan, menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep menjelaskan materi yang tidak dimengerti siswa. dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau memberi mampu umpan memecahkan masalah-masalah yang balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk dihadapinya, 3) Untuk mendapatkan hasil yang aktivitas di atas cukup besar. maksimal perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut PENUTUP dalam waktu yang lebih lama, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di kelas V SDN Klaseman Dari penelitian dapat disimpulkan: 1) Metode Mind Mapping meningkatkan Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo tahun kualitas pembelajaran PKn, 2) Metode Mind pelajaran 2016/2017, 4) Untuk penelitian yang Mapping serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan memiliki dapat dampak positif dalam agar diperoleh hasil yang lebih baik. meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I 31,81 % dan DAFTAR RUJUKAN siklus Arikunto, s. 1996. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka cipta Wibawa, 8.2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Departemen pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan Yoni, Acep. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia. Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Datta Wardana, DKK. Ilmu Pengetahuan Sosictl Kelas 6. Jakarta: Balai Pustaka. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. 2006. Kurikulum 2006 (KTSP). Jakarta: Dinas Pendidikan Nasional Indra, Fachrudi, Soekarto & Woeryo Kasmiran. 1970. Psikologi Pendidikan . Malang : IKIP http://abudaud2010.blogspot.com/2010/11/pengertia n-dan-ciri-ciri-konsentrasi.html diakses pada tanggal 30 Mei 2013 jam 09.30 II 77,27 %, 3) penerapan metode mind rnapping mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam pembelajaran PKn, 4) Metode Mind mapping dapat antar menumbuhkan siswa, jawabkan serta segala jiwa mampu tugas kerjasama mempertanggung individu maupun kelompok, hal ini ditunjukkan adanya tanggung jawab dalam kelompok dimana siswa yang lebih mampu mengajari temannya yang kurang mampu. Adapun saran peneliti adalah, 1) Untuk melaksanakan Metode Mind Mapping memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan Metode Mind Mapping dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal, 2) Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran yang sesuai, walaupun dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat 69