MODUL PERKULIAHAN Kewirausahaan II Aspek Legalitas dan Hukum Usaha Dalam Bisnis Fakultas Program Studi Tatap Muka Fakultas Ilmu Komunikasi Advertising and Marketing Communication 08 Kode MK Disusun Oleh Ardhariksa Z., M.Med.Kom Abstract Kompetensi Dapat mengetahui aspek legalitas dan hukum dalam Kegiatan Bisnis Diharapkan Mahasiswa dapat mengetahui dan menerapkan aspek legalitas dan hokum dalam kegiatan bisnis ASPEK LEGALITAS DAN HUKUM DALAM BISNIS Mengurus Izin Usaha Sebagaimana disajikan pada bab sebelumnya, tidak semua badan usaha memiliki badan hukum. Firma dan CV merupakan contoh badan usaha yang tidak dikenakan kewajiban berbadan hukum. Berbadan hukum atau tidak, izin usaha dan izin-izin yang lain, seperti izin bangunan, dan izin gangguan tetap diperlukan. Oleh karena itu,suatu badan usaha dikenakan kewajiban untuk mendaftarkan usahanya (Wajib Daftar Perusahaan). Di sisi lain, apabila usaha yang akan digeluti berhubungan dengan produksi makanan atau minuman, sertifikat halal menjadi sangat penting. Izin-izin tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan pembinaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan usaha serta perlindungan terhadap konsumen. Hal ini dimaksudkan agar tercapai tertib usaha, kelancaran arus barang, pemerataan kesempatan berusaha atau kerja serta pendapatan, dan kepastian usaha. A. Jenis Izin Usaha Izin usaha yang perlu dimiliki tergantung pads jenis usahanya. Sering kali setiap daerah (pemerintah daerah) mempunyai perizinan tambahan tersendiri. Sebagai contoh, di DKI Jakarta, sebelum memperoleh Izin Mendirikan Bangunan (IMB), harus mempunyai Izin Konstruksi lebih dulu. Selain itu, setiap usaha diwajibkan melakukan Daftar Perusahaan. Hal lain yang diperlukan dalam usaha, khususnya yang bergerak dalam produksi makanan, minuman, kosmetik clan obat-obatan adalah sertifikat halal clan sertifikat BP POM. Adapun jenis izin usaha, di antaranya sebagai berikut. 1. Wajib daftar perusahaan Izin ini dikeluarkan oleh Departeman Perdagangan c.q. Kanwil Perdagangan setempat. Penclaftaran ini paling lambat dilakukan 3 bulan setelah mulai menjalankan usaha. Jika masih akan diteruskan, usaha wajib didaftarkan kembali setiap 5 tahun. a. Ketentuan wajib daftar perusahaan Pengaturan atas kewajiban untuk melakukan pendaftaran perusahaan diatur dalam UU No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (WDP). Perusahaan yang dimaksud dalam UU tersebut adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan 2016 2 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id usaha yang bersifat tetap serta terus-menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Termasuk di dalamnya adalah koperasi, perusahan yang bernaung di bawah lembaga sosial (yayasan), perusahaan perorangan, perusahaan kkil, kantor cabang, kantor pembantu, anak perusahaan, serta agen dan perwakilan dari perusahaan yang mempunyai wewenang untuk mengadakan perjanjian. Usaha yang tidak dikenakan wajib daftar perusahaan adalah perusahaan perorangan atau perusahaan kecil yang melakukan kegiatan dan memperoleh keuntungan hanya untuk memenuhi kebutuhan nafkah sehari-hari. Perusahaan kecil perorangan yang dijalankan oleh pribadi pengusahanya sendiri atau anggota keluarga yang terdekat (keluarga dalam hubungan sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun menurut garis ke, samping termasuk menantu dan ipar) tidak memerlukan izin usaha. Perusahaan yang tidak memerlukan izin usaha dan ticlak merupakan suatu badan hukum atau suatu persekutuan juga tidak dikenakan kewajiban pendaftaran tersebut. b. Prosedur pendaftaran Pendaftaran perusahaan dilakukan di Suku Dinas Perdagangan Tingkat II selaku Kantor Pendaftaran Perusahaan (KPP) Tingkat II di tempat kedudukan perusahaan. Pendaftaran tersebut wajib dilakukan oleh pemilik atau pengurus perusahaan yang bersangkutan atau clapat diwakilkan kepada orang lain dengan memberikan Surat kuasa yang sah. Apabila pemilik perusahaan tersebut lebih dari satu, cukup salah satu pemilik saja yang berkewajiban untuk melakukan pendaftaran. Pendaftaran ini clapat dilakukan oleh pemilik atau pengurus atau penanggung jawab atau kuasa perusahaan. Prosedurnya adalah sebagai berikut : o Mengisi formulir pendaftaran perusahaan (FPP) yang disediakan KPP di kantor Pemda Tingkat II. o 2016 3 Melengkapi seluruh persyaratan dengan melampirkan salinan atau fotokopi Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Surat-Surat yang diperlukan. o Membayar biaya administrasi perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. Besarnya biaya ini berbeda-beda tergantung jenis usaha dan daerahnya. Sebagai contoh, biaya pendaftaran untuk PT sebesar Rp 100.000,00 CV atau Firma Rp 25.000,00 sedangkan untuk perusahaan perorangan dan koperasi masing-masing Rp.W.000,00 clan Rp 5.000,00. o Menunggu hasil survei oleh petugas WDP setelah penyerahan FPP dan persyaratan lain. Petugas WDP akan melakukan urvey untuk meneliti langsung kebenaran semua berkas. o Apabila sudah memperoleh kebenaran berkas tersebut, KPP akan mengeivarkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). c. Syarat pendaftaran Ada beberapa syarat pendaftaran yang harus dipenuhi dalam WDP. 1) Pendaftaran Baru Persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain sebagai berikut. o Salinan atau fotokopi dokumen (akta) pendirian perusahaan, misalnya akta yang dibuat notaris untuk PT, Koperasi, CV, Firma (apabila ada). o Salinan atau fotokopi identitas pemilik /penanggungjawab /pengurus perusahaan berupa Kartu Tanda Penduduk atau paspor. o Salinan atau fotokopi izin usaha atau surat keterangan atau surat semacamnya yang diterbitkan instansi yang berwenang. Khusus untuk PT. dan Koperasi disertakan pula akta perubahan (apabila ada) clan Keputusan Pengesahan sebagai badan hukum. 2) Pembaharuan Tanda Daftar Perusahaan Pembaharuan pendaftaran perusahaan yang telah habis masa berlakunya diajukan oleh perusahaan. Pengajuan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum habis masa berlakunya dengan persyaratan sebagai berikut. o Permohonan pembaruan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) diajukan kepada KPP Tingkat II setempat dalam hal ini Kepala Suku Dinas Perindustrian dan 2016 4 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perdagangan setempat. o Melampirkan TDP asli yang akan/telah habis mass berlakunya. o Membayar Biaya Administrasi (BA-WDP) pembaharuan kepada Bank yang ditunjuk. 3) Penggantian TDP yang hilang/rusak Apabila TDP hilang atau rusak, perusahaan MOaporkan kehilangan TDP dengan melampirkan laporan kehilangan dari Kepolisian atau kerusakan dengan bukti TDP yang rusak kepada KPP Tingkat II yang mengeluarkan. Laporan ini dilakukan selambat-lambatnya 90 hari sejak kejadian. Selanjutnya, KPP Tingkat II mengeluarkan TDP pengganti. d. Sanksi hukum Wajib Daftar Perusahaan ini diatur oleh Unclang-Unclang (UU No.3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan). Pelanggaran atas peraturan ini dapat dikenakan sanksi mulai dari sanksi peringatan/teguran tertulis, pembatalan, sampai sanksi pidana lain, seperti denda dan kurungan badan. Berikut sanksi hukum yang diberikan. 1) Sanksi pembatalan TDP Tanda Daftar Perusahaan dapat dibatalkan apabila diperoleh bukti bahwa data pendaftaran perusahaan tidak benar atau dipalsukan. Proses pembatalan dilakukan setelah memberikan menjalankan usaha tidak sesuai dengan izin usaha. Pembatalan didahului dengan peringatan kepada perusahaan sebanyak 3 (tiga) kali, kemudian KPP menerbitkan Surat Keputusan Pembatalan TDP. Surat Keputusan Pembatalan disampaikan langsung kepada perusahaan atau melalui pos. Perusahaan yang membatalkan pendaftarannya diharuskan melakukan pendaftaran ulang. 2) Sanksi bagi perusahaan yang tidak mendaftarkan perusahaannya yang sengaja atau lalai tidak memenuhi kewajiban untuk mendaftarkan usahanya, diancam pidana penjara maksimum 3 (tiga) bulan kurungan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp 3.000.000 (Pasal 32). 3) Sanksi pidana pelanggaran bagi pengu saha yang melakukan atau menyuruh orang lain melakukan pendaftaran secara keliru atau tidak lengkap dalam perusahaan dengan ancaman pidana penjara maksimum 3 (tiga) bulan kurungan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp 1.500.000 (Pasal 33). 2016 5 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4) Sanksi pidana pelanggaran bagi pengusaha yang tidak memenuhi kewajiban untuk menghadap atau menolak untuk menyerahkan atau mengajukan sesuatu persyaratan atau keterangan lain untuk pendaftaran dalam daftar perusahaan dengan ancaman pidana penjara maksimum 2 (dua) bulan kurungan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp 1.000.000 (Pasal 34). 2. Persetujuan prinsip mendirikan perusahaan industri Persetujuan prinsip mendirikan perusahaan industri merupakan suatu persetujuan yang dikeluarkan pemerintah daerah (pemda) setempat untuk mendirikan perusahaan industri. Izin ini disebut juga Persetujuan Prinsip Mendirikan Perusahaan Industri. 3. Izin penggunaan tanah Dikeluarkan oleh kantor agraria pemda setempat setelah izin pembebasan tanah dimiliki. Di Jakarta, izin pembebasan tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan yang berlaku 20 tahun. 4. Izin mendirikan bangunan (IMB) usaha dan perluasan IMB dikeluarkan oleh pemda melalui dinas pengawasan pembangunan kota. Persyaratannya adalah bangunan yang didirikan sesuai gambar yang telah disahkan oleh kepala dinas. Pelaksanaan pembangunannya tidak mengganggu tempat sekitarnya. 5. Izin gangguan (HO) Hampir semua pengajuan izin selalu dimintakan untuk disertakan izin gangguan atau HO (hinder ordonantie). Disebut demikian karena izin ini untuk pertama kalinya diatur dalam Hinder Ordonantie Staatblad tahun 1926 No. 226. Izin tersebut dikeluarkan oleh bagian undang-undang gangguan pemda setempat yang wajib dimiliki perusahaan. Izin ini harus dimiliki oleh setiap badan usaha, terutama usaha yang kegiatannya menjadikan wilayah di sekitarnya menjadi ramai karena dikunjungi banyak orang atau menimbulkan hal-hal yang dapat mengganggu. Sebelum mengajukan permohonan izin ini, perusahaan wajib memiliki izin dari RT, RW, dan kelurahan setempat, dan mendapat persetujuan tidak keberatan dari tetangga (terdekat). Izin gangguan ini wajib diperbarui setiap 3 tahun sekali jika usahanya masih dilanjutkan. Beberapa persyaratan penting yang harus dipenuhi, di antaranya (a) tempat usaha dan pekarangannya harus selalu bersih, (b) hanya buka pada jam tertentu dan 2016 6 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tidak mengganggu sekitarnya, (c) menyediakan sarana pengaman, seperti pemadam kebakaran, obat-obatan, (d) disel tidak bising dan pondasi yang kuat menahan getaran. a. Prosedur pengurusan izin gangguan/HO Untuk memperoleh izin gangguan, ditempuh jalan yang panjang, yaitu mulai dari izin dari tetangga, kelurahan, kecamatan, hingga kepala daerah tingkat II. Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan izin gangguan/1-10 sangat tergantung daerah setempat dan jenis usahanya. Izin di tingkat kelurahan, misalnya, diperlukan biaya sekitar Rp 20.000, di kecamatan -sekitar Rp 100.000. Izin gangguan/HO diterbitkan oleh dinas perindustrian/perdagangan setempat sesuai keputusan walikota/bupati. Izin gangguan/HO ini berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang. Tahapannya adalah sebagai berikut 1) Mengajukan permohonan tertulis yang ditujukan ke kepala daerah tingkat II (walikota/bupati) atau pejabat yang ditunjuk dengan cara mengisi formulir yang telah disediakan oleh dinas perizinan di daerah. 2) Menyertakan/melampirkan persyaratan yang dibutuhkan, seperti: fotokopi KTP pemohon/pemilik/penanggungjawab perusahaan, dokumen upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL) untuk usaha yang menimbulkan gangguan besar, fotokopi IMB, denah tempat usaha, peta lokasi, serta gambar situasi, fotokopi pelunasan PBB, fotokopi pendirian perusahaan (akta notaris), fotokopi sertifikat atau bukti kepemilikan tanah atau surat pernyataan tidak keberatan dari peMilik atau bukti sewa (jika bukan tempat sendiri), persetujuan dari tetangga di sekitar tempat usaha dengan diketahui pejabat wilayah setempat, surat kuasa jika pengurusannya dilakukan oleh orang lain, dan izin gangguan/HO yang lama jika mengurus perpanjangan. 3) Pemeriksaan oleh petugas untuk memeriksa kebenaran informasi yang diberikan dan memastikan gangguan lingkungan dapat diatasi. 4) Penetapan restribusi diberikan jika persyaratan telah dipenuhi dan pemeriksaan sudah selesai dilakukan. Besarnya retribusi ditentukan berdasarkan lugs bangunan atau tempat usaha dan besarnya gangguan (indeks lingkungan, indeks lokasi, indeks gangguan). 2016 7 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5) Izin diterbitkan dengan cara memanggil pemohon untuk datang ke dinas perizinan untuk mengambil izin tersebut sekaligus membayar retribusinya. b. Sanksi Izin gangguan/HO dapat dicabut apabila perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan IMB selama 1 tahun, tidak membayar pajak dan atau retribusi, tidak menjalankan usaha lebih dari 2 tahun secara berturut-turut, dan terjadi pelanggaran ketentuan. 6. Izin usaha perdagangan (SIUP) Setiap usaha perlu mendapatkan surat izin usaha perdagangan (SIUP). Surat izin tersebut (SIUP) dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan dan mengisi formulir SIP (Surat Izin Permohonan) ke pemerintah daerah melalui kantor perdagangan setempat yang dilengkapi dengan syarat-syarat yang diperlukan. Izin ini dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan dan Koperasi c.q. kantor wilayah (kanwil) perdagangan daerah. Izin diperbaharui setiap 5 tahun sekali. Jika disetujui untuk melakukan usaha, pengusaha menerima 3 surat, yaitu SK menteri tentang pemberian SIUP, SIUP, clan surat keterangan identitas pemilik SIUP. a. Tujuan dan manfaat pendaftaran perusahaan Tujuan pendaftaran perusahaan adalah sebagai berikut. o Mencatat secara benar-benar keterangan suatu perusahaan meliputi o identitas, data, Berta keterangan lain tentang'perusahaan. o Menyediakan informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan. o Menjamin kepastian berusaha bagi dunia usaha. o Menciptakan iklim dunia usaha yang sehat bagi dunia usaha. o Terciptanya transparansi dalam kegiatan dunia usaha. Manfaat pendaftaran perusahaan bagi dunia usaha adalah sebagai berikut. o Merupakan ajang promosi sehingga memudahkan pemasaran produknya. o Untuk memperoleh kepastian usaha sehingga memudahkan perluasan usaha dengan adanya penanaman modal dari pihak lain yang berminat. 2016 8 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id o Membuat manajemen perusahaan lebih sehat karena masyarakat diajak berperan serta secara tidak langsung untuk mengawasi perusahaan. o Mendapatkan pembinaan dan dukungan pemerintah mengenai permodalan dengan kredit prioritas, pameran produk, serta manajemen usaha. o Memberikan kemudahan dalam kemitraan dan kerja sama usaha merger dan akuisisi, serta penyertaan modal. o Terlindungi dari praktik usaha yang tidakjujur. Manfaat pendaftaran perusahaan bagi pemerintah adalah sebagai berikut. o Memudahkan pemerintah untuk mengikuti perkembangan dunia usaha secara menyeluruh. o Memudahkan penetapan kebijaksanaan dan pengembangan usaha dalam rangka (1) bimbingan, pembinaan dan pengawasan kegiatan perusahaan, (2) penciptaan iklim usaha yang sehat dan tertib, (3) pengembangan usaha dalam rangka perkembangan ekonomi nasional, serta (4) sebagai bahan untuk menyusun kebijakan dibidang investasi, pasar modal, perbankan/perkreditan dan hutang luar negeri pihak swasta di mass mendatang. b. Syarat dan prosedur pendaftaran Pendaftaran dilakukan dengan mengisi formulir dan melengkapi persyaratannya, kemudian menyerahkan ke pemda melalui kantor perdagangan setempat. Tahapannya adalah sebagai berikut. 1. Mengisi formulir SIP. 2. Melampirkan fotokopi KTP penanggungjawab. 3. Jika penanggungjawab usaha yang diajukan adalah wanita, perlu melampirkan fotokopi kartu keluarga (KK). 4. Melampirkan surat keterangan domisili perusahaan dan atau surat izin tempat usaha (SITU) dan atau surat izin gangguan/HO. 5. Mencantumkan nomor pokok wajib pajak (NPWP). 6. Mencantumkan nomor telepon dan Stempel perusahaan. 7. Melampirkan izin teknis dari instansi terkait jika diperlukan. 2016 9 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 8. Untuk usaha yang memiliki badan hukum seperti PT, koperasi atau usaha lain yang memiliki badan hukum, perlu melampirkan fotokopi akta pendirian perusahaan dan pengesahan dari Departemen Kehakiman/Pengadilan Negeri. 9. Pas foto 3 cm x 4 cm sebanyak 2 lembar. 10. Salinan bukti pembayaran uang jaminan dan biaya administrasi. 11. Neraca awal/akhir perusahaan. 12. SK WNI/ganti nama bagi WNI keturunan asing. 13. Untuk usaha yang berkaitan dengan produksi suatu produk, perlu melampirkan pula surat pernyataan pengelolaan lingkungan (SPPLL). Selain persyaratan tersebut, Bering kali juga diminta untuk menyertakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Semua dokumen fotokopi yang dilampirkan harus disertakan dokumen aslinya untuk penelitian dan dokumen asli tersebut akan dikembalikan kepada yang bersangkutan setelah penelitian dokumen selesai. c. Perkecualian pendaftaran Menurut SK Menteri Perdagangan (No. 1458/KP/XII/84,19 Desember 1984 tentang SIUP), ada beberapa perusahaan yang tidak perlu memiliki SIUP, yaitu sebagai berikut. 1) Perusahaan yang tidak mengadakan kegiatan perdagangan dan sudah mendapatkan izin usaha dari departemen teknis yang terkait. 2) Perusahaan produksi yang didirikan dalam rangka Undang-Undang No. 6 Tahun 1968 tentang penanaman modal dalam negeri. 3) Perusahaan kecil yang tidak dikenakan wajib daftar perusahaan sebagaimana disebutkan pads bagian sebelumnya. 4) Sanksi pembekuan dan pembatalan SIUP. Usaha dapat melakukan kegiatannya secara legal setelah SIUP diterbitkan dan diterima. Namun demikian, SIUP dapat terancam dikenakan sanksi oleh Kantor Perdagangan berupa sanksi teguran atau peringatan tertulis. Apabila teguran tersebut tidak diindahkan, SIUP dapat dikenakan sanksi pembekuan atau bahkan pembatalan atau pencabutan. Sanksi tersebut akan diberikan karena beberapa alasan berikut ini. 1) Teguran atau peringatan tertulis diberikan jika: o 2016 10 perusahaan tidak memberikan data informasi kegiatan usaha serta tidak Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id membayar uang jaminan serta biaya administrasi dan o perusahaan tidak memenuhi kewajiban membayar pajak. 2) Pembekuan SIUP dapat diberikan jika: o perusahaan sedang diperiksa di pengadilan karena didakwa melakukan tindak pidana ekonomi atau didakwa melakukan tindak pidana perbuatan lain yang berkaitan dengan kegiatan usahanya clan o perusahaan telah mendapatkan surat teguran atau peringatan tertulis sebanyak tiga kali. 3) Pencabutan SIUP dapat diberikan jika: o Perusahaan telah dijatuhi pidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap oleh baclan peradilan dan o perusahaan tidak memenuhi syarat melakukan kegiatan perdagangan. Untuk mengatasi itu semua, hal utama yang harus dilakukan adalah menjaga agar sanksi tersebut tidak sampai terjadi. Namun, jika perusahaan mendapatkan teguran atau peringatan tertulis, sebaiknya segera mengurusnya ke kantor wilayah perdagangan setempat untuk mendapatkan kejelasan dan jalan keluar penyelesaiannya. SIUP yang sudah dibekukan dapat diaktifkan kembali apabila perusahaan dinyatakan tidak terlibat atau tidak bersalah atas kasus yang dituduhkan. Apabila pencabutan SIUP terjadi, perusahaan yang dikenai sanksi tersebut dapat mengajukan lagi surat permohonan setelah jangka waktu 1 tahun sejak tanggal pencabutan. Apabila izin diberikan, perusahaan tersebut akan diperlakukan sebagai perusahaan barn. 7. Izin-izin Departeman Izin dari departemen dikeluarkan oleh tiap-tiap departemen yang membawahi bidang usaha yang dijalankan. Misalnya, usaha pengolahan hasil pertanian wajib daftar ke Departeman Pertanian. Departeman Kesehatan untuk usaha yang menyangkut makananminuman clan obat-obatan. Departeman Pariwisata untuk biro-biro jasa perjalanan. Izin tersebut masing-masing diajukan melalui kanwil atau kantor dinasnya. 8. Izin memasang papan nama/reklame 2016 11 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pemasangan papan nama berukuran kecil atau spanduk kecil memang tidak membutuhkan izin. Akan tetapi, untuk memasang papan nama, seperti papan nama usaha, reklame, neon box, yang berukuran cukup besar, balk di tempat usaha maupun di tempat umum (di jalan), diperlukan izin. Izin tersebut dapat diperoleh dari pemerintah daerah setempat. 9. Sertifikat halal Sertifikat halal diperlukan bagi usaha yang bergerak di bidang produksi makanan, minuman, kosmetik, dan obat-obatan. Sertifikat halal dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah melalui pemeriksaan dan pengujian. Yang berwenang memeriksa adalah Lembaga Pengkajian Pangan, Kosmetik, dan Obatobatan MUI (LPPOM-Ul). Tujuan pelaksanaan sertifikat halal pada produk pangan, obat-obatan, dan kosmetika adalah untuk memberikan kepastian kehalalan suatu produk sehingga dapat menentramkan batin yang mengonsumsinya. a. Pengertian Yang dimaksud dengan sertifikat halal adalah fatwa tertulis MUI yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syariat islam. Sertifikat halal ini merupakan syarat untuk mencantumkan label halal. Sementara itu, yang dimaksud dengan produk halal menurut MUI adalah produk yang memenuhi syarat kehalalan sesuai syariat Islam. Pengertian kehalalan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Tidak mengandung babi atau produk-produk yang berasal dari babi. 2. Tidak mengandung bahan-bahan yang diharamkan, seperti bahanbahan yang berasal dari organ manusia, darah, dan kotoran-kotoran. 3. Semua bahan yang berasal dari hewan halal yang disembelih menurut tata cara syariat islam. 4. Semua makanan dan minuman yang ticlak mengandung khamar (alkohol). 5. Tidak menggunakan alkohol sebagai ingredient yang sengaja ditambahkan. 6. Semua tempat penyimpanan, tempat penjualan, pengolahan, tempat pengelolaan dan tempat transportasinya tidak digunakan untuk babi atau barang tidak halal lainnya. Apabila pernah digunakan untuk babi atau barang yang tidak halal lainnya, terlebih dahulu harus dibersihkan dengan tata cara yang diatur menurut syariat Islam. 2016 12 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ketentuan yang berkaitan dengan sertifikat halal yan dikeluarkan MUI tersebut termasuk di dalamnya hal-hal sebagai berikut. 1. Sertifikat halal dapat digunakan untuk pembuatan label bagi produk yang bersangkutan. Penempelan label ini harus mengikuti peraturan dari Departemen Kesehatan. 2. Pemegang sertifikat halal dari MUI bertanggung jawab memelihara kehalalan produk yang diproduksinya, clan sertifikat ini tidak dapat dipindahtangankan. 3. Sertifikat yang suclah berakhir masa berlakunya termasuk fotokopinya tidak boleh dipergunakan kembali atau dipasang untuk maksudmaksud tertentu. 4. Jika sertifikat tersebut hilang, pemegang sertifikat harus segera melaporkannya ke LPPOM-MUI. 5. Sertifikat halal yang dikeluarkan LPPOM-MUI adalah milik LPPOM-MUI. Oleh karena itu, sertifikat halal dapat diminta kembali oleh LPPOMMUI jika terjadi sesuatu hal. Pemegang sertifikat tersebut wajib untuk menyerahkannya. 6. Keputusan LPPOM-MUI yang didasarkan.atas fatwa MUI tidak dapat diganggu gugat. b. Jaminan halal dari produsen Sebelum produsen mengajukan sertifikat halal bagi produknya, terlebih dahulu dipersyaratkan untuk menyiapkan hal sebagai berikut. 1. Produsen menyiapkan suatu sistem jaminan halal (halal assurance system) yang didokumentasikan secara jelas dan rinci serta merupakan bagian dari kebijakan manajemen perusahaan. 2. Dalam pelaksanaannya, sistem jaminan halal ini diuraikan dalam bentuk panduan halal (halal manual) yang tujuannya untuk memberikan uraian sistem manajemen halal yang dijalankan produsen. Selain itu, panduan halal ini dapat berfungsi sebagai rujukan tetap dalam melaksanakan dan memelihara kehalalan produk tersebut. 3. Produsen menyiapkan prosedur baku pelaksanaan (standard operating procedure) untuk mengawasi setiap proses yang kritis agar kehalalan produknya dapat terjamin. 4. Baik panduan halal maupun prosedur baku pelaksanaan yang disiapkan harus disosialisasikan clan diuji cobs di lingkungan produsen sehingga seluruh jajaran mulai dari direksi sampai karyawan memahami betul bagaimana memproduksi produk halal dan balk. 2016 13 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5. Produsen melakukan pemeriksaan internal (audit internal) serta mengevaluasi sistem jaminan halal dilakukan sebagaiman mestinya. 6. Untuk melaksanakan butir 5, perusahaan harus mengangkat minimum seorang auditor halal internal yang beragama islam dan berasal dari bagian yang terkait dengan produksi halal. c. Proses sertifikasi halal Untuk mendapatkan sertifikat halal, seorang produsen harus mengajukan permohonan kepada MUI dengan cars mendapatkan dan mengisi formulir yang telah disediakan LPPOM-MUI. Ada 3 macam formulir yang dapat digunakan, yaitu formulir untuk (1) makanan clan minuman olahan, (2) restoran, dan (3) hewan potong. Proses sertifikasi halal yang diambil dari situs resmi MUI 1. Setiap produsen yang mengajukan sertifikat halal bagi produknya, harus mengajukan permohonan clan mengisi formulir yang telah disediakan dengan melampirkan: o Spesifikasi clan sertifikat halal bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong serta bagan alir proses, o sertifikat halal atau Surat keterangan halal dari MUI Daerah (produk lokal) atau sertifikat halal dari Lembaga Islam yang telah diakui oleh MUI (produk impor) untuk bahan yang berasal dari hewan dan turunannya, dan o sistem jaminan halal yang diuraikan dalam panduan halal beserta prosedur baku pelaksanaannya. 2. Tim Auditor LPPOM-MUI melakukan pemeriksaan/audit ke lokasi produsen setelah formulir beserta lampirannya dikembalikan ke LP POM MUI dan diperiksa kelengkapannya. Audit akan mencakup (a) manajemen produsen dalam menjamin kehalalan produk, (b) observasi lapangan, dan (c) pengambilan contoh hanya untuk bahan yang dicurigai mengandung babi atau turunannya, yang mengandung alkohol clan yang dianggap perlu. 3. Hasil audit clan hasil uji laboratorium dievaluasi dalam rapat tenaga ahli LPPOMMUI. Jika telah memenuhi persyaratan, dibuat laporan hasil audit untuk diajukan 2016 14 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kepada Sidang Komisi Fatwa MUI untuk diputuskan status kehalalannya. 4. Sidang Komisi Fatwa MUI dapat menolak laporan hasil audit jika dianggap belum memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan. 5. Sertifikat halal diterbitkan oleh MUI setelah ditetapkan status kehalalannya oleh Komisi Fatwa MUI. 6. Perusahaan yang produknya telah mendapat sertifikat halal harus mengangkat auditor halal internal sebagai bagian dari sistem jaminan halal. Jika ada perubahan dalam penggunaan bahan baku, bahan tambahan, atau bahan penolong pada proses produksinya, auditor halal internal diwajibkan segera melaporkan untuk mendapat "ketikberatan penggunaannya" Jika ada perubahaan yang terkait dengan produk halal, harus dikonsultasikan dengan LPPOM-MUI oleh auditor halal internal. 7. Keputusan MUI yang didasarkan atas fatwa MUI tidak dapat diganggu gugat. d. Masa berlaku dan perpanjangan sertifikat halal Sertifikat halal hanya berlaku selama dua tahun. Namun, untuk daging yang diekspor, surat keterangan halal diberikan untuk setiap pengapalan atau pengiriman. Selanjutnya, 3 bulan sebelum berakhir masa berlakunya sertifikat, LPPOM-MUI akan mengirimkan surat pemberitahuan kepada produsen yang bersangkutan. Setelah itu, 2 bulan sebelum berakhir masa berlakunya sertifikat, produsen harus daftar kembali untuk sertifikat halal yang bare. Bagi produsen yang tidak memperbaharuinya, tidak diizinkan menggunakan sertifikat halal tersebut dan dihapus dari daftar yang terdapat dalam majalah resmi LPPOM-MUI, Jurnal Halal. Untuk memperpanjang sertifikat halal, produsen harus mengisi formulir pendaftaran yang telah tersedia yang disesuaikan dengan perkembangan terakhir produk, Berta berkewajiban melengkapi dokumen terbaru tentang spesifikasi, sertifikat halal, dan bahan alir proses. Jika terjadi perubahan bahan baku, bahan tambahan dan penolong, dan jenis pengelompokkan produk, perubahan tersebut harus diinformasikan kepada LPPOM-MUI. Apabila sertifikat halal hilang, pemegang harus segera melaporkannya ke LPPOM-MUI. 10. Sertifikat BP POM 2016 15 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Selain sertifikat halal, untuk produk makanan,rninuman, kosmetika dan obatan diperlukan pula sertifikasi masalah kesehatan. Sertifikat BP POM dikeluarkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BP POM). BP POM bertugas melakukan pemeriksaan dan pengawasan atas adanya bahan berbahaya dalam produk makanan, minuman, dan obat-obatan yang beredar di pasaran untuk mencegah terjadinya penipuan produk pads konsumen. Untuk sertifikat BP POM ini setiap satu merek dianggap sebagai satu produk. Prosedur untuk mendapatkan sertifikat tersebut adalah sebagai berikut. a. Mendapatkan formulir dan mengisinya dengan lengkap. Formulir tersebut terdiri atas 3 jenis, yaitu formulir A, B, dan C. o Formulir A: formulir pendaftaran yang berisi data pokok pengajuan sertifikasi, seperti nama perusahaan, produk yang didaftarkan, dan alamat yang dapat dihubungi. o Formulir B: formulir yang berisi data spesifik produk, seperti surat perdagangan hingga komposisi dan mutu bahan. o Formulir C: formulir yang khusus menjelaskan kelayakan cara produksi yang didaftarkan seperti cara pengolahan, bangunan pabrik, keahlian karyawan, clan masalah higiene. b. Menyerahkan formulir yang telah diisi dengan lengkap dan dilampiri dengan dokumen atau persyaratkan yang diperlukan, seperti: o surat kuasa dari pemilik atau pimpinan perusahaan jika untuk mengurusnya diwakilkan kepada orang lain, o surat izin usaha perdagangan, dan o persyaratan lain seperti sertifikat halal, komposisi, izin industri, clan izin gangguan/HO. B. Persyaratan Izin Mendirikan Usaha Ada beberapa persyaratan yang harus cliketahui oleh pengusaha dalam mendirikan usahanya. Salah satu syaratnya adalah izin usaha. Setiap bentuk usaha akan berbeda persyaratan izinnya. Berikut akan diuraikan izin mendirikan usaha perorangan, CV, dan PT. 1. Izin mendirikan usaha perorangan 2016 16 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Untuk usaha kecil yang berupa usaha perotgan, izin usahanya lebih sederhana. Usaha kecil yang hanya dikelola sendiri dan sernata-mata untuk kebutuhan sehari-hari tidak memerlukan izin. Tahapan untuk mengurus izin tersebut adalah sebagai berikut. a. Mengajukan izin dengan mengisi formulir dan melampirkan persyaratkan yang diperlukan. b. Melengkapi dan melampirkan syarat-syarat: o fotokopi KTP pemilik/penanggungjawab perusahaan, o fotokopi surat izin tempat usaha (SITU) dari pemda jika terkena kewajiban untuk memiliki izin gangguan/HO, dan o foto 3 cm x 4 cm sebanyak 2 lembar. c. Setelah persyaratan dipenuhi, dibuat rencana kerja clan studi kelayakan. Dinas perizinan selanjutnya akan mengirimkan petugasnya untuk melakukan survei clan peninjauan di lapangan. d. Apabila di dalam formulir penclaftaran ditemukan keticlaksesuaian, hasil survei dan peninjauan di lapangan akan cligunakan sebagai dasar untuk menentukan retribusi. e. Berdasarkan hal tersebut, ditetapkan retribusi daerah dan diterbitkan surat penetapannya. f. Pembayaran retribusi clan pengambilan surat penetapan izin usaha. Setelah izin usaha diperoleh, usaha dapat mulai dioperasikan. Izin usaha ini berlaku untuk jangka waktu 5 tahun dan dapat diperpanjang. 2. Izin mendirikan CV CV atau Commanditaire Vennotschap merupakan perusahaan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih yang berperan sebagai anggota aktif dan anggota. Anggota aktif adalah anggota yang mengurus perusahaan dan melibatkan seluruh harta pribadinya, sedangkan anggota pasif merupakan anggota yang hanya menyerahkan modal saja, tetapi tidak melibatkan harta pribadinya sehingga tidak berhak mencampuri pengelolaan perusahaan. Biasanya, mendirikan CV dengan membuat akta notaris (akta otentik), kemudian menclaftarkannya ke Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang berwenang. Selanjutnya, CV akan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara.Tahapan ini biasanya diserahkan kepada notaris untuk mengurus dan menyelesaikannya. Akta notaris dibuat dengan menyebutkan para pendirinya dan peran masing- 2016 17 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id masing. Selanjutnya, dibuat ikhtisar resmi yang merupakan berkas-berkas atau data resmi yang clikeluarkan oleh pendirinya. lkhtisar resmi ini disiapkan dari akta pendirian CV sebagai berikut. 1. Pengeluaran satu atau beberapa sekutu dari wewenangnya untuk Nama lengkap, pekerjaan, dan tempat tinggal para pendiri. 2. Penetapan nama CV. 3. Keterangan mengenai CV yang menyatakan sifat CV clikernudian hari. 4. Nama sekutu yang tidak berkuasa untuk menandatangani persetujuan atas nama perusahaan. 5. Saat mulai clan berlakunya CV. 6. Klausul-klausul penting lain yang berkaitan dengan pihak ketiga terhadap sekutu pendiri. 7. Pendaftaran akta pendirian ke PN yang diberi tanggal. 8. Pembentukan kas atau uang dari CV yang khusus disediakan bagi penagih dari pihak ketiga. Jika kas sudah kosong, berlakulah tanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan. 9. bertindak atas nama persekutuan. 3. Izin mendirikan PT Perseroan Terbatas (PT) diatur oleh Undang-Undang baru, yaitu Undang-Undang No.1 Tahun 1995. Yang dimaksud dengan PT adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan usaha dengan seluruh modal dasar terbagi dalam saham yang memang dikelola untuk mencapai keuntungan yang sifatnya ekonomis. Pendiriannya dibuat dengan akta notaris dan disyahkan oleh Surat keputusan dari menteri kehakiman sebagai badan hukum. a. Prosedur pendirian PT Untuk mendirikannya, dibuat akta notaris clan mendapatkan pengesahannya dari menteri kehakiman untuk mendapatkan status sebagai badan hukum. Dengan demikian, badan usaha ini memiliki badan hukum. Setelah diterima, diumumkan dalam Berita Negara. Menteri kehakiman atas permohonan tersebut akan memberikan jawaban untuk disetujui atau tidaknya permohonan tersebut paling lama dalam 60 hari setelah diterimanya permohonan pengesahan tersebut. Jika ditolak, Menteri Kehakiman akan memberitahukan kepada pemohon secara tertulis disertai alasan penolakannya. 2016 18 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jika permohonan disetujui dan mendapatkan pengesahan dari kehakiman, pemohon wajib mendaftar dalam daftar perusahaan paling lambat 30 hari setelah tanggal pengesahan atau tanggal diterimanya laporan. Selanjutnya, direksi mengajukan permohonan pengumuman perseroan di dalam Tambahan Berita Negara dalam waktu paling lambat 30 hari terhitung sejak pendaftaran tersebut. Biaya yang diperlukan untuk mendirikan PT bervariasi berkisar antara Rp 8-10 juts, tergantung notaris clan waktu yang diperlukan. b. Akta notaris dan anggaran dasar Di dalam akta notaris, pendirian PT tercantum adanya anggaran dasar dan keterangan sebagai berikut. 1) Data pendiri. Di dalam data pendiri ini dirinci tentang informasi semua pendiri, yaitu nama lengkap, tempat/tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan pendiri. 2) Data anggota direksi dan komisaris yang pertama diangkat. Di dalam data ini dicantumkan secara rinci informasi tentang semua ang gota direksi dan komisaris yang pertama diangkat yang terdiri atas siapa saja direksi dan komisaris tersebut, lengkap dengan susunan, nama lengkap, tempat/tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal dan kewarganegaraan. 3) Data pemegang saham. Data pemegang saham meliputi informasi tentang nama lengkap, rincian jumlah saham yang diserahkan saat pendirian PT. 4) Ketentuan modal awal Pendiri pads saat mendirikan PT wajib menyediakan modal awal. Sementara itu, di dalam anggaran dasar yang terdapat di dalam akta notarris memuat hal-hal berikut ini. Nama dan tampat kedudukan perusahaan. Maksud dan tujuan serta kegiatan perusahaan. Jangka waktu berdirinya perusahaan. Masalah modal (jumlah modal dasar, modal yang ditempatkan, dan modal yang disetorkan). Masalah saham (jumlah saham,jumlah klasifikasi saham,jumlah saham setiap klasifikasi), hak-hak yang melekat pads saham, dan nilai nominalnya. Susunan direksi dan komisaris (jumlah dan nama), tata cara pemilihan, pengangkatan, penggantian, serta pemberhentiannya. 2016 19 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Masalah rapat umum pemegang saham (RUPS) seperti tempat dan tata cara penyelenggaraannya. Tata cara penggunaan laba dan pembagian deviden. Lain-lain sesuai UU PT. c. Nomor pokok wajib pajak (NPWP) Kewajiban berikutnya yang harus dilakukan adalah mendapatkan nomor pokok wajib pajak (NPWP) dari kantor pelayanan pajak. Untuk hal ini, tidak dipungut biaya. Caranya mudah, yaitu dengan mengisi formulir pendaftaran NPWP. Formulir yang telah diisi diserahkan ke kantor pajak dengan disertakan dokumen sebagai berikut. o Fotokopi akta notaris pendirian perusahaan dan perubahan terakhir. o Fotokopi KTP salah seorang pengurus bagi penduduk Indonesia atau fotokopi paspor dan surat keterangan tempat tinggal bagi orang asing. o Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang. d. Lain-lain Setelah NPWP diperoleh, perusahaan harus memiliki surat izin gangguan/HO, tanda daftar perusahaan, dan surat izin industri perdagangan. Pengurusan izin tersebut dilakukan di Dinas Perdagangan setempat. Izin gangguan diperoleh dari kelurahan, kecamatan, dan kodya/kabupaten. Daftar Pustaka 2016 20 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pustaka: Machfoedz, Mas’ud dan Mahmud Machfoedz. 2004. Kewirausahaan Suatu Pendekatan Kontemporer. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Pemasaran YKPN. Tim Penyususn Buku Kewirausahaan UNESA. 2000. Kewirausahaan. Surabaya: Unesa University Press. Sumber : http://www.rockford.edu/resource/resmgr/docs_communityed/business_model_templ ate.doc. Dari berbagai sumber 2016 21 Kewirausahaan II Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id