53 DOKTRIN ONENESS PENTACOSTALISM Yushak

advertisement
DOKTRIN ONENESS PENTACOSTALISM
Yushak Soesilo
Abstraksi
Oneness Pentacostalism adalah suatu istilah yang menunjuk
kepada suatu doktrin non-Trinitas. Doktrin Oneness menyatakan bahwa
hanya satu Allah, yaitu satu Roh yang mengejawantahkan diri-Nya
dalam banyak cara yang berbeda, termasuk sebagai Bapa, Anak, dan
Roh Kudus. Doktrin ini tentu saja berlawanan dengan doktrin Trinitas,
yang mempercayai adanya tiga oknum Allah.Penulis dalam menganalisa
pandangan teologis Oneness tersebut, menggunakan metode eksegesis
terhadap Surat Kolose 1:15-20, suatu nats yang dipakai oleh penganut
teologi Oneness untuk mendukung pandangan mereka. Dalam eksegesis
Kolose 1:15-20 dibuktikan bahwa eksistensi Anak adalah sudah ada
bersama-sama dengan Bapa sejak sebelum ada segala sesuatunya. Anak
juga aktif bersama-sama dengan Bapa dalam penciptaan. Dengan
demikian, membuktikan pandangan Oneness bahwa hanya ada satu
oknum Allah adalah tidak benar.
The Doctrine Of Oneness Pentacostalism
Abstract
Oneness Pentecostalism refers to non-trinity doctrine. Oneness
doctrin states that there is only one Lord, a singular spirit that manifests
himself in many different ways, as Father, Son, dan Holy Spirit as well.
Such doctrine absolutely contrast to Trinity doctrine, which believing in
three divine persons. This article’s writer in analizing Oneness issue
using exegesis method to the Collosians 1:15-20, a biblical text used by
Oneness believer in proving their belief. In this Collosian 1:15-20
exegesis proved that the Son was with the Father in existence before the
creation of everything. The Son was active with the Father in creation.
Thus, proves that Oneness belief of a singular divine person is not true.
Keywords: oneness pentecostalism, trinity, trinitas, eksegesa, exegese,
eksegesis, exegesis, kolose, collosians.
pengajaran Alkitab dalam satu tema
PENDAHULUAN
teologis.2 Doktrin biasanya berisi materi
Doktrin, menurut Everett F. Harrison,
dari firman Tuhan yang digunakan oleh
didefinisikan sebagai
1
Sekolah Tinggi Teologi (STT)
“Intheos” Surakarta
([email protected]).
2
Everett F. Harrison, “Doctrine,” Baker’s
Dictionary of Theology (Grand Rapids,
Michigan: Baker Book House, 1994), p. 171.
53
suatu badan untuk memformulasikan
menimbulkan perpecahan di kalangan
kebenaran teologis dan kadang-kadang
Pentakosta
dalam bentuk yang bersifat polemik.
mempertahankan bahwa doktrin Trinitas
Salah satu doktrin yang mengandung
adalah doktrin yang benar dengan yang
polemik adalah doktrin Trinitas. Doktrin
menganggap doktrin Oneness adalah
yang
doktrin yang benar.
memformulasikan
kebenaran-
kebenaran dalam firman Tuhan mengenai
Doktrin
tersebut tidak dapat disangkal adalah
dinyatakan
yang paling sering mengundang polemik,
kalangan
tiga oknum, dari satu pribadi, kuasa, dan
yang
kekekalan: Allah Bapa, Allah Anak, dan
Allah Roh Kudus). Dengan demikian,
tersebut. Itulah sebabnya sangat terbuka
untuk
membuat
dalam Trinitas dipahami adanya satu
tertentu
formulasi
Allah, tiga oknum.
sendiri
Gereja menyimpulkan bahwa Allah
menurut versi masing-masing.
harus dipahami sebagai tiga di dalam
Salah satu hasil formulasi fakta-fakta
satu. Sebuah ayat yang secara tradisional
Alkitab yang berlawanan dengan doktrin
telah disebutkan sebagai mencatat doktrin
Trinitas adalah doktrin Oneness. Secara
Tri Tunggal ini adalah 1 Yohanes 5:7;
garis besar doktrin ini merumuskan
“Sebab ada tiga yang memberi kesaksian
bahwa Allah hanya terdiri dari satu
oknum
saja,
yang
di dalam sorga: Bapa, Firman, dan Roh
kemudian
Kudus; dan ketiganya adalah satu.”
bermanisfestasi dalam tiga periode karya-
Dalam beberapa ayat Alkitab, ketiga
Nya, yaitu sebagai Bapa, sebagai Anak,
oknum illahi tersebut dihubungkan satu
dan berkarya dalam Roh Kudus. Doktrin
ini
muncul
dari
sebagian
Iman
Ghost”3 (Dalam kesatuan Trinitas ada
terdapat dalam Alkitab mengenai hal
teolog-teolog
Pengakua
ringkas
Father, God the Son, and God the Holy
Alkitab. Ajaran tersebut adalah hasil dari
kemungkinan
oleh
secara
substance, power, and eternity: God the
Tunggal memang tidak ditemukan dalam
fakta-fakta
Trinitas
Godhead there be three persons, of one
non-Kristen.
Secara eksplisit ajaran mengenai Tri
memformulasikan
tetap
Westminster (1967): “In the unity of the
baik dari kalangan orang Kristen sendiri
dari
yang
DOKTRIN TRINITAS
ketiga oknum Allah dalam satu Pribadi
maupun
antara
dengan yang lain sebagai satu kesatuan
kalangan
dan ditampilkan setara. Salah satunya
Pentakosta, sehingga doktrin ini juga
dinamakan
Kemunculan
Oneness
doktrin
Pentecostalism.
ini
tak
3
www.reformationfiles.com> Robert M.
Bowman, Jr, “Oneness Pentecostalism and the
Trinity: A Biblical Critique”.
pelak
54
gereka
ialah formula baptisan yang ditetapkan
untuk
adalah tepat.
dalam Amanat Agung, Matius 28:19-20:
memformulasikannya
5
membaptis dalam nama Bapa dan Anak
TEOLOGI ONENESS6
dan Roh Kudus. “Nama” dalam formula
1. Sejarah Oneness
baptisan tersebut adalah dalam bentuk
Gerakan
tunggal, meskipun ada tiga oknum yang
dari pertikaian besar doktrin ketika
tidak ada yang lebih rendah, atau yang
munculnya
dianggap kurang penting.
pada saat baptisan air. Orang-orang
hadir. Sang Anak dibaptis, Roh Allah
Pentakosta
turun seperti burung merpati, serta Allah
dan
ajaran
13:13, “Kasih karunia Tuhan Yesus
Trinitas
eksplisit,
bahwa
mengenai sejarah gereja. Tokoh-tokoh
tidak
sejarah gereja, seperti Dr. Curtis Ward,
namun
Perjanjian
Marvin Arnold, dan William Chalfant,
Baru
berpandangan bahwa gerakan Oneness
mengandung sangat banyak petunjuk
merupakan bentuk suksesi dari hari
tentang keilahian dan kesatuan ketiga
sehingga
menganggap
juga memiliki pandangan yang berbeda
dipersatukan dan disusun setara.
tersebut,
Trinitas
Para sarjana dalam gerakan tersebut
Dalam ayat tersebut ketiga nama itu
oknum
Trinitas
bentuk politeisme.
Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”
khususnya
baptisan
Trinitas tidak Alkitabiah dan sebagai satu
Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan
doktrin
formula
bidat. Sebaliknya, mereka yang menolak
salam berkat Paulus dalam 2 Korintus
Alkitab,
oleh
menganggap ajaran Oneness sebagai
ketiga nama Allah itu juga terdapat dalam
secara
terpecah
yang memegang keyakinan pada Trinitas
Hubungan langsung yang lain dari
dinyatakan
kemudian
pertikaian doktrinal tersebut. Mereka
pujian
tentang Sang Anak.4
Sekalipun
Pentakosta.
Trinitas dan formula yang digunakan
3:16-17), ketiga oknum Tri Tunggal
kata-kata
gerakan
Pertikaian tersebut adalah seputar doktrin
Pada saat pembaptisan Yesus (Mat.
mengucapkan
Pentecostalism
dimulai pada tahun 1914, sebagai hasil
termasuk. Ketiganya sama posisinya,
Bapa
Oneness
pertama Pentakosta dan yang kemudian
tindakan
berkembang dari generasi ke generasi
hingga
saat
successionist).
4
Millard J, Erickson, Teologi Kristen,
volume satu (Malang: Gandum Mas, 2004), hlm.
529.
5
ini
Yang
(pandangan
lainnya
Ibid., hlm. 533.
www.wikipedia.org>wiki>oneness_pentecos
talism> “Oneness Pentecostalism”.
6
55
berpandangan bahwa Pentakosta modern
baptisan yang disampaikan oleh Petrus
adalah suatu pembaharuan total dari
dalam Kisah Para Rasul 2:38, yaitu
perpisahan
yang
baptisan dalam nama Yesus Kristus,
kemudian mencapai puncaknya dalam
adalah penggenapan dari Amanat Agung
pembaharuan final dari gereja rasuli
dalam Matius 28:19.
dengan
Protestan,
(pandangan restorationist). Tokoh seperti
Pada tanggal 15 April 1914, Frank
David K. Bernard menyangkal adanya
Ewart dan Glenn Cook di hadapan umum
keterkaitan langsung antara gereja rasuli
saling membaptis dalam nama Yesus, dan
dengan gerakan Oneness pada masa
bukan dalam formula Trinitas. Peristiwa
sekarang ini.
tersebut dianggap sebagai titik awal
Seorang
Kanada
bernama
R.E.
sejarah
munculnya
Oneness
McAlister, dalam World Wide Apostolic
Pentecostalism sebagai suatu gerakan
Camp Meeting yang diselnggarakan di
tersendiri.
Aroyo Seco, California pada bulan April
mengklaim bahwa mereka telah dibaptis
1913, dalam khotbahnya mengatakan
dalam nama Yesus Kristus bahkan
bahwa, “baptisan rasuli diselenggarakan
sebelum 1914, termasuk di antaranya
dengan cara selam dan dalam satu nama,
Frank Small dan Andrew D. Urshan.
Kudus
digunakan
adalah
dalam
tidak
baptisan
Tuhan
pernah
baptisan Oneness yang menyebabkan
Kristen.”
perpecahan antara penganut Oneness
Pernyataan tersebut segere mengundang
dengan
kontroversi.
penolakan
Orang-orang
hamba
Pada dasarnya bukanlah formula
Yesus Kristus. Kata Bapa, Anak, dan
Roh
Sejumlah
Pentakosta
penganut
Pentakosta,
mereka
terhadap
tetapi
Trinitas
Oneness menandai peristiwa tersebut
itulah sebagai faktor utama perpecahan.
sebagai kebangkitan gerakan Oneness.
Di Sidang Jemaat Allah, baptisan ulang
John G. Schaepe, seorang pelayan
dalam nama Yesus telah menyebabkan
muda yang begitu tergerak dengan
munculnya reaksi keras dari banyak
pernyataan McAlister tersebut, setelah
penganut
berdoa dan membaca Alkitab sepanjang
tersebut.
malam, keesokan harinya ia berlari
memprakarsai
sepanjang camp dan berteriak bahwa ia
masalah tersebut, yang menyebabkan
telah
banyak anggota yang dibaptis Oneness
menerima
suatu
“pewahyuan”
Trinitas
J.
dalam
organisasi
Roswell
Flowers
suatu
dari
pada
dalam hal baptisan, bahwa “nama” Bapa,
mengundurkan
Anak, dan Roh Kudus adalah “Yesus
tersebut. Pada bulan Oktober 1916 dalam
Kristus.” Ia menyatakan bahwa perintah
kongres keempat Sidang Jemaat Allah,
56
diri
resolusi
organisasi
sebagian besar pemimpin yang menganut
Trinitas,
mengeluarkan
2. Doktrin Tuhan
pernyataan
Doktrin
Oneness
Pentecostalism
doktrinal yang menguatkan kebenaran
mempertahankan bahwa Tuhan adalah
dogma
tersebut
oknum yang mutlak dan tidak dapat
hamba-
dibagi-bagi.
Trinitas.
menyebabkan
Peristiwa
sepertiga
dari
Doktrin
ini menyatakan
hamba Tuhan dalam persekutuan tersebut
bahwa Allah adalah Roh yang tidak
menarik diri dan membentuk persekutuan
terlihat, yang memanifestasikan diri-Nya
Oneness. Setelah perpecahan tersebut,
dalam wujud yang dapat dilihat manusia
sebagian besar penganut Oneness relatif
melalui teofani, termasuk dalam inkarnasi
memisahkan
Yesus
diri
dari
penganut
Kristus.
Dalam
diri
Yesus,
manusia dapat melihat teofani Allah yang
Pentakosta lainnya.
terakhir,
Sebagai suatu gerakan Pentakosta
terbaik,
dan
yang
paling
sempurna (Kol. 1:15).
yang baru, pada Januari 1917 Pentakosta
Doktrin
Onenessmembentuk General Assembly of
Oneness
Pentecostalism
the Apostolic Assemblies di Eureka
menolak doktrin Trinitas sebagai sebuah
Springs, Arkansas, yang kemudian pada
penemuan
tahun 1918 muncul badan Oneness yang
alkitabiah), yang menyimpang dari ajaran
kedua, The Pentecostal Assemblies of the
monoteisme Alkitab.Oneness menolak
World
kelompok
segala konsep mengenai subordinasi,
hamba Tuhan Oneness yang terbentuk
dualisme, trinitas, maupun segala versi
setelah
dari Trinitas yang menunjuk kepada
(PAW).
tahun
menggabungkan
Beberapa
1914
diri
kemudian
dengan
PAW,
di
luar
Alkitab
(tidak
pluralitas Allah. Doktrin ini menyatakan
namun sebagian yang lainnya memilih
bahwa
untuk tetap indipenden. Perpecahan-
Tunggal Allah, namun hanya dalam
perpecahan kemudian juga muncul di
konteks bahwa Ia dilahirkan ke dunia
kalangan penganut Oneness, antara lain
melalui Maria.
Yesus
Kristus
adalah
Anak
mengenai peran wanita dalam pelayanan,
Ajaran Oneness menegaskan bahwa
penggunaan anggur dalam perjamuan
sebutan “Bapa”, “Anak”, dan “Roh
kudus, perceraian dan pernikahan, dan
Kudus” hanyalah merupakan sebutan
model baptisan air yang tepat. Masalah
yang merefleksikan manifestasi Allah
lainnya adalah adanya ketegangan rasial
Yang Esa dalam oknum yang berbeda-
dalam organisasi tersebut.
beda di jagad ini. Ketika penganut
Oneness berbicara mengenai Bapa, Anak,
dan Roh Kudus, mereka melihatnya
57
sebagai tiga perwujudan dari Allah Yang
Esa:
Bapa,
sebutan
yang
3. Soteriologi Oneness
Sama dengan doktrin soteriologi yang
berkaitan
dengan relasi sebagai orang tua; Anak
terdapat
Allah, sebagai inkarnasi Allah dalam
umumnya,
daging melalui Yesus Kristus7; Roh
bahwa semua orang dilahirkan dalam
Kudus, sebutan terhadap aktivitas Allah
tabiat
dalam Roh. Dengan kata lain, Allah
penebusan oleh Yesus Kristus manusia
dimanifestasikan sebagai Bapa dalam
memperoleh keselamatan. Keselamatan
penciptaan, Anak dalam penebusan, dan
tersebut diperoleh dari kasih karunia
Roh Kudus dalam emanensi.
melalui iman di dalam Yesus Kristus.
kekristenan
Oneness
berdosa,
Doktrin
Bapa dan Roh Kudus adalah oknum
dalam
mempertahankan
dan
Oneness
pada
hanya
juga
melalui
mengajarkan
yang satu dan sama, menurut teologi
bahwa iman tanpa ketaatan tidaklah dapat
Oneness. Mereka mengajarkan bahwa
disebut sebagai iman yang sejati, dan
Roh Kudus adalah sebutan lain bagi
untuk memperoleh keselamatan tersebut,
Allah
seseorang harus memenuhi persyaratan-
Bapa.
Sedangkan
Anak
persyaratan sebagai berikut:
(kemanusiaan Yesus) tidak ada sebelum
inkarnasi, tetapi Roh Yesus telah ada
Pertobatan
dalam kealahan-Nya sebagai Allah yang
Baptisan air di dalam nama Yesus
kekal. Bapa adalah “Roh” dan Anak
Baptisan Roh Kudus dengan
adalah “daging”. Dengan demikian, Bapa
tanda berbahasa lidah asing
bukanlah Anak, sama seperti “roh”
Oneness mempercayai bahwa Alkitab
bukanlah “daging”, tetapi Bapa adalah di
mencatat tindakan-tindakan iman tersebut
dalam Anak sebagai seluruh kepenuhan
sebagai yang diperintahkan Tuhan untuk
kealahan-Nya
memperoleh keselamatan (Yoh. 3:1-8).
Oneness
(Kol.
memandang
2:9).
Doktrin
Yesaya
Menurut
9:6
Oneness,
keselamatan
menubuatkan bahwa Sang Anak akan
adalah anugerah yang harus diterima, dan
menjadi “ Allah yang Perkasa” dan
untuk dapat menerimanya
“Bapa yang Kekal.”
harus memenuhi persyaratan-persyaratan
yang
diperintahkan
oleh
seseorang
pemberi
keselamatan (Tuhan). Tanpa memenuhi
persyaratan tersebut, maka seseorang
7
Mereka menggunakan istilah Alkitab “Anak
Allah” daripada istilah non-Alkitab “Allah
Anak”. “Anak” menunjuk baik kepada kealahan
dan kemanusiaan Yesus secara bersamaan, atau
kemanusiaan-Nya saja, tetapi tidak bagi kealahanNya saja.
tidak
dapat
menerima
anugerah
keselamatan, dan tetap dalam keadaannya
yang
58
terhilang.
Persyaratan
pertama
adalah iman yang benar kepada Yesus
formula selain formula baptisan dalam
Kristus, yang diwujudkan dalam ketaatan
nama Yesus. Meskipun Matius 28:19
terhadap perintah-perintah dan kehendak-
menunjuk adanya formula Trinitas dalam
kehendak-Nya
segi
baptisan air, namun penganut Oneness
kehidupan. Iman yang sejati selalu
mengakuinya sebagai bentuk tunggal dan
disertai
menunjuk
dalam
dengan
segala
perubahan
hidup
kepada
Yesus.
Mereka
(pertobatan) atau hidup dalam ketaatan.
mengambil 1 Korintus 1:13 sebagai bukti
Seseorang
diselamatkan
bahwa baptisan air yang sah adalah di
hanya dengan memanjatkan doa orang
dalam nama Yesus, dan bukan dalam
berdosa.
meratapi
formula Trinitas. Sebagian dari penganut
dosanya, mengakui dosa-dosanya kepada
Oneness bahkan berpendapat bahwa teks
Tuhan, memohon pengampunan dari-
Matius 28:19 sudah tidak orisinil lagi.
tidak
dapat
Seseorang
harus
Baptisan Roh Kudus yang ditandari
Nya, dan berkomitmen untuk tidak
dengan berbahasa lidah asing adalah
berbuat dosa lagi.
Baptisan air bagi Oneness adalah
perintah yang diberikan dalam Perjanjian
perlu bagi keselamatan. Oleh karena
Baru sebagai persyaratan minimal. Bagi
seseorang harus memiliki iman dan
penganut Oneness, baptisan Roh Kudus
bertobat
adalah perlu bagi keselamatan.
terlebih
dahulu
sebelum
dibaptis, maka Oneness menganggap
TINJAUAN EKSEGESIS KOLOSE
1:15-20 TERHADAP KRISTOLOGI
ONENESS PENTECOSTALISM8
bahwa baptisan anak atau baptisan dalam
paksaan adalah tidak sah. Baptisan yang
sah adalah dengan diselamkan ke dalam
Seorang pengajar Oneness, David
air.
Bernard,
Penganut Oneness percaya bahwa
sebagai berikut:
nama Yesus, dan bukan pada formula
Perhaps these scriptural passages
have a deeper meaning that can be
expressed as follows: Although the
Son did not exist at the time of
creation except as the word in the
mind of God, God use His
foreknowledge of the Son when He
created the world…the plan of the
Son was in God’s mind at creation
baptisan pada umumnya, yaitu dalam
nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Kisah
Rasul
“…hendaklah
2:38
kamu
menyatakan,
masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama
Yesus Kristus”. Menurut Oneness, tidak
ada
formula
baptisan
lainnya
untuk
mengalihbahasakan teks Kolose 1:15-17
baptisan air yang benar adalah di dalam
Para
berusaha
yang
8
Penulis mengikuti langkah-langkah
eksegesis dalam buku Gordon D. Fee, New
Testament Exegesis, edisi ketiga.
terdapat dalam Perjanjian Baru selain
59
and was necessary for creation to be
successful. Therefore, He created the
world by the Son.9
1. Konteks Sejarah Surat Kolose
Surat Kolose dikatakan sebagai surat
kembar dengan surat Efesus karena
(Mungkin bagian naskah ini memiliki
suatu makna yang lebih dalam yang
dapat diungkapkan sebagaimana
berikut: meskipun Anak belum ada
pada waktu penciptaan kecuali
sebagai firman dalam pikiran Allah,
Allah menggunakan pengetahuanNya akan masa depan mengenai Anak
ketika Ia menciptakan
dunia…rencana mengenai Anak ada
dalam pikiran Allah pada saat
penciptaan dan perlu bagi
keberhasilan penciptaan. Oleh karena
itu, Ia menciptakan dunia melalui
Anak)
adanya
Ola
bahwa
ada
membetulkan, mengkoreksi; surat Kolose
bersifat polemik, yaitu penuh dengan
argumen-argumen
dan
diskusi-diskusi
untuk mempertahankan kebenaran dalam
jemaat.10
Memperhatikan
kekhasan
tersebut,
maka
adanya
dapat
disimpulkan bahwa dalam jemaat Kolose
telah terjadi “pembelokan-pembelokan”
hal yang abstrak, yaitu hanya ada dalam
atau
pikiran Allah. Dengan kata lain, yang
paling
tidak
“kebingungan-
kebingungan” doktrinal akibat adanya
eksis dalam penciptaan hanyalah Bapa,
pengaruh
karena Anak eksistensinya baru ada
dari
doktrin-doktrin
yang
lainnya.
ketika Bapa berinkarnasi dalam diri
Kolose berada pada jalur perniagaan
tetap
dari timur, yang melaluinya agama-
dikatakan penciptaan adalah melalui
agama Asia dan barang-barang dagangan
Anak, karena Anak sudah ada dalam
Asia dibawa ke Roma. Penduduk Kolose
pemikiran Bapa.
Berikut
mencatat
antara lain: surat Kolose lebih bersifat
penciptaan belum ada, yang ada hanyalah
demikian,
Tulluan
beberapa kekhasan dalam surat Kolose,
Bernard, eksistensi Anak pada waktu
Namun
yang
terdapat di dalamnya. Namun demikian,
Dengan demikian, menurut David
Kristus.
kesamaan-kesamaan
terdiri atas orang-orang Frigia (Kol. 1:27)
ini
penulis
akan
yang memiliki latar belakang religius
meneksegesis teks yang dipakai oleh
yang sangat bersifat emosional dan
David Bernard tersebut untuk mengetahui
mistis. Mereka selalu berusaha mencari
kebenaran pendapat tersebut bahwa Anak
kepenuhan Tuhan , dan apabila ada guru-
belum eksis pada waktu penciptaan.
guru yang datang kepada mereka dengan
suatu filsafat yang menjanjikan suatu
9
www.reformationfiles.com> Edward L.
Dalcour, “Colossians 1:15-17 and Oneness
Pentecostals”.
10
Ola Tulluan, Introduksi Perjanjian Baru
(Malang: Departemen Literatur YPPII, 1999),
hlm. 187
60
sorga dan yang ada di bumi, yang
pengetahuan kebatinan tentang Tuhan,
Hal
kelihatan dan yang tidak kelihatan,
yang menimbulkan
baik singgasana, maupun kerajaan,
mereka akan terpikat olehnya.
tersebut rupanya
kekisruhan
agama
Kemungkinan
mengandung
11
di
ajaran
suatu
Kolose.
baik pemerintah, maupun penguasa;
tersebut
segala sesuatu diciptakan oleh Dia
kecenderungan
dan untuk Dia.
Yudaisme, yang diperoleh dari hubungan
17) Ia ada terlebih dahulu dari segala
orang-orang Yahudi di Asia Kecil.
sesuatu dan segala sesuatu ada di
dalam Dia.
2. Batasan Teks
18) Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah
Kolose
1:15-20
merupakan
satu
yang sulung, yang pertama bangkit
kesatuan unit dengan beberapa alasan
dari antara orang mati, sehingga Ia
sebagai berikut:
yang lebih utama
1) Unit tersebut secara khusus hanya
sesuatu.
mendiskripsikan keutamaan Kristus.
19) Karena seluruh kepenuhan Allah
2) Dalam unit tersebut hanya ada satu
berkenan diam di dalam Dia,
jenis kata ganti orang, yaitu “Dia”.
Bandingkan
20) dan oleh Dialah Ia memperdamaikan
ayat-ayat
segala sesuatu dengan diri-Nya, baik
sebelum dan sesudah unit tersebut
yang ada di bumi, maupun yang ada
yang memiliki variasi kata ganti
di sorga, sesudah Ia mengadakan
orang, seperti: Dia, kita, kamu.
pendamaian oleh darah salib Kristus.
3) Dalam
dengan
dalam segala
unit
tersebut
ditemukan
keseimbangan-keseimbangan
baris-barisnya,
seperti
4. Analisa Tata Bahasa
dalam
Kolose 1:15-20 lebih mirip sebagai
misalnya
puisi Semit dibandingkan sebagai sastra
pararelisme-pararelisme, inklusio.
Yunani. Hal tersebut dapat dikenali dari
12
3. Teks
adanya gaya bahasa tertentu, yang lazim
15) Ia adalah gambar Allah yang tidak
terdapat dalam puisi Ibrani, antara lain
kelihatan, yang sulung, lebih utama
adanya penempatan yang seimbang dari
dari segala yang diciptakan,
baris-baris (paralelismus membrorum)
16) karena
di
dalam
Dialah
telah
dan
diciptakan segala sesuatu, yang ada di
adanya
(pararelisme).
irama-irama
Hal
lain
yang
pikiran
dapat
dipakai untuk mengenalinya sebagai puisi
11
Merrill C. Tenney, Survei Perjanjian Baru
(Malang: Gandum Mas, 2003), hlm. 397.
12
Terjemahan penulis.
Ibrani adalah dari segi linguistiknya, di
61
mana terdapat istilah-istilah teologis yang
tersebut dapat disusun dalam kesejajaran
sering ditemukan dalam Perjanjian Lama.
simetris sebagai berikut:
Teks Kolose 1:15-20 dapat disusun
Dia adalah gambar Allah yang tidak
kelihatan (a)
yang sulung atas semua
ciptaan (b)
ke dalam tiga strofa (ay. 15-16; ay. 1718a; ay. 18b-20). Strofa 1 berisi pujian
bagi Kristus sebagai Allah pencipta,
Dia adalah yang awal (a’)
yang sulung dari antara
orang mati (b’)
sebagai oknum yang membawa alam
semesta ke dalam eksistensinya dan yang
mengarahkan jalan kehidupannya. Strofa
Sehingga dapat dibaca demikian: “Dia,
3 berisi pujian kepada Kristus yang di
(yang) adalah gambar Allah yang tidak
dalamnya diam seluruh kepenuhan Allah,
kelihatan, adalah yang awal, yang sulung
sebagai yang telah bangkit, di mana Ia
atas semua ciptaan (maupun) yang sulung
adalah sarana Allah untuk membawa
dari antara orang mati.” Sedangkan baris
pendamaian alam semesta kepada Allah.
“sehingga Dia yang lebih utama dari
Sedangkan
strofa
segala sesuatu” (ay. 18d) berfungsi
gagasan
sebagai baris yang merangkum dan
strofa
penghubung,
aktivitas
2,
sebagai
mengulangi
pra-eksistensi
Kristus
dan
menyimpulkan keempat baris di atas.
kemudian menegaskan bahwa Ia adalah
Dengan demikian nampak jelas bahwa
penguasa yang mempersatukan, yang
eksistensi
memelihara harmonisasi alam semesta.
penciptaan adalah nyata ada, karena oleh
Anak
pada
peristiwa
Keseimbangan baris antara strofa 1
Paulus deskripsi eksistensi oknum dalam
dengan strofa 3 dapat dilihat dalam
penciptaan tersebut dipararelkan dengan
kalimat o[j evstin eivkw.n tou/ qeou/ tou/
eksistensi Kristus sebagai yang telah
avora,tou (“Dia adalah gambar Allah yang
bangkit dari kematian, yang bagi orang
tidak
Kristen tidak ada keraguan sama sekali.
kelihatan”,
ay.
15)
yang
Selanjutnya, masih dalam strofa 1 dan
berkorespondensi dengan o[j evstin avrch,
terdapat
kiasme13
(pararelisme
(“Dia adalah yang awal”, ay. 18b). Juga
3,
dalam prwto,tokoj pa,shj kti,sewj (“yang
menyilang) antara ayat 16e dengan ayat
sulung atas semua ciptaan”, ay. 15b)
20a sebagai berikut:
16e. “segala sesuatu telah diciptakan
melalui-Nya
yang pararel dengan prwto,tokoj evk tw/n
nekrw/n (“yang sulung dari antara orang
mati”, ay. 18c). Dari masing-masing dua
13
Sering disebut juga sebagai
pararelisme bercermin, karena baris-baris yang
saling berhadapan dalam kesejajarannya, seperti
sedang bercermin.
baris awal pada strofa 1 dan strofa 3
62
20a. “melalui-Nya Ia
memperdamaikan segala sesuatu”
diciptakan” berarti peristiwa tersebut
16e. a : ta. pa,nta (“segala
sesuatu”)
b : diV auvtou/ (“melalui-Nya”)
tetapi subjek yang sama tersebut sekarang
sudah dilakukan oleh subjek (Kristus)
masih aktif. Dengan demikian, dapat
ditarik kesimpulan bahwa Anak telah
20a. b’ : diV auvtou/ (“melalui-Nya”)
a’ : ta. pa,nta (“segala
sesuatu”)
menciptakan
segala
sesuatu,
tetapi
eksistensi Anak juga masih tetap ada
sampai sekarang, dan Anak yang telah
Frase ta. pa,nta (“segala sesuatu”)
berada
pada
baris-baris
tepi,
menciptakan segala sesuatu itupun juga
yang
adalah Kristus yang memperdamaikan
berfungsi untuk membingkai dua baris
segala sesuatu.
yang ada di tengah (b/b’). Keempat baris
tersebut
dapat
dibaca
satu
sesuatu”, strofa 1 dan 3 secara sejajar
kesatuan, sebagai berikut: “segala sesuatu
telah memberikan identifikasinya. Setiap
/ telah diciptakan melalui-Nya / dan
induk kalimat dari kalimat majemuk yang
melalui-Nya Ia memperdamaikan / segala
ada di ayat 15 dan 18 selalu diikuti
sesuatu.” Kata kerja yang ada dalam dua
dengan anak kalimat yang didahului
baris yang ada di tengah adalah e;ktistai
dengan kata o[ti (“karena”): o[ti evn auvtw/|
(“telah
yang
evkti,sqh ta. pa,nta (“karena di dalam
bertense perfect , yang berpasangan
Dialah telah diciptakan segala sesuatu”,
avpokatalla,xai
ay. 16) dan o[ti evn auvtw/| euvdo,khsen pa/n
diciptakan”,
ay.
dalam
Mengenai identifikasi dari “segala
16e),
14
dengan
kata
kerja
(“memperdamaikan”,
ay.
20a),
yang
to. plh,rwma katoikh/sai(“karena seluruh
bertense aorist . Subjek dari kedua kata
kepenuhan Allah berkenan dia di dalam
kerja tersebut adalah sama, yaitu Dia
Dia”, ay. 19). Masing-masing anak
(Kristus). Namun perhatikan bahwa tense
kalimat tersebut memiliki pasangan yang
dari keduanya berbeda. Tense aorist pada
sejajar: evn toi/j ouvranoi/j (“di sorga”) dan
kata “memperdamaikan” berarti bahwa
evpi. th/j gh/j (“di bumi). Perhatikanlah
15
peristiwa
tersebut
telah
terjadi.
juga bahwa yang menarik adalah Paulus
Sedangkan tense perfect pada kata “telah
menyusun ayat 16bc dalam satu pola
menyilang:
14
Tense perfect dalam bahasa Yunani
dipakai untuk menyatakan suatu keadaan yang
sekarang ada sebagai akibat dari sesuatu yang
telah dilakukan sebelumnya.
15
Tense aorist adalah untuk menyatakan
bahwa sesuatu hal pernah terjadi atau pernah
dilakukan. Tidak menyatakan terus menerus atau
berulang kali dilakukan.
a : yang ada di sorga
b : yang ada di bumi
b’ : yang kelihatan
63
sesuatunya. Melalui Anak segala sesuatu
a’ : yang tidak kelihatan
sehingga dapat dibaca: “yang di sorga /
diciptakan, dan melalui-Nya juga segala
yang ada di bumi / yang kelihatan / yang
sesuatu dipelihara eksistensinya.
tidak kelihatan.” Paulus melalui susunan
5. Analisa Kata-Kata
baris tersebut seperti sedang menyatakan
Konteks
dari
kata
eivkw.n
urutan eksistensi Anak (Kristus), yaitu
(“gambar”)dalam ayat 15 dapat ditelururi
dari yang ada di sorga kemudian turun ke
dalam teks Perjanjian Lama, seperti
bumi melalui inkarnasi sehingga wujud-
dalam Amsal 8:22. Menurut Amsal 8:22,
Nya dapat dilihat oleh manusia dan yang
hikmat ada bersama-sama dengan Allah
sekarang tidak kelihatan lagi karena telah
pada
kembali ke sorga.
menciptakan dunia. Paulus memakai
Strofa 2 adalah strofa pusat, strofa
konteks
permulaan
tersebut
karya-Nya
untuk
dalam
menjelaskan
kesimpulan dari keseluruhan struktur
mengenai eksistensi Anak yang telah ada
Kolose 1:15-20. Kesatuan dari strofa dua
sejak dari semula, karena Anak telah ada
dapat dikenali dengan mudah dengan
sebelum segala sesuatunya, sama seperti
16
adanya inklusio :
hikmat yang ada bersama-sama dengan
Ay. 17. kai. auvto,j evstin pro. pa,ntwn
Allah pada waktu penciptaan. Namun
Ay. 18. kai. auvto,j evstin h` kefalh.
demikian, ada perbedaan antara Anak
yang
dengan hikmat. Hikmat bukanlah Allah,
menyimpulkan keseluruhan bagian dari
tetapi hikmat menuntun seseorang untuk
Kolose
ini
mengenal Allah (Ams. 8:35). Hikmat ada
yaitu
batasnya, ia tidak kekal (Pkh. 2:12-19).
eksistensi-Nya segala sesuatu ada hingga
Sedangkan Anak adalah Allah, dan
sampai
keharmonisan
eksistensi-Nya
dan
dengan
tersebut didukung dalam tulisan-tulisan
demikian Ia menjadi yang utama dari
lainnya dalam Perjanjian Baru (Ibr. 1:3;
segala sesuatu.
Yoh. 1:18).
Strofa
ini
1:15-20.
disampaikan
seluruh
menjadi
Ia
bagian
Dalam
aktivitas
mengatur
ciptaan-Nya
bagian
Anak,
bersifat
kekal.
Hal
Dengan demikian, dari keseluruhan
Istilah prwto,tokoj (“yang sulung”)
analisis tata bahasa Kolose 1:15-20
sering digunakan dalam LXX (130 kali),
didapati bahwa eksistensi Anak sudah
sebagian besar dalam silsilah-silsilah dan
ada sejak dari semula, sebelum segala
narasi-narasi sejarah, untuk menunjukkan
keutama dalam suatu posisi. Demikian
16
Inklusio adalah pembingkaian, di mana
baris awal diulang kembali seluruhnya atau
sebagian pada baris akhir.
juga dalam Perjanjian Baru, kata tersebut
juga menunjuk kepada keutamaan (Rm.
64
8:29; 1 Kor. 15:20; Kis. 26:23; Why.
7. Kesimpulan Eksegesis
1:5). Sebagai prwto,tokoj Kristus adalah
Eksegesis
Kolose
1:15-20
unik, Ia berbeda dari semua ciptaan (Ibr.
menyimpulkan bahwa eksistensi oknum
1:6). Ia ada sebelum semua ciptaan, dan
Anak sudah ada sebelum penciptaan. Ia
Ia juga yang utama atas semua ciptaan,
bukan
karena Kristus adalah Tuhan atas semua
(foreknowledge) yang ada dalam pikiran
ciptaan. Kristus juga yang utama atas
Allah pada waktu penciptaan, seperti
semua orang yang bangkit dari kematian.
yang dikatakan oleh David Bernard,
Dengan demikian, Kristus (Anak) adalah
tetapi oknum Anak sudah eksis sejak
yang utama dari segala sesuatu.
sebelum penciptaan segala sesuatunya.
1:15-20
memiliki
Kristus belum ada adalah tidak benar.
Sebelum inkarnasi, Anak sudah ada
mendiskripsikan karya kebaikan Tuhan.
bersama-sama dengan Bapa dan Roh
Pujian dalam Kolose 1:15-20 bersifat
Kudus, dan ketika inkarnasi, oknum
Kristus
Anak-lah yang kemudian berinkarnasi
melalui karya-Nya atas segala ciptaan-
dalam diri Yesus Kristus.
Nya.
PANDANGAN TEOLOG
TENTANG ONENESS
6. Konteks Sejarah Kolose 1:15-20
Memperhatikan
adanya
kekhasan
Matt Slick memberikan suatu daftar
istilah-istilah dalam teks tersebut, seperti
yang berisi ciri-ciri bahwa suatu oknum
istilah “gambar”, “yang sulung,” yang
itu eksistensi ada nyata17:
memiliki kesamaan dengan istilah-istilah
1) Ada dan memiliki identitas.
yang digunakan dalam Perjanjian Lama,
maka
kemungkinan
pendengar
2) Sadar akan eksistensinya dan
dari
identitasnya.
Kolose 1:15-20 ini adalah dari golongan
Yahudi-Helenis.
Ada
3) Akan menggunakan kata ganti orang
kemungkinan
“aku”.
bahwa ajaran-ajaran dalam Yudaisme
telah
menimbulkan
saja
bahwa eksistensi Anak sebelum inkarnasi
Lama, bentuk ini memiliki tujuan untuk
keutamaan
pikiran
Dengan demikian, pandangan Oneness
genre
khusus berupa pujian. Dalam Perjanjian
mendeskripsikan
berupa
Melalui-Nya segala sesuatu diciptakan.
6. Sifat Formal Kolose 1:15-20
Kolose
hanya
4) Dapat mengenali eksistensi dari
kebingungan-
oknum lainnya.
kebingungan di kalangan jemaat Kolose.
17
www.carm.org>oneness-pentecostaltheology> Matt Slick, “Oneness and the Word
‘Person’”.
65
5) Memiliki kehendak.
yang berbeda, karena masing-masing
6) Tidak dapat memiliki dua kehendak
memiliki
kehendak.
Adalah
tidak
yang berbeda dan saling berlawanan
mungkin apabila Bapa dan Yesus adalah
pada satu waktu yang sama dan
satu oknum tetapi memiliki dua kehendak
terhadap objek yang sama.
yang berbeda dan saling berlawanan
7) Memiliki kemampuan untuk
dalam satu waktu yang sama dan
berkomunikasi.
terhadap objek yang sama.
8) Tidak harus selalu memiliki tubuh.
KESIMPULAN
Berdasarkan kepada ciri-ciri tersebut,
Pandangan para penganut Oneness
Matt Slick kemudian memberi rujukan
yang menganggap bahwa doktrin Trinitas
nats Alkitab yang menunjuk bahwa Bapa,
tidak Alkitabiah adalah tidak benar.
Anak, dan Roh Kudus adalah tiga oknum
Alkitab memang tidak secara eksplisit
dalam satu Pribadi.
menyatakan mengenai doktrin Trinitas,
Matius 26:39, “Maka Ia maju sedikit,
namun rujukan-rujukan yang ada dalam
lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya
Alkitab membuktikan bahwa benar ada
Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin,
tiga oknum dalam satu Pribadi Allah,
biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi
jangan
seperti
melainkan
yang
seperti
yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus.
Kukehendaki,
yang
Ketiganya
Engkau
Allah,
yang
eksistensinya kekal. Hal tersebut tidak
kehendaki””. Dari teks tersebut terlihat
bertentangan dengan paham monoteisme,
bahwa ada dua kehendak, yaitu kehendak
karena ketiga oknum tersebut adalah satu.
Bapa dan kehendak Yesus. Kehendak
Anak dan Roh Kudus sudah ada
Bapa adalah agar Yesus meminum isi
cawan tersebut, yang
adalah
bersama-sama dengan Bapa sejak dari
artinya harus
semula.
menderita sampai mati di kayu salib demi
Oknum
Anak-lah
yang
berinkarnasi ke dalam diri Yesus Kristus,
keselamatan manusia, tetapi kehendak
dan bukan seperti apa yang dikatakan
Yesus adalah untuk tidak meminum isi
oleh pandangan Oneness bahwa yang
cawan tersebut, namun Yesus memilih
berinkarnasi adalah oknum Bapa. Dengan
untuk menyerah kepada kehendak Bapa
demikian juga, formula baptisan dalam
dibandingkan dengan kepada kehendak-
nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah
Nya sendiri. Hal tersebut menunjukkan
sah
bahwa Bapa dan Anak adalah dua oknum
karena
ketiga
memang nyata ada.
66
oknum
tersebut
Bibliography
Baker’s Dictionary of Theology. Grand Rapids, Michigan: Baker Book House, 1994.
Dictionary of Paul and His Letters. Leicester: Intervarsity Press, 1993.
Erickson, Millard J. Teologi Kristen, volume satu. Malang: Gandum Mas, 2004.
Fee, Gordon D. New Testament Exegesis. Malang: Literatur SAAT, 2008.
Fokkelman, Jan. Menemukan Makna Puisi Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
2009.
Tenney, Merrill C. Survei Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 2003.
Tulluan, Ola. Introduksi Perjanjian Baru. Malang: Departemen Literatur YPPII, 1999
www.carm.org>oneness-pentecostal-theology> Matt Slick, “Oneness and the Word
‘Person’”.
www.reformationfiles.com> Edward L. Dalcour, “Colossians 1:15-17 and Oneness
Pentecostals”
www.reformationfiles.com> Robert M. Bowman, Jr, “Oneness Pentecostalism and the
Trinity: A Biblical Critique”.
www.wikipedia.org>wiki>oneness_pentecostalism> “Oneness Pentecostalism”.
67
Download