PROPOSAL PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP STRUKTUR ATOM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF PADA SISIWA KELAS X DI SMA LKMD OLAS KECAMATAN HUAMUAL KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT OLEH: NAMA: JAMILA SOMPO NPM: 200814064 FAKULTAS : FKIP PROGRAM STUDI: KIMIA UNIVERSITAS DARUSALAM AMBON BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar terjadi manakalah ada interaksi antara guru dan peserta didik. Dalam interaksi tersebut guru memerankan fungsi sebagai pelajar atau pimpinan belajar atau fasilitator belajar, sedangkan peserta didik berperan sebagai pelajar atau individu yang belajar. Demikianlah, dalam melaksanakan proses belajar mengajar diperlukan dengan adanya langkahlangkah yang sistematis sehingga mencapai hasil belajar peserta didik yang optimal. Upaya peningkatan hasil belajar peserta didik yang optimal, harus dengan menciptakan suasana atau iklim belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk senangtiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Agar tercipta proses pembelajaran yang lebih baik dan bersemangat maka dibutuhkan seorang guru yang profesional. Guru yang profesional adalah memiliki sekumpulan bidang ilmu sebagai landasan dari sejumlah tehnik dan prosedur yang unik. Sebagai contoh seorang guru harus mempelajari psikologi, metode pembelajaran, dan lain-lain. (Sardiman, 2010) Jadi berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa salah satu ciri dari seorang guru yang profesional dalam meningkatkan pendidikan di sekolah, adalah harus memahami dan mampu menggunakan bermacam-macam metode pembelajaran. Penggunaan bermacam-macam metode pembelajaran, dapat meningkatkan kualitas Tetapi kenyataannya sebagian besar guru-guru masih menggunakan metode pengajaran ceramah, tanya jawab, atau pemberian tugas dalam proses pembelajaran. Walaupun metode tersebut masih relevan dengan perkembangan pendidikan sekarang ini, tetapi kurang mampu mendorong siswa berperan secara aktif. Seperti yang terjadi di SMA LKMD Olas, berdasara\kan hasil observasi awal dan informasi dari guru-guru mata pelajaran kimia, dalam proses pembelajaran kimia kuhususnya materi struktur atom, guru masih menggunakan metode pembelajaran ceramah, tanya iawab dan pemberian tugas. Pada saat pembelajaran struktur atom, guru diawal pembelajaran tidak melakukan apersepsi, guru langsung menulis materi di papan tulis, kemudian siswa disuruh mancatat materi tersebut, setelah siswa mencatat guru langsung menjelaskan materi, ketika guru menjelaskan banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, mereka bergurau, ngobrol dengan teman-temannya. Hal ini mempengaruhi hasil peserta didik yakni tidak memenuhi standar minimal yang ditentukan yaitu 6,00 (standar sekolah). Berdasarkan uraian di atas maka terdapat masalah pada pelajaran kimia materi struktur atom yang harus ditemukan solusinya. Karena mengingat meteri struktur atom begitu penting dan siswa dituntut untuk menguasai materi struktur atom secara tuntas. Salah satu solusi adalah dengan cara mengadakan inovasi dalam pembelajaran materi struktur atom yaitu dengan rancangan dan pengolaan dan prosedur pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu contoh model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan semangat belajar peserta didik adalah pendekatan pembelajaran konflik kognitif. Metode pembelajaran yang mampu menggiatkan siswa untuk berpikir secara aktif dan kreatif di dalam proses pembelajaran adalah metode pembelajaran konflik kognitif. Kognitif adalah suatu proses terpadu yang berlasung di dalam diri seseorang dalam upaya memeperoleh pemahaman dan struktur kognitif beru, atau untuk mengubah pemahaman dan struktur kognitif lama. Sedangkan struktur dari kognitif adalah psersepsi atau tanggapan seseorang tentang keadaan dalam lingkungan sekitarnya yang mempengaruhi ide,-ide, perasaan, tindakan, dan hubungan sosial orang bersangkutan. (Sumiati & Asra, 2007). Materi struktur atom, dipandang sangat cocok disajikan melalui metode pembelajaran demonstrasi. Hal ini disebabkan karena materi tersebut sangat erat kaitannya dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari sehingga dengan mengaitkan pengalaman yang telah dimiliki dan pengetahuan yang sedang disajikan siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran. Berdasarkan uarian di atas, maka penulis berinisiatif mengadakan suatu penelitian dalam bentuk Penilitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul, “Peningkatan Penguasaan Konsep Struktur Atom Melalui Penerapan Model Pembelajaran Konflik Kognitif Pada Siswa Kelas X SMA LKMD Olas Keamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat.” B. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut bagaimana penerapan pendekatan pembelajaran konflik kognitif terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA LKMD Olas pada konsep struktur atom ? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas X SMA LKMD Olas konsep struktur atom dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konflik kognitif. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar Dan Pembelajaran Belajar adalah adanya perubahan tingkahlaku anak didik bukan hanya merupakan proses yang jauh lebih kompleks yang berkaitan dengan sikap, nilai, keterampilan, dan pemahaman usaha yang dilakukan oleh individu, waktu, keseriusan, dan penghafalan, tetapi anak juga bereaksi terhadap lingkungannya secara intelektual, emosional dan fisik. (Slameto, 1987) B. Hasil Belajar Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai dan dikuasai oleh siswa setelah mereka melakukan pengalaman belajar atau proses belajar. (Nana Sudjana, 2005) Dari penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan kompetensi yang dimiliki oleh siswa berupa perubahan tingkah laku yang diambil dari hasil evaluasi oleh guru yang bersangkutan. Dengan demikian, hasil belajar pada dasarnya terletak pada tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran atau pengajaran yang diperoleh. C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Balajar Para ahli telah mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang. Faktorfaktor yang mempengaruhi mereka dikemukakan cukup beragam, pada dasarnya dapat diketegorikan dalan dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri pelajar dan faktor yang datang dari luar diri pelajar atau faktor lingkungan. (Ahmad Thantowi, 1993) D. Pendekatan Pembelajaran Konflik Kognitif 1. Pengertian kognitif Istilah kognitif seringkali dikenal dengan istilah intelek. Intelek berasal dari Bahasa Inggris “intellect” yang menurut Chaplin diartikan sebagai; Proses kognitif, proses berpikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai, dan kemampuan mempertimbangkan. Kemampuan mental dan itelegensi.(Suriyono, 2009) 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif subjek didik adalah ; • Faktor heriditas. Semenjak dalam kandungan anak telah memiliki sifat-sifat yang menentukan adanya sistim kerja kognitifnya. Secara potensial anak telah membawa kemungkinan, apakah akan mamiliki kemampuan berpikir normal, di atas normal, atau di bawah normal. • Faktor lingkungan. Ada dua unsur lingkungan yang sangat penting peranannya dalam mempengaruhi perkembangan kognitif anak, yaitu; • Keluarga. Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang tua adalah memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai kehidupan, sehingga anak memiliki informasi yang banyak yang merupakan alat bagi anak untuk berpikir. Sekolah. Sekolah adalah lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk meningkatkan perkembangan anak termasuk intelek anak dalam konteks ini guru sebenarnya menyadari betul perkembangan kognitif anak terletak ditangannya. E. Ruang Lingkup Materi Struktur atom adalah satu materi yang diterapkan pada siswa SMA kelas X pada semester I (satu) berdasarkan KTSP 2006, yang mempelajari tentang Teori Atom Delton, Perkembangan Teori Atom, Susunan atom, Masa atom dan dan Masa Atom Relatif dan konfigurasi elektron. F. Prestasi Hasil Belajar Kimia Berdasarka pengertian belajar yang dikemukakan pada pembahasan awal dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar sebagai suatu hasil yang dicapai pada kegiatan karena adanya penambahan pengetahuan dan perubahan tingkah laku berkat pengalam dan latteratur. Dengan demikian, prestasi belajar adalah juga menyangkut skor atau nilai hasil belajar siswa itu sendiri. Prestasi belajar kimia diperoleh dari suatu proses belajar kimia. Jadi prestasi belajar kimia merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan suatu prosese belajar kimia. Prestasi itu sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diaritikan sebagai hasil yang telah di capai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebgainya). (Depdikbud, 1991). BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Adapun tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), maka pelaksanaan penelitian ini meliputi aktivitas. Perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi yang bersiklus, pelaksanan penelitiannya terdiri dari dua siklus. Deangan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru agar hasil belajar semakin meningkat. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA LKMD Olas Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan setelah proposal diseminarkan dan akan derlangsung selama 1 bulan. C. Insrumen Penelitian Alat atau instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah prates (berupa LKS), lembaran observasi yang telah divalidasi oleh dosen pembimbing dan guru mata pelajaran kimia SMA LKMD Olas Kecamatan Huamual Kabupaten Seram Bagian Barat. D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan satu kelompok besar yang dibagi lima kelompok kecil yang berkemampuan heterogen dengan menerapkan pendekatan konflik kognitif. Jenis data: jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitaf. Sumber data: sumber data dalam penelitian ini adalah personal penelitian yaitu siswa dan guru E. Cara pengambilan data: Data tentang kondisi pelaksanaan pendekatan pembelajaran konflik kognitif diambil dengan menggunakan lembar observasi. Data tentang prestasi belajar diambil dengan menggunakan tes hasil belajar berupa LKS.