Materi kuliah: “PeNGaNtar teOri ekONOMi MakrO” OLEH: RACHMAENY INDAHYANI SE MA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN ILMU EKONOMI TAHUN 2014. Modul ini menjelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran “Pengantar Teori Ekonomi Makro”, modul ini disertai tinjauan teoritis dan beberapa contoh disetiap pertemuan, dengan harapan dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari dan memahami tentang definisi teori ekonomi makro, Perhitungan pendapatan Nasional, pertumbuhan ekonomi, Perekonomian Dua Sektor, Teori Konsumsi dan Teori Investasi, Perekonomian Tiga Sector, Angka Penganda, Pemerintah, Bank dan Lembaga Keuangan, Kurva Permintaan dan Kurva Penawaran, Kurva IS dan Luva LM, kebijakan moneter, dan kebijakan fiscal, Inflasi dan penganguran dan perdagangan luar negeri. Disarankan agar mahasiswa dapat membaca berbagai literature untuk lebih memperdalam pemahaman tentang Pengantar Teori ekonomi Makro, Dicetak dan dipakai untuk kalangan sendiri 1 REFERENSI : 1. MACROECONOMICS, Thomas F. Dernburg, Duncan M. McDougall, McGraw-Hill, NY 2. MACROECONOMICS, Rudiger Dornbusch, Stanley Fisher, Richard Startz, McGraw-Hill, NY 3. EKONOMI MAKRO, Budiono, BPFE 4. MAKRO EKONOMI, Muana Nanga, Rajawali Pers 2001, Jakarta 5. EKONOMIKA MKARO, Asfia Murni, Aditama 2009, Bandung. 6. TEORI MAKRO EKONOMI, n. Gregory Mankiw , Erlanga 2003, Jakarta SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) 1. Pendahuluan 2. Pengertian Teori Ekonomi Makro a. Definisi Ilmu ekonomi b. Sejarah perkembangan Ilmu Ekonomi Makro c. Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Makro 1) Pelaku Ekonomi Makro 2) Jenis – Jenis Barang dan Jasa 3) Variabel – variable Makro 4) Tujuan dan Sasaran Teori Ekonomi Makro 5) Masalah Ekonomi Makro 6) Kebijakan Kebijakan Ekonomi Makro 7) Pasar Dalam Teori Ekonomi makro 3. Perhitungan Pendapatan nasional 4. Pertumbuhan Ekonomi a. Arti konsep pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi dan pendapatan per kapita. b. Data pendapatan per kapita di berbagai Negara. c. Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi. d. Teori-teori pertumbuhan ekonomi. e. Masalah dan hambatan pembangunan di Negara berkembang f. 5. Peranan pemerintah dalam pembangunan. Perekonomian Dua Sektor a. Beberapa Asumsi Penting b. Hubungan antara konsumsi dan Pendapatan c. Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan d. Investasi (penanaman Modal) 2 e. Keseimbangan perekonomian Negara f. 6. Perubahan dalam keseimbangan multiplier Perekonomian tiga Sektor a. Angka penganda (Multiplier) b. Pemerintah 7. Bank dan Lembaga keuagan a. Uang Bank dan Lembaga Keuangan b. Beberapa kelemahan dalam Perdagangan Barter c. Definisi dan Ciri-ciri Uang d. Peranan uang dalam Kegiatan Perekonomian e. Jenis Uang Sepanjang Sejarah f. Tujuan Motif Memegang Uang g. Peranan dan Kegiatan Bank Umum h. Lembaga – Lembaga Keuangan Dalam Perekonomian Modern i. Penciptaan Uang Oleh Bank – Bank Umum j. Mata uang Dalam Peredaran k. Perkembangan da Peranaan Bank Sentral l. Pebedaan Bank Sentral dan Bank Umum m. Tugas – Tugas Bank Sentral 8. Kurva Permintaan dan penawaran a. Aggregate Demand b. Aggregate Suply c. Pasar Barang. 9. Kurva IS dan LM a. Kurva IS b. Kurva LM c. Model IS- LM 10. Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal 11. Inflasi dan Penganguran 12. Perdagangan Luar Negeri 3 Materi Kuliah ( Pertemuan Pertama) A. Pendahuluan Ilmu ekonomi merupakan seni yang tertua didunia. Istilah ekonomi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani Oikos Nomos, yang berarti tata laksana rumah tangga. Sesudah melalui masa yang sangat panjang, barulah ilmu ekonomi mendapatkan bentuk serta takrif (definisi) yang mantap seperti sekarang ini. Di alam takrif itu ternyata bahwa masalah utama dari setiap persoalan ekonomi adalah problem of choice (masalah pemilihan) di antara berbagai alternative penggunaan sesuatu barang. Sementara itu masalah perekonomian yang paling pokok meliputi tiga masalah yang fundamental dan saling berkait, yakni what, how dan for whom goods should be produced, yang secara lengkap menunjukan hubungan yang erat antara produksi dengan konsumen. Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut : 1. Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas. 2. Sumber daya tersedia secara terbatas. 3. Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan. Definisi Ilmu Ekonomi o Ilmu ekonomi : suatu studi tentang kegiatan – kegiatan yang dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup atau melibatkan transaksi – transaksi antar manusia. o Ilmu ekonomi : suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat untuk mendapatkan sumber-sumber produktif yang langka dan terbatas jumlahnya. o Ilmu Ekonomi : studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari (untuk) mendapat dan menikmati kehidupan. o Ilmu Ekonomi : suatu studi tentang kekayaan. o Ilmu Ekonomi : suatu studi tentang cara – cara memperbaiki masyarakat. Definisi Ilmu Ekonomi Menurut Prof. Samuelson Studi mengenai cara-cara manusia dan masyarakat menentukan atau menjatuhkan pilihannya, dengan atau tanpa menggunakan sumber-sumber produktif yang langka yang dapat mempunyai penggunaan alternatif, untuk memproduksi berbagai barang serta membagikannya untuk dikonsumsi. Baik untuk waktu sekarang maupun yang akan datang kepada berbagai golongan dan kelompok di dalam masyarakat. 4 Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost). Atau dalam pengertian lainnya ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari upaya – upaya pengalokasian sumber daya yang tersedia untuk mencapai kepuasan atau kemakmuran masyarakat. Pengalokasian sumberdaya dapat terjadi disetiap aktivitas manusia. Aktivitas ekonomi meliputi produksi, konsumsi dan pertukaran. Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Teori Mikroekonomi : Analisis dalam ilmu ekonomi yang menerangkan bagian-bagian kecil dalam keseluruhan kegiatan ekonomi yaitu kegiatan dalam suatu pasar tertentu, perilaku konsumen dalam menentukan pilihannya untuk mencapai kepuasan maksimalnya, dan perilaku produsen untuk berproduksi yang mendatangkan laba yang maksimal. Teori Makroekonomi : Analisis dalam ilmu ekonomi yang menerangkan gambaran menyeluruh mengenai kegiatan ekonomi dalam analisisnya mencakup seluruh konsumen dan seluruh produsen, pemerintah dan sector luar negeri yang masing-masing saling mempengaruhi perkembagan pertumbuhan ekonomi suatu Negara ketidak serasian interaksi pelaku ekonomi dapat menimbulkan masalah seperti inflasi, resesi, penganguran, dan ketidakseimbangan neraca pembayaran luar negeri. B. Sejarah dan Perkembangan Ilmu Ekonomi Makro Dengan lahirnya Mashab Quesnay yang kemudian menarik perhatian Adam Smith, sehingga akhirnya Smith menulis buku The Wealth of Nations yang merupakan Berita memuat ide pokok mazhab ekonomi liberal. Mazhab ekonomi liberal yang diumumkan oleh Adam Smith ini menentang segala bentuk campur tangan pemerintah dilapangan ekonomi. Salah satu teori Smith yang terkenal di dalam hal ini adalah teori tangan Gaib (The Thoery of Invisible Hand). Manfaat ilmu ekonomi bagi seorang individu, bagi bisnis maupun bagi Negara. Secara keseluruhan dapatlah dikatakan bahwa pengetahuan akan ilmu ekonomi akan membantu orang bisnis, maupun pemerintah dalam mengambil keputusan berdasarkan faktor-faktor ekonomis yang mempengaruhinya serta untuk membuat ramalan (forecasting). Smith mengemukakan beberapa pandangan mengenai beberapa faktor yang penting peranannya dalam pertumbuhan ekonomi. Pandanganpandangannya yang utama adalah: 5 I. Peranan sistem pasaran bebas. Smith berpendapat bahwa sistem mekanisme pasar akan mewujudkan kegiatan ekonomi yang efisien dan pertumbuhan ekonomi yang teguh. Oleh sebab itu Smith merasa pemerintah tidak perlu melakukan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa. Fungsi pemerintah perlulah dibatasi kepada menyediakan fasilitas-fasilitas yang menggalakkan perkembangan kegiatan pihak swasta. Menyediakan infrastruktur. mengembangkan pendidikan dan menyediakan pemerintahan yang efisien adalah beberapa langkah yang akan membantu perkembangan pihak swasta. II. Peluasan pasar. Perusahaan-perusahaan melakukan kegiatan memproduksi dengan tujuan untuk menjualnya kepada masyarakat dan mencari untung. Semakin luas pasaran barang dan jasa, semakin tinggi tingkat produksi dan tingkat kegiatan ekonomi. Smith juga menekankan pentingnya pasaran luar negeri dalam mengembangkan kegiatan di dalam negeri. III. Spesialisasi dan kemajuan teknologi. Perluasan pasar, dan perluasan kegiatan ekonomi yang digalakkannya, akan memungkinkan dilakukan spesialisasi dalam kegiatan ekonomi. Seterusnya spesialisasi dan perluasan kegiatan ekonomi akan menggalakkan perkembangan teknologi dan produktivitas meningkat. Terbitnya buku karya John Maynard Keynes yang berjudul The General Theory of Employment, Interest and Money (1936). Dalam buku tersebut keynes mengembangkan suatu teori yang bersifat revolusioner yang menjelaskan sebab-sebab timbulnya depresi besar (the Great Depression) pada tahun 1929 dan menawarkan suatu kebijakan (policy prescription). Visi ekonomi dari keynes dapat dikatakan sangat bertolak belakang dengan pendapat kaum Klasik, dimana dalam pandangan Keynes kekuatan-kekuatan koreksi atau mekanisme yang bersifat otomatis (self-correcting forces or mechanism) itu adalah begitu lemah dan lambannya, dan perekonomian dilihatnya sebagai sesuatu yang penuh dengan berbagai ketidak-stabilan dan ketidak-pastian (instability and uncertainty), sehingga atas dasar itu Keynes menyarankan perlunya suatu campur tangan atau intervensi pemerintah dalam perekonomian melalui berbagai kebijakan makroekonomi, terutama kebijakan fiskal. Namun demikian, pada awal tahun 1950-an gagasan-gagasan dari Keynes tersebut kemudian diklarifikasi dan dimodifikasi oleh para pengikutnya, serta dicoba untuk dikombinasikan dengan unsur-unsur tertentu dari ekonomi Klasik dan neo-Klasik. Pengembangan lebih lanjut dari gagasan-gagasan Keynes seperti yang terdapat dibukunya 6 The General Theory itu, kemudian telah melahirkan apa kini dikenal dengan Keynesianism atau Keynesians, dengan berbagai variannya seperti misalnya neo-keynesian dan Post Keynesian. Model-model makroekonomi yang telah dimodifikasi oleh pengikutpengikut Keynes itu telah memberi perhatian terhadap faktor jumlah uang beredar, harga-harga dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, hal mana sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh model-model makroekonomi dari Keynes tradisional (traditional Keynesian). Adapun gagasan – gagasan yang utama (main ideas) dari aliran keynesian adalah sebagai berikut : a. Perekonomian pasar pada dasarnya tidak stabil dan kegiatan ekonomi banyak diliputi ketidak-pastian (uncertainty). Sumber utama ketidakpastian didalam perekonomian menurut mereka adalah fluktuasi didalam investasi sebagai akibat dari perubahan didalam ekspektasi bisnis. b. Kekuatan – kekuatan koreksi otomatis (self-correcting forces) yang ada didalam perekonomian bekerjanya sangat lemah dan lamban (very weak and slowly). Bahkan kelompok Post Keynesian secara ekstrim mengatakan bahwa self correcting force yang dikemukakan kaum klasik itu pada dasarnya tidak ada (nonexist) dan tangan gaib (invisible hand) hanyalah suatu mitos belaka. Perekonomian pasar menurut post keynesian tidak memiliki kecenderungan secara otomatis untuk bergerak kearah keseimbangan jangka panjang pada tingkat alamiah yaitu pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level). c. Kebijakan manajemen permintaan agregat yang bersifat aktif atau diskresioner merupakan sesuatu yang perlu (necessary). Dalam hal ini hendaknya pemerintah selalu siap untuk melakukan campur tangan mana kala suatu perekonomian menunjukkan tanda-tanda akan terjadinya resesi. Menurut Post Keynesian, dalam rangka untuk menciptakan pembagian untuk pendapatan dan kekayaan yang lebih adil (more equal distribution of income and wealt), serta untuk mengendalikan pengangguran dan inflasi , maka kebijakan manajemen permintaan agregat yang bersifat diskresioner seperti kebijakan fiskal dan kebijakan moneter perlu pula dilengkapi dengan kebijakan – kebijakan dari sisi penawaran seperti kebijakan pendapatan dan perencanaan dalam bentuk pengawasan langsung terhadap upah, harga dan pendapatan. C. Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi Makro Dalam analisis ekonomi makro, pelaku ekonomi dikelompokkan menjadi beberapa sector antara lain: 7 1. Sector rumah tangga konsumsi 2. Sektor rumah tangga produsen 3. Sector rumah tangga pemerintah (Negara) 4. Sektor rumah tangga luar negeri Semua pelaku ekonomi tersebut akan selalu berinteraksi satu sama lain untuk mengelola sumber daya yang ada dalam suatu Negara untuk kemakmuran masyarakatnya. Dimana kemakmuran tergantung pada hasil produksi nasional/domestic ( GNP dan GDP) Barang-barang berguna bagi manusia karena berbagai sebab : FORM UTILITY ( Berguna karena bentuk ) Bahwa suatu barang menjadi berguna bagi manusia sebab bentuknya memenuhi syarat. Atau suatu benda menjadi berguna bagi manusia setelah bentuknya diubah untuk disesuaikan dengan keadaan. Contoh : Pohon Bambu, Tanah TIME UTILITY ( Berguna karena waktu ) Suatu barang menjadi bermanfaat bagi manusia karena segera digunakan atau karena disimpan dahulu untuk nanti digunakan pada saat yang tepat. Contoh : Buah Mangga Masak, Payung. PLACE UTILITY ( Berguna karena tempat ) Suatu barang menjadi bermanfaat bagi manusia karena tempatnya atau karena sudah dipindahkan tempatnya. Contoh : Palu dan Godam, kain Wol OWN UTILITY ( Berguna karena pemiliknya) Suatu barang menjadi berguna bagi manusia karena barang tersebut dimiliki dan tidak lagi berguna jika tidak dimiliki. Contoh : Cincin kawin, Cincin Warisan ELEMEN-UTILI'I'Y (Berguna karena unsur) Contoh : Tanah di Kalimantan Barat, Tanah di Saudi Arabia Pembagian Mengenai Jenis Barang 1. Barang bebas dan barang ekonomi. 2. Barang awet dan barang cepat rusak 3. Barang konsumsi dan barang investasi. Keterangan : 8 Barang bebas : barang yang tersedia berlimpah - limpah, dan setiap orang dapat memperolehnya dengan bebas dengan cara yang terlampu mudah. Contoh : Udara, Sinar Matahari Barang Ekonomis: barang - barang yang penyediannya relative jarang atau langka Contoh : Pakaian, Roti dan sepeda Barang cepat rusak (Durable Goods) : barang-barang yang akan segera lenyap atau habis dengan sekali pakai Contoh : Buah-buahan, Sayur mayur Barang awet (Durable Goods) : barang - barang yang bisa dipakai lebih dari sekali. Contoh : Meja, Sepatu Barang Konsumsi : barang yang langsung dapat dipakai atau dinikmati. Contoh : Baju, Bulpen, Rokok. Barang Investasi: barang - barang yang hanya dapat dinikmati hasilnya, jadi bukan barang barang itu sendiri yang dinikmati melainkan hasilnya. Contoh : Mesin jahit, Bulldozer. Jasa (Service) : tindakan - tindakan ekonomis yang dilakukan oleh individu atau oleh bisnis serta mampu memenuhi kebutuhan manusia. Ex. Jasa dokter, Siaran Radio. Perbedaan Antara Barang Dan Jasa Perbedaan tehnis yaitu bahwa barang - barang semuanya berwujud dan dapat dilihat, dirabah, ditangkap sedangkan jasa tidak berwujud. Perbedaan ekonomi yaitu bahwa barang bisa terdapat tenggang waktu antara produksi dan konsumsi. Jasa terjadi pada saat yang bersamaan alias serentak. SKEMA PEMBAGIAN BARANG Menurut Peyediaan Barang Bebas (Free Goods) Barang Ekonomis (Ekonomic Goods) Barang Ekonomis (Ekonomic Goods) Barang Menurut Daya Tahan Barang Awet (Durable Goods) Barang Konsumsi (Comsumption) Menurut Penggunaan Barang Investasi (Investment Goods) 9 Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : 1. Pendapatan nasional, 2. Pertumbuhan ekonomi, 3. Jumlah uang beredar, 4. Laju inflasi, 5. Kesempatan kerja dan atau pengangguran 6. Distribusi pendapatan yang merata 7. Menurunnya tingkat kemiskinan, 8. Neraca pembayaran internasional. Tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dari kebijakan ekonomi makro adalah dibedakan untuk jangka pendek dan untuk jangka panjang. Tujuan atau sasaran jangka pendek meliputi: 1. Mengatasi masalah penganguran 2. Mengatasi masalah inflasi 3. Memperkuat stabilitas neraca pembayaran Tujuan sasaran jangka panjang meliputi: 1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menekan laju pertumbuhan penduduk 2. Meratakan distribusi pendapatan 3. Tersediannya dana untuk investasi Perekonomian yang diidam-idamkan adalah: 1. Tingkat pendapatan nasional yang tinggi 2. Peningkatan kapasitas produksi nasional yang tinggi 3. Keadaan inflasi dalam perekonomian yang stabil 4. Tingkat kesempatan kerja yang tinggi 5. Distribusi pendapatan yang lebih merata 6. Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang 7. Menurunnya tingkat kemiskinan Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut : 1. Masalah penganguran Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. 10 Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh. 2. Masalah inflasi Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi. 3. Masalah Pertumbuhan dan distribusi pendapatan Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk. 4. Masalah Neraca Pembayaran Berbagai masalah ekonomi makro dapat diatasi dengan menerapkan berbagai kebijakan Kebijakan Ekonomi makro adalah tindakan pemerintah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan maksud agar keadaan perekonomian yang diidam-idamkan dapat tercapai. Kebijakan dalam ekonomi makro terdiri dari kebijakan fiscal, kebijakan moneter, kebijakan disektor luar negeri, kebijakan penawaran. Pasar dalam teori ekonomi makro: 1. Pasar Barang 2. Pasar Tenaga Kerja 3. Pasar Uang 4. Pasar Luar Negeri. Pasar Barang : Di pasar barang, permintaan total masyarakat akan barang-barang dan jasajasa bertemu dengan seluruh barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi ( dan di tawar kan) oleh seluruh produsen yang ada di masyarakat dalam suatu periode Pandangan Klasik tentang pasar barang Menurut kaum Klasik di pasar barang tidak mungkin akan kekurangan produksi atau kelebihan produksi dalam jangka waktu lama, sehingga selalu terjadi pasar bersih (clearing market) atau pasar dalam kondisi ekuilibrium. Pendapat ini dilandasi adanya kepercayaan di kalangan kaum Klasik bahwa di dunia nyata ini : 11 1. Berlaku hukum Say ( Say’s Law) yang mengatakan bahwa “ setiap barang yang diproduksikan selalu ada yang membutuhkannya” ( “ supply creates its own demand”), dan 2. Harga-harga dari hampir semua barang-barang dan jasa-jasa adalah fleksibel, yaitu bisa dengan mudah berubah ( naik atau turun) sesuai dengan daya tarik-menarik antara permintaan dan penawaran. Pasar Tenaga Kerja : Di pasar tenaga kerja, permintaan (kebutuhan) total akan tenaga kerja dari sektor swasta dan pemerintah bertemu dengan jumlah angkatan kerja yang tersedia pada waktu itu. Pertemuan permintaan dan penawaran tenaga kerja tersebut akan menentukan harga tenaga kerja/ UPAH TENAGA KERJA Pandangan Klasik tentang pasar tenaga kerja Per definisi, tidak ada kemungkinan timbulnya pengangguran sukarela (tk tidak bersedia bekerja pada tingkat upah yang berlaku). Artinya pada tingkat upah riel yang berlaku di pasar tenaga kerja semua orang bersedia bekerja pada tingkat upah tersebut . 12 Kaum klasik menganggap bahwa di pasar tenaga kerja, seperti halnya di pasar barang, apabila harga tenaga kerja ( upah) cukup fleksibel maka permintaan tenaga kerja selalu seimbang dengan penawaran tenaga kerja. Sejalan dengan proses penyesuaian dalam pasar barang, dimana jumlah barang akan berada pada posisi keseimbangan, maka kurva D2 akan kembali ke D1. Akibatnya posisi full employment tercapai kembali, di mana semua angkatan kerja bisa bekerja pada tingkat upah riel yang lama, W 1 Pasar Uang : Di pasar uang, permintaan (atau kebutuhan) masyarakat akan uang (kartal dan giral) bertemu dengan jumlah uang (kartal dan giral) yang beredar. Pertemuan antara permintaan dan penawaran uang akan menentukan harga uang , yang tidak lain adalah tingkat bunga Uang dapat terdiri dari uang kartal dan uang giral. Uang kartal adalah uang kertas dan logam yang dikeluarkan oleh pemerintah. Uang giral adalah deposito yang dapat diuangkan setiap waktu, biasanya dalam bentuk cek. Kaum Klasik memiliki teori permintaan akan uang yang cukup terkenal, yaitu “ teori kuantitas”. Teori kuantitas mengatakan bahwa masyarakat memerlukan uang tunai untuk keperluan transaksi tukar-menukar ( misal : jual-beli barang dan jasa), bukan untuk tujuan lain. Pasar Luar Negeri : Di pasar luar negeri, permintaan dunia akan barang-barang ekspor dalam negeri bertemu dengan penawaran barang-barang tersebut yang dapat disediakan oleh para eksportir. Sebaliknya, permintaan barang-barang impor untuk dalam negeri bertemu dengan penawaran barang-barang tersebut yang dapat ditawarkan pihak luar negeri. Pertemuan antara permintaan barang-barang ekspor dan penawaran barang-barang tersebut menentukan harga rata-rata ekspor. Harga rata-rata ekspor dikalikan dengan volume ekspor 13 memberikan penerimaan devisa dari ekspor. Pertemuan antara permintaan impor dan penawaran barang-barang tersebut dari luar negeri menentukan harga rata-rata impor. Harga rata-rata impor dikalikan dengan volume impor memberikan pengeluaran devisa untuk impor. Penerimaan devisa dikurangi pengeluaran devisa tersebut disebut neraca perdagangan . Harga rata-rata ekspor dibagi dengan harga rata-rata impor disebut “dasar penukaran luar negeri” ( terms of trade). Pandangan Klasik tentang pasar tenaga kerja Di pasar luar negeri, kaum klasik juga menganut pandangan bahwa dunia dapat secara otomatis mengoreksi ketidakseimbangan. Implikasi dari pandangan ini adalah bahwa suatu perekonomian nasional tidak perlu merepotkan diri untuk menyeimbangkan neraca perdagangan mereka dengan kebijakankebijakan khusus, asal saja pemerintah mau memakai salah satu dari sistem pembayaran luar negeri di bawah ini : 1. Sistem standar emas : yaitu sistem di mana uang dalam negeri ( misalnya rupiah) dijamin penuh dengan emas. Artinya setiap satuan uang tersebut ( misalnya, satu rupiah) selalu bisa ditukar dengan emas murni seberat x gram di Bank Sentral. 2. Standar kertas dan Kurs devisa yang fleksibel: yaitu sistem keuangan dalam negeri dapat menggunakan “standar kertas” atau menggunakan uang kertas yang tidak dijamin dengan emas, dan harus menganut sistem kurs devisa “mengambang”. 14 Teori Klasik Pada Pasar Barang Teori Keynesian 1. Pada Pasar Barang Tidak mungkin ada kelebihan/ kekurangan produksi. Dapat terjadi kelebihan/kekurangan produksi Produksi total masyarakat = kebutuhan total masyarakat ( Tidak selalu mencapai “full employment” full employment level of activity) Tidak menerima hukum Say. Landasan berfikirnya : Sama dengan pendapat Klasik. Tidak semua penghasilan dibelan-jakan, ada a). Hukum Say : supply creates its own demand. b). Harga umum fleksibel sebagian yang ditabung. Setiap proses produksi mempunyai dua akibat: Perlu campur tangan pemerintah. 1. Di Pasar Uang a). Menghasilkan output b). Memberikan penghasilan kepa-da pemilik faktor produksi yang besarnya sama dengan nilai output. Semua penghasilannya dibelanja-kan di pasar barang. Tidak perlu campur tangan pemerintah. Di pasar Uang Menganut prinsip teori Kuantitas Uang : Uang hanya untuk Terdapat tiga motif memegang uang: (1) untuk transaksi. transaksi, (2). jaga-jaga, dan (3) spekulasi. Penawaran uang ditentukan oleh Pemerintah. Penawaran uang ditentukan oleh pemerintah. Keseimbangan dalam pasar uang: Keseimbangannya : MS = MD = [kQ + r] P MS = MD = k PQ Di Pasar Tenaga Kerja 1. Di Pasar Tenaga Kerja Tingkat upah fleksibel Tingkat upah rigit/tegar Selalu full employment Tidak selalu full employment Tidak perlu campur tangan pemerintah dalam mengatasi Perlu campur tangan pemerintah dalam pengangguran. mengatasi pengangguran Materi Kuliah ( Pertemuan Kedua) A. Perhitungan Pendapatan nasional Pendapatan Nasional Disebut juga national income, Pendapatan nasional sering dijadikan Sebagai tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu Negara. Nilainya sama dengan produk nasional atau national product. Perkiraan pendapatan dan produk nasional disebut rekening atau account . Sebelum dikurangi penyusutan disebut juga PRODUK NASIONAL KOTOR atau GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP). Pendapatan nasional adalah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh satu negara (perekonomian) selama satu periode tertentu, biasanya satu tahun. Ada tiga cara menghitung pendapatan nasional yaitu : 1. Cara menghitung Pendekatan hasil produksi atau product approach 2. Pendekatan pendapatan atau income approach 3. Pendekatan pengeluaran atau expenditure approach 15 1. Menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan hasil produksi a. Merupakan jumlah nilai akhir barang-barang dan jasa-jasa. b. Barang dan jasa tersebut dikonsumsi oleh konsumen, produsen, pemerintah, ekspor impor Pendapatan nasional = Jumlah barang dan jasa x harga pasar yang berlaku Contoh Soal : (a) Pabrik besi baja mengunakan tenaga kerja dan ongkos produksi lainnya sebesar Rp 80.000.000, dan menjual baja sebagai hasil sebesar Rp. 100.000.000 (b) Pabrik mobil kijang membeli baja Rp. 100.000.000 sebagai input ditambah biaya produksi sebesar Rp 70.000 000 Total biaya Rp. 170.000.000. kemudian mobil kijang dijual sebesar 200.000.000 Pertanyaan mana yang merupakan PDB a. Penjualan dari baja ditambah mobil kijang (Rp 300 jt) b. Penjualan Baja (Rp100 juta) c. Penjualan mobil kijang ( Rp 200 juta) Jawabannya C Keterangan Penjualan Biaya Untung Penjualan Biaya baja Biaya Tenaga kerja Untung Total Nilai rupiah Nilai Tambah Rp. 100.000.000 Rp.100.000.000 Rp. 80.000.000 Rp. 20.000.000 Rp. 200.000.000 Rp. 200.000.000 ( - ) Rp. 100.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 70.000.000 Rp. 30.000.000 PDB Rp 100.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 200.000.000 2. Menghitung pendapatan Nasional dengan pendekatan Pendapatan adalah : Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh para pemilik factor produksi pada suatu Negara selama satu tahun. Jadi, pendapatan nasional merupakan jumlah sewa tanah yang diterima oleh para pemilik tanah, ditambah upah yang diterima oleh para tenaga kerja, ditambah bunga yang diterima oleh para pemilik, modal, dan ditambah keuntungan yang diterima oleh para pengusaha. Pendapatan nasional atas dasar harga pasar GNP = r + w + i + p + Upah dan gaji ( w ) wage + Sewa ( r ) Rent 16 + Bunga ( I ) Interst + Laba ( p ) Profit Pendapatan Nasional Atas dasar Biaya Faktor Produksi NNP = GNP - Tranfer perusahaan – Pajak langsung + subsidi - Penyusutan + Transfer perusahaan + Pajak tidak langsung - Subsidi + Penyusutan 3. Cara Menghitung Pendapatan nasional dengan cara Pengeluaran adalah: Pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi pada suatu Negara selama satu tahun. Jadi, pendapatan nasional merupakan jumlah pengeluaran rumah tangga perseorangan, pengeluaran rumah tangga perusahaan, pengeluaran pemerintah dan pengeluaran masyarakat luar negeri. Produk nasional atas dasar harga pasar GNP = C + l +G+(X-M) Contoh Soal 1: Diketahui informasi secara acak sebagai berikut: - Sewa Rp 200 M - Konsumsi Rp. 630 M - Upah/Gaji Rp. 800 M - Investasi Rp. 250 M - Pengeluaran pemerintah R 300 M - Laba usaha Rp 100 M - Ekspor Rp 125 M - Impor Rp 75 M Dari informasi diatas hitunglah: (a). Pendapatan Nasional dengan pendekatan pengeluaran (b). Pendapatan nasional dengan pendekatan penerimaan Jawaban: a. Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran Konsumsi Rp. 650 M Investasi Rp. 250 M Pengeluaran pemerintah Rp. 300 M Ekspor Bersih Rp. 50 M Total Rp. 1.250 M b. Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan penerimaan Sewa Upah/gaji Laba usaha Total Rp. 200 M Rp. 800.M Rp. 100.M Rp.1.100.M 17 Contoh soal 2: Dalam suatu perekonomian diketahui data konsumsi masyarakat terhadap barang tahan lama sebesar 473,6 dan untuk barang tidak tahan lama sebanyak 1.122,6 dan untuk jasa berkisar 1.874,1 dan untuk data investasi yang terdiri dari investasi tetap sebesar 747,7 dan investasi inventory sebesar 29,4 pengeluaran pemerintah pada tahun yang sama 1.036,7, untuk neraca perdagangan tercatat export 624,4 dan impor 675.2 dengan kondisi diatas berapakah besar PNB pada perekonomian tersebut. Jawaban: Keterangan Konsumsi Rumah Tangga Barang tahan lama Barang tidak tahan lama Jasa - jasa Investasi bruto Investasi tetap Bukan rumah tempat tinggal Rumah tempat tingal Investasi inventory Pengeluaran pemerintah Ekspor netto Ekspor Impor Total PNB Nilai Nilai Total Persentase 3.470,3 66,3 473,6 1.122,6 1.874 777.1 14,9 1.036,7 (-) 50,9 19,8 (-) 1 5.233,2 100 747,7 512,5 235,2 29,4 1.036,7 6,24 6,75 Perbedaan istilah antara GNP dan GDP GROSS NATIONAL PRODUCT adalah Semua nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia yang berada di Indonesia maupun penduduk Indonesia yang berada di luar negeri. GROSS DOMESTIC PRODUCT adalah Semua nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan di Indonesia (domestik) baik oleh penduduk Indonesia maupun penduduk asing yang ada di Indonesia. Kelemahan GNP 1. GNP hanya menghitung produk yang masuk pasar 2. GNP tidak menghitung waktu untuk istirahat (leisure time) 3. GNP menghitung kejadian yang jelek maupun baik 4. GNP tidak memperhitungkan masalah polusi Dalam mempelajari pendapatan nasional, terdapat beberapa konsep yang perlu dipahami, antara lain 18 a. GNP adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara selama satu tahun, yang dinilai berdasar harga barang di pasar/harga pasar yang berlaku. GNP terdiri dari tiga komponen, antara lain : 1. barang-barang konsumsi dan jasa-jasa yang dihasilkan untuk memenuhi permintaan perorangan dan swasta (C) 2. barang-barang investasi yang dihasilkan untuk memenuhi permintaan rumah tangga perusahaan (I) 3. barang-barang konsumsi dan jasa-jasa, serta barang – barang modal yang dihasilkan untuk memenuhi permintaan pemerintah (G). b. Net National Product (NNP) atau produksi Nasional Neto adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara, selama satu tahun setelah dikurangi penyusutan atau pemakaian barang-barang modal. GNP - penyusutan barang - barang modal - NNP c. Nett National Income (Pendapatan Nasional Netto) adalah pendapatan keseluruhan dari seluruh pemilik factor produksi selama berlangsungya produksi barang-barang dan jasajasa dalam suatu perekonomian /Negara selama satu tahun. NNP - pajak tak langsung NNI. d. Personal Income (Pendapatan Perseorangan) adalah pendapatan perseorangan yang diperoleh dari upah dan gaji, serta pendapatan lain atas pemilik berupa sewa, bunga dan pendapatan transfer, NNI ditambah transfer, dikurangi pajak perseroan, laba yang tidak dibagikan dan iuran jaminan social = Personal Income (PI). e. Disposible Income adalah pendapatan seseorang yang benar - benar siap untuk dibelanjakan barang - barang maupun jasa jasa, yaitu pendapatan bersih sesudah dikurangi pajak langsung yaitu pajak penghasilan (PPh). Jadi, Disposible Income (DI) = Personal Income (PI) dikurangi pajak langsung (Direct Taxes). Agar kita memperoleh gambaran yang jelas,tentang cara menghitung NNP, NI, PI dan DI, marilah kita perhatikan contoh berikut ini: (+ ) Pengeluaran Konsumsi (+) Pengeluaran Investasi (+) Pengeluaran Pemerintah (+ ) Ekspor Neto Jumlah GDP (+) Penerimaan factor produksi dari luar negeri ( - ) Pembayaran factor Produksi ke luar negeri Jumlah GNP ( - ) Dikurangi penyusutan Jumlah Net National Product (NNP) Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 19 ( - ) Pajak langsung (+) (Subsidi) Jumlah National Income ( - ) Laba ditahan (+ ) bunga ( - ) Biaya social (+) keuntungan individu yang diterima dari pemerintah dan konsumen Jumlah Personal Income ( PI) ( - ) Pajak Pendapatan Jumlah Disposible Income ( DI) ( - ) Consumtion ( - ) Transfer ( - ) Investasi Jumlah Personal Saving Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Contoh Soal: Jika diketahui data sebagai berikut: transfer payment 15, biaya social 35, depresiasi 35, penerimaaan factor produksi dari LN 4, belanja pengeluaran pemerintah dan investasi 75, import 50, pembayaran factor produksi ke LN 5, pendapatan keuntungan individu dari pemerintah dan konsumen 35, pajak 20, ekspor 60, net Investment 100, laba ditahan 60, konsumsi 250, bunga/laba ditahan 4, pajak pendapatan 60, subsidi 5. Berdasarkan data diatas hitunglah : a. Gross private domestic Investment, b. net ekspor, c. GDP, d.NNP e. NI, f, PI dan DI Jawaban : a. GPDI = NI + DEPRESIASI = 100 + 35 = 135 b. NET EKSPOR = X – M = 60 – 50 = 10 c. GDP = C + I + G + NX = 250 + 135 + 75 + 10 = 470 d. NNP GNP = GDP + FI – FP = 470 + 4 - 5 = 469 NNP = GNP – DEPRESIASI = 469 - 35 = 434 e. NI = NNP – PAJAK + SUBSIDI = 434 - 20 + 5 = 419 f. PI = NI – LABA DITAHAN + BUNGA – BIAYA SOSIAL +KEUNTUNGAN DARI G DAN C +TRANSFER PAYMENT PI = 419 + 60+ 4 – 35 +35 +15 = 378 g. DI = PI – PAJAK PENDAPATAN = 378 – 60 20 = 318 B. Pertumbuhan ekonomi. Hal – hal yang dipelajarai dalam pertumbuhan ekonomi antara lain: Arti konsep pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi dan pendapatan per kapita. Data pendapatan per kapita di berbagai Negara. Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Teori-teori pertumbuhan ekonomi. Masalah dan hambatan pembangunan di Negara berkembang Peranan pemerintah dalam pembangunan. 1. KONSEP MENGENAI PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Setiap Negara mempunyai kesempatan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi oleh karena factor-faktor produks bertambah dari satu periode keperiode lainnya dan oleh karenanya pendapatan nasional dapat ditingkatkan. Akan tetapi belum tentu perkembangan yang berlaku dapat mencapai potensi pertumbuhan yang dapat diwujudkan. Apabila hal ini berlaku, masalah pengangguran dapat menjadi semakin serius. Keadaan seperti ini dapat dilihat dalam perekonomian yang selalu mengalami pertumbuhan yang lambat. Pertumbuhan ekonomi mempunyai arti yang sedikit berbeda dengan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan PDB atau PNB riil. Sedangkan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam aspek lain dalam perekonomian seperti perkembangan pendidikan, perkembangan kemahiran tenaga kerja, perbaikan teknologi dan kenaikan dalam taraf kemakmuran masyarakat. Pembangunan ekonomi hanya berlaku apabila pendapatan per kapita mengalami kenaikan secara berkepanjangan. 2. PENDAPATAN PER KAPITA SEBAGAI PENGUKUR KEMAKMURAN Tingkat pembangunan ekonomi dan taraf kemakmuran masyarakat yang dicapai biasanya diukur oleh data pendapatan per kapita nominal. Pada saat ini, untuk mengukur taraf kemakmuran masyarakat ditentukan juga per kapita PPP. Pendapatan per kapita nominal dihitung dengan formula: PDB dibagi dengan jumlah penduduk dan dinilai dalam dolar US. Sedangkan pendapatan per kapita PPP disesuaikan dengan menggunakan tingkat harga 21 yang berlaku di Amerika Serikat dalam membandingkan pendapatan per kapita berbagai Negara. Kemakmuran Masyarakat: Suatu ukuran yang menunjukkan taraf kehidupan rata-rata yang telah dicapai oleh masyarakat dalam sesuatu Negara. Pendapatan per kapita selalu digunakan sebagai ukuran kasar untuk menunjukkan taraf kemakmuran yang dicapai sesuatu masyarakat. Cara yang lebih tepat dalam menunjukkan taraf kemakmuran masyarakat adalah dengan melengkapi data per kapita dengan informasi lain seperti perbedaan dalam biaya hidup, distribusi pendapatan, tersedianya fasilitas public untuk khalayak ramai seperti telepon, system jalan raya, fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan. Pendapatan per kapita : pendapatan rata-rata penduduk suatu Negara. Nilainya dihitung dengan membagi PNB dan PDB harga yang berlaku dengan jumlah penduduk pada tahun yang sama. Apabila tingkat harga di berbagai Negara disamakan dengan harga yang berlaku di Amerika Serikat, pendapatan per kapita yang dihitung mengikut harga yang sama ini dinamakan pendapatan per kapita PPP (Purcbasing Power Parity) 3. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PERTUMBUHAN EKONOMI Sejak lama ahli-ahli ekonomi telah menganalisis factor-faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan kepada pertumbuhan ekonomi yang berlaku di berbagai Negara dapat disimpulkan bahwa factor utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan suatu Negara adalah: kekayaan sumber daya alam dan tanahnya, jumlah dan mutu tenaga kerja, barang-barang modal yang tersedia, tingkat teknologi yang digunakan dan system social dan sikap masyarakat. 4. TEORI-TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI Beberapa teori telah dikemukakan yang menerangkan mengenai hubungan di antara berbagai factor produksi dengan pertumbuhan ekonomi. Pandangan teori-teori tersebut diringkaskan di bawah ini : 1) Teori klasik : Menekankan tentang pentingnya factor-faktor produksi dalam menaikkan pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Akan tetapi yang terutama diperhatikan ahli ekonomi Klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut mereka tenaga kerja yang berlebihan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. 2) Teori Schumpeter: Menekankan tentang peranan usahawan yang akan melakukan inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi. 22 3) Teori Harrod-Domar: Menunjukkan peranan investasi sebagai factor yang menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya menekankan peranan segi permintaan dalam mewujudkan pertumbuhan. 4) Teori Neo-Klasik: Melalui kajian empirical teori ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat merupakan factor yang terpenting yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi. a. Menunjukkan pandangan teori pertumbuhan Neo-Klasik dengan terlebih dahulu memisalkan tidak terdapat perkembangan teknologi, yaitu tingkat teknologi dianggap konstan. b. Menunjukkan tabungan, investasi dan konsumsi pada setiap tingkat pertumbuhan ekonomi. c. Melihat efek depresiasi dan pertambahan penduduk ke atas pertumbuhan ekonomi. d. Menunjukkan bagaimana perkembangan teknologi akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. 5. MASALAH DAN HAMBATAN PEMBANGUNAN DI NEGARA BERKEMBANG Kebanyakan Negara berkembang menghadapi banyak masalah dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonominya. Hambatan-hambatan terpenting dalam mempercepat pembangunan ekonomi di Negara berkembang adalah : 1) Kegiatan sector pertanian masih tetap tradisional dan produktivitasnya sangat rendah. 2) Kebanyakan Negara menghadapi masalah kekurangan dana modal dan barang modal (peralatan produksi) yang modern. 3) Tenaga terampil, terdidik dan keahlian keusahawan penawarannya masih jauh di bawah jumlah yang diperlukan. 4) Perkembangan penduduk sangat pesat. 5) Berbagai masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik sering dihadapi. 6. PERANAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN Kebijakan pemerintah penting sekali peranannya dalam mempercepat pembangunan ekonomi. Kebijakan pemerintah tersebut meliputi : 1) Mendiversifikasikan kegiatan ekonomi. 2) Mengembangkan infrastruktur. 3) Meningkatkan tabungan dan investasi. 4) Meningkatkan taraf pendidikan. 5) Mengembangkan institusi yang menggalakkan pembangunan. 6) Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi. 23 Kebijakan deversifikasi Kebijakan pemerintah untuk membangun perekonomian dengan cara mengembangkan kegiatan ekonomi di sector yang baru dan lebih modern-seperti sector pertambangan dan industry pengolahan, dan mengembangkan penanaman komoditi ekspor seperti kelapa sawit dan karet. Contoh soal: Berdasarkan data berikut ini dengan mengunakan pendekatan pengeluaran carilah GDP 1998, kemudian hitunglah berapa presentase pertumbuhan GDP 1998? Keterangan Import (M) Personal consumption (C) Service (S) Goverment expenditure (G) Export (X) Investment (I) 1997 420 590 370 80 340 160 1998 450 630 400 90 360 180 Keterangan Import (M) Personal consumption (C) Goverment expenditure (G) Export (X) Investment (I) Total GDP 1997 420 590 80 340 160 750 1998 450 630 90 360 180 810 Jawaban : Pertumbuhan GDP tahun 1998 adalah: g = (GDP 1998 – GDP 1997) x 100 GDP 1997 g = 810 – 750 x 100 = 8,0% 750 Materi Kuliah ( Pertemuan Ketiga) A. Perekonomian Dua Sektor 3 1. (tiga) jenis perekonomian : Perekonomian Dua Sektor (Tertutup Sederhana) yaitu : Suatu jenis perekonomian, yang tidak terdapat campur tangan pemerintah dan perdagangan atau hubungan Luar Negeri. Y = C + I ..................... (R2) 2. Perekonomian Tiga Sektor (Tertutup), yaitu Jenis perekonomian dimana adanya campur tangan pemerintah dan tidak ada hubungan dengan Luar Negeri 24 Y=C+I+G C = RT Keluarga G = RT Pemerintah 3. Perekonomian empat Sektor (Terbuka), yaitu : Suatu jenis perekonomian yang terdapat campur tangan pemerintah dan perdagangan Luar Negeri. Y = C + I + G + (X – M) KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Beberapa asumsi Penting Hubungan antara konsumsi dan Pendapatan Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan Investasi (penanaman Modal) Keseimbangan perekonomian Negara Perubahan dalam keseimbangan multiplier Beberapa asumsi Penting Dalam Perekonomian Dua Sektor • Upah uang dan harga dianggap sebagai peubah eksogen. Tingkat harga upah uang dipertahankan tetap kaku, namun tidak dalam artian perfectly rigid, tetapi lebih dalam artian bahwa harga-harga dan upah-upah mengalami penyesuaian secara perlahan atau lambat. • Tingkat suku bunga dianggap fixed karena sisi moneter dari perekonomian tidak dimasukkan (excluded). • Tidak terdapat sektor pemerintah. Dengan asumsi ini berarti tidak ada pajak, jaminan sosial, pengeluaran pemerintah, atau setiap unsur yang berhubungan dengan sektor pemerintah. Pendapatan nasional, pendapatan personal dan pendapatan disposable adalah sama (Yd = Y). • Sektor luar negeri tidak dimasukkan atau diabaikan. Karenanya tidak ada ekspor dan impor. Jadi perekonomian diasumsikan sebagai perekonomian tertutup (closed economy). • Sektor bisnis dan rumahtangga diperhatikan dalam model ini Fungsi Konsumsi, Tabungan Dan Investasi 1. Fungsi konsumsi Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu biasanya satu tahun. Pengeluaran konsumsi terbagi atas dua bagian besar yaitu : 25 1. Konsumsi pemerintah ( government consumption ) 2. Konsumsi rumah tangga/masyarakat (household consumption/private consumption ) Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi yaitu : a. Faktor - faktor ekonomi b. Faktor - faktor Demografi c. Faktor – faktor Non-Ekonomi a. Faktor – faktor ekonomi, Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi dan tabungan: 1. Pendapatan rumah tangga ( Household Income) 2. Kekayaan yang telah terkumpul (Household wealth) 3. Tingkat bunga (Interes rate) 4. Sikap hemat 5. Keadaan perekonomian (Household expectation action) 6. Distribusi pendapatan 7. Tersedia tidaknya dana pensiun yang mencukupi 8. Dan Faktor lainnya b. Faktor – faktor Demografi ( Kependudukan ) Yang tercakup dalam faktor-faktor kependudukan adalah jumlah dan komposisi penduduk. 1. Jumlah penduduk Jumlah penduduk yang banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi secara menyeluruh, walaupun pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relative rendah. Contoh : Walaupun tingkat konsumsi rata-rata penduduk Indonesia lebih rendah dari penduduk Singapura. Oleh karena itu tingkat konsumsi rumah tangga akan sangat besar. Pengeluaran konsumsi suatu Negara akan sangat besar bila jumlah penduduk sangat banyak dan pendapatan perkapita sangat tinggi. 2. Komposisi penduduk Komposisi penduduk suatu Negara dapat dilihat dari beberapa klasifikasi, diantaranya: - Usia ( produktif dan tidak produktif ) - Pendidikan ( rendah, menengah, tinggi ) - Dan wilayah tinggal ( perkotaan dan pedesaan) 26 c. Faktor-faktor Non-Ekonomi Faktor – faktor nonekonomi yang sangat berpengaruh terhadap besarnya konsumsi adalah sebagai faktor social - budaya masyarakat. Misalnya : Berubahnya pola kebiasaan makan, perubahan etika dan tata nilai karena ingin meniru kelompok masyarakat lain yang dianggap lebih hebat. Contoh paling kongrit di Indonesia adalah berubahnya kebiasaan berbelanja dari pasar tradisional kepasar swalayan. Teori Keynes ( Keynesian Consuption Model ) Empat macam teori konsumsi dari John Maynard Keynes Yaitu : 1. Hubungan Pendapatan Disposabel dan Konsumsi 2. Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal ( Marjinal Propensity to consume ) 3. Kecenderungan Mengkonsumsi Rata-rata ( Average Propensity to consume ) 4. Hubungan Konsumsi dan Tabungan. Hubungan Pendapatan Disposabel dan Konsumsi C = co + cY Pemerintah belum berperan/belum ada, dan juga perdagangan dengan negara-negara lain belum dilakukan. Dengan demikian dilihat dari sisi penawaran maka dalam perekonomian tertutup sederhana, pendapatan yang diperoleh masyarakat (Y) hanya digunakan untuk tujuan konsumsi (C) dan saving (S) atau : Y = C + S .................... (R1) Dilihat dari sisi Permintaan, pendapatan digunakan untuk konsumsi (C) dan investasi (I) atau : Y = C + I …………........ (R2) Hubungan antara C dan Y disebut fungsi konsumsi Secara matematis, hubungan antara C dan Y tersebut dapat ditulis sebagai berikut (fungsi konsumsi yang berbentuk garis lurus mempunyai persamaan) C = co + cY ....................(R3) C = co + cY (Deliarnov) C = konsumsi Co = parameter, yang menunjukkan konsumsi jika Y = 0. Besarnya tingkat konsumsi pada saat pendapatan nasional adalah sebesar 0 (nol) Ynas. = 0 27 “bahasa grafik” Co disebut intercept. Nilai Co > 0 c atau Mpc adalah parameter, yang menunjukkan tambahan konsumsi (∆C) akibat adanya tambahan pendapatan (∆Y) Kecenderungan Mengkonsumsi Marjinal ( Marjinal Propensity to consume ) Menunjukkan kecenderungan mengkonsumsi (MPC) Nilai c atau Mpc > 0, tetapi nilai Mpc atau c lebih kecil dari 1 (c < 1) Nilai Mpc atau c menunjukkan tingkat kemiringan/slope sebuah garis konsumsi. C = Co + cY gradien suatu garis = slope (turunan) c kecil = MPC = ∆ C/∆Y Y = Pendapatan/income (pendapatan nasional) yaitu: besarnya perubahan (besarnya marginal propensity to consume) angka perbandingan atas besarnya perubahan konsumsi (∆C) dengan perubahan pendapatan (∆Y) nasional. Fungsi Konsumsi, APC dan MPC (Fungsi c mempunyai hubungan yang erat antara MPc dan Apc) C = (APCn – MPC) Yn + MPC.Y APC (Average Propensity to Consume) yakni hasrat mengkonsumsi rata-rata. APC menunjukkan rasio antara C dengan Y. C APC = ---------Y. ...................(R5) 28 (APC ini menunjukkan rasio antara konsumsi dan pendapatan) MPC (Marginal Propensity to Consume) yakni kecenderungan untuk mengkonsumsi. MPC merupakan perbandingan atau ratio antara tambahan konsumsi (∆C) dengan tambahan dalam pendapatan (∆Y) ∆C MPC = ----------------∆Y ....................(R4) 2. Fungsi Tabungan Tidak semua pendapatan (Y) yang diperoleh langsung dikonsumsi pada periode yang sama, sebagian diantaranya ada yang ditabung (Saving). Seperti halnya konsumsi, besarnya jumlah tabungan juga tergantung pada Y. Jika Y rendah, tidak mustahil tabungan negatif, artinya: untuk memenuhi kebutuhan hidup (Konsumsi) terpaksa mengurangi tabungan yang ada, menjual harta yang ada, dan lainnya; Jumlah tabungan nol (0) jika seluruh pendapatan hanya cukup untuk konsumsi dan positif jika pendapatan lebih besar daripada kebutuhan konsumsi; Makin tinggi pendapatan, makin besar pula jumlah tabungan Bagian daripada pendapatan nasional (Ynas) yang tidak dikonsumsi (bagian dari Y yang tidak dikonsumsikan) S=Y–C Dari persamaan R1 kita tahu Y = C + S, yang menunjukkan bahwa sebagian dari Y masyarakat dikonsumsi dan sebagian lagi ditabung. Persamaan tersebut dapat ditulis menjadi S = Y – C ..................... R6 Juga dari persamaan R3 kita tahu bahwa Dengan mensubtitusi persamaan R3 C = co + c.Y ke dalam persamaan R6 maka hubungan antara tabungan (S) dengan pendapatan (Y) dapat dicari : S=Y–C = Y – co – c.Y = - co + [Y – c.Y] = - co + [1 – c] Y .................................................... R7 Hubungan antara MPC dengan MPS dan APC dengan APS Hubungan antara MPC dengan MPS dapat dinyatakan sbb: 29 MPC + MPS = 1 Atau antara lain : MPS = 1 – MPC MPC = 1 – MPS Pembuktian : Y=C+S Y = C + S, kalau ruas kanan dan kiri dibagi dengan Y, maka hasilnya adalah 1 = MPC + MPS Hubungan antara APC dengan APS dapat dinyatakan sbb: APC + APS = 1 Atau antara lain : APS = 1 – APC APC = 1 – APS Pembuktian : Y=C+S Yn = Cn + Sn, kalau ruas kanan dan kiri dibagi dengan Yn, maka hasilnya adalah : 1 = APCn + APSn 3. INVESTASI Investasi adalah tambahan bersih terhadap stok capital yang ada atau istilah lainnya adalah pemupukan modal, atau akumulasi modal. Pengertian lainya dari investasi adalah jumlah yang dibelanjakan sector bisnis untuk menambah stok modal dalam periode tertentu. Sedangkan modal merupakan stok ketika nilai uang dari gedunggedung , mesin-mesin, dan inventaris lainnya adalah tetap pada suatu waktu . Investasi biasanya dibedakan dalam 2 jenis utama, yaitu (1) investasi tetap , dan (2) investasi persediaan. Investasi tetap sendiri terdiri dari 2 yaitu investasi tetap bisnis dan investasi residential. Dibedakan menjadi INVESTASI TETAP (AUTONOMOUS INVESTMEN) dan INVESTASI DIPACU (INDUCE INVESTMENT), Investasi tetap adalah Investasi yang besarnya tidak tergantung pada besarnya Pendapatan Nasional I = I0 Misal I = 10 Didalam bukunya the general theory of employment, interest and money (1936), Jhon Maynard Keynes mendasarkan teori tentang permintaan investasi atas konsep efisiensi marjinal capital (marginal efficiency of capital atau MEC). 30 MEC dapat didefinisikan sebagai tingkat perolehan bersih yang diharapkan atas pengeluaran capital tambahan. Secara matematis MEC dapat dinyatakan dalam bentuk formula sebagai berikut: 𝐶𝑘 = 𝑅1 𝑅2 𝑅𝑛 + + (1 + 𝑀𝐸𝐶) (1 + 𝑀𝐸𝐶) (1 + 𝑀𝐸𝐶) dimana R adalah perolehan yang diharapkan (expected return) dari suatu proyek, dan Ck adalah biaya sekarang (current cost) dari modal tambahan. Apakah suatu investasi itu dilakukan atau tidak, sangat tergantung pada perbandingan antara PV dan CK, kalau PV > CK maka investasi dilakukan. 𝑃𝑉 = 𝑅1 𝑅2 𝑅𝑛 + +…+ (1 + 𝑖) (1 + 𝑖) (1 + 𝑖) Aturan keputusan investasi (investment decision rule) tersebut diatas dapat ditulis kembali ke dalam bentuk lain, dengan jalan mensubtitusikan dari persamaan untuk PV dan dari persamaan untuk Ck, dimana investasi akan diputuskan untuk dilakukan jika : 𝑃𝑉 = 𝑅1 𝑅2 𝑅𝑛 + + + (1 + 𝑖) (1 + 𝑖) … (1 + 𝑖) ≥ 𝑅1 𝑅2 𝑅𝑛 + + + (1 + 𝑀𝐸𝐶)1 (1 + 𝑀𝐸𝐶)2 … (1 + 𝑀𝐸𝐶)𝑛 Yakni jika tingkat perolehan bersih yang diharapkan lebih besar daripada biaya pinjaman dana (cost of borrowing funds) atau opportunity cost dari penggunaan dana yang dimiliki oleh perusahaan, atau tingkat bunga (i), atau jika MEC > i. Sedangkan hubungan antara permintaan investasi dan tingkat bunga (r) dengan MEC tertentu, oleh Keynes dinyatakan dalam bentuk fungsi sebagai berikut : 𝐼 = 𝑓(𝑖) (𝐠𝐢𝐯𝐞𝐧 𝑴𝑬𝑪) 31 Gambar 6.7.2 . Kurva permintaan Investasi Contoh soal Fungsi Konsumsi C = 30 + 0,6 Y Investasi = 10 Y=C+I C = 30 + 0,6 Y + 10 C = 40 +0,6 Y Faktor-faktor yang menetukan investasi: a. Tingkat keuntungan investasi yang di ramalkan b. Tingkat bunga c. Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan d. Kemajuan tekhnologi 4. Angka penganda dalam perekonomian dua sektor Angka penganda investasi ΔY = 1 ΔI 1- c Angka penganda konsumsi ΔY = 1 Δa 1- c Contoh: Diket Mpc 0,90 0.80, 0.60 berapakah angka pengandannya? 0.90 = 10, 0.80 =5 0.60=2.5 5. Keseimbangan dalam Perekonomian dua sektor Y=C+I Y=C+S S=I Contoh Soal : Fungsi konsumsi rumah tangga adalah c = 90 + 0.75 Y dengan fungsi Investasi I = 120 maka tingkat pendapatan nasional pada keseimbangan adalah: Jawaban : Y = C+I Y = 90 + 0.75 Y + 120 Y – 0,75 Y = 210 o.25 Y = 210 32 y = 840 Dengan mengunakan persamaan yang kedua, yaitu S = I tingkat pendapatan nasional pada keseimbangan adalah: S = - 90 + 0.25 Y I = 120 0.25 Y = 210 Y = 840 B. PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR John Maynard Keynes, dalam bukunya The General Theory of Employment, Interest and Money (1936), menunjukkan bahwa suatu perekonomian dapat mencapai posisi keseimbangan pada kondisi less than full employment. Salah satu cara mengatasi pengangguran di dalam perekonomian adalah penggunaan kebijakan fiskal yang ekspansif. Kebijakan fiskal adalah terkait dengan sektor pemerintah, maka dalam model makro tiga sektor, pengeluaran pemerintah (G) dimasukan dalam model (dalam model dua sektor hanya C + I). Beberapa asumsi Penting Dalam Perekonomian Tiga Sektor 1. Upah uang & harga adalah tetap kaku (rigid) 2. Tingkat bunga adalah tetap (fixed) 3. Sektor perusahaan membelanjakan seluruh dari penghasilannya kepada rumahtangga 4. Perekonomian adalah tertutup (closed economy), yang berarti tidak terdapat sektor perdagangan luar negeri (ekspor dan impor) 5. Terdapat sektor pemerintah (G) yang membeli barang-barang dan jasa-jasa dalam perekonomian 6. Pendapatan disposibel sama dengan pendapatan nasional dikurangi pajak (Yd=Y-T) 7. Penerimaan pajak untuk sementara diasumsikan sebagai variabel eksogen dan tidak terdapat pembayaran transfer oleh pemerintah 8. Pemerintah bisa menjalankan suatu anggaran berimbang, surplus atau defisit 33 Fungsi Matematika dalam Keterangan : Perekonomian Tiga Sector: • Y = pendapatan nasional PENAWARAN = PERMINTAAN • Yd = pendapatan disposibel • C = pengeluaran konsumsi oleh RT Y=C+I+G • I = pengeluaran investasi oleh perusahaan Y=C+S+T • G = pengeluaran pemerintah I+G = S+T • T = penerimaan pajak Contoh Soal : Fungsi konsumsi rumah tangga adalah C = 60 + 0.75 Y, S = -100 + 0.25 Y dengan fungsi Investasi I = 120 dan G = 60, dan T sebesar 40 maka tingkat pendapatan nasional pada keseimbangan adalah: Jawaban : Y = C+I+G Y = 60 + 0.75 Y + 120 +60 Y – 0,75 Y = 240 o.25 Y = 240 y = 960 Dengan mengunakan persamaan yang kedua, yaitu I + G = S + T tingkat pendapatan nasional pada keseimbangan adalah: I+G = 120 + 60 = S+T - 100 + 0.25 Y + 40 120 + 60 +100 - 40 = 0.25 Y 240 = 0.25 Y Y = 960 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. APBD merupakan instrumen bagi pemerintah dalam rangka mewujudkan pelayanan dan peningkatan penting kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya tujuan bernegara. Oleh karena itu, APBD memiliki fungsi sebagai berikut: 1) Fungsi otorisasi Fungsi otorisasi mengandung arti bahwa anggaran menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. 2) Fungsi Perencanaan 34 Fungsi perencanaan mengandung arti bahwa anggaran menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan. 3) Fungsi Pengawasan Fungsi pengawasan mengandung arti bahwa anggaran menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 4) Fungsi Alokasi Fungsi alokasi mengandung arti bahwa anggaran harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian. 5) Fungsi Distribusi Fungsi distribusi mengandung arti bahwa kebijakan anggaran harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. 6) Fungsi Stabilisasi Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian. Angka penganda (Multiplier) Y=C+I+G C = co + c Yd Yd = Y – Tx +Tr Y= (co+cTr-cTx +I+G) 1-b Angka Penganda Transfer: ΔY = c ΔTr 1-c Angka penganda investasi ΔY = 1 ΔI 1-c Angka penganda pajak ΔY = - c ΔTx 1-c Angka penganda anggaran berimbang ΔY = ΔG Pemerintah 35 Faktor-faktor Penentu Pengeluaran pemerintah 1. Proyeksi jumlah pajak yang diterima 2. Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai 3. Pertimbangan politik dan keamanan Jenis Pajak: a. Pajak langsung Pajak langsung berarti jenis pungutan pemerintah yang secara langsung dikumpulkan dari pihak yang wajib membayar pajak. Setiap individu yang bekerja dan perusahaan yang menjalankan kegiatan dan memperoleh keuntungan wajib membayar pajak. Pajak yang di pungut dan dikenakan keatas pendapatan mereka dinamakan pajak langsung, yaitu pajak yang secara langsung dipungut dari orang yang berkewajiban untuk membayar pajak. b. Pajak tidak langsung Pajak tak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dipindahkan kepada pihak lain, salah satu jenis pajak tak langsung adalah pajak impor, biasanya yang akan menangung beban pajak tersebut adalah konsumen, yang mula-mula membayar pajak adalah perusahaan – perusahaan yang mengimpor barang akan tetapi pada waktu menjual pengimpor akan menambahkan pajak dalam menentukan harga penjualannya, dengan demikian keuntungannya tidak berkurang. Para pembeli yang membayar pajak yaitu dalam bentuk harga yang lebih tinggi. Contoh lain dari pajak tidak langsung adalah pajak penjualan. Bentuk-bentuk pajak a. Regresif (pendapatannya naik pajaknya menurun) Pajak regresif adalah system pajak yang persentase pungutan pajaknya menurun apabila pendapatan yang dikenakan pajak menjadi bertambah tinggi. Dalam system ini pada pendapatan rendah, pajak yang dipungut meliputi bagian yang tinggi dari pendapatan tersebut, tetapi semakin tinggi pendapatannya semakin kecil presentase pajak itu. Dibanding dengan keseluruhann pendapatan. Pajak impor dan pajak penjualan dapat digolongkan sebagai pajak regresif. Mengapa demikian, karena bagi orang kaya pajak tersebut merupakan sebagian kecil dari pendapatannya, tetapi untuk golongan miskin merupakan presentase terbesar dari pendapatannya. Pembayaran fiscal untuk orang yang bepergian ke luar negeri merupakan contoh lain dari pajak regresif. b. Proporsional (semua pendapatan dikenai pajak yang sama) 36 Presentase pungutan pajak yang tetap besarnya pada berbagai tingkat pendapatan yaitu dari pendapatan yang rendah sampai pendapatan yang tinggi, mereka harus membayar pajak menurut presentase yang tetap. Walau bagaimanapun, dalam nilai nominalnya, makin tinggi pendapatan atau kekayaan makin tinggi pula jumlah pajak yang akan dibayarkan. Contohnya pajak pendapatan/ keuntungan perusahaan yang berbentuk perseroan. c. Progresif ( pendapatan naik pajaknya meningkat ) Adalah system pajak yang presentasenya bertambah apabila pendapatan semakin meningkat. Pajak progresif menyebabkan pertambahan nominal pajak yang dibayar akan menjadi semakin cepat apabila pendapatannya semakin tinggi. Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh pendapatan pajak yang lebih banyak disamping untuk tujuan memeratakan pendapatan. Contoh : Pendapatan yang dipajak Presentase pajak 1. Sampai Rp 500 ribu 2% 2. Rp 501 ribu – Rp 2 juta 4% 3. Rp 2001 juta – Rp 5 juta 10% 4. Lebih Rp 5 juta 20% Materi Kuliah ( Pertemuan Kempat) A. Uang, Bank dan Lembaga keuangan Beberapa kelemahan dalam perdagangan barter a. Memerlukan kehendak ganda yang selaras b. Penentuan harga sukar dilakukan c. Membatasi pilihan pembeli d. Menyulitkan pembayaran tertunda e. Sukar menyimpan kekayaan Definisi dan Ciri-ciri Uang Uang adalah alat pembayaran yang diterima secara umum oleh para pelaku ekonomi sebagai alat untuk melakukan transaksi ekonomi yang dilakukan yaitu berupa pembelian barang dan jasa, serta pembayaran hutang. Ciri-ciri uang : 37 a. Nilainya tidak berubah b. Mudah dibawa c. Tahan lama d. Jumlahnya terbatas e. Bendanya mempunyai mutu yang sama Peranan Uang Dalam Kegiatan Perekonomian – Untuk melancarkan kegiatan tukar menukar – Untuk menjadi satuan nilai – Untuk ukuran bayaran yang tertunda – Sebagai alat penyimpan nilai. Jenis uang Sepanjang Sejarah - Bahan makanan, perhiasan, alat untuk pertahanan, alat-alat untuk pekerjaan - Pengunaan emas dan perak sebagai uang (Kelemahan: tempat penyimpanan, berat, sukar di tambah jumlahnya) - Pengunaan uang kertas dan uang bank Jenis Uang Full bodied money adalah uang yang memiliki nilai sama antara nilai sebagai barang (nilai bahan baku) dan nilai sebagai uang. - Nilai uang sebagai barang ditunjukkan dengan nilai bahan baku yang digunakan untuk membuat mata uang tersebut per unitnya. - Nilai uang sebagai barang, disebut juga dengan nilai intrinsik. - Nilai uang sebagai uang ditunjukkan dengan nilai uang tertulis dalam satuan mata uang tersebut. - Nilai uang sebagai uang disebut juga dengan nilai nominal. Representative full bodied money dapat pula berupa surat keterangan penyimpanan emas. - Dalam kondisi darurat misalnya perang pemerintah dapat mencetak uang kertas dalam rangka menutupi defisit anggaran belanjanya. - Uang kertas yang dicetak pemerintah disebut dengan fiat money. Tujuan (Motif ) memegang uang 1. Motif Transaksi Untuk menyelesaikan transaksi lewat uang., Uang tunai yang diperlukan tergantung dari: Volume transaksi dan Tingkat harga umum 38 2. Motif Berjaga-jaga Untuk tujuan pembayaran yang tidak reguler atau yang di luar rencana transaksi normal, misal: Pembayaran keadaan darurat seperti kecelakaan, sakit, pembayaran tak terduga lainnya. 3. Motif Spekulasi karena Pemilik kekayaan dapat memilih apakah memegang uang tunai atau obligasi (bond), Uang tunai tidak memberi penghasilan , Obligasi memberi penghasilan berupa sejumlah uang tertentu setiap periode. Spekulasi tergantung dari gerak suku bunga., Keynes: Suatu waktu seseorang akan memiliki pendapat mengenai tingkat bunga yang dianggap “normal”, Bila tingkat bunga menjadi lebih tinggi dari yang dianggap normal, maka dimasa mendatang dianggap suku bunga akan turun.. Demikian juga sebaliknya. Peranan dan Kegiatan Bank Umum – Kesangupan BU untuk menciptakan Tabungan yang dapat sewaktu- waktu diambil dengan mengunakan cek dan ATM – Kemampuan menciptakan daya beli baru – Kegiatan meminjamkan uang Lembaga-lembaga Keuangan Dalam Perekonomian Modern: - Pasaran saham - Perusahaan peminjaman - Bank tabungan - Perusahaan asuransi - Bank Umum. PENCIPTAAN UANG OLEH BANK-BANK UMUM Contoh Soal : Tabungan giral milik dimas sebesar Rp 100 disimpan di bank mandiri, besarnya cadangan wajib minimum adalah 20% dan semua kelebihan cadangan dipinjamkan maka bagaimanakah proses penciptaan uang tersebut ? Jawaban : Bank Mandiri Aktiva Cadangan peminjaman jumlah Rp 20 Rp 80 Rp 100 Pasiva Tabungan giral Rp 100 Jumlah Rp 100 39 Orang –orang yang menerima pinjaman dari bank umum mandiri akan membelanjakan uang yang mereka peroleh, orang kedua yang bernama siti ini menyimpan uangnya di bank BRI, maka bank BRI akan mempunyai catatan sbb: Bank BRI Aktiva Cadangan Rp 16 peminjaman Rp 64 jumlah Rp 80 Pasiva Tabungan giral Rp 80 Jumlah Rp 80 Orang –orang yang menerima pinjaman dari bank BRI akan membelanjakan uang yang mereka peroleh, orang ketiga yang bernama Hendra ini menyimpan uangnya di bank BNI, maka bank BNI akan mempunyai catatan sbb: Bank BNI Aktiva Cadangan Rp 12,8 peminjaman Rp 51,2 jumlah Rp 64 Pasiva Tabungan giral Rp 64 Jumlah Rp 64 Dan seterusnya. Untuk mengetahui berapa pertambahan jumlah uang giral, pertambahan cadangan, dan pertambahan pinjaman dalam perekonomian dapat dihitung dengan cara: D= S R D = adalah jumlah seluruh nilai uang giral yang tercipta dalam penciptaan uang S = uang giral yang pertama kali diciptakan R = cadangan wajib minimum Berdasarkan formula diatas maka: Pertambahan uang giral: 100 juta = Rp 500 Juta 0.2 Pertambahan Cadangan: 20 juta = Rp 100 juta 0.2 Pertambahan pinjaman: 80 Juta = Rp 400 Juta 0.2 Bank umum Mandiri BRI BNI dst Julah Tabungan giral 100 80 64 dst 500 Cadangan 20 16 12.8 dst 100 Pinjaman 80 64 51.2 dst 400 Jumlah seluruh tabungan Giral 100 180 244 dst 500 40 MATA UANG DALAM PEREDARAN, UANG BEREDAR DAN KEKAYAAN MUDAH TUNAI a. Mata uang dalam peredaran adalah: seluruh jumlah mata uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh BS b. Uang beredar adalah: Semua jenis uang yang beredar dalam perekonomian ditambah uang giral dalam BU M1: Jumlah uang beredar dalam makna terbatas M2 : Jumlah uang beredar dalam makna tak terbatas Adalah jumlah uang kartal dan uang giral Ms = K + D – K = uang kartal – D = uang giral Ms* = K + D + T – T = Saldo deposito berjangka PERKEMBANGAN DAN PERANAN BANK SENTRAL Bank umum adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank berfungsi sebagai media untuk melakukan pertukaran antar nasabah dan juga sebagai media antara yang kekurangan dan kelebihan dana. Bank Sentral atau Bank Indonesia adalah lembaga (institusi) yang tidak mencari keuntungan dan dioperasikan oleh pemerintah untuk mengendalikan sistem perbankan dan merupakan penguasa tunggal penerbit uang. Perbedaan Bank Sentral dan Bank Umum: Dalam Perek hanya ada satu BS BU banyak dimiliki pihak swasta Tujuan BU dan BS berbeda BS diberi Kekuasaan untuk mencetak uang kertas dan logam Tugas – Tugas Bank Sentral – Bertindak sebagai bank kepada pemerintah – Bertindak sebagai bank kepada bank umum – Mengawasi BU dan lembaga keuangan lainya 41 – Mengawasi keseimbangan kegiatan peradagan LN – Mencetak uang logam dan uang kertas Materi Kuliah ( Pertemuan Kelima) A. Kurva Permintaan dan penawaran Pasar adalah suatu proses bertemunya permintaan dan penawaran. Barang yang diperjualbelikan tidak hanya satu macam barang saja akan tetapi semua jenis barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua produsen yang ada di suatu negara dan pembelinya adalah semua konsumen yang ada di masyarakat. Pasar besar inipun merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran seluruh barang dan jasa yang diproduksi. Aggregate demand (AD) adalah nilai kuantitas total barang dan jasa yang ingin dibeli oleh masyarakat pada tingkat harga tertentu sedangkan hal lain dianggap konstan. Masingmasing permintaan itu adalah, konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor netto..Adapun factor-faktor yang mempengaruhi permintaan aggregate adalah sebagai berikut: 2. Pendapatan disposable atau pengeluaran konsumsi 3. Tingkat bunga 4. Kepercayaan dunia bisnis 5. Jumlah uang beredar 6. Pengeluaran pemerintah 7. Pajak 8. Pendapatan luar negeri 9. Harga luar negeri 10. Nilai tukar riil Aggregate Suply atau penawaran aggregate (AS) adalah kuantitas output total atau nilai produksi nasional yang tersedia dan siap ditawarkan pada berbagai tingkat harga sedangkan factor lain tetap. Perubahan pada AS ditentukan oleh Output potensial dan biaya-biaya input. Penawaran aggregate didalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh beberapa factor sebagai berikut: 1. Besarnya angkatan kerja 2. Besarnya stok capital 3. Keadaan atau tingkat teknologi 4. Tingkat penganguran alamiah 42 5. Harga factor-faktor produksi Pasar barang adalah suatu bentuk pasar untuk seluruh macam barang dan jasa yang diproduksi oleh semua produsen di suatu negara. Barang yang diproduksi ada minyak, kelapa, telur, mobil, radio, kain, sayur mayur, dan sebagainya. Karena macam barangnya banyak maka satuan untuk menghitungnya juga tidak sama. Untuk mengatasi masalah tersebut kemudian menggunakan satuan nilai barang yang menggunakan satuan uang, misalnya rupiah. Satuan ini disebut GDP atau Gross Domestik Product, Produk Domestik Brutto (PDB). Harga untuk semua jenis barang yang diproduksi kita sebut harga umum yang dapat ditunjukkan oleh suatu indeks yang disebut indeks harga. Naik turunnya indeks harga menunjukkan naik turunnya harga semua barang dan jasa. Indeks harga yang semakin tinggi merupakan suatu petunjuk bahwa harga barang dan jasa semakin tinggi dan peristiwa ini disebut inflasi. Inflasi dapat didefinisikan sebagai kenaikan harga-harga umum yang terjadi secara terus menerus. PASAR BARANG P S Pe D 0 GDPe GDP A. Kurva IS Dikenalkan oleh John Hicks, th 1937, Merupakan salah satu cara dalam menyajikan proses keseimbangan umum Keynes Keseimbangan di pasar barang adalah “Keseimbangan tercapai bila permintaan agregat sama dengan penawaran agregat.. Keseimbangan sector riil atau pasar barang dan jasa 43 dikaitkan dengan nilai Investment = Saving ( I = S ) keseimbangan tersebut secara grafis dinyatakan dengan kurva IS. Kurva IS didefinisikan sebagai kurva yang menunjukan hubungan antara berbagai tingkat bunga dan pendapatan nasional yang memungkinkan pasar barang dan jasa dalam keseimbangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi IS: a. Perubahan angka penganda b. Kepercayaan masyarakat dan pengusaha terhadap perekonomian c. Pengaruh marginal Propencity to Investment S S I=S S = Y – C(Y) 0 Y I 0 I(i) = Y – C(Y) i i IS I = I(i) 0 Y 0 I B. Kurva LM Keseimbagan pasar uang merupakan keseimbangan antara permintaan uang (Liquidity preference yang disingkat dengan L) dengan penawaran uang (Money Suply yang disingkat dengan MS). Yang dinyatakan dengan kuva L-M Definisi kuva LM adalah garis yang memperlihatkan berbagai kombinasi suku bunga dan arus pendapatan yang menciptakan keseimbangan di pasar uang. Penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian dan dapat digunakan untuk membiaya transaksi. Penawaran disebut juga dengan jumlah uang beredar. Permintaan Uang adalah keseluruhan jumlah uang yang ingin dipegang oleh masyarakat. Untuk tujuan transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurva LM 1. Jumlah uang yang beredar 2. Jumlah uang yang diminta untuk spekulasi 3. Kepekaan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga terhadap pendapatan 44 4. Kepekaan permintaan uang untuk spekulasi terhadap suku bunga. m1 m1 m = kY ms= m1 + m2 0 Y m2 0 ms=kY+L(i) i i LM ms = L(i) 0 m2 0 Y C. Model IS- LM i LM IS 0 Y Materi Kuliah ( Pertemuan Keenam) A. Bentuk-bentuk kebijakan Makro Ekonomi: 1. Kebijakan Fiskal : Merupakan kebijakan pemerintah untuk mengendalikan perekonomian dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah melalui APBN. 2. Kebijakan Moneter : Merupakan kebijakan yang dilakukan bank sentral dalam mengatur dan mengendalikan jumlah uang beredar 3. Kebijakan Segi Penawaran : Mengurangi pajak, memberikan insentif fiskal, subsidi dan infrastruktur, peraturan yang kondusif pada iklim usaha. 45 4. Kebijakan luar Negeri : adalah kebijakan dalam mengendalikan uang yang masuk dan keluar dari suatu Negara, agar neraca pembayaran tetap stabil dan mantap Kebijakan Fiskal adalah kebijakan makro yang dilaksanakan lewat APBN yang dicerminkan oleh struktur pos-pos dalam APBN dan bukan hanya oleh nilai penerimaan dan pengeluarannya. 1. Pos Utama Pada Sisi Pengeluaran adalah : Pembelian barang dan jasa (G). Gaji pegawai (W), Transfer Payment (R). 2. Pos utama pada sisi penerimaan adalah: Penerimaan pajak (T), Kredit dari bank sentral (U), Pinjaman masyarakat dalam negeri (B), Pinjaman luar negeri (F) Bentuk kebijakan fiscal dapat dibagi dua; Untuk Jangka pendek : berupa perubahan-perubahan dalam belanja maupun dalam pengeluaran pemerintah, dan dalam system perpajakan. Untuk jangka panjang a. Kebijakan penstabil otomatik , artinya menjalankan system perpajakan yang telah ada, misalnya system pajak progresif dan proporsional. b. Kebijakan fiscal diskresioneri artinya kebijakan yang secara khusus membuat perubahan terhadap system yang ada, misalnya membuat undang – undang, peraturan baru dibidang penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan Moneter terdiri atas 2 bentuk yaitu kebijakan moneter yang kuantitatif dan kebijakan moneter yang kualitatif. a. Kebijakan moneter Kuantitatif merupakan kebijakan umum yang bertujuan untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan tingkat bunga dalam perekonomian yang terdiri dari : 1. Operasi pasar terbuka (Open market Operation) yaitu melakukan jual beli suratsurat berharga pemerintah 2. Politik diskonto (tingkat bunga) yaitu kebijakan dalam menetukan tingkat bunga, 3. Cadangan wajib minimum (reserve requiretmen), yaitu kebijakan dalam menetapkann cadangan wajib minimum untuk simpanan bank dan lembaga keuangan lainya kepada bank Indonesia. b. Kebijakan moneter Kualitatif : bersifat melakukan kebijakan terpilih keatas beberapa aspek dari masalah moneter yang dihadapai oleh pemerintah biasanya dibedakan dalam dua jenis yaitu: 46 1) Pengawasan pinjaman selektif yaitu menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi atau digalakan kembali. 2) Pembujukan moral yaitu bank sentral mengadakan pertemuan langsung dengan pimpinan bank umum untuk meminta melakukan langkah-langkah tertentu B. INFLASI DAN PENGANGURAN Definisi inflasi Adalah kecenderungan dari harga-harga umum untuk naik secara terusmenerus. Dapat diamati dengan indek harga. Digolongkan menjadi: laju inflasi, sebabmusababnya, asal inflasi. Jenis inflasi berdasarkan laju inflasi 1. Moderat Inflation (Ringan), < 10% setahun 2. Sedang, 10% - 30% setahun 3. Galloping inflation (Berat), 30% - 100% setahun 4. Hiperinflasi, > 100% setahun. Sebab terjadinya inflasi 1. Demand Inflation, inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. 2. Cost Inflation, inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi. Asal inflasi : 1. Domestic Inflation, inflasi yang berasal dari dalam negeri. 2. Imported Inflation, inflasi yang berasal dari luar negeri. Teori yang berkaitan dengan inflasi antara lain : 1. TEORI KUANTITAS Penyebab utama inflasi adalah pertambahan jumlah uang yang beredar, dan Psikologi masyarakat mengenai kenaikan harga-harga di masa mendatang. 2. TEORI KEYNES Inflasi terjadi karena masyarakat hidup di luar batas kemampuan ekonomisnya.Terjadi perebutan rezeki antara golongan-golongan masyarakat, sehingga permintaan agregat melebihi jumlah barang yang tersedia. 3. TEORI STRUKTURALIS Adalah teori inflasi jangka panjang karena menyoroti sebabsebab inflasi yang berasal dari kekakuan struktur ekonomi Pertambahan produksi terlalu lambat dibandingkan pertumbuhan kebutuhannya. Dampak Buruk Inflasi bagi perekonomian 1. Inflasi mempengaruhi efisiensi dalam kegiatan ekonomi , karena akan menimbulkan distorsi harga, yaitu suatu kondisi harga produk berada dibawah biaya produksi, inflasi 47 menyebabkan para pengusaha untuk mengkalkulasi harga dan mengubah ulang label – label harga yang tidak efisien , Ketika biaya naik akibat inflasi hal ini merugikan bagi pengusaha 2. Inflasi mengakibatkan turunnya pertumbuhan ekonomi, ketidakstabilan harga disaat inflasi berdampak terhadap keenganan investor berinvestasi, Terjadinya peralihan modal bagi para investor akibat ketidakpastian dalam inflasi menyebabkan merosotnya jumlah invetasi dalam suatu kegiatan ekonomi yang akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. 3. Mematikan perdagangan dalam negeri misalnya inflasi berpengaruh terhadap debitor dan kreditor, debitor mendapat keuntungan atas penderitaan kreditor selama inflasi. 4. Berdampak yang buruk bagi neraca pembayaran luar negeri 5. Inflasi mengubah distribusi pendapatan, ketika terjadi inflasi real income masyarakat turun dan mereka terpaksa melakukan redistribusi pendapatan yang diterimannya. Inflasi juga mempengaruhi perubahan kekayaan yang dimiliki mayarakat secara individual. Menghitung Inflasi Berdasarkan data berikut ini berapakah indeks konsumen tahun 1999 jika diketahui indeks harga tahun 1998 sebesar 130. Berapakah inflasi tahun 1999? Tahun 1998 Jenis barang 1. Teh botol 2. Baju 3. celana 4. Sewa rumah 5. pengakutan 6. nonton film Harga Rp. 1.000 Rp.10.000 Rp.15.000 Rp. 50.000 Rp. 500 Rp. 2 000 Jumlah 100 2 1 1 30 2 Harga Rp. 1.200 Rp.15.000 Rp.20.000 Rp.75.000 Rp. 750 Rp. 3 000 Jumlah 100 2 1 1 30 2 Nilai Rp. 100.000 Rp. 20.000 Rp. 15.000 Rp. 50.000 Rp. 15.000 Rp. 4.000 Rp 204.000 Jawaban : Tahun 1999 Jenis barang 2. Teh botol 2. Baju 3. celana 7. Sewa rumah 8. pengakutan 9. nonton film Nilai Rp. 120.000 Rp. 30.000 Rp. 20.000 Rp. 75.000 Rp. 22.500 Rp. 6.000 Rp 273.500 Dengan demikian indeks harga konsumen untuk akhir tahun 1999 adalah Formula Inflasi: Indeks Harga = IHK 1 x 100 IHK o = 273.500 x 100 = 134.07 204.000 48 Tingkat Inflasi = IHK 1 – IHK 0 x 100 IHK 0 =134.07 – 130 X 100 = 3.13 % 130 PENGANGURAN Definisi dari penganguran adalah orang-orang yang usianya berada dalam angkatan kerja dan sedang mencari pekerjaan. Setiap orang dikatakan mengangur jika orang tersebut berada dalam usia angkatan kerja (18 – 55 tahun) tetapi tidak mempunyai pekerjaan secara rutin dan telah melakukan upaya untuk mendapatakan pekerjaan selama empat minggu terakhir sangat sulit untuk menciptakan kesempatan kerja penuh tanpa inflasi, hal ini sesuai dengan teori Philips tentang inflasi dan penganguran. Tingkat Penganguran = Jumlah yang mengangur ---------------------------------- x 100% Jumlah angkatan kerja Contoh Soal : Dalam suatu perekonomian yang tergolong sebagai penduduk usia kerja berjumlah 14.891.761 orang, tetapi hanya sebanyak 9.124.458 orang yang tergolong sebagai angkatan kerja. Diantara angkatan kerja tersebut sebanyak 8.528.571 orang yang mempunyai pekerjaan. Berdasarkan pada data tersebut hitunglah tingkat partisipasi angkatan kerja, jumlah pengaguran dan partisipasi penganguran? Jawaban: b. Tingkat partisipasi angkatan kerja = 9.124.458 X 100 = 61,3 persen 14.891.761 c. Jumlah Penganguran = 9.124.458 – 8.528.571 d. Tingkat partisipasi penganguran = 595.887 9.124.458 = 595.887 orang x 100 = 6.5 persen Jenis-jenis Penganguran 1. Penganguran Friksional : penganguran yang disebabkan ketidakcocokan antara lapangan kerja yang tersedia dengan keinginan pekerja 2. Penganguran Struktural ; penganguran yang disebabkan karena adanya perubahan atau perkembangan teknologi dalam kegiatan ekonomi 3. Penganguran Siklikal : adalah penganguran yang disebabkan oleh adanya fluktuasi dalam perkembangan bisnis atau yang dinamakan kemerosotan perekonomian suatu Negara. 4. Penganguran musiman ini terjadi pada sector pertanian, yang kegiatan kerja tergantung kepada musim. 49 5. Penganguran tidak kentara adalah penganguran ini bukan berarti mereka tidak bekerja sama sekali, mereka bekerja tetapi nilai produktivitas mereka sangat rendah atau tidak ada, artinya misalnya suatu kegiatan usaha bila dikerjakan oleh lima orang hasilnya 20 unit, tetapi bila dikerjakan dua orang hasilnya tetap sama, tiga orang dari lima pekerja tersebut adalah penganguran karena nilai produktivitasnya boleh dikatakan tidak ada. Dampak penganguran terhadap perekonomian 1. Tingkat kesejahteraan menurun 2. Pertumbuhan ekonomi menurun 3. Penerimaan pemerintah berkurang 4. GNP actual yang dicapai lebih rendah Kondisi ini menyebabkan ketersediaan produk nasional tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat, dampak social berawal pada aspek psikologi seperti hilangnya rasa harga diri dan timbulnya depresi. Hal ini akan menimbulkan berbagai ganguan terhadap kesehatan dan bisa juga mendorong meningkatnya tingkat kejahatan atau kriminalitas. Pasar tenaga kerja adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Permintaan akan tenaga kerja datang dari produsen dan pemerintah, sedangkan penawaran tenaga kerja berasal dari rumah tangga konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang diminta antara lain adalah upah tenaga kerja, tehnologi, pendidikan serta ketrampilan tenaga kerja, dan penerimaan produsen. Selain itu, faktor-faktor lainnya seperti umur tenaga kerja, pengalaman, penampilan dapat juga ikut mempengaruhi permintaan akan tenaga kerja. 50 Materi Kuliah ( Pertemuan Ketujuh) A. Perdagangan Luar Negeri Yang dimaksud dengan perekonomian terbuka adalah ada pasar luar negeri di dalam proses keseimbangan umum. Terdapat 3 konsep pokok yang terpengaruh dengan pasar luar negeri ini: 1. permintaan agregat 2. permintaan/penawaran uang 3. harga barang/jasa Permintaan agregat mempunyai unsur tambahan, yaitu neraca perdagangan. Z=C+I+G+X–M Impor adalah kegiatan membeli produk luar negeri untuk keperluan atau untuk dipasarkan dalam negeri. Yang dapat berupa impor yang dapat dilihat secara fisik , non fisik maupun dalam bentuk modal. Permintaan akan barang impor dan penawaran barang impor akan menentukan harga impor dan volume impor. Harga rata-rata impor dikalikan volume impor menghasilkan pengeluaran devisa. Faktor-faktor yang menetukan impor: 1. Harga dan nilai tukar/kurs valuta asing 2. Kondisi produk nasional yang dihasilkan dalam negeri 3. Kebijakan proteksi Negara pengimpor Ekspor adalah suatu kegiatan menjual produk dalam negeri kepasar diluar negeri yang dapat berupa ekspor yang dapat dilihat secara fisik, non fisik dan ekspor dalam bentuk modal. Faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor: 1. Daya saing produk yang dihasilkan seperti kualitas dan harga 2. Kondisi ekonomi Negara yang menjadi penerima ekspor terutama daya beli 3. Kebijakan proteksi Negara yang menjadi tujuan ekspor 4. Kurs Valuta asing. Pasar ekspor umumnya diamati bersama-sama dengan pasar impor, melalui: 1. Neraca Perdagangan: penerimaan devisa ekspor dikurangi pengeluaran devisa untuk impor 51 2. Dasar Penukaran Luar Negeri (terms of trade) adalah: Harga rata-rata ekspor dibagi harga rata-rata impor 3. Cadangan Devisa: adalah: Persediaan devisa yang kita punyai pada awal tahun plus saldo neraca pembayaran Pengertian permintaan dan penawaran uang atau yang disebut dengan Pasar uang adalah : Permintaan dan penawaran uang harus mencakup hubungan keuangan dengan luar negeri, Tingkat bunga di luar negeri harus diperhitungkan, Penciptaan uang inti yang berasal dari defisit atau surplus neraca pembayaran harus diperhitungkan. Harga Barang dan jasa adalah: Harga luar negeri barang ekspor dan impor dan kurs devisa merupakan variabel baru yang akan mempengaruhi proses keseimbangan umum. Kebijakan Makro pada perekonomian terbuka 1. Bagaimana membawa perekonomian ke arah posisi keseimbangan intern dan keseimbangan ekstern secara simultan. 2. Keseimbangan intern (internal balance): mencapai tingkat output full employment tanpa inflasi. 3. Keseimbangan ekstern (external balance): Neraca Pembayaran yang seimbang. 4. Menurut kaum Klasik, posisi keseimbangan bisa dicapai secara otomatis tanpa campur tangan pemerintah. 5. Pendapat kaum Klasik tidak sesuai dengan kenyataan, semuanya harus dicapai melalui kebijakan fiskal/moneter. Ada dua bentuk kebijakan yang berkaitan dengan perdagangan luar negeri: 1. Kebijakan ekspansi ekspor : yaitu upaya perluasan ekspor baik dalam bentuk maupun jumlahnnya dengan kualitas yang mempunyai daya saing yang tinggi. 2. Kebijakan substitusi impor yaitu upaya membatasi impor untuk produk-produk yang dapat dihasilkan Negara sendiri. Yang dapat dilakukan dengan kebijakan proteksi berupa tarif, subsidi ekspor dan quota serta dalam bentuk kebijakan berupa pemberian hak monopoli kepada pengusaha domestic. 52