HUBUNGAN ANTARA SIKAP, MINAT DAN

advertisement
HUBUNGAN ANTARA SIKAP, MINAT
DAN PERILAKU MANUSIA
Dr. Yayat Suharyat, M.Pd. *)
ABSTRAK
Sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan
beralasan dan berdampak sebagai berikut: 1) Perilaku tidak banyak ditentukan oleh
sikap umum tapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu. 2) Perilaku dipengaruhi
tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma subjektif yaitu keyakinan kita
mengenai apa yang orang lain inginkan agar kita perbuat. 3) Sikap terhadap suatu
perilaku bersama norma-norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat untuk
berperilaku tertentu.
Sikap spesifik yang dapat mempengaruhi perilaku adalah sikap sosial yang
dinyatakan dengan cara berulang-ulang pada kegiatan yang sama atau lebih lazimnya
disebut kebiasaan, motif merupakan dorongan, keinginan dan hasrat yang berasal dari
dalam diri, nilai-nilai merupakan norma-norma subjektif sedangkan kekuatan pendorong
dan kekuatan penahan adalah berupa nasihat atau penyuluhan dan informasi
Kata Kunci : Siakap dan Perilaku
1. Hakikat Sikap
Sikap adalah salah satu istilah bidang
psikologi
yang
berhubungan
dengan
berdasarkan
bahasa
Inggris
disebut
atau
kepercayaannya masing-masing.
persepsi dan tingkah laku. Istilah sikap
dalam
keyakinan
Ellis mengemukakan bahwa sikap
attitude.
melibatkan beberapa pengetahuan tentang
Attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap
sesuatu. Namun aspek yang esensial dalam
suatu perangsang. Suatu kecenderungan
sikap adalah adanya perasaan atau emosi,
untuk bereaksi terhadap suatu perangsang
kecenderungan terhadap perbuatan yang
atau situasi yang dihadapi. Menurut kamus
berhubungan dengan pengetahuan. Dari
bahasa
pengertian yang dikemukakan oleh Ellis,
Indonesia
oleh
W.J.S.
Poerwodarminto pengertian sikap adalah
sikap
perbuatan yang didasari oleh keyakinan
sesuatu termasuk situasi. Situasi di sini
berdasarkan norma-norma yang ada di
dapat digambarkan sebagai suatu objek
masyarakat dan biasanya norma agama.
yang pada akhirnya akan mempengaruhi
Namun demikian
perasaan
perbuatan yang akan
melibatkan
atau
pengetahuan
emosi
dan
kemudian
dilakukan manusia biasanya tergantung apa
memungkinkan
permasalahannya
respons atau kecenderungan untuk berbuat.
serta
benar-benar
*) Dr. Yayat Suharyat, M.Pd., Dosen Fakultas Agama Islam – UNISMA Bekasi
munculnya
tentang
reaksi
atau
Dalam beberapa hal, sikap adalah penentu
perasaan
yang paling penting dalam tingkah laku
Demikian juga sikap seseorang terhadap
manusia. Sebagai reaksi maka sikap selalu
sesuatu yang sama mungkin saja tidak
berhubungan dengan dua alternatif yaitu
sama.
senang (like) dan tidak senang (dislike) untuk
dan
Banyak
juga
situasi lingkungan.
sosiolog
dan
psikolog
melaksanakan atau menjauhinya. Dengan
memberi batasan bahwa sikap merupakan
demikian
sesuatu
kecenderungan individu untuk merespon
adalah awal yang mempengaruhi suatu sikap
dengan cara yang khusus terhadap stimulus
yang mungkin mengarah kepada suatu
yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap
perbuatan.
merupakan suatu kecenderungan untuk
pengetahuan
tentang
Sikap juga diartikan sebagai "suatu
mendekat atau menghindar, posotitif atau
konstruk untuk memungkinkan terlihatnya
negatif terhadap berbagai keadaan sosial,
suatu aktivitas." Pengertian sikap itu sendiri
apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide,
dapat dipandang dari berbagai unsur yang
konsep
terkait seperti sikap dengan kepribadian,
menambahkan bahwa sikap merupakan
motif, tingkah laku, keyakinan dan lain-lain.
suatu keadaan internal (internal state) yang
Namun dapat diambil pengertian yang
mempengaruhi
memiliki
terhadap beberapa obyek, pribadi, dan
persamaan
karakteristik;
sikap
ialah tingkah laku yang terkait dengan
yang nyata dari seseorang. Hal itu berarti
suatu tingkah laku dapat diprediksi apabila
telah
diketahui
sikapnya.
Walaupun
manifestasi sikap itu tidak dapat dilihat
langsung
tapi
sikap
dapat
ditafsirkan
sebagai tingkah laku yang masih tertutup.
Setiap orang mempunyai sikap yang
pilihan
Gagne
tidakan
individu
peristiwa.2
kesediaan untuk merespon objek sosial
yang membawa dan menuju ke tingkah laku
sebagainya.1
dan
Sedangkan
menurut
Saefudin
Azwar, sikap adalah salah satu unsur
kepribadian yang harus dimiliki seseorang
untuk
menentukan
bertingkah
laku
tindakannya
terhadap
suatu
dan
objek
disertai dengan perasaan positif dan negatif.
Kemudian
para
pakar
psikologi
mendisfungsikan sikap adalah suatu bentuk
evaluasi
atau
reaksi
perasaan.
Dan
berbeda-beda terhadap sesuatu objek. Ini
formulasi sikap itu dikaitkan sebagai afek
disebabkan oleh berbagai faktor yang ada
positif dan afek negatif yang dikaitkan
pada
individu
masing-masing
seperti
adanya perbedaan dalam bakat, minat,
pengalaman,
pengetahuan,
intensitas
1
Howard H., Kendler, Basic Psychology (Philipines:
Benyamin/Cummings, 1974)
2
Gagne, Robert M., dan Leslie J. Briggs, Principles of
Instructional Design (New York: Holt, Rinehart and
Winston, Inc, 1974)
dengan suatu obyek psikologis.3 Jadi sikap
bereaksi terhadap suatu obyek dengan
itu
cara-cara tertentu.”4
berhubungan
dengan
perasaan
seseorang terhadap obyek bukan tindakan,
Kesiapan
dalam
definisi
ini
dimana perasaan ada kalanya positif dan
ditafsirkan sebagai suatu kecenderungan
ada kalanya negatif.
potensial untuk bereaksi apabila individu
Definisi tersebut melihat sikap dari
dihadapkan
pada
suatu
sudut pandang evaluasi. Dengan demikian,
rangsangan
yang
menghendaki adanya
sikap adalah suatu sistem evaluasi positif
respon. Jadi, dapat dikatakan bahwa sikap
atau negatif, yakni suatu kecenderungan
sebagai respon, hal ini didasari oleh proses
untuk menyetujui atau menolak. Sikap
evaluasi dalam diri individu yang pada
positif akan terbentuk apabila rangsangan
akhirnya
yang datang pada seseorang memberi
berupa nilai terhadap stimulus dalam bentuk
pengalaman
baik atau buruk -
yang
menyenangkan.
akan
stimulus
memberikan
atau
kesimpulan
positif atau negatif,
Sebaliknya sikap negatif akan timbul, bila
menyenangkan atau tidak menyenangkan,
rangsangan
memberi
suka atau tidak suka yang kemudian
pengalaman yang tidak menyenangkan.
mengkristal atau tidak sebagai potensi
Perbedaan
reaksi terhadap obyek. Dengan demikian,
derajat
yang
sikap
kesukaan
datang
berhubungan
atau
dengan
ketidaksukaan
sikap
merupakan
perilaku
yang
berubah,
dibentuk
atau
seseorang terhadap obyek yang dihadapi,
dinamis,
atau dengan kata lain sikap menyangkut
dipengaruhi. Kondisi lingkungan dan situasi
kesiapan individu untuk bereaksi terhadap
disuatu saat dan disuatu tempat tidak
obyek
konsep
disangsikan
penilaian positif-negatif. Oleh karena itu,
pernyataan
sikap merupakan pernyataan evaluatif, baik
keadaan terancam keselamatannya secara
yang
tidak
langsung atau tidak langsung seseorang
menguntungkan mengenai obyek, orang
akan cenderung menyatakan sikap yang
atau peristiwa.
dapat menyelamatkan dirinya walaupun
tertentu
berdasarkan
menguntungkan
maupun
Ahli lain di bidang psikologi sosial
dan
psikologi
kepribadian
mempunyai
konsep lain tentang sikap, yaitu, ”sikap
merupakan
3
semacam
kesiapan
untuk
Saifudin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan
Pengukurannya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002)
tidak
bisa
aspek
berpengaruh
sikap
sesuai
Kadang-kadang
terhadap
seseorang.
dengan
hati
seseorang
Dalam
nuraninya.
menunjukan
sikap yang sesuai dengan harapan orang
4
M. Shabran Tenrie, “Tesis”. Studi Korelasional Antara
Kompensasi dan Sikap Guru Terhadap Tugas Dengan
Disiplin Kerja Guru, Program Pascasarjana Magister
Studi Islam Konsentrasi manajeman Pendidikan ,
UNISMA, Bekasi, 2005. h. 44
lain, sekalipun tidak sesuai dengan isi
obyek. Dengan demikian sikap adalah
hatinya disebabkan adanya tujuan-tujuan
kecenderungan individu menanggapi secara
tertentu yang ingin dicapainya. Sikap baru
positif atau negatif terhadap obyek sikap
memiliki makna apabila ia ditampakkan
ditinjau dari dimensi kognisi, afeksi dan
dalam bentuk perilaku baik lisan maupun
konasi.
perilaku perbuatan.
a. Komponen Sikap
Masih banyak lagi definisi sikap yang
Secara
umum,
dalam
berbagai
lain, sebenarnya agak berlainan, akan tetapi
referensi, sikap memiliki 3 komponen yakni:
keragaman pengertian tersebut disebabkan
kognitif,
oleh sudut pandang dari penulis yang
tindakan (Morgan dan King, 1975; Krech
berbeda. Namun demikian, jika dicermati
dan Ballacy, 1963, Howard dan Kendler
hampir
memiliki
1974, Gerungan, 2000). Komponen kognitif
kesamaan padang, bahwa sikap merupakan
merupakan aspek sikap yang berkenaan
suatu keadaan internal atau keadaan yang
dengan penilaian individu terhadap obyek
masih ada dalam dari manusia. Keadaan
atau subyek. Informasi yang masuk ke
internal tersebut berupa keyakinan yang
dalam
diperoleh
dari
analisis,
asimilasi
pengetahuan
semua
batasan
proses
sikap
akomodasi
yang
dan
mereka
afektif,
otak
dan
manusia,
sintesis,
menghasilkan
nilai
dan
kecenderungan
melalui
proses
evaluasi
baru
yang
akan
akan
dapatkan, sebagaimana pendapat Piaget’s
diakomodasi atau diasimilasikan dengan
tentang
pengetahuan yang telah ada di dalam otak
proses
perkembangan
kognitif
manusia.
manusia. Nilai - nilai baru yang diyakini
Berdasarkan beberapa literatur di
benar, baik, indah, dan sebagainya, pada
atas, dan pendapat para ahli maka dapat
akhirnya akan mempengaruhi emosi atau
disimpulkan bahwa sikap pada dasarnya
komponen afektif dari sikap individu. Oleh
merupakan hasil dari proses sosialisasi dan
karena
interaksi seseorang dengan lingkungannya,
dikatakan
yang merupakan perwujudan dari pikiran,
individu terhadap obyek atau subyek, yang
perasaan
sejalan dengan hasil penilaiannya. Sedang
seseorang
serta
penilaian
itu,
komponen
sebagai
afektif
perasaan
kecenderungan
dapat
(emosi)
terhadap obyek, yang didasarkan pada
komponen
pengetahuan, pemahaman, pendapat dan
berkenaan dengan keinginan individu untuk
keyakinan dan gagasan-gagasan terhadap
melakukan
perbuatan
suatu obyek sehingga menghasilkan suatu
keyakinan
dan
kecenderungan untuk bertindak pada suatu
seseorang terhadap suatu objek atau subjek
sesuai
keinginannya.
bertindak
dengan
Sikap
dapat positif atau negatif. Manifestasikan
berulang-ulang terhadap obyek sosial, dan
sikap terlihat dari tanggapan seseorang
biasanya dinyatakan oleh sekelompok orang
apakah ia menerima atau menolak, setuju
atau masyarakat. Sedang sikap individu,
atau tidak setuju terhadap objek atau
adalah sikap yang dimiliki dan dinyatakan
subjek.
oleh seseorang. Sikap seseorang pada
satu
akhirnya dapat membentuk sikap sosial,
dengan yang lainnya. Komponen kognitif,
manakala ada seragaman sikap terhadap
afektif,
suatu obyek. Dalam konteks pemahasan ini,
Komponen
dan
sikap
berkaitan
kecenderungan
bertindak
menumbuhkan sikap individu. Dari manapun
sikap
kita memulai dalam analisis sikap, ketiga
individual,
komponen tersebut tetap dalam ikatan satu
dihabahas dalam kajian ini menyangkut
sistem. Sikap individu sangat erat kaitannya
proses
dengan perilaku mereka. Jika faktor sikap
mengingat
telah
kemampuan, motivasi, sasaran didik sangat
mempengaruhi
menumbuhkan
sikap
ataupun
seseorang,
maka
yang
dimaksud
mengingat
pendidikan
adalah
pendidikan
secara
keinginan,
sikap
yang
individual,
kebutuhan,
beragam.
antara sikap dan perilaku adalah konsisten,
Sejalan dengan pengertian sikap
sebagaimana yang dikemukan oleh Krech
yang dijelaskan di atas, dapat dipahami
dan Ballacy, Morgan King, dan Howard.
bahwa: 1) sikap ditumbuhkan dan dipelajari
memang
sepanjang
perilaku.
bersangkutan dalam keterkaitannya dengan
Seandainya sikap tidak konsisten dengan
obyek tertentu, 2) sikap merupakan hasil
perilaku, mungkin ada faktor dari luar diri
belajar manusia, sehingga sikap dapat
manusia yang membuat sikap dan perilaku
ditumbuhkan dan dikembangkan melalui
tidak konsisten. Faktor tersebut adalah
proses belajar, 3) sikap selalu berhubungan
sistem nilai eksternal yang berada di
dengan
masyarakat,
sendiri, 4) sikap dapat berhubungan dengan
Sikap
seharusnya
seseorang
konsisten
dengan
diantaranya
norma,
politik,
Menurut Gerungan5 sikap dapat pula
diklasifikasikan menjadi sikap individu dan
sikap sosial. Sikap sosial dinyatakan oleh
kegiatan
yang
obyek,
sehingga
orang
tidak
yang
berdiri
satu obyek, tetapi dapat pula berhubungan
budaya, dan sebagainya.
cara-cara
perkembangan
sama
dan
dengan sederet obyek sejenis, 5) sikap
memiliki hubungan dengan aspek motivasi
dan perasaan atau emosi.6 Mengetahui
karakter sikap semacam ini sangat penting
manakala kita akan membahas sikap secara
5
Gerungan WA., Psikologi Sosial (Bandung: Refika
Aditama, 2000)
6
Ibid
cermat. Dari sifat ini dapat diketahui bahwa
dikatakan
sikap
dan
tinggi, apabila sikap dinyatakan tanpa perlu
proses
pengungkapan atau desakan agar subyek
dapat
ditumbungkan
dikembangkan,
melalui
mempunyai
pembelajaran siswa yang sesuai dengan
menyatakan sikapnya.
motivasi, dan keinginan mereka. Demikian
c. Cara
tertentu,
sehingga
yang
Menumbuhkan
dan
Mengembangkan Sikap
juga, sikap harus diarahkan pada suatu
obyek
spontanitas
memudahkan
Sikap
dapat
ditumbuhkan
dan
mengarahkan belajar siswa pada sasaran
dikembangkan melalui proses belajar. Dalam
belajar yang sesuai dengan minat dan
proses belajar tidak terlepas dari proses
keinginannya.
komunikasi dimana terjadi proses tranfer
b. Karakteristik Sikap
pengetahuan dan nilai. Jika sikap merupakan
Selain mempunyai komponen, sikap
hasil belajar, maka kunci utama belajar sikap
juga mempunyai beberapa karakteriatik yaitu
terletak pada proses kognisi dalam belajar
sikap mempunyai arah, intensitas, keluasan,
siswa. Menurut Bloom, serendah apapun
konsisten,
tingkatan
dan
spontanitas.
Arah
disini
proses
kognisi
siswa
dapat
negati;
mempengaruhi sikap.7 Namun demikian,
intensitas maksudnya kekuatan sikap itu
tingkatan kognisi yang rendah mungkin saja
sendiri, dimana setiap orang belum tentu
dapat mempengaruhi sikap, tetapi sangat
mempunyai kekuatan sikap yang sama. Dua
lemah pengaruhnya dan sikap cenderung
orang yang sama-sama mempunyai sikap
labil.
positif terhadap sesuatu, tidak menutup
menumbuhkan dan mengembangkan sikap
kemungkinan adanya perbedaan kekuatan
secara signifikan, sejalan dengan taksonomi
sikapnya, yang satu positif tetapi yang satu
kognisi Bloom, adalah pada taraf analisis,
lagi lebih positif. Keluasan sikap meliputi
sintesis, dan evaluasi. Pada taraf inilah
cakupan aspek obyek sikap yang disetujui
memungkinkan sasaran didik memperoleh
atau
nilai-nilai
maksudnya
arah
tidak
positif
disetujui
atau
oleh
seseorang.
Proses
kognisi
yang
kehidupan
dapat
yang
dapat
Sedangkan konsistensi adalah kesesuaian
menumbuhkan keyakinan yang merupakan
anatara
kunci
pernyataan
sikap
dengan
utama
untuk
menumbuhkan
responnya, atau tidak adanya kebimbangan
mengembangkan
sikap.
dalam bersikap. Karakteristik sikap terakhir
akomodasi
asimilasi
adalah
pengalaman,
kesiapan
spontanitas
subyek
yaitu
untuk
sejauh
mana
mengatakan
sikapnya secara spontan. Suatu sikap dapat
dan
dan
nilai
Melalui
ke
dan
proses
pengetahuan,
dalam
otak
sasaran didik, seperti pendapat Pieget, pada
7
Utami, Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak
Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta, 1999)
gilirannya akan menjadi referensi dalam
penumbuhan seseorang terjadi pada usia 12
menanggapi
tahun sampai 30 tahun. Jika pendapat Sear
obyek
atau
subyek
di
lingkungannya.
Tidak
ini dianut, maka penumbuhan sikap yang
semua
dapat
paling tepat ketika usia Sekolah Lanjutan
mempengaruhi sikap. Informasi yang dapat
Tingkat Pertama (SLTP), sampai dengan
mempengaruhi
tergantung
Perguruan Tinggi (PT), setelah itu sikap akan
pada isi, sumber, dan media informasi yang
tumbuh melalui belajar dan pengalaman
bersangkutan. Dilihat dari segi isi informasi,
pribadi
bahwa informasi yang menumbuhkan dan
bahwa dalam hidup belajar lebih banyak
mengembangkan sikap adalah berisi pesan
ditentukan oleh diri sendiri dari pada di
yang bersifat persuasif. Dalam pengertian,
bangku sekolah. Namun demikian, sudah
pesan yang disampaikan dalam proses
menjadi
komunikasi haruslah memiliki kemampuan
menumbuhkan sikap dasar yang bermanfaat
untuk mempengaruhi keyakinan sasaran
bagi hidup sasaran didik. Selanjutnya, di luar
didik,
keyakinan
bangku sekolah, sikap akan dikembangkan
tersebut akan didapat siswa sendiri melalui
sendiri oleh yang bersangkutan. Lebih lanjut
proses
telah
Sear mengatakan, bahwa setelah usia 30
disebutkan, bahwa untuk dapat memberikan
tahun sikap relatif permanen sehingga sulit
pesan yang persuasif kepada sasaran didik
berubah. Dari sini terlihat betapa pentingnya
haruslah dibawa pada obyek telaah melalui
peletakan sikap dasar di sekolah, mengingat
proses penganalisaan, pensintesisan, serta
bahwa usia pembentukan sikap dasar ketika
penilaian, yang dilakukan sasaran didik
siswa ada pada SLTP sampai dengan
untuk memperoleh keyakinan.
Perguruan Tinggi. 8
sikap
meskipun
belajar.
informasi
sangat
sebenarnya
Seperti
di
atas
masing-masing.
kewajiban
bagi
Perlu
dipahami,
sekolah
untuk
Sikap dapat tumbuh selama manusia
hidup. Sepanjang hidupnya, manusia belajar
2. Hakikat Minat
tidak pernah berhenti. Proses akomodasi
dan
asimilasi
pengetahuan,
dan
Pada setiap orang, minat berperan
sangat penting dalam kehidupannya. Minat
pengalaman, berlangsung sepanjang hidup
mempunyai
manusia. Dalam proses yang panjang inilah
perilaku dan sikap orang tersebut. Di dalam
nilai-nilai hidup didapatkan oleh manusia,
belajarpun minat dapat menjadi sumber
yang
kemungkinan
menumbuhkan
subyek
atau
besar
sikap
obyek.
akan
mereka
dampak
yang
besar
atas
dapat
terhadap
Periode
kritis
8
BPRANOWO, Pembelajaran Yang Menumbuhkan
Sikap Wirausahawan.
http://www.ekofeum.or.id/artikel.php?cid=51, h. 7
motivasi
yang
kuat
dalam
mendorong
seseorang untuk belajar.
aktivitas, atau situasi yang menjadi objek dari
minat
Pengertian minat menurut bahasa
tersebut
dengan
12
perasaan senang.
disertai
dengan
Sementara Abu Ahmadi
(Etimologi), ialah usaha dan kemauan untuk
mendefinisikan bahwa
mempelajarai
mencari
sikap jiwa seseorang yang tertuju pada suatu
sesuatu. Secara (Terminologi), minat adalah
objek tertentu ketiga jiwanya (kognisi, konasi
keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap
dan emosi) dan dalam hubungan itu unsur
sesuatu hal. Menurut Hilgar minat adalah
perasaan yang terkuat.13 Minat mengandung
suatu
unsur-unsur
(learning)
proses
dan
yang
tetap
untuk
yang
minat
terdiri
merupakan
dari
kognisi
memperhatikan dan memfokuskan diri pada
(mengenal), emosi (perasaan), dan konasi
sesuatu yang diminatinya dengan perasaan
(kehendak). Unsur kognisi, dalam arti minat
senang dan rasa puas. 9
itu didahului oleh pengetahuan dan informasi
Andi Maprare menyatakan bahwa
mengenai objek yang dituju oleh minat
minat adalah suatu perangkat mental yang
tersebut.
terdiri dari suatu campuran dari perasaan,
partisipasi atau pengalaman itu disertai
harapan, pendirian, prasangka, rasa takut
dengan
atau kecenderungan lain yang mengarahkan
senang) sedangkan unsur konasi merupakan
individu
tertentu.
kelanjutan dari kedua unsur tersebut yaitu
Secara sederhana, minat (interest) berarti
yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
hasrat untuk melakukan suatu kegiatan,
atau
termasuk kegiatan yang diselenggarakan
kepada
keinginan
10
sesuatu.
suatu
yang
pikiran
besar
terhadap
H.C. Witherington menjelaskan
Unsur
perasaan
emosi
karena
tertentu
dalam
(perasaan
oleh sekolah.
bahwa minat adalah kesadaran seseorang
Secara garis besar, minat memiliki
bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal
dua
atau
kemauan untuk mempelajari (Learning) dan
situasi mengandung
sangkut
paut
11
dengan dirinya.
Minat dapat diartikan pula sebagai
suatu kecenderungan untuk memberikan
pengertian,
mencari
sesuatu,
Pertama,
Kedua
usaha
dan
merupakan
dorongan pribadi seseorang dalam mencapai
tujuan tertentu.
perhatian dan bertindak terhadap orang,
Crow and Crow mengatakan bahwa
minat (Interest) bisa berhubungan dengan
9
Yasin Setiawan, Pengembangan Minat Pada Anak
http://www.siaksoft.net.net/index.php?option=com_cont
ent&task=view&id=2372&Itemid=105, h. 46
10
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), h. 151
11
H. C. Wherington, Psikologi Pendidikan ( Jakarta:
Aksara baru, 1982), h. 122
12
Abd. Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar
Dalam Perspektif Islam (Jakarta: PT. Prenada media,
2004), h. 262
13
Abu Ahmadi, Psikologi umum (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2003), h. 151
daya gerak yang mendorong kita cenderung
menunjukkan anak didik lebih menyukai
atau merasa tertarik pada orang, benda, atau
sesuatu dari pada yang lainnya, tetapi dapat
kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman
juga diimplementasikan melalui partisipasi
yang efektif yang dirangsang olah kegiatan
aktif dalam suatu kegiatan. Suatu anggapan
itu sendiri.14 Dengan kata lain, minat dapat
yang keliru adalah bila mengatakan bahwa
menjadi penyebab kegiatan dan penyebab
minat dibawa sejak lahir. Minat adalah
partisipasi dalam kegiatan.
perasaan yang didapat karena berhubungan
Minat menurut Elizabeth B. Hurlock
merupakan
sumber
yang
dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar
mendorong untuk melakukan apa yang
selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan
mereka inginkan bila mereka bebas memilih.
minat-minat
Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan
sesuatu
menguntungkan, mereka merasa berminat,
cenderung
bila
berikutnya.
kepuasan
berkurang.15
motivasi
dengan sesuatu. Minat terhadap sesuatu itu
berkurang
Minat
akan
minatpun
baru.
Jadi,
merupakan
minat
hasil
mendukung
terhadap
belajar
belajar
dan
aktivitas
menambah
Dengan kata lain, minat adalah suatu
kegembiraan pada setiap kegiatan yang
rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
ditekuni seseorang. Bila anak berminat pada
suatu hal atau aktivitas suasana tanpa ada
suatu kegiatan, pengalaman mereka jauh
yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
lebih menyenangkan. Lagipula jika anak-
penerimaan akan suatu hubungan antara diri
anak tidak memperoleh kegembiraan suatu
sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin
kegiatan, mereka akan berusaha seperlunya
kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
saja. Akibatnya prestasi mereka jauh lebih
besar minatnya.
rendah dari kemampuan yang sebenarnya.16
Menurut Drs. Agus Sujanto minat adalah
perbuatan perhatian yang sengaja terlahir dengan
kemauan dan bergabung pada minat dan bakat.
Sedangkan menurut Kriterinton minat adalah
kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu
soal atau situasi yang mengandung sangkut paut
dirinya.
Wiliam James menambahkan bahwa
minat
merupakan
menentukan
siswa.17
14
derajat
Artinya,
diekspresikan
faktor
keaktifan
minat
melalui
utama
tidak
pernyataan
yang
belajar
hanya
yang
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan
(Yogyakarta: PT. Tiara kencana, 1993), h. 112
15
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak (Jakarta:
PT. Erlangga, 1978), h. 114
16
Tjandrasa, Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja (Jakarta: BPK Gunung Muria,1989), h. 144
17
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 27
Berbagai pendapat yang berbeda mengemukakan
arti dari minat, namun demikian pada dasarnya
mengatakan bahwa minat itu timbul dari dalam
diri anak yang disertai dengan rasa senang lalu
diekspresikan dengan perbuatan, kalau anak itu
tidak berminat terhadap sesuatu, maka ia tidak
akan memperdulikannnya dan tidak pula
diekspresikan dengan perbuatannya.
Berdasarkan beberapa literatur di
atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah
3. Minat
bergantung
pada
kesempatan
belajar.
kecenderungan hati untuk memperhatikan
4. Perkembangan minat terbatas.
suatu hal atau aktivitas dimana aktivitas
5. Minat
tersebut secara terus menerus diperhatikan
dipengaruhi
oleh
budaya.
dan dilakukan tanpa adanya paksaan dari
6. Minat berbobot emosional.
orang lain, sebaliknya dengan disertai rasa
7. Minat itu Egosentrik.
senang.
pengaruh
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan
a. Ciri-ciri Minat
satu persatu sebagai berikut:
Minat taraf tinggi merupakan hasil dari
pendidikan penting orang yang benar-benar
terdidik, ditandai dengan adanya minat-minat
yang benar-benar besar serta benar terhadap halhal yang dinilai secara singkat oleh pandangan
hidup seseorang atau seluruh perbendaharaan.
Norma seseorang yang ditentukan oleh arah
minat menulisnya dengan arti oleh apa yang
dianggap ada sangkut paut dengan dirinya.
1. Minat
Minat berbeda dari kesenangan sementara bukan
dalam kesenangan memotivasi tindakan,
melainkan dalam ketetapan. Rasa bosan
merupakan lawan dari minat. Kebosanan terjadi
di sekolah, penting mengenal perbedaan antara
minat dan kesenangan dan menyadari bahwa
kesenangan sering menjadi ke arah kebosanan,
karena minat dan kebosanan berpengaruh pada
penyesuaian pribadi dan sosial anak.Minat
memegang peranan penting dalam kehidupan
anak sebagai sumber motivasi untuk belajar,
sumber aspirasi, kegembiraan dan prestasi.
tumbuh
bersamaan
dengan
perkembangan fisik dan mental.
Minat di semua bidang berubah selama
terjadi perubahan fisik dan mental. Pada
waktu
pertumbuhan
terlambat
dan
kematangan dicapai, minat menjadi lebih
stabil. Anak yang berkembang lebih
cepat atau lebih lambat dari pada teman
sebayanya. Anak yang lambat matang
akan menghadapi masalah sosial karena
minat mereka minat anak, sedangkan
minat teman sebayanya minat remaja.
2. Minat bergantung pada kesiapan belajar.
Anak-anak tidak dapat mempunyai minat
sebelum mereka siap secara fisik dan
buku
mental, sebagai contoh : mereka tidak
”Perkembangan Anak”, menyebutkan ada
dapat mempunyai minat yang sungguh-
beberapa ciri minat pada seorang anak,
sungguh untuk permainan bola sampai
diantara sebagai berikut:18
mereka memiliki kekuatan dan koordinasi
Dr.
Med.
Metasari
dalam
otot yang diperlukan untuk permainan
1. Minat
tumbuh
bersamaan
dengan
perkenbangan fisik dan mental.
2. Minat bergantung pada kesiapan belajar.
18
Yasin Setiawan, op.cit.,h. 7
tersebut.
3. Minat
belajar.
bergantung
pada
kesempatan
Kesempatan untuk belajar bergantung
melemahkan
pada lingkungan dan minat, bahkan
yang menyenangkan memperkuat.
anak-anak
maupun
dewasa,
yang
minat
bobot
emosional
7. Minat itu Egosentrik.
menjadi bagian dari lingkungan anak.
Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu
Karena lingkungan anak kecil sebagian
egosentris, misalnya : minat anak laki-
besar
laki
terbatas
pada
rumah,
minat
pada
mereka “tumbuh dari rumah”. Dengan
berlandaskan
bertambah
kepandaian
luasnya
lingkaran
sosial
matematika,
sering
keyakinan
bahwa
dibidang
matematika
mereka menjadi tertarik pada minat
sekolah
akan
orang di luar rumah yang mulai mereka
penting
menuju
kenal.
menguntungkan dan bergengsi di dunia
4. Perkembangan minat terbatas.
merupakan
di
kedudukan
langkah
yang
usaha.
Ketidakmampuan fisik dan mental serta
Selain beberapa ciri minat di atas, di
pengalaman yang terbatas membatasi
dalam buku ”Belajar dan Faktor-faktor Yang
minat anak. Anak yang
cacat fisik
Mempengaruhinya”, Slameto menambahkan
misalnya,
mempunyai
bahwa ciri seseorang mempunyai minat
tidak
mungkin
minat yang sama pada olah raga seperti
terdiri atas sebagai berikut:
teman
1. Minat dapat diekspresikan melalui suatu
sebaya
yang
perkembangann
fisiknya normal.
5. Minat
dipengaruhi
pernyataan yang menunjukkan bahwa
oleh
pengaruh
budaya.
siswa lebih menyukai suatu hal dari pada
yang lain.
Anak-anak mendapat kesempatan dari
2. Siswa yang memiliki minat terhadap
orang tua, guru dan orang lain untuk
suatu subjek tertenu cenderung untuk
belajar mengenai apa saja yang oleh
memberikan perhatian yang lebih besdar
kelompok budaya yang mereka dianggap
terhadap subjek tersebut.
minat yang sesuai dan mereka tidak
diberi kesempatan untuk menekuni minat
yang dianggap tidak sesuai bagi mereka
oleh kelompok budaya mereka.
6. Minat berbobot emosional
3. Minat dapat dimanifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas.
b. Macam-Macam Minat
Minat memegang peranan penting
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
Bobot emosional, aspek efektif, dari
sehingga minat dapat digolongkan menjadi
minat menentukan kekuatannya. Bobot
beberapa macam, antara lain berdasarkan
emosional yang tidak menyenangkan
timbulnya minat dan berdasarkan arahnya
minat yang lebih mendasr atau minat
minat.
asli.
1. Berdasarkan
timbulnya,
minat
dapat
Misalnya
karena
seseorang
memang
belajar
pada
ilmu
dibedakan menjadi dua
pengetahuan atau karena memang
macam antara lain:
senang
a.
Minat Primitif adalah minat yang
ingin
timbul karena kebutuhan biologis
penghargaan.
atau
jaringan-jaringan
misalnya
b.
membaca,
kebutuhan
makanan,
perasaan
nyaman,
kebebasan
enak
mendapatkan
bukan
karena
pujian
atau
tubuh,
b. Minat Ekstrinsik adalah minat yang
akan
berhubungan dengan tujuan akhir
dan
beraktivitas
dari
kegiatan
tujuannya
tersebut,
sudah
apabila
tercapai
ada
serta seks.
kemungkinan minat tersebut hilang.
Minat Kultural atau sosial adalah
Misalnya
minat
yang
dengan tujuan agar menjadi juara
proses
belajar,
secara
timbulnya
minat
langsung
karena
ini
tidak
seseorang
yang belajar
kelas atau lulus ujian.
berhubungan
3. Berdasarkan cara mengungkapkan minat
dengan diri kita. Misalnya minat
dapat dibedakan menjadi empat macam,
belajar individu punya pengalaman
terdiri atas:
bahwa masyarakat atau lingkungan
a. Expressed interest adalah minat yang
akan lebih menghargai orang-orang
diungkapkan dengan cara meminta
terpelajar dan pendidikan tinggi,
kepada subjek untuk menyatakan
sehingga hal ini akan menimbulkan
atau menuliskan kegiatan-kegiatan
minat individu untuk belajar dan
baik yang berupa tugas maupun
berprestasi
bukan
agar
mendapat
penghargaan dari lingkungan, hal
ini mempunyai arti yang sangat
penting bagi harga dirinya.
2. Berdasarkan
arahnya,
minat
tugas
b. Manifest interest adalah minat yang
mengobservasi
dibedakan menjadi dua macam antara
terhadap
lain:
dilakukan subjek
a. Minat Intrinsik adalah minat yang
langsung
berhubungan
dengan
aktivitas itu sendiri, ini merupakan
perasaan
senang.
diungkapkan
dapat
dengan
dengan
secara
cara
langsung
aktivitas-aktivitas
yang
c. Tested interest adalah minat yang
diungkapkan cara menyimpulkan dari
hasil
jawaban
tes
objektif
yang
diberikan.
kelamin, pengalaman, perasaan mampu,
kepribadian) dan yang berasal dari luar
d. Inventoried
minat
mencakup lingkungan keluarga, lingkungan
dengan
sekolah dan lingkungan masyarakat. Agus
menggunakan alat-alat yang sudah
Sujanto21 memperkuat pendapat ini, dengan
distandardisasikan.19
menyebutkan
yang
interest
adalah
diungkapkan
bahwa
faktor-faktor
yang
mempengaruhi minat ada 2, yakni faktor
c. Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Minat
internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor minat mempunyai peranan
yang sangat penting, minat individu terhadap
Adapun faktor yang tergolong dalam faktor
internal, yaitu :
a. Motif adalah keadaan dalam pribadi
suatu objek, pekerjaan, orang, benda, dan
orang yang mendorong individu untuk
persoalan yang berkenaan dengan dirinya
timbul
karena
ada
faktor
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
yang
guna mencapai tujuan.
mempengaruhinya pada objek yang diamati.
b. Sikap adalah adanya kecendrungan
Dalam buku psikologi perkembangan,
suatu
pendekatan
sepanjang
dalam
rentang
kelamin,
c. Permainan adalah merupakan suatu
intelegensi,
permasalahan tenaga psikis yang
lingkungan dimana ia hidup, kesempatan
tertuju pada suatu subjek semakin
untuk mengembangkan minat, minat temanteman
sebaya,
status
dalam
intensif perhatiannya.
kelompok
d. Pengalaman
sosial, kemampuan bawaan, minat keluarga,
yang
secara
garis
besar
proses
nyata baik dalam dirinya sendiri
dapat
maupun
mempengaruhi timbulnya minat terhadap
sesuatu,
suatu
pengenalan lingkungan fisik yang
dan banyak faktor-faktor lain.”20
Faktor-faktor
menerima,
baik atau tidak baik.
”Sebab timbulnya minat bergantung
seks/jenis
untuk
menolak suatu objek yang berharga
kehidupan dijelaskan sebagai berikut:
pada
subjek
luar
dirinya
dengan
menggunakan organ-organ indra.
dapat
e. Tanggapan adalah banyaknya yang
dikelompokkan menjadi dua yaitu yang
tinggal dalam ingatan setelah itu
bersumber dari dalam diri individu yang
melakukan pengamatan. Kalau kita
bersangkutan (misal: umur, bobot, jenis
lihat secara jeli, maka akan tampak
19
Abd. Rahman shaleh, op.cit., h. 265-266
20
Djasman Adimiharja, Psikologi Umum Pusat
Pengembangan Penataran Guru Tertulis (Bandung,
1987-1988), h. 216
di
suatu perbedaan antara pengamatan
21
Yasin Setiawan, op.cit.,h. 12
dan tanggapan, meskipun keduanya
merupakan
berkaitan,
gejala
karena
sebenarnya
kesan
yang
saling
tanggapan
yang
itu
tinggal
setelah individu mengamati objek.
f.
Dorongan ingin tahu atau rasa ibngin
tahu
akan
membangkitkan
membaca,
belajar,
minat
untuk
menuntut
ilmu,
melakukan penelitian dan lain-lain.
2. Motif Sosial
Tanggapan itu terjadi setelah adanya
Motif sosial ini dapat menjadi faktor
pengamatan, maka semakin jelas
yang membangkitkan minat untuk melakukan
individu mengamati suatu objek, akan
sesuatu aktivitas tertentu. Misalnya minat
semakin positif tanggapannya.
untuk
Persepsi merupakan proses untuk
pengetahuan timbul karena ingin mendapat
mengingat atau mengidentifikasikan
penghargaan
sesuatu,
biasanya yang memiliki ilmu pengetahuan
biasanya
dipakai
dalam
belajar
atau
dari
ilmu
masyarakat,
cukup
ingat atau yang kita identifikasikan
kedudukan tinggi dan terpandang dalam
adalah objek yang mempengaruhi
masyarakat.
oleh persepsi, karena merupakan
3. faktor emosional
suatu objek atau rangsangan.
(orang
pandai)
karena
persepsi rasa, bila benda yang kita
tanggapan secara langsung terhadap
luas
menuntut
mendapat
Minat mempunyai hubungan yang erat
dengan emosi. Bila seseorang mendapatkan
2. Faktor Eksternal
kesuksesan
Lingkungan bisa juga mempengaruhi minat,
karena lingkungan mempunyai peranan yang
sangat penting terhadap individu, baik itu
lingkungan fisik yang berhubungan dengan benda
konkrit maupun lingkungan fisik yang
berhubungan dengan jiwa seseorang.
menimbulkan perasaan senang, dan hal
Lingkungan itu sendiri terbagi atas 2 bagian,
yakni (1) Lingkungan fisik, yaitu berupa alat
misalnya keadaan tanah. (2) Lingkungan sosial,
yaitu merupakan lingkungan masyarakat dimana
lingkungan ini adanya interaksi individu yang
satu dengan yang lain. Keadaan masyarakat akan
memberi pengaruh tertentu kepada individu.
Dengan teknik pengungkapan yang cukup
berbeda, Crow and Crow22 mengungkapkan
bahwa ada tiga faktor yang menjadi timbulnya
minat, antara lain yaitu:
1. Dorongan dari dalam diri individu
22
Abd. Rahman Shaleh, op.cit., h.265-266
pada
aktivitas
akan
tersebut akan memperkuat minat terhadap
aktivitas
tersebut.
kegagalan
akan
Sebaliknya
suatu
menghilangkan
minat
terhadap hal tersebut.
Jadi
minat
merupakan
suatu
kecenderungan yang menetap dalam hati
untuk
selalu
mengingat
sesuatu
atau
mengerjakan sesuatu secara terus menerus
tanpa merasa terbebani untuk mendapatkan
apa
yang
dibutuhkan
dengan
disertai
perasaan senang. Adapun indikatornya yaitu:
perasaan
senang,
partisipasi,
perhatian,
keaktifan,
dan
mentaati
peraturan
atau
aturan main yang terkait dengan subjek.
Setiap perilaku yang ada pada diri
manusia dipengaruhi oleh perkembangan
dan pertumbuhannya. Dalam perkembangan
3. Hakikat Perilaku
manusia atau makhluk lain pada umumnya
Dalam Kamus bahasa Indonesia,
dapat dibedakan dalam 3 hal yaitu proses
kata perilaku berarti tanggapan atau reaksi
pematangan, proses belajar, dan proses
seseorang (individu) terhadap rangsangan
pembawaan atau bakat.26
atau lingkungan. Dalam agama perilaku yang
Saifudin
Azwar
dalam
bukunya
baik adalah perilaku yang sesuai dengan
menjelaskan bahwa perilaku sebagai reaksi
tujuan penciptaan manusia ke dunia, yaitu
bersifat sederhana maupun kompleks dan
untuk menghambakan diri kepada tuhanya.
merupakan
Skiner
Sikap itu sudah terbentuk dalam dirinya
merupakan
karena sebagai tekanan atau hambatan dari
respon atau reaksi seseorang terhadap
luar maupun dalam dirinya. Artinya potensi
stimulus dari luar23, dari segi biologis perilaku
reaksi yang sudah terbentuk dalam dirinya
adalah
aktifitas
akan muncul berupa perilaku aktual sebagai
yang
cerminan sikapnya. Jadi jelas bahwa perilaku
bersangkutan, sehingga perilaku manusia
dipengaruhi oleh faktor dalam diri maupun
adalah tindakan atau aktifitas manusia itu
faktor lingkungan yang ada di sekitarnya.
sendiri yang mempunyai bentangan yang
Perilaku
adalah
sangat luas. Bohar Soeharto mengatakan
aktivitas
manusia
perilaku
langsung, maupun yang dapat diamati oleh
bahwa
suatu
oerganisme
perilaku
kegiatan
makhluk
adalah
ahli
seseorang.27
sikap
psikologi,
mengatakan
seorang
ekspresi
atau
hidup
hasil
proses
belajar
mengajar yang terjadi akibat dari interksi
semua
baik
kegiatan
yang
atau
diamati
pihak luar.
dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang
Menurut Kurt Lewin, perilaku adalah
diakibatkan oleh pengalaman-pengalaman
fungsi karakteristik individu (motif, nilai-nilai,
24
pribadi.
Benyamin Bloom seorang ahli
sifat kepribadian, dll) dan lingkungan, faktor
psikologi
pendidikan
lingkungan memiliki kekuatan besar dalam
membagi
perilaku
manusia dalam 3 (tiga) kawasan yaitu
25
kognitif, afektif, dan psikomotor.
menentukan
kekuatannya
perilaku,
lebih
besar
terkadang
daripada
karakteristik individu sehingga menjadikan
23
Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan & Ilmu
Perilaku (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), h. 133
24
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan
Persetasi Siswa (Jakarta: PT. Grafindo Persada,
2004), h. 63
25
Soekidjo Notoadmodjo, op. cit., h. 139
prediksi perilaku lebih komplek. Jadi, perilaku
26
Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Ilmu Psikologi
(Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1991), h. 26
27
Saifudin Azwar, op. cit., h. 9
manusia
adalah
yang
berupa karunia pencipta alam semesta yang
kekuatan-kekuatan
telah ada dalam diri manusia sejak lahir,
pendorong dan kekuatan-kekuatan penahan.
yang banyak ditentukan oleh faktor genetik.
28
Kedua
seimbang
suatu
antara
keadaan
Kurt Lewin menambahkan perilaku
dapat
berubah
apabila
faktor
secara
bersama-sama
mempengaruhi perilaku manusia.
terjadi
Perilaku
merupakan
cerminan
ketidakseimbangan antara kedua kekuatan
kongkret
tersebut di dalam diri seseorang sehingga
perbuatan
adanya 3 kemungkinan terjadi perubahan
karena proses pembelajaran, rangsangan
perilaku pada diri seseorang, diantaranya
dan lingkungan.30
adalah:
yang
tampak
dalam
sikap,
dan
kata-kata
yang
muncul
Sekilas, di atas terlihat bahwa antara
1. Kekuatan-kekuatan
meningkat,
karena
pendorong
stimulus
sikap dan perilaku ada kesamaan. Oleh
yang
karena itu, psikolog sosial, seperti Morgan
mendorong untuk terjadinya perubahan
dan King, Howard dan Kendler, serta Krech
perilaku.
dkk., mengatakan bahwa antara sikap dan
2. Kekuatan-kekuatan penahan menurun,
karena
adanya
memperlemah
stimulus
kekuatan
yang
bahwa sikap konsisten dengan perilaku?
penahan
Seharusnya, sikap adalah konsisten dengan
tersebut.
perilaku, akan tetapi karena banyaknya
3. Kekuatan
pendorong
meningkat,
29
kekuatan penahan menurun.
dan King, Howard dan Kendler, Krech,
dan
Ballachey,
faktor yang mempengaruhi perilaku, maka
dapat juga sikap tidak konsisten dengan
Para psikolog, di antaranya Morgan
Crutchfield
perilaku adalah konsisten. Apakah selalu
perilaku. Dalam keadaan yang demikian
terjadi adanya desonansi nilai.
mengatakan
Sikap mempengaruhi perilaku lewat
bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh
suatu proses pengambilan keputusan yang
faktor lingkungan dan hereditas. Faktor
teliti dan beralasan dan berdampak sebagai
lingkungan yang mempengaruhi perilaku
berikut: 1) Perilaku tidak banyak ditentukan
adalah beragam, di antaranya pendidikan,
oleh sikap umum tapi oleh sikap yang
nilai dan budaya masyarakat, politik, dan
spesifik
sebagainya.
dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi
Sedang
faktor
hereditas
merupakan faktor bawaan seseorang yang
juga
terhadap
oleh
sesuatu.
norma-norma
2)
Perilaku
subjektif
yaitu
keyakinan kita mengenai apa yang orang lain
28
Ibid., h. 11
Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 114
29
30
Tulus Tu’u, loc. cit., h. 63
inginkan agar kita perbuat. 3) Sikap terhadap
suatu
perilaku
bersama
norma-norma
Abror,
subjektif membentuk suatu intensi atau niat
untuk berperilaku tertentu.
Sikap
spesifik
yang
dapat
mempengaruhi perilaku adalah sikap sosial
yang dinyatakan dengan cara berulang-ulang
pada kegiatan yang sama31 atau lebih
lazimnya
disebut
kebiasaan,
motif
merupakan dorongan, keinginan dan hasrat
yang berasal dari dalam diri32, nilai-nilai
merupakan
norma-norma
sedangkan
kekuatan
subjektif
pendorong
dan
kekuatan penahan adalah berupa nasihat
atau penyuluhan dan informasi.33
Berdasarkan beberapa teori di atas
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prilaku
adalah segala tindakan atau reaksi manusia
yang disebabkan oleh dorongan organisme
kongkret yang terlihat dari kebiasaan, motif,
nilai-nilai, kekuatan pendorong dan kekuatan
penahan
sebagai
reaksi
atau
respon
seseorang yang muncul karena adanya
pengalaman
proses
pembelajaran
dan
rangsangan dari lingkungannya. Adapun
indikatornya
adalah
respon
terhadap
lingkungan, hasil proses belajar mengajar,
ekspersi kongkret berupa sikap, kata-kata,
dan perbuatan.
DAFTAR PUSTAKA
31
Gerungan, op. cit., h. 150
32
Ibid.., h. 141
33
Soekidjo Notoatmodjo, op. cit., h. 175
Abd. Rachman. 1993. Psikologi
Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara
kencana.
Adimiharja, Djasman.1987-1988. Psikologi
Umum
Pusat
Pengembangan
Penataran Guru Tertulis. Bandung
Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum.
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Azwar, Saifudin. 2002. Sikap Manusia: Teori
dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
BPRANOWO,
Pembelajaran
Yang
Menumbuhkan Sikap Wirausahawan.
http://www.ekofeum.or.id/artikel.php?
cid=51
Ellis, Robert S..Educational Psychology: a
Problem Approach. NewYork:d. Van
Nostrard Co.
Gagne, Robert M., dan Leslie J. Briggs.
1974. Principles of Instructional
Design. New York: Holt, Rinehart and
Winston, Inc
Gerungan WA. 2000. Psikologi
Bandung: Refika Aditama
H.
Sosial.
C.
Wherington.
1982.
Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru
Howard
H.,
Kendler.
1974.
Basic
Psychology.
Philipines:
Benyamin/Cummings
Hurlock, Elizabeth B.1978. Perkembangan
Anak. Jakarta: PT. Erlangga
Keterkaitan Sikap,
Perilaku
Toleransi
Dengan Nilai Moral Lainnya.
http://www.edukasi.net/mol/mo_full.p
hp?moid=14&fname+ppkn101_03.hm
Munandar, Utami. 1999. Pengembangan
Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka
Cipta
_______. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu
Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sarwono, Sarlito Wirawan.1991. Pengantar
Ilmu Psikologi. Jakarta: PT. Bulan
Bintang
Setiawan, Yasin. Pengembangan Minat
Pada Anak
http://www.siaksoft.net.net/index.php
?
Shaleh, Abd. Rahman. 2004. Psikologi Suatu
Pengantar Dalam Perspektif Islam.
Jakarta: PT. Prenada media
Sukiati. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Dengan Sikap Masyarakat terhadap
Hukum
Waris
Islam.
http://www.ligatama.org/jurnal/edisiI/
Waris%20Islam.htm
Syah,
Muhibbin.2004. Psikologi Belajar.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Tenrie, M. Shabran. 2005. “Tesis”. Studi
Korelasional Antara Kompensasi dan
Sikap Guru Terhadap Tugas Dengan
Disiplin
Kerja
Guru.
Program
Pascasarjana Magister Studi Islam
Konsentrasi manajeman Pendidikan.
Bekasi : UNISMA
Tjandrasa. 1989. Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja. Jakarta: BPK
Gunung
Muria
Tu’u , Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada
Perilaku dan Persetasi Siswa.
Jakarta: PT.
Grafindo Persada
REGION Volume I. No. 3. September 2009
19
Download