HUBUNGAN ANTARA SIKAP, MINAT DAN PERILAKU MANUSIA Dr. Yayat Suharyat, M.Pd. *) ABSTRAK Sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan dan berdampak sebagai berikut: 1) Perilaku tidak banyak ditentukan oleh sikap umum tapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu. 2) Perilaku dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma subjektif yaitu keyakinan kita mengenai apa yang orang lain inginkan agar kita perbuat. 3) Sikap terhadap suatu perilaku bersama norma-norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu. Sikap spesifik yang dapat mempengaruhi perilaku adalah sikap sosial yang dinyatakan dengan cara berulang-ulang pada kegiatan yang sama atau lebih lazimnya disebut kebiasaan, motif merupakan dorongan, keinginan dan hasrat yang berasal dari dalam diri, nilai-nilai merupakan norma-norma subjektif sedangkan kekuatan pendorong dan kekuatan penahan adalah berupa nasihat atau penyuluhan dan informasi Kata Kunci : Siakap dan Perilaku 1. Hakikat Sikap Sikap adalah salah satu istilah bidang psikologi yang berhubungan dengan berdasarkan bahasa Inggris disebut atau kepercayaannya masing-masing. persepsi dan tingkah laku. Istilah sikap dalam keyakinan Ellis mengemukakan bahwa sikap attitude. melibatkan beberapa pengetahuan tentang Attitude adalah suatu cara bereaksi terhadap sesuatu. Namun aspek yang esensial dalam suatu perangsang. Suatu kecenderungan sikap adalah adanya perasaan atau emosi, untuk bereaksi terhadap suatu perangsang kecenderungan terhadap perbuatan yang atau situasi yang dihadapi. Menurut kamus berhubungan dengan pengetahuan. Dari bahasa pengertian yang dikemukakan oleh Ellis, Indonesia oleh W.J.S. Poerwodarminto pengertian sikap adalah sikap perbuatan yang didasari oleh keyakinan sesuatu termasuk situasi. Situasi di sini berdasarkan norma-norma yang ada di dapat digambarkan sebagai suatu objek masyarakat dan biasanya norma agama. yang pada akhirnya akan mempengaruhi Namun demikian perasaan perbuatan yang akan melibatkan atau pengetahuan emosi dan kemudian dilakukan manusia biasanya tergantung apa memungkinkan permasalahannya respons atau kecenderungan untuk berbuat. serta benar-benar *) Dr. Yayat Suharyat, M.Pd., Dosen Fakultas Agama Islam – UNISMA Bekasi munculnya tentang reaksi atau Dalam beberapa hal, sikap adalah penentu perasaan yang paling penting dalam tingkah laku Demikian juga sikap seseorang terhadap manusia. Sebagai reaksi maka sikap selalu sesuatu yang sama mungkin saja tidak berhubungan dengan dua alternatif yaitu sama. senang (like) dan tidak senang (dislike) untuk dan Banyak juga situasi lingkungan. sosiolog dan psikolog melaksanakan atau menjauhinya. Dengan memberi batasan bahwa sikap merupakan demikian sesuatu kecenderungan individu untuk merespon adalah awal yang mempengaruhi suatu sikap dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang mungkin mengarah kepada suatu yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap perbuatan. merupakan suatu kecenderungan untuk pengetahuan tentang Sikap juga diartikan sebagai "suatu mendekat atau menghindar, posotitif atau konstruk untuk memungkinkan terlihatnya negatif terhadap berbagai keadaan sosial, suatu aktivitas." Pengertian sikap itu sendiri apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide, dapat dipandang dari berbagai unsur yang konsep terkait seperti sikap dengan kepribadian, menambahkan bahwa sikap merupakan motif, tingkah laku, keyakinan dan lain-lain. suatu keadaan internal (internal state) yang Namun dapat diambil pengertian yang mempengaruhi memiliki terhadap beberapa obyek, pribadi, dan persamaan karakteristik; sikap ialah tingkah laku yang terkait dengan yang nyata dari seseorang. Hal itu berarti suatu tingkah laku dapat diprediksi apabila telah diketahui sikapnya. Walaupun manifestasi sikap itu tidak dapat dilihat langsung tapi sikap dapat ditafsirkan sebagai tingkah laku yang masih tertutup. Setiap orang mempunyai sikap yang pilihan Gagne tidakan individu peristiwa.2 kesediaan untuk merespon objek sosial yang membawa dan menuju ke tingkah laku sebagainya.1 dan Sedangkan menurut Saefudin Azwar, sikap adalah salah satu unsur kepribadian yang harus dimiliki seseorang untuk menentukan bertingkah laku tindakannya terhadap suatu dan objek disertai dengan perasaan positif dan negatif. Kemudian para pakar psikologi mendisfungsikan sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Dan berbeda-beda terhadap sesuatu objek. Ini formulasi sikap itu dikaitkan sebagai afek disebabkan oleh berbagai faktor yang ada positif dan afek negatif yang dikaitkan pada individu masing-masing seperti adanya perbedaan dalam bakat, minat, pengalaman, pengetahuan, intensitas 1 Howard H., Kendler, Basic Psychology (Philipines: Benyamin/Cummings, 1974) 2 Gagne, Robert M., dan Leslie J. Briggs, Principles of Instructional Design (New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc, 1974) dengan suatu obyek psikologis.3 Jadi sikap bereaksi terhadap suatu obyek dengan itu cara-cara tertentu.”4 berhubungan dengan perasaan seseorang terhadap obyek bukan tindakan, Kesiapan dalam definisi ini dimana perasaan ada kalanya positif dan ditafsirkan sebagai suatu kecenderungan ada kalanya negatif. potensial untuk bereaksi apabila individu Definisi tersebut melihat sikap dari dihadapkan pada suatu sudut pandang evaluasi. Dengan demikian, rangsangan yang menghendaki adanya sikap adalah suatu sistem evaluasi positif respon. Jadi, dapat dikatakan bahwa sikap atau negatif, yakni suatu kecenderungan sebagai respon, hal ini didasari oleh proses untuk menyetujui atau menolak. Sikap evaluasi dalam diri individu yang pada positif akan terbentuk apabila rangsangan akhirnya yang datang pada seseorang memberi berupa nilai terhadap stimulus dalam bentuk pengalaman baik atau buruk - yang menyenangkan. akan stimulus memberikan atau kesimpulan positif atau negatif, Sebaliknya sikap negatif akan timbul, bila menyenangkan atau tidak menyenangkan, rangsangan memberi suka atau tidak suka yang kemudian pengalaman yang tidak menyenangkan. mengkristal atau tidak sebagai potensi Perbedaan reaksi terhadap obyek. Dengan demikian, derajat yang sikap kesukaan datang berhubungan atau dengan ketidaksukaan sikap merupakan perilaku yang berubah, dibentuk atau seseorang terhadap obyek yang dihadapi, dinamis, atau dengan kata lain sikap menyangkut dipengaruhi. Kondisi lingkungan dan situasi kesiapan individu untuk bereaksi terhadap disuatu saat dan disuatu tempat tidak obyek konsep disangsikan penilaian positif-negatif. Oleh karena itu, pernyataan sikap merupakan pernyataan evaluatif, baik keadaan terancam keselamatannya secara yang tidak langsung atau tidak langsung seseorang menguntungkan mengenai obyek, orang akan cenderung menyatakan sikap yang atau peristiwa. dapat menyelamatkan dirinya walaupun tertentu berdasarkan menguntungkan maupun Ahli lain di bidang psikologi sosial dan psikologi kepribadian mempunyai konsep lain tentang sikap, yaitu, ”sikap merupakan 3 semacam kesiapan untuk Saifudin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002) tidak bisa aspek berpengaruh sikap sesuai Kadang-kadang terhadap seseorang. dengan hati seseorang Dalam nuraninya. menunjukan sikap yang sesuai dengan harapan orang 4 M. Shabran Tenrie, “Tesis”. Studi Korelasional Antara Kompensasi dan Sikap Guru Terhadap Tugas Dengan Disiplin Kerja Guru, Program Pascasarjana Magister Studi Islam Konsentrasi manajeman Pendidikan , UNISMA, Bekasi, 2005. h. 44 lain, sekalipun tidak sesuai dengan isi obyek. Dengan demikian sikap adalah hatinya disebabkan adanya tujuan-tujuan kecenderungan individu menanggapi secara tertentu yang ingin dicapainya. Sikap baru positif atau negatif terhadap obyek sikap memiliki makna apabila ia ditampakkan ditinjau dari dimensi kognisi, afeksi dan dalam bentuk perilaku baik lisan maupun konasi. perilaku perbuatan. a. Komponen Sikap Masih banyak lagi definisi sikap yang Secara umum, dalam berbagai lain, sebenarnya agak berlainan, akan tetapi referensi, sikap memiliki 3 komponen yakni: keragaman pengertian tersebut disebabkan kognitif, oleh sudut pandang dari penulis yang tindakan (Morgan dan King, 1975; Krech berbeda. Namun demikian, jika dicermati dan Ballacy, 1963, Howard dan Kendler hampir memiliki 1974, Gerungan, 2000). Komponen kognitif kesamaan padang, bahwa sikap merupakan merupakan aspek sikap yang berkenaan suatu keadaan internal atau keadaan yang dengan penilaian individu terhadap obyek masih ada dalam dari manusia. Keadaan atau subyek. Informasi yang masuk ke internal tersebut berupa keyakinan yang dalam diperoleh dari analisis, asimilasi pengetahuan semua batasan proses sikap akomodasi yang dan mereka afektif, otak dan manusia, sintesis, menghasilkan nilai dan kecenderungan melalui proses evaluasi baru yang akan akan dapatkan, sebagaimana pendapat Piaget’s diakomodasi atau diasimilasikan dengan tentang pengetahuan yang telah ada di dalam otak proses perkembangan kognitif manusia. manusia. Nilai - nilai baru yang diyakini Berdasarkan beberapa literatur di benar, baik, indah, dan sebagainya, pada atas, dan pendapat para ahli maka dapat akhirnya akan mempengaruhi emosi atau disimpulkan bahwa sikap pada dasarnya komponen afektif dari sikap individu. Oleh merupakan hasil dari proses sosialisasi dan karena interaksi seseorang dengan lingkungannya, dikatakan yang merupakan perwujudan dari pikiran, individu terhadap obyek atau subyek, yang perasaan sejalan dengan hasil penilaiannya. Sedang seseorang serta penilaian itu, komponen sebagai afektif perasaan kecenderungan dapat (emosi) terhadap obyek, yang didasarkan pada komponen pengetahuan, pemahaman, pendapat dan berkenaan dengan keinginan individu untuk keyakinan dan gagasan-gagasan terhadap melakukan perbuatan suatu obyek sehingga menghasilkan suatu keyakinan dan kecenderungan untuk bertindak pada suatu seseorang terhadap suatu objek atau subjek sesuai keinginannya. bertindak dengan Sikap dapat positif atau negatif. Manifestasikan berulang-ulang terhadap obyek sosial, dan sikap terlihat dari tanggapan seseorang biasanya dinyatakan oleh sekelompok orang apakah ia menerima atau menolak, setuju atau masyarakat. Sedang sikap individu, atau tidak setuju terhadap objek atau adalah sikap yang dimiliki dan dinyatakan subjek. oleh seseorang. Sikap seseorang pada satu akhirnya dapat membentuk sikap sosial, dengan yang lainnya. Komponen kognitif, manakala ada seragaman sikap terhadap afektif, suatu obyek. Dalam konteks pemahasan ini, Komponen dan sikap berkaitan kecenderungan bertindak menumbuhkan sikap individu. Dari manapun sikap kita memulai dalam analisis sikap, ketiga individual, komponen tersebut tetap dalam ikatan satu dihabahas dalam kajian ini menyangkut sistem. Sikap individu sangat erat kaitannya proses dengan perilaku mereka. Jika faktor sikap mengingat telah kemampuan, motivasi, sasaran didik sangat mempengaruhi menumbuhkan sikap ataupun seseorang, maka yang dimaksud mengingat pendidikan adalah pendidikan secara keinginan, sikap yang individual, kebutuhan, beragam. antara sikap dan perilaku adalah konsisten, Sejalan dengan pengertian sikap sebagaimana yang dikemukan oleh Krech yang dijelaskan di atas, dapat dipahami dan Ballacy, Morgan King, dan Howard. bahwa: 1) sikap ditumbuhkan dan dipelajari memang sepanjang perilaku. bersangkutan dalam keterkaitannya dengan Seandainya sikap tidak konsisten dengan obyek tertentu, 2) sikap merupakan hasil perilaku, mungkin ada faktor dari luar diri belajar manusia, sehingga sikap dapat manusia yang membuat sikap dan perilaku ditumbuhkan dan dikembangkan melalui tidak konsisten. Faktor tersebut adalah proses belajar, 3) sikap selalu berhubungan sistem nilai eksternal yang berada di dengan masyarakat, sendiri, 4) sikap dapat berhubungan dengan Sikap seharusnya seseorang konsisten dengan diantaranya norma, politik, Menurut Gerungan5 sikap dapat pula diklasifikasikan menjadi sikap individu dan sikap sosial. Sikap sosial dinyatakan oleh kegiatan yang obyek, sehingga orang tidak yang berdiri satu obyek, tetapi dapat pula berhubungan budaya, dan sebagainya. cara-cara perkembangan sama dan dengan sederet obyek sejenis, 5) sikap memiliki hubungan dengan aspek motivasi dan perasaan atau emosi.6 Mengetahui karakter sikap semacam ini sangat penting manakala kita akan membahas sikap secara 5 Gerungan WA., Psikologi Sosial (Bandung: Refika Aditama, 2000) 6 Ibid cermat. Dari sifat ini dapat diketahui bahwa dikatakan sikap dan tinggi, apabila sikap dinyatakan tanpa perlu proses pengungkapan atau desakan agar subyek dapat ditumbungkan dikembangkan, melalui mempunyai pembelajaran siswa yang sesuai dengan menyatakan sikapnya. motivasi, dan keinginan mereka. Demikian c. Cara tertentu, sehingga yang Menumbuhkan dan Mengembangkan Sikap juga, sikap harus diarahkan pada suatu obyek spontanitas memudahkan Sikap dapat ditumbuhkan dan mengarahkan belajar siswa pada sasaran dikembangkan melalui proses belajar. Dalam belajar yang sesuai dengan minat dan proses belajar tidak terlepas dari proses keinginannya. komunikasi dimana terjadi proses tranfer b. Karakteristik Sikap pengetahuan dan nilai. Jika sikap merupakan Selain mempunyai komponen, sikap hasil belajar, maka kunci utama belajar sikap juga mempunyai beberapa karakteriatik yaitu terletak pada proses kognisi dalam belajar sikap mempunyai arah, intensitas, keluasan, siswa. Menurut Bloom, serendah apapun konsisten, tingkatan dan spontanitas. Arah disini proses kognisi siswa dapat negati; mempengaruhi sikap.7 Namun demikian, intensitas maksudnya kekuatan sikap itu tingkatan kognisi yang rendah mungkin saja sendiri, dimana setiap orang belum tentu dapat mempengaruhi sikap, tetapi sangat mempunyai kekuatan sikap yang sama. Dua lemah pengaruhnya dan sikap cenderung orang yang sama-sama mempunyai sikap labil. positif terhadap sesuatu, tidak menutup menumbuhkan dan mengembangkan sikap kemungkinan adanya perbedaan kekuatan secara signifikan, sejalan dengan taksonomi sikapnya, yang satu positif tetapi yang satu kognisi Bloom, adalah pada taraf analisis, lagi lebih positif. Keluasan sikap meliputi sintesis, dan evaluasi. Pada taraf inilah cakupan aspek obyek sikap yang disetujui memungkinkan sasaran didik memperoleh atau nilai-nilai maksudnya arah tidak positif disetujui atau oleh seseorang. Proses kognisi yang kehidupan dapat yang dapat Sedangkan konsistensi adalah kesesuaian menumbuhkan keyakinan yang merupakan anatara kunci pernyataan sikap dengan utama untuk menumbuhkan responnya, atau tidak adanya kebimbangan mengembangkan sikap. dalam bersikap. Karakteristik sikap terakhir akomodasi asimilasi adalah pengalaman, kesiapan spontanitas subyek yaitu untuk sejauh mana mengatakan sikapnya secara spontan. Suatu sikap dapat dan dan nilai Melalui ke dan proses pengetahuan, dalam otak sasaran didik, seperti pendapat Pieget, pada 7 Utami, Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta, 1999) gilirannya akan menjadi referensi dalam penumbuhan seseorang terjadi pada usia 12 menanggapi tahun sampai 30 tahun. Jika pendapat Sear obyek atau subyek di lingkungannya. Tidak ini dianut, maka penumbuhan sikap yang semua dapat paling tepat ketika usia Sekolah Lanjutan mempengaruhi sikap. Informasi yang dapat Tingkat Pertama (SLTP), sampai dengan mempengaruhi tergantung Perguruan Tinggi (PT), setelah itu sikap akan pada isi, sumber, dan media informasi yang tumbuh melalui belajar dan pengalaman bersangkutan. Dilihat dari segi isi informasi, pribadi bahwa informasi yang menumbuhkan dan bahwa dalam hidup belajar lebih banyak mengembangkan sikap adalah berisi pesan ditentukan oleh diri sendiri dari pada di yang bersifat persuasif. Dalam pengertian, bangku sekolah. Namun demikian, sudah pesan yang disampaikan dalam proses menjadi komunikasi haruslah memiliki kemampuan menumbuhkan sikap dasar yang bermanfaat untuk mempengaruhi keyakinan sasaran bagi hidup sasaran didik. Selanjutnya, di luar didik, keyakinan bangku sekolah, sikap akan dikembangkan tersebut akan didapat siswa sendiri melalui sendiri oleh yang bersangkutan. Lebih lanjut proses telah Sear mengatakan, bahwa setelah usia 30 disebutkan, bahwa untuk dapat memberikan tahun sikap relatif permanen sehingga sulit pesan yang persuasif kepada sasaran didik berubah. Dari sini terlihat betapa pentingnya haruslah dibawa pada obyek telaah melalui peletakan sikap dasar di sekolah, mengingat proses penganalisaan, pensintesisan, serta bahwa usia pembentukan sikap dasar ketika penilaian, yang dilakukan sasaran didik siswa ada pada SLTP sampai dengan untuk memperoleh keyakinan. Perguruan Tinggi. 8 sikap meskipun belajar. informasi sangat sebenarnya Seperti di atas masing-masing. kewajiban bagi Perlu dipahami, sekolah untuk Sikap dapat tumbuh selama manusia hidup. Sepanjang hidupnya, manusia belajar 2. Hakikat Minat tidak pernah berhenti. Proses akomodasi dan asimilasi pengetahuan, dan Pada setiap orang, minat berperan sangat penting dalam kehidupannya. Minat pengalaman, berlangsung sepanjang hidup mempunyai manusia. Dalam proses yang panjang inilah perilaku dan sikap orang tersebut. Di dalam nilai-nilai hidup didapatkan oleh manusia, belajarpun minat dapat menjadi sumber yang kemungkinan menumbuhkan subyek atau besar sikap obyek. akan mereka dampak yang besar atas dapat terhadap Periode kritis 8 BPRANOWO, Pembelajaran Yang Menumbuhkan Sikap Wirausahawan. http://www.ekofeum.or.id/artikel.php?cid=51, h. 7 motivasi yang kuat dalam mendorong seseorang untuk belajar. aktivitas, atau situasi yang menjadi objek dari minat Pengertian minat menurut bahasa tersebut dengan 12 perasaan senang. disertai dengan Sementara Abu Ahmadi (Etimologi), ialah usaha dan kemauan untuk mendefinisikan bahwa mempelajarai mencari sikap jiwa seseorang yang tertuju pada suatu sesuatu. Secara (Terminologi), minat adalah objek tertentu ketiga jiwanya (kognisi, konasi keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap dan emosi) dan dalam hubungan itu unsur sesuatu hal. Menurut Hilgar minat adalah perasaan yang terkuat.13 Minat mengandung suatu unsur-unsur (learning) proses dan yang tetap untuk yang minat terdiri merupakan dari kognisi memperhatikan dan memfokuskan diri pada (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi sesuatu yang diminatinya dengan perasaan (kehendak). Unsur kognisi, dalam arti minat senang dan rasa puas. 9 itu didahului oleh pengetahuan dan informasi Andi Maprare menyatakan bahwa mengenai objek yang dituju oleh minat minat adalah suatu perangkat mental yang tersebut. terdiri dari suatu campuran dari perasaan, partisipasi atau pengalaman itu disertai harapan, pendirian, prasangka, rasa takut dengan atau kecenderungan lain yang mengarahkan senang) sedangkan unsur konasi merupakan individu tertentu. kelanjutan dari kedua unsur tersebut yaitu Secara sederhana, minat (interest) berarti yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, atau termasuk kegiatan yang diselenggarakan kepada keinginan 10 sesuatu. suatu yang pikiran besar terhadap H.C. Witherington menjelaskan Unsur perasaan emosi karena tertentu dalam (perasaan oleh sekolah. bahwa minat adalah kesadaran seseorang Secara garis besar, minat memiliki bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal dua atau kemauan untuk mempelajari (Learning) dan situasi mengandung sangkut paut 11 dengan dirinya. Minat dapat diartikan pula sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan pengertian, mencari sesuatu, Pertama, Kedua usaha dan merupakan dorongan pribadi seseorang dalam mencapai tujuan tertentu. perhatian dan bertindak terhadap orang, Crow and Crow mengatakan bahwa minat (Interest) bisa berhubungan dengan 9 Yasin Setiawan, Pengembangan Minat Pada Anak http://www.siaksoft.net.net/index.php?option=com_cont ent&task=view&id=2372&Itemid=105, h. 46 10 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 151 11 H. C. Wherington, Psikologi Pendidikan ( Jakarta: Aksara baru, 1982), h. 122 12 Abd. Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam (Jakarta: PT. Prenada media, 2004), h. 262 13 Abu Ahmadi, Psikologi umum (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), h. 151 daya gerak yang mendorong kita cenderung menunjukkan anak didik lebih menyukai atau merasa tertarik pada orang, benda, atau sesuatu dari pada yang lainnya, tetapi dapat kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman juga diimplementasikan melalui partisipasi yang efektif yang dirangsang olah kegiatan aktif dalam suatu kegiatan. Suatu anggapan itu sendiri.14 Dengan kata lain, minat dapat yang keliru adalah bila mengatakan bahwa menjadi penyebab kegiatan dan penyebab minat dibawa sejak lahir. Minat adalah partisipasi dalam kegiatan. perasaan yang didapat karena berhubungan Minat menurut Elizabeth B. Hurlock merupakan sumber yang dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar mendorong untuk melakukan apa yang selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan mereka inginkan bila mereka bebas memilih. minat-minat Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan sesuatu menguntungkan, mereka merasa berminat, cenderung bila berikutnya. kepuasan berkurang.15 motivasi dengan sesuatu. Minat terhadap sesuatu itu berkurang Minat akan minatpun baru. Jadi, merupakan minat hasil mendukung terhadap belajar belajar dan aktivitas menambah Dengan kata lain, minat adalah suatu kegembiraan pada setiap kegiatan yang rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada ditekuni seseorang. Bila anak berminat pada suatu hal atau aktivitas suasana tanpa ada suatu kegiatan, pengalaman mereka jauh yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah lebih menyenangkan. Lagipula jika anak- penerimaan akan suatu hubungan antara diri anak tidak memperoleh kegembiraan suatu sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kegiatan, mereka akan berusaha seperlunya kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin saja. Akibatnya prestasi mereka jauh lebih besar minatnya. rendah dari kemampuan yang sebenarnya.16 Menurut Drs. Agus Sujanto minat adalah perbuatan perhatian yang sengaja terlahir dengan kemauan dan bergabung pada minat dan bakat. Sedangkan menurut Kriterinton minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu soal atau situasi yang mengandung sangkut paut dirinya. Wiliam James menambahkan bahwa minat merupakan menentukan siswa.17 14 derajat Artinya, diekspresikan faktor keaktifan minat melalui utama tidak pernyataan yang belajar hanya yang Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: PT. Tiara kencana, 1993), h. 112 15 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak (Jakarta: PT. Erlangga, 1978), h. 114 16 Tjandrasa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Jakarta: BPK Gunung Muria,1989), h. 144 17 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 27 Berbagai pendapat yang berbeda mengemukakan arti dari minat, namun demikian pada dasarnya mengatakan bahwa minat itu timbul dari dalam diri anak yang disertai dengan rasa senang lalu diekspresikan dengan perbuatan, kalau anak itu tidak berminat terhadap sesuatu, maka ia tidak akan memperdulikannnya dan tidak pula diekspresikan dengan perbuatannya. Berdasarkan beberapa literatur di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah 3. Minat bergantung pada kesempatan belajar. kecenderungan hati untuk memperhatikan 4. Perkembangan minat terbatas. suatu hal atau aktivitas dimana aktivitas 5. Minat tersebut secara terus menerus diperhatikan dipengaruhi oleh budaya. dan dilakukan tanpa adanya paksaan dari 6. Minat berbobot emosional. orang lain, sebaliknya dengan disertai rasa 7. Minat itu Egosentrik. senang. pengaruh Untuk lebih jelasnya akan diuraikan a. Ciri-ciri Minat satu persatu sebagai berikut: Minat taraf tinggi merupakan hasil dari pendidikan penting orang yang benar-benar terdidik, ditandai dengan adanya minat-minat yang benar-benar besar serta benar terhadap halhal yang dinilai secara singkat oleh pandangan hidup seseorang atau seluruh perbendaharaan. Norma seseorang yang ditentukan oleh arah minat menulisnya dengan arti oleh apa yang dianggap ada sangkut paut dengan dirinya. 1. Minat Minat berbeda dari kesenangan sementara bukan dalam kesenangan memotivasi tindakan, melainkan dalam ketetapan. Rasa bosan merupakan lawan dari minat. Kebosanan terjadi di sekolah, penting mengenal perbedaan antara minat dan kesenangan dan menyadari bahwa kesenangan sering menjadi ke arah kebosanan, karena minat dan kebosanan berpengaruh pada penyesuaian pribadi dan sosial anak.Minat memegang peranan penting dalam kehidupan anak sebagai sumber motivasi untuk belajar, sumber aspirasi, kegembiraan dan prestasi. tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental. Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Pada waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih stabil. Anak yang berkembang lebih cepat atau lebih lambat dari pada teman sebayanya. Anak yang lambat matang akan menghadapi masalah sosial karena minat mereka minat anak, sedangkan minat teman sebayanya minat remaja. 2. Minat bergantung pada kesiapan belajar. Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap secara fisik dan buku mental, sebagai contoh : mereka tidak ”Perkembangan Anak”, menyebutkan ada dapat mempunyai minat yang sungguh- beberapa ciri minat pada seorang anak, sungguh untuk permainan bola sampai diantara sebagai berikut:18 mereka memiliki kekuatan dan koordinasi Dr. Med. Metasari dalam otot yang diperlukan untuk permainan 1. Minat tumbuh bersamaan dengan perkenbangan fisik dan mental. 2. Minat bergantung pada kesiapan belajar. 18 Yasin Setiawan, op.cit.,h. 7 tersebut. 3. Minat belajar. bergantung pada kesempatan Kesempatan untuk belajar bergantung melemahkan pada lingkungan dan minat, bahkan yang menyenangkan memperkuat. anak-anak maupun dewasa, yang minat bobot emosional 7. Minat itu Egosentrik. menjadi bagian dari lingkungan anak. Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu Karena lingkungan anak kecil sebagian egosentris, misalnya : minat anak laki- besar laki terbatas pada rumah, minat pada mereka “tumbuh dari rumah”. Dengan berlandaskan bertambah kepandaian luasnya lingkaran sosial matematika, sering keyakinan bahwa dibidang matematika mereka menjadi tertarik pada minat sekolah akan orang di luar rumah yang mulai mereka penting menuju kenal. menguntungkan dan bergengsi di dunia 4. Perkembangan minat terbatas. merupakan di kedudukan langkah yang usaha. Ketidakmampuan fisik dan mental serta Selain beberapa ciri minat di atas, di pengalaman yang terbatas membatasi dalam buku ”Belajar dan Faktor-faktor Yang minat anak. Anak yang cacat fisik Mempengaruhinya”, Slameto menambahkan misalnya, mempunyai bahwa ciri seseorang mempunyai minat tidak mungkin minat yang sama pada olah raga seperti terdiri atas sebagai berikut: teman 1. Minat dapat diekspresikan melalui suatu sebaya yang perkembangann fisiknya normal. 5. Minat dipengaruhi pernyataan yang menunjukkan bahwa oleh pengaruh budaya. siswa lebih menyukai suatu hal dari pada yang lain. Anak-anak mendapat kesempatan dari 2. Siswa yang memiliki minat terhadap orang tua, guru dan orang lain untuk suatu subjek tertenu cenderung untuk belajar mengenai apa saja yang oleh memberikan perhatian yang lebih besdar kelompok budaya yang mereka dianggap terhadap subjek tersebut. minat yang sesuai dan mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi mereka oleh kelompok budaya mereka. 6. Minat berbobot emosional 3. Minat dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. b. Macam-Macam Minat Minat memegang peranan penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar Bobot emosional, aspek efektif, dari sehingga minat dapat digolongkan menjadi minat menentukan kekuatannya. Bobot beberapa macam, antara lain berdasarkan emosional yang tidak menyenangkan timbulnya minat dan berdasarkan arahnya minat yang lebih mendasr atau minat minat. asli. 1. Berdasarkan timbulnya, minat dapat Misalnya karena seseorang memang belajar pada ilmu dibedakan menjadi dua pengetahuan atau karena memang macam antara lain: senang a. Minat Primitif adalah minat yang ingin timbul karena kebutuhan biologis penghargaan. atau jaringan-jaringan misalnya b. membaca, kebutuhan makanan, perasaan nyaman, kebebasan enak mendapatkan bukan karena pujian atau tubuh, b. Minat Ekstrinsik adalah minat yang akan berhubungan dengan tujuan akhir dan beraktivitas dari kegiatan tujuannya tersebut, sudah apabila tercapai ada serta seks. kemungkinan minat tersebut hilang. Minat Kultural atau sosial adalah Misalnya minat yang dengan tujuan agar menjadi juara proses belajar, secara timbulnya minat langsung karena ini tidak seseorang yang belajar kelas atau lulus ujian. berhubungan 3. Berdasarkan cara mengungkapkan minat dengan diri kita. Misalnya minat dapat dibedakan menjadi empat macam, belajar individu punya pengalaman terdiri atas: bahwa masyarakat atau lingkungan a. Expressed interest adalah minat yang akan lebih menghargai orang-orang diungkapkan dengan cara meminta terpelajar dan pendidikan tinggi, kepada subjek untuk menyatakan sehingga hal ini akan menimbulkan atau menuliskan kegiatan-kegiatan minat individu untuk belajar dan baik yang berupa tugas maupun berprestasi bukan agar mendapat penghargaan dari lingkungan, hal ini mempunyai arti yang sangat penting bagi harga dirinya. 2. Berdasarkan arahnya, minat tugas b. Manifest interest adalah minat yang mengobservasi dibedakan menjadi dua macam antara terhadap lain: dilakukan subjek a. Minat Intrinsik adalah minat yang langsung berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, ini merupakan perasaan senang. diungkapkan dapat dengan dengan secara cara langsung aktivitas-aktivitas yang c. Tested interest adalah minat yang diungkapkan cara menyimpulkan dari hasil jawaban tes objektif yang diberikan. kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian) dan yang berasal dari luar d. Inventoried minat mencakup lingkungan keluarga, lingkungan dengan sekolah dan lingkungan masyarakat. Agus menggunakan alat-alat yang sudah Sujanto21 memperkuat pendapat ini, dengan distandardisasikan.19 menyebutkan yang interest adalah diungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat ada 2, yakni faktor c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat internal dan faktor eksternal. 1. Faktor Internal Faktor minat mempunyai peranan yang sangat penting, minat individu terhadap Adapun faktor yang tergolong dalam faktor internal, yaitu : a. Motif adalah keadaan dalam pribadi suatu objek, pekerjaan, orang, benda, dan orang yang mendorong individu untuk persoalan yang berkenaan dengan dirinya timbul karena ada faktor melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang guna mencapai tujuan. mempengaruhinya pada objek yang diamati. b. Sikap adalah adanya kecendrungan Dalam buku psikologi perkembangan, suatu pendekatan sepanjang dalam rentang kelamin, c. Permainan adalah merupakan suatu intelegensi, permasalahan tenaga psikis yang lingkungan dimana ia hidup, kesempatan tertuju pada suatu subjek semakin untuk mengembangkan minat, minat temanteman sebaya, status dalam intensif perhatiannya. kelompok d. Pengalaman sosial, kemampuan bawaan, minat keluarga, yang secara garis besar proses nyata baik dalam dirinya sendiri dapat maupun mempengaruhi timbulnya minat terhadap sesuatu, suatu pengenalan lingkungan fisik yang dan banyak faktor-faktor lain.”20 Faktor-faktor menerima, baik atau tidak baik. ”Sebab timbulnya minat bergantung seks/jenis untuk menolak suatu objek yang berharga kehidupan dijelaskan sebagai berikut: pada subjek luar dirinya dengan menggunakan organ-organ indra. dapat e. Tanggapan adalah banyaknya yang dikelompokkan menjadi dua yaitu yang tinggal dalam ingatan setelah itu bersumber dari dalam diri individu yang melakukan pengamatan. Kalau kita bersangkutan (misal: umur, bobot, jenis lihat secara jeli, maka akan tampak 19 Abd. Rahman shaleh, op.cit., h. 265-266 20 Djasman Adimiharja, Psikologi Umum Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis (Bandung, 1987-1988), h. 216 di suatu perbedaan antara pengamatan 21 Yasin Setiawan, op.cit.,h. 12 dan tanggapan, meskipun keduanya merupakan berkaitan, gejala karena sebenarnya kesan yang saling tanggapan yang itu tinggal setelah individu mengamati objek. f. Dorongan ingin tahu atau rasa ibngin tahu akan membangkitkan membaca, belajar, minat untuk menuntut ilmu, melakukan penelitian dan lain-lain. 2. Motif Sosial Tanggapan itu terjadi setelah adanya Motif sosial ini dapat menjadi faktor pengamatan, maka semakin jelas yang membangkitkan minat untuk melakukan individu mengamati suatu objek, akan sesuatu aktivitas tertentu. Misalnya minat semakin positif tanggapannya. untuk Persepsi merupakan proses untuk pengetahuan timbul karena ingin mendapat mengingat atau mengidentifikasikan penghargaan sesuatu, biasanya yang memiliki ilmu pengetahuan biasanya dipakai dalam belajar atau dari ilmu masyarakat, cukup ingat atau yang kita identifikasikan kedudukan tinggi dan terpandang dalam adalah objek yang mempengaruhi masyarakat. oleh persepsi, karena merupakan 3. faktor emosional suatu objek atau rangsangan. (orang pandai) karena persepsi rasa, bila benda yang kita tanggapan secara langsung terhadap luas menuntut mendapat Minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila seseorang mendapatkan 2. Faktor Eksternal kesuksesan Lingkungan bisa juga mempengaruhi minat, karena lingkungan mempunyai peranan yang sangat penting terhadap individu, baik itu lingkungan fisik yang berhubungan dengan benda konkrit maupun lingkungan fisik yang berhubungan dengan jiwa seseorang. menimbulkan perasaan senang, dan hal Lingkungan itu sendiri terbagi atas 2 bagian, yakni (1) Lingkungan fisik, yaitu berupa alat misalnya keadaan tanah. (2) Lingkungan sosial, yaitu merupakan lingkungan masyarakat dimana lingkungan ini adanya interaksi individu yang satu dengan yang lain. Keadaan masyarakat akan memberi pengaruh tertentu kepada individu. Dengan teknik pengungkapan yang cukup berbeda, Crow and Crow22 mengungkapkan bahwa ada tiga faktor yang menjadi timbulnya minat, antara lain yaitu: 1. Dorongan dari dalam diri individu 22 Abd. Rahman Shaleh, op.cit., h.265-266 pada aktivitas akan tersebut akan memperkuat minat terhadap aktivitas tersebut. kegagalan akan Sebaliknya suatu menghilangkan minat terhadap hal tersebut. Jadi minat merupakan suatu kecenderungan yang menetap dalam hati untuk selalu mengingat sesuatu atau mengerjakan sesuatu secara terus menerus tanpa merasa terbebani untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dengan disertai perasaan senang. Adapun indikatornya yaitu: perasaan senang, partisipasi, perhatian, keaktifan, dan mentaati peraturan atau aturan main yang terkait dengan subjek. Setiap perilaku yang ada pada diri manusia dipengaruhi oleh perkembangan dan pertumbuhannya. Dalam perkembangan 3. Hakikat Perilaku manusia atau makhluk lain pada umumnya Dalam Kamus bahasa Indonesia, dapat dibedakan dalam 3 hal yaitu proses kata perilaku berarti tanggapan atau reaksi pematangan, proses belajar, dan proses seseorang (individu) terhadap rangsangan pembawaan atau bakat.26 atau lingkungan. Dalam agama perilaku yang Saifudin Azwar dalam bukunya baik adalah perilaku yang sesuai dengan menjelaskan bahwa perilaku sebagai reaksi tujuan penciptaan manusia ke dunia, yaitu bersifat sederhana maupun kompleks dan untuk menghambakan diri kepada tuhanya. merupakan Skiner Sikap itu sudah terbentuk dalam dirinya merupakan karena sebagai tekanan atau hambatan dari respon atau reaksi seseorang terhadap luar maupun dalam dirinya. Artinya potensi stimulus dari luar23, dari segi biologis perilaku reaksi yang sudah terbentuk dalam dirinya adalah aktifitas akan muncul berupa perilaku aktual sebagai yang cerminan sikapnya. Jadi jelas bahwa perilaku bersangkutan, sehingga perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor dalam diri maupun adalah tindakan atau aktifitas manusia itu faktor lingkungan yang ada di sekitarnya. sendiri yang mempunyai bentangan yang Perilaku adalah sangat luas. Bohar Soeharto mengatakan aktivitas manusia perilaku langsung, maupun yang dapat diamati oleh bahwa suatu oerganisme perilaku kegiatan makhluk adalah ahli seseorang.27 sikap psikologi, mengatakan seorang ekspresi atau hidup hasil proses belajar mengajar yang terjadi akibat dari interksi semua baik kegiatan yang atau diamati pihak luar. dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang Menurut Kurt Lewin, perilaku adalah diakibatkan oleh pengalaman-pengalaman fungsi karakteristik individu (motif, nilai-nilai, 24 pribadi. Benyamin Bloom seorang ahli sifat kepribadian, dll) dan lingkungan, faktor psikologi pendidikan lingkungan memiliki kekuatan besar dalam membagi perilaku manusia dalam 3 (tiga) kawasan yaitu 25 kognitif, afektif, dan psikomotor. menentukan kekuatannya perilaku, lebih besar terkadang daripada karakteristik individu sehingga menjadikan 23 Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), h. 133 24 Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Persetasi Siswa (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2004), h. 63 25 Soekidjo Notoadmodjo, op. cit., h. 139 prediksi perilaku lebih komplek. Jadi, perilaku 26 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Ilmu Psikologi (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1991), h. 26 27 Saifudin Azwar, op. cit., h. 9 manusia adalah yang berupa karunia pencipta alam semesta yang kekuatan-kekuatan telah ada dalam diri manusia sejak lahir, pendorong dan kekuatan-kekuatan penahan. yang banyak ditentukan oleh faktor genetik. 28 Kedua seimbang suatu antara keadaan Kurt Lewin menambahkan perilaku dapat berubah apabila faktor secara bersama-sama mempengaruhi perilaku manusia. terjadi Perilaku merupakan cerminan ketidakseimbangan antara kedua kekuatan kongkret tersebut di dalam diri seseorang sehingga perbuatan adanya 3 kemungkinan terjadi perubahan karena proses pembelajaran, rangsangan perilaku pada diri seseorang, diantaranya dan lingkungan.30 adalah: yang tampak dalam sikap, dan kata-kata yang muncul Sekilas, di atas terlihat bahwa antara 1. Kekuatan-kekuatan meningkat, karena pendorong stimulus sikap dan perilaku ada kesamaan. Oleh yang karena itu, psikolog sosial, seperti Morgan mendorong untuk terjadinya perubahan dan King, Howard dan Kendler, serta Krech perilaku. dkk., mengatakan bahwa antara sikap dan 2. Kekuatan-kekuatan penahan menurun, karena adanya memperlemah stimulus kekuatan yang bahwa sikap konsisten dengan perilaku? penahan Seharusnya, sikap adalah konsisten dengan tersebut. perilaku, akan tetapi karena banyaknya 3. Kekuatan pendorong meningkat, 29 kekuatan penahan menurun. dan King, Howard dan Kendler, Krech, dan Ballachey, faktor yang mempengaruhi perilaku, maka dapat juga sikap tidak konsisten dengan Para psikolog, di antaranya Morgan Crutchfield perilaku adalah konsisten. Apakah selalu perilaku. Dalam keadaan yang demikian terjadi adanya desonansi nilai. mengatakan Sikap mempengaruhi perilaku lewat bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh suatu proses pengambilan keputusan yang faktor lingkungan dan hereditas. Faktor teliti dan beralasan dan berdampak sebagai lingkungan yang mempengaruhi perilaku berikut: 1) Perilaku tidak banyak ditentukan adalah beragam, di antaranya pendidikan, oleh sikap umum tapi oleh sikap yang nilai dan budaya masyarakat, politik, dan spesifik sebagainya. dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi Sedang faktor hereditas merupakan faktor bawaan seseorang yang juga terhadap oleh sesuatu. norma-norma 2) Perilaku subjektif yaitu keyakinan kita mengenai apa yang orang lain 28 Ibid., h. 11 Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 114 29 30 Tulus Tu’u, loc. cit., h. 63 inginkan agar kita perbuat. 3) Sikap terhadap suatu perilaku bersama norma-norma Abror, subjektif membentuk suatu intensi atau niat untuk berperilaku tertentu. Sikap spesifik yang dapat mempengaruhi perilaku adalah sikap sosial yang dinyatakan dengan cara berulang-ulang pada kegiatan yang sama31 atau lebih lazimnya disebut kebiasaan, motif merupakan dorongan, keinginan dan hasrat yang berasal dari dalam diri32, nilai-nilai merupakan norma-norma sedangkan kekuatan subjektif pendorong dan kekuatan penahan adalah berupa nasihat atau penyuluhan dan informasi.33 Berdasarkan beberapa teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prilaku adalah segala tindakan atau reaksi manusia yang disebabkan oleh dorongan organisme kongkret yang terlihat dari kebiasaan, motif, nilai-nilai, kekuatan pendorong dan kekuatan penahan sebagai reaksi atau respon seseorang yang muncul karena adanya pengalaman proses pembelajaran dan rangsangan dari lingkungannya. Adapun indikatornya adalah respon terhadap lingkungan, hasil proses belajar mengajar, ekspersi kongkret berupa sikap, kata-kata, dan perbuatan. DAFTAR PUSTAKA 31 Gerungan, op. cit., h. 150 32 Ibid.., h. 141 33 Soekidjo Notoatmodjo, op. cit., h. 175 Abd. Rachman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara kencana. Adimiharja, Djasman.1987-1988. Psikologi Umum Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis. Bandung Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta Azwar, Saifudin. 2002. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar BPRANOWO, Pembelajaran Yang Menumbuhkan Sikap Wirausahawan. http://www.ekofeum.or.id/artikel.php? cid=51 Ellis, Robert S..Educational Psychology: a Problem Approach. NewYork:d. Van Nostrard Co. Gagne, Robert M., dan Leslie J. Briggs. 1974. Principles of Instructional Design. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc Gerungan WA. 2000. Psikologi Bandung: Refika Aditama H. Sosial. C. Wherington. 1982. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru Howard H., Kendler. 1974. Basic Psychology. Philipines: Benyamin/Cummings Hurlock, Elizabeth B.1978. Perkembangan Anak. Jakarta: PT. Erlangga Keterkaitan Sikap, Perilaku Toleransi Dengan Nilai Moral Lainnya. http://www.edukasi.net/mol/mo_full.p hp?moid=14&fname+ppkn101_03.hm Munandar, Utami. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta _______. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sarwono, Sarlito Wirawan.1991. Pengantar Ilmu Psikologi. Jakarta: PT. Bulan Bintang Setiawan, Yasin. Pengembangan Minat Pada Anak http://www.siaksoft.net.net/index.php ? Shaleh, Abd. Rahman. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta: PT. Prenada media Sukiati. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Masyarakat terhadap Hukum Waris Islam. http://www.ligatama.org/jurnal/edisiI/ Waris%20Islam.htm Syah, Muhibbin.2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Tenrie, M. Shabran. 2005. “Tesis”. Studi Korelasional Antara Kompensasi dan Sikap Guru Terhadap Tugas Dengan Disiplin Kerja Guru. Program Pascasarjana Magister Studi Islam Konsentrasi manajeman Pendidikan. Bekasi : UNISMA Tjandrasa. 1989. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Muria Tu’u , Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Persetasi Siswa. Jakarta: PT. Grafindo Persada REGION Volume I. No. 3. September 2009 19