Topik 2 Hukum Mendel 2.1. Genotipe dan fenotipe palam perspektif genetika penampilan suatu organisme dipandang sebagai perpaduan antara peran faktor genetik dan faktor lingkungan yang biasa disimbulkan sbb.: F=G+E F menggambarkan fenotipe yang merupakan penampilan luar/visual suatu organisme, G adalah genotipe yang merupakan faktor genetik yang bersifat baka dari suatu individu yang diwarisi dari tetuanya, dan E (environment atau Iingkungan) merupakan akumulasi semua faktor di luar organisme tersebut dimana dia tumbuh. Dengan demikian penampilan suatu individu sering dipandang sebagai fungsi dari Iingkungan tumbuhnya karena faktor genetik bersifat relatif tetap (dengan asumsi tidak ada mutasi) sementara lingkungan tumbuh (temperatur, kelembaban, kesuburan tanah, pengairan, dll) selalu berubah-ubah dalam dimensi ruang dan waktu. 2.2. Hk. Mendel I Telah dimakiumi bahwa pembelahan meiosis menghasilkan sel anak yang tidak identik dipandang dari materi genetik yang diwarisi dari tetuanya. Proses pembagian materi genetik yang terjadi dalam proses meiosis ini terjadi secara acak/rambang. Dari sudut pandang genetik peristiwa ini biasa disebut sebagai proses segregasi yang merupakan prinsip HK. Mendel I. Dengan demikian Hk. Mendel I dapat didefinisikan sebagai suatu proses pembagian material genetik dimana anggota suatu pasangan alel akan memisah secara rambang dalam proses pembentukan garnet. 2.3. Hk. Mendel II Telah diketahui bahwa dalam proses pembentukan garnet (gametogenesis) anggota masing-masing pasangan alel/gen mengalami segregasi. Dalam tahapan proses pembentukan garnet selanjutnya setiap anggota pasangan yang teiah mengalami segregasi akan bergabung kembali secara acak pula. Dengan demikian genotipe keturunan yang terbentuk tidak selalu identik dengan genotipe kedua tetuanya, sehingga memungkinkan terbentuknya suatu genotipe yang merupakan kombinasi kedua tetuanya. Proses penggabungan kembali inilah yang merupakan prinsip Hk. Mendel II. Universitas Gadjah Mada Secara skematis prinsip-prinsip Hk. Mendel dapat dijelaskan sbb. Perkawinan : ♀AA x ♂aa Garnet yang terbentuk (Hk.Mendel I) : ♀A dan A ; ♂ a dan a Genotipe yang mungkin terbentuk (Hk.Mendel II) : Persilangan Gamet ♀ A a A AA Aa Garnet ♂ a aA aa Dari tabel persilangan di atas jelas terlihat adanya kemungkinan terbentuk genotipe baru Aa) yang merupakan gabungan dan karakter induk betina (AA) dan induk jantan (aa) yang biasa disebut sebagai tipe rekombinan. Berdasar macam genotipe yang terbentuk pada generasi anakan maka dipilahkan menjadi 3 yakni, tipe tetua I (dalam contoh kasus ini, genotipe AA), tipe teua II (dalam contoh kasus ini, genotipe aa), dan tipe rekombinasi, yaitu Aa dan aA. Dengan demikian secara proporsional perbandingan macam genotipe yang terbentuk pada generasi anak, yakni : AA : Aa : aa = 1 : 2 : 1. Secara umum untuk lokus/gen sebanyak n, maka macam garnet dan macam genotipe yang terbentuk masing-masing sebanyak 2nganet dan 3n genotipe. Prinsip inilah yang akan mendasan pembahasanpembahasan Universitas Gadjah Mada materi kuliah selanjutnya. Universitas Gadjah Mada