Lembaran Informasi 507--Human Papillomavirus

advertisement
Yayasan Spiritia
Lembaran Informasi 507
HUMAN PAPILLOMAVIRUS (HPV)
Apa HPV Itu?
Infeksi dengan virus papiloma manusia
(human papilloma virus/HPV) pada kelamin adalah infeksi menular seksual (IMS)
yang paling umum. Ada lebih dari 120 tipe
virus HPV. Virus tersebut lazim ditemukan.
Satu penelitian menemukan HPV pada 77%
perempuan HIV-positif. HPV menular
dengan mudah melalui hubungan seks.
HPV begitu umum sehingga hampir semua
laki-laki dan perempuan yang aktif secara
seksual tertular pada suatu waktu dalam
kehidupan.
Berbagai jenis HPV menyebabkan kutil,
umumnya pada tangan atau kaki. Infeksi
pada tangan dan kaki biasanya tidak
menular melalui hubungan seks. Beberapa
jenis HPV dapat menyebabkan kutil
kelamin pada penis, vagina dan dubur. Odha
dapat mengalami luka yang lebih buruk di
dubur dan daerah leher rahim. HPV juga
dapat mengakibatkan masalah pada mulut
atau pada lidah dan bibir. Jenis HPV lain
dapat menyebabkan pertumbuhan sel yang
tidak normal yang disebut displasia.
Displasia dapat berkembang menjadi
kanker dubur pada laki-laki dan perempuan,
dan kanker leher rahim (cervical cancer),
atau kanker penis.
Displasia di sekitar dubur disebut neoplasia
intraepitelial anal (anal intraepithelial
neoplasia/AIN). AIN adalah perkembangan
sel baru yang tidak normal pada lapisan
dubur. Displasia pada daerah leher rahim
disebut neoplasia intraepitelial serviks
(cervical intraepithelial neoplasia/CIN).
Tampaknya AIN dan CIN lebih umum pada
Odha dibanding orang HIV-negatif.
Bagaimana HPV Ditemukan?
Banyak orang mempunyai infeksi HPV
tanpa diketahui. Infeksi HPV dapat hilang
tanpa menyebabkan masalah. Untuk menemukan HPV, dokter mencari displasia atau
kutil kelamin.
Tes Pap (Pap smear) dipakai untuk
memeriksa leher rahim perempuan. Tes ini
juga dapat dipakai untuk memeriksa dubur
laki-laki dan perempuan. Kain penyeka
diusap pada daerah yang ingin diperiksa
dilumuri pada kaca dan diperiksa dengan
mikroskop. Sel diperiksa untuk kelainan
yang mungkin menunjukkan perubahan
abnormal pada sel, misalnya displasia atau
kanker leher rahim.
Pada 2009, FDA AS menyetujui dua tes
yang memakai contoh yang diambil oleh tes
Pap. Tes ini mencari tipe HPV yang
dikaitkan dengan masalah kesehatan.
Displasia dapat dideteksi dengan tes Pap.
Beberapa peneliti menganggap bahwa tes
Pap pada dubur dan leher rahim sebaiknya
dilakukan setiap tahun untuk orang yang
berisiko lebih tinggi:
y Orang yang menerima seks anal (penis
masuk pada duburnya)
y Perempuan yang pernah mengalami CIN
y Siapa pun dengan jumlah CD4 di bawah
500
Namun peneliti lain menganggap pemeriksaan fisik dengan teliti dapat menemukan semua kasus kanker dubur yang
ditemukan melalui tes Pap pada dubur.
Kutil kelamin dapat muncul antara
beberapa minggu hingga beberapa bulan
setelah seorang terinfeksi HPV. Kutil dapat
kelihatan seperti benjolan kecil. Kadang
kala, kutil ini dapat menjadi lebih penuh
dengan daging dan kelihatan seperti
kembang kol. Semakin lama, kutil dapat
menjadi semakin besar.
Umumnya, dokter dapat menentukan
apakah kita mempunyai kutil kelamin
dengan melihatnya. Kadang kala alat yang
disebut anoskop dipakai untuk memeriksa
daerah dubur. Jika perlu, contoh kutil
dipotong dan diperiksa dengan mikroskop.
Ini disebut biopsi.
Jenis HPV yang menyebabkan kutil kelamin tidak sama dengan jenis virus yang
menyebabkan kanker. Tetapi jika kita mempunyai kutil, kita mungkin juga terinfeksi
jenis HPV lain yang dapat menyebabkan
kanker.
Apakah Infeksi HPV Dapat
Dicegah?
Tidak ada cara yang mudah untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HPV.
Orang yang tidak menunjukkan tanda atau
gejala infeksi HPV tetap dapat menularkan
infeksinya.
Kondom tidak mencegah penularan
HPV secara keseluruhan. Virus ini dapat
menular melalui hubungan langsung
dengan daerah kulit yang terinfeksi yang
tidak diliputi oleh kondom.
Laki-laki dan perempuan dengan HIV
yang aktif secara seksual mungkin sebaiknya melakukan tes Pap secara berkala pada
vagina dan/atau dubur untuk mencari sel
yang abnormal atau tanda awal kutil. Hasil
positif dapat ditindaklanjuti untuk mengetahui apakah pengobatan dibutuhkan.
Dua vaksin disetujui di AS untuk laki-laki
dan perempuan berusia 9-26 tahun. Vaksin
ini diberi dengan serangkaian tiga suntikan
selama enam bulan. Vaksin ini paling efektif
pada orang yang belum aktif secara seksual.
Vaksin ini belum diuji coba pada orang yang
terlanjur terinfeksi HPV, dan tidak disetujui
untuk dipakai oleh orang tersebut.
Pada 2011, CDC-AS mengusulkan semua
anak laki-laki divaksinasi pada usia 11
tahun.
Bagaimana Infeksi HPV Diobati?
Belum ada pengobatan langsung untuk
infeksi HPV. Sistem kekebalan tubuh dapat
“memberantas” (alias menyembuhkan)
infeksi HPV. Namun orang tersebut dapat
tertular lagi. Displasia dan kutil dapat
dicabut. Ada beberapa cara untuk melakukan ini:
y Membakarnya dengan jarum listrik
(kauterisasi listrik) atau laser.
y Membekukannya dengan nitrogen cair.
y Memotongnya secara bedah.
y Mengobatinya dengan zat kimia. Asam
triklorasetik (TCA) efektif untuk beberapa orang.
Pengobatan lain yang kurang lazim untuk
kutil termasuk obat 5-FU (5-fluorourasil) dan
interferon alfa. 5-FU berbentuk krim. Suatu
obat baru, yaitu imikuimod, disetujui di AS
untuk mengobati kutil kelamin. Sidofovir,
yang aslinya dikembangkan untuk mengobati
virus sitomegalo (CMV) mungkin juga dapat
membantu memerangi HPV.
Infeksi HPV dapat bertahan lama, terutama pada orang terinfeksi HIV. Displasia
dan kutil dapat kambuh. Penyakit ini
sebaiknya diobati sesegera mungkin untuk
mengurangi kemungkinan penyebaran atau
kambuh.
Sebuah penelitian di AS menemukan bahwa
peningkatan dalam kanker dubur sebagian
besar ditemukan pada Odha laki-laki.
Garis Dasar
Virus papiloma manusia (HPV) adalah
virus yang sangat lazim. Beberapa jenis
HPV menyebabkan kutil atau pertumbuhan
sel yang tidak normal (displasia) di daerah
kelamin dalam atau di sekitar leher rahim
atau dubur. Pertumbuhan sel tidak normal
ini dapat menyebabkan kanker leher rahim
atau dubur. Infeksi HPV pada alat kelamin
disebarkan melalui hubungan seks.
Infeksi HPV dapat bertahan lama, terutama pada Odha. Dua vaksin sudah
disetujui untuk dipakai pada laki-laki dan
perempuan berusia 9-26 tahun.
Tes Pap dapat menemukan pertumbuhan
sel yang tidak normal pada leher rahim. Tes
ini juga dapat dipakai untuk memeriksa
dubur laki-laki dan perempuan. Walaupun
tes Pap tampaknya cara terbaik untuk
menemukan kanker leher rahim secara dini,
pemeriksaan fisik dengan hati-hati mungkin adalah cara terbaik untuk menemukan
kanker dubur.
Tanda infeksi HPV – kutil atau displasia
– sebaiknya diobati sesegera mungkin
setelah dideteksi. Kalau tidak, masalah
dapat menjadi lebih besar dan lebih
mungkin kambuh setelah diobati.
Diperbarui 6 Maret 2014 berdasarkan FS 510 The
AIDS InfoNet 10 Januari 2014
Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/
Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.
Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org
Download