Pengantar Pengguna Panduan PA Sinode GKSBS yang dikasihi

advertisement
Pengantar
Pengguna Panduan PA Sinode GKSBS yang dikasihi Tuhan, tanpa terasa
sebentar lagi kita memasuki tahun 2012, yang berarti kita telah selesai menggunakan
menggunakan edisi tahun 2011, terima kasih atas kesediaan dan kesetiaannya.
Pemahaman Alkitab adalah suatu upaya menemukan apa yang dikatakan Alkitab
dalam konteksnya dan merelevansikannya ke dalam konteks umat pada masa kini.
PA dapat dilakukan secara pribadi (PA Pribadi) maupun bersama-sama (PA
Kelompok). Panduan PA Sinode GKSBS ini, disiapkan untuk menjadi panduan bagi
para Pemimpin PA dalam memimpin PA kelompok.
Melalui PA kelompok diharapkan tumbuh kebiasaan untuk menyelidiki Alkitab
secara teratur dan sistematis. Dengan menyelidiki Alkitab bersama-sama, kita akan
mengetahui apakah pengamatan, penafsiran dan penerapan kita tentang suatu begian
Alkitab sudah sesuai dengan konteksnya. Seringkali Allah memakai sesama anggota
PA untuk mengoreksi, melengkapi dan memperkaya kita. Sedangkan pertimbangan
bersama dalam hal penerapan, akan menolong kita untuk melihat segi-segi mana
dalam hidup kita yang masih perlu diubah.
Untuk mengoptimalkan proses dan hasil PA, diharapkan para pemimpin PA
memahami struktur panduan PA, yaitu:
1. Panduan Pemahaman Alkitab Minggu Ke….. merupakan petunjuk bahwa
bahan PA ini sebaiknya digunakan pada minggu tersebut, supaya tema
bahasannya bersesuaian dengan tema khotbah dan berkesinambungan dari minggu
ke minggu.
2. Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama.
Merupakan pengakuan bahwa dalam PA setiap peserta berproses bersama
mengamati, menafsirkan dan menerapkan kebenaran yang di PA-kan.
3. Bacaan: merupakan perikop yang akan di PA-kan. Sebaiknya setiap peserta PA
membahas perikop yang telah ditentukan dan tidak mudah beralih ke perikop
lain. Perikop PA akan dibaca dalam proses PA sesuai panduan.
4. Proses Ber-PA; berisi langkah-langkah yang akan dilakukan dalam ber PA mulai
dari awal sampai akhir proses PA sbb:
a. Pembukaan
b. Pembacaan Alkitab.
1
c.
d.
e.
f.
g.
Pembacaan Pengantar PA
Bahan Diskusi
Persembahan
Doa Syafaat
Penutup
Untuk semester ganjil tahun 2012 ini, panduan PA disusun oleh Klasis Sri
Bhawono dan Klasis Pugung Raharjo. Proses penyusunannya dapat diawali dengan
evaluasi panduan PA tahun 2011, merancang sistematika, tehnik dan metode PA
yang akan datang, membagi tugas menulis, mempresentasikan dan memperbaiki hasil
tulisan. Melalui proses ini diharapkan Panduan PA kali ini lebih baik dari tahun
lalu.
Kami mengucapkan terima kasih terima kasih kepada para penulis, yaitu Pdt.
Yohanes Eko Prasetyo, S.Si., Pdt. Prasetyanto Aji, S.Si., Pdt. Indro Tri Sugiyoto,
S.Si., Pdt. Theofilus Agus Rohadi, S.Th., Pdt. Sumardining Waluyo, S.Th., Pdt.
Wiyamto, S.Th., dan C.Pdt. Gulbert E.Y. Thene. Juga terimakasih kepada MPK, MJ
dan Jemaat-jemaat se Klasis Sri Bhawono dan Klasis Pugung Raharjo atas segala
dukungan dan kebersamaannya demi terwujudnya penulisan ini. Kiranya Tuhan
memberkati segala pengorbanan dan jerih lelah saudara.
Sekalipun kami telah berusaha terus menerus menghadirkan yang terbaik, namun
bila masih ada kekurangan dan complain mohon disampaikan baik secara lisan
maupun tulisan ke Kantor Sinode GKSBS, atau langsung ke Departemen PIP Sinode
GKSBS.
Kirnanya panduan PA ini menjadi berkat bagi kita sekalian, demi kemuliaan
Allah Tritunggal.
Salam & Doa
Majelis Pekerja Sinode GKSBS
2
Daftar Isi
Hal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
4
7
9
11
13
16
18
20
22
24
26
28
30
32
34
36
38
40
42
44
46
48
50
53
55
67
Minggu II Januari 2012
Minggu III Januari 2012
Minggu IV Januari 2012
Minggu V Januari 2012
Minggu I Pebruari 2012
Minggu II Pebruari 2012
Minggu III Pebruari 2012
Minggu IV Pebruari 2012
Minggu I Maret 2012
Minggu II Maret 2012
Minggu III Maret 2012
Minggu IV Maret 2012
Minggu I April 2012
Minggu II April 2012
Minggu III April 2012
Minggu IV April 2012
Minggu V April 2012
Minggu I Mei 2012
Minggu II Mei 2012
Minggu III Mei 2012
Minggu IV Mei 2012
Minggu V Mei 2012
Minggu I Juni 2012
Minggu II Juni 2012
Minggu III Juni 2012
Minggu IV Juni 2012
***
3
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kedua Januari 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama.
Bacaan: Yesaya 60:1-6
Proses Ber-PA.
1. Pembukaan.
a. Pemandu PA membuka PA dengan Salam dan mengucapkan terimakasih
atas kesediaan keluarga yang telah menyiapkan segala keperluan dan
sambutan yang hangat bagi peserta.
b. Pemandu PA mengajak peserta menyanyikan KJ. 438: 1, 3
c. Pemandu PA meminta tuan rumah untuk memimpin doa pembukaan.
2. Pembacaan Alkitab.
Pemandu PA meminta peserta membaca Yesaya 60: 1–6 secara bergantian.
3. Pembacaan Pengantar PA.
Kota Yerusalem dan Bait-Allah masih dalam keadaan reruntuhan,
komunitasnya terpecah, kerajaan yang begitu dibanggakan sekarang menjadi
koloni kecil di pinggiran kekaisaran Persia. Yang dibayangkan kekhawatiran,
seperti rasa dingin yang basah, menusuk masuk ke dalam tulang-tulang, dan
harapan berjuang dalam kegelapan. Tetapi nabi yang dikenal sebagai trito
(ketiga) Yesaya (Yesaya: 56-66) menembus kegelapan dengan cahaya terang:
visi kemuliaan Allah mengubah dunia, sebuah janji bahwa Allah memulihkan
umat-Nya untuk kesejahteraan dan memanggil semua orang pulang. Berbicara
kepada Israel dalam bentuk orang kedua-tunggal-feminim (yang memberi
kesan Putri Sion di deutero (kedua) Yesaya, misalnya Yesaya 49:13-50:3;
51:12-52:12; 54:1-17), nabi ini mengumumkan pembalikan dari nasibnya ke
dalam dua unit (Yesaya 60:1-3, 4-7), masing-masing dibuka dengan dua bentuk
perintah (“Bangkitlah!, menjadi teranglah!”).
Baru saja menyatakan bahwa Allah akan datang sebagai Penebus (Yesaya
59:20), nabi memanggil Israel untuk “bangkit! Bersinar!” dan segera
menjelaskan mengapa: “sebab terangmu datang” (60:1a). “Terangmu”,
4
menunjukkan kesejajaran dalam ayat 60:1b, yaitu “kemuliaan Tuhan”,
kehadiran Allah yang, seperti matahari atau bintang terang, terbit atas umat,
menyinari mereka dalam terang. Allah adalah sumber yang memperbaharui
gairah hidup mereka. Pada saat yang sama, “terangmu” membangkitkan
kembali kemegahan Israel. Komunitas (umat) berkilau dengan cahaya. Israel
bersinar (misalnya “terang” 60:1; akan “berseri-seri”, 60:5). Sebagaimana
kemuliaan Allah mengubah Israel, hal itu juga akan mengubah seluruh dunia.
Kekelaman menyelubungi bangsa yang dulunya kuat. Dan “bangsa-bangsa”
dan “raja-raja” akan datang berduyun-duyun ke Israel, cahaya dari kemuliaan
Allah, fajar cerah dari hari yang baru (misalnya Yesaya 2:1-5). Memang,
“terangmu” secara harfiah frame dan menahan kegelapan (60:1b, 2d).
Dua bentuk perintah “Angkatlah mukamu! Lihat!” mendesak Israel untuk
menyaksikan kepulangan yang tak terduga (60:4-7; bandingkan 49:18a).
Dengan pengulangan dari “semua (dari mereka)” dan kata kerja berhimpun
(misalnya kata kerja “datang” muncul empat kali, kata kerja “berkumpul”
muncul dua kali), nabi menggambarkan peristiwa ini mencakup semua. “Anakanakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan” mungkin mengacu pada
orang-orang buangan yang tidak kembali atau telah diizinkan untuk kembali ke
rumah. Mendekati mereka dari kejauhan, dengan generasi berikutnya terbuai
dalam pelukan perawat, menginspirasikan sukacita (60:5). Selain itu bangsabangsa datang dan seolah-olah dari kehendak bebas mereka sendiri, membawa
semua kekayaan mereka. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Israel
menerima harta karun daripada membayar upeti atau sebagai pajak untuk
bangsa-bangsa lain. Midian dan Efa menandakan penunggang unta, kafilah
pedagang besar dan padang pasir (misalnya Kej. 25:4; 37:25-36; Hak. 6-8).
Syeba mengingatkan pemberian emas yang mewah, rempah-rempah, dan batu
berharga yang diberikan kepada Salomo oleh Ratu Syeba (1 Raj. 10; 2 Taw. 9).
Kedar terkenal dengan peternakan domba (misalnya Yeh. 27:21). Dan “emas
dan kemenyan” adalah harta yang dihargai (misalnya Kel. 30:34); memang
orang-orang Majus kemudian membawa hal yang sama untuk menghormati
bayi Kristus (Mat.2:11). Dengan pemberian dari berbagai bangsa dan
pencurahan kelimpahan mereka memicu kegembiraan Israel (60:5) memang,
ungkapan “berbesar hati”, merupakan sebuah ungkapan yang tepat untuk
menyampaikan kekuasaan untuk memulihkan kebahagiaan.
Sangat penting untuk dicatat kelimpahan mengalir ke Israel tidak untuk
memenuhi pundi-pundinya atau menenangkan para pemimpinnya. Agaknya,
dunia membawa kekayaannya dari jauh, seperti yang dilakukan orang-orang
Majus dalam Matius (2:1-12), sehigga mereka dapat “memberitakan
5
perbuatan masyhur Tuhan” (60:6). Kemuliaan Allah menerangi hari baru
dan dalam memuji kemuliaan Allah bangsa-bangsa dari segala penjuru
memberikan barang-barang mereka yang terbaik. Penglihatan nabi tentang
pemulihan Allah dengan demikian berakhir dengan pembaharuan ibadah
kambing dan domba-domba jantan dipersembahkan di atas mezbah-Nya, dan
janji Allah untuk memuliakan lagi rumah keagungan-Nya, Bait Allah (60:7).
Seluruh dunia berkumpul untuk menjadi bagian dari masa depan Allah.
4. Bahan Diskusi:
a. Bagaimanakah perasaan anda meninggalkan tahun 2011? Bagaimanakah
harapan anda di tahun 2012 ini?
b. Mengapa Nabi memanggil umatnya untuk bangkit dan menjadi terang?
(ay.1)
c. Dari pembacaan kita hari ini, adakah sesuatu yang memotivasi kita dalam
memasuki tahun baru 2012? Jelaskan!
5. Persembahan.
Pemandu PA mengajak peserta menyanyi KJ.424, serta mengumpulkan
persembahan.
6. Doa Syafaat.
Pemandu PA mengajak untuk doa syafaat.
7. Penutup.
a. Menyanyikan Nyanyian KJ. 442 : YESUS BERPESAN
b. Doa Penutup
***
6
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga Januari 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama.
Bacaan: 1 Korintus 6: 12-20
Proses Ber-PA:
A. Pembukaan
1. Pemandu PA Mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga jemaat
dan mengucapkan terima kasih atas sambutan tuan dan nyoya rumah.
2. Pemandu PA mengajak seluruh peserta PA menyanyikan KJ. No.18: 1-4
3. Pemandu PA meminta salah satu peserta untuk memimpin doa pembukaan.
B. Pembacaan Firman Tuhan
Pemandu PA mengajak seluruh peserta PA membaca Alkitab dari
1 Korintus 6:12-20 yang akan direnungkan bersama dengan membaca
secara litani per-ayat, diawali dari Pemandu PA.
C. Pengantar Bacaan.
1. Latar belakang bacaan.
Rasul Paulus melayani di Korintus kurang lebih selama 2 Tahun, karena
letaknya yang strategis kota Korintus menjadi tempat bertemunya banyak
orang, baik untuk kepentingan dagang maupun sekedar melancong. Di kota
Korintus ini prilaku pelacuran menjadi hal yang biasa, orang tidak segansegan untuk melakukan dosa ini. Apalagi pemerintah di Korintus dan
masyarakat yang ada seolah-olah memberikan peluang yang besar hal ini
nampak adanya penyembahan “Dewi Asmara” dengan 40 pelayan wanita
yang mengabdikan dirinya untuk perbuatan cabul. Hampir disemua sudut
kota ada tempat-tempat khusus atau lokalisasi untuk memuaskan nafsu
cabul, dan rasul Paulus ingin menasehati jemaat di Korintus agar tidak ikut
ambil bagian dalam perbutan jahat ini. Allah melalui Rasul Paulus ingin
memanggil dan memurnikan kehidupan jemaat di Korintus.
Dalam tulisan ini Rasul Pulus ingin menempatkan orang-orang yang telah
dipanggil dalam persekutuan dengan Kristus Yesus menjadi orang yang
menempatkan dirinya dalam kebenaran dan kesucian hidup. Rasul Paulus
mengarahkan bahwa orang percaya sudah mengalami perubahan dalam pola
kehidupannya. Sehingga dalam kenyataan hidup itu seharusnya nampak
7
perbedaan yang dialami orang yang sesudah percaya kepada Kristus dan
orang yang belum percaya kepada Kristus. Sikap hidup itu di tunjukkan
dengan kesadaran bahwa tubuh manusia adalah milik Allah, karena sudah
dibayar lunas dari kuasa dosa. Sehingga hidup manusia itu adalah hidup
milik Allah.
Cabul: Keji dan kotor, melanggar kesopanan, perbuatan yang buruk,
melanggar kesusilaan.
2. Situasi masa kini.
Gereja atau orang yang hidup dalam persekutuan dengan Kristus Yesus
pada saat ini, juga berada bersama dengan orang-orang yang melakukan
prilaku menyimpang dari kebenaran Allah, sebenarnya ditempatkan dalam
posisi yang berbeda, namun dalam kenyataan masih bahyak sikap-sikap
yang dilakukan orang–orang dunia ini, yang juga dilakukan oleh orang–
orang yang mengenal Kristus. Panggilan khusus untuk hidup tidak serupa
dengan dunia ini kelihatannya masih perlu digaunngkan terus menerus
didalam persekutuan gerejawi.
3. Yang harus dilakukan sekarang ini.
Tahun yang baru ini kiranya dijadikan titik awal untuk memulai kehidupan
yang benar-benar baru. Prilaku menyimpang yang ada disekitar dimana kita
berada kiranya tidak mempengaruhi kehidupan kita. Pembenahan diri
diawali dari niat kita pribadi untuk mengunakan seluruh organ tubuh kita ini
untuk kemulyaan nama Tuhan Yesus Kristus.
D. Bahan untuk diskusi.
1.
Menurut Bapak, Ibu dan Saudara apakah perbedaan orang yang hidup
di dalam Kristus dan orang yang hidup diluar Kristus?
2.
Apakah yang dimaksud dengan ungkapan; “tubuhMu adalah bait Roh
Kudus” (ayat 19)
3.
Menurut bapak, Ibu, dan saudara bagian manakah dari tubuh kita, yang
sulit digunakan untuk kemuliaan nama Tuhan? Mengapa?
4.
Bagaimana caranya, agar kita dapat menggunakan seluruh hidup kita,
bagi kemuliaan nama Tuhan?
E. Persembahan
1. Pujian pengantar persembahan KJ. No. 363:1-3
2. Doa Persembahan dan Doa Syafaat
F.
Penutup
1. Pujian Penutup KJ. No.457: 1
2. Doa Penutup, dapat di pimpin oleh tuan/nyoya rumah.
8
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat Januari 2012
Motto:
Pemahaman Akitab adalah proses belajar berteologi bersama.
Bacaan: Mazmur 62:5-13
Proses Ber-PA.
1. Pembukaan
a. Pemandu membuka PA dengan mengucapkan terimakasih kepada
keluarga yang berketempatan dan dipersilahkan untuk memberi sambutan.
b. Pujian pembukaan KJ. 15: 1–2
c. Doa pembukaan.
2. Pemahaman Alkitab
a. Pembacaan Alkitab.
b. Pengantar Bacaan Alkitab.
Mazmur ini mengungkapkan tentang suatu kebenaran mendasar yang
dengannya setiap orang percaya harus hidup. Ditengah-tengah kesulitan,
kesengsaraan dan ancaman dari musuh, setiap orang percaya harus
mengandalkan Allah yang dapat melepaskan dari setiap ancaman yang
menimpa mereka, karena Allah memberi perlindungan kepada yang berseru
kepadaNya dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu setiap orang percaya
yang mengandalkan Allah harus dapat menyakini dalam kehidupannya bahwa:
a. Di tengah kesulitan, kesengsaraan dan krisis, yang menimpa orang percaya
tidak akan membuat orang percaya goyah kepercayaaannya kepada Allah.
(ay 3,7).
b. Pada masa kekhawatiran, ancaman dan penderitan yang berkepanjangan
setiap orang percaya harus menyerahkan dirinya dengan sungguh-sungguh
dengan berdoa mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan.
9
c. Dalam diri orang percaya ada keyakinan yang mendasar bahwa Tuhan
akan bertindak dengan menolong kita dan Allah akan menanggapi dengan
kasih dan belas kasihan.(ay. 12-13).
3. Bahan Diskusi:
a. Sharingkan (bagikan) bentuk-bentuk pertolongan Tuhan yang pernah
anda alami ketika menghadapi kesulitan hidup dan penderitaan?
b. Bandingkan pengalaman yang dibagikan tersebut, dengan bacaan Mazmur
62:5-13. Hal apa yang anda yakini tentang Allah dalam kaitannya dengan
kesulitan hidup dan penderitaan yang akan anda alami di masa depan?
c. Jika dalam kehidupan kita menemui, kesengsaraan, kesulitan dan krisis
dapatkah itu menggoyahkan kepercayaan kita kepada Tuhan? Berikan
alasannya dan bagaimana kita mengatasinya.
4. Rencana Aksi
Peserta PA diajak untuk bersikap mempercayai Allah, sebagai penolong yang
siap memberikan pertolongan kepada mereka yang selalu berharap kepadaNya.
5. Persembahan diiringi dengan nyanyian KJ. 287: 1 –
6. Doa syafaat.
7. Penutup dengan nyanyian KJ. 438: 1
***
10
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kelima Januari 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Markus 1: 21–28
Proses Ber-PA.
1.
2.
3.
4.
5.
Pembukaan.
Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan
terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan peserta
yang setia hadir.
Pujian KJ. 10:1-3 Pujilah Tuhan Sang Raja.
Doa Pembukaan.
Pembacaan Alkitab: Markus 1: 21-28.
Pengantar PA.
Kebanyakan orang memiliki gambaran yang tidak sempurna atau samarsamar tentang Yesus. Ada yang memahami Yesus sebatas sebagai seorang
yang baik, seorang guru yang termasyhur, yang memiliki kekuasaan atau
mungkin juga suatu figur atau sosok ilahi. Markus, seorang dari pengikut
Yesus yang mula-mula, menulis bukunya untuk memberitahukan kepada kita
siapa Yesus sesungguhnya. Dalam awal penulisannya, Markus menyatakan
dengan jelas bahwa cerita yang ditulisnya adalah Injil – yaitu, ‘kabar baik’
tentang ‘Yesus Kristus, Anak Allah’. Pada pasalnya yang pertama, Markus
menunjukkan pada kita bagaimana telah diidentifikasi dan diperkenalkan
tentang siapa Yesus kepada orang-orang pada zamannya.
Pada perikop bacaan kita, diceritakan dan diperkenalkan pelayanan Yesus di
Kapernaum, sebuah kota pantai yang terletak di Barat laut Galilea. Kebaktian
yang dilakukan dalam rumah ibadat disana (synagoge) bersifat memberi
pengajaran. Menurut kebiasaan, kepala rumah ibadah akan mengatur siapa
yang harus membaca dan menerangkan Alkitab pada tiap hari Sabat. Pada
awal mula pelayanan Yesus kebiasaan itu memberiNya banyak kesempatan,
sebab ke mana saja Ia pergi, Yesus diundang untuk mengajar. Ciri khas yang
ada dari pelayanan Yesus yang digambarkan Markus adalah Yesus mengajar
‘dengan wibawa’ atau ‘berkuasa’. Suatu gambaran yang kemudian
11
dibandingkan dengan ucapan guru-guru Yahudi yang pengetahuannya hanya
dijabarkan berdasarkan tradisi keagamaan mereka. Perbedaan cara mengajar
ini yang membuat jamaah menjadi takjub.
Pada saat Yesus mengajar dengan kewibawaanNya, kedengaran jeritan dari
seseorang yang kerasukan roh jahat. Hal yang istimewa adalah roh jahat yang
merasuki orang tersebut tidak menghujat Yesus, melainkan ‘mengikrarkan’
pengakuan tentang siapa Yesus yaitu ‘Yang Kudus dari Allah’. Kewibawaan
kata-kata Juru Selamat bukan hanya dalam kuasa ajaranNya tetapi juga dalam
kuasaNya untuk memerintah. Dan mereka yang mendengar pengajaran Yesus
semakin mengenal siapa diriNya.
Pengenalan yang benar akan Yesus Kristus itu penting. Untuk dapat
mengenal dengan benar diperlukan kesetiaan. Setiap anggota jemaat GKSBS
harus setia untuk belajar, baik dengan cara mendengar pengajaran maupun
membaca semua yang dapat menjadi sumber ajaran. Demikian juga dengan
yang akan memberi pengajaran untuk setia diperlengkapi dengan ‘wibawa
dan kuasa’ yang berasal dari Roh Kudus. Sehingga kita akan semakin dapat
mengenal Yesus Kristus dengan segala pengajaranNya dengan baik.
6.
Bahan Diskusi.
a. Dari bacaan perikop kita hari ini, adakah ayat yang berkesan bagi
bapak/ibu/saudara? Mengapa ayat itu menjadi berkesan?
b. Bagaimanakah pengenalan roh jahat tersebut tentang Yesus? Apakah
diantara kita pernah mengalami pengenalan akan Yesus Kristus dengan
cara yang keliru? Sebutkan contohnya!
c. Apakah yang sudah kita lakukan untuk semakin mengenal Yesus Kristus
dengan segala ajarannya?
d. Bagaimana pengamatan bapak/ibu/saudara terhadap para pelayan jemaat
yang memberi pengajaran di gereja dalam berbagai kesempatan, apakah
menolong untuk semakin mengenal siapa Yesus? Adakah saran yang
membangun agar menjadi lebih baik?
7.
Persembahan.
Diiringi Nyanyian PKJ. 264 Apalah Arti Ibadahmu
8.
Doa Syafaat.
9.
Penutup.
a. Nyanyian Penutup KJ. 222b:1,2,7 Agungkan Kuasa NamaNya
b. Doa Penutup.
12
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Pertama Februari 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah proses belajar berteologi bersama”
Bacaan: Yesaya 40: 21 – 31
Proses Ber-PA:
1. Pembukaan.
 Menyampaikan ucapan terima kasih pada tuan rumah yang telah
menyediakan semua fasilitas bagi PA hari ini.
 Pujian KJ. 4 / PKJ. 27
 Doa pembukaan.
2. Pembacaan Alkitab.
Yesaya 40: 21-31.
3. Pengantar PA:
Nabi Yesaya hidup di jaman pemerintahan empat raja Yehuda: Uzia, Yotam,
Ahas, dan Hizkia. Yesaya hidup sezaman dengan Hosea dan Mikha (Yesaya
1); ia bernubuat selama perluasan yang mengancam dari kerajaan Asyur,
keruntuhan terakhir Israel (kerajaan utara) serta kemerosotan rohani dan
moral di Yehuda (kerajaan selatan). Yesaya memperingati raja Yehuda, Ahas,
untuk tidak mengharapkan bantuan dari Asyur melawan Israel dan Aram; ia
mengingatkan Raja Hizkia, setelah kejatuhan Israel tahun (kira-kira tahun 722
SM), agar jangan mengadakan persekutuan dengan bangsa asing menentang
Asyur. Ia menasihati kedua raja itu untuk percaya Tuhan saja sebagai
perlindungan mereka. Inilah latar belakang jaman dimana Yesaya hidup pada
waktu itu dan sebagai awal kita masuk dalam perikop yang kita baca ini.
Isi perikop ini adalah berisi nubuat-nubuat Yesaya dalam pasal 40 sampai
pasal 66 (Yes. 40:1- 66:24). Pesannya adalah ditujukan untuk para orang
Yahudi buangan di Babel. Pasal-pasal ini, terutama pasal 40 adalah
menekankan kemampuan Tuhan Allah untuk menyatakan berbagai peristiwa
khusus di masa depan melalui para nabi-Nya dan ke-Maha-an yang dimiliki
Allah. Janji yang menubuatkan pemulihan umat Allah kemuliaan Tuhan dan
hamba-Nya akan dinyatakan. Pesan-pesan yang dapat kita ambil dalam
perikop yang kita baca ini adalah sebagai berikut:
13
a. Sang nabi menghadapi kelakuan bangsanya sendiri dan bangsa lain yang
sezaman dengan firman Tuhan dan menjelaskan mengenai dosa mereka
dan hukuman Allah yang akan datang.
b. Lalu, melalui berbagai penglihatan yang mengandung wahyu dan Roh
nubuat, Yesaya menubuatkan pengharapan bagi angkatan masa depan
orang Yahudi buangan. Mereka akan dikembalikan dari pembuangan dan
akan ditebus Allah untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa bukan
Yahudi. Inilah nubuat yang luar biasa dan memberi kekuatan karena
mengenai kebesaran Allah dan kemegahan rencana penebusan-Nya.
Semuanya adalah untuk kesejahteraan umatNya Israel.
c. Dalam perikop ini juga menunjukkan kualitas Allah dalam ke-MahaanNya dalam pelbagai hal, yang lebih daripada illah-illah lain. Inilah
harusnya yang harus tetap dipercayai dan dijaga sehingga Israel tetap di
jalan Tuhan.
Dengan demikian, isi perikop ini bisa membangkitkan harapan dan hiburan
dalam umat Allah pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Hizkia (Yes 38:5)
dan untuk abad-abad selanjutnya. Bagian ini penuh dengan penyataan nubuat
mengenai kuasa dan kemuliaan Allah dan janji-janji-Nya untuk memulihkan
kaum sisa di Israel yang benar dan berbuah dan di antara bangsa-bangsa
sebagai perwujudan penuh dari kasih penebusan-Nya. Janji-janji dan
penggenapannya ini secara khusus dikaitkan dengan tema penderitaan dan
berisi "nyanyian hamba" gubahan Yesaya (kita bisa melihat Yes 42:1-4;
Yes.49:1-6; Yes 50:4-9; Yes 52:13--53:12), yang menunjuk kepada titik
waktu melewati pengalaman orang buangan Yahudi kepada kedatangan
Yesus Kristus di kemudian hari dan kematian-Nya yang mendamaikan (pasal
53; Yes 53:1-12).
Dalam mengenal kasih Allah, setiap umat harus peka terhadap apa yang
Tuhan inginkan dalam hidupnya. Ini dapat terjadi jika setiap manusia dengan
tekun menjalin hubungan yang mesra denganNya. Manusia dalam dirinya
perlu menyadari bahwa dirinya bisa diberkati hanya karena kasihNya semata.
Kasihnya yang terus menerus disampaikan Tuhan kepada kita lewat para
hambaNya. Apa yang terjadi pada masa lampau, harus pula diwujudkan pada
masa kita sekarang. Mungkin kita saat ini belum sadar atas apa yang terjadi
dan kita anggap itu sudah baik menurut ukuran kita. Atau mungkin kita tahu
bahwa kita ini telah dan sedang hidup dalam dosa. Namun nilai pembenaran
kita ini terkadang salah dan harus segera bertobat. Kita harus peka terhadap
kehendak Allah, dimana kepekaan ini membutuhkan ketaatan dalam
14
kerendahan hati kita untuk melakukan perubahan yang benar. Sebagaimana
yang dilakukan oleh umatNya pada masa Yesaya hidup, dimana Israel
mengucapkan janji untuk mau berubah. Apakah kita juga mau berkomitment
untuk menanggapi kasih Allah itu dengan kesetiaan dan ketulusan? Kiranya
berkatNya yang akan memampukan kita.
4. Bahan Diskusi:
a. Menurut saudara, bagian mana dalam perikop ini yang berkesan bagi
Saudara dan mengapa demikian?
b. Apa yang Saudara pahami tentang karya Tuhan Allah dalam perikop ini?
Jelaskan!
c. Apakah yang terjadi pada orang Israel sehingga melalui Yesaya, Tuhan
menegor mereka dengan mengingatkan mereka?
d. Belajar dari pengalaman bangsa Israel, langkah-langkah apa yang akan
Saudara lakukan dalam menghadapi kehidupan ini?
5. Persembahan.
- Pujian KJ. 444/ PKJ. 216
- Doa persembahan.
6. Doa Syafaat.
7. Penutup.
- Pujian KJ. 338/ PKJ.185
- Doa penutup.
***
15
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kedua Februari 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama.
Bacaan: 1 Korintus 9: 24-27
Proses Ber-PA:
1. Pembukaan.
 Pemandu PA mengucapkan Salam dan ucapan terima kasih kepada tuan
rumah atas segala penyambutan yang dilakukan.
 Menyanyi dari KJ. 387
 Meminta satu peserta memimpin doa pembukaan.
2. Pembacaan Alkitab: 1 Korintus 9: 24-27.
3. Pengantar PA.
Korintus adalah sebuah dermaga yang besar. Perniagaannya ramai karena
letaknya istimewa. Sebelah menyebelah terdapat pelabuhan yang baik, yaitu
Kengkrea di sebelah timur dan Likaionia di sebeleh barat. Korintus menjadi
pusat perdagangan antara Italia dan Asia Barat. Penduduknya terlampau kaya.
Tetapi bukan saja perniagaan yang dipentingkan tetapi jug Kesenian, dengan
kota dihiasi gedung-gedung yang elok serta patung-patung yang indah (1Kor.
9:24), dan ilmu pun sangat maju (1 Kor. 1:19-25). Selaku tempat pertemuan,
kota ini merupakan juga sarang rupa-rupa agama baik yang asli Yunani,
maupun yang asing. Korintus menjadi pusat pemerintahan ibu kota daerah
Akhaya. Ke kota inilah Paulus datang pada perjalanannya yang kedua
(Kis.18:1). Paulus tinggal di Korintus selama delapan belas bulan dan
digantikan Apolos sebagai guru alkitab.
Dalam bacaan kita saat ini, Paulus menulis bahwa perlu adanya tata tertib
pribadi yang keras dicontohkan seperti keadaan para atlit pada waktu berlatih,
suatu pandangan yang terkenal bagi tiap orang Yahudi. Di Korintus diadakan
perlombaan olah raga tiap 3 tahun, dan menarik banyak penonton. Menang
dalam pertandingan tersebut berarti diabadikan namanya oleh penonton
Yunani. Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian menguasai dirinya
dalam segala hal, bukan hanya meninggalkan kesenangan-kesenangannya,
tetapi juga pekerjaanya untuk mempersiapkan diri dalam pertandingan tersebut.
16
Atlit-atlit Yunani bersedia menjalani latihan 10 bulan untuk mendapatkan
mahkota yang terbuat dari daun-daun. Alangkah lebih berharganya mahkota
Kristus! Mahkota itu adalah abadi, tak dapat binasa (2 Tim. 4:8). Dalam hal
ini Paulus/orang kristen tidak berlari tanpa tujuan, tanpa tahu akan maksud
atau tempat start atau finishnya. Ia bukan seperti petinju bayangan yang dengan
sembarangan saja memukul tanpa tujuan (bdk. Psl. 14:9). Sebaliknya Paulus
tahu, ia harus melatih tubuhnya dan menguasainya, artinya ia harus
menguasai dirinya, pada tiap bagian. Jika tidak, Paulus takut bahwa sesudah
memberitakan Injil kepada orang lain, tapi dirinya sendiri di tolak.
Keselamatan sendiri tak dipersoalkan, tapi upah bagi pelayanannya yang dapat
diterima (bdk. psl 3:15)
4. Bahan Diskusi.
a. Apakah yang dimaksud dengan kata “pertandingan” pada perikop ini?
b. Pertandingan tersebut dipakai Paulus untuk menjelaskan tentang apa?
c. Bagaimanakah caranya agar kita mendapat kemenangan dalam
“pertandingan” seperti yang dinaksudkan oleh Paulus?
d. Apa saja latihan iman yang kita perlukan untuk menghadapi pertandingan
dan meraih kemenangan?
5.
Persembahan.
a. Menyanyikan KJ. 367
b. Doa Persembahan (dipimpin tuan rumah, jika PA nya di rumah anggota
jemaat)
6.
Doa Syafaat. (sebelum berdoa, pemimpin menanyakan peserta jika ada halhal yang ingin didoakan).
7.
Penutup.
a. Menyanyikan KJ. 339
b. Doa Penutup (dipimpin oleh seorang pemuda/i)
***
17
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga Februari 2011
Motto:
Pemahaman Alkitab Adalah proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Mazmur 50:1-23
Proses ber-PA:
A. Pembukan.
1. Pemandu membuka PA dengan ucapan terimakasih kepada keluarga
penatalayan (yang ditempati). Jika memungkinkan memberikan kesempatan
kepada pihak keluarga yang ditempati untuk memberikan sambutan.
2. Pemandu PA memimpin dalam pujian pembukaan PKJ. 13:1-3
3. Pemandu PA mengajak peserta PA untuk manaikan Doa pembukaan
(dipimpin oleh pemandu PA)
B . Bahan Bacaan:
Pemandu dan peserta PA melakukan Pembacaan Alkitab: Maz.50:1-23.
Pemandu membacakan ayat yang ganjil dan Peserta ayat yang genap.
C. Pengantar PA:
Mazmur ini ingin mengungkapkan tentang Allah Yang Maha kuasa yang dapat
mengadili setiap umat manusia dan sekaligus menunjukkan tentang Allah
sebagai Allah yang kekal yang penuh anugerah, Allah yang telah mengadakan
perjanjian dengan umatNya (band.Yosua 22:22). Allah ini telah mengeluarkan
suara-Nya dan memanggil seluruh bumi untuk menghadiri pengadilanNya dan
menyaksikan penghukuman atas umat-Nya. Panggilan pengadilan-Nya di mulai
dari Sion dan diiringi cahaya kebenaran-Nya. Penyair Mazmur memberikan
gambaran tentang kedatangan-Nya secara tiba-tiba. Hal ini dilukiskan bagai
api yang menjilat dan badai yang dahsyat. Siapakah yang diadili oleh Allah?
Yang di-adili adalah umat-Nya.
Pemazmur juga memberikan pengertian tentang keberadaan manusia;
keberadaaan manusia yang mau bersyukur, hidup jujur di hadapan Allah dan
manusia yang fasik yang senantiasa tidak hidup menurut firman-Nya (tidak taat
kepada Allah). Bagi orang jujur Janji Tuhan akan ditunjukan keselamatan
kepadanya, tetapi sebaliknya bagi orang munafik, fasik (orang yang tidak taat
pada Allah) akan menerima ganjarannya.
18
Tuhan mengundang semua orang percaya yang setia dan jujur untuk berseru
kepada-Nya pada waktu kesesakan. Allah akan mendengarkan doa-doanya dan
berjanji akan menolong dan membiarkan nama-Nya ditinggikan sebagai Allah
yang membebaskan umatNya (ayat 15). Tuhan juga memberikan peringatan
keras kepada orang-orang munafik, fasik, diantara umat-Nya, dengan
mengancam untuk menghukum mereka (ay.22) yang pura-pura ber-abdi
kepadaNya, yang menyatakan mempunyai keselamatan berdasarkan perjanjian
dan berkat-berkat dari FirmanNya, tetapi pada saat bersamaan mengabaikan
perintah-Nya. Dan mereka menjadikan serupa dengan masyarakat jahat.
Mereka tidak akan menjumpai kelepasan pada akhirnya.
Ke-mahakuasaan Allah hendaknya dipahami oleh semua orang percaya, bahwa
Allah akan mengadili umat-Nya baik percaya maupun yang tidak percaya.
Pengadilan Allah ini juga diimbangi dengan Allah yang penuh Anugerah yaitu
mengasihi umat-Nya. Wujud Allah mengasihi umat-Nya dengan memberikan
pengampunan-Nya kepada Manusia yang berdosa, hal ini kita memahaminya
bahwa Allah Maha Pengasih dan penyanyang. (Band.Maz.103:8).
Hidup jujur di zaman sekarang ini sangat sulit. Kadang kita diperhadapakan
pada posisi yang sulit untuk mengatakan secara jujur kepada Tuhan dan sesama
kita. Kiranya kita semua hidup dalam kejujuran di hadapan Allah dan sesama.
D. Bahan Diskusi:
1. Firman apakah yang disampaikan Allah kepada Israel pada perikop ini?
2. Mengapa orang yang Jujur di hadapan Tuhan dan sesama itu berbahagia?
3. Bagaimanakah caranya bapak/ibu/Saudara untuk hidup jujur?
4. Apakah janji Tuhan bagi orang-orang yang jujur?
E. Persembahan.
Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan dengan
memuji Tuhan dalam PKJ. 145:1-2.
F. Doa Syafaat.
Pemandu PA membagi pokok-pokok doa untuk bersyafaat (bisa dua atau tiga
orang peserta)
G. Penutup.
Penutup PA dengan menaikan Pujian PKJ. 165:1-3
Pemandu mengajak peserta melakukan Doa Penutup.
***
19
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat Februari 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: 1 Petrus 2:18-22
Proses Ber-PA
1.
2.
3.
4.
5.
Pembukaan
Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan
terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan peserta
yang setia hadir.
Pujian PKJ.16: Mari Kawan-Kawan, Nyanyi Gembira
Doa Pembukaan.
Pembacaan Alkitab: 1 Petrus 3: 18 -22.
Pengantar PA.
Keinginan agar orang-orang percaya mengikuti teladan penderitaaan Tuhan
Yesus Kristus adalah tema utama dalam pelayanan Rasul Petrus. Bagian
bacaan ini berkaitan dengan keseluruhan Pasal 1 Petrus 3 yang berisi
pengajaran untuk mempersiapkan orang-orang Kristen di perantauan dalam
menghadapi penderitaan karena iman mereka, dan dalam penderitaan sebagai
orang percaya, mereka disemangati untuk terus mengikuti teladan atau contoh
dari Kristus yang telah mengalami penderitaan bahkan sampai mati meskipun
Ia tidak bersalah.
Penderitaan semacam ini yang menimpa orang yang tidak bersalah adalah
kehendak Allah. Rasul Petrus hendak mengemukakan bahwa penderitaan
Kristus yang tidak bersalah adalah kehendak Allah. Pengorbanan Kristus ini
mengakibatkan bukan hanya keuntungan keselaamatan, tapi juga mencapai
puncaknya dalam hal dibenarkan dan dimuliakan oleh Allah Bapa. Ada dua
hal penting yang menjadi penekanan Rasul Paulus dalam bacaan hari ini,
Pertama: Tidak asing bagi setiap orang percaya bahwa kematian atau
penderitaan Kristus telah membuka jalan kepada Allah untuk manusia.
Manusia didamaikan dan relasinya dipulihkan dengan Allah yang sebelumnya
terpisahkan oleh dosa.
Kedua: Kiasan baptisan yang melambangkan keselamatan. Pada waktu Roh
Kristus dipisahkan dari tubuhNya karena kematianNya, Ia diberi kemampuan
untuk pergi ke alam roh dan memberitakan Injil disana (ay.19) yaitu kepada
20
roh-roh mereka yang dahulu pada zaman Nuh tidak percaya kepada Allah.
Gambaran air bah menarik perhatian Petrus selaku kesejajaran dengan
baptisan. Sebab dalam baptisan air melambangkan penghakiman Allah
terhadap dosa dan penyelamatan untuk mencapai hidup baru. Rasul Petrus
juga berusaha menolong pemahaman jemaat tentang baptisan. Menurut
Petrus baptisan tidak hanya suatu lambang yang diterapkan secara lahiriah
saja, yaitu membersihkan kenajisan jasmani, melainkan jawaban batin,
beriman kepada Allah: memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah.
Panggilan hidup orang beriman yang percaya kepada Kristus tidak dapat
menghindar dari pergumulan bahkan penderitaan yang disebabkan karena
iman. Namun demikian bahwa sebagai orang yang sudah menerima baptisan
yang tidak hanya secara lahiriah, kita dimampukan untuk menghadapi segala
pergumulan dan penderitaan-penderitaan itu. Asalkan penderitaan yang kita
alami bukan karena kesengajaan dan karena kesalahan pribadi yang bukan
karena iman kita, namun oleh karena ketidaktaatan kita.
6. Bahan Diskusi.
a. Untuk apakah Yesus memanggil murid-muridNya? Jelaskan!
b. Bagaimanakah sikap kita selama ini ketika mengalami penderitaan yang
disebabkan oleh karena iman kita kepada Yesus Kristus? Berikanlah
contohnya! Bagaimanakah sikap yang diajarkan oleh Tuhan Yesus pada
perikop ini?
c. Apakah halangan yang memungkinkan kita tidak dapat mensyukuri
“anugerah” penderitaan yang memang menjadi ciri kehidupan iman kita?
Bagaimanakah cara menghadapi halangan tersebut?
7. Persembahan.
Diiringi Nyanyian PKJ. 146: Bawa Persembahanmu
8. Doa Syafaat.
 Berdoa untuk persembahan yang terhimpun.
 Berdoa untuk setiap orang percaya agar mengalami damai sejahtera di
dalam menjalani panggilan kehidupan yang tidak jarang harus menderita.
 Berdoa agar persekutuan menjadi berkat bagi kehidupan dengan cara
hidup yang semakin berkenan dihadapan Tuhan.
9. Penutup.
a. Nyanyian Penutup PKJ. 281: Tiap Orang Harus Tahu
b. Doa Penutup.
21
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu ke Pertama Maret 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Kejadian 17: 1-7
Proses Ber-PA.
1.
Pembukaan.
1. Pemimpin PA Mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga jemaat
dan mengucapkan terima kasih atas sambutan tuan rumah.
2. Pemimpin PA mengajak peserta menyanyikan PKJ. No. 19: 1-4
3. Pemimpin PA meminta salah satu peserta untuk memimpin doa
pembukaan.
2.
Pembacaan Firman Tuhan.
Pemimpin PA meminta peserta membaca Alkitab bergantian per-ayat.
3.
Pengantar Bacaan.
Latar belakang bacaan:
Mulai pasal 12-50 dalam kitab Kejadian merupakan cerita atau kisah asalusul nenek moyang bangsa Israel. Nenek moyang pertama ialah Abram. Ia
terkenal karena iman dan ketaatannya kepada Allah. Menjadi orang asing di
negeri orang lain, adalah pengalaman yang baru bagi Abram (Abraham).
Tetapi keberadaanya sebagai orang asing adalah karena ketaatanya kepada
Allah ketika ia di panggil keluar dari keluarganya yang ada di Ur-Kasdim.
Ketika berada di negri orang lain dan belum memiliki keturunan serta usia
yang telah lanjut Allah kembali meneguhkan janjiNya kepada Abram. Janji
tentang keturunan dan berkat yang akan ia terima sebenarnya bukan yang
pertama kali ia dengar, janji ini sudah ia dengar sejak awal dan ketika ia
berusia 99 tahun. Allah meminta Abram untuk tetap setia dengan jalan hidup
tidak bercela dihadapan Allah. Daerah dimana Abram berada memang
memiliki allah dan cara penyembahan yang berbeda dengan dirinya. Sebagai
kepala keluarga Abram bertangungjawab penuh agar kehidupan mereka
seperti yang TUHAN harapkan. Usia yang sudah lanjut bukan menjadi alasan
bagi Abram untuk undur dari hadapan Tuhan. Usianya yang sudah tua
semakin mematangkan tingkat kehidupan rohaninya.
22
Situasi masa kini.
Masa-masa Pra Paskah minggu ini kita dituntun dengan satu tema “perjalanan
penderitaan“ dengan berkaca dari penderitaan Yesus Sang Penebus.
Penderitaan Yesus menjadi contoh yang paling baik bagi setiap orang untuk
tetap berjalan dalam kebenaran walaupun penderitaan berat mendera
hidupNya. Dan pada akhirnya kemuliaan Bapa diterima-Nya dari
kesetiaanNya tersebut. Ada sebagian orang tidak sabar ketika diberikan janji
yang indah, apalagi perjanjian itu sudah lama ia ketahui. Orang cenderung
meminta perjanjian itu segera diwujudkan. Banyak orang berpusat pada janji
daripada memikirkan dan melakukan hal-hal yang harus ia hadapi atau harga
yang harus ia bayar untuk mendapatkan janji itu.
Yang harus dilakukan sekarang ini.
Hidup dalam kesabaran, dan tetap dijalan Tuhan perlu kita perjuangkan terusmenerus, walaupun janji Tuhan itu seolah-olah belum nampak digenapi pada
diri kita, tetapi kenyakinan kita bahwa selama kita hidup dalam kebenaran
dan hati yang tulus di hadapan Tuhan, maka janji yang pernah Tuhan ucapkan
itu akan menjadi milik kita.
4. Bahan untuk diskusi.
a. Bagaimanakah isi Perjanjian Allah dengan Abraham?
b. Pelajaran berharga apa yang kita dapat dari pengalaman hidupAbraham?
c. Pernahkan kita merasa bahwa seolah-olah Tuhan tidak menepati janji-Nya,
dan bagaimana cara mengatasinya?
d. Bagaimanakah cara kita agar kita dapat tetap terus menerus hidup dalam
kesetiaan dihadapan Tuhan?
5. Persembahan.
a. Pujian pengantar persembahan PKJ. No. 164: 1-3
b. Doa Persembahan dan Doa Syafaat.
6. Penutup.
a. Pujian Penutup PKJ. No. 165: 1-3
b. Doa Penutup, dapat di pimpin oleh tua/nyoya rumah. Atau peserta PA.
***
23
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu kedua Maret 2012
Motto:
Pemahaman Akitab adalah proses belajar berteologi bersama.
Bacaan: 1 Korintus 1: 18 – 25
Proses Ber-PA
1. Pembukaan
a. Pemandu membuka PA dengan mengucapkan terimakasih kepada keluarga
yang ditempati dan mempersilahkan keluarga yang ditempati untuk
memberi sambutan.
b. Pujian pembukaan KJ. 27: 1–2
c. Doa pembukaan.
2. Pemahaman Alkitab.
a. Pembacaan Alkitab: 1 Korintus 1: 18–25
b. Pengantar Bacaan Alkitab.
Dalam perikop yang kita baca dalam 1 Korintus 1:18-25 diawali dengan
adanya perpecahan dalam jemaat karena adanya golongan-golongan yang
berkembang dalam jemaat Korintus yaitu golongan Apolos, Paulus, Kefas
dan Kristus. Akan tetapi Rasul Paulus menegaskan bahwa dirinya dipanggil
untuk memberitakan Injil dan pemberitaan firman Tuhan itu berdasarkan
hikmat dari Kristus. Sedangkan teks yang kita baca ini berisi tentang
pemberitaan tentang salib yang tidak hanya mencakup hikmat dan
kebenaran tetapi juga tentang kuasa Allah yang menyelamatkan dan
membebaskan dari kuasa dosa. Berbicara mengenai salib adalah mengenai
kasih dan keselamatan, karena salib Yesus kita diampuni dan diselamatkan,
tetapi lebih dari pada itu salib adalah lambang pemberian diri karena di kayu
salib Yesus memberi diriNya. Memberi diri adalah menyediakan diri
dengan setulus-tulusnya untuk membela atau menolong orang lain.
Memberi diri adalah bersedia mengalahkan kepentingan diri sendiri demi
kepentingan orang lain. Gaya hidup memberi adalah betul-betul melawan
arus yang lazim, sebab kebanyakan orang justru berpola hidup mengarah
pada kepentingan diri sendiri. Tidak mengherankan bila pada umumnya
orang
akan
menganggap
gaya
hidup
seperti
itu
bodoh.
Paulus menulis: ”…pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan
bagi mereka yang akan binasa...kami memberitakan Kristus yang
24
disalibkan: untuk orang-orang....suatu kebodohan...” (1Kor.1:18,23).
Sungguh bisa dimengerti bila gaya hidup Yesus ini bodoh. Tetapi justru di
situ letak kekuatan Yesus! Ia memberi diri. Apa yang merupakan
kebodohan bagi orang lain justru merupakan kekuatan dan keunggulan
Yesus. Kata Paulus,...salib memang adalah kebodohan bagi mereka .. tetapi
bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah”.
(1 Kor.1:18: lihat juga ayat 23).
Pelayanan kristiani mungkin juga merupakan kebodohan menurut
kelaziman umum. Sebab dalam pelayanan kita member, dari memberi
waktu, uang, bakat, sampai memberi diri, padahal kita tidak menerima
imbalan apa-apa. Tetapi justru itulah kekuatan orang yang mendengar
pengggilan Allah untuk melayani. Kekuatannya terletak pada sikap mau dan
memberi diri.
3. Bahan Diskusi:
a. Mengapa pemberitaan tentang salib merupakan kebodohan bagi mereka
yang akan binasa dan kekuatan bagi kita yang diselamatkan.
b. Apa yang merupakan kekuatan dalam pemberitaan tentang salib Kristus?
c. Mengapa kita harus memberi diri untuk memberitakan tentang salib
Kristus?
d. Berikan contoh praktik kehidupan dalam memberi diri ntuk memberitakan
tentang salib Kristus?
4. Rencana Aksi.
Peserta PA diajak untuk bersikap memberi diri sebagaimana Allah telah
memberi diriNya untuk keselamatan manusia.
5. Persembahan diiringi dengan nyanyian KJ. 288: 1 6. Doa syafaat.
7. Penutup dengan nyanyian KJ. 169: 1–2
***
25
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga Maret 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Mazmur 107: 1 – 3; 17 – 22
Proses Ber-PA.
1. Pembukaan
Pemandu membuka PA dengan salam dan memberi kesempatan kepada
tuan/nyonya rumah memberi sambutan dan atau kesaksian iman.
2. Menyanyikan Pujian KJ/PKJ
3. Doa Pembukaan. (Pemandu dapat meminta salah seorang peserta untuk
membuka PA dengan doa).
4. Pembacaan Alkitab: Mazmur 107:1-3; 17-22 dengan cara bergantian setiap
peserta yang membawa Alkitab.
5. Pengantar PA.
Peristiwa kecelakaan terjadi pada tanggal 8 September 1960, kapal ‘Lady
Elgin’ tenggelam di danau Micighan Amerika Serikat. Seorang mahasiswa
teologia bernama Edward Spencer yang berada dilokasi itu segera terjun ke
dalam air yang dingin seperti es untuk menyelamatkan tujuh belas orang
penumpang kapal tersebut. Pengaruh air tersebut ternyata merusak
kesehatannya dan ia tidak dapat menyelesaikan pendidikannya. Beberapa tahun
kemudian, akibat kesehatannya yang semakin buruk Spencer meninggal. Pada
penguburannya, tak seorang pun dari tujuh belas orang yang pernah ia
selamatkan datang memberi penghormatan kepadanya sebagai rasa terima
kasih atas kebaikannya meskipun mereka mengetahui kepergiannya.
Mengucap syukur adalah bukti dasar kesalehan. Mazmur ini menunjukkan
kepada kita betapa besar arti menyatakan bahwa Tuhan itu baik, dan mengajak
kita bersyukur atas kebaikkanNya kepada kita pada masa lalu dan saat ini.
Bersyukurlah kepada Tuhan adalah wujud kesadaran bahwa Ia baik. Kebaikan
Tuhan diperlihatkan dalam kasih setiaNya yang kekal (ayat1). Kata kasih setia
dalam bahasa Ibrani yakni hesed, kata ini memiliki dua pengertian yang dalam
yaitu: tentang kesetiaan yang mutlak dan kasih sayang yang hangat. Dalam
26
konteks bacaan perikop kita maka ketika mengucap syukur atas kasih setia
Tuhan berarti berbicara tentang pengalaman umat terhadap kesetiaan Tuhan
yang mutlak dan kasih Tuhan yang hangat.
Nyanyian syukur ini adalah dari orang-orang yang ditebus Tuhan dari kuasa
yang menyesakkan. Mereka mengalami kesetiaan yang mutlak dan kehangatan
kasih sayang Tuhan ketika ada dalam pembuangan dan dikumpulkan kembali
dinegeri mereka (ayat 2-3). Tetapi juga mereka mengalami kesetiaan yang
mutlak dan kasih sayang yang hangat dari Tuhan ketika mereka melakukan
dosa dan disiksa oleh karena kelakuan mereka sendiri, ternyata Tuhan tidak
terus menimpakan penghukuman tetapi mendengar seruan mereka dan
menyelamatkannya. (ayat 17-19).
Setiap umat Tuhan anggota jemaat GKSBS pasti memiliki pengalaman iman
atas kesetiaan dan kasih yang hangat dariNya. Namun kita kadangkala seperti
tujuh belas orang yang pernah diselamatkan oleh Edward Spencer, lupa
mengucapsyukur. Dalam Masa Pra-Paskah IV ini kita senantiasa mengucap
syukur atas kasih setia Tuhan Yesus yang akan kita peringati pengorbananNya
bagi manusia berdosa dan biar kita terus meninggikan Dia Sang Penyelamat
manusia berdosa.
6. Bahan Diskusi:
a. Sharingkan contoh-contoh kasih setia Tuhan kepada umatnya.
b. Bagaimana sikap/respon Pemazmur terhadap kasih setia Tuhan yang telah
dia rasakan?
c. Respon manakah (dari jawaban atas pertanyaan b) yang akan anda teladani?
Bagaimanakah cara meneladaninya?Apakah hambatan/tantangan/rintangan
yang akan anda hadapi bila melakukan hal tersebut?
c. Persembahan.
Diiringi Nyanyian KJ/PKJ
d. Doa Syafaat.
e. Penutup.
1. Nyanyian Penutup.
2. Doa Penutup.
***
27
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat Maret 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah proses belajar berteologi bersama
Bacaan: Ibrani 5: 1 – 10
Proses ber-PA:
1. Pembukaan
a. Menyampaikan ucapan terima kasih pada tuan rumah yang telah
menyediakan semua fasilitas bagi PA hari ini.
b. Menyanyikan Pujian KJ. 47/ PKJ. 17
c. Doa pembukaan.
2. Pembacaan Alkitab: Ibrani 5: 5-10
3. Pengantar PA.
Surat Ibrani terutama ditulis dan ditujukan kepada orang-orang Kristen
Yahudi yang sedang mengalami penganiayaan dan keputusasaan.
Penulis kitab ini berusaha untuk memperkuat iman mereka kepada
Kristus dengan menjelaskan secara teliti keunggulan dan ketegasan
penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus. Ia menunjukkan
bahwa penyediaan penebusan di bawah perjanjian yang lama sudah
digenapi dan tidak terpakai lagi karena Yesus telah datang dan
menetapkan suatu perjanjian yang baru oleh kematian-Nya yang
mengerjakan perdamaian. Penulis bermaksud “menantang” para
pembacanya untuk beriman dengan ketaatan dan kasih. Dan untuk tetap
mempertahankan pengakuan mereka terhadap Kristus hingga pada
kesudahannya, maka penulis memberikan pedoman bagi pembaca yakni:
pertama, untuk maju terus menuju kedewasaan rohani dan kedua, untuk
tidak kembali kepada kehidupan di bawah hukuman dengan cara
meninggalkan kepercayaan kepada Yesus Kristus.
28
4. Bahan Diskusi:
a. Apakah tugas dan fungsi imam besar menurut perikop ini?
b. Apakah perbedaan antara Yesus sebagai imam besar dengan imam
besar lainnya.
c. Apakah yang sudah dikerjakan oleh Yesus sebagai imam besar
terhadap diri anda? Bagaimana anda meresponya/mensikapinya?
5. Persembahan.
 Pujian KJ. 287b / PKJ. 148
 Doa persembahan.
6. Doa Syafaat.
7. Penutup.
 Pujian KJ. 342/ PKJ. 181
 Doa penutup.
***
29
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Pertama April 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Yesaya 50: 4-9a
Proses Ber-PA
1. Pembukaan
 Pemandu PA menyampaikan salam dan mengajak peserta untuk saling
berjabat tangan dengan mengucapkan “Tuhan Yesus mengasihimu”. Dan
mengucapkan terima kasih atas penyambutan tuan rumah.
 Menyanyi dari KJ. 17 dan meminta satu peserta memimpin doa pembukaan
2. Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 50:4-9a.
3. Pengantar PA.
Kitab Nabi Yesaya 40-55 dikenal dengan Deuteroyesaya, dialamatkan kepada
orang-orang Israel yang ada di pembuangan Babel sejak sekitar tahun 598-582
SM. Mereka berasal dari golongan-golongan atas orang Israel di Yerusalem
dan sekitarnya, terdiri atas: imam dan pegawai tinggi, kaum bangsawan,
beberapa ahli dan tukang serta tuan-tuan tanah. Mereka boleh tinggal di Babel,
mendirikan rumah, bertani dan berdagang, memelihara agama dan kebudayaan
sendiri. Mereka diharuskan tunduk kepada Babel, dan pada saat-saat tertentu
diwajibkan kerja rodi. Melalui kitab ini, nabi ingin membangkitkan
kepercayaan orang-orang buangan yang merasa terpuruk tak berdaya karena
hukuman Allah atas dosa mereka, agar meraka percaya kepada Allah dengan
mengingat kembali kuasa dan kasih-Nya yang ajaib.
Bagian ayat yang kita baca saat ini (Yesaya 50:4-9a), merupakan salah satu
dari empat pasal dari kitab Yesaya yang sering disebut nyanyian hamba Tuhan
(Ps. 41:1-4; 49:1-6; 50:4-9; 52:13-53:12). Dalam bacaan kita, nabi berbicara
tentang “Hamba Tuhan” dengan segala ketaatannya. Bagaimana “Hamba
TUHAN” itu setelah diutus untuk memberikan semangat, walaupuan rintangan
dan hambatan berkenaan dengan tugasnya, tetapi “Hamab Tuhan” tidak akan
mundur. “Hamba Tuhan” itu sendiri mengatakan bahwa bangsa itu tidak mau
mendengarnya (Ayat 6), sehingga mereka memukulinya, dan oleh karena itu
dia menjadi malu, tetapi dia percaya bahwa Allah akan menolongnya.
30
4. Bahan Diskusi:
a.
Menurut saudara siapa yang dimaksud “hamba Tuhan” dalam bacaan
kita?
b.
Apakah ciri seorang hamba Tuhan dalam perikop bacaan kita? (lih.
Ayat 4-6). Apakah gambaran hamba Tuhan ini merupakan nubuatan
tentang Yesus yang menderita? (lih. Fil 2:6-8).
c.
Dalam Minggu Palma yaitu dua minggu menjelang peringatan Jumat
Agung, apakah yang dapat kita teladani dari gambaran hamba Tuhan
tersebut?
5. Persembahan.
a.
Menyanyikan KJ. 337
b.
Doa Persembahan (dipimpin tuan rumah, jika PA nya di rumah angota
jemaat)
6. Doa Syafaat. (sebelum berdoa, pemimpin menanyakan peserta jika ada hal-hal
yang ingin didoakan)
7. Penutup.
a. Menyanyikan KJ. 406
b. Doa Penutup (Dipimpin oleh peserta yang tertua)
***
31
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kedua April 2011
Motto:
Pemahaman Alkitab Adalah proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Yohanes 20: 1–18
Proses ber-PA:
A. Pembukan
1. Pemandu membuka PA dengan ucapan terimakasih kepada keluarga
penatalayan (yang ditempati). Jika memungkinkan memberikan
kesempatan kepada pihak keluarga yang ditempati untuk memberikan
sambutan.
2. Pemandu PA mengajak peserta untuk menaikan pujian KJ: 194:1-3
3. Pemandu PA menunjuk salah satu peserta PA untuk Doa pembukaan.
B. Pembacaan Alkitab:
Pemandu PA meminta semua peserta membuka Alkitabnya masing-masing di
dalam Yohanes 20: 1-18. Pemandu meminta agar kaum wanita membacakan
ayat yang ganjil (ayat 1) dan kaum laki-laki membacakan ayat yang genap
(ayat 2) dan seterusnya sampai pembacaan selesai.
C. Pengantar PA:
Dalam ayat 9: “Bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati”, menyatakan
bahwa kebangkitan Yesus adalah salah satu kebenaran utama dalam Injil
(band.I Kor.15:1-8). Mengapa kebangkitan Kristus itu penting bagi mereka
yang percaya? Karena kebangkitan Kristus membuktikan bahwa Dia adalah
Anak Allah yang menebus dosa manusia (Yoh.10:17-18; Roma 1:4).
Kebangkitan-Nya membuktikan tentang kebenaran Alkitab. Kebangkitan-Nya
membuktikan tentang penghakiman bagi orang Fasik (Kis .17:30-31).
Kebangkitan-Nya juga mendasari akan karunia Roh Kudus yang dijanjikanNya untuk memberikan hidup yang kekal (Yoh.3:16). Kebangkitan Kristus
memastikan bagi orang percaya kelak di sorga (I Pet.1:3-4) dan pengangkatan
ketika Tuhan datang (Lihat Yoh.14:3). Kebangkitan Kristus memungkinkan
tersedianya kehadiran Kristus serta kuasaNya dalam kehidupan sehari-hari bagi
orang percaya. (Gal.2:20; Ef.1:18-20).
32
Bacaan kita juga menceritakan Yesus menampakan diri kepada Maria. Orang
yang pertama di jumpai oleh Yesus setelah kebangkitan-Nya. Maria bukan
seorang tokoh yang terkenal dalam narasi (cerita) Injil. Namun Yesus
menampakan diri kepada Maria dahulu sebelum kepada pemimpin-pemimpin
yang lebih terkenal diantara murid-Nya. Namun demikian Yesus menyatakan
diri-Nya dan kasih-Nya kepada mereka “yang paling hina”. Mungkin disini
Yesus ingin menunjukkan kepada umat-Nya bahwa Ia memperhatikan mereka
yang paling hina dari pandangan manusia tetapi dia sangat berharga di
Pandangan Allah, yaitu mereka yang seperti Maria dalam kesusahannya
ternyata ia tetap memelihara kasih dan setianya kepada TUHAN.
Kebangkitan Kristus kiranya juga membangkitkan hidup kita untuk terus
semangat dalam mengenal dan percaya kepada Tuhan. Tuhan akan selalu
menyertai dan memberikan kelepasan bagi kita, kelegaan dan merasakan
pemeliharaan-Nya.
D. Bahan Diskusi:
1. Mengapa murid-murid mengira bahwa mayat Tuhan Yesus telah diambil
orang?
2. Apakah makna kebangkitan Yesus Kristus yang anda dapatkan dalam
perikop ini bagi kehidupan bapak/ibu/saudara?
3. Apakah kebangkitan Kristus juga berdampak bagi kehidupan anda? Berikan
contohnya.
E. Persembahan:
Pemandu PA Mengajak peserta untuk memberikan persembahan dengan
menyanyikan KJ.193:1.
F. Doa Syafaat:
Pemandu PA membagi pokok-pokok doa untuk bersyafaat (bisa dua atau tiga
orang peserta)
G. Penutup.
1. Pemandu PA mengajak peserta untuk menutup PA dengan menaikan Pujian
KJ. 204:1-3
2. Pemandu PA menutup dalam Doa.
33
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga April 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Mazmur 133
Proses Ber-PA
1. Pembukaan
a. Pemandu PA mengucapkan terimakasih atas penyambutan keluarga dan atas
kehadiran peserta PA hari ini.
b. Pemandu PA mengajak peserta menyanyikan KJ. 318: 1-2
c. Pemandu PA meminta tuan-rumah untuk memimpin doa pembukaan.
2. Pembacaan Alkitab. Mazmur: 133.
3. Pengantar Bacaan Alkitab.
Di dunia dimana konflik membuat berita lebih mudah daripada perdamaian dan
harmoni, dan dimana pemerintah dapat mendorong ketakutan dikalangan
pemilih untuk kepentingan diri mereka, Mazmur 133 cukup menyuarakan suatu
catatan yang berbeda. Seperti yang kita buktikan gambaran Mazmur ini lebih
lanjut kita menemukan bahwa apa yang menyerang bahkan mungkin disebut
dalam konteks kita sebagai suatu catatan-kontra budaya.
Mazmur pendek ini adalah salah satu yang disebut sebagai “Kidung Kenaikan”.
Mereka terdiri dari Mazmur 120-134 dan masing-masing memiliki alamat surat
“sebuah lagu pendakian”. Ada banyak spekulasi tentang koleksi ini. Ada
perbedaan panjang dan gaya sastranya, bisa ditanggalkan untuk waktu yang
berbeda, dan memiliki keprihatinan yang berbeda, menimbulkan pertanyaan
tentang mengapa mereka memiliki alamat surat yang sama. Mereka umumnya
singkat dan tema umumnya “Sion”, adalah tentang semua yang tampaknya
untuk mengikat mereka menjadi satu.
Beberapa telah menyarankan bahwa alamat surat tersebut menunjukkan
beberapa perangkat tulisan yang digunakan untuk mengorganisir tetapi hal ini
tetap tidak meyakinkan bagi sebagian besar. Dalam tulisan Yahudi Mishnah,
para rabi menghubungkan 15 lagu ini dengan 15 langkah dari halaman
34
perempuan yang dikelilingi dinding dengan halaman Israel di Bait Allah di
Yerusalem. Ini menunjukkan bahwa salah satu lagu-lagu ini dinyanyikan pada
setiap langkah seperti orang yang menaiki/naik ke atas tangga. Pandangan
yang paling popular saat ini dikalangan para ahli adalah bahwa kata yang
diterjemahkan “pendakian” mengacu pada penggunaan kata “naik”, terutama
untuk peziarah (bandingkan Maz. 24:3; Yes. 2:3). Yaitu, mazmur ini adalah
lagu-lagu untuk para peziarah dalam ibadah, baik dalam perjalanan ke
Yerusalem atau kembali dari sana. Mazmur 133 adalah koleksi kedua yang
terakhir.
4. Pemandu PA mengajak peserta mendiskusikan:
a. Apakah pengertian hidup rukun?
b. Gambaran apakah yang dipakai oleh pemazmur untuk menjelaskan dampak
hidup rukun? Apakah arti/makna dari gambaran tersebut?
c. Apakah manfaat yang akan diperoleh dari hidup rukun?
d. Bagaimanakah cara mewujudkan hidup rukun? (Misal: rukun dalam
keluarga, rukun dalam bermasyarakat, rukun antar ethnis, rukun antar
agama dan rukun dengan alam (ekologi, dll.)
5. Penutup:
a. Pemandu PA mengajak peserta untuk menyanyikan KJ.249, dan
menghimpun persembahan.
b. Pemandu PA mengajak peserta untuk doa syafaat, persembahan dan
penutup.
***
35
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat April 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: 1 Yoh 3: 1-7
Proses Ber-PA:
1. Pembukaan.
a. Pemimpin PA Mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga jemaat
dan mengucapkan terima kasih atas sambutan tuan rumah.
b. Pemimpin PA mengajak peserta PA menyanyikan PKJ. No 13: 1-3
c. Pemimpin PA meminta salah satu peserta untuk memimpin doa
pembukaan
2. Pembacaan Firman Tuhan. 1 Yoh. 3: 1-7
3. Pengantar Bacaan.
Latar belakang bacaan.
Pada umumnya tulisan Rasul Yohanes dimaksudkan untuk memberikan
perlawanan terhadap pengajaran sesat yang sedang berkembang pada
zamannya. Salah satu ajaran yang sangat kuat pengaruhnya adalah penolakan
terhadap ke-Allahan dari Yesus, Yesus adalah pribadi biasa yang tidak
memiliki sifat ke-Ilahian. Rasul Yohanes menekankan konsep keluarga Allah
yang dialami oleh setiap orang yang percaya kepada-Nya, ia menggambarkan
bahwa orang yang tidak mengenal Allah disebut sebagai pihak dari dunia sebab
dunia tidak mengenal Kristus Yesus, sedangkan orang yang telah menerima
Kristus Yesus disebut sebagai Anak Allah. Keberadaan orang yang telah
percaya kepada Yesus Kristus ini menyebabkan dirinya menjadi orang yang
berbeda dengan orang lain, dengan predikat/kedudukan/posisi baru sebagai
anak Allah. Sebutan anak Allah yang melekat pada diri orang percaya adalah
sebagai anugrah dari kasih karunia Allah sendiri. Keyakinan akan pengharapan
yang terjadi dalam diri Tuhan Yesus Kristus kelak atau dimasa yang akan
datang, yang juga diyakini akan terjadi pula pada para pengikut-Nya membuat
orang yang percaya kepada Yesus perlu hidup setara dengan Kristus dengan
jalan hidup dalam kebenaran dan kesucian hidup.
Prinsip dasar bahwa Allah menentang dosa menjadi titik balik dari orang yang
disebut sebagai anak Allah untuk berprilaku sesuai dengan kehendak Tuhan.
36
4. Bahan untuk diskusi
a. Apakah yang dimaksud dengan anak-anak Allah menurut perikop ini?
b. Apakah perbedaan anak-anak Allah dengan anak-anak iblis?
c. Apakah setiap orang Kristen pasti disebut sebagai anak Allah, apa alasanya?
d. Ajaran ‘sesat’ atau pengajaran yang berbeda seperti apa yang ada disekitar
kita yang kadangkala meresahkan kehidupan sebagai warga GKSBS?
5. Persembahan
a. Pujian pengantar persembahan PKJ.No. 216: 1,3,4,5
b. Doa Persembahan dan Doa Syafaat
6. Penutup.
a. Pujian Penutup PKJ. No. 299 2X
b. Doa Penutup, dapat di pimpin oleh tuan/nyoya rumah.
***
37
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kelima April 2012
Motto:
Pemahaman Akitab adalah proses belajar berteologi bersama.
Bacaan: Mazmur 23: 1 – 6
Proses Ber-PA
1. Pembukaan
a. Pemandu membuka PA dengan mengucapkan terimakasih kepada keluarga
yang ditempati dan mempersilahkan keluarga yang ditempati dan memberi
kesempatan untuk memberi sambutan.
b. Pujian pembukaan KJ. 10 : 1 – 2
c. Doa pembukaan.
2. Pemahaman Alkitab
a. Pembacaan Alkitab: Mazmur 23 : 1 – 6
b. Pengantar Bacaan Alkitab
Mazmur 23 menggambarkan secara jelas bagaimana Allah sebagai seorang
gembala mengasihi umat-Nya/domba-dombanya yang juga menyatakan
bagaimana kedekatan antara seorang gembala dengan domba-dombanya dan
itu dilakukan oleh Allah dengan memperhatikan setiap anak-Nya dengan
cara mengasihi, memelihara, melindungi, membimbing dan dekat dengan
anak itu sebagaimana dilakukan oleh seorang gembala yang baik dengan
domba-dombanya sendiri. Bahwa gembala yang baik itu juga
memperhatikan dombanya pada saat mengalami kesulitan sehingga tidak
mengalami kekurangan (ay1).
Kehadiran dan kedekatan seorang gembala membuat kita dapat
membaringkan diri dengan tenang bebas dari segala ketakutan dan
kehadiran Kristus sebagai gembala dalam hidup memberi tempat yang aman
seperti membawa kita ke padang yang berumput hijau dan membimbing kita
ke air yang tenang (ay.2). Ketika kita berada dalam keputusasaan Gembala
yang baik membimbing kita pada jalan yang benar sesuai dengan jalan
kekudusanNya (ayat 3). Pada saat bahaya dan kesulitan dan bahkan
kematian kita tidak takut bahaya karena Tuhan beserta kita dalam setiap
situasi kehidupan gada (tongkat pendek) melambangkan kekuatan, kuasa
38
dan wibawa Allah, tongkat dipakai untuk mendekatkan domba-domba
dengan gembalanya, menuntunnya pada jalan yang benar atau
menyelamatkannya pada kesulitan (ay 4). Allah digambarkan sebagai orang
yang memperhatikan semua kebutuhan kita di tengah-tengah berbagai
kekuatan jahat yang berusaha merusak kehidupan dan jiwa kita. Setiap hari
kita diperhadapkan dengan berbagai lawan namun Allah selalu melindungi
kita sehingga kita terlindung dan merasa tentram sehingga dapat menikmati
hidangan dengan iman dan ucapan syukur bahkan Allah juga memberikan
berkat khusus melalui urapan Roh Kudus-Nya atas tubuh, pikiran dan roh
kita (ay 5). Gembala juga memberikan kepada kita pertolongan, kemurahan
dan dukungan sehingga kita pun mempercayai gembala yang baik akan
bekerja melalui segala sesuatu untuk kebaikan kita dengan harapan kita
dapat mengalamii kebaikan dan kasih-Nya, sehingga suatu saat kita akan
bersama Tuhan selama-lamanya (ay 6).
Dalam kehidupan bersama selaku orang–orang yang telah dipersekutukan
oleh Kristus dan didalam Kristus kita dipanggil untuk memperhatikan
sesama. Kita dipanggil untuk peka terhadap kehidupan orang lain yang ada
di sekitar kita, lebih–lebih yang membutuhkan perhatian dan dukungan.
Sebagaimana Allah yang menjadi gembala yang baik untuk dombadombanya, begitu juga kita diharapkan untuk saling peduli dalam kehidupan
bergereja/berjemaat.
3. Bahan Diskusi:
a. Bagaimanakah bapak/ibu/saudara bisa merasakan bahwa Allah itu
gembala yang baik?
b. Menurut saudara dimanakah Allah, ketika saudara menghadapi
penderitaan/kesulitan/kesengsaraan?
c. Bila Allah adalah gembala yang baik, bagaimanakah seharusnya sikap kita
sebagai domba?
4. Rencana Aksi.
Peserta PA diajak untuk bersikap saling berbagi dan merawat sebagaimana
Allah sendiri telah memedulikan hidup orang percaya dengan saling
memperhatikan satu-sama lain.
5. Persembahan diiringi dengan nyanyian KJ. 450 : 1 6. Doa syafaat.
39
7. Penutup dengan nyanyian KJ 407 : 1PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Pertama Mei 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Kisah Para Rasul 8: 26 – 40
Proses Ber-PA.
1. Pembukaan
Pemandu membuka PA dengan memberi salam dan meminta peserta untuk
kembali memberi salam kepada setiap peserta yang lain disekitarnya.
Mengucapkan terima kasih kepada tuan/myonya rumah yang sudah
mempersiapkan segala fasilitas untuk ber-PA.
2. Menyanyikan Pujian PKJ. 185 Tuhan Mengutus Kita.
3. Doa Pembukaan.
4. Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 8:26-40 dilakukan secara bergantian
dengan cara satu ayat setiap peserta yang membawa Alkitab.
5. Pengantar PA.
Sida-sida adalah seorang pejabat tinggi (dunastes), kepala perbendaharaan Sri
Kandake Ratu Negeri Etiopia yang terletak jauh di Benua Afrika yang sedang
dalam perjalanan ke Yerusalem untuk beribadah. Lazimnya pada zaman itu
seorang sida-sida akan menjadi penjaga tempat gundik-gundik untuk
menduduki kedudukan yang berpengaruh. Dalam tata cara tradisi Yahudi
biasanya seorang sida-sida tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan keagamaan
dikarenakan kebangsaanya, ia bukan orang Yahudi atau umat pilihan Allah
dan karena ia sebagai laki-laki dikebiri.
Sebagai sida-sida sebenarnya ia tidak diperkenan mengikuti tatacara tradisi
Yahudi, namun ternyata ia adalah pengikut agama Yahudi dan tidak malu
menunjukkan dirinya sebagai penganut agama itu.
Namun dalam perikop bacaan kita, yang tidak dapat diabaikan adalah Filipus,
ia mendapat pimpinan Tuhan (ay 26). Filipus disuruh meninggalkan orang40
orang Samaria yang sudah bertobat karena penginjilan yang ia lakukan (8:425), lalu pergi ke padang pasir atau jalan yang sunyi, dimana pasti tidak banyak
manusianya. Ini menunjukkan bahwa pimpinan Tuhan sering tidak cocok
dengan logika atau pemikiran kita (Yes 55:8-9). Tetapi Filipus taat (ay 26).
Ketaatan Filipus dalam ay 26 menyebabkan Tuhan memberikan pimpinan lagi.
Kerelaan dan ketaatan Filipus menjadikan sida-sida dari Etiopia bertobat dan
meminta untuk dibaptis. Setelah pembaptisan sida-sida, ia kembali melanjutkan
perjalanan dengan sukacita dan Filipus dilarikan oleh Roh Kudus (ay 39) dan
terus memberitakan Injil mulai dari Asdod sampai Kaisarea (ay.40).
Orang yang mau percaya kepada Kristus memang akan mendapatkan sukacita
(bdk. Kis. 16:34; Gal. 5:22). Dan selanjutnya, makin seseorang taat, makin ia
akan dipenuhi sukacita dari Tuhan. Tetapi sebaliknya, orang yang tidak mau
percaya kepada Kristus, dan terus berbuat dosa, tidak akan pernah mendapat
sukacita maupun damai. Karena itu jangan terus ada di luar Kristus.
Datanglah dan percayalah kepada Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan dan
sama seperti sida-sida itu kita akan bersukacita.
c. Bahan Diskusi.
a. Perhatikan ayat 27-31. Teladan baik apa yang ditunjukkan oleh Sida-Sida
sebagai penganut agama Yahudi?
b. Apakah yang mendorong Filipus memberitakan Injil kepada Sida-sida?
Adakah dorongan yang sama juga kita miliki. Mengapa?
c. Apakah hasil dari baptisan sida-sida?
d. Hal-hal baik apakah yang bisa kita teladani dari Sida-Sida dan Filipus dalam
perikop ini?
d. Persembahan.
Diiringi Nyanyian PKJ. 265 Bukan Karna Upahmu
e. Doa Syafaat.
f. Penutup.
Nyanyian Penutup KJ. 426:1+4 Kita Harus Membawa Berita.
Doa Penutup.
41
***
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kedua Mei 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah proses belajar berteologi bersama
Bacaan: Mazmur 98
Proses ber-PA:
1. Pembukaan.
a. Menyampaikan ucapan terima kasih pada tuan rumah yang telah
menyediakan semua fasilitas bagi PA hari ini.
b. Pujian KJ. 57/ PKJ. 18
c. Doa pembukaan.
2. Pembacaan Alkitab: Mazmur 98.
3. Pengantar PA.
Kitab Mazmur, sebagai doa dan pujian yang diilhamkan Roh, ditulis, secara
umum, untuk mengungkapkan perasaan mendalam hati sanubari manusia
dalam hubungan dengan Allah. Banyak yang ditulis sebagai doa kepada
Allah, mengungkapkan kepercayaan, kasih, penyembahan, ucapan syukur,
pujian, dan kerinduan akan persekutuan erat; kekecewaan, kesesakan
mendalam, ketakutan, kekhawatiran, penghinaan dan seruan untuk
pembebasan, kesembuhan, atau pembenaran. Yang lain ditulis sebagai
nyanyian yang mengungkapkan pujian, ucapan syukur, dan pemujaan kepada
Allah dan hal-hal besar yang telah dilakukan-Nya. Juga beberapa Mazmur
berisi bagian-bagian penting berhubungan dengan Mesias.
Selaku suatu kumpulan dari 150 mazmur, kitab ini meliput bermacam-macam
pokok, termasuk penyataan tentang Allah, ciptaan, umat manusia,
keselamatan, dosa dan kejahatan, keadilan dan kebenaran, penyembahan dan
pujian, doa dan hukuman. Allah dipandang dengan beraneka ragam cara:
sebuah benteng perlindungan, batu karang, perisai, gembala, tentara,
pencipta, penguasa, hakim penebus, pemelihara, penyembuh, dan penuntut
balas; Ia mengungkapkan kasih, kemarahan, dan belas kasihan, dan Ia ada di
mana-mana, mengetahui segala sesuatu dan mahakuasa. Umat Allah juga
dilukiskan dengan aneka cara: biji mata, domba, orang kudus, orang jujur dan
benar yang diangkat-Nya dari sumur berlumpur, menempatkan kakinya pada
batu karang, dan menaruh nyanyian baru di dalam mulut mereka. Allah
42
mengarahkan langkah-langkah mereka, memuaskan kerinduan rohani mereka,
mengampuni semua dosa mereka, menyembuhkan segala penyakit mereka
dan menyediakan tempat tinggal kekal bagi mereka.
4.
BAHAN DISKUSI.
a. Apa yang Saudara pahami tentang karya Tuhan Allah dalam perikop ini?
b. Nobuatan apakah yang ingin disampaikan pemazmur melalui perikop ini?
Bagaimanakah nobuatan tersebut digenapi?
c. Siapakah yang dihimbau Pemzmur untuk bersukacita? Bagaimanakah hal
itu dilakukan?
d. Dalam kehidupan saudara, peran apa yang harusnya dilakukan dalam
menanggapi karya Allah yang ajaib atas hidup kita?
5.
PERSEMBAHAN.
a. Pujian KJ. 289/ PKJ. 146
b. Doa persembahan.
6.
DOA SYAFAAT.
7.
PENUTUP.
a. Pujian KJ. 343 / PKJ. 180
b. Doa penutup.
***
43
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga Mei 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan : Yohanes 17:6-19
Proses Ber-PA.
1. Pembukaan
a. Pemandu PA membuka dengan memberi salam kepada peserta dan
mengucapkan terimakasih kepada keluarga yang telah menyiapkan segala
keperluan untun kegiatan PA bersama ini.
b. Menyanyi dari KJ. 387 dan meminta satu peserta memimpin doa
pembukaan.
2. Pembacaan Alkitab dari Yohanes 17: 6–19
3. Pembacaan Pengantar PA
Injil Yohanes adalah yang paling berbeda dan mungkin yang paling berharga di
antara kitab Injil yang lain. Meskipun memuat tentang wawasan peristiwa
yang sama dengan yang termuat dalam kitab-kitab Injil lainnya, ia sangat
berbeda dalam struktur maupun gayanya. Ia tidak memuat kisah perumpamaan
dan hanya tujuh mukjizat, lima diantaranya tidak termuat dalam kitab-kitab
Injil lainnya. Pengajaran Yesus yang dikutip didalamnya lebih banyak
menyangkut pribadi-Nya daripada ajaran etika. Percakapan pribadi jauh lebih
banyak, dan hubungan pribadi Yesus lebih ditekankan daripada hubungan
umum-Nya dengan masyarakat.
Dalam bacaan saat ini, menceritakan kedekatan hubungan antara Tuhan Yesus
dengan para murid, kedekatan tersebut tercermin dari doa-Nya beberapa hari
menjelang kematian-Nya. Doa Tuhan Yesus ini merupakan suatu penilaian
tentang para murid-Nya dan sekaligus suatu perpisahan. Dalam doa ini tampak
berbagai perasaan Yesus tentang para murid-Nya.
Doa Yesus terhadap para murid merupakan bentuk kecintaan dan kedekatan
Yesus dengan murid-murid-Nya. Orang Kristen merupakan murid-murid
Tuhan Yesus, kita meyakini bahwa Yesus yang telah di sorga juga akan selalau
memberikan kasihnya kepada kita. Jika dulu Yesus sangat bangga dengan para
murid-Nya, kita sebagai murid-murid-Nya pada zaman sekarang ini, apakah
44
kita senantiasa membuat bangga Tuhan Yesus, yaitu dengan segala tingkahlaku
kita membuat nama Tuhan Yesus dipermuliakan, bukan dipermalukan. Dan
apakah kita telah melaksanakan tugas yang diberikan pada kita sebagai garam
dan terang dunia.
4. BAHAN DISKUSI
a. Apa sajakah isi doa Tuhan Yesus pada perikop ini?
b. Sifat-sifat apa saja yang kita miliki yang membuat nama Tuhan Yesus
dipermalukan di dunia?
c. Dan sifat-sifat apa saja yang kita miliki yang membuat nama Tuhan Yesus
dipermuliakan?
5. PERSEMBAHAN
a. Menyanyikan KJ. 363
b. Doa Persembahan (dipimpin tuan rumah, jika PA nya di rumah angota
jemaat)
6. DOA SYAFAAT (sebelum berdoa, pemimpin menanyakan peserta jika ada
hal-hal yang ingin didoakan)
7. PENUTUP
a. Menyanyikan KJ. 425
b. Doa Penutup (dipimpin oleh seorang pemuda/i)
***
45
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat Mei 2011
Motto:
Pemahaman Alkitab Adalah proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Mazmur 104: 1-35
Proses ber-PA:
1. Pembukan
a. Pemandu membuka PA dengan ucapan terimakasih kepada keluarga
penatalayan (yang ditempati). Jika memungkinkan memberikan kesempatan
kepada pihak keluarga yang ditempati untuk memberikan sambutan.
b. Pemandu PA mengajak peserta PA untuk menaikan pujian Pembukaan
dalam PKJ. 2
c. Pemandu PA mengajak peserta PA untuk menaikan Doa pembukaan yang di
pimpin oleh tuan rumah.
2. Pembacaan Alkitab:
Pemandu PA mengajak peserta untuk membaca Alkitab dalam, Maz.104: 1–35
secara bergantian satu orang satu ayat sampai pembacaan Alkitab selesai.
3. Pengantar PA:
Mazmur ini adalah nyanyian mengenai Allah yang menciptakan segala sesuatu
dan Allah pemelihara atas hasil pekerjaan-Nya. Mazmur ini juga menguraikan
mengenai keagungan dunia. Dimana pemazmur menekankan tentang
keterlibatan Allah dengan segala hal yang telah diciptakan-Nya, karena Allah
tinggal di dunia serta menopang kehidupan segala alam ciptaanNya. Apa
yang terus dilakukan oleh Allah di alam semesta ini menceritakan dan
mencerminkan kemuliaan-Nya. Sehingga segala ciptaan itu harus tunduk
kepada Sang Pencipta dan Sang Pemelihara. Karena Allah itu yang
menyediakan segala sesuatu kebutuhan bagi ciptaanNya.
Pemazmur merenungkan bahwa dunia yang hebat dan aneka warna ini
sepenuhnya bergantung kepada Sang Pencipta. Karena Allah mengajarkan
tentang banyak hal kepada umat-Nya. Perbuatan-perbuatan Allah yang di
rasakan di kecap oleh ciptaan-Nya dan umatnya melihat betapa kaya
kebijaksanaan-Nya. Dengan demikian Allah sangat puas dengan perbuatanperbuatan-Nya dipandang semua karyanya adalah amat sangat baik (Kej.1:31).
46
Pemazmur mengungkapkan dalam syairnya kepada Sang Pencipta dan
pemeliharaannya dimana Allah begitu menjaga keharmonisan seluruh ciptaanNya sendiri. Pemazmur menaikan pujian dan doa kepada Allah, beribadah
kepada Allah yang sanggup untuk menjaga seluruh keselarasan ciptaan-Nya.
Hal diatas tentu kita sebagai orang percaya yakin bahwa Allah adalah Sang
Pencipta dan kita adalah ciptaan. Allah yang kita kenal adalah Allah yang
sanggup menolong dan memelihara ciptaanNya. Allah yang terus berkarya
dalam kehidupan seluruh dunia dan ciptaan-Nya.
Melalui pembacaan ini, kita akan mengecap dan merasakan betapa baiknya
Tuhan dalam kehidupan kita . Oleh karena itu naikanlah pujian syukur kepadaNya sebagai persembahan yang harum kepada Allah.
4. Bahan Diskusi:
a. Menurut bapak/ibu/saudara, siapakah Allah dalam kehidupan orang
percaya?
b. Apa saja yang telah di perbuat Allah dalam kehidupan saudara bersama
dengan seluruh cipataan sesuai dengan bacaan?
c. Bagaimanakah cara kita memberikan pujian dan syukur atas segala kasih
dan pemeliharaan Allah dalam kehidupan kita?
5. Persembahan:
Pemandu PA mengajak peserta PA untuk membawa korban syukur dengan
memberikan persembahan kepada Tuhan, sambil menyanyikan pujian dalam
PKJ.55:1-5.
6. Doa Syafaat:
Pemandu PA meminta kepada 2 orang peserta untuk memimpin doa syafaat.
7. Penutup.
a. Pemandu PA mengajak peserta PA untuk menutup acara
manakikan pujian PKJ.138:1-3
b. Doa Penutup.
***
47
PA dengan
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Pertama Juni 2012
Motto
Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Roma 8: 12 – 17
Proses Ber-PA
1. Pembukaan
a. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga jemaat
dan mengucapkan terima kasih atas sambutan tuan rumah.
b. Pemandu PA mengajak peserta PA menyanyikan KJ. No. 18: 1-4
c. Pemandu PA meminta salah satu peserta untuk memimpin doa pembukaan.
2. Pembacaan Firman Tuhan dari Roma 8: 12–17. Pemandu PA meminta
peserta membaca Alkitab bergantian ayat demi ayat.
3. Pembacaan Pengantar PA
Latar belakang bacaan
Jemaat di Roma pada umumnya adalah orang-orang yang giat melakukan
Hukum Taurat yang pada prakteknya hanya lahiriahnya saja. Disisi lain
memang masih ada jemaat di Roma yang cara hidupnya masih melakukan
dosa, dan tinggal dalam dosa itu sendiri, toh mereka sebenarnya sudah
menerima Yesus Kristus sebagai juru selamat. Terbentuknya Jemaat di Roma
merupakan hasil usaha dari orang-orang percaya dari Roma itu sendiri, sebagai
seorang pendatang Rasul Paulus menganggap jemaat yang ada di Roma sebagai
saudaranya sendiri dalam Kristus, ungkapan itu ia nyatakan dengan
menyamakan dirinya dengan jemaat yang ia jumpai sehingga ia memakai kata
“kita”. Sebagai saudara Rasul Paulus ingin memberi nasehat dan memberitahu
tentang kebenaran yang seharusnya mereka pahami dengan baik sebagai orang
percaya. Rasul Paulus ingin menjelaskan perihal keadaan mereka sesudah
mengenal Kristus dan sebelum mengenal Kristus. Rasul Paulus mengajarkan
kehidupan yang baru kepada jemaat yang ada di Roma, ia gambarkan bahwa
orang yang sudah percaya kepada Kristus adalah orang-orang yang berhutang.
Hutang yang ia maksud bukan hutang kepada daging karena daging menuju
kepada kematian, tetapi hutang kepada Allah. Maka yang harus dilakukan oleh
jemaat di Roma adalah Hidup dalam pimpinan Roh Allah, pimpinan Roh Allah
ini membawa jemaat pada keadaan mereka bukan lagi hamba daging,
48
melainkan Anak Allah yang barang tentu harus membunuh segala keinginan
daging yang berlawanan dengan keinginan Allah. Rasul Paulus menyadari
bahwa hidup dalam pimpinan Roh akan bertentangan sekali dengan keinginan
manusia secara bebas, tetapi itulah kasih karunia yang harus jemaat terima, dan
buah dari usaha itu adalah mendapat kemulyaan Kristus.
4. Bahan untuk diskusi
a. Apakah yang dimaksud dengan hidup didalam Roh dan hidup dalam
daging?
b. Bagaimana kita dapat “mematikan” keinginan-keinginan” daging yang tidak
sesuai dengan pimpinan Roh Allah? Berikan contohnya?
c. Apakah yang akan diterima oleh setiap orang yang hidup dalam roh?
d. Apakah yang bisa kita lakukan untuk mempraktekkan hidup dalam roh?
5. Persembahan
a. Pujian pengantar persembahan KJ. No. 424: 1-4
b. Doa Persembahan dan Doa Syafaat.
6. Penutup
a. Pujian Penutup KJ. No. 362:1
b. Doa Penutup, dapat di pimpin oleh tuan/nyoya rumah, atau perserta PA
yang lain.
***
49
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Kedua Juni 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses belajar Berteologi Bersama
Bacaan: Kejadian 3 : 8 – 15
Proses Ber-PA
1.
2.
3.
4.
5.
Pembukaan
Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan
terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan peserta
yang setia hadir.
Pujian KJ. 222b:1,2,7 Agungkan Kuasa NamaNya
Doa Pembukaan
Pembacaan Alkitab: Kejadian 3 : 8 – 15
Pengantar PA
Dalam perikop bacaan kita diceritakan dialog antara Allah dan umatNya yang
baru saja jatuh ke dalam dosa. Allah kemudian menghadapkan hambaNya
yang tidak setia di depan “pengadilanNya”. Dari dialog tersebut kita melihat
bagaimana kecenderungan manusia yang hidup di dalam dosa.
Pertama, Manusia bersembunyi. Ketika Allah menghampiri manusia Adam
dan Hawa, mereka bersembunyi, seolah-olah mereka dapat berlindung dari
kesalahan mereka. Ketakutan mereka adalah sudah menjadi hukuman atas
tindaakannya sendiri.
Kedua, Manusia berdalih. Ketika Allah bertanya kepada mereka mengapa
bersembunyi, mereka mencari pembenaran. Perasaan ketelanjangan yang
sebenarnya tidak pernah dimiliki sebelum jatuh kedalam dosa menjadi alasan
dan dijadikan tameng untuk pembenaran diri.
Ketiga, Manusia saling menyalahkan. Ketidaktaatan manusia terhadap
perintah Allah membuat manusia semakin jahat. Ketidaktaatan adalah akar
50
dari segala kejahatan. Adam menghindari pengakuan bersalah dengan cara
menghujat yaitu: menyalahkan Allah atas perempuan yang diberikan
kepadanya (12), Hawa pun demikian, menyalahkan ular yang ada di taman
yang telah menyebabkan ia tergoda dan jatuh dalam dosa. Terjadi perbuatan
“saur manuk” saling menyalahkan dan meyerang untuk membebaskan diri
dari kesalahan.
Dalam kehidupan sekarang ini juga tidak jarang kita jumpai peristiwa seperti
peristiwa dalam bacaan kita. Semakin banyak manusia yang tidak mau
terbuka dan bersembunyi dibalik kehidupan yang kelihatan baik, namun
sebenarnya perilakunya sangat jahat. Ketidak jujuran semakin membudaya
atau seolah-olah tidak jujur itu wajar karena dilakukan banyak orang. Dan
ketika ada tanda-tanda akan terbongkar kesalahan yang diperbuat maka sudah
menyediakan tameng untuk membentengi diri yaitu dengan mencari
“kambing hitam” yang dapat disalahkan.
Kehidupan seperti ini bukan hanya kita lihat didalam kehidupan
bermasyarakat saja. Namun juga bisa terjadi ditengah keluarga: antara suamiisteri, orang tua dengan anak, mertua-menantu, atau antar saudara. Pun juga
dapat terjadi dalam persekutuan orang beriman baik dilevel Jemaat, Klasis
maupun Sinode. Akar persoalannya adalah ketidaktaatan kepada Allah. Kita
dapat terjebak menjadi tidak taat kepada Allah karena merasa apa yang kita
yakini sudah “paling benar” dengan dalil-dalil yang begitu dapat “diapresiasi”
dengan sangat rasional atau masuk akal. Akibatnya sering tidak disadari kita
mengalami seperti Adam dan Hawa.
Namun demikian, kita mengucap syukur bahwa ditengah kemungkinan kita
tidak taat, Allah memberikan kesempatan kita untuk menyadari perbuatanperbuatan kita. Allah didalam Yesus Kristus telah menyatakan kasihNya
menggenapi nubuatanNya (ay.15). Ia melalui Yesus Kristus telah
mengalahkan kuasa Iblis dan memberi Roh KudusNya memimpin manusia
menjalani hidup dalam ketaatan dan kebenaran.
6.
Bahan Diskusi
a. Bagaimanakah akibat/dampak ketidaktaatan Adam dan Hawa terhadap
dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan?
51
b. Siapakah yang berinisiatif memulihkan kembali hubungan manusia
dengan Allah? Bagaimana caranya?
c. Apakah bapak/ibu/saudara pernah mengalami peristiwa tidak taat
kepada Allah? Bagaimana dampak kehidupan, baik keluarga, gereja
maupun masyarakat bila ketidaktaatan terjadi?
d. Bagaimanakah sikap saudara ketika sadar telah tidak taat kepada Allah?
7.
Persembahan.
Diiringi Nyanyian PKJ. 264: Apalah Arti Ibadahmu
8.
Doa Syafaat.
 Berdoa untuk persembahan.
 Berdoa untuk setiap pribadi agar semakin hidup taat kepada Tuhan.
 Berdoa untuk persekutuaan baik keluarga, jemaat dan masyarakat agar
semakin baik.
9.
Penutup.
a. Nyanyian Penutup KJ. 341:1-3 : KuasaMu dan NamaMulah
b. Doa Penutup.
***
52
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Ketiga Juni 2011
Motto
Pemahaman Alkitab Adalah proses Belajar Berteologi Bersama
Bacaan: 2 Korinrus 5 : 6 - 17
Proses ber-PA:
1. Pembukan
a. Pemandu membuka PA dengan ucapan terimakasih kepada keluarga
penatalayan (yang di tempati). Jika memungkinkan memberikan
kesempatan kepada pihak keluarga yang ditempati untuk memberikan
sambutan.
b. Pemandu PA mengajak peserta PA untuk menaikan pujian pembukaan
dalam Pujian PKJ. 123:1-3
c. Pemandu PA mengajak peserta untuk manaikan doa pembukaan yang
dipimpin oleh salah satu peserta PA (pemandu menunjuk nama orangnya).
2. Pembacaan Alkitab:
Pemandu PA mengajak peserta untuk membuka Alkitab di II Korintus 5: 6-17,
dan membagi bacaan di atas dengan bergantian membacanya. Kaum laki-laki
ayat genap (6) dan kaum perempuan ayat ganjil (7) dan seterusnya lalu ayat 17
di baca bersama-sama.
3. Pengantar PA.
Kehidupan yang menetap pada Tuhan adalah sebuah harapan yang
disampaikan Paulus dalam bacaan kita (ay.8), hal ini mengajarkan dan
menjelaskan bahwa tidak ada selang waktu antara kematian dan kehidupan
yang akan datang. Kematian orang percaya akan membawanya kehadapan
Kristus (I Kor.13:12). Sehingga kematian bagi orang percaya dipandang dan
diyakini sebuah keuntungan (Fil.1:21). Hal ini tidak berarti bahwa Kristus
tidak hadir bersama dengan orang percaya sekarang, sebab pekerjaan Roh
Kudus untuk menyampaikan kehadiran Kristus kepada orang percaya. Dengan
demikian menunjukkan kepada orang percaya sekarang bersama dengan Tuhan
oleh karena Iman dan bukan oleh penglihatan. (Band. Ibrani 11:1).
53
Alkitab mengajarkan pada suatu hari kelak orang percaya harus memberikan
pertanggungjawaban dihadapan “takhta pengadilan Kristus” (ayat 8). Setiap
orang Kristen harus menghadapi pengadilan itu tanpa kecuali (Penghkotbah
12:14). Pengadilan ini terjadi ketika Kristus datang kembali untuk kedua kali
(Yoh.14:3; I Tes.14-17). Hakimnya adalah Kristus (Yoh.5:22; II Tim.4:8).
Dalam pengadilan tersebut manusia diuji semua pekerjaannya dan bagi orang
percaya tetap meyakininya, suatu saat akan bersama dengan Kristus.
Mengapa? Karena yang ada di dalam Kristus adalah ciptaan baru yang lama
sudah berlalu dan yang baru sudah datang (ay.17). Perbuatan jahat orang
percaya yang telah diakui dalam pertobatan, akan diampuni dalam kaitannya
dengan pengadilan kekal. (Roma 8: 1).
4. Bahan Diskusi:
a. Menurut bapak/ibu/saudara apakah pengertian tentang pengadilan Kristus?
b. Apakah yang perlu dipersiapkan bagi orang percaya menjelang
pengadilan Kristus?
c. Apa yang akan dialami oleh orang percaya didalam pengadilan Kristus?
d. Bila pengadilan itu terjadi pada hari ini, sudah siapkah saudara
menghadapinya?
5. Persembahan:
a. Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan kepada
Tuhan dengan menaikan pujian KJ. 278:1-3.
b. Pemandu PA meminta kepada salah satu peserta untuk berdoa persembahan.
6. Doa Syafaat: Pemandu PA membagi pokok-pokok doa kepada peserta.
7. Penutup.
a. Pemandu mengajak peserta menutup PA dengan menyanyikan pujian
KJ. 266:1-3 atau PKJ 258:1-2.
b. Doa Penutup.
***
54
PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB
Minggu Keempat Juni 2012
Motto:
Pemahaman Alkitab adalah Proses belajar Berteologi Bersama.
Bacaan: Ayub 38 : 1 – 11
Proses Ber-PA.
1. Pembukaan
Pemandu membuka PA dengan memberi salam dan mengucapkan terima kasih
kepada tuan rumah yang telah menyediakan fasilitas untuk bersekutu dan
belajar firmanNya.
2. Pujian KJ/PKJ
3. Doa Pembukaan.
4. Pembacaan Alkitab: Ayub 38:1-11
5. Pengantar PA.
Dalam Kitab Ayub, karakter Ayub digambarkan sebagai orang yang benar,
bahkan orang yang paling benar hidupnya yang bisa ditemukan di seluruh
bumi. Namun menurut Iblis, Ayub bersikap benar hanya karena untuk
menerima berkat dari tangan Tuhan. Tuhan telah membentengi hidupnya dan
memberkati dia di antara segala manusia. Iblis menuduh bahwa Ayub
melayani Tuhan hanya karena berkat-berkat yang diberikan oleh Penciptanya.
Maka dari itu Iblis kemudian menantang Tuhan untuk mengangkat semua
perlindunganNya dari dalam hidup Ayub, untuk melihat apakah Ayub akan
mulai mengutuki Tuhan. Seiring dengan berjalannya cerita, penderitaan Ayub
bergerak cepat dari buruk, menjadi lebih buruk. Penderitaannya begitu besar
sehingga ia sampai duduk di atas abu, mengutuki hari ketika ia dilahirkan, dan
menangis keras dalam penderitaan yang berkepanjangan. Penderitaannya
begitu besar, sehingga istrinya sendiri menyarankan dia untuk mengutuki
Tuhan, dan bahwa pada akhirnya ia bisa meninggal dan terlepas dari
penderitaannya. Hal yang dinyatakan lebih lanjut di dalam kitab Ayub adalah
ketika ketiga sahabat Ayub, Elifas, Bildad, dan Zofar memberikan pendapat
mereka. Pernyataan mereka menyatakan betapa rendah kesetiaan mereka pada
Ayub, dan betapa pikiran mereka begitu cepat menilai Ayub (tanpa didasari
pengetahuan yang benar), sehingga mereka berpikir bahwa penderitaan Ayub
pastilah dikarenakan dosanya sendiri.
55
Penghiburan dan nasehat yang diterima Ayub mencapai tingkat yang lebih
tinggi berkat pemahaman-pemahaman mendalam yang disampaikan oleh Elihu.
Elihu memberikan beberapa pernyataan yang mengandung muatan hikmat,
namun hikmat yang terakhir diperoleh, tidak datang dari teman-teman Ayub,
bahkan Elihu, melainkan dari Tuhan sendiri. Ketika Ayub meminta jawaban
dari Tuhan, Tuhan menjawab dengan jawaban yang keras, seperti, "Siapakah
dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak
berpengetahuan? Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai
engkau, supaya engkau memberitahu Aku." (Ayub 38:1-3). Ini adalah
interogasi terus-menerus yang pernah dilakukan terhadap manusia oleh
PenciptaNya. Kesan pertama yang ditangkap adalah Tuhan sedang mengolokolok Ayub, ketika Ia bertanya, "Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan
dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!" (Ayat 4).
Seakan-akan Tuhan memukul kalah Ayub, dan melanjutkan pertanyaan demi
pertanyaan mengenai kemampuan Ayub untuk melakukan suatu hal yang tidak
mampu ia lakukan, namun sangat jelas dapat dilakukan oleh Tuhan.
Memang menarik sekali kisah Ayub ini. Dari pengalaman Ayub kita melihat
bahwa biasanya Tuhan selalu melindungi anak-anakNya dari serangan Iblis dan
pengikutnya. Dalam status kita sebagai anak Allah, kita pun memiliki jaminan
perlindungan. Masalahnya adalah: tanpa alasan yang kita ketahui, kadangkadang Tuhan memerintahkan malaikat-malaikat untuk membuka peluang bagi
Iblis. Tuhan memberi ijin kepada Iblis untuk memasuki dan mengacaukan
hidup dan rencana kita.
6. Bahan Diskusi.
a. Apakah bapak/ibu/saudara pernah mengalami penderitaan, pergumulan dan
kesulitan hidup? Apakah hal tersebut membuat saudara semakin dekat
dengan Allah atau sebaliknya?
b. Mengapa Tuhan menjawab pertanyaan Ayub dengan mengingatkan bahwa
Tuhan berkuasa atas alam semesta?
c. Bila Tuhan juga masih berkuasa atas alam semesta sampai hari ini,
bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap penderitaan, pergumulan dan
kesulitan hidup yang kita alami?
7. Persembahan
Diiringi Nyanyian KJ/PKJ
8. Doa Syafaat
9. Penutup
a. Nyanyian Penutup.
b. Doa Penutup.
56
***
57
Download