Pengantar Pengguna Panduan PA Sinode GKSBS yang dikasihi Tuhan, tanpa terasa sebentar lagi kita memasuki tahun 2012, yang berarti kita telah selesai menggunakan menggunakan edisi tahun 2011, terima kasih atas kesediaan dan kesetiaannya. Pemahaman Alkitab adalah suatu upaya menemukan apa yang dikatakan Alkitab dalam konteksnya dan merelevansikannya ke dalam konteks umat pada masa kini. PA dapat dilakukan secara pribadi (PA Pribadi) maupun bersama-sama (PA Kelompok). Panduan PA Sinode GKSBS ini, disiapkan untuk menjadi panduan bagi para Pemimpin PA dalam memimpin PA kelompok. Melalui PA kelompok diharapkan tumbuh kebiasaan untuk menyelidiki Alkitab secara teratur dan sistematis. Dengan menyelidiki Alkitab bersama-sama, kita akan mengetahui apakah pengamatan, penafsiran dan penerapan kita tentang suatu begian Alkitab sudah sesuai dengan konteksnya. Seringkali Allah memakai sesama anggota PA untuk mengoreksi, melengkapi dan memperkaya kita. Sedangkan pertimbangan bersama dalam hal penerapan, akan menolong kita untuk melihat segi-segi mana dalam hidup kita yang masih perlu diubah. Untuk mengoptimalkan proses dan hasil PA, diharapkan para pemimpin PA memahami struktur panduan PA, yaitu: 1. Panduan Pemahaman Alkitab Minggu Ke….. merupakan petunjuk bahwa bahan PA ini sebaiknya digunakan pada minggu tersebut, supaya tema bahasannya bersesuaian dengan tema khotbah dan berkesinambungan dari minggu ke minggu. 2. Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama. Merupakan pengakuan bahwa dalam PA setiap peserta berproses bersama mengamati, menafsirkan dan menerapkan kebenaran yang di PA-kan. 3. Bacaan: merupakan perikop yang akan di PA-kan. Sebaiknya setiap peserta PA membahas perikop yang telah ditentukan dan tidak mudah beralih ke perikop lain. Perikop PA akan dibaca dalam proses PA sesuai panduan. 4. Proses Ber-PA; berisi langkah-langkah yang akan dilakukan dalam ber PA mulai dari awal sampai akhir proses PA sbb: a. Pembukaan b. Pembacaan Alkitab. 1 c. d. e. f. g. Pembacaan Pengantar PA Bahan Diskusi Persembahan Doa Syafaat Penutup Untuk semester ganjil tahun 2012 ini, panduan PA disusun oleh Klasis Sri Bhawono dan Klasis Pugung Raharjo. Proses penyusunannya dapat diawali dengan evaluasi panduan PA tahun 2011, merancang sistematika, tehnik dan metode PA yang akan datang, membagi tugas menulis, mempresentasikan dan memperbaiki hasil tulisan. Melalui proses ini diharapkan Panduan PA kali ini lebih baik dari tahun lalu. Kami mengucapkan terima kasih terima kasih kepada para penulis, yaitu Pdt. Yohanes Eko Prasetyo, S.Si., Pdt. Prasetyanto Aji, S.Si., Pdt. Indro Tri Sugiyoto, S.Si., Pdt. Theofilus Agus Rohadi, S.Th., Pdt. Sumardining Waluyo, S.Th., Pdt. Wiyamto, S.Th., dan C.Pdt. Gulbert E.Y. Thene. Juga terimakasih kepada MPK, MJ dan Jemaat-jemaat se Klasis Sri Bhawono dan Klasis Pugung Raharjo atas segala dukungan dan kebersamaannya demi terwujudnya penulisan ini. Kiranya Tuhan memberkati segala pengorbanan dan jerih lelah saudara. Sekalipun kami telah berusaha terus menerus menghadirkan yang terbaik, namun bila masih ada kekurangan dan complain mohon disampaikan baik secara lisan maupun tulisan ke Kantor Sinode GKSBS, atau langsung ke Departemen PIP Sinode GKSBS. Kirnanya panduan PA ini menjadi berkat bagi kita sekalian, demi kemuliaan Allah Tritunggal. Salam & Doa Majelis Pekerja Sinode GKSBS 2 Daftar Isi Hal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 4 7 9 11 13 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 53 55 67 Minggu II Januari 2012 Minggu III Januari 2012 Minggu IV Januari 2012 Minggu V Januari 2012 Minggu I Pebruari 2012 Minggu II Pebruari 2012 Minggu III Pebruari 2012 Minggu IV Pebruari 2012 Minggu I Maret 2012 Minggu II Maret 2012 Minggu III Maret 2012 Minggu IV Maret 2012 Minggu I April 2012 Minggu II April 2012 Minggu III April 2012 Minggu IV April 2012 Minggu V April 2012 Minggu I Mei 2012 Minggu II Mei 2012 Minggu III Mei 2012 Minggu IV Mei 2012 Minggu V Mei 2012 Minggu I Juni 2012 Minggu II Juni 2012 Minggu III Juni 2012 Minggu IV Juni 2012 *** 3 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Kedua Januari 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama. Bacaan: Yesaya 60:1-6 Proses Ber-PA. 1. Pembukaan. a. Pemandu PA membuka PA dengan Salam dan mengucapkan terimakasih atas kesediaan keluarga yang telah menyiapkan segala keperluan dan sambutan yang hangat bagi peserta. b. Pemandu PA mengajak peserta menyanyikan KJ. 438: 1, 3 c. Pemandu PA meminta tuan rumah untuk memimpin doa pembukaan. 2. Pembacaan Alkitab. Pemandu PA meminta peserta membaca Yesaya 60: 1–6 secara bergantian. 3. Pembacaan Pengantar PA. Kota Yerusalem dan Bait-Allah masih dalam keadaan reruntuhan, komunitasnya terpecah, kerajaan yang begitu dibanggakan sekarang menjadi koloni kecil di pinggiran kekaisaran Persia. Yang dibayangkan kekhawatiran, seperti rasa dingin yang basah, menusuk masuk ke dalam tulang-tulang, dan harapan berjuang dalam kegelapan. Tetapi nabi yang dikenal sebagai trito (ketiga) Yesaya (Yesaya: 56-66) menembus kegelapan dengan cahaya terang: visi kemuliaan Allah mengubah dunia, sebuah janji bahwa Allah memulihkan umat-Nya untuk kesejahteraan dan memanggil semua orang pulang. Berbicara kepada Israel dalam bentuk orang kedua-tunggal-feminim (yang memberi kesan Putri Sion di deutero (kedua) Yesaya, misalnya Yesaya 49:13-50:3; 51:12-52:12; 54:1-17), nabi ini mengumumkan pembalikan dari nasibnya ke dalam dua unit (Yesaya 60:1-3, 4-7), masing-masing dibuka dengan dua bentuk perintah (“Bangkitlah!, menjadi teranglah!”). Baru saja menyatakan bahwa Allah akan datang sebagai Penebus (Yesaya 59:20), nabi memanggil Israel untuk “bangkit! Bersinar!” dan segera menjelaskan mengapa: “sebab terangmu datang” (60:1a). “Terangmu”, 4 menunjukkan kesejajaran dalam ayat 60:1b, yaitu “kemuliaan Tuhan”, kehadiran Allah yang, seperti matahari atau bintang terang, terbit atas umat, menyinari mereka dalam terang. Allah adalah sumber yang memperbaharui gairah hidup mereka. Pada saat yang sama, “terangmu” membangkitkan kembali kemegahan Israel. Komunitas (umat) berkilau dengan cahaya. Israel bersinar (misalnya “terang” 60:1; akan “berseri-seri”, 60:5). Sebagaimana kemuliaan Allah mengubah Israel, hal itu juga akan mengubah seluruh dunia. Kekelaman menyelubungi bangsa yang dulunya kuat. Dan “bangsa-bangsa” dan “raja-raja” akan datang berduyun-duyun ke Israel, cahaya dari kemuliaan Allah, fajar cerah dari hari yang baru (misalnya Yesaya 2:1-5). Memang, “terangmu” secara harfiah frame dan menahan kegelapan (60:1b, 2d). Dua bentuk perintah “Angkatlah mukamu! Lihat!” mendesak Israel untuk menyaksikan kepulangan yang tak terduga (60:4-7; bandingkan 49:18a). Dengan pengulangan dari “semua (dari mereka)” dan kata kerja berhimpun (misalnya kata kerja “datang” muncul empat kali, kata kerja “berkumpul” muncul dua kali), nabi menggambarkan peristiwa ini mencakup semua. “Anakanakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan” mungkin mengacu pada orang-orang buangan yang tidak kembali atau telah diizinkan untuk kembali ke rumah. Mendekati mereka dari kejauhan, dengan generasi berikutnya terbuai dalam pelukan perawat, menginspirasikan sukacita (60:5). Selain itu bangsabangsa datang dan seolah-olah dari kehendak bebas mereka sendiri, membawa semua kekayaan mereka. Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Israel menerima harta karun daripada membayar upeti atau sebagai pajak untuk bangsa-bangsa lain. Midian dan Efa menandakan penunggang unta, kafilah pedagang besar dan padang pasir (misalnya Kej. 25:4; 37:25-36; Hak. 6-8). Syeba mengingatkan pemberian emas yang mewah, rempah-rempah, dan batu berharga yang diberikan kepada Salomo oleh Ratu Syeba (1 Raj. 10; 2 Taw. 9). Kedar terkenal dengan peternakan domba (misalnya Yeh. 27:21). Dan “emas dan kemenyan” adalah harta yang dihargai (misalnya Kel. 30:34); memang orang-orang Majus kemudian membawa hal yang sama untuk menghormati bayi Kristus (Mat.2:11). Dengan pemberian dari berbagai bangsa dan pencurahan kelimpahan mereka memicu kegembiraan Israel (60:5) memang, ungkapan “berbesar hati”, merupakan sebuah ungkapan yang tepat untuk menyampaikan kekuasaan untuk memulihkan kebahagiaan. Sangat penting untuk dicatat kelimpahan mengalir ke Israel tidak untuk memenuhi pundi-pundinya atau menenangkan para pemimpinnya. Agaknya, dunia membawa kekayaannya dari jauh, seperti yang dilakukan orang-orang Majus dalam Matius (2:1-12), sehigga mereka dapat “memberitakan 5 perbuatan masyhur Tuhan” (60:6). Kemuliaan Allah menerangi hari baru dan dalam memuji kemuliaan Allah bangsa-bangsa dari segala penjuru memberikan barang-barang mereka yang terbaik. Penglihatan nabi tentang pemulihan Allah dengan demikian berakhir dengan pembaharuan ibadah kambing dan domba-domba jantan dipersembahkan di atas mezbah-Nya, dan janji Allah untuk memuliakan lagi rumah keagungan-Nya, Bait Allah (60:7). Seluruh dunia berkumpul untuk menjadi bagian dari masa depan Allah. 4. Bahan Diskusi: a. Bagaimanakah perasaan anda meninggalkan tahun 2011? Bagaimanakah harapan anda di tahun 2012 ini? b. Mengapa Nabi memanggil umatnya untuk bangkit dan menjadi terang? (ay.1) c. Dari pembacaan kita hari ini, adakah sesuatu yang memotivasi kita dalam memasuki tahun baru 2012? Jelaskan! 5. Persembahan. Pemandu PA mengajak peserta menyanyi KJ.424, serta mengumpulkan persembahan. 6. Doa Syafaat. Pemandu PA mengajak untuk doa syafaat. 7. Penutup. a. Menyanyikan Nyanyian KJ. 442 : YESUS BERPESAN b. Doa Penutup *** 6 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Ketiga Januari 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama. Bacaan: 1 Korintus 6: 12-20 Proses Ber-PA: A. Pembukaan 1. Pemandu PA Mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga jemaat dan mengucapkan terima kasih atas sambutan tuan dan nyoya rumah. 2. Pemandu PA mengajak seluruh peserta PA menyanyikan KJ. No.18: 1-4 3. Pemandu PA meminta salah satu peserta untuk memimpin doa pembukaan. B. Pembacaan Firman Tuhan Pemandu PA mengajak seluruh peserta PA membaca Alkitab dari 1 Korintus 6:12-20 yang akan direnungkan bersama dengan membaca secara litani per-ayat, diawali dari Pemandu PA. C. Pengantar Bacaan. 1. Latar belakang bacaan. Rasul Paulus melayani di Korintus kurang lebih selama 2 Tahun, karena letaknya yang strategis kota Korintus menjadi tempat bertemunya banyak orang, baik untuk kepentingan dagang maupun sekedar melancong. Di kota Korintus ini prilaku pelacuran menjadi hal yang biasa, orang tidak segansegan untuk melakukan dosa ini. Apalagi pemerintah di Korintus dan masyarakat yang ada seolah-olah memberikan peluang yang besar hal ini nampak adanya penyembahan “Dewi Asmara” dengan 40 pelayan wanita yang mengabdikan dirinya untuk perbuatan cabul. Hampir disemua sudut kota ada tempat-tempat khusus atau lokalisasi untuk memuaskan nafsu cabul, dan rasul Paulus ingin menasehati jemaat di Korintus agar tidak ikut ambil bagian dalam perbutan jahat ini. Allah melalui Rasul Paulus ingin memanggil dan memurnikan kehidupan jemaat di Korintus. Dalam tulisan ini Rasul Pulus ingin menempatkan orang-orang yang telah dipanggil dalam persekutuan dengan Kristus Yesus menjadi orang yang menempatkan dirinya dalam kebenaran dan kesucian hidup. Rasul Paulus mengarahkan bahwa orang percaya sudah mengalami perubahan dalam pola kehidupannya. Sehingga dalam kenyataan hidup itu seharusnya nampak 7 perbedaan yang dialami orang yang sesudah percaya kepada Kristus dan orang yang belum percaya kepada Kristus. Sikap hidup itu di tunjukkan dengan kesadaran bahwa tubuh manusia adalah milik Allah, karena sudah dibayar lunas dari kuasa dosa. Sehingga hidup manusia itu adalah hidup milik Allah. Cabul: Keji dan kotor, melanggar kesopanan, perbuatan yang buruk, melanggar kesusilaan. 2. Situasi masa kini. Gereja atau orang yang hidup dalam persekutuan dengan Kristus Yesus pada saat ini, juga berada bersama dengan orang-orang yang melakukan prilaku menyimpang dari kebenaran Allah, sebenarnya ditempatkan dalam posisi yang berbeda, namun dalam kenyataan masih bahyak sikap-sikap yang dilakukan orang–orang dunia ini, yang juga dilakukan oleh orang– orang yang mengenal Kristus. Panggilan khusus untuk hidup tidak serupa dengan dunia ini kelihatannya masih perlu digaunngkan terus menerus didalam persekutuan gerejawi. 3. Yang harus dilakukan sekarang ini. Tahun yang baru ini kiranya dijadikan titik awal untuk memulai kehidupan yang benar-benar baru. Prilaku menyimpang yang ada disekitar dimana kita berada kiranya tidak mempengaruhi kehidupan kita. Pembenahan diri diawali dari niat kita pribadi untuk mengunakan seluruh organ tubuh kita ini untuk kemulyaan nama Tuhan Yesus Kristus. D. Bahan untuk diskusi. 1. Menurut Bapak, Ibu dan Saudara apakah perbedaan orang yang hidup di dalam Kristus dan orang yang hidup diluar Kristus? 2. Apakah yang dimaksud dengan ungkapan; “tubuhMu adalah bait Roh Kudus” (ayat 19) 3. Menurut bapak, Ibu, dan saudara bagian manakah dari tubuh kita, yang sulit digunakan untuk kemuliaan nama Tuhan? Mengapa? 4. Bagaimana caranya, agar kita dapat menggunakan seluruh hidup kita, bagi kemuliaan nama Tuhan? E. Persembahan 1. Pujian pengantar persembahan KJ. No. 363:1-3 2. Doa Persembahan dan Doa Syafaat F. Penutup 1. Pujian Penutup KJ. No.457: 1 2. Doa Penutup, dapat di pimpin oleh tuan/nyoya rumah. 8 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Keempat Januari 2012 Motto: Pemahaman Akitab adalah proses belajar berteologi bersama. Bacaan: Mazmur 62:5-13 Proses Ber-PA. 1. Pembukaan a. Pemandu membuka PA dengan mengucapkan terimakasih kepada keluarga yang berketempatan dan dipersilahkan untuk memberi sambutan. b. Pujian pembukaan KJ. 15: 1–2 c. Doa pembukaan. 2. Pemahaman Alkitab a. Pembacaan Alkitab. b. Pengantar Bacaan Alkitab. Mazmur ini mengungkapkan tentang suatu kebenaran mendasar yang dengannya setiap orang percaya harus hidup. Ditengah-tengah kesulitan, kesengsaraan dan ancaman dari musuh, setiap orang percaya harus mengandalkan Allah yang dapat melepaskan dari setiap ancaman yang menimpa mereka, karena Allah memberi perlindungan kepada yang berseru kepadaNya dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu setiap orang percaya yang mengandalkan Allah harus dapat menyakini dalam kehidupannya bahwa: a. Di tengah kesulitan, kesengsaraan dan krisis, yang menimpa orang percaya tidak akan membuat orang percaya goyah kepercayaaannya kepada Allah. (ay 3,7). b. Pada masa kekhawatiran, ancaman dan penderitan yang berkepanjangan setiap orang percaya harus menyerahkan dirinya dengan sungguh-sungguh dengan berdoa mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. 9 c. Dalam diri orang percaya ada keyakinan yang mendasar bahwa Tuhan akan bertindak dengan menolong kita dan Allah akan menanggapi dengan kasih dan belas kasihan.(ay. 12-13). 3. Bahan Diskusi: a. Sharingkan (bagikan) bentuk-bentuk pertolongan Tuhan yang pernah anda alami ketika menghadapi kesulitan hidup dan penderitaan? b. Bandingkan pengalaman yang dibagikan tersebut, dengan bacaan Mazmur 62:5-13. Hal apa yang anda yakini tentang Allah dalam kaitannya dengan kesulitan hidup dan penderitaan yang akan anda alami di masa depan? c. Jika dalam kehidupan kita menemui, kesengsaraan, kesulitan dan krisis dapatkah itu menggoyahkan kepercayaan kita kepada Tuhan? Berikan alasannya dan bagaimana kita mengatasinya. 4. Rencana Aksi Peserta PA diajak untuk bersikap mempercayai Allah, sebagai penolong yang siap memberikan pertolongan kepada mereka yang selalu berharap kepadaNya. 5. Persembahan diiringi dengan nyanyian KJ. 287: 1 – 6. Doa syafaat. 7. Penutup dengan nyanyian KJ. 438: 1 *** 10 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Kelima Januari 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses belajar Berteologi Bersama Bacaan: Markus 1: 21–28 Proses Ber-PA. 1. 2. 3. 4. 5. Pembukaan. Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan peserta yang setia hadir. Pujian KJ. 10:1-3 Pujilah Tuhan Sang Raja. Doa Pembukaan. Pembacaan Alkitab: Markus 1: 21-28. Pengantar PA. Kebanyakan orang memiliki gambaran yang tidak sempurna atau samarsamar tentang Yesus. Ada yang memahami Yesus sebatas sebagai seorang yang baik, seorang guru yang termasyhur, yang memiliki kekuasaan atau mungkin juga suatu figur atau sosok ilahi. Markus, seorang dari pengikut Yesus yang mula-mula, menulis bukunya untuk memberitahukan kepada kita siapa Yesus sesungguhnya. Dalam awal penulisannya, Markus menyatakan dengan jelas bahwa cerita yang ditulisnya adalah Injil – yaitu, ‘kabar baik’ tentang ‘Yesus Kristus, Anak Allah’. Pada pasalnya yang pertama, Markus menunjukkan pada kita bagaimana telah diidentifikasi dan diperkenalkan tentang siapa Yesus kepada orang-orang pada zamannya. Pada perikop bacaan kita, diceritakan dan diperkenalkan pelayanan Yesus di Kapernaum, sebuah kota pantai yang terletak di Barat laut Galilea. Kebaktian yang dilakukan dalam rumah ibadat disana (synagoge) bersifat memberi pengajaran. Menurut kebiasaan, kepala rumah ibadah akan mengatur siapa yang harus membaca dan menerangkan Alkitab pada tiap hari Sabat. Pada awal mula pelayanan Yesus kebiasaan itu memberiNya banyak kesempatan, sebab ke mana saja Ia pergi, Yesus diundang untuk mengajar. Ciri khas yang ada dari pelayanan Yesus yang digambarkan Markus adalah Yesus mengajar ‘dengan wibawa’ atau ‘berkuasa’. Suatu gambaran yang kemudian 11 dibandingkan dengan ucapan guru-guru Yahudi yang pengetahuannya hanya dijabarkan berdasarkan tradisi keagamaan mereka. Perbedaan cara mengajar ini yang membuat jamaah menjadi takjub. Pada saat Yesus mengajar dengan kewibawaanNya, kedengaran jeritan dari seseorang yang kerasukan roh jahat. Hal yang istimewa adalah roh jahat yang merasuki orang tersebut tidak menghujat Yesus, melainkan ‘mengikrarkan’ pengakuan tentang siapa Yesus yaitu ‘Yang Kudus dari Allah’. Kewibawaan kata-kata Juru Selamat bukan hanya dalam kuasa ajaranNya tetapi juga dalam kuasaNya untuk memerintah. Dan mereka yang mendengar pengajaran Yesus semakin mengenal siapa diriNya. Pengenalan yang benar akan Yesus Kristus itu penting. Untuk dapat mengenal dengan benar diperlukan kesetiaan. Setiap anggota jemaat GKSBS harus setia untuk belajar, baik dengan cara mendengar pengajaran maupun membaca semua yang dapat menjadi sumber ajaran. Demikian juga dengan yang akan memberi pengajaran untuk setia diperlengkapi dengan ‘wibawa dan kuasa’ yang berasal dari Roh Kudus. Sehingga kita akan semakin dapat mengenal Yesus Kristus dengan segala pengajaranNya dengan baik. 6. Bahan Diskusi. a. Dari bacaan perikop kita hari ini, adakah ayat yang berkesan bagi bapak/ibu/saudara? Mengapa ayat itu menjadi berkesan? b. Bagaimanakah pengenalan roh jahat tersebut tentang Yesus? Apakah diantara kita pernah mengalami pengenalan akan Yesus Kristus dengan cara yang keliru? Sebutkan contohnya! c. Apakah yang sudah kita lakukan untuk semakin mengenal Yesus Kristus dengan segala ajarannya? d. Bagaimana pengamatan bapak/ibu/saudara terhadap para pelayan jemaat yang memberi pengajaran di gereja dalam berbagai kesempatan, apakah menolong untuk semakin mengenal siapa Yesus? Adakah saran yang membangun agar menjadi lebih baik? 7. Persembahan. Diiringi Nyanyian PKJ. 264 Apalah Arti Ibadahmu 8. Doa Syafaat. 9. Penutup. a. Nyanyian Penutup KJ. 222b:1,2,7 Agungkan Kuasa NamaNya b. Doa Penutup. 12 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Pertama Februari 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah proses belajar berteologi bersama” Bacaan: Yesaya 40: 21 – 31 Proses Ber-PA: 1. Pembukaan. Menyampaikan ucapan terima kasih pada tuan rumah yang telah menyediakan semua fasilitas bagi PA hari ini. Pujian KJ. 4 / PKJ. 27 Doa pembukaan. 2. Pembacaan Alkitab. Yesaya 40: 21-31. 3. Pengantar PA: Nabi Yesaya hidup di jaman pemerintahan empat raja Yehuda: Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia. Yesaya hidup sezaman dengan Hosea dan Mikha (Yesaya 1); ia bernubuat selama perluasan yang mengancam dari kerajaan Asyur, keruntuhan terakhir Israel (kerajaan utara) serta kemerosotan rohani dan moral di Yehuda (kerajaan selatan). Yesaya memperingati raja Yehuda, Ahas, untuk tidak mengharapkan bantuan dari Asyur melawan Israel dan Aram; ia mengingatkan Raja Hizkia, setelah kejatuhan Israel tahun (kira-kira tahun 722 SM), agar jangan mengadakan persekutuan dengan bangsa asing menentang Asyur. Ia menasihati kedua raja itu untuk percaya Tuhan saja sebagai perlindungan mereka. Inilah latar belakang jaman dimana Yesaya hidup pada waktu itu dan sebagai awal kita masuk dalam perikop yang kita baca ini. Isi perikop ini adalah berisi nubuat-nubuat Yesaya dalam pasal 40 sampai pasal 66 (Yes. 40:1- 66:24). Pesannya adalah ditujukan untuk para orang Yahudi buangan di Babel. Pasal-pasal ini, terutama pasal 40 adalah menekankan kemampuan Tuhan Allah untuk menyatakan berbagai peristiwa khusus di masa depan melalui para nabi-Nya dan ke-Maha-an yang dimiliki Allah. Janji yang menubuatkan pemulihan umat Allah kemuliaan Tuhan dan hamba-Nya akan dinyatakan. Pesan-pesan yang dapat kita ambil dalam perikop yang kita baca ini adalah sebagai berikut: 13 a. Sang nabi menghadapi kelakuan bangsanya sendiri dan bangsa lain yang sezaman dengan firman Tuhan dan menjelaskan mengenai dosa mereka dan hukuman Allah yang akan datang. b. Lalu, melalui berbagai penglihatan yang mengandung wahyu dan Roh nubuat, Yesaya menubuatkan pengharapan bagi angkatan masa depan orang Yahudi buangan. Mereka akan dikembalikan dari pembuangan dan akan ditebus Allah untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. Inilah nubuat yang luar biasa dan memberi kekuatan karena mengenai kebesaran Allah dan kemegahan rencana penebusan-Nya. Semuanya adalah untuk kesejahteraan umatNya Israel. c. Dalam perikop ini juga menunjukkan kualitas Allah dalam ke-MahaanNya dalam pelbagai hal, yang lebih daripada illah-illah lain. Inilah harusnya yang harus tetap dipercayai dan dijaga sehingga Israel tetap di jalan Tuhan. Dengan demikian, isi perikop ini bisa membangkitkan harapan dan hiburan dalam umat Allah pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Hizkia (Yes 38:5) dan untuk abad-abad selanjutnya. Bagian ini penuh dengan penyataan nubuat mengenai kuasa dan kemuliaan Allah dan janji-janji-Nya untuk memulihkan kaum sisa di Israel yang benar dan berbuah dan di antara bangsa-bangsa sebagai perwujudan penuh dari kasih penebusan-Nya. Janji-janji dan penggenapannya ini secara khusus dikaitkan dengan tema penderitaan dan berisi "nyanyian hamba" gubahan Yesaya (kita bisa melihat Yes 42:1-4; Yes.49:1-6; Yes 50:4-9; Yes 52:13--53:12), yang menunjuk kepada titik waktu melewati pengalaman orang buangan Yahudi kepada kedatangan Yesus Kristus di kemudian hari dan kematian-Nya yang mendamaikan (pasal 53; Yes 53:1-12). Dalam mengenal kasih Allah, setiap umat harus peka terhadap apa yang Tuhan inginkan dalam hidupnya. Ini dapat terjadi jika setiap manusia dengan tekun menjalin hubungan yang mesra denganNya. Manusia dalam dirinya perlu menyadari bahwa dirinya bisa diberkati hanya karena kasihNya semata. Kasihnya yang terus menerus disampaikan Tuhan kepada kita lewat para hambaNya. Apa yang terjadi pada masa lampau, harus pula diwujudkan pada masa kita sekarang. Mungkin kita saat ini belum sadar atas apa yang terjadi dan kita anggap itu sudah baik menurut ukuran kita. Atau mungkin kita tahu bahwa kita ini telah dan sedang hidup dalam dosa. Namun nilai pembenaran kita ini terkadang salah dan harus segera bertobat. Kita harus peka terhadap kehendak Allah, dimana kepekaan ini membutuhkan ketaatan dalam 14 kerendahan hati kita untuk melakukan perubahan yang benar. Sebagaimana yang dilakukan oleh umatNya pada masa Yesaya hidup, dimana Israel mengucapkan janji untuk mau berubah. Apakah kita juga mau berkomitment untuk menanggapi kasih Allah itu dengan kesetiaan dan ketulusan? Kiranya berkatNya yang akan memampukan kita. 4. Bahan Diskusi: a. Menurut saudara, bagian mana dalam perikop ini yang berkesan bagi Saudara dan mengapa demikian? b. Apa yang Saudara pahami tentang karya Tuhan Allah dalam perikop ini? Jelaskan! c. Apakah yang terjadi pada orang Israel sehingga melalui Yesaya, Tuhan menegor mereka dengan mengingatkan mereka? d. Belajar dari pengalaman bangsa Israel, langkah-langkah apa yang akan Saudara lakukan dalam menghadapi kehidupan ini? 5. Persembahan. - Pujian KJ. 444/ PKJ. 216 - Doa persembahan. 6. Doa Syafaat. 7. Penutup. - Pujian KJ. 338/ PKJ.185 - Doa penutup. *** 15 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Kedua Februari 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama. Bacaan: 1 Korintus 9: 24-27 Proses Ber-PA: 1. Pembukaan. Pemandu PA mengucapkan Salam dan ucapan terima kasih kepada tuan rumah atas segala penyambutan yang dilakukan. Menyanyi dari KJ. 387 Meminta satu peserta memimpin doa pembukaan. 2. Pembacaan Alkitab: 1 Korintus 9: 24-27. 3. Pengantar PA. Korintus adalah sebuah dermaga yang besar. Perniagaannya ramai karena letaknya istimewa. Sebelah menyebelah terdapat pelabuhan yang baik, yaitu Kengkrea di sebelah timur dan Likaionia di sebeleh barat. Korintus menjadi pusat perdagangan antara Italia dan Asia Barat. Penduduknya terlampau kaya. Tetapi bukan saja perniagaan yang dipentingkan tetapi jug Kesenian, dengan kota dihiasi gedung-gedung yang elok serta patung-patung yang indah (1Kor. 9:24), dan ilmu pun sangat maju (1 Kor. 1:19-25). Selaku tempat pertemuan, kota ini merupakan juga sarang rupa-rupa agama baik yang asli Yunani, maupun yang asing. Korintus menjadi pusat pemerintahan ibu kota daerah Akhaya. Ke kota inilah Paulus datang pada perjalanannya yang kedua (Kis.18:1). Paulus tinggal di Korintus selama delapan belas bulan dan digantikan Apolos sebagai guru alkitab. Dalam bacaan kita saat ini, Paulus menulis bahwa perlu adanya tata tertib pribadi yang keras dicontohkan seperti keadaan para atlit pada waktu berlatih, suatu pandangan yang terkenal bagi tiap orang Yahudi. Di Korintus diadakan perlombaan olah raga tiap 3 tahun, dan menarik banyak penonton. Menang dalam pertandingan tersebut berarti diabadikan namanya oleh penonton Yunani. Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian menguasai dirinya dalam segala hal, bukan hanya meninggalkan kesenangan-kesenangannya, tetapi juga pekerjaanya untuk mempersiapkan diri dalam pertandingan tersebut. 16 Atlit-atlit Yunani bersedia menjalani latihan 10 bulan untuk mendapatkan mahkota yang terbuat dari daun-daun. Alangkah lebih berharganya mahkota Kristus! Mahkota itu adalah abadi, tak dapat binasa (2 Tim. 4:8). Dalam hal ini Paulus/orang kristen tidak berlari tanpa tujuan, tanpa tahu akan maksud atau tempat start atau finishnya. Ia bukan seperti petinju bayangan yang dengan sembarangan saja memukul tanpa tujuan (bdk. Psl. 14:9). Sebaliknya Paulus tahu, ia harus melatih tubuhnya dan menguasainya, artinya ia harus menguasai dirinya, pada tiap bagian. Jika tidak, Paulus takut bahwa sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, tapi dirinya sendiri di tolak. Keselamatan sendiri tak dipersoalkan, tapi upah bagi pelayanannya yang dapat diterima (bdk. psl 3:15) 4. Bahan Diskusi. a. Apakah yang dimaksud dengan kata “pertandingan” pada perikop ini? b. Pertandingan tersebut dipakai Paulus untuk menjelaskan tentang apa? c. Bagaimanakah caranya agar kita mendapat kemenangan dalam “pertandingan” seperti yang dinaksudkan oleh Paulus? d. Apa saja latihan iman yang kita perlukan untuk menghadapi pertandingan dan meraih kemenangan? 5. Persembahan. a. Menyanyikan KJ. 367 b. Doa Persembahan (dipimpin tuan rumah, jika PA nya di rumah anggota jemaat) 6. Doa Syafaat. (sebelum berdoa, pemimpin menanyakan peserta jika ada halhal yang ingin didoakan). 7. Penutup. a. Menyanyikan KJ. 339 b. Doa Penutup (dipimpin oleh seorang pemuda/i) *** 17 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Ketiga Februari 2011 Motto: Pemahaman Alkitab Adalah proses Belajar Berteologi Bersama Bacaan: Mazmur 50:1-23 Proses ber-PA: A. Pembukan. 1. Pemandu membuka PA dengan ucapan terimakasih kepada keluarga penatalayan (yang ditempati). Jika memungkinkan memberikan kesempatan kepada pihak keluarga yang ditempati untuk memberikan sambutan. 2. Pemandu PA memimpin dalam pujian pembukaan PKJ. 13:1-3 3. Pemandu PA mengajak peserta PA untuk manaikan Doa pembukaan (dipimpin oleh pemandu PA) B . Bahan Bacaan: Pemandu dan peserta PA melakukan Pembacaan Alkitab: Maz.50:1-23. Pemandu membacakan ayat yang ganjil dan Peserta ayat yang genap. C. Pengantar PA: Mazmur ini ingin mengungkapkan tentang Allah Yang Maha kuasa yang dapat mengadili setiap umat manusia dan sekaligus menunjukkan tentang Allah sebagai Allah yang kekal yang penuh anugerah, Allah yang telah mengadakan perjanjian dengan umatNya (band.Yosua 22:22). Allah ini telah mengeluarkan suara-Nya dan memanggil seluruh bumi untuk menghadiri pengadilanNya dan menyaksikan penghukuman atas umat-Nya. Panggilan pengadilan-Nya di mulai dari Sion dan diiringi cahaya kebenaran-Nya. Penyair Mazmur memberikan gambaran tentang kedatangan-Nya secara tiba-tiba. Hal ini dilukiskan bagai api yang menjilat dan badai yang dahsyat. Siapakah yang diadili oleh Allah? Yang di-adili adalah umat-Nya. Pemazmur juga memberikan pengertian tentang keberadaan manusia; keberadaaan manusia yang mau bersyukur, hidup jujur di hadapan Allah dan manusia yang fasik yang senantiasa tidak hidup menurut firman-Nya (tidak taat kepada Allah). Bagi orang jujur Janji Tuhan akan ditunjukan keselamatan kepadanya, tetapi sebaliknya bagi orang munafik, fasik (orang yang tidak taat pada Allah) akan menerima ganjarannya. 18 Tuhan mengundang semua orang percaya yang setia dan jujur untuk berseru kepada-Nya pada waktu kesesakan. Allah akan mendengarkan doa-doanya dan berjanji akan menolong dan membiarkan nama-Nya ditinggikan sebagai Allah yang membebaskan umatNya (ayat 15). Tuhan juga memberikan peringatan keras kepada orang-orang munafik, fasik, diantara umat-Nya, dengan mengancam untuk menghukum mereka (ay.22) yang pura-pura ber-abdi kepadaNya, yang menyatakan mempunyai keselamatan berdasarkan perjanjian dan berkat-berkat dari FirmanNya, tetapi pada saat bersamaan mengabaikan perintah-Nya. Dan mereka menjadikan serupa dengan masyarakat jahat. Mereka tidak akan menjumpai kelepasan pada akhirnya. Ke-mahakuasaan Allah hendaknya dipahami oleh semua orang percaya, bahwa Allah akan mengadili umat-Nya baik percaya maupun yang tidak percaya. Pengadilan Allah ini juga diimbangi dengan Allah yang penuh Anugerah yaitu mengasihi umat-Nya. Wujud Allah mengasihi umat-Nya dengan memberikan pengampunan-Nya kepada Manusia yang berdosa, hal ini kita memahaminya bahwa Allah Maha Pengasih dan penyanyang. (Band.Maz.103:8). Hidup jujur di zaman sekarang ini sangat sulit. Kadang kita diperhadapakan pada posisi yang sulit untuk mengatakan secara jujur kepada Tuhan dan sesama kita. Kiranya kita semua hidup dalam kejujuran di hadapan Allah dan sesama. D. Bahan Diskusi: 1. Firman apakah yang disampaikan Allah kepada Israel pada perikop ini? 2. Mengapa orang yang Jujur di hadapan Tuhan dan sesama itu berbahagia? 3. Bagaimanakah caranya bapak/ibu/Saudara untuk hidup jujur? 4. Apakah janji Tuhan bagi orang-orang yang jujur? E. Persembahan. Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan dengan memuji Tuhan dalam PKJ. 145:1-2. F. Doa Syafaat. Pemandu PA membagi pokok-pokok doa untuk bersyafaat (bisa dua atau tiga orang peserta) G. Penutup. Penutup PA dengan menaikan Pujian PKJ. 165:1-3 Pemandu mengajak peserta melakukan Doa Penutup. *** 19 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Keempat Februari 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama Bacaan: 1 Petrus 2:18-22 Proses Ber-PA 1. 2. 3. 4. 5. Pembukaan Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan peserta yang setia hadir. Pujian PKJ.16: Mari Kawan-Kawan, Nyanyi Gembira Doa Pembukaan. Pembacaan Alkitab: 1 Petrus 3: 18 -22. Pengantar PA. Keinginan agar orang-orang percaya mengikuti teladan penderitaaan Tuhan Yesus Kristus adalah tema utama dalam pelayanan Rasul Petrus. Bagian bacaan ini berkaitan dengan keseluruhan Pasal 1 Petrus 3 yang berisi pengajaran untuk mempersiapkan orang-orang Kristen di perantauan dalam menghadapi penderitaan karena iman mereka, dan dalam penderitaan sebagai orang percaya, mereka disemangati untuk terus mengikuti teladan atau contoh dari Kristus yang telah mengalami penderitaan bahkan sampai mati meskipun Ia tidak bersalah. Penderitaan semacam ini yang menimpa orang yang tidak bersalah adalah kehendak Allah. Rasul Petrus hendak mengemukakan bahwa penderitaan Kristus yang tidak bersalah adalah kehendak Allah. Pengorbanan Kristus ini mengakibatkan bukan hanya keuntungan keselaamatan, tapi juga mencapai puncaknya dalam hal dibenarkan dan dimuliakan oleh Allah Bapa. Ada dua hal penting yang menjadi penekanan Rasul Paulus dalam bacaan hari ini, Pertama: Tidak asing bagi setiap orang percaya bahwa kematian atau penderitaan Kristus telah membuka jalan kepada Allah untuk manusia. Manusia didamaikan dan relasinya dipulihkan dengan Allah yang sebelumnya terpisahkan oleh dosa. Kedua: Kiasan baptisan yang melambangkan keselamatan. Pada waktu Roh Kristus dipisahkan dari tubuhNya karena kematianNya, Ia diberi kemampuan untuk pergi ke alam roh dan memberitakan Injil disana (ay.19) yaitu kepada 20 roh-roh mereka yang dahulu pada zaman Nuh tidak percaya kepada Allah. Gambaran air bah menarik perhatian Petrus selaku kesejajaran dengan baptisan. Sebab dalam baptisan air melambangkan penghakiman Allah terhadap dosa dan penyelamatan untuk mencapai hidup baru. Rasul Petrus juga berusaha menolong pemahaman jemaat tentang baptisan. Menurut Petrus baptisan tidak hanya suatu lambang yang diterapkan secara lahiriah saja, yaitu membersihkan kenajisan jasmani, melainkan jawaban batin, beriman kepada Allah: memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah. Panggilan hidup orang beriman yang percaya kepada Kristus tidak dapat menghindar dari pergumulan bahkan penderitaan yang disebabkan karena iman. Namun demikian bahwa sebagai orang yang sudah menerima baptisan yang tidak hanya secara lahiriah, kita dimampukan untuk menghadapi segala pergumulan dan penderitaan-penderitaan itu. Asalkan penderitaan yang kita alami bukan karena kesengajaan dan karena kesalahan pribadi yang bukan karena iman kita, namun oleh karena ketidaktaatan kita. 6. Bahan Diskusi. a. Untuk apakah Yesus memanggil murid-muridNya? Jelaskan! b. Bagaimanakah sikap kita selama ini ketika mengalami penderitaan yang disebabkan oleh karena iman kita kepada Yesus Kristus? Berikanlah contohnya! Bagaimanakah sikap yang diajarkan oleh Tuhan Yesus pada perikop ini? c. Apakah halangan yang memungkinkan kita tidak dapat mensyukuri “anugerah” penderitaan yang memang menjadi ciri kehidupan iman kita? Bagaimanakah cara menghadapi halangan tersebut? 7. Persembahan. Diiringi Nyanyian PKJ. 146: Bawa Persembahanmu 8. Doa Syafaat. Berdoa untuk persembahan yang terhimpun. Berdoa untuk setiap orang percaya agar mengalami damai sejahtera di dalam menjalani panggilan kehidupan yang tidak jarang harus menderita. Berdoa agar persekutuan menjadi berkat bagi kehidupan dengan cara hidup yang semakin berkenan dihadapan Tuhan. 9. Penutup. a. Nyanyian Penutup PKJ. 281: Tiap Orang Harus Tahu b. Doa Penutup. 21 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu ke Pertama Maret 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama Bacaan: Kejadian 17: 1-7 Proses Ber-PA. 1. Pembukaan. 1. Pemimpin PA Mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga jemaat dan mengucapkan terima kasih atas sambutan tuan rumah. 2. Pemimpin PA mengajak peserta menyanyikan PKJ. No. 19: 1-4 3. Pemimpin PA meminta salah satu peserta untuk memimpin doa pembukaan. 2. Pembacaan Firman Tuhan. Pemimpin PA meminta peserta membaca Alkitab bergantian per-ayat. 3. Pengantar Bacaan. Latar belakang bacaan: Mulai pasal 12-50 dalam kitab Kejadian merupakan cerita atau kisah asalusul nenek moyang bangsa Israel. Nenek moyang pertama ialah Abram. Ia terkenal karena iman dan ketaatannya kepada Allah. Menjadi orang asing di negeri orang lain, adalah pengalaman yang baru bagi Abram (Abraham). Tetapi keberadaanya sebagai orang asing adalah karena ketaatanya kepada Allah ketika ia di panggil keluar dari keluarganya yang ada di Ur-Kasdim. Ketika berada di negri orang lain dan belum memiliki keturunan serta usia yang telah lanjut Allah kembali meneguhkan janjiNya kepada Abram. Janji tentang keturunan dan berkat yang akan ia terima sebenarnya bukan yang pertama kali ia dengar, janji ini sudah ia dengar sejak awal dan ketika ia berusia 99 tahun. Allah meminta Abram untuk tetap setia dengan jalan hidup tidak bercela dihadapan Allah. Daerah dimana Abram berada memang memiliki allah dan cara penyembahan yang berbeda dengan dirinya. Sebagai kepala keluarga Abram bertangungjawab penuh agar kehidupan mereka seperti yang TUHAN harapkan. Usia yang sudah lanjut bukan menjadi alasan bagi Abram untuk undur dari hadapan Tuhan. Usianya yang sudah tua semakin mematangkan tingkat kehidupan rohaninya. 22 Situasi masa kini. Masa-masa Pra Paskah minggu ini kita dituntun dengan satu tema “perjalanan penderitaan“ dengan berkaca dari penderitaan Yesus Sang Penebus. Penderitaan Yesus menjadi contoh yang paling baik bagi setiap orang untuk tetap berjalan dalam kebenaran walaupun penderitaan berat mendera hidupNya. Dan pada akhirnya kemuliaan Bapa diterima-Nya dari kesetiaanNya tersebut. Ada sebagian orang tidak sabar ketika diberikan janji yang indah, apalagi perjanjian itu sudah lama ia ketahui. Orang cenderung meminta perjanjian itu segera diwujudkan. Banyak orang berpusat pada janji daripada memikirkan dan melakukan hal-hal yang harus ia hadapi atau harga yang harus ia bayar untuk mendapatkan janji itu. Yang harus dilakukan sekarang ini. Hidup dalam kesabaran, dan tetap dijalan Tuhan perlu kita perjuangkan terusmenerus, walaupun janji Tuhan itu seolah-olah belum nampak digenapi pada diri kita, tetapi kenyakinan kita bahwa selama kita hidup dalam kebenaran dan hati yang tulus di hadapan Tuhan, maka janji yang pernah Tuhan ucapkan itu akan menjadi milik kita. 4. Bahan untuk diskusi. a. Bagaimanakah isi Perjanjian Allah dengan Abraham? b. Pelajaran berharga apa yang kita dapat dari pengalaman hidupAbraham? c. Pernahkan kita merasa bahwa seolah-olah Tuhan tidak menepati janji-Nya, dan bagaimana cara mengatasinya? d. Bagaimanakah cara kita agar kita dapat tetap terus menerus hidup dalam kesetiaan dihadapan Tuhan? 5. Persembahan. a. Pujian pengantar persembahan PKJ. No. 164: 1-3 b. Doa Persembahan dan Doa Syafaat. 6. Penutup. a. Pujian Penutup PKJ. No. 165: 1-3 b. Doa Penutup, dapat di pimpin oleh tua/nyoya rumah. Atau peserta PA. *** 23 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu kedua Maret 2012 Motto: Pemahaman Akitab adalah proses belajar berteologi bersama. Bacaan: 1 Korintus 1: 18 – 25 Proses Ber-PA 1. Pembukaan a. Pemandu membuka PA dengan mengucapkan terimakasih kepada keluarga yang ditempati dan mempersilahkan keluarga yang ditempati untuk memberi sambutan. b. Pujian pembukaan KJ. 27: 1–2 c. Doa pembukaan. 2. Pemahaman Alkitab. a. Pembacaan Alkitab: 1 Korintus 1: 18–25 b. Pengantar Bacaan Alkitab. Dalam perikop yang kita baca dalam 1 Korintus 1:18-25 diawali dengan adanya perpecahan dalam jemaat karena adanya golongan-golongan yang berkembang dalam jemaat Korintus yaitu golongan Apolos, Paulus, Kefas dan Kristus. Akan tetapi Rasul Paulus menegaskan bahwa dirinya dipanggil untuk memberitakan Injil dan pemberitaan firman Tuhan itu berdasarkan hikmat dari Kristus. Sedangkan teks yang kita baca ini berisi tentang pemberitaan tentang salib yang tidak hanya mencakup hikmat dan kebenaran tetapi juga tentang kuasa Allah yang menyelamatkan dan membebaskan dari kuasa dosa. Berbicara mengenai salib adalah mengenai kasih dan keselamatan, karena salib Yesus kita diampuni dan diselamatkan, tetapi lebih dari pada itu salib adalah lambang pemberian diri karena di kayu salib Yesus memberi diriNya. Memberi diri adalah menyediakan diri dengan setulus-tulusnya untuk membela atau menolong orang lain. Memberi diri adalah bersedia mengalahkan kepentingan diri sendiri demi kepentingan orang lain. Gaya hidup memberi adalah betul-betul melawan arus yang lazim, sebab kebanyakan orang justru berpola hidup mengarah pada kepentingan diri sendiri. Tidak mengherankan bila pada umumnya orang akan menganggap gaya hidup seperti itu bodoh. Paulus menulis: ”…pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa...kami memberitakan Kristus yang 24 disalibkan: untuk orang-orang....suatu kebodohan...” (1Kor.1:18,23). Sungguh bisa dimengerti bila gaya hidup Yesus ini bodoh. Tetapi justru di situ letak kekuatan Yesus! Ia memberi diri. Apa yang merupakan kebodohan bagi orang lain justru merupakan kekuatan dan keunggulan Yesus. Kata Paulus,...salib memang adalah kebodohan bagi mereka .. tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah”. (1 Kor.1:18: lihat juga ayat 23). Pelayanan kristiani mungkin juga merupakan kebodohan menurut kelaziman umum. Sebab dalam pelayanan kita member, dari memberi waktu, uang, bakat, sampai memberi diri, padahal kita tidak menerima imbalan apa-apa. Tetapi justru itulah kekuatan orang yang mendengar pengggilan Allah untuk melayani. Kekuatannya terletak pada sikap mau dan memberi diri. 3. Bahan Diskusi: a. Mengapa pemberitaan tentang salib merupakan kebodohan bagi mereka yang akan binasa dan kekuatan bagi kita yang diselamatkan. b. Apa yang merupakan kekuatan dalam pemberitaan tentang salib Kristus? c. Mengapa kita harus memberi diri untuk memberitakan tentang salib Kristus? d. Berikan contoh praktik kehidupan dalam memberi diri ntuk memberitakan tentang salib Kristus? 4. Rencana Aksi. Peserta PA diajak untuk bersikap memberi diri sebagaimana Allah telah memberi diriNya untuk keselamatan manusia. 5. Persembahan diiringi dengan nyanyian KJ. 288: 1 6. Doa syafaat. 7. Penutup dengan nyanyian KJ. 169: 1–2 *** 25 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Ketiga Maret 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses belajar Berteologi Bersama Bacaan: Mazmur 107: 1 – 3; 17 – 22 Proses Ber-PA. 1. Pembukaan Pemandu membuka PA dengan salam dan memberi kesempatan kepada tuan/nyonya rumah memberi sambutan dan atau kesaksian iman. 2. Menyanyikan Pujian KJ/PKJ 3. Doa Pembukaan. (Pemandu dapat meminta salah seorang peserta untuk membuka PA dengan doa). 4. Pembacaan Alkitab: Mazmur 107:1-3; 17-22 dengan cara bergantian setiap peserta yang membawa Alkitab. 5. Pengantar PA. Peristiwa kecelakaan terjadi pada tanggal 8 September 1960, kapal ‘Lady Elgin’ tenggelam di danau Micighan Amerika Serikat. Seorang mahasiswa teologia bernama Edward Spencer yang berada dilokasi itu segera terjun ke dalam air yang dingin seperti es untuk menyelamatkan tujuh belas orang penumpang kapal tersebut. Pengaruh air tersebut ternyata merusak kesehatannya dan ia tidak dapat menyelesaikan pendidikannya. Beberapa tahun kemudian, akibat kesehatannya yang semakin buruk Spencer meninggal. Pada penguburannya, tak seorang pun dari tujuh belas orang yang pernah ia selamatkan datang memberi penghormatan kepadanya sebagai rasa terima kasih atas kebaikannya meskipun mereka mengetahui kepergiannya. Mengucap syukur adalah bukti dasar kesalehan. Mazmur ini menunjukkan kepada kita betapa besar arti menyatakan bahwa Tuhan itu baik, dan mengajak kita bersyukur atas kebaikkanNya kepada kita pada masa lalu dan saat ini. Bersyukurlah kepada Tuhan adalah wujud kesadaran bahwa Ia baik. Kebaikan Tuhan diperlihatkan dalam kasih setiaNya yang kekal (ayat1). Kata kasih setia dalam bahasa Ibrani yakni hesed, kata ini memiliki dua pengertian yang dalam yaitu: tentang kesetiaan yang mutlak dan kasih sayang yang hangat. Dalam 26 konteks bacaan perikop kita maka ketika mengucap syukur atas kasih setia Tuhan berarti berbicara tentang pengalaman umat terhadap kesetiaan Tuhan yang mutlak dan kasih Tuhan yang hangat. Nyanyian syukur ini adalah dari orang-orang yang ditebus Tuhan dari kuasa yang menyesakkan. Mereka mengalami kesetiaan yang mutlak dan kehangatan kasih sayang Tuhan ketika ada dalam pembuangan dan dikumpulkan kembali dinegeri mereka (ayat 2-3). Tetapi juga mereka mengalami kesetiaan yang mutlak dan kasih sayang yang hangat dari Tuhan ketika mereka melakukan dosa dan disiksa oleh karena kelakuan mereka sendiri, ternyata Tuhan tidak terus menimpakan penghukuman tetapi mendengar seruan mereka dan menyelamatkannya. (ayat 17-19). Setiap umat Tuhan anggota jemaat GKSBS pasti memiliki pengalaman iman atas kesetiaan dan kasih yang hangat dariNya. Namun kita kadangkala seperti tujuh belas orang yang pernah diselamatkan oleh Edward Spencer, lupa mengucapsyukur. Dalam Masa Pra-Paskah IV ini kita senantiasa mengucap syukur atas kasih setia Tuhan Yesus yang akan kita peringati pengorbananNya bagi manusia berdosa dan biar kita terus meninggikan Dia Sang Penyelamat manusia berdosa. 6. Bahan Diskusi: a. Sharingkan contoh-contoh kasih setia Tuhan kepada umatnya. b. Bagaimana sikap/respon Pemazmur terhadap kasih setia Tuhan yang telah dia rasakan? c. Respon manakah (dari jawaban atas pertanyaan b) yang akan anda teladani? Bagaimanakah cara meneladaninya?Apakah hambatan/tantangan/rintangan yang akan anda hadapi bila melakukan hal tersebut? c. Persembahan. Diiringi Nyanyian KJ/PKJ d. Doa Syafaat. e. Penutup. 1. Nyanyian Penutup. 2. Doa Penutup. *** 27 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Keempat Maret 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah proses belajar berteologi bersama Bacaan: Ibrani 5: 1 – 10 Proses ber-PA: 1. Pembukaan a. Menyampaikan ucapan terima kasih pada tuan rumah yang telah menyediakan semua fasilitas bagi PA hari ini. b. Menyanyikan Pujian KJ. 47/ PKJ. 17 c. Doa pembukaan. 2. Pembacaan Alkitab: Ibrani 5: 5-10 3. Pengantar PA. Surat Ibrani terutama ditulis dan ditujukan kepada orang-orang Kristen Yahudi yang sedang mengalami penganiayaan dan keputusasaan. Penulis kitab ini berusaha untuk memperkuat iman mereka kepada Kristus dengan menjelaskan secara teliti keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus. Ia menunjukkan bahwa penyediaan penebusan di bawah perjanjian yang lama sudah digenapi dan tidak terpakai lagi karena Yesus telah datang dan menetapkan suatu perjanjian yang baru oleh kematian-Nya yang mengerjakan perdamaian. Penulis bermaksud “menantang” para pembacanya untuk beriman dengan ketaatan dan kasih. Dan untuk tetap mempertahankan pengakuan mereka terhadap Kristus hingga pada kesudahannya, maka penulis memberikan pedoman bagi pembaca yakni: pertama, untuk maju terus menuju kedewasaan rohani dan kedua, untuk tidak kembali kepada kehidupan di bawah hukuman dengan cara meninggalkan kepercayaan kepada Yesus Kristus. 28 4. Bahan Diskusi: a. Apakah tugas dan fungsi imam besar menurut perikop ini? b. Apakah perbedaan antara Yesus sebagai imam besar dengan imam besar lainnya. c. Apakah yang sudah dikerjakan oleh Yesus sebagai imam besar terhadap diri anda? Bagaimana anda meresponya/mensikapinya? 5. Persembahan. Pujian KJ. 287b / PKJ. 148 Doa persembahan. 6. Doa Syafaat. 7. Penutup. Pujian KJ. 342/ PKJ. 181 Doa penutup. *** 29 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Pertama April 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama Bacaan: Yesaya 50: 4-9a Proses Ber-PA 1. Pembukaan Pemandu PA menyampaikan salam dan mengajak peserta untuk saling berjabat tangan dengan mengucapkan “Tuhan Yesus mengasihimu”. Dan mengucapkan terima kasih atas penyambutan tuan rumah. Menyanyi dari KJ. 17 dan meminta satu peserta memimpin doa pembukaan 2. Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 50:4-9a. 3. Pengantar PA. Kitab Nabi Yesaya 40-55 dikenal dengan Deuteroyesaya, dialamatkan kepada orang-orang Israel yang ada di pembuangan Babel sejak sekitar tahun 598-582 SM. Mereka berasal dari golongan-golongan atas orang Israel di Yerusalem dan sekitarnya, terdiri atas: imam dan pegawai tinggi, kaum bangsawan, beberapa ahli dan tukang serta tuan-tuan tanah. Mereka boleh tinggal di Babel, mendirikan rumah, bertani dan berdagang, memelihara agama dan kebudayaan sendiri. Mereka diharuskan tunduk kepada Babel, dan pada saat-saat tertentu diwajibkan kerja rodi. Melalui kitab ini, nabi ingin membangkitkan kepercayaan orang-orang buangan yang merasa terpuruk tak berdaya karena hukuman Allah atas dosa mereka, agar meraka percaya kepada Allah dengan mengingat kembali kuasa dan kasih-Nya yang ajaib. Bagian ayat yang kita baca saat ini (Yesaya 50:4-9a), merupakan salah satu dari empat pasal dari kitab Yesaya yang sering disebut nyanyian hamba Tuhan (Ps. 41:1-4; 49:1-6; 50:4-9; 52:13-53:12). Dalam bacaan kita, nabi berbicara tentang “Hamba Tuhan” dengan segala ketaatannya. Bagaimana “Hamba TUHAN” itu setelah diutus untuk memberikan semangat, walaupuan rintangan dan hambatan berkenaan dengan tugasnya, tetapi “Hamab Tuhan” tidak akan mundur. “Hamba Tuhan” itu sendiri mengatakan bahwa bangsa itu tidak mau mendengarnya (Ayat 6), sehingga mereka memukulinya, dan oleh karena itu dia menjadi malu, tetapi dia percaya bahwa Allah akan menolongnya. 30 4. Bahan Diskusi: a. Menurut saudara siapa yang dimaksud “hamba Tuhan” dalam bacaan kita? b. Apakah ciri seorang hamba Tuhan dalam perikop bacaan kita? (lih. Ayat 4-6). Apakah gambaran hamba Tuhan ini merupakan nubuatan tentang Yesus yang menderita? (lih. Fil 2:6-8). c. Dalam Minggu Palma yaitu dua minggu menjelang peringatan Jumat Agung, apakah yang dapat kita teladani dari gambaran hamba Tuhan tersebut? 5. Persembahan. a. Menyanyikan KJ. 337 b. Doa Persembahan (dipimpin tuan rumah, jika PA nya di rumah angota jemaat) 6. Doa Syafaat. (sebelum berdoa, pemimpin menanyakan peserta jika ada hal-hal yang ingin didoakan) 7. Penutup. a. Menyanyikan KJ. 406 b. Doa Penutup (Dipimpin oleh peserta yang tertua) *** 31 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Kedua April 2011 Motto: Pemahaman Alkitab Adalah proses Belajar Berteologi Bersama Bacaan: Yohanes 20: 1–18 Proses ber-PA: A. Pembukan 1. Pemandu membuka PA dengan ucapan terimakasih kepada keluarga penatalayan (yang ditempati). Jika memungkinkan memberikan kesempatan kepada pihak keluarga yang ditempati untuk memberikan sambutan. 2. Pemandu PA mengajak peserta untuk menaikan pujian KJ: 194:1-3 3. Pemandu PA menunjuk salah satu peserta PA untuk Doa pembukaan. B. Pembacaan Alkitab: Pemandu PA meminta semua peserta membuka Alkitabnya masing-masing di dalam Yohanes 20: 1-18. Pemandu meminta agar kaum wanita membacakan ayat yang ganjil (ayat 1) dan kaum laki-laki membacakan ayat yang genap (ayat 2) dan seterusnya sampai pembacaan selesai. C. Pengantar PA: Dalam ayat 9: “Bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati”, menyatakan bahwa kebangkitan Yesus adalah salah satu kebenaran utama dalam Injil (band.I Kor.15:1-8). Mengapa kebangkitan Kristus itu penting bagi mereka yang percaya? Karena kebangkitan Kristus membuktikan bahwa Dia adalah Anak Allah yang menebus dosa manusia (Yoh.10:17-18; Roma 1:4). Kebangkitan-Nya membuktikan tentang kebenaran Alkitab. Kebangkitan-Nya membuktikan tentang penghakiman bagi orang Fasik (Kis .17:30-31). Kebangkitan-Nya juga mendasari akan karunia Roh Kudus yang dijanjikanNya untuk memberikan hidup yang kekal (Yoh.3:16). Kebangkitan Kristus memastikan bagi orang percaya kelak di sorga (I Pet.1:3-4) dan pengangkatan ketika Tuhan datang (Lihat Yoh.14:3). Kebangkitan Kristus memungkinkan tersedianya kehadiran Kristus serta kuasaNya dalam kehidupan sehari-hari bagi orang percaya. (Gal.2:20; Ef.1:18-20). 32 Bacaan kita juga menceritakan Yesus menampakan diri kepada Maria. Orang yang pertama di jumpai oleh Yesus setelah kebangkitan-Nya. Maria bukan seorang tokoh yang terkenal dalam narasi (cerita) Injil. Namun Yesus menampakan diri kepada Maria dahulu sebelum kepada pemimpin-pemimpin yang lebih terkenal diantara murid-Nya. Namun demikian Yesus menyatakan diri-Nya dan kasih-Nya kepada mereka “yang paling hina”. Mungkin disini Yesus ingin menunjukkan kepada umat-Nya bahwa Ia memperhatikan mereka yang paling hina dari pandangan manusia tetapi dia sangat berharga di Pandangan Allah, yaitu mereka yang seperti Maria dalam kesusahannya ternyata ia tetap memelihara kasih dan setianya kepada TUHAN. Kebangkitan Kristus kiranya juga membangkitkan hidup kita untuk terus semangat dalam mengenal dan percaya kepada Tuhan. Tuhan akan selalu menyertai dan memberikan kelepasan bagi kita, kelegaan dan merasakan pemeliharaan-Nya. D. Bahan Diskusi: 1. Mengapa murid-murid mengira bahwa mayat Tuhan Yesus telah diambil orang? 2. Apakah makna kebangkitan Yesus Kristus yang anda dapatkan dalam perikop ini bagi kehidupan bapak/ibu/saudara? 3. Apakah kebangkitan Kristus juga berdampak bagi kehidupan anda? Berikan contohnya. E. Persembahan: Pemandu PA Mengajak peserta untuk memberikan persembahan dengan menyanyikan KJ.193:1. F. Doa Syafaat: Pemandu PA membagi pokok-pokok doa untuk bersyafaat (bisa dua atau tiga orang peserta) G. Penutup. 1. Pemandu PA mengajak peserta untuk menutup PA dengan menaikan Pujian KJ. 204:1-3 2. Pemandu PA menutup dalam Doa. 33 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Ketiga April 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama Bacaan: Mazmur 133 Proses Ber-PA 1. Pembukaan a. Pemandu PA mengucapkan terimakasih atas penyambutan keluarga dan atas kehadiran peserta PA hari ini. b. Pemandu PA mengajak peserta menyanyikan KJ. 318: 1-2 c. Pemandu PA meminta tuan-rumah untuk memimpin doa pembukaan. 2. Pembacaan Alkitab. Mazmur: 133. 3. Pengantar Bacaan Alkitab. Di dunia dimana konflik membuat berita lebih mudah daripada perdamaian dan harmoni, dan dimana pemerintah dapat mendorong ketakutan dikalangan pemilih untuk kepentingan diri mereka, Mazmur 133 cukup menyuarakan suatu catatan yang berbeda. Seperti yang kita buktikan gambaran Mazmur ini lebih lanjut kita menemukan bahwa apa yang menyerang bahkan mungkin disebut dalam konteks kita sebagai suatu catatan-kontra budaya. Mazmur pendek ini adalah salah satu yang disebut sebagai “Kidung Kenaikan”. Mereka terdiri dari Mazmur 120-134 dan masing-masing memiliki alamat surat “sebuah lagu pendakian”. Ada banyak spekulasi tentang koleksi ini. Ada perbedaan panjang dan gaya sastranya, bisa ditanggalkan untuk waktu yang berbeda, dan memiliki keprihatinan yang berbeda, menimbulkan pertanyaan tentang mengapa mereka memiliki alamat surat yang sama. Mereka umumnya singkat dan tema umumnya “Sion”, adalah tentang semua yang tampaknya untuk mengikat mereka menjadi satu. Beberapa telah menyarankan bahwa alamat surat tersebut menunjukkan beberapa perangkat tulisan yang digunakan untuk mengorganisir tetapi hal ini tetap tidak meyakinkan bagi sebagian besar. Dalam tulisan Yahudi Mishnah, para rabi menghubungkan 15 lagu ini dengan 15 langkah dari halaman 34 perempuan yang dikelilingi dinding dengan halaman Israel di Bait Allah di Yerusalem. Ini menunjukkan bahwa salah satu lagu-lagu ini dinyanyikan pada setiap langkah seperti orang yang menaiki/naik ke atas tangga. Pandangan yang paling popular saat ini dikalangan para ahli adalah bahwa kata yang diterjemahkan “pendakian” mengacu pada penggunaan kata “naik”, terutama untuk peziarah (bandingkan Maz. 24:3; Yes. 2:3). Yaitu, mazmur ini adalah lagu-lagu untuk para peziarah dalam ibadah, baik dalam perjalanan ke Yerusalem atau kembali dari sana. Mazmur 133 adalah koleksi kedua yang terakhir. 4. Pemandu PA mengajak peserta mendiskusikan: a. Apakah pengertian hidup rukun? b. Gambaran apakah yang dipakai oleh pemazmur untuk menjelaskan dampak hidup rukun? Apakah arti/makna dari gambaran tersebut? c. Apakah manfaat yang akan diperoleh dari hidup rukun? d. Bagaimanakah cara mewujudkan hidup rukun? (Misal: rukun dalam keluarga, rukun dalam bermasyarakat, rukun antar ethnis, rukun antar agama dan rukun dengan alam (ekologi, dll.) 5. Penutup: a. Pemandu PA mengajak peserta untuk menyanyikan KJ.249, dan menghimpun persembahan. b. Pemandu PA mengajak peserta untuk doa syafaat, persembahan dan penutup. *** 35 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Keempat April 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama Bacaan: 1 Yoh 3: 1-7 Proses Ber-PA: 1. Pembukaan. a. Pemimpin PA Mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga jemaat dan mengucapkan terima kasih atas sambutan tuan rumah. b. Pemimpin PA mengajak peserta PA menyanyikan PKJ. No 13: 1-3 c. Pemimpin PA meminta salah satu peserta untuk memimpin doa pembukaan 2. Pembacaan Firman Tuhan. 1 Yoh. 3: 1-7 3. Pengantar Bacaan. Latar belakang bacaan. Pada umumnya tulisan Rasul Yohanes dimaksudkan untuk memberikan perlawanan terhadap pengajaran sesat yang sedang berkembang pada zamannya. Salah satu ajaran yang sangat kuat pengaruhnya adalah penolakan terhadap ke-Allahan dari Yesus, Yesus adalah pribadi biasa yang tidak memiliki sifat ke-Ilahian. Rasul Yohanes menekankan konsep keluarga Allah yang dialami oleh setiap orang yang percaya kepada-Nya, ia menggambarkan bahwa orang yang tidak mengenal Allah disebut sebagai pihak dari dunia sebab dunia tidak mengenal Kristus Yesus, sedangkan orang yang telah menerima Kristus Yesus disebut sebagai Anak Allah. Keberadaan orang yang telah percaya kepada Yesus Kristus ini menyebabkan dirinya menjadi orang yang berbeda dengan orang lain, dengan predikat/kedudukan/posisi baru sebagai anak Allah. Sebutan anak Allah yang melekat pada diri orang percaya adalah sebagai anugrah dari kasih karunia Allah sendiri. Keyakinan akan pengharapan yang terjadi dalam diri Tuhan Yesus Kristus kelak atau dimasa yang akan datang, yang juga diyakini akan terjadi pula pada para pengikut-Nya membuat orang yang percaya kepada Yesus perlu hidup setara dengan Kristus dengan jalan hidup dalam kebenaran dan kesucian hidup. Prinsip dasar bahwa Allah menentang dosa menjadi titik balik dari orang yang disebut sebagai anak Allah untuk berprilaku sesuai dengan kehendak Tuhan. 36 4. Bahan untuk diskusi a. Apakah yang dimaksud dengan anak-anak Allah menurut perikop ini? b. Apakah perbedaan anak-anak Allah dengan anak-anak iblis? c. Apakah setiap orang Kristen pasti disebut sebagai anak Allah, apa alasanya? d. Ajaran ‘sesat’ atau pengajaran yang berbeda seperti apa yang ada disekitar kita yang kadangkala meresahkan kehidupan sebagai warga GKSBS? 5. Persembahan a. Pujian pengantar persembahan PKJ.No. 216: 1,3,4,5 b. Doa Persembahan dan Doa Syafaat 6. Penutup. a. Pujian Penutup PKJ. No. 299 2X b. Doa Penutup, dapat di pimpin oleh tuan/nyoya rumah. *** 37 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Kelima April 2012 Motto: Pemahaman Akitab adalah proses belajar berteologi bersama. Bacaan: Mazmur 23: 1 – 6 Proses Ber-PA 1. Pembukaan a. Pemandu membuka PA dengan mengucapkan terimakasih kepada keluarga yang ditempati dan mempersilahkan keluarga yang ditempati dan memberi kesempatan untuk memberi sambutan. b. Pujian pembukaan KJ. 10 : 1 – 2 c. Doa pembukaan. 2. Pemahaman Alkitab a. Pembacaan Alkitab: Mazmur 23 : 1 – 6 b. Pengantar Bacaan Alkitab Mazmur 23 menggambarkan secara jelas bagaimana Allah sebagai seorang gembala mengasihi umat-Nya/domba-dombanya yang juga menyatakan bagaimana kedekatan antara seorang gembala dengan domba-dombanya dan itu dilakukan oleh Allah dengan memperhatikan setiap anak-Nya dengan cara mengasihi, memelihara, melindungi, membimbing dan dekat dengan anak itu sebagaimana dilakukan oleh seorang gembala yang baik dengan domba-dombanya sendiri. Bahwa gembala yang baik itu juga memperhatikan dombanya pada saat mengalami kesulitan sehingga tidak mengalami kekurangan (ay1). Kehadiran dan kedekatan seorang gembala membuat kita dapat membaringkan diri dengan tenang bebas dari segala ketakutan dan kehadiran Kristus sebagai gembala dalam hidup memberi tempat yang aman seperti membawa kita ke padang yang berumput hijau dan membimbing kita ke air yang tenang (ay.2). Ketika kita berada dalam keputusasaan Gembala yang baik membimbing kita pada jalan yang benar sesuai dengan jalan kekudusanNya (ayat 3). Pada saat bahaya dan kesulitan dan bahkan kematian kita tidak takut bahaya karena Tuhan beserta kita dalam setiap situasi kehidupan gada (tongkat pendek) melambangkan kekuatan, kuasa 38 dan wibawa Allah, tongkat dipakai untuk mendekatkan domba-domba dengan gembalanya, menuntunnya pada jalan yang benar atau menyelamatkannya pada kesulitan (ay 4). Allah digambarkan sebagai orang yang memperhatikan semua kebutuhan kita di tengah-tengah berbagai kekuatan jahat yang berusaha merusak kehidupan dan jiwa kita. Setiap hari kita diperhadapkan dengan berbagai lawan namun Allah selalu melindungi kita sehingga kita terlindung dan merasa tentram sehingga dapat menikmati hidangan dengan iman dan ucapan syukur bahkan Allah juga memberikan berkat khusus melalui urapan Roh Kudus-Nya atas tubuh, pikiran dan roh kita (ay 5). Gembala juga memberikan kepada kita pertolongan, kemurahan dan dukungan sehingga kita pun mempercayai gembala yang baik akan bekerja melalui segala sesuatu untuk kebaikan kita dengan harapan kita dapat mengalamii kebaikan dan kasih-Nya, sehingga suatu saat kita akan bersama Tuhan selama-lamanya (ay 6). Dalam kehidupan bersama selaku orang–orang yang telah dipersekutukan oleh Kristus dan didalam Kristus kita dipanggil untuk memperhatikan sesama. Kita dipanggil untuk peka terhadap kehidupan orang lain yang ada di sekitar kita, lebih–lebih yang membutuhkan perhatian dan dukungan. Sebagaimana Allah yang menjadi gembala yang baik untuk dombadombanya, begitu juga kita diharapkan untuk saling peduli dalam kehidupan bergereja/berjemaat. 3. Bahan Diskusi: a. Bagaimanakah bapak/ibu/saudara bisa merasakan bahwa Allah itu gembala yang baik? b. Menurut saudara dimanakah Allah, ketika saudara menghadapi penderitaan/kesulitan/kesengsaraan? c. Bila Allah adalah gembala yang baik, bagaimanakah seharusnya sikap kita sebagai domba? 4. Rencana Aksi. Peserta PA diajak untuk bersikap saling berbagi dan merawat sebagaimana Allah sendiri telah memedulikan hidup orang percaya dengan saling memperhatikan satu-sama lain. 5. Persembahan diiringi dengan nyanyian KJ. 450 : 1 6. Doa syafaat. 39 7. Penutup dengan nyanyian KJ 407 : 1PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Pertama Mei 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses belajar Berteologi Bersama Bacaan: Kisah Para Rasul 8: 26 – 40 Proses Ber-PA. 1. Pembukaan Pemandu membuka PA dengan memberi salam dan meminta peserta untuk kembali memberi salam kepada setiap peserta yang lain disekitarnya. Mengucapkan terima kasih kepada tuan/myonya rumah yang sudah mempersiapkan segala fasilitas untuk ber-PA. 2. Menyanyikan Pujian PKJ. 185 Tuhan Mengutus Kita. 3. Doa Pembukaan. 4. Pembacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 8:26-40 dilakukan secara bergantian dengan cara satu ayat setiap peserta yang membawa Alkitab. 5. Pengantar PA. Sida-sida adalah seorang pejabat tinggi (dunastes), kepala perbendaharaan Sri Kandake Ratu Negeri Etiopia yang terletak jauh di Benua Afrika yang sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk beribadah. Lazimnya pada zaman itu seorang sida-sida akan menjadi penjaga tempat gundik-gundik untuk menduduki kedudukan yang berpengaruh. Dalam tata cara tradisi Yahudi biasanya seorang sida-sida tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan keagamaan dikarenakan kebangsaanya, ia bukan orang Yahudi atau umat pilihan Allah dan karena ia sebagai laki-laki dikebiri. Sebagai sida-sida sebenarnya ia tidak diperkenan mengikuti tatacara tradisi Yahudi, namun ternyata ia adalah pengikut agama Yahudi dan tidak malu menunjukkan dirinya sebagai penganut agama itu. Namun dalam perikop bacaan kita, yang tidak dapat diabaikan adalah Filipus, ia mendapat pimpinan Tuhan (ay 26). Filipus disuruh meninggalkan orang40 orang Samaria yang sudah bertobat karena penginjilan yang ia lakukan (8:425), lalu pergi ke padang pasir atau jalan yang sunyi, dimana pasti tidak banyak manusianya. Ini menunjukkan bahwa pimpinan Tuhan sering tidak cocok dengan logika atau pemikiran kita (Yes 55:8-9). Tetapi Filipus taat (ay 26). Ketaatan Filipus dalam ay 26 menyebabkan Tuhan memberikan pimpinan lagi. Kerelaan dan ketaatan Filipus menjadikan sida-sida dari Etiopia bertobat dan meminta untuk dibaptis. Setelah pembaptisan sida-sida, ia kembali melanjutkan perjalanan dengan sukacita dan Filipus dilarikan oleh Roh Kudus (ay 39) dan terus memberitakan Injil mulai dari Asdod sampai Kaisarea (ay.40). Orang yang mau percaya kepada Kristus memang akan mendapatkan sukacita (bdk. Kis. 16:34; Gal. 5:22). Dan selanjutnya, makin seseorang taat, makin ia akan dipenuhi sukacita dari Tuhan. Tetapi sebaliknya, orang yang tidak mau percaya kepada Kristus, dan terus berbuat dosa, tidak akan pernah mendapat sukacita maupun damai. Karena itu jangan terus ada di luar Kristus. Datanglah dan percayalah kepada Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan dan sama seperti sida-sida itu kita akan bersukacita. c. Bahan Diskusi. a. Perhatikan ayat 27-31. Teladan baik apa yang ditunjukkan oleh Sida-Sida sebagai penganut agama Yahudi? b. Apakah yang mendorong Filipus memberitakan Injil kepada Sida-sida? Adakah dorongan yang sama juga kita miliki. Mengapa? c. Apakah hasil dari baptisan sida-sida? d. Hal-hal baik apakah yang bisa kita teladani dari Sida-Sida dan Filipus dalam perikop ini? d. Persembahan. Diiringi Nyanyian PKJ. 265 Bukan Karna Upahmu e. Doa Syafaat. f. Penutup. Nyanyian Penutup KJ. 426:1+4 Kita Harus Membawa Berita. Doa Penutup. 41 *** PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Kedua Mei 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah proses belajar berteologi bersama Bacaan: Mazmur 98 Proses ber-PA: 1. Pembukaan. a. Menyampaikan ucapan terima kasih pada tuan rumah yang telah menyediakan semua fasilitas bagi PA hari ini. b. Pujian KJ. 57/ PKJ. 18 c. Doa pembukaan. 2. Pembacaan Alkitab: Mazmur 98. 3. Pengantar PA. Kitab Mazmur, sebagai doa dan pujian yang diilhamkan Roh, ditulis, secara umum, untuk mengungkapkan perasaan mendalam hati sanubari manusia dalam hubungan dengan Allah. Banyak yang ditulis sebagai doa kepada Allah, mengungkapkan kepercayaan, kasih, penyembahan, ucapan syukur, pujian, dan kerinduan akan persekutuan erat; kekecewaan, kesesakan mendalam, ketakutan, kekhawatiran, penghinaan dan seruan untuk pembebasan, kesembuhan, atau pembenaran. Yang lain ditulis sebagai nyanyian yang mengungkapkan pujian, ucapan syukur, dan pemujaan kepada Allah dan hal-hal besar yang telah dilakukan-Nya. Juga beberapa Mazmur berisi bagian-bagian penting berhubungan dengan Mesias. Selaku suatu kumpulan dari 150 mazmur, kitab ini meliput bermacam-macam pokok, termasuk penyataan tentang Allah, ciptaan, umat manusia, keselamatan, dosa dan kejahatan, keadilan dan kebenaran, penyembahan dan pujian, doa dan hukuman. Allah dipandang dengan beraneka ragam cara: sebuah benteng perlindungan, batu karang, perisai, gembala, tentara, pencipta, penguasa, hakim penebus, pemelihara, penyembuh, dan penuntut balas; Ia mengungkapkan kasih, kemarahan, dan belas kasihan, dan Ia ada di mana-mana, mengetahui segala sesuatu dan mahakuasa. Umat Allah juga dilukiskan dengan aneka cara: biji mata, domba, orang kudus, orang jujur dan benar yang diangkat-Nya dari sumur berlumpur, menempatkan kakinya pada batu karang, dan menaruh nyanyian baru di dalam mulut mereka. Allah 42 mengarahkan langkah-langkah mereka, memuaskan kerinduan rohani mereka, mengampuni semua dosa mereka, menyembuhkan segala penyakit mereka dan menyediakan tempat tinggal kekal bagi mereka. 4. BAHAN DISKUSI. a. Apa yang Saudara pahami tentang karya Tuhan Allah dalam perikop ini? b. Nobuatan apakah yang ingin disampaikan pemazmur melalui perikop ini? Bagaimanakah nobuatan tersebut digenapi? c. Siapakah yang dihimbau Pemzmur untuk bersukacita? Bagaimanakah hal itu dilakukan? d. Dalam kehidupan saudara, peran apa yang harusnya dilakukan dalam menanggapi karya Allah yang ajaib atas hidup kita? 5. PERSEMBAHAN. a. Pujian KJ. 289/ PKJ. 146 b. Doa persembahan. 6. DOA SYAFAAT. 7. PENUTUP. a. Pujian KJ. 343 / PKJ. 180 b. Doa penutup. *** 43 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Ketiga Mei 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama Bacaan : Yohanes 17:6-19 Proses Ber-PA. 1. Pembukaan a. Pemandu PA membuka dengan memberi salam kepada peserta dan mengucapkan terimakasih kepada keluarga yang telah menyiapkan segala keperluan untun kegiatan PA bersama ini. b. Menyanyi dari KJ. 387 dan meminta satu peserta memimpin doa pembukaan. 2. Pembacaan Alkitab dari Yohanes 17: 6–19 3. Pembacaan Pengantar PA Injil Yohanes adalah yang paling berbeda dan mungkin yang paling berharga di antara kitab Injil yang lain. Meskipun memuat tentang wawasan peristiwa yang sama dengan yang termuat dalam kitab-kitab Injil lainnya, ia sangat berbeda dalam struktur maupun gayanya. Ia tidak memuat kisah perumpamaan dan hanya tujuh mukjizat, lima diantaranya tidak termuat dalam kitab-kitab Injil lainnya. Pengajaran Yesus yang dikutip didalamnya lebih banyak menyangkut pribadi-Nya daripada ajaran etika. Percakapan pribadi jauh lebih banyak, dan hubungan pribadi Yesus lebih ditekankan daripada hubungan umum-Nya dengan masyarakat. Dalam bacaan saat ini, menceritakan kedekatan hubungan antara Tuhan Yesus dengan para murid, kedekatan tersebut tercermin dari doa-Nya beberapa hari menjelang kematian-Nya. Doa Tuhan Yesus ini merupakan suatu penilaian tentang para murid-Nya dan sekaligus suatu perpisahan. Dalam doa ini tampak berbagai perasaan Yesus tentang para murid-Nya. Doa Yesus terhadap para murid merupakan bentuk kecintaan dan kedekatan Yesus dengan murid-murid-Nya. Orang Kristen merupakan murid-murid Tuhan Yesus, kita meyakini bahwa Yesus yang telah di sorga juga akan selalau memberikan kasihnya kepada kita. Jika dulu Yesus sangat bangga dengan para murid-Nya, kita sebagai murid-murid-Nya pada zaman sekarang ini, apakah 44 kita senantiasa membuat bangga Tuhan Yesus, yaitu dengan segala tingkahlaku kita membuat nama Tuhan Yesus dipermuliakan, bukan dipermalukan. Dan apakah kita telah melaksanakan tugas yang diberikan pada kita sebagai garam dan terang dunia. 4. BAHAN DISKUSI a. Apa sajakah isi doa Tuhan Yesus pada perikop ini? b. Sifat-sifat apa saja yang kita miliki yang membuat nama Tuhan Yesus dipermalukan di dunia? c. Dan sifat-sifat apa saja yang kita miliki yang membuat nama Tuhan Yesus dipermuliakan? 5. PERSEMBAHAN a. Menyanyikan KJ. 363 b. Doa Persembahan (dipimpin tuan rumah, jika PA nya di rumah angota jemaat) 6. DOA SYAFAAT (sebelum berdoa, pemimpin menanyakan peserta jika ada hal-hal yang ingin didoakan) 7. PENUTUP a. Menyanyikan KJ. 425 b. Doa Penutup (dipimpin oleh seorang pemuda/i) *** 45 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Keempat Mei 2011 Motto: Pemahaman Alkitab Adalah proses Belajar Berteologi Bersama Bacaan: Mazmur 104: 1-35 Proses ber-PA: 1. Pembukan a. Pemandu membuka PA dengan ucapan terimakasih kepada keluarga penatalayan (yang ditempati). Jika memungkinkan memberikan kesempatan kepada pihak keluarga yang ditempati untuk memberikan sambutan. b. Pemandu PA mengajak peserta PA untuk menaikan pujian Pembukaan dalam PKJ. 2 c. Pemandu PA mengajak peserta PA untuk menaikan Doa pembukaan yang di pimpin oleh tuan rumah. 2. Pembacaan Alkitab: Pemandu PA mengajak peserta untuk membaca Alkitab dalam, Maz.104: 1–35 secara bergantian satu orang satu ayat sampai pembacaan Alkitab selesai. 3. Pengantar PA: Mazmur ini adalah nyanyian mengenai Allah yang menciptakan segala sesuatu dan Allah pemelihara atas hasil pekerjaan-Nya. Mazmur ini juga menguraikan mengenai keagungan dunia. Dimana pemazmur menekankan tentang keterlibatan Allah dengan segala hal yang telah diciptakan-Nya, karena Allah tinggal di dunia serta menopang kehidupan segala alam ciptaanNya. Apa yang terus dilakukan oleh Allah di alam semesta ini menceritakan dan mencerminkan kemuliaan-Nya. Sehingga segala ciptaan itu harus tunduk kepada Sang Pencipta dan Sang Pemelihara. Karena Allah itu yang menyediakan segala sesuatu kebutuhan bagi ciptaanNya. Pemazmur merenungkan bahwa dunia yang hebat dan aneka warna ini sepenuhnya bergantung kepada Sang Pencipta. Karena Allah mengajarkan tentang banyak hal kepada umat-Nya. Perbuatan-perbuatan Allah yang di rasakan di kecap oleh ciptaan-Nya dan umatnya melihat betapa kaya kebijaksanaan-Nya. Dengan demikian Allah sangat puas dengan perbuatanperbuatan-Nya dipandang semua karyanya adalah amat sangat baik (Kej.1:31). 46 Pemazmur mengungkapkan dalam syairnya kepada Sang Pencipta dan pemeliharaannya dimana Allah begitu menjaga keharmonisan seluruh ciptaanNya sendiri. Pemazmur menaikan pujian dan doa kepada Allah, beribadah kepada Allah yang sanggup untuk menjaga seluruh keselarasan ciptaan-Nya. Hal diatas tentu kita sebagai orang percaya yakin bahwa Allah adalah Sang Pencipta dan kita adalah ciptaan. Allah yang kita kenal adalah Allah yang sanggup menolong dan memelihara ciptaanNya. Allah yang terus berkarya dalam kehidupan seluruh dunia dan ciptaan-Nya. Melalui pembacaan ini, kita akan mengecap dan merasakan betapa baiknya Tuhan dalam kehidupan kita . Oleh karena itu naikanlah pujian syukur kepadaNya sebagai persembahan yang harum kepada Allah. 4. Bahan Diskusi: a. Menurut bapak/ibu/saudara, siapakah Allah dalam kehidupan orang percaya? b. Apa saja yang telah di perbuat Allah dalam kehidupan saudara bersama dengan seluruh cipataan sesuai dengan bacaan? c. Bagaimanakah cara kita memberikan pujian dan syukur atas segala kasih dan pemeliharaan Allah dalam kehidupan kita? 5. Persembahan: Pemandu PA mengajak peserta PA untuk membawa korban syukur dengan memberikan persembahan kepada Tuhan, sambil menyanyikan pujian dalam PKJ.55:1-5. 6. Doa Syafaat: Pemandu PA meminta kepada 2 orang peserta untuk memimpin doa syafaat. 7. Penutup. a. Pemandu PA mengajak peserta PA untuk menutup acara manakikan pujian PKJ.138:1-3 b. Doa Penutup. *** 47 PA dengan PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Pertama Juni 2012 Motto Pemahaman Alkitab adalah Proses Belajar Berteologi Bersama Bacaan: Roma 8: 12 – 17 Proses Ber-PA 1. Pembukaan a. Pemandu PA mengucapkan selamat datang kepada seluruh warga jemaat dan mengucapkan terima kasih atas sambutan tuan rumah. b. Pemandu PA mengajak peserta PA menyanyikan KJ. No. 18: 1-4 c. Pemandu PA meminta salah satu peserta untuk memimpin doa pembukaan. 2. Pembacaan Firman Tuhan dari Roma 8: 12–17. Pemandu PA meminta peserta membaca Alkitab bergantian ayat demi ayat. 3. Pembacaan Pengantar PA Latar belakang bacaan Jemaat di Roma pada umumnya adalah orang-orang yang giat melakukan Hukum Taurat yang pada prakteknya hanya lahiriahnya saja. Disisi lain memang masih ada jemaat di Roma yang cara hidupnya masih melakukan dosa, dan tinggal dalam dosa itu sendiri, toh mereka sebenarnya sudah menerima Yesus Kristus sebagai juru selamat. Terbentuknya Jemaat di Roma merupakan hasil usaha dari orang-orang percaya dari Roma itu sendiri, sebagai seorang pendatang Rasul Paulus menganggap jemaat yang ada di Roma sebagai saudaranya sendiri dalam Kristus, ungkapan itu ia nyatakan dengan menyamakan dirinya dengan jemaat yang ia jumpai sehingga ia memakai kata “kita”. Sebagai saudara Rasul Paulus ingin memberi nasehat dan memberitahu tentang kebenaran yang seharusnya mereka pahami dengan baik sebagai orang percaya. Rasul Paulus ingin menjelaskan perihal keadaan mereka sesudah mengenal Kristus dan sebelum mengenal Kristus. Rasul Paulus mengajarkan kehidupan yang baru kepada jemaat yang ada di Roma, ia gambarkan bahwa orang yang sudah percaya kepada Kristus adalah orang-orang yang berhutang. Hutang yang ia maksud bukan hutang kepada daging karena daging menuju kepada kematian, tetapi hutang kepada Allah. Maka yang harus dilakukan oleh jemaat di Roma adalah Hidup dalam pimpinan Roh Allah, pimpinan Roh Allah ini membawa jemaat pada keadaan mereka bukan lagi hamba daging, 48 melainkan Anak Allah yang barang tentu harus membunuh segala keinginan daging yang berlawanan dengan keinginan Allah. Rasul Paulus menyadari bahwa hidup dalam pimpinan Roh akan bertentangan sekali dengan keinginan manusia secara bebas, tetapi itulah kasih karunia yang harus jemaat terima, dan buah dari usaha itu adalah mendapat kemulyaan Kristus. 4. Bahan untuk diskusi a. Apakah yang dimaksud dengan hidup didalam Roh dan hidup dalam daging? b. Bagaimana kita dapat “mematikan” keinginan-keinginan” daging yang tidak sesuai dengan pimpinan Roh Allah? Berikan contohnya? c. Apakah yang akan diterima oleh setiap orang yang hidup dalam roh? d. Apakah yang bisa kita lakukan untuk mempraktekkan hidup dalam roh? 5. Persembahan a. Pujian pengantar persembahan KJ. No. 424: 1-4 b. Doa Persembahan dan Doa Syafaat. 6. Penutup a. Pujian Penutup KJ. No. 362:1 b. Doa Penutup, dapat di pimpin oleh tuan/nyoya rumah, atau perserta PA yang lain. *** 49 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Kedua Juni 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses belajar Berteologi Bersama Bacaan: Kejadian 3 : 8 – 15 Proses Ber-PA 1. 2. 3. 4. 5. Pembukaan Pemandu PA membuka acara dengan memberi salam dan mengucapkan terima kasih atas kesediaan tuan rumah menyediakan fasilitas dan peserta yang setia hadir. Pujian KJ. 222b:1,2,7 Agungkan Kuasa NamaNya Doa Pembukaan Pembacaan Alkitab: Kejadian 3 : 8 – 15 Pengantar PA Dalam perikop bacaan kita diceritakan dialog antara Allah dan umatNya yang baru saja jatuh ke dalam dosa. Allah kemudian menghadapkan hambaNya yang tidak setia di depan “pengadilanNya”. Dari dialog tersebut kita melihat bagaimana kecenderungan manusia yang hidup di dalam dosa. Pertama, Manusia bersembunyi. Ketika Allah menghampiri manusia Adam dan Hawa, mereka bersembunyi, seolah-olah mereka dapat berlindung dari kesalahan mereka. Ketakutan mereka adalah sudah menjadi hukuman atas tindaakannya sendiri. Kedua, Manusia berdalih. Ketika Allah bertanya kepada mereka mengapa bersembunyi, mereka mencari pembenaran. Perasaan ketelanjangan yang sebenarnya tidak pernah dimiliki sebelum jatuh kedalam dosa menjadi alasan dan dijadikan tameng untuk pembenaran diri. Ketiga, Manusia saling menyalahkan. Ketidaktaatan manusia terhadap perintah Allah membuat manusia semakin jahat. Ketidaktaatan adalah akar 50 dari segala kejahatan. Adam menghindari pengakuan bersalah dengan cara menghujat yaitu: menyalahkan Allah atas perempuan yang diberikan kepadanya (12), Hawa pun demikian, menyalahkan ular yang ada di taman yang telah menyebabkan ia tergoda dan jatuh dalam dosa. Terjadi perbuatan “saur manuk” saling menyalahkan dan meyerang untuk membebaskan diri dari kesalahan. Dalam kehidupan sekarang ini juga tidak jarang kita jumpai peristiwa seperti peristiwa dalam bacaan kita. Semakin banyak manusia yang tidak mau terbuka dan bersembunyi dibalik kehidupan yang kelihatan baik, namun sebenarnya perilakunya sangat jahat. Ketidak jujuran semakin membudaya atau seolah-olah tidak jujur itu wajar karena dilakukan banyak orang. Dan ketika ada tanda-tanda akan terbongkar kesalahan yang diperbuat maka sudah menyediakan tameng untuk membentengi diri yaitu dengan mencari “kambing hitam” yang dapat disalahkan. Kehidupan seperti ini bukan hanya kita lihat didalam kehidupan bermasyarakat saja. Namun juga bisa terjadi ditengah keluarga: antara suamiisteri, orang tua dengan anak, mertua-menantu, atau antar saudara. Pun juga dapat terjadi dalam persekutuan orang beriman baik dilevel Jemaat, Klasis maupun Sinode. Akar persoalannya adalah ketidaktaatan kepada Allah. Kita dapat terjebak menjadi tidak taat kepada Allah karena merasa apa yang kita yakini sudah “paling benar” dengan dalil-dalil yang begitu dapat “diapresiasi” dengan sangat rasional atau masuk akal. Akibatnya sering tidak disadari kita mengalami seperti Adam dan Hawa. Namun demikian, kita mengucap syukur bahwa ditengah kemungkinan kita tidak taat, Allah memberikan kesempatan kita untuk menyadari perbuatanperbuatan kita. Allah didalam Yesus Kristus telah menyatakan kasihNya menggenapi nubuatanNya (ay.15). Ia melalui Yesus Kristus telah mengalahkan kuasa Iblis dan memberi Roh KudusNya memimpin manusia menjalani hidup dalam ketaatan dan kebenaran. 6. Bahan Diskusi a. Bagaimanakah akibat/dampak ketidaktaatan Adam dan Hawa terhadap dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan? 51 b. Siapakah yang berinisiatif memulihkan kembali hubungan manusia dengan Allah? Bagaimana caranya? c. Apakah bapak/ibu/saudara pernah mengalami peristiwa tidak taat kepada Allah? Bagaimana dampak kehidupan, baik keluarga, gereja maupun masyarakat bila ketidaktaatan terjadi? d. Bagaimanakah sikap saudara ketika sadar telah tidak taat kepada Allah? 7. Persembahan. Diiringi Nyanyian PKJ. 264: Apalah Arti Ibadahmu 8. Doa Syafaat. Berdoa untuk persembahan. Berdoa untuk setiap pribadi agar semakin hidup taat kepada Tuhan. Berdoa untuk persekutuaan baik keluarga, jemaat dan masyarakat agar semakin baik. 9. Penutup. a. Nyanyian Penutup KJ. 341:1-3 : KuasaMu dan NamaMulah b. Doa Penutup. *** 52 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Ketiga Juni 2011 Motto Pemahaman Alkitab Adalah proses Belajar Berteologi Bersama Bacaan: 2 Korinrus 5 : 6 - 17 Proses ber-PA: 1. Pembukan a. Pemandu membuka PA dengan ucapan terimakasih kepada keluarga penatalayan (yang di tempati). Jika memungkinkan memberikan kesempatan kepada pihak keluarga yang ditempati untuk memberikan sambutan. b. Pemandu PA mengajak peserta PA untuk menaikan pujian pembukaan dalam Pujian PKJ. 123:1-3 c. Pemandu PA mengajak peserta untuk manaikan doa pembukaan yang dipimpin oleh salah satu peserta PA (pemandu menunjuk nama orangnya). 2. Pembacaan Alkitab: Pemandu PA mengajak peserta untuk membuka Alkitab di II Korintus 5: 6-17, dan membagi bacaan di atas dengan bergantian membacanya. Kaum laki-laki ayat genap (6) dan kaum perempuan ayat ganjil (7) dan seterusnya lalu ayat 17 di baca bersama-sama. 3. Pengantar PA. Kehidupan yang menetap pada Tuhan adalah sebuah harapan yang disampaikan Paulus dalam bacaan kita (ay.8), hal ini mengajarkan dan menjelaskan bahwa tidak ada selang waktu antara kematian dan kehidupan yang akan datang. Kematian orang percaya akan membawanya kehadapan Kristus (I Kor.13:12). Sehingga kematian bagi orang percaya dipandang dan diyakini sebuah keuntungan (Fil.1:21). Hal ini tidak berarti bahwa Kristus tidak hadir bersama dengan orang percaya sekarang, sebab pekerjaan Roh Kudus untuk menyampaikan kehadiran Kristus kepada orang percaya. Dengan demikian menunjukkan kepada orang percaya sekarang bersama dengan Tuhan oleh karena Iman dan bukan oleh penglihatan. (Band. Ibrani 11:1). 53 Alkitab mengajarkan pada suatu hari kelak orang percaya harus memberikan pertanggungjawaban dihadapan “takhta pengadilan Kristus” (ayat 8). Setiap orang Kristen harus menghadapi pengadilan itu tanpa kecuali (Penghkotbah 12:14). Pengadilan ini terjadi ketika Kristus datang kembali untuk kedua kali (Yoh.14:3; I Tes.14-17). Hakimnya adalah Kristus (Yoh.5:22; II Tim.4:8). Dalam pengadilan tersebut manusia diuji semua pekerjaannya dan bagi orang percaya tetap meyakininya, suatu saat akan bersama dengan Kristus. Mengapa? Karena yang ada di dalam Kristus adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang (ay.17). Perbuatan jahat orang percaya yang telah diakui dalam pertobatan, akan diampuni dalam kaitannya dengan pengadilan kekal. (Roma 8: 1). 4. Bahan Diskusi: a. Menurut bapak/ibu/saudara apakah pengertian tentang pengadilan Kristus? b. Apakah yang perlu dipersiapkan bagi orang percaya menjelang pengadilan Kristus? c. Apa yang akan dialami oleh orang percaya didalam pengadilan Kristus? d. Bila pengadilan itu terjadi pada hari ini, sudah siapkah saudara menghadapinya? 5. Persembahan: a. Pemandu PA mengajak peserta untuk memberikan persembahan kepada Tuhan dengan menaikan pujian KJ. 278:1-3. b. Pemandu PA meminta kepada salah satu peserta untuk berdoa persembahan. 6. Doa Syafaat: Pemandu PA membagi pokok-pokok doa kepada peserta. 7. Penutup. a. Pemandu mengajak peserta menutup PA dengan menyanyikan pujian KJ. 266:1-3 atau PKJ 258:1-2. b. Doa Penutup. *** 54 PANDUAN PEMAHAMAN ALKITAB Minggu Keempat Juni 2012 Motto: Pemahaman Alkitab adalah Proses belajar Berteologi Bersama. Bacaan: Ayub 38 : 1 – 11 Proses Ber-PA. 1. Pembukaan Pemandu membuka PA dengan memberi salam dan mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah yang telah menyediakan fasilitas untuk bersekutu dan belajar firmanNya. 2. Pujian KJ/PKJ 3. Doa Pembukaan. 4. Pembacaan Alkitab: Ayub 38:1-11 5. Pengantar PA. Dalam Kitab Ayub, karakter Ayub digambarkan sebagai orang yang benar, bahkan orang yang paling benar hidupnya yang bisa ditemukan di seluruh bumi. Namun menurut Iblis, Ayub bersikap benar hanya karena untuk menerima berkat dari tangan Tuhan. Tuhan telah membentengi hidupnya dan memberkati dia di antara segala manusia. Iblis menuduh bahwa Ayub melayani Tuhan hanya karena berkat-berkat yang diberikan oleh Penciptanya. Maka dari itu Iblis kemudian menantang Tuhan untuk mengangkat semua perlindunganNya dari dalam hidup Ayub, untuk melihat apakah Ayub akan mulai mengutuki Tuhan. Seiring dengan berjalannya cerita, penderitaan Ayub bergerak cepat dari buruk, menjadi lebih buruk. Penderitaannya begitu besar sehingga ia sampai duduk di atas abu, mengutuki hari ketika ia dilahirkan, dan menangis keras dalam penderitaan yang berkepanjangan. Penderitaannya begitu besar, sehingga istrinya sendiri menyarankan dia untuk mengutuki Tuhan, dan bahwa pada akhirnya ia bisa meninggal dan terlepas dari penderitaannya. Hal yang dinyatakan lebih lanjut di dalam kitab Ayub adalah ketika ketiga sahabat Ayub, Elifas, Bildad, dan Zofar memberikan pendapat mereka. Pernyataan mereka menyatakan betapa rendah kesetiaan mereka pada Ayub, dan betapa pikiran mereka begitu cepat menilai Ayub (tanpa didasari pengetahuan yang benar), sehingga mereka berpikir bahwa penderitaan Ayub pastilah dikarenakan dosanya sendiri. 55 Penghiburan dan nasehat yang diterima Ayub mencapai tingkat yang lebih tinggi berkat pemahaman-pemahaman mendalam yang disampaikan oleh Elihu. Elihu memberikan beberapa pernyataan yang mengandung muatan hikmat, namun hikmat yang terakhir diperoleh, tidak datang dari teman-teman Ayub, bahkan Elihu, melainkan dari Tuhan sendiri. Ketika Ayub meminta jawaban dari Tuhan, Tuhan menjawab dengan jawaban yang keras, seperti, "Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan? Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku." (Ayub 38:1-3). Ini adalah interogasi terus-menerus yang pernah dilakukan terhadap manusia oleh PenciptaNya. Kesan pertama yang ditangkap adalah Tuhan sedang mengolokolok Ayub, ketika Ia bertanya, "Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian!" (Ayat 4). Seakan-akan Tuhan memukul kalah Ayub, dan melanjutkan pertanyaan demi pertanyaan mengenai kemampuan Ayub untuk melakukan suatu hal yang tidak mampu ia lakukan, namun sangat jelas dapat dilakukan oleh Tuhan. Memang menarik sekali kisah Ayub ini. Dari pengalaman Ayub kita melihat bahwa biasanya Tuhan selalu melindungi anak-anakNya dari serangan Iblis dan pengikutnya. Dalam status kita sebagai anak Allah, kita pun memiliki jaminan perlindungan. Masalahnya adalah: tanpa alasan yang kita ketahui, kadangkadang Tuhan memerintahkan malaikat-malaikat untuk membuka peluang bagi Iblis. Tuhan memberi ijin kepada Iblis untuk memasuki dan mengacaukan hidup dan rencana kita. 6. Bahan Diskusi. a. Apakah bapak/ibu/saudara pernah mengalami penderitaan, pergumulan dan kesulitan hidup? Apakah hal tersebut membuat saudara semakin dekat dengan Allah atau sebaliknya? b. Mengapa Tuhan menjawab pertanyaan Ayub dengan mengingatkan bahwa Tuhan berkuasa atas alam semesta? c. Bila Tuhan juga masih berkuasa atas alam semesta sampai hari ini, bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap penderitaan, pergumulan dan kesulitan hidup yang kita alami? 7. Persembahan Diiringi Nyanyian KJ/PKJ 8. Doa Syafaat 9. Penutup a. Nyanyian Penutup. b. Doa Penutup. 56 *** 57