Sketsa Sebagai Gambar Kreatif - Universitas Pelita Harapan

advertisement
Sketsa Sebagai Gambar Kreatif
Eston K. Mauled
Jurusan Desain Komunikasi Visual
Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan
Universitas Pelita Harapan
Abstract
Within the creativity process, sketch was an implementation of designer's
concept or plans before he or she could obtain the end result. With fast
and good sketches, to reveal ideas that appropriate for designer's creation
will flow much more easily. There are a lot of great designers and artists
who begin their masterpiece from sketches. The quickness in 'catching'
the object is the main key when practicing to became a good sketcher.
Pengantar
Dalam perkembangan peradaban manusia hingga ditemukanya berbagai ciptaan
yang kemudian membawa manusia melalui sebuah proses kreatif yang spektakuler !
Pada tahun 16.000 -14.000 5M untuk pertama kali manusia menyampaikan pesan melalui
gambar pada dinding utama gua di Lascaux, Perancis. Telah menjadi sebuah momentum
bersejarah bahwa melalui gambar manusia berusaha berkomunikasi. Proses ini
berlangsung berabad-abad hingga manusia menggunakan berbagai media untuk
menyampaikan suatu maksud sampai ditemukannya cara yang lebih canggih yaitu
manusia mampu menyampaikan sebuah tulisan, simbol atau gambar secara teknologi
elektronik atau digital.
Gambar 1 :
Gambar banteng sapi yang sedang
berlutut yang dibuat pada periode
16,000-14,000 sebelum masehi pada
dinding batu terdapat pada gua di
Lascaux, France. Menjadi momentum
yang sangat bersejarah
(Smagula, 1993. Creative Drawing, hal 9)
2d3d
Sketsa
Dalam pengertianya sketsa dapat di artikan sebagai sebuah kemampuan artistik
yang unik dan merupakan gabungan pemikiran, ide, daya ingat, mimpi dan kejadian
yang sedang berlangsung kemudian diterjemahkan menjadi sebuah gambar pada bidang
kertas. Sifatnya spontanitas dan cepat. Sketsa (sketch) berbeda dengan drawing . Pada
drawing objek terlihat lebih detail, realis dan untuk menyelesaikanya butuh waktu yang
lama. Hasil sketsa bisa juga merupakan gagasan awal. Melalui sketsa seseorang dengan
cepat dapat menyampaikan sebuah maksud baik itu merupakan sebuah rancangan
ataupun gambaran sebuah objek yang bertujuan untuk memberikan sebuah kejelasan.
Sebagai contoh ada seseorang datang kepada kita dan bertanya tentang keberadaan
suatu tempat. Tentunya akan lebih cepat dipahami apabila kita menjelaskannya melalui
sketsa daripada menyampaikannya melalui verbal. Ini menunjukan bahwa melalui gambar
komunikasi bisa lebih efektif dan lebih cepat untuk dipahami.
Gambar 2 :
Gambar di atas memperlihatkan antara drawing dan sketch. Drawing terlihat lebih detail
(Rankin, 200, rial 17)
Dalam kaitannya dengan dunia desain peran sketsa sangat dibutuhkan untuk
mengembangkan berbagai bentuk rancangan 2 dimensi ataupun 3 dimensi. Sebuah
rancangan biasanya diawali oleh sebuah pemikiran yang kreatif. Pada proses ini pemikiran
itu biasanya berjalan begitu cepat. Pada Proses kreatif seorang desainer sketsa
merupakan implementasi dari konsep yang direncanakan sebelum mendapatkan hasil
akhir yang diinginkan. Proses kreatif seorang desainer dapat dipengaruhi oleh pendidikan
yang diperoleh, latihan ataupun pengalaman sehari-hari. Sketsa merupakan sebuah awal
yang menakjubkan dari sebuah rancangan. Sangatlah mudah dengan sketsa kita
memaparkan ide atau gagasan. Bahkan seniman besar seperti Leonardo da Vinci sebelum
membuat benda-benda ciptaannya selalu diawali dengan sketsa. Sketsa dapat dilakukan
seseorang dengan cepat untuk menggambarkan sebuah objek baik yang dilihat langsung
ataupun hasil dari berlangsungnya sebuah proses memori.
Gambar 3 :
Diagram ini menunjukan keterkaitan proses terjadinya sebuah sketsa yang prosesnya akan
berbeda-beda pada setiap orang. Untuk objek yang dilihat dapat berupa panorama, benda,
manusia, hewan atau apapun yang ada disekitar. Untuk sketsa yang didasari oleh sebuah pemikiran
objek yang digambar adalah hasil dari berlangsungnya sebuah proses memori.
Gambar 4 :
David Rankin sedang berada di Ventana di Tuscon Arizona untuk
membuat sketsa Panorama. Sketsa yang dilakukan di luar ruangan
akan memperkaya kita dengan hal-hal yang sifatnya spontanitas dan
bersifat naturalis sedangkan untuk objek-objek tertentu
membutuhkan pengamatan secara cermat sehingga menghasilkan
sebuah sketsa yang cepat
(Rankin, 2000. Fast Sketching Techniques, hal. 8)
30
2d3d
Gambar 5 :
Sketsa suasana sebuah pasar yang dibuat oleh David Rankin. Dengan waktu yang tidak terlalu lama
sketsa seperti ini dapat dihasilkan. Sketsa ini terlihat kasar (Rough sketch) tetapi sudah bisa
memberikan gambaran dari sebuah keadaan. Kontribusi garis vertical, horizontal, diagonal
merupakan gabungan ekspresif dari sketsa ini. Walaupun sketsa masih berbentuk sketsa kasar
tetapi sudah menunjukan suatu perspektif yang baik. Objek sudah bisa di pahami
(Rankin, 2000. Fast Sketching Techniques, hal. 61)
Proses Sebuah Sketsa
Sungguh sangat suLit untuk memulai sebuah sketsa bila seseorang masih memiliki
beban yang menghambat proses tersebut. pernyataan " takut salah ", " takut jelek ",
" tidak percaya din" ". Menjadi tantangan yang harus disingkirkan Sketsa adalah sebuah
proses spontanitas yang terjadi begitu cepat. Untuk membangkitkan motivasi seorang
pemula sebaiknya standar penilaian tidak semata berdasarkan subyektifitas bagus atau
2d3d
31
jelek dari sketsa yang di buat. Yang lebih penting bagaimana seorang pemula memiliki
spirit, keberanian yang ekspresif sehingga dapat dengan cepat mampu menggambarkan
maksud yang ada dalam pikiran ke bidang kertas yang tersedia. Bahkan dalam keadaan
yang yang mendesak seseorang dapat membuat sketsa pada kertas tissue selagi
menikmati makanan di restauran. Seorang desainer sebaiknya mampu mengembangkan
sebuah ide dalam bentuk sketsa. Sketsa dapat dilakukan di mana saja dengan media
yang sederhanapun sketsa dapat di hasilkan. Hasil proses sketsa dalam sebuah bidang
kertas sangatlah menyenangkan! Kita bebas menentukan goresan awal dari sebuah
sketsa. Anda memiliki bidang kertas yang dapat dijelajahi dengan paduan eksplorasi
garis-garis yang mengarah horizontal, vertical, diagonal, melingkar. Goresan pensil atau
potlot pada bidang kertas selanjutnya menjadi sebuah eksplorasi yang bebas hingga
mampu menghasilkan sebuah sketsa yang menakjubkan. Pada sketsa panorama misalnya,
anda dapat mengamati objek disekitar anda kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi
arah garis yang bervariasi. Adapula sketsa sebuah objek konstruktif seperti ; Meja,
kursi, mobil yang lebih didasari oleh paduan ketegasan garis yang berbasis benda
geometris. Sketsa membawa apresiasi kita untuk lebih jelas memahami sebuah maksud.
Dengan sketsa kita lebih mudah untuk berkomunikasi. Kekuatan garis sangat mendominasi
hasil sebuah sketsa yang cepat. Ada beberapa ukuran kecepatan dalam membuat sebuah
gambar sketsa, yaitu : sketsa 5 menit, sketsa 10 menit, 15 menit .
Dengan keterbatasan waktu tersebut pembuat sketsa harus dapat secara cermat
mempertimbangkan dan membuat keputusan yang cepat untuk dapat menangkap objek
yang akan di eksplore. Hal ini merupakan sebuah proses berfikir visual yang luar biasa.
Dalam proses pengembangn ide kreatif seorang desainer biasanya dimulai dengan
ide yang di tuangkan dalam bentuk Thumbnail sketch (sketsa kasar). Pada proses ini
sketsa masih berupa rancangan kasar, kadang sketsa kasar hanya dapat dimengerti
oleh desainer tersebut. Proses selanjutnya adalah Rough sketch , pada tahap ini sketsa
sudah terlihat lebih jelas dan dapat di menerangkan sebuah maksud kepada orang lain.
Proses kreatif seorang desainer baik itu desainer grafis, produk atau interior gambar
sketsa merupakan sebuah tahapan yang didasari oleh pertimbangan-pertimbangan
rasional. Walaupun teknologi komputer sangat mendominasi kerja kreatif seorang
desainer tetapi peran sketsa merupakan sebuah solusi visual yang tetap di gunakan
sampai saat ini. Hubungan profesional desainer- desainer - klien masih terus dilakukan
dengan komunikasi sketsa. Ide dapat langsung digambarkan melalui sketsa. Sketsa
yang ekspresif dapat menimbulkan impresi yang positif dari klien. Dengan fleksibilitas
yang tinggi sketsa akan mampu memberikan solusi visual yang lebih variatif dan membuka
32
2d3d
motivasi kerja profesional seorang desainer hingga mendapatkan hasil yang lebih
maksimal.
Gambar 6:
Sebuah latihan garis yang ekspresif untuk mengawali sebuah sketsa. Pengulangan seperti ini
bertujuan melatih kita untuk lebih memiliki keluwesan dalam Membuat sketsa.
Latihan seperti ini sebaiknya jangan dibatasi. sifatnya spontanitas! Besar-kecil bidang
latihan ikut mempengaruhi kepekaan kita selanjutnya kordinasi antara totalitas pikiran
dan tangan menjadi hal yang sangat penting
(Gollwitzer, 2000. Menggambar bag) pengembangan bakat, hal. 18)
Eksplorasi : mengembangkan motivasi dan spirit
Motivasi, spirit yang konsisten dari pembuat sketsa harus tetap dipertahankan
untuk sebuah eksplorasi sketsa. Eksplorasi seseorang hingga menghasilkan sebuah
sketsa yang ekspresif berbeda-beda. Proses tersebut adalah sebuah talenta yang harus
dikembangkan. Pada dasarnya setiap orang mampu untuk menggambarkan sebuah
maksud berdasarkan apa yang dilihat atau apa yang pikirkan hanya tingkat penyampaian
secara visual berlainan. Ada yang memulai proses tersebut dari usia yang relatif muda
sehingga mengalami sebuah motivasi bereksplorasi yang fantastik. Dengan pengalaman
tersebut dan secara tidak terbeban, sketsa yang dihasilkan biasanya lebih ekspresif!
2d3d
33
Semua diawali dengan sebuah proses bermain yang bebas. Tebal-tipis, panjangpendek garis akan terlihat menjadi sebuah paduan garis yang dinamis. Bidang putih
kertas sangat menarik perhatian kita untuk diisi. Kepercayaan diri, keluwesan,
kecepatan, emosi untuk membangun motivasi dan spirit sangat diperlukan untuk
membuat sebuah sketsa. Semuanya dapat ditumbuhkan melalui proses latihan yang
berlangsung bertahun-tahun. Di mulai dengan kesederhanaan sebuah garis, eksplorasi
sketsa merupakan sebuah pengalaman yang menakjubkan. Nilai sebuah sketsa dapat
dilihat dari kualitas garis yang dihasilkan. Ekspresi si pembuat sketsa dapat langsung
dirasakan. Garis-garis merupakan dari sebuah gambar sketsa secara langsung mampu
menerjemahkan sebuah realitas. Tebal - tipis, panjang - pendek menjadi sangat bernilai.
Efektifitas penggunaan garis dari si pembuat sketsa merupakan sebuah pertimbangan
emosional yang memiliki ketertahkan langsung dengan objek. Kadang kita tidak percaya
diri untuk memulai membuat sebuah sketsa. Kita terus terbeban dengan pemikiran "
takut salah " atau " takut jelek " sehingga sketsa yang dihasilkan terlihat steril dan
lebih berkesan " hati-hati " . Pensil, potlot, tinta dan marker merupakan material dengan
karakteristik yang berbeda. Pensil merupakan material tradisional yang dapat digunakan
bagi para pemula. Pensil merupakan sebuah material yang mendominasi banyak orang
untuk membuat sebuah gambar atau sketsa.
Kadang penggunaan pensil menciptakan tendensi " tidak tegas " karena lebih muda
untuk di hapus. Hal ini yang seringkali menghambat seseorang dalam proses latihan
membuat sebuah sketsa. Dengan tidak mengurangi peran pensil. Potlot, tinta, dan
marker merupakan material yang memiliki karakteristif yang lebih ekspresif garis
yang di hasilkan telihat lebih tegas. Sebagai pemula kadang kita takut menggunakan
ketiga material tersebut karena pada umumnya belum terbiasa. Kita lebih memilih pensil
sebagai material yang favorit. Latihan eksplorasi garis dengan media yang berbeda
akan memperkaya kita dalam mengenal dan memahami sebuah nilai atau kualitas garis
sketsa.
Pengulangan eksplorasi akan membawa kita ke suatu tingkat keluwesan tertentu
dalam penggunaan material-material tersebut. Selain material diatas kertas juga
merupakan material penting dalam proses menghasilkan sebuah sketsa. Keterkaitan
antara Pensil, potlot, tinta , marker, kertas dan si pembuat sketsa haruslah menjadi
satu kesatuan yang dikordinasikan dengan baik sehingga menghasilkan sketsa yang
lebih. Efektivitas garis sebuah sketsa akan terlihat apabila seseorang telah melewati
sebuah proses yang lama dan tidak terhambat dengan pemikiran yang negatif.
Pengalaman, kematangan, kemampuan observasi sangat mempengaruhi hasil dari sebuah
sketsa.
34
2d3d
Gambar 7:
Material yang dipelukan untuk membuat
sketsa. Pensil, potlot dan tinta
merupakan material yang memiliki
karakter yang berbeda. Sebaiknya
material di gunakan secara bergantian
karena akan memperkaya kita dalam
menghasilkan garis sketsa yang lebih
berkualitas. Tebal-tipis garis sketsa
yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh
karakteristik material yang digunakan
(Sullivan, 1995. Drawing The Landscape,
hal. 28, 66)
Gambar 8:
Sebuah Sketsa Frank James, Sasaki
Association merupakan sebuah sketsa
yang ekspresif dimana kekuatan garis
sketsa yang efektif sudah
menggambarkan sebuah maksud
(Sullivan, 1995. Drawing The
Landscape, hal. 4)
2d3d
Gambar 9 :
Eksplorasi sketsa yang dibuat dengan material
tinta. Dimana kita bisa melihat bahwa garis yang
dihasilkan lebih tegas. Sebaiknya latihan sketsa
dengan memnggunakan material ini lebih dibiasakan.
Karena kita akan memiliki keberanian untuk
membuat garis-garis yang lebih ekspresif. Tanpa
tedensi "takut salah" atau takut jelek"
(Sullivan, 1995. Drawing The Landscape, hal. 5)
Sketsa kreatif : pertimbangan dan hasil akhir
Sketsa merupakan bagian dari sebuah proses kreatif yang didasari oleh kemampuan
mencermati atau mengorganisasi ide yang ada didalam pemikiran seseorang sehingga
sketsa yang dihasilkan merupakan jawaban dari sebuah maksud yang diharapkan. Proses
ini biasanya mengalami sebuah rangkaian yang berkelanjutan tergantung kreatifitas
seseorang. Seorang desainer grafis misalnya dalam proses penciptaan sebuah logo akan
banyak melalui rangkaian eksplorasi sketsa alternatif yang banyak. Sketsa logo akan
mengalami proses sampai pada hasil akhir yang diharapkan. Sketsa kreatif seorang
desainer merupakan pemikiran visual yang didasari oleh berbagai pertimbangan
konseptual. Diawali dari data, identifikasi masalahan , pengamatan, analisis dilanjutkan
dengan sketsa merupakan totalitas proses kreatif seorang desainer. Banyak desainer
terkemuka didunia yang sampai saat ini masih tetap mempertahankan pentingnya sebuah
sketsa kreatif dalam menghasilkan berbagai rancangan yang spektakuler. Sebuah kutipan
pernyataan dari Milton Glaser seorang artis, desainer dunia:
Personally, I have always been fascinated by the preparations that process any
finished work. When I was a child, I was lucky enough to be able to attend the
rehearsals of the new York Philharmonic Orchestra, the under direction of the
36
2d3d
great Arturo Toscanini. These were held in the old NBC Studio 8H a day before
the orchestra broadcast to the world. Seeing Toscanini rework a musical phrase
over and over until it matched the model he had in his mind was truly
inspirational. The following afternoon, when I listened to the actual
performance on the radio, I found that both my appreciation and my pleasure
deepened as a concequence of witnessing the rehearsal. The sketch or reheasel
reveals thought process of the creator in away that a that a finished work is
unable to do. When there are no sketches available to document creative activity,
as is the case with jan Vermeer or Piero delta Francesco, for instance, we
suffer a great loss. In any event, this selection of posters and illustrations
reveals my methods. In some case, there is a direct relatioship between sketch
and finished work; in others, an oblique one. Occasionally there is no seeming
relationship at all. What becomes obvious is that the process often reveals
more than the work /tse//(Glaser.1997. 6 Chapters in design, hal. 129)
Kutipan di atas menyatakan bahwa ada sebuah keterkaitan sketsa dan hasil akhir
desain yang diharapkan. Kadang sketsa dan hasil akhir bisa sedikit berbeda, tetapi
dengan sketsa, konsep yang dirancang akan lebih comprehensive.
Gambar 10 :
Sketsa kreatif yang dikembangkan dari ide atau gagasan merupakan sebuah proses
sketsa yang menyenangkan.
(Sullivan, 1995. Drawing The Landscape, hal. 43)
Dengan sketsa-sketsa seperti inuah biasanya seorang desainer dapat berkomunikasi
dengan klien atau sesama profesional sehingga dialog yang dihasilkan bisa lebih
produktif. Kerja kreatif dari seorang desainer seperti inilah biasanya menghasilkan
rancangan yang menakjubkan. Karena proses kreatif yang di lakukan lebih selektif dan
sudah melalui sebuah pertimbangan konsep yang matang. Peran sketsa menjadi pilihan
yang tepat untuk menemukan solusi visual yang diinginkan. Hasil akhir sebuah rancangan
merupakan kesempurnaan dari proses sketsa
""^•iVV*
.
'
..•••>
•
•
, ••
.-
;.*
I
..
-^
*
Gambar 11 :
Sketsa karya David Rankin yang
menggambarkan aktifitas sekumpulan burung.
(Rankin, 2000. Fast Sketching Technique,
hal. 23)
Membuat Sketsa objek seperti ini sangatlah sulit karena kita hams cepat menangkap
gerak dari objek tersebut. Selain kecepatan dan keluwesan dalam membuat sketsa ini,
Kita harus cermat dalam menentukan goresan awal. Kordinasi antara mata, tangan dan
keputusan membuat goresan menjadi sebuah totalitas yang terkordinasi. Pada gambar
ini kita dapat melihat ada beberapa variasi sketsa yang dikembangkan. Objek seperti
ini sangat menarik untuk di gambar. kadang dalam proses pembuatan sebuah sketsa
kita terpengaruh dengan hasil akhir yang dapat menentukan keberhasilan sebuah sketsa
yang diharapkan. Untuk sebuah objek sketsa yang cepat biasanya tidak banyak terdapat
pengulangan garis. Garis yang di buat lebih efektif. Hanya dengan sepuluh garis mungkin
objek sebuah burung yang tampak di atas sudah terlihat. Untuk mendapatkan hasil
sketsa seperti ini biasanya seseorang telah memiliki bakat dan mengalami latihan yang
lama. Seperti halnya seorang David Rankin, seorang artis yang berpengalaman
menyelesaikan studinya di Cleveland Institute of Art juga telah memenangkan
penghargaan Professional Watercolor painter dan berpameran di beberapa negara seperti
Jepang, Swedia, Canada dan Amerika Serikat. Bekerja Untuk publishing dan mengunjungi
beberapa negara untuk membuat
Gambar 12 :
Sketsa figure manusia oleh David Rankin dengan
beberapa gerak atau posisi yang berbeda.
Figure manusia merupakan objek yang sangat
menarik untuk di gambar. Berbeda dengan
objek lainnya. Gerak Figur manusia merupakan
bentuk ekspresif yang bervariasi. Mimik, gerak
tubuh, interaksi merupakan daya tarik
tersendiri.
(Rankin, 2000. Fast Sketching
Teqniques, hal. 91)
Proses Kreatif Seorang Primo Angeli
Pada tahun 1995 seorang anak muda bernama Primo Angeli dipertengahan usia 20
tiba di San Fransisco untuk melihat peluang karir di bidang design. Mudah di ingat
karena peristiwa tersebut bertepatan dengan peluncuran majalah Communication Art.
Sejak itu karir Primo Angeli terus menanjak. la membuat 3 desain cover untuk majalah
Communication Art. Menjadi perhatian di 2 artikel majalah ini. Serta perannya menjadi
juri pada Design Annuals untuk majalah Communication Art.
2d3d
39
Terdengar reputasi internasional PrimoAngeli sangat mudah tetapi tidaklah demikian
tetapi melalui sebuah perjuangan yang keras. Menempuh pendidikan di Southern Illinois
University untuk meraih gelar Bachelor of Art dan gelar Master. Pada saat itu seorang
Buckmister Fuller adalah sebagai seorang pengajar selain itu terdapat 2 pengajar lain
yaitu desainer kaliber Will Burton dan Aaron.
Ketika Primo tiba di San Fransisco ternyata banyak sekali terdapat desainer berbakat
di bandingkan dengan lahan pekerjaan. Dengan portfolio yang ia miliki ternyata tidak
mendapatkan posisi yang diinginkan. la memulai sebuah pekerjaan keci tetapi inovasi
pada litho shop di Palo Alto, California, la belajar sebagai Praktisi dalam bidang desain
dan produksi. Pekerjaan berkurang ketika berpartner dengan seorang illustrator Dick
Cole. Akhirnya pada tahun 1967 Primo Angeli membuka sebuah design firm di San
Fransisco. la menegaskan bahwa pekerjaannya adalah "marketing design" dan
memberikan solusi bagi kliennya dan sangat erat hubungannya dengan departemen
marketing dari sebuah perusahaan.
Gambar 13:
Primo Angeli sedang bereksplorasi dengan sketsa-sketsa untuk
memecahkan problem desain yang dihadapi.
(Angeli, 1988. Design Number One For Marketing, hal. 9)
^.m
Gambar 14 :
Sketsa sebuah brand dengan
beberapa alternatif
packaging LUCCA dari Primo
Angeli
(Angeli, 1988. Design
Number one for Marketing.
Hal. 26-27)
2d3d
&
Hasil akhir dari sketsa-sketsa diatas (Angeli, 1988. Design Number one for Marketing. Hal. 25)
Gambar 15:
Sketsa sebuah brand dengan beberapa alternatif
Packaging Boudin French Bread dari Primo Angeli
(Angeli, 1988. Design Number one for Marketing. Hal. 49)
Hasil akhir dari sketsa-sketsa diatas (Angeli, 1988.
Design Number one for Marketing. Hal. 49)
2d3d
41
Gambar 16 :
Sketsa sebuah brand dengan beberapa alternatif
Packaging Cambridge Chocolate dari Primo Angeli
(Angeli, 1988. Design Number one for Marketing. Hal.
82)
Hasil akhir dari sketsa-sketsa diatas (Angeli, 1988. Design Number one for Marketing. Hal. 83)
42
2d3d
DAFTAR PUSTAKA
Farruque, Omar (1984) Graphic Communication as a Design Tool. Van Nostrand Reinhold
Company, Inc. New York
Gollwitzer, Gerhard (1986) Menggambar Bagi Pengembangan Bakat. Penerbit ITB, Bandung
J. Smagula, Howard (1993) Creative Drawing. Wm. C. Brown & Benchmark, Inc. London.
Laseau, Paul (2004) Sketsa Bebas Sebuah Pengantar. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Rankin, David (2000) Fast Sketching Techniques.Nort Light Books. Cincinnati, Ohio.
Sullivan, Chip (1995) Drawing The Landscape. Thompson Publishing, Inc. New York.
2d3d
43
Download