PEMBELAJARAN ILMU FARMASI KEDOKTERAN DI FK UNIVERSITAS TARUMANAGARA DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Oentarini Tjandra Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara ABSTRAK Seiring dengan diterapkannya kurikulum berbasis kompetensi dalam pendidikan Dokter, maka metode pembelajaran Ilmu Farmasi Kedokteranpun mengalami perubahan. FK- Untar mulai menerapkan KBK pada tahun 2007 dan saat ini baru mencapai semester 4. Materi pembelajaran diberikan secara terintegrasi dalam 3 modul, yaitu Biomedik 3, Sistim Reproduksi, dan Sistim Penginderaan. Metode pembelajaran, meliputi tatap muka, tutorial, diskusi, dan belajar mandiri. Assessment dan evaluasi dilakukan berdasarkan ujian tertulis, daftar tilik dan OSCE. Perlu dilakukan penelitian apakah materi, metode pembelajaran dan assessment serta evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan sudah memenuhi kompetensi seorang dokter layanan primer dengan pendekatan dokter keluarga. Pemanfaatan berbagai media pembelajaran, misalnya film/VCD dan program komputer interaktif akan sangat membantu mahasiswa dalam meningkatkan pemahaman materi. Selain itu, perlu belajar dari pengalaman FK lain yang sudah lebih dahulu menjalankan pembelajaran KBK ini untuk penyempurnaan pembelajaran Ilmu Farmasi Kedokteran di FK Untar. 1 I.PENDAHULUAN Seiring dengan adanya paradigma baru dalam pendidikan Dokter, yaitu kurikulum pendidikan Dokter yang semula konvensional berubah menjadi kurikulum berbasis kompetensi sejak tahun 2005, maka pembelajaran Ilmu Farmasi Kedokteranpun mengalami perubahan. FK Untar melaksanakan pembelajaran dengan Kurikulum berbasis kompetensi mulai tahun 2007, saat ini baru mencapai semester 4 dan Departemen Farmasi telah melebur menjadi Departemen Farmakologi . Pada kurikulum konvensional, sesuai dengan KIPDI 2003, mata kuliah farmasi diajarkan sebagai Farmakologi dan Terapi III pada semester 7 dengan metode pembelajaran tatap muka dan praktikum sebesar 2 sks. Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mata kuliah farmasi diajarkan secara terintegrasi dalam modul dengan jumlah SKS lebih kecil dari 2. Mempertimbangkan waktu untuk tatap muka dan praktikum yang sangat terbatas, perlu dipikirkan metode dan media pembelajaran, serta integrasi yang efektif dalam modul. Dalam KIPDI III, terdapat 7 area kompetensi yang harus dicapai seorang dokter Dari ketujuh (7) area kompetensi tersebut dan sasaran penunjang (enabling outcomes), yang harus dicapai seorang dokter, yang terkait dengan pembelajaran Ilmu Famasi Kedokteran adalah: 1 1. Area keterampilan klinis Lulusan dokter mampu memilih dan melakukan keterampilan terapeutik, serta tindakan prevensi sesuai dengan kewenangannya, 2. Area Pengelolaan Masalah Kesehatan 2 Lulusan dokter mampu mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat • Menulis resep obat secara rasional (tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat frekuensi dan cara pemberian, serta sesuai dengan keadaan pasien) jelas, lengkap dan dapat dibaca 2. Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Lulusan dokter mampu menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu biomedik, klinik, perilaku dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan pelayanan kesehatan tingkat primer • Menjelaskan indikasi pemberian obat, cara kerja obat, waktu paruh, dosis serta penerapannya pada keadaan klinik • Menjelaskan kemungkinan terjadinya interaksi obat dan efek samping 3. Area Etika, Moral, Medikolegal, dan Profesionalisme serta Keselamatan Pasien.Aspek medikolegal dalam praktik kedokteran • Lulusan dokter mampu memahami dan menerima tanggung jawab berkaitan dengan resep obat 4. Daftar Lampiran Klinis Communication and Recording (4) • Drug prescription 3 II. MATERI DAN STRATEGI PEMBELAJARAN Materi pembelajaran Ilmu Farmasi Kedokteran diberikan terintegrasi dalam 3 modul, yaitu: Biomedik 3 (semester 2), Sistim Reproduksi (semester 6), dan Sistim Penginderaan (semester 7). 2 II.1. Blok Biomedik 3 Sasaran pembelajaran (Learning objective) Setelah mengikuti kegiatan blok Biomedik 3, mahasiswa diharapkan mampu: 3 • memahami prinsip pemilihan dan pembuatan obat sesuai dengan kondisi pasien. • menghitung dosis dan dosis maksimum • menulis resep secara rasional Materi dan metode pembelajaran, meliputi : 3 ¾ Kuliah/tatap muka: 7 sesi @ 100 menit • Pengantar Farmasi • Berbagai bentuk sediaan obat • Syarat dan tata cara pembuatan bentuk sediaan padat dan cair • Interaksi obat • Respon tubuh terhadap obat • Menghitung dosis dan dosis maksimalis (DM) 4 • Prinsip penulisan resep ¾ Tutorial: 4 pemicu ¾ Praktikum: 3 sesi @ 2 jam • Membuat bentuk sediaan puyer, kapsul, solutio, suspensi. • Memperkenalkan berbagai bentuk sedian obat lain ¾ Belajar mandiri II.2. Blok Reproduksi Sasaran pembelajaran (Learning objective) Setelah mengikuti kegiatan blok Reproduksi mahasiswa diharapkan mampu menulis resep secara rasional untuk kelainan organ reproduksi. Materi dan metode pembelajaran, meliputi : ¾ Kuliah/tatap muka: 2 sesi @100 menit • Berbagai bentuk sediaan obat KB-Hormonal • Panduan KB & dasar pemilihan obat KB-Hormonal ¾ Tutorial: 4 pemicu ¾ Praktikum: 2 sesi @ 2 jam ¾ Membuat bentuk sediaan solutio • Memperkenalkan berbagai bentuk sedian KB-Hormonal ¾ Belajar mandiri 5 II.3. Blok Penginderaan Sasaran pembelajaran (Learning objective) Setelah mengikuti kegiatan blok Penginderaan mahasiswa diharapkan mampu menulis resep secara rasional untuk dermatoterapi topikal. Materi dan metode pembelajaran yang berkaitan dengan kompetensi tersebut adalah: ¾ Kuliah/tatap muka: 2 sesi @ 100 menit • Prinsip-prinsip dermatoterapi topikal • Penggolongan obat topikal • Bentuk sediaan obat topikal • Syarat & tata cara pembuatan obat topikal ¾ Tutorial: 2 pemicu ¾ Diskusi mengenai pengetahuan dasar dan langkah-langkah penulisan resep untuk sediaan setengah padat ¾ Praktikum: 2 sesi @ 2 jam • Membuat bentuk sediaan cair dan setengah padat • Memperkenalkan bentuk sediaan lain yang tidak dipraktikumkan ¾ Belajar mandiri 6 III. EVALUASI Evaluasi pembelajaran Ilmu Farmasi Kedokteran, dilakukan pada awal minggu kedua dan minggu keenam kegiatan blok. Jenis asessment dan evaluasi yang digunakan adalah: • Tertulis (ujian formatif & sumatif), dalam bentuk pilihan ganda dan vignette • Daftar tilik pada tutorial • OSCE (Objective Structure Clinical Examination) 7 IV. PEMETAAN ILMU FARMASI KEDOKTERAN PADA KBK FK UNTAR Blok Biomedik 3 (Semester 2) Materi Pembelajaran - Pengantar Farmasi - Bentuk sediaan obat Tatap muka & tutorial Praktikum 9 9 - Syarat dan tata cara pembuatan 9 bentuk sediaan padat dan cair 9 - Interaksi obat 9 - Respon tubuh terhadap obat 9 - Menghitung dosis dan DM 9 9 -Prinsip penulisan resep Reproduksi (Semester 6) -Berbagai bentuk sediaan obat 9 9 KB-Hormonal. -Panduan KB & dasar pemilihan 9 obat KB-Hormonal Penginderaan -Prinsip-prinsip dermatoterapi topikal 9 (Semester 7) -Penggolongan obat Topikal 9 -Bentuk sediaan obat topikal 9 -Syarat & tata cara pembuatan 9 9 obat topikal 8 V. KESIMPULAN DAN SARAN Penerapan pembelajaran dengan KBK di FK Untar baru diterapkan pada tahun 2007 dan saat ini baru mencapai semester 4, perlu dilakukan penelitian apakah materi, metode pembelajaran dan assessment serta evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan sudah memenuhi kompetensi seorang dokter layanan primer dengan pendekatan dokter keluarga. Perlu ditingkatkan penggunaan berbagai media, misalnya film/VCD tentang cara pembuatan berbagai bentuk sediaan obat dan program komputer interaktif untuk simulasi penulisan resep secara rasional, akan sangat membantu mahasiswa dalam meningkatkan pemahaman materi. Selain itu, perlu belajar dari pengalaman Fakultas Kedokteran lain yang sudah lebih dahulu menjalankan pembelajaran KBK ini. Hal ini penting untuk penyempurnaan pembelajaran Ilmu Farmasi Kedokteran di FK Untar. VI. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim (2006). Standar Kompetensi Dokter, Konsil Kedokteran Indonesia, hal 15-32 dan 105. 2. Anonim (2007). Penawaran Program 2007-2008 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, hal 10. 3. Ludong, Marina dkk (2009). Modul Biomedik III, Pedoman untuk Tutor, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, hal 5-13. 9