1 MAKALAH KOLOKIUM Nama Pemrasaran/NIM Departemen Pembahas 1 Dosen Pembimbing/NIP Judul Rencana Penelitian : : : : : Tanggal dan Waktu : Indah Tri Utami / I34100072 Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Muhammad Indra / I34100075 Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS / NIP. 19550630 198103 1 003 Pengaruh Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat 6 Maret 2013, 10.00-10.50 WIB 1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia memiliki kekayaan dan sumberdaya alam yang melimpah serta didukung dengan lautan dan ribuan pulau yang mengelilinginya. Berbagai kekayaan sumberdaya alam yang dimilikinya menjadi potensi tersendiri bagi Indonesia untuk mengembangkan pariwisata terutama dibidang alamnya. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau atau disebut juga sebagai nusantara atau negara maritim, telah menyadari pentingnya sektor pariwisata terhadap perekonomian Indonesia dikarenakan pertumbuhan pariwisata Indonesia selalu di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia (Soebagyo 2012). Maka dari itu pariwisata belakangan ini selalu menjadi pusat perhatian bagi wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata tersebut. Industri pariwisata merupakan salah satu cara yang tepat dalam meningkatkan kemajuan ekonomi masyarakat baik lokal maupun global. Pariwisata mempunyai pengaruh dan manfaat yang banyak, diantaranya selain menghasilkan devisa negara dan memperluas lapangan kerja, sektor pariwisata bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan mengembangkan budaya lokal (Dritasto dan Anggraeni 2013). Sejalan dengan Pendit (1990) dalam Soebagyo (2012), pariwisata mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi, karena dapat menyediakan lapangan kerja, menstimulasi berbagai sektor produksi, serta memberikan kontribusi secara langsung bagi kemajuan-kemajuan dalam usaha-usaha pembuatan dan perbaikan pelabuhan, jalan raya, pengangkutan serta mendorong pelaksanaan program kebersihan dan kesehatan, proyek sarana budaya, pelestarian lingkungan hidup dan sebagainya yang dapat memberikan keuntungan dan kesenangan baik kepada masyarakat setempat maupun wisatawan dari luar. Di sisi lain, Retnowati (2004) dalam Dhalyana (2013) mengungkapkan bahwa pariwisata juga berpotensi memicu terjadinya perubahan perilaku masyarakat, memudarnya nilai dan norma sosial, kehilangan identitas, konflik sosial, pergeseran mata pencaharian, serta kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan. Berbagai hal ini rentan terjadi di masyarakat setelah adanya pariwisata. Namun, berbagai dampak negatif yang mungkin akan ditimbulkan akibat adanya industri pariwisata dapat diantisipasi oleh masyarakat itu sendiri. Disamping itu menurut Mantra (1993) dalam Sidarta (2002) mengungkapkan bahwa industri pariwisata akan mempercepat arus perubahan, karena wisatawan yang datang dengan berbagai budaya yang berbeda dan lebih lanjut akan berinteraksi dengan masyarakat setempat. Salah satu obyek wisata di Propinsi Jawa Tengah yang terkenal adalah Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur yang terletak di Kabupaten Wonogiri. Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur, merupakan kawasan yang dikembangkan dan satu-satunya taman rekreasi yang ada sebagai penyumbang terbesar jumlah wisatawan yang datang di Kabupaten Wonogiri sampai tahun 2012 (Wahyuhana R dan Muktiali M 2003). Jumlah pengunjung dan retribusi obyek wisata tersaji dalam tabel sebagai berikut : 2 Tabel 1 Jumlah Pengunjung Dan Retribusi Objek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri No 1 2 3 4 5 Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah Pengunjung 194.484 247.332 269.172 347.595 387.156 Retribusi (rupiah) 645.540.000 838.358.350 925.310.025 1.324.236.600 3.140.189.775 Sumber : Disbudparpora Kabupaten Wonogiri, 2012 dalam Wahyuhana R dan Muktiali M 2003 Banyaknya wisatawan yang datang mengunjungi Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri sedikit banyak mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar obyek wisata. Untuk itu perlu dianalisis sejauh mana pengaruh keberadaan Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar. 1.2. MASALAH PENELITIAN Masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1. Sejauhmana Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar obyek wisata tersebut? 2. Sejauhmana Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri membawa pengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitaran Waduk Gajah Mungkur khususnya dalam hal kerjasama, gaya hidup dan tumbuhnya perilaku menyimpang? 1.3. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut: 1. Menganalisis kegiatan pariwisata dalam meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar obyek wisata tersebut. 2. Menganalisis kegiatan pariwisata terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat khususnya dalam hal kerjasama, gaya hidup, dan munculnya perilaku menyimpang. 1.4. KEGUNAAN PENELITIAN Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut: Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan mengenai pengaruh obyek wisata di suatu daerah terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Diharapkan penelitian ini digunakan sebagai literatur dan acuan untuk penelitian lebih dalam tentang pengaruh obyek wisata. 2. Bagi perencanaan dan pengembangan sektor pariwisata dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. 3. Bagi pemerintah daerah dapat dijadikan sebagai masukan dalam menentukan arah kebijakan terkait dengan aktivtas pariwisata. 1. 3 2. PENDEKATAN TEORETIS 2.1. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Konsep Pariwisata Pariwisata menurut Yoeti (1996) dalam Sidarta (2002) merupakan suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, melainkan untuk menikmati perjalanan tersebut guna memenuhi keinginan yang beranekaragam. Kegiatan pariwisata yang dikelola dengan baik dapat menghasilkan manfaat ekonomi yang berarti dengan pemanfaatan yang berdampak kecil terhadap kawasan lindung. Kegiatan pariwisata pada daerah yang dilindungi, bila diatur dan dikendalikan secara baik akan mengarah pada pemanfaatan ekonomi dengan dampak kerusakan yang minimum. Mengacu pada UU Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, wisata di definisikan sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam waktu sementara. Sistem pariwisata dapat dijabarkan untuk menggambarkan bagaimanakah pariwisata tersebut terjadi. Soekadijo (2000) dalam Dhalyana (2012) menyatakan bahwa sistem pariwisata dapat menunjukkan bagaimana sebagian orang dapat memanfaatkan pengetahuan tentang pariwisata untuk industri dan daerah tujuan wisata (destinasi) sebagai suatu sistem karena beberapa komponen yang ada didalamnya mempunyai hubungan yang saling terkait. Secara umum sistem pariwisata meliputi dua aspek yaitu aspek permintaan dan aspek penawaran. Aspek permintaan adalah beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan jasa yaitu wisatawan. Sementara komponen penawaran terdiri dari produk wisata yang akan ditawarkan oleh wisatawan. Banya faktor yang mempengaruhi permintaan pariwisata, dimana faktor utama adalah jumlah penduduk, selanjutnya waktu luang, pendapatan per kapita dan transportasi. Sedangkan untuk penawaran pariwisata meliputi seluruh areal tujuan wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. Penawaran ini terdiri dari unsur-unsur daya tarik alam, barang dan jasa hasil capaian manusia yang dapat mendorong keinginan seseorang untuk berwisata. Wisatawan Motif Wisata Pemasaran Aktualisasi Diri Kebutuhan Wisata Atraksi Wisata Jasa Wisata Transferbilitas Angkutan Daerah Tujuan Wisata Sumber : Soekadijo, 2000 Gambar 1 Model Pariwisata Sebagai Mobilitas Spasial Yoeti (2008) mengemukakan bahwa pariwisata sebagai katalisator dalam pembangunan karena dampak yang diberikannya terhadap kehidupan perekonomian di negara yang dikunjungi wisatawan. Lain halnya menurut Suwantoro (1997) dalam Dhalyana (2012) mengungkapkan bahwa pariwisata dianggap sebagai salah satu sektor ekonomi penting tetapi apabila tidak 4 dilakukan dengan benar, maka pariwisata berpotensi menimbulkan masalah atau dampak negatif terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Menurut penelitian Sidarta tahun 2002 di daerah wisata Sanur, dampak sosial ekonomi adalah dampak yang terjadi pada sistem ekonomi menyangkut struktur ekonomi dan kondisi ekonomi. Struktur ekonomi diartikan sebagai suatu kesempatan kerja, pendapatan perseorangan, pendapatan masyarakat, pertumbuhan ekonomi, dan distribusi pendapatan. Faktor-faktor yang termasuk dalam kondisi ekonomi adalah pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya pula dampak pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat dapat dilihat dari status tempat tinggal, bangunan rumah, lantai rumah,kepemilikan kendaraan, perubahan pekerjaan, dan pola pembagian kerja. Hasil menunjukkan bahwa di daerah wisata Sanur tersebut mengalami perubahan antara tahun 1980-1990 dengan tahun 1991-2001. Salah satu contoh yaitu daya beli responden meningkat, dulu status tempat tinggalnya sewa atau numpang menjadi sudah bisa membeli tanah di sekitar kawasan pariwisata Sanur bahkan menjadi hak milik kepala rumah tangga. Selain itu, perubahan pekerjaan pun terjadi di kawasan pariwisata Sanur. Dulu masyarakat disana hanya bekerja pada pekerjaan pokok seperti petani ataupun nelayan. Namun sekarang mereka sudah bekerja juga dalam pekerjaan sampingan seperti jasa pariwisata, mengelola rumah kos, berdagang, dan lain sebagainya. Kondisi sosial pun terjadi dalam pengembangan pariwisata dan membawa dampak bagi kehudupan masyarakat lokal. Dimana dapat dilihat, menurut penelitian Qomarudin (2013) perubahan sosial yang terjadi dalam pengembangan pariwisata dibagi kedalam dua aspek. Pertama, perubahan sosial yang positif dapat merubah tingkat pendapatan menjadi lebih meningkat, majunya pola pikir sebagai hasil interaksi, dan meningkatnya kesadaran untuk melindungi ekowisata. Sedangkan perubahan sosial yang negatif dilihat dari perubahan pola hidup kebersamaan menjadi matrealisme, dan individualistik, serta tingginya tingkat pencemaran akbiat wisata. 2.1.2 Pendapatan Rumahtangga Pendapatan dari sektor pariwisata merupakan sumber dana bagi suatu daerah dimana pariwisata itu berada. Dengan semakin meningkatnya kunjungan wisata, berarti semakin bertambah pengeluaran wisatawan yang berdampak naiknya permintaan barang atau jasa-jasa yang diperlukan wisatawan. Dari proses itulah berakibat pada bertambahnya lapangan kerja yang berarti menaikkan pendapatan masyarakat. Dalam laporan akhirnya menyatakan bahwa dampak ekonomi diartikan sebagai bentuk kontribusi dari suatu kegiatan wisata di suatu wilayah terhadap bidang perekonomian di wilayah tersebut. Kondisi sosial ekonomi dapat dilihat dari tingkat pendapatan, peluang usaha dan kerja, serta perubahan mata pencaharian masyarakat (Rachmawati 2005 dalam Naibaho 2013). Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan pariwisata di bidang ekonomi dapat memberikan dampak negatif maupun dampak positif. Dampak negatif dari adanya kegiatan pariwisata adalah terjadinya penurunan pendapatan bagi masyarakat yang bergerak di sektor pertanian, karena cenderung menurunnya kualitas lahan yang digunakan. Sedangkan dampak positif yang ditimbulkan dari kegiatan pariwisata diantaranya adalah terjadinya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), terciptanya lapangan pekerjaan, dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat di sekitar kawasan pariwisata. 2.1.3 Peluang Usaha dan Kerja Industri pariwisata merupakan industri yang sifatnya menyerap kebutuhan tenaga kerja, baik masyarakat disekitar kawasan, bahkan sampai di luar kawasan wisata. Maka dari itu pengembangan pariwisata berpengaruh positif pada perluasan usaha dan kerja. Peluang usaha dan kerja lahir akibat adanya permintaan wisatawan. Dengan kedatangannya wisatawan ke suatu daerah akan membuka peluang kerja masyarakat untuk menjadi pengusaha hotel, warung, dagang, dan lain-lain. Setiyanti (2011) dikutip Naibaho (2013) mengungkapkan peluang usaha dan kerja menurut BPS, dapat dibedakan atas usaha formal dan informal. Usaha formal adalah usaha tradisional 5 yang lokasinya tidak tetap, tidak memakai bangunan dan jam kerja yang tidak teratur. Sedangkan usaha informal mencakup usaha sendiri dan usaha dengan bantuan keluarga. Usaha formal merupakan usaha yang lokasinya tetap, menggunakan bangunan dan jam kerja yang terartur serta mencakup usaha dengan buruh tetap dan karyawan. 2.1.4 Perubahan Mata Perncaharian Perubahan mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup seseorang atau masyarakat berkaitan erat dengan perubahan kelembagaan, perubahan sosial ekonomi dan budaya. Perubahan mata pencaharian terjadi karena adanya faktor-faktor penyebab yang dapat berasal dari masyarakat sendiri maupun luar masyarakat. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai keterkaitan yang erat dengan sektor pariwisata. Sektor pertanian menyediakan bahan baku untuk usaha rumah makan, jongko, maupun pedagang buahbuahan dan opak, dan di sisi lain sektor pariwisata menyerap cukup banyak tenaga kerja dari penduduk di sekitar obyek wisata yang berlatarbelakang pertanian. Keadaan ini dapat memberi pilihan pada penduduk untuk mempunyai sifat indifferent untuk bekerja di sektor pertanian dan non pertanian (Naibaho 2013). 2.1.5 Proses Sosial (Kerjasama dan Persaingan) Interaksi sosial disebut juga sebagai proses sosial yang terjadi apabila terdapat kontak sosial dan komunikasi antarpihak yang terlibat. Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial dan merupakan hubungan yang menyangkut hubungan antar individu, antar kelompok, dan antar individu dan kelompok (Soekanto, 2009). Soekanto (2009) juga menyebutkan bahwa bentuk-bentuk proses interaksi sosial terdiri dari kerjasama, persaingan, akomodasi, dan pertentangan atau pertikaian. Kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial yang di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing. Persaingan merupakan suatu usaha dari seseorang untuk mencapai sesuatu yang lebih dari yang lainnya. Persaingan biasanya bersifat individu apabila hasil dari persaingan itu dianggap cukup untuk memenuhi kepentingan pribadi. Namun, jika hasilnya dianggap tidak mencukupi bagi seseorang, persaingan dapat terjadi antarkelompok. Akomodasi adalah suatu keadaan hubungan antara kedua belah pihak yang menunjukkan keseimbangan yang berhubungan dengan nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Akomodasi sebenarnya suatu bentuk proses sosial yang merupakan perkembangan dari bentuk pertikaian, yang masing-masing pihak melakukan penyesuaian dan berusaha mencapai kesepakatan untuk tidak saling bertentangan. Tujuan akomodasi, antara lain, untuk mengurangi pertentangan perorangan atau kelompok sebagai akibat perbedaan paham dan pada akhirnya menghasilkan suatu sintesis antara kedua pendapat tersebut agar menghasilkan suatu pola yang baru, untuk mencegah meledaknya pertentangan untuk sementara waktu, untuk memungkinkan terjadinya kerja sama antarkelompok sosial, serta untuk mengusahakan peleburan antarkelompok sosial yang terpisah, seperti misalnya melalui perkawinan campuran atau asimilasi dalam arti luas. Pertikaian atau pertentangan adalah bentuk persaingan yang berkembang secara negatif, artinya di satu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau paling tidak berusaha untuk menyingkirkan pihak lainnya. 2.1.6 Gaya Hidup dan Perilaku Menyimpang Gaya hidup menurut pengertian kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di masyarakat. Soekanto (1990) dalam Dhalyana (2012) lebih jelasnya mendefinisikan gaya hidup sebagai serangkaian pola hidup dan perilaku masyarakat yang terealisasi melalui konsumsi, sikap hidup, dan pergaulan. Dalam kehidupan bermasyarakat, gaya hidup membantu mendefinisikan sikap, nilai-nilai dan menunjukkan kekayaan serta posisi sosial seseorang. Gaya hidup menjadi penunjuk adanya perbedaan lapisan tersebut. Perbedaan gaya hidup antar lapisan sosial menurut Amaludin (1987) dalam Handayani (2005), terwujud dalam berbagai bentuk antara lain gaya bangunan rumah, gaya bahasa, dan 6 gaya pakaian seseorang. Dalam penelitiannya (Handayani 2005) yang menganalisis dampak pariwisata terhadap gaya hidup komunitas pengrajin logam mengungkapkan bahwa perkembangan industri pariwisata menyebabkan gaya bangunan rumah, gaya pakaian, gaya bahasa, pola makan keluarga, dan pola kepemilikan barang sekunder berubah. Semakin tinggi lapisan seorang pengrajin logam di Kelurahan Purbayan, maka semakin baik pula gaya bangunan rumah yang dimilikinya. Dimana rumah tipe limasan merupakan ciri salah satu simbol dari pengrajin lapisan atas.Tetapi dengan adanya pengembangan industri pariwisata, muncul gejala perubahan bentuk rumah pada pengrajin lapisan atas. Mereka cenderung lebih memilih rumah bentuk loji sebagai simbol mereka daripada rumah bentuk limasan. 2.2. KERANGKA PEMIKIRAN Obyek wisata di suatu daerah memiliki keindahan alam baik secara fisik maupun keanekaragaman hayati. Itu semua menjadi hal paling penting untuk melihat keberlangsungan suatu kegiatan pariwisata. Obyek wisata di suatu daerah selalu memiliki pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung baik bagi masyarakat di sekitar kawasan wisata maupun di luar kawasan wisata. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui pengaruh obyek wisata terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Kondisi sosial suatu masyarakat dapat dilihat berdasarkan hal pola kerjasama, gaya hidup, dan tumbuhnya perilaku menyimpang. Sedangkan kondisi ekonomi dilihat berdasarkan tingkat pendapatan, peluang usaha dan kerja, serta perubahan mata pencaharian. Oleh karena itu, penelitian ini menjadi penting dalam melihat pengaruh obyek wisata terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wisata. OBYEK WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR WONOGIRI INDUSTRI PARIWISATA PENGARUH SOSIAL - PENGARUH EKONOMI - Pola Kerjasama Gaya Hidup Perilaku Menyimpang (Kriminalitas, Prostitusi, Perjudian, dsb) Keterangan : - Tingkat Pendapatan Rumah Tangga Peluang Usaha dan Kerja Perubahan Mata Pencaharian hubungan pengaruh fokus penelitian Gambar 2 Kerangka Pemikiran KUNJUNGAN WISATAWAN 7 2.3. HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis penelitian ini disajikan sebagai berikut: 1. Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri berpengaruh nyata terhadap kondisi ekonomi masyarakat sekitar, khususnya dalam meningkatkan pendapatan, peluang usaha dan kerja, serta perubahan mata pencaharian. 2. Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri berpengaruh nyata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat khususnya dalam pola kerjasama, gaya hidup, dan timbulnya perilaku menyimpang di kalangan masyarakat. 2.4. DEFINISI OPERASIONAL Definisi operasional untuk masing-masing variabel sebagai berikut: 1. Jenis-jenis pekerjaan di sektor pariwisata adalah segala bentuk pekerjaan yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi segala permintaan akan kebutuhan wisatawan dan kegiatan wisata. Jenis pekerjaan industri pariwisata dalam penelitian ini dikategorikan menjadi : (1) Akomodasi/penginapan (homestay, hotel, pondok wisata) (2) Transportasi (ojeg, becak, travel/biro perjalanan, angkutan umum, ojeg perahu) (3) Usaha rumah makan dan jasa kuliner (restoran, warung makan, kafe) (4) Penyedia jasa/penyewaan (guide, foto keliling, sewa ban, sepeda) (5) Pedagang (kaki lima, asongan, kios/warung) 2. Tingkat pendapatan adalah jumlah pemasukan yang diperoleh oleh responden sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilakukan dalam kurun waktu satu tahun. Pengukuran didasarkan pada rata-rata pendapatan rumahtangga. 3. Peluang usaha dan kerja adalah kesempatan bagi masyarakat untuk menjadi pelaku usaha di bidang formal dan informal sebagai akibat kedatangan wisatawan ke suatu daerah. 4. Perubahan mata pencaharian adalah adanya pergantian pekerjaan dari bidang pertanian menjadi non pertanian. 5. Tingkat kerjasama adalah keterlibatan responden dalam kegiatan kerjasama khususnya dalam hal akses pada ruang usaha industri pariwisata. Ukuran kerjasama khususnya digunakan dalam variabel ini adalah bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan dan keterlibatan responden dalam kerjasama tersebut. Pengukuran tingkat kerjasama ditujukan untuk membuktikan hipotesis kedua, apakah dengan adanya kegiatan pariwisata menggeser pola kerjasama masyarakat yang ke arah positif (semakin erat) atau negatif (timbul persaingan). 6. Tingkat gaya hidup dalam penelitian ini mengacu pada pengertian dari Soekanto (1990) dalam Dhalyana (2012) yaitu serangkaian pola hidup dan perilaku masyarakat yang terealisasi melalui konsumsi, sikap hidup, dan pergaulan. Gaya hidup dapat menjadi indikator tentang bagaimana sikap dan perilakunya dalam berhubungan dengan orang lain dalam situasi dan kondisi tertentu. Ukuran-ukuran yang digunakan dalam variabel ini adalah pandangan responden terhadap pengaruh wisatawan/migran dalam hal berpenampilan, gaya bahasa, penggunaan teknologi, pola konsumsi, dan pergaulan remaja. 7. Perilaku menyimpang adalah perilaku yang bertentangan dengan aturan nilai-nilai dan norma yang berlaku dikalangan masyarakat tertentu, seperti perjudian, kriminalitas, prostitusi. Ukuran yang digunakan dalam variabel ini berdasarkan bentuk-bentuk frekuensi perilaku menyimpang yang terjadi di kalangan masyarakat. 8 3. PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. LOKASI DAN WAKTU Penelitian dilaksanakan di Desa Sendang Asri, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Pemilihan lokasi penelitian dilakukan karena keberadaan obyek wisata ini di tengah masyarakat dapat memberikan manfaat yang begitu banyak bagi masyarakat yang tinggal di sekitaran obyek wisata maupun yang jauh dari obyek wisata. Sehingga menjadi relevan terhadap penelitian ini untuk melihat sejauh mana pengaruh adanya obyek wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.Penelitian dilaksanakan dalam waktu enam bulan (Tabel 2). Kegiatan penelitian meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, pengambilan data lapangan, penulisan draft skripsi, sidang skripsi, dan perbaikan laporan penelitian. Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun 2014 Kegiatan Februari 1 2 3 Maret 4 1 2 3 April 4 1 2 3 Mei 4 1 2 3 Juni 4 1 2 3 4 Penyusunan proposal skripsi Kolokium Perbaikan proposal skripsi Pengambilan data lapangan Pengolahan dan analisis data Penyusunandraft skripsi Sidang skripsi Perbaikan skripsi 3.2. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Informan adalah pihak yang dapat mendukung kelancaran dalam penelitian ini dengan memberikan berbagai informasi ataupun data yang mendukung serta berhubungan dengan penelitian. Responden yang ditentukan dalam penelitian ini adalah masyarakat pelaku usaha yang berada di sekitar Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Pengumpulan data akan direncanakan dengan terlebih dahulu membuat sampling frame dari seluruh masyarakat pelaku usaha yang berada di sekitar kawasan obyek wisata sebelum pengambilan responden. Selanjutnya diambil sampel sebanyak 30 responden dengan teknik pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling) setelah sebelumnya masing-masing jenis usaha dipisahkan. 9 Namun metode pengumpulan sampel selanjutnya akan di tentukan setelah melakukan observasi lapang. Faktor-faktor yang akan menjadi bahan pertimbangan metode penarikan sampel adalah jumlah keseluruhan pelaku usaha yang ada di sekitaran obyek wisata tersebut, pengelompokkan bidang usaha yang sama, dan lain sebagainya. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang didapatkan melalui observasi, kuesioner, dan wawancara kepada responden dan informan secara mendalam di lokasi penelitian. Kuesioner diberikan kepada responden dan peneliti membantu responden dalam pengisian kuesioner tersebut untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pengisian. Sedangkan wawancara mendalam dilakukan dengan menggunakan panduan pertanyaan kepada informan untuk memperoleh gambaran keadaan desa dan masyarakat secara langsung serta untu kebutuhan dokumentasi. Tidak hanya itu, wawancara mendalam dilakukan untuk menambah hasil yang lebih nyata mengenai penelitian yang akan dilakukan. Adapun data sekunder diperoleh peneliti melalui studi literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder juga bisa diperoleh dari pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, seperti pemerintah desa, pengelola obyek wisata, dan lain sebagainya yang dijadikan unit analisa. Data sekunder yang diambil dari pihak-pihak tersebut berupa, profil desa, data penduduk, sejarah terbentuknya obyek wisata tersebut, jumlah kunjungan wisata tiap tahunnya, dan data-data terkait lainnya. Selain itu peneliti juga membuat catatan harian selama proses pengumpulan data dilapangan untuk melengkapi bagian yang kurang pada data primer dan data sekunder. Kemudian, data primer dan data sekunder digunakan untuk saling mendukung satu sama lain dan menyempurnakan hasil penelitian. Rensponden diwawancarai sesuai dengan kuesioner yang telah disusun (Lampiran 2). 3.3. TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Data kuantitatif dari pengisian kuesioner diolah dengan tabulasi silang dan frekuensi kemudian dianalisis secara deskriptif. Data kualitatif dari wawancara mendalam dan observasi disajikan secara deskriptif untuk menjelaskan dan memperkuat analisis dari data kuantitatif yang diperoleh. Data yang diperoleh dalam penelitian baik data kuantitatif dan data kualitatif digabungkan dan disajikan dalam bentuk tabel, matriks, dan gambar serta teks naratif. Hasil tersebut kemudian ditarik kesimpulan yang mengacu untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam pengklasifikasian tingkat pendapatan, data kuantitatif mengenai tingkat pendapatan seluruh responden diolah menggunakan Microsoft Excel 2010 dengan membuat kurva sebaran normal untuk melihat tingkatan pendapatan dari masing-masing responden berdasarkan standar deviasinya. Kemudian didapat pengklasifikasian untuk masing-masing responden. Penelitian ini akan direncanakan menggunakan analisis regresi, sedangkan untuk data kualitatif sebagai pendukung akan diolah dan dianalisis dengan konten analisis. Pengujian data selanjutnya melihat bagaimana keadaan di lapangan untuk mengetahui kecocokan dalam penggunaan uji statistik. Seluruh hasil penelitian dituliskan dalam rancangan skripsi (Lampiran 4). 10 DAFTAR PUSTAKA Afif, SA. 1992. Makalah Utama: Partisipasi Masyarakat dalam Menunjang Konservasi Biodiversity di Hutan disampaikan dalam Lokakarya Konservasi Biodiversity di Hutan Produksi. Bogor [ID]: Fakultas Kehutanan IPB. Hal 1-8. Ayuningtyas DI, Dharmawan AH. 2011. Dampak Ekowisata Terhadap Kondisi Sosio-Ekonomi Dan Sosio-Ekologis Masyarakat di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jurnal Trandisiplin Sosiologis, Komunikasi, dan Ekologi Manusia. Bogor [ID] : Institut Pertanian Bogor. 5(3). Hal 247258. Basrowi, Juariyah S. 2010. Analisis Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.Jurnal Ekonomi dan Pendidikan.7(1). Lampung [ID]. Universitas Negeri Lampung. Hal. 58-81 Dritasto A, Anggraeni AA. 2013. Analisis Dampak Ekonomi Wisata Bahari Terhadap Pendapatan Masyarakat Di Pulau Tidung. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional. XX (X). [internet]. [dikutip tanggal 5 November 2013]. Malang [ID] : Institut Teknologi Nasional. Hal 1-8. Dapat diunduh dari :http://portalgaruda.org/download_article.php?article=57445. Elida, Farikhah. 2005. Pola Pengembangan Pariwisata yang Berbasis Masyarakat di Kepulauan Karimunjawa. [tesis]. [internet]. [dikutip tanggal 27 November 2013]. Semarang [ID]. Universitas Diponegoro. 169 hal. Dapat diunduh dari :http://eprints.undip.ac.id/12878/1/2005MTPWK4227.pdf. Kadir A, Awang SA, Purwanto RH, Poedjirahajoe E. 2012.Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Provinsi Sulawesi Selatan.Jurnal Manusia dan Lingkungan. Bogor [ID]. Institut Pertanian Bogor.19 (1).Hal.1-11. Mitchell B, Rahmi DH, Setiawan B. 2003. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Yogyakarta [ID]: Universitas Gadjah Mada Press. 498 hal. Muflikhati I, Hartoyo, Sumarwan U, Fahrudin A, Puspitawati H. 2010. Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Kesejahteraan Keluarga : Kasus Di Wilayah Pesisir Jawa Barat. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen.3(1). [internet]. [dikutip tanggal 20 November 2013]. Bogor [ID] : Institut Pertanian Bogor. Hal 1-12. Dapat diunduh dari :http://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/5178/3572. Qomarudin.2013. Perubahan Sosial dan Peran Masyarakat dalam Pengembangan Kawasan Wisata Kepulauan Karimun Jawa. Jurnal Of Educational Social Studies. 2(1).[internet]. [dikutip tanggal 20 November 2013]. Semarang [ID] : Universitas Negeri Semarang. Hal 41-46. Dapat diunduh dari :http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jess. Rakatama, Ari. 2008. Kontribusi Aktivitas Wisata Alam Di Taman Nasional Way Kambas Terhadap Pereknomian Setempat.Info Hutan.V(1). [internet]. [dikutip tanggal 26 November 2013]. Lampung [ID]. Balai Konservasi Sumberdaya Alam Lampung. Hal 89-98. Dapat diunduh dari :http://fordamof.org/files/11_AriRakatama_klm.pdf Retnowati, Eulis. 2004. Ekoturisme di Indonesia: Potensi dan Dampak. Prosiding Ekspose Hasil-hasil Penelitian Pemanfaatan Jasa Hutan dan Non Kayu Berbasis Masyarakat Sebagai Solusi Peningkatan dan Pelestarian Hutan. Bogor [ID]: Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam. Hal.71-79. Rosyida Isma, Nasdian FT. 2011. Partisipasi Masyarakat dan Stakeholder dalam Penyelenggaraan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dampaknya Terhadap Komunitas Pedesaan. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan Ekologi Manusia. Bogor [ID]. Intitut Pertanian Bogor.Hal. 51-70 Sidarta, IWT. 2002. Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Kondisi Lingkungan, Sosial, dan Ekonomi Masyarakat. [tesis]. [internet]. [dikutip 13 November 2013]. Semarang [ID] : Universitas Diponegoro. 129 hal. Dapat diunduh dari :http://eprints.undip.ac.id/10986/1/2002MIL1729.pdf 11 Soebagyo.2012. Strategi Pengembangan Pariwisata Di Indonesia.Jurnal Liquidity. [internet]. [dikutip 5 November 2013]. Jakarta [ID] : Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila. 1 (2).Hal. 153158. Dapat diunduh dari :http://www.liquidity.stiead.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/8_Soebagyo-Liquidity-STIEAD.pdf. Soekadijo, R.G. 2000. Anatomi Pariwisata. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Soemarwoto, Otto. 1989. Analisis Dampak Lingkungan. Yogyakarta [ID] : Universitas Gajah Mada Press. 378 hal. Sulaksmi, Rita. 2007. Analisis Dampak Pariwisata Terhadap Pendapatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Kawasan Taman Wisata Alam Laut Di Pulau Weh Kota Sabang. [tesis]. [dikuti 13 November 2013]. Bogor [ID] : Institut Pertanian Bogor. 132 hal. Dapat diunduh dari :http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/10074/2007rsu.pdf?sequence=2 Yoety, OA. 2008. Ekonomi Pariwisata. Introduksi, Informasi, dan Implementasi. Jakarta [ID]: Kompas. 292 hal. 12 Lampiran 1. Peta Kacamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah 13 Lampiran 2. Kuesioner KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Terhadap Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Oleh : Indah TrI Utami Departemen Seains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor Nomor Responden Tanggal Pengisian I. : .......................... : .......................... Identitas Responden 1. Nama 2. Jenis Kelamin 3. Umur 4. Agama 5. Pendidikan Terakhir 6. Alamat 7. Lama Tinggal 8. Status Responden 9. Pekerjaan 10. Kepemilikan Usaha : : Laki-laki / Perempuan : : : : : : Menikah / Tidak Menikah / Bercerai : : Pribadi / Orang Lain II. Karakteristik Rumahtangga Anggota keluarga Jenis kelamin* KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA Usia Status Pendidikan (tahun) perkawinan** terakhir Pekerjaan Utama Keterangan : * ** 1 = Laki-laki 1 = Kawin 2 = Tidak kawin 2 = Perempuan 3 = Cerai 4 = Duda/Janda (Mati) Tambahan 14 Produktivitas pertanian dan pemanfaatannya 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Apa saja yang anda tanam di lahan garapan ? a. b. c. d. e. a. b. Padi Palawija Sayur-sayuran Buah-buahan Lainnya Berapa luas lahan yang anda miliki ? <0,5 hektare 0,5 hektare-1 hektare c. >1 hektare Berapa jumlah panen yang dihasilkan Jelaskan permusim untuk setiap tanaman yang anda tanam ? Jenis tanaman apa yang anda gunakan a. Padi b. Palawija untuk konsumsi rumah tangga ? c. Sayur-sayuran d. Buah-buahan e. Lainnya Berapa banyak hasil panen yang anda Jelaskan gunakan untuk konsumsi rumahtangga untuk setiap jenis tanaman yang anda tanam ? Jenis tanaman apa yang anda gunakan a. Padi b. Palawija untuk dijual ? c. Saur-sayuran d. Buah-buahan e. Lainnya Berapa banyak hasil panen yang anda jual Jelaskan untuk setiap jenis tanaman yang anda tanam ? III. Sumber-sumber Nafkah Rumahtangga Sumber-sumber nafkah yang dimiliki oleh rumahtangga 8. Apa status tanah yang anda miliki ? 9. Bagaimana pemeliharaan sistem pengairan atau irigasi yang anda gunakan untuk lahan garapan anda? Darimana modal yang anda gunakan untu mengelola lahan garapan ? 10. a. b. c. d. e. Hak milik Sewa Sakap Tanah Adat Lainnya Jelaskan a. b. c. d. Tabungan Pinjaman Hasil panen Lainnya IV. Kondisi Ekonomi Akibat Adanya Obyek Wisata Jenis Pekerjaan 11. Apa pekerjaan anda di obyek wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur ? a. Warung tetap b. PKL c. Pedagang 15 Asongan d. Penyewaan Jasa Atraksi e. Penginapan f. Rumah Makan g. Lainnya..... 12. Berapa hari anda bekerja dalam waktu satu minggu ? Apa yang menjadi alasan anda memilih untuk bekerja di obyek wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur ? Bagaimana sistem kepemilikan usaha di obyek wisata ini ? Jelaskan Bagaimana pola pembagian tempat usaha di obyek wisata ini ? 16. Pada saat apa Anda mendapatkan keuntungan yang lebih dari biasanya ? Pendapatan Rumahtangga 17. Berapakah rata-rata penghasilan anda selama satu bulan ? 18. Apakah cukup dengan penghasilan yang anda peroleh untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga ? 19. Apakah ada anggota keluarga anda yang ikut membantu anda bekerja ? Jelaskan 13. 14. 15. Jelaskan a. b. c. d. Milik sendiri Bagi hasil Sewa Lainnya..... Jelaskan Rp................../bulan Jelaskan a. Ya b. Tidak Jelaskan 20. Darimana modal awal yang anda peroleh untuk membuka usaha di obyek wisata ini ? 21. Apakah anda memiliki pekerjaan lain selain bertani dan membuka usaha ? 22. Berapa rata-rata pendapatan anda dari pekerjaan itu ? a. b. c. a. b. Tabungan Pinjaman Lainnya ..... Ya Tidak Jelaskan Rp..................../hari Pengeluaran Rumahtangga Jenis Pengeluaran Biaya/hari Biaya/bulan a. Konsumsi Beras Lauk – pauk Jumlah b. Non-Konsumsi Perumahan atau fasilitas rumah Jasa Pendidikan Kesehatan Pakaian Biaya/tahun 16 Pajak Keperluan pesta/ kegiatan social Transportasi Komunikasi Lainnya Jumlah Jumlah total 17 Lampiran 3. Pedoman Wawancara Mendalam Panduan pertanyaan kepada aparat kepolisian dan masyarakat/ pelaku usaha pariwisata Hari, tanggal Lokasi wawancara Nama / pekerjaan 1. : : : Apakah terjadi kasus pencurian atau perampokan di sekitar obyek wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur ? 2. Berapa kasus pencurian atau perampokan yang terjadi dalam satu bulan ? Siapa yang terlibat dalam kasus tersebut ? 3. Dimana saja lokasi terjadinya pencurian atau perampokan ? Bagaiman upaya yang dilakukan pihak kepolisian untuk menangani kasus tersebut dan mencegahnya agar tidak terulang kembali ? 4. Apakah terjadi kasus perkelahian atau kekerasan yang terjadi dalam satu bulan ? Siapa yang terlibat dalam kasus tersebut ? 5. Dimana saja lokasi terjadinya perkelahian ? Bagaimana upaya yang dilakukan pihak kepolisian untuk menangani kasus tersebut dan mencegahnya agar tidak terulang kembali ? 6. Apakah terjadi kasus perjudian di sekitar obyek wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur ? 7. Berapa kasus perjudian yang terjadi dalam satu bulan ? Siapa yang terlibat dalam kasus tersebut? 8. Dimana saja lokasi terjadinya perjudian ? Bagaimana upaya yang dilakukan pihak kepolisian untuk menangani kasus tersebut dan mencegahnya agar tidak terulang kembali ? 9. Apakah terdapat tempat-tempat prostitusi di sekitar obyek wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur ? 10. Dimana saja lokasi terjadinya prostitusi ? Siapa yang terlibat dalam kasus tersebut ? 11. Bagaimana upaya yang dilakukan pihak kepolisian untuk mengatasi kasus tersebut dan menutup tempat lokasi tersebut ? 18 Panduan pertanyaan kepada informan Pengelola Dinas Pariwisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Jawa Tengah Hari, tanggal Lokasi wawancara Nama / pekerjaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. : : : Bagaimana sejarah terbentuknya kawasan obyek wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur ? Sejak kapan kegiatan pariwisata di Wdauk Gajah Mungkur mulai ada ? Bagaimana upaya yang dilakukan untuk tetap menjaga eksistensi pariwisata Waduk Gajah Mungkur agar tetap menarik wisatawan ? Seberapa besar peningkatan jumlah wisatawan atau pengunjung yang datang ke obyek wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur ini setiap tahunnya ? Seberapa besar peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur disaat musim puncak liburan dibandingkan hari-hari biasa ? Siapa saja yang bekerja di sekitaran obyek wisata tersebut ? Darimana saja asalanya ? Bagaimana upaya kerjasama yang dilakukan pihak pengelola kawasan wisata dengan masyarakat setempat dalam mengelola usaha disekitar kawasan wisata agar tetap menjaga keindahan kawasan wisata ? Apakah bentuk kerjasama tersebut ? Apakah pernah terjadi perbedaan pandangan antara pihak pengelola pariwisata dengan masyarakat lokal dalam hal upaya menjaga citra kawasan wisata dan akses pada ruang usaha ? Jika ya, bagaimana upaya untuk mengatasinya ? Seberapa besar peran industri pariwisata dalam menyerap tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat yang berperan di dalamnya ? Adakah sistem bagi hasil yang dilakukan pihak pengelola pariwisata dengan masyarakat pelaku usaha atas hasil yang diperolehnya ? Jika ya, berapa perbandingan bagi hasil tersebut ? Adakah dampak negatif yang timbul dengan adanya industri pariwisata ? Jika ya, apakah dampak yang ditimbulkan dari industri pariwisata itu sendiri dan kehadiran wisatawan di lingkungan masyarakat ? Apakah terjadi tindak kekerasan / kriminalitas / perjudian/ prostitusi yang terjadi di masyarakat akibat adanya industri pariwisata ? Jika ya, apakah upaya yang telah dilakukan pihak pengelola Dinas Pariwisata untuk mengatasi hal tersebut ? apa bentuk upaya yang dilakukan ? 19 Panduan pertanyaan kepada informan tokoh masyarakat dan ketua organisasi yang berada di sekitaran Waduk Gajah Mungkur Hari, tanggal Lokasi wawancara Nama / pekerjaan 1. : : : Bagaimana dampak yang ditimbulkan dengan adanya industri pariwisata terhadap masyarakat sekitar kawasan obyek wisata tersebut ? 2. Adakah pola pembagian usaha di obyek wisata ini ? Jika ya, bagaimana pola pembagiannya ? Jelaskan ! 3. Apakah masyarakat saling bekerjasama dalam menjaga kawasan wisata dari segi kebersihan, keamanan, kenyamanan, dan kelestarian budaya ? Jika ya, apakah bentuk kerjasama tersebut ? 4. Apakah terjadi persaingan dalam memperebutkan ruang usaha yang disediakan ? Jika ya, bagaimana bentuk persaingan tersebut ? 5. Bagaimana pola kerjasama yang dilakukan antar kantor desa/kecamatan dengan masyarakat pelaku usaha perihal untuk berdagang disepanjang kawasan wisata ? 6. Adakah pengaruh dengan kedatangannya pendatang atau wisatawan dengan perubahan kehidupan sosial masyarakat ? misalnya seperti gaya hidup . 7. Seberapa besar peningkatan jumlah pendatang yang datang ke kawasan wisata setiap tahunnya ? 8. Apakah dengan banyaknya pendatang, akses masyarakat sekitar dalam mencari peluang usaha menjadi terbatas ? 9. Manfaat apa yang Anda rasakan dengan kehadiran industri pariwisata serta wisatawan yang datang dan pendatang ke daeerah tersebut ? 10. Dengan adanya industri pariwisata, apakah masyarakat tetap menjaga nilai-nilai dan norma dari generasi sebelumnya ? 11. Seberapa besar pengaruh dari industri pariwisata terhadap peningkatan jumlah pendapatan masyarakatnya ? Darimana saja sumber pendapatan yang diperoleh dari rata-rata masyarakat sekitar kawasan wisata ? 20 Lampiran 4. Rancangan Skripsi 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Masalah Penelitian 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. Kegunaan Penelitian 2. PENDEKATAN TEORETIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.2. Kerangka Pemikiran 2.3. Hipotesis 2.4. Definisi Operasional 3. PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu 3.2. Teknik Pengumpulan Data 3.3. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 4. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis 4.2. Kondisi Ekonomi 4.3. Kondisi Sosial 5. PENGARUH OBYEK WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR WONOGIRI TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT 5.1. Pendapatan Rumahtangga Masyarakat 5.2. Peluang kerja dan usaha 5.3. Perubahan Mata Pencaharian 6. PENGARUH OBYEK WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR WONOGIRI TERHADAP SOSIAL MASYARAKAT 6.1. Pola Kerjasama 6.2. Perubahan Gaya Hidup 6.3. Tumbuhnya Perilaku Menyimpang 7. PENUTUP 7.1. Kesimpulan 7.2. Saran