Analisa kualitas pelayanan jasa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonogiri berdasarkan metode fuzzy-servqual Oleh : Hafidh Rahmadi NIM : I 0302032 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas atau mutu dalam industri jasa pelayanan adalah suatu penyajian produk atau jasa sesuai ukuran yang berlaku ditempat produk tersebut diadakan dan penyampaianya setidaknya sama dengan yang diinginkan dan diharapkan konsumen. Kualitas merupakan faktor dasar yang dapat mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis jasa yang berkembang saat ini dan telah menjadi salah satu faktor dalam keberhasilan dan pertumbuhan suatu organisasi. Usaha penilaian dan peningkatan kualitas menjadi faktor terpenting dalam keberhasilan industri jasa pelayanan antar konsumen. Kualitas pelayanan yang baik adalah dimana saat perusahaan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan agar terpenuhinya permintaan dan harapan konsumen (Sugiarto,2000). Pengguna layanan rumah sakit adalah pasien rawat inap, pasien rawat jalan maupun pengunjung. Rawat inap adalah pemeliharaan kesehatan di rumah sakit dimana pasien tinggal atau mondok minimal satu hari, berdasarkan rujukan dari pelaksana pelayanan kesehatan tingkat I atau dokter spesialis yang ditunjuk (dr. Tuti Kurniati,2002). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonogiri merupakan salah satu instansi daerah yang bergerak pada jasa pelayanan kesehatan. Usaha jasa pelayanan RSUD Wonogiri meliputi rawat inap, rawat jalan, tindakan medis, obat- obatan dan alat kesehatan, penunjang diagnostik, penunjang medis, operasi dan pelayanan khusus seperti poliklinik, kacamata, persalinan dan Balai Kesehatan Masyarakat (Bakelmas). Dalam menjalankan usaha pelayanan kesehatan, RSUD Wonogiri berusaha menempatkan kualitas pelayanan sebagai suatu hal yang penting dan utama. Hal ini dapat dilihat dari visi RSUD Wonogiri yaitu “terciptanya pelayanan prima dan terwujudnya rumah sakit unggulan”. Saat ini usaha I-1 peningkatan pelayanan sudah dilakukan tetapi hanya sebatas pada aspek fisik seperti perbaikan fasilitas gedung, taman, dan kebersihan. Selain itu pihak rumah sakit belum melibatkan konsumen rumah sakit dalam peningkatan pelayanan sehingga dalam berjalannya usaha tersebut masih terdapat kekurangankekurangan yang dapat dilihat dari masih banyaknya keluhan dari pasien-pasien rawat inap misalnya sering lambannya penanganan pasien maupun sarana prasarana seperti air bersih dan ruang tunggu. Usaha peningkatan pelayanan yang sudah dilakukan belum memenuhi harapan konsumen dikarenakan belum adanya pengukuran kualitas pelayanan yang dilakukan pihak rumah sakit. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran yang melibatkan konsumen agar faktor-faktor yang perlu ditingkatkan dan mempengaruhi kualitas pelayanan dapat diketahui sehingga upaya peningkatan pelayanan yang akan dilakukan dapat memenuhi harapan konsumen. Penilaian tentang kualitas pelayanan dapat berbeda–beda bagi setiap orang. Selain itu tidak ada ukuran yang presisi untuk mengukur derajat kepuasan konsumen terhadap pelayanan karena menyangkut aspek-aspek non-kuantitatif. Penilaian itu misalnya ada orang yang menganggap suatu pelayanan tertentu cukup puas tetapi ada pula orang yang menilai dengan pelayanan yang sama menganggap tidak puas. Selain itu masih sering terjadi subyektifitas dari pengambil keputusan dalam penentuan bobot kepentingan. Hal yang membuat pengukuran terhadap kualitas pelayanan sulit untuk diukur dikarenakan tidak ada ukuran yang pas yang dapat menyamakan persepsi orang terhadap kualitas pelayanan sehingga pengukuran terhadap derajat kepuasan pelayanan terkadang kurang akurat, ambigu, tidak presisi dan cenderung subjektif. Menurut Yudhistira dan Siregar (2001), ketidakpresisian data disebabkan oleh tidak diketahuinya nilai-nilai dari parameter pengukuran secara pasti. Hal ini diakibatkan karena dalam penilaian sering kali menggunakan diskripsi linguistik, sehingga tidak dapat ditemukan ukuran yang jelas. Salah satu metode pendekatan yang sering dipakai untuk mengukur kualitas pelayanan adalah konsep fuzzy servqual ( Wong dan Petrovic, 2000). Konsep fuzzy pada dasarnya adalah sebuah teori pengukuran yang mengakomodir bahasa linguistik dengan bahasa numerik (angka/statistik). Faktor ketidakpresisian I-2 telah diakomodasi dalam sebuah penilaian variable linguistik. Kelebihan fuzzy servqual dengan servqual biasa adalah dalam hal kemampuan mengadaptasi ketidakpresisian data, ambiguitas dan subjektifitas, yang tidak dapat dilakukan dengan model servqual biasa. Bertolak dari permasalahan yang ada di RSUD Wonogiri dan adanya keterbatasan dalam penggunaan metode servqual biasa, maka pada penelitian ini digunakan metode fuzzy servqual untuk menyelesaikan permasalahan penilaian kualitas pelayanan, berkaitan dengan usaha pengukuran dan peningkatan kualitas pelayanan di RSUD Wonogiri. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penilaian konsumen terhadap kualitas jasa dari RSUD Wonogiri. 2. Bagaimana tingkat kesenjangan (gap) antara kualitas jasa yang diharapkan oleh konsumen (pasien) dengan kualitas jasa yang telah diterima terhadap kepuasan konsumen . 3. 1.3 Bagaimana kualitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian konsumen atas kualitas pelayanan jasa di RSUD Wonogiri terhadap kepuasan konsumen. 2. Mengukur tingkat kesenjangan (gap) antara kualitas jasa yang diharapkan konsumen dengan apa yang yang telah diterima terhadap kepuasan konsumen. 3. 1.4 Mengetahui kualitas pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : I-3 1. Memberikan informasi kepada RSUD Wonogiri mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan jasa terhadap kepuasan konsumen. 2. Memberikan informasi mengenai tingkat kualitas pelayanan jasa di RSUD Wonogiri di mata konsumen. 3. Sebagai alternatif dan bahan pertimbangan terhadap faktor-faktor yang perlu diperbaiki bagi Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri dalam upaya peningkatan pelayanan kepada konsumen. 1.5 Pembatasan Masalah Banyaknya faktor yang mempengaruhi tingkat pelayanan serta luasnya permasalahan yang ada , serta berbagai keterbatasan yang peneliti hadapi, maka penelitian dibatasi sebagai berikut : 1. Kualitas pelayanan jasa diukur berdasarkan dimensi kualitas jasa yang dikemukakan oleh Parasuraman, Zeithmal, dan Berry (1985). 2. Penelitian dilakukan pada pasien yang melakukan pengobatan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri dengan usia antara 18 sampai 45 tahun. 1.6 Asumsi Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kondisi RSUD Wonogiri tidak mengalami perubahan selama proses penelitian. 2. Kuesioner diisi oleh pasien sendiri atau dengan bantuan orang lain sepengetahuan pasien. 1.7 Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluaan Bab ini merupakan permasalahan yang mebahas seperti latar belakang masalah, perumusan masalah,batasan masalah, tujuaan dan manfaat penelitiaan serta sistematika penulisan. Bab II. Landasan Teori I-4 Bab ini menguraikan teori dan konsep yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas seperti kepuasan pelanggan, metode servqual, konsep dan teori fuzzy, penarikan sampel, uji validitas, uji reliabilitas dan teori lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Bab III. Metodologi Penelitiaan Bab ini berisi gambaran terstruktur tahap demi tahap dari proses pelaksanaan penelitian yang digambarkan dalam bentuk flowchart dan disertai penjelasan tahap demi tahap . Bab IV. Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini menjelaskan tentang data-data yang dibutuhkan dalam penelitian, pengolahan data, dan hasil pengolahan tersebut dengan menggunakan alatalat untuk mengukur kepuasan konsumen yang telah ditetapkan dalam tinjauan pustaka maupun metodologi penelitian. Bab V. Analisa Berisi pembahasan dan analisa dari data-data yang telah didapat yang kemudian diselesaikan dengan metode yang telah ditentukan sebelumnya. Bab VI. Kesimpulan dan Saran Berisi kesimpulan dan saran, dimana kesimpulan berisi antara lain pernyataan yang menjelaskan apa saja yang diperoleh dari hasil penelitian . Saran memuat berbagai usulan atau pendapat yang diberikan oleh peneliti dengan melihat hasil dari penelitian. I-5