Pergerakan vertikal unsur-unsur dalam tanah yang

advertisement
PERGERAKAN VERTIKAL UNSUR - UNSUR
DALAM TANAH YANG BERKEMBANG DARI SEDIMEN
BERPIRIT DI DELTA BERBAK, JAMB1
OLEH
BINTARTI AQUARITA MEDIARI
A 24101079
DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKLJLTASPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAh' BOGOR
2006
Bintarti Aquarita Mediari. Pergerakan Vertikal Unsur-Unsur dalam Tanah yang
Berkembang dari Sediien Berpirit di Delta Berbak, Jambi. Di bawah bimbingan
Budi Mulyanto, Basuki Sumawinata dan Gunawan Djajakirana.
Sejak Pelita I tahun 1969 Delta Berbak dikembangkan menjadi daerah
transmigrasi melalui Proyek Pembukaan Persawahan Pasang Surut (P4S). Setelah
dilakukan pembukaan, lahan gambut yang mempunyai dasar sediien berpirit
telah mengalami masa pasang surut daiam produksi pertanian. Tahun 1969-1980
daerah transmigrasi Delta Berbak seperti Bangun Karya, Rantau Malanur dan
Rantau Rasau pernah menjadi lumbung b e m Propinsi Jambi. Namun hilangnya .
lapisan gambuf yang diakibatkan oleh kemarau yang panjang, penurunan muka
air tanah, kebakaran dan pembakaran lahan, menyebabkan lahan menjadi tidak
produktif, karena menjadi masam sehingga banyak lahan yang ditinggalkan.
Sebagai akibat bila sediien berpirit di bawah lapisan gambut mengering, mineral
pirit akan teroksidasi dan sebagai hasilnya adalah tanah sulfat masam. Proses
perubahan dari sedimen mangrove berpirit sampai menjadi tanah sulfat masam
sangat dipengaruhi oleh hitensitas pengelingan dan pencucian.
Banyak penelitian mengenai proses pencucian tersebut didasarkan atas
pencucian unsur-unsur hara tersedia atau dapat dipertukarkan. Oleh karena itu,
untuk mengetahui proses pedogenesis perlu dilakukan analisis k i i i a total unsurunsur penyusun tanah tersebut. Selain itu, juga dilakukan analisis C, N, S dan
analisis thermal. Oleh karena mobilisasi unsur-unsu tersebut pada umumnya
berlangsung vertikal ke bawah, maka contoh tanah diambil menurut kedalaman.
Hasil penelitian sangat jelas menunjukkan bahwa semakin intensif
pencucian maka semakin rendah kadar unsur-unsur di lapisan atas dan tejadi
akumulasi unsur-unsur tersebut di bagian bawah, kecuali unsur Si. Unsur-unsur
yang mengalami pencucian dan akumulasi antara lain besi dan aluminium. Jumlah
total besi oksida yang terdapat di dalam contoh tanah sangat rendah karena
sebagian besar besi ditemui sebagai pirit (FeSz), bahkan total besi di lapangan
ildak mencapai 5% Fe203. Sementara itu dari hasil analisis S dapat diketahui
sebaran besarnya kandungan pirit pada profil tanah, sedangkan dari hasil anilisis
termal dapat diketahui besarnya kandungan bahan organik dan kandungan
beberapa mineral yang terdapat pada contoh tanah.
Bintarti Aquarita Mediari. Vertical Movement of Elements in Soil Developed
from Pyritic Sediment in Berbak Delta, Jambi. Supervised by Budi Mulyanto,
Basuki Sumawinata and Gunawan Djajalirana.
Since Pelita I, 1969 Delta Berbak has been developed to become
transmigration area through the Proyek Pembukaan persawahan Pasang Surut
(P4S). After opening up the land, the peatland which had pyritic sediment
basement, has been experienced the fluctuation of the agriculture production. In
1969-1980 the Delta Berbak transmigration area like Bangun Karya, Rantau
Makmur and Rantau Rasau had became rice barn for Jambi Province. However,
lost of peat layer as the results of long dry season, decreasing of water surface,
slash and bum in land management practices have made the land become
unproductive. The land has changed to acid sulphate soil and abandoned as the
consequence of the pyritic sediment under peat layer was dried, and oxidized. The
change from pyritic sediment to acid sulphate soils were strongly influenced by
the intensity of drying and leaching processes.
Many researches about leaching process were only based on the leashing
of available or exchangeable nutrients. In fact these nutrients were only part of
elements that involved in the processes, therefore the conclusion of these research
could not expressed comprehensive processes in the acid sulphate soil. Based
on that facts, total elemental analysis of the soil was performed in order to know
the pedogenesis process. Besides that, the C, N, S analysis using CHNS-Elen~ental
Atitoanalyzer and thennal analysis using DTRG Analyzer have also been
conducted. Because the mobilization of elements commonly move vertically
down along soil depth, therefore soil samples were taken by the depth of soil.
Download