Komponen atau Elemen Dasar Difusi Inovasi Makalah Ini diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Difusi dan Inovasi Dosen Pengampu: Prof. Haryono dan Bapak Niam Wahzudik Disusun Oleh : 1. Weny Putri Haryani 1102411092 2. Danning Indah WS 1102411097 KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada kita. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Hidayah serta kemudahan yang diberikan kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah yang diberi judul “Komponen atau elemen dasar difusi dan inovasi” guna memenuhi tugas mata Difusi dan Inovasi dengan tepat waktu dan tidak ada suatu halangan apapun. Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini baik secara moril ataupun materil. Kami berharap makalah yang telah disusun ini bermanfaat bagi semua pembaca. Demi kesempurnaan makalah yang kami susun ini, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca sehingga dalam membuat makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi. Tim Penyusun DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ………………………………………………… ii DAFTAR ISI . …………………………………………………………. iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………… ………………………………… 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………… 2 C. Tujuan Penulisan ………………………………………………. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Difusi Inovasi …………………………..………………….. 3 B. Elemen Pokok Difusi dan Inovasi …………..……………….. 8 C. Sifat Perubahan dalam Inovasi ……...……………………… 9 D. Strategi Difusi Inovasi Pendidikan Terhadap Pengadop Inovasi ………………………..…………………… 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………… 13 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………… 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan di dunia ini kita sebagai manusia dituntut harus menjalani pendidikan, yang mana pendidikan yang kita dapati sepanjang hayat selama kita masih hidup terus menjalani pendidikan. Masalah pendidikan merupakan masalah yang kompleks karena menyangkut beberapa variabel menentukan yang sangat erat kaitannya. Banyak keberhasilan pendidikan. Oleh karena faktor yang itu, pendidikan akan senantiasa berubah, berbeda dan bervariasi bergantung pada faktor - faktor yang mempengaruhinya antara lain faktor perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni. Untuk hal tersebut perlu diadakan inovasi pendidikan. Suatu inovasi akan sangat bermanfaat untuk memecahkan masalah pendidikan jika inovasi tersebut diterima dan kependidikan dalam diterapkan oleh para tenaga mengelola pendidikan. Teknologi pendidikan merupakan kajian dan praktek untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, mengunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai. Konsep inovasi, difusi, dan difusi inovasi bukan merupakan suatu hal baru. Keberanian bertindak untuk melakukan suatu inovasi tidak pernah berakhir walaupun hal tersebut bukan suatu hal yang mudah dilaksanakan. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari Difusi Inovasi ? 2. Bagaimana Komponen Difusi Inovasi ? 3. Bagaimana Sifat perubahan dalam Difusi dan Inovasi ? 4. Bagaimana stretegi difusi inovasi pendidikan dalam pengapdop inovasi ? C. Tujuan Penulisan Makalah ini disusun dengan tujuan untuk: 1. Untuk memenuhi tugas perkuliahan “ Difusi Dan Inovasi ” 2. Sebagai upaya meningkatkan kinerja dalam menerapkan difusi dan inovasi pembelajaran kearah yang lebih baik lagi. BAB II PEMBAHASAN A. Difusi Inovasi Seorang inovator bagaimanapun untuk mempunyai mengadakan tugas yang sangat berat sebab perubahan bukanlah hal yang mudah. Banyak orang yang telah mengetahui dan memahami sesuatu yang baru, bahkan telah menyadari manfaatnya, tetapi belum mau menerima dan menerapkan suatu inovasi untuk memecahkan / mengatasi kesenjangan tersebut, difusi inovasi menarik perhatian para ahli dan dipelajari secara mendalam. Difusi adalah proses suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu antara individu pada suatu sistem sosial. Difusi merupakan bagian dari komunikasi yang mengutamakan penyampaian pesan berupa ide – ide baru. Komunikasi itu sendiri diartikan sebagai suatu proses partisipasi menciptakan dan membagi informasi dengan yang lain untuk mencapai saling kesepahaman. Proses difusi inovasi bisa berlangsung secara sentralisasi, penentuan tentang kapan dimulainya dan sebagainya dilakukan oleh sekelompok orang tertentu ( agen pembaruan ), bisa pula secara desentralisasi, penentuan dilakukan oleh klien ( warga masyarakat) bekerjasama dengan beberapa orang yang telah menerima inovasi. Difusi inovasi adalah proses berkomunikasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadopsi. Tujuan akhir yang ingin dicapai untuk terjadinya perubahan. Rogers (1983) melakukan studi tentang difusi inovasi, yang mencangkup berbagai disiplin ilmu. Hasil studinya telah memperkuat pandangan tentang pentahapan , proses , serta variabel, yang dapat mempengaruhi difusi. Dari hasil studi ini, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan tergantung pada upaya membangkitkan kesadaran, keinginan mencoba, dan mengadopsi inovasi. Dalam hal ini , penting dilakukan proses desiminasi, yaitu yang sengaja dan sistematis untuk membuat orang lain sadar adanya suatu perkembangan dengan cara menyebarkan informasi. Desiminasi merupakan tujuan awal dari difusi inovasi. Menurut Rogers, inovasi adalah ide – ide, praktik, atau obyek yang dianggap baru oleh seorang individu atau kelompok lain yang mengadopsinya. Lebih lanjut Rogers menjelaskan bahwa kebaruan dalam suatu inovasi tidak hanya mencakup pangetahuan baru. Thompson dan Eveland ( 1967 ) mendefinisikan inovasi sama dengan teknologi, yaitu suatu desain yang digunakan untuk tindakan instrumental dalam rangka mengurangi ketidakteraturan suatu hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Fullan ( 1996 ) menerangkan bahwa tahun 1960an adalah era dimana banyak inovasi - inovasi pendidikan kontemporer diadopsi, seperti matematika, kimia dan fisika baru, mesin belajar (teaching machine), pendidikan terbuka, pembelajaran individu, pengajaran secara team ( team teaching ) dan termasuk dalam hal ini adalah sistem belajar mandiri. Inovasi diartikan sebagai pengenalan ke sesuatu yang baru. Inovasi adalah sesuatu yang benar – benar baru diperkenalkan, bisa berupa metode baru, kebiasaan, alat, dan perubahan tentang cara mengerjakan sesuatu. B. Elemen Pokok Difusi dan Inovasi Komponen atau elemen utama dari difusi dan inovasi adalah : Menurut Everett Rogers,paa proses difusi inovasi terjadi interaksi antara empat komponen,komponen-komponen tersebut ialah : 1.Inovasi,yaitu Adanya suatu gagasan,tindakan,atau objek yang dianggap baru sehingga diadopsi baik oleh individu maupun kelompok 2.Saluran Komunikasi tertentu,Difusi inovasi dapat terjadi dengan menggunakan saluran komunikasi yang berisi pesan atau ide baru.Proses komunikasi tersebut dapat terjadi apabila memenuhi empat syarat yaitu : 1. Adanya ide baru 2.Adanya Pihak yang memiliki pengetahuan tentang ide baru tersebut 3.Adanya pihak yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang ide baru Tersebut 4.Adanya saluran komunikasi yang dapat menghubungkan kedua pihak tersebut 3.Waktu,Peranan dimensi waktu dalam proses difusi inovasi terdapat pada tiga hal berikut yaitu: 1.Proses Keputusan inovasi, proses sejak seseorang mengetahui inovasi pertama kali sampai dia memutuskan menerima atau menolak inovasi,Ada 5 langkah dalam proses keputusan inovasi yaitu : Pengetahuan tentang Inovasi,Bujukan atau imbauan, Penetapan atau Keputusan,Penerapan,dan konfirmasi 2.Kepekaan seseorang terhadap inovasi, tidak semua orang bisa menerima inovasi pada waktu yang sama,sehingga orang yang terlebih dahulu bisa menerima inovasi relatif lebih peka terhadap inovasi,jadi kepekaan inovasi ditandai dengan lebih dahulunya seseorang menerima inovasi ada 5 kategori penerima inovasi yaitu: Inovator,Pemula,Mayoritas awal,Mayoritas dan terlambat 3.Kecepatan penerima inovasi,yaitu kecepatan relatif diterimanya inovasi oleh warga masyarakat.Kecepatan inovasi biasanya diukur berdasarkan lamanya waktu yang diperlukan untuk mencapai presentase tertentu dari jumlah masyarakat yang telah menerima inovasi,oleh karena itu pengukuran kecepatan inovasi cenderung diukur dengan berdasarkan tinjauan penerimaan inovasi oleh keseluruhan warga masyarakat bukan penerima secara individual 4.Masyarakat(anggota sistem sosial),yaitu seperangkat jaringan yang terbentuk atas dasar kebersamaan untuk memecahkan masalah atau mencapai suatu tujuan.Proses difusi atau penyebaran inovasi tersebut terjadi dalam sistem sosial.Inovasi masuk masuk ke masyarakat melalui agen pembaruan kemudian diterima oleh seluruh masyarakat atau sebagian besar anggota masyarakat/sistem atau inovasi tersebut gagal tersebar.Ada beberapa komponen sistem sosial : 1.Agen Pembaruan 2.Anggota sistem sosial sebagai penerima inovasi 3.Tokoh masyarakat sebagai sumber bagi penyebaran ide baru 4.Saluran komunikasi yang dipergunakan dalam proses difusi Ada tujuh Peranan agen pembaruan dalam proses memperkenalkan inovasi kepada masyarakat yaitu : 1.Membangkitkan kebutuhan untuk berubah 2.Mengadakan hubungan untuk perubahan 3.Mendiagnosis masalah 4.Menciptakan motivasi untuk berubah pada diri pengadopsi 5.Merencanakan tindakan pembaruan 6.Memelihara program pembaruan dari berbagai hambatan 7.Menciptakan kemandirian pengadopsi Ada beberapa faktor yang menunjang keberhasilan agen pembaruan antara lain : 1.Gencarnya usaha promosi 2.Lebih berorientasi pada klien 3.Bekerja sama dengan tokoh masyarakat 4.Kredibilitas agen pembaruan dimata klien C. Sifat Perubahan Inovasi Sifat Perubahan Dalam Inovasi Ada 6 Kelompok Yaitu 1. Penggantian (substitution) Misalnya : Inovasi dalam penggantian jenis sekolah, penggantian bentuk perabotan, alat-alat atau sistem ujian yang lama diganti dengan yang baru. 2. Perubahan (alternation) Misalnya : Mengubah tugas guru yang tadinya hanya bertugas mengajar, ditambah dengan tugas menjadi guru pembimbing dan penyuluhan / mengubah kurikulum sekolah yang semula bercorak teoretis akademis menjadi kurikulum dan mata pelajaran yang berorientasi bernuansa keterampilan hidup praktis. 3. Penambahan (addition) Misalnya : Adanya pengenalan cara penyusunan dan analisis item tes objektif di kalangan guru sekolah dasar dengan tidak mengganti atau mengubah cara-cara penilaian yang sudah ada. 4. Penyusunan kembali (restructturing) Misalnya : Upaya menyusun kembali susunan peralatan, menyusun kembali komposisi serta ukuran dan daya tampung kelas, menyusun kembali urutan matamata pelajaran / keseluruhan sistem pengajaran, sistem kepangkatan, sistem pembinaan karier baik untuk tenaga edukatif maupun tenaga administratif, teknisi, dalam upaya perkembangan keseluruhan sumber daya manusia dalam sistem pendidikan. 5. Penghapusan (elimination) Contohnya : Upaya menghapus mata-mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran menulis halus, atau menghapus kebiasaan untuk senantiasa berpakaian seragam 6. Penguatan (reinforcement) Misalnya : Upaya peningkatan atau pemantapan kemampuan tenaga dan fasilitas sehingga berfungsi secara optimal dalam permudahan tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. D. Strategi Difusi Inovasi Pendidikan Terhada Pengadop Inovasi Strategi adalah suatu cara atau tehnik untuk menyebarkan inovasi. Dalam proses penyebaran inovasi tidak dapat dilakukan secara cepat, maka perlu suatu proses dan butuh waktu. Dalam proses penginovasian akan lebih mudah diterapkan jika menggunakan sebuah tehnik-tehnik tertentu yaitu melalui strategi yang dahsyat. Oleh karenanya kecermatan yang amat cermat dalam penggunaan strategi yang pas harus dicari dan diujicobakan. Strategi - strateginya yaitu antara lain: 1. Strategi Fasilitatif, pelaksanaan program perubahan sosial dengan strategi fasilitatif maknanya adalah untuk mencapai tujuan perubahan sosial yang telah ditentukan, diutamakannya yaitu penyediaan fasilitas dengan maksud agar program sosial akan berjalan dengan mudah dan lancar. Strategi fasilitatif dapat digunakan dengan tepat jika mengenal masalah yang dihadapi serta menyadari perlunya mencari target perubahan, merasa perlu adanya perubahan, bersedia menerima bantuan dari luar dirinya, dan memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha merubah atau memperbaiki dirinya. 2. Strategi Pendidikan, dengan strategi pendidikan, orang harus belajar lagi tentang sesuatu yang telah dipelajari tetapi terlupakan, sebelum mempelajari tingkah laku atau sikap baru. Strategi pendidikan dapat berlangsung efektif, dan perlu mempertimbangkan perihal berikut yaitu antara lain, digunakan untuk menanamkan prinsip-prinsip yang perlu dikuasai. Disertai dengan keterlibatan berbagai pihak, misalnya dengan adanya, sumbangan dana, donator, serta penunjang yang lain. Digunakan untuk menjaga agar klien tidak menolak perubahan atau kembali ke keadaan sebelumnya. Strategi pendidikan akan kurang efektif jika tidak tersedia, sumber yang cukup untuk menunjang kegiatan pendidikan dan digunakan tanpa dilengkapi strategi yang lain. 3. Strategi bujukan, tepat digunakan bila klien tidak berpartisipasi dalam perubahan sosial. Berada pada tahap evaluasi atau legitimasi dalam proses pengambil keputusan untuk menerima atau menolak perubahan sosial. Strategi bujukan tepat jika masalah dianggap kurang penting atau jika cara pemecahan masaalah kurang efektif serta pelaksana program perubahan tidak memiliki alat control secara langsung terhadap klien. 4. Strategi Paksaan, strategi dengan cara memaksa klien untuk mencapai tujuan perubahan. Apa yang dipaksa merupakan bentuk dari hasil target yang diharapkan. Penggunaan strategi paksaan perlu mempertimbangkan partisipasi klien terhadap proses perubahan rendah dan klien tidak merasa perlu untuk berubah.Tujuan diadakannya inovasi perlu dimengerti dan diterima oleh guru, siswa, orang tua serta masyarakat. Harus dikemukakan dengan jelas mengapa perlu ada inovasi. Motivasi positif harus digunakan untuk memberikan rangsangan agar mau menerima inovasi.Motivasi dengan ancaman, yaitu mengajak agar orang mengikuti yang dilakukan oleh orang lain atau dengan menasehati agar orang menghindari kegagalan, belum tentu dapat berhasil. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan kajian tentang pengertian difusi, inovasi dan pembelajaran maka dapat disimpulkan bahwa difusi dan inovasi pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu proses mengkomunikasikan inovasi pembelajaran melalui saluran tertentu dari individu atau kelompok kepada individu dan kelompok lain pada suatu sistem sosial. Adapun bentuk difusi inovasi pembelajaran dimaksud dapat berupa inovasi pengembang profesional pendidik selaku pengelola pembelajaran. Harapannya dengan melakukan difusi dan inovasi pembelajaran dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkat mutu pendidikan nasional.Tantangan adalah pada saat gagasan baru terbesar inovasi pendidikan mulai diluncurkan. Secara alamiah, hampir dapat dipastikan bahwa setiap gagasan baru dalam pembelajaran akan mendapatkan tantangan dan mungkin tantangan yang keras dari berbagai pihak. Agar efektif, keberhasilan inovasi pembelajaran banyak ditentukan oleh sosialisasi gagasan yang jitu dan menyeluruh, partisipasi seluruh komponen serta sumber daya manusia dalam suatu organisasi pendidikan, serta komitmen pimpinan puncak guna mengarahkan transformasi atau perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku sesuai dengan harapan dan tujuan inovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA http://ringgotp.blogspot.com/2011/03/komponen-komponen-difusi-inovasi.html http://animuharyani.blogspot.com/2011/06/makalah-difusi-dan-inovasipembelajaran.html http://wsmulyana.wordpress.com/2009/01/25/teori-difusi-inovasi/