SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG UNIT RESPON CEPAT PENYAKIT HEWAN MENULAR STRATEGIS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, Menimbang : a. bahwa sampai saat ini, Kalimantan Tengah masih menghadapi permasalahan penyakit hewan menular strategis yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi, keresahan masyarakat, dan/atau kematian hewan yang tinggi; b. bahwa dalam rangka melaksanakan Kententuan Pasal 2 Peraturan Menteri Pertanian Nomor 4 Tahun 2013 tentang Unit Respon Cepat Penyakit Hewan Menular Strategis menyatakan Unit Respon Cepat Penyakit Hewan Menular Strategis Provinsi diatur dengan Peraturan Gubernur; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Gubernur tentang Unit Respon Cepat Penyakit Hewan Menular Strategis Provinsi Kalimantan Tengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah Dan Perubahan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1284) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1622); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015); 2 4. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 1992 tentang Obat Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3509) 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 6. Peraturan Kesehatan (Lembaran Tambahan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2012 tentang Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 214, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5356); 7. Peraturan Presiden Nomor Pengendalian Zoonosis; 30 Tahun 2011 tentang 8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 04/ Permentan/ OT.140/1/2012 tentang Unit Respon Cepat Penyakit Hewan Menular Strategis; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERATURAN GUBERNUR TENTANG UNIT RESPON CEPAT PENYAKIT HEWAN MENULAR STRATEGIS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Kalimantan Tengah. 2. Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Tengah. 3. Penyakit Hewan Menular Strategis selanjutnya disingkat PHMS adalah penyakit menular strategis pada hewan yang dapat menular kepada manusia dan dapat menimbulkan kerugian ekonomi, keresahan masyarakat, dan/atau kematian hewan yang tinggi. 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas yang membidangi Pertanian dan Peternakan di Provinsi Kalimantan Tengah. 5. Avian Influenza selanjutnya disingkat AI adalah suatu penyakit menular disebabkan oleh virus influenza yang menyerang unggas seperti itik, ayam, burung puyuh, angsa, burung liar, dan beberapa binatang lainnya dan dapat menular ke manusia sehingga menyebabkan kematian. 6. Rabies adalah penyakit hewan menular akut, disebabkan oleh virus neutropik menyerang hewan berdarah panas termasuk manusia dan sebagai vektor atau reservoir adalah anjing, kucing, dan kera. 3 BAB II Unit Respon Cepat PHMS Pasal 2 (1) Membentuk Unit Respon Cepat PHMS Provinsi Kalimantan Tengah. (2) Susunan Keanggotaan Unit Respon Cepat PHMS Provinsi Kalimantan Tengah selanjutnya ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Pasal 3 (1) Unit Respon Cepat PHMS Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari : a. b. c. d. e. Penasehat; Pembina; Penanggung Jawab; Koordinator; dan Pelaksana. (2) Penasehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a bertugas memberikan nasihat, petunjuk, dan mengarahkan dalam penyelenggaraan kegiatan pengendalian dan penanggulangan PHMS khususnya penyakit AI dan Rabies yang dilaksanakan oleh Unit Tugas Respon Cepat PHMS Provinsi Kalimantan Tengah. (3) Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b bertugas membina terhadap pelaksanaan pengendalianan dan penanggulangan PHMS khususnya penyakit AI dan Rabies, agar kegiatan pengendalian dan penanggulangan PHMS dimaksud dapat berjalan efektif. (4) Penanggung Jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c bertugas bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan Respon Cepat PHMS khususnya zoonosis tertentu yaitu AI dan Rabies. (5) Koordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d bertugas mengoordinasikan Unit Tugas Respon Cepat PHMS dalam Kegiatan pengendalian dan Penanggulangan PHMS khususnya penyakit AI dan Rabies. (6) Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e bertugas: a. membantu kegiatan pelaksanaan pengendalian dan penanggulangan PHMS secara opersional fungsional khususnya penyakit AI dan Rabies; dan b. membantu melaksanakan tata hubungan secara operasional fungsional terhadap kegiatan pengendalian dan penanggulangan PHMS khususnya AI dan Rabies diantaranya pelaporan dan respon cepat antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah, komunikasi, informasi dan edukasi, kerjasama kemitraan dengan swasta terkait, restrukturisasi Perunggasan. Pasal 4 Unit Respon Cepat PHMS Provinsi Kalimantan Tengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 wajib menyusun rencana kerja tahunan dan melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatannya serta bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Kepala Dinas. Pasal 5 Tembusan Rencana Kerja Tahunan dan laporan perkembangan kegiatan sebagaimanan dimaksud dalam Pasal 4 diberikan kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. 4 BAB III Pembiayaan Pasal 6 Sumber – sumber pembiayaan Unit Respon Cepat PHMS Provinsi Kalimantan Tengah dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) serta bantuan dari pemerintah/lembaga atau sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB IV PENUTUP Pasal 7 Dengan berlakunya Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah ini, maka ; 1. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Komite Pengendalian Flu Burung (Avian Influenza) dan Kesiapsiagaan menghadapi pandemi influenza Provinsi Kalimantan Tengah; dan 2. Keputusan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor : 188.44/127/2008 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengendalian Flu Burung (Avian Influenza Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2008; dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 8 Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kalimantan Tengah. Ditetapkan di Palangka Raya pada tanggal 16 April 2013 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH, ttd AGUSTIN TERAS NARANG Diundangkan di Palangka Raya pada tanggal 16 April 2013 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, ttd SIUN JARIAS BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2013 NOMOR 46 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO HUKUM SETDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH, AMIR HAMZAH K. HADI