analisis kelayakan finansial investasi tugboat baru pada pt. muara

advertisement
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (3): 854-867
ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2016
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL INVESTASI
TUGBOAT BARU PADA PT. MUARA
KEMBANG DI SAMARINDA
Pipit Alfida 1
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan Finansial Tugboat
Baru Pada PT. Muara Kembang di Samarinda Adapun alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Studi Kelayakan
Aspek Keuangan yaitu dengan metode Payback Period, Net Present Value,
Internal Rate of Return, dan Profitability Index.Kesimpulan hasil penelitian ini
menggunakan alat analisis Payback Period (PP) atau jangka waktu yang
dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran investasi, didapat hasilnya
ialah 3,07 atau 3 tahun 7 bulan. Ini bearti bahwa Payback Period lebih kecil
dari umur pinjaman yaitu 5 tahun, maka proyek investasi ini layak. Kemudian
dari perhitungan NPV didapatkan NPV positif yaitu sebesar Rp. 1.249.791.038.
Dengan nilai NPV yang positif maka proyek investasi ini layak dari hasil
perhitungan NPV. Dari hasil perhitungan Profitability Index diperoleh hasil
sebesar 1.238 yang bearti nilai proyek investasi ini layak dari hasil
perhitungan PI. Dan dari hasil perhitungan IRR sebesar 18,46% lebih besar
dari suku bunga saat ini yang bearti bahwa investasi ini layak dari hasil
perhitungan IRR. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rencana
pembuatan tugbout baru layak dilakukan.
Kata Kunci : Kelayakan Finansial Investasi Tugboat
Pendahuluan
Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini sangat banyak, hal ini
ditandai dengan banyaknya usaha yang bermunculan. Samarinda adalah ibu
kota propinsi yang memilih visi sebagai ibu kota metropolitan berbasis industri,
perdagangan dan mengalami kemajuan, berwawasan lingkungan dan hijau serta
mempunyai keunggulan daya saing untuk meningkatkan kesejahtraan
masyarakat.
Untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, sektor transportasi
memiliki posisi yang penting dan strategis untuk memperlancar roda
perekonomian untuk menunjang kelancaran arus barang dagang dalam
perdagangan nasional.
Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pelayaran di samarinda
adalah PT. Muara Kembang. Perusahaan yang memulai operasinya tahun 2012
ini bergerak dibidang industri kapal tepatnya pada usaha galangan kapal,
1
Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Analisis Kelayakan Finansial Investasi Tugboat PT Muara Kembang (Pipit Alfida)
meliputi pembuatan, pemeliharaan, dan perbaikan kapal jenis tugboat,
barge/tongkang, LCT, SPOB dan lain-lain. Dengan jumlah karyawan sebanyak
50 orang yang terdiri dari 6 orang karyawan operasional kantor dan 42 orang
karyawan untuk operasional galangan. Dan selama beroperasi belum terjadi
perubahan susunan baik komisaris, direksi, maupun karyawan.
PT. Muara Kembang telah memproduksi 10 (sepuluh) unit kapal tugboat,
serta membuat, memperbaiki/ merepair kapal sebanyak 15 (lima belas) unit dari
berbagai jenis kapal seperti Barge (tongkang), Oil Barge, LCT, dan SPOB. Dari
penjelasan tentang berbagai jenis kapal yang dibuat oleh perusahaan tersebut,
penulis hanya meneliti jenis tugboat. Kapal tugboat adalah kapal yang dapat
digunakan untuk melakukan manuver / pergerakan, utamanya menarik atau
mendorong kapal lainnya di pelabuhan, laut lepas atau melalui sungai atau
terusan. Kapal tunda digunakan pula untuk menarik tongkang, kapal rusak, dan
peralatan lainnya. Kapal tunda memiliki tenaga yang besar bila dibandingkan
dengan ukurannya. Mesin Induk kapal tunda biasanya berkekuatan antara 750
sampai 3000 tenaga kuda 500 sampai dengan 2000 kw, tetapi kapal yang lebih
besar digunakan di laut lepas dapat berkekuatan sampai 25.000 tenaga kuda
20.000 kw.
Dalam proses pembuatan tugboat, perusahaan tersebut membutuhkan
waktu sekitar 8 bulan. Perusahaan yang berdomisili di samarinda ini
mengoperasikan penyewaan kapal tugboat. Perusahaan ini telah menyewakan
kapalnya ke beberapa perusahaan pelayaran, yaitu PT. Dharma Surya Samudra,
PT. Sumber Lancar, PT. Karya Samudra Adijaya, PT. Brawijaya, dan PT.
Karya Bulan Samudra. Sistem penyewaan ialah perbulan dan harga sewanya
juga berbeda-beda tergantung dari ukuran kapal tersebut.
Tabel Daftar harga sewa pada
PT. Muara Kembang Samarinda
No
Kapal dan Ukuran
Harga
1
Tugboat & Barge 180” Feet ( Tongkang )
Rp. 225.000.000/bln
2
Tugboat & Barge 230” Feet ( Tongkang )
Rp. 375.000.000/bln
3
Tugboat & Barge 270” Feet ( Tongkang )
Rp. 450.000.000/bln
4
Tugboat & Barge 300” Feet ( Tongkang )
Rp. 550.000.000/bln
( Sumber : PT. Muara Kembang Samarinda )
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi biasanya diperlukan dana
yang relatif besar. Perolehan dana dapat dicari dari sumber dana yang ada,
misalnya modal sendiri dan modal asing. Namun dalam menjalankan investasi
tersebut perusahaan PT. Muara Kembang menggunakan modal sendiri. Modal
sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik secara tertutup maupun terbuka. Keuntungan
menggunakan modal sendiri untuk membiayai suatu usaha adalah tidak adanya
beban biaya bunga, disamping itu juga tidak ada kewajiban untuk
mengembalikan pinjaman modal yang digunakan.
855
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 854-867
Penilaian investasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
analisis pada berbagai aspek. Namun dalam hal ini, penulis hanya akan
mengambil aspek keuangan saja. Pada aspek keuangan dapat digunakan kriteria
penilaian investasi seperti metode penilaian investasi yang mengukur seberapa
besar tingkat keuntungan dari investasi. Payback Period; yaitu tehnik
penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau
usaha. Net Present Value; analisis keuangan yang digunakan untuk mengukur
layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan. Profitability Index; yaitu untuk
menghitung perbandingan antara present value dari penerimaan dengan value
dari investasi.
Internal Rate Of Return; metode yang menghitung tingkat bunga yang
menyamakan nilai investasi sekarang dengan nilai penerimaan-penerimaan kas
bersih dimasa yang akan datang.
Bagi PT. Muara Kembang dalam menganalisis kelayakan usaha
investasi dalam pembuatan kapal yang terpenting ditinjau dari aspek keuangan
karena di dalam aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan
pendanaan dan aliran kas usaha sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya
usaha tersebut. Diharapkan dengan adanya investasi pembuatan tugboat baru
ini dengan menggunakan dana investasi tersebut maka akan mampu
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu analisis studi
kelayakan merupakan salah satu alat penilaian dalam pengambilan keputusan
suatu usaha proyek, baik itu proyek besar maupun proyek kecil. Hal ini
bertujuan agar perencanaan suatu proyek baru dapat dinilai layak atau tidaknya
sesuai dengan kemampuan perusahaan.
Atas uraian yang telah ada, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang kelayakan Investasi dengan judul Analisis Kelayakan Finansial
Investasi Tugboat Baru Pada PT. Muara Kembang di Samarinda.
Kerangka Dasar Teori
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah segala kegiatan atau aktivitas perusahaan
yang berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal
kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang
dimiliki untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
Dan berikut adalah beberapa uraian tentang pengertian Manajemen
keuangan menurut para ahli. Menurut Sutrisno (2009:2) manajemen keuangan
adalah sebagai semua aktivitas perusahaan dengan usaha-usaha mendapatkan
dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan
mengalokasikan dan tersebut secara efisien.
Menurut Arthur (2011:5) manajemen keuangan berkepentingan dengan
bagaimana cara menciptakan dan menjaga nilai ekonomis atau kekayaan.
856
Analisis Kelayakan Finansial Investasi Tugboat PT Muara Kembang (Pipit Alfida)
Kelayakan Finansial
Analisis kelayakan finansial adalah landasan untuk menentukan sumber
daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang
bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian bisa sangat berbeda,
tergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi sebagian besar usaha baru.
Contohnya, komponen produk baru mungkin perlu dibuat dalam ruangan yang
memerlukan investasi pada mesin produksi dan mungkin juga bangunan.
Pengertian Investasi
Sebelum penulis membahas tentang pengertian investasi terlebih dahulu
penulis mengemukakan alasan apa sehingga perusahaan melakukan investasi.
Dalam hal ini Subagyo ( 2005 ) mengemukakan sebagai berikut:
a. Motif ambisi yaitu kegiatan yang dilakukan karena ingin namanya menjadi
tenar dengan dasar pikiran bahwa jika namanya dikenal itu bearti dia
mampu dan cukup dalam memimpin perusahaan.
b. Motif Kreasi yaitu kegiatan yang dilakukan karena perusahaan selalu
berusaha menemukan ide-ide baru yang mengarah kepada kemajuan
perusahaan, selalu menemukan ide-ide perubahan dan mengetahui
perubahan-perubahan tersebut seperti perubahan ekonomi, teknologi dan
sebagainya.
c. Motif ekonomi yaitu kegiatan yang dilakukan atas dasar pertimbangan
memperbesar atau mempertahankan yang telah dicapai, misalnya terdapat
kesempatan untuk menaikkan jumlah penjualan barang perusahaan dengan
dasar pemikiran bahwa jika makin banyak yang terjual akan diharapkan
keuntungan yang besar.
Untuk memperoleh gambaran uang lebih jelas tentang investasi, berikut
dipaparkan beberapa pengertian investasi menurut para ahli; Martalena dan
Malinda (2011:1), Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa
sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, dimana di
dalamnya terkandung unsur risiko ketidakpastian sehingga dibutuhkan
kompensasi atas penundaan tersebut.
Menurut Halim yang dikutip oleh Fahmi dan Hadi (2011:4), Investasi
merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk
memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Sedangkan menurut Kasmir dan
Jakfar (2012), Investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu
kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai usaha.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
investasi adalah pemberian sesuatu untuk ditanamkan agar dapat menghasilkan
sesuatu.
Tujuan Investasi
a. Menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk suatu
kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
b. Untuk menghindari resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut
investasi dalam jumlah besar.
857
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 854-867
Kriteria Investasi
a. Metode Payback Period
Metode payback periode merupakan metode penghitungan investasi
dalam jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan
kas (cash in flows) secara komulatif sama dengan jumlah investasi dalam
bentuk present value. Atau metode payback periode merupakan teknik
penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau
usaha. Menurut Riyanto (2001:125), payback period adalah suatu periode
yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran investasi dengan
menggunakan proceeds atau aliran kas neto (neto cash flows).
Jadi, payback periode ini menitik beratkan pada pertimbangan
kecepatan pengembalian dari pengeluaran modal.
Riyanto (2001:126), menjelaskan bahwa metode ini mempunyai
kebaikan dan kelemahan sebagai berikut:
1) Kebaikan dari metode ini adalah:
a. Untuk investasi yang besar risiko nya dan sulit untuk diperkirakan,
maka tes dengan metode ini dapat mengetahui berapa lama modal
yang ditanamkan akan kembali.
b. Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua proyek investasi yang
mempunyai rate of return dan risiko yang sama, sehingga dapat
dipilih investasi yang paling cepat kembali.
c. Merupakan alat yang sederhana untuk memilih usul-usuk investasi
sebelum meningkat ke penilaian lebih lanjut.
2) Kelemahan dari metode ini adalah:
a. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau
proceeds yang diperoleh sesudah payback period tercapai, oleh
karenanya kriteria ini bukan alat ukur “profitability”, tetapi alat ukur
“rapidy” atau kecepatan kembalinya dana.
b. Metode ini juga mengabaikan “time value of money” (nilai waktu
uang).
b. Metode Net Present Value
Pada 2 metode sebelummnya, keduanya mengabaikan adanya nilai
waktu uang, padahal cashflow yang digunakan untuk menutup investasi
tersebut diterima dimasa yang akan datang, sementara dana untuk investasi
dikeluarkan pada saat sekarang. Oleh karena itu perlu metode yang
memperhatikan konsep time value of money. Salah satu metode untuk
menilai investasi yang memperhatikan time value of money adalah net
present value (NPV).
Menurut Alexandri (2008:170), Net Prensent Value adalah selisih
Present Value dari keseluruhan Proceed dengan Present Value dari
keseluruhan investasi.
Sedangkan menurut Husnan (2000:209), metode net present value ini
menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan penerimaan858
Analisis Kelayakan Finansial Investasi Tugboat PT Muara Kembang (Pipit Alfida)
penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) dimasa
yang akan datang.
Maka, dapat disimpulkan bahwa pengertian net present value atau nilai
sekarang bersih adalah analisis keuangan yang digunakan untuk mengukur
layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan dilihat dari nilai sekarang arus kas
bersih yang akan diterima dibandingkan dengan nilai sekarang dari jumlah
investasi yang dikeluarkan.
c. Metode Profitability Index
Metode Profitability Index (PI) yaitu metode yang menghitung
perbandingan antara present value dari penerimaan dengan present value
dari investasi. (Sutrisno,2009:128).
Menurut Husnan (2000:211), Metode ini menghitung perbandingan
antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa mendatang
dengan nilai investasi sekarang.
Menurut Kuswadi (2007:46), Profitability Index atau indeks tingkat
laba disebut juga sebagai Benefit Cost Ratio (BCR) adalah rasio yang
menggambarkan perbandingan setiap satu unit yang di investasikan.
Keunggulan dan Kelemahan Profitability Index adalah:
1. Keunggulan :
a) Mudah untuk dimengerti
b) Memperhitungkan arus kas bersih sesuai umur proyek
c) Memperhitungkan nilai tunai terhadap fungsi waktu
2. Kelemahan
Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek
yang mutually exclusive yang memiliki unsur ekonomis dan skala yang
berbeda.
Dari uraian diatas maka disimpulkan bahwa Profitability Index adalah
metode penilaian investasi yang menghitung perbandingan antara nilai
sekarang dari penerimaan-penerimaan (Cashflow) dengan nilai sekarang dari
investasi.
d. Metode Internal Rate of Return
Pengertian internal rate of return adalah besarnya tingkat pengembalian
modal sendiri yang dipergunakan menjalankan usaha. Jadi internal rate of
return ini mengukur kemanfaatan modal sendiri untuk menghasilkan laba.
Menurut Kuswadi (2007:41), IRR adalah suatu tingkat bunga (bukan
bunga bank) yang menggambarkan tingkat keuntungan proyek dimana nilai
sekarang netto dari seluruh ongkos investasi proyek, jumlahnya sama
dengan biaya investasi.
Pendapat lain menurut Sutrisno (2009:127), Internal Rate of Return
(IRR) adalah tingkat discount rate yang dapat menyamakan PV of cashflow
dengan PV of investment.
Kuswadi (2007:47), berpendapat bahwa Keunggulan dan Kelemahan
Perhitungan IRR adalah sebagai berikut:
859
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 854-867
1. Keunggulan:
a) Memperhitungkan nilai uang terdapat fungi waktu (time value of
money).
b) Baik sebgai tolak ukur dalam pengambilan keputusan, apabila tingkat
bunga modal atau tingkat bunga yang diisyaratkan (required rate of
return) diketahui.
2. Kelemahan:
a) Dalam perhitungan IRR, kita mengansumsikan bahwa hasil dari arus
kas bersih pada setiap tahun diinvestasikan kembali dengan tingkat
bunga yang sama dengan IRR. Dalam kenyataannya hal ini tidak
benar.
b) Cukup sulit perhitungannya karena harus dilakukan dengan metode
coba-coba (trial & error). Perhitungan akan dapat menjadi lebih
mudah bila menggunakan computer.
Pengertian dan Manfaat Studi Kelayakan Bisnis
Menurut Jumingan (2009:3) studi kelayakan bisnis yang juga sering
disebut kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek
(biasa merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. Istilah
proyek mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau pengenalan sesuatu
(barang maupun jasa) yang baru ke dalam suatu produk mix yang sudah ada
selama ini.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012: p7), studi kelayakan bisnis adalah
suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau
bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha
tersebut dijalankan.
Menurut Syafrizal Helmi ( 2013 ), studi kelayakan bisnis merupakan
penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menentukan seberapa besar
pengembalian sebuah investasi atau suatu aktivitas usaha dan implikasi usaha
tersebut.
Dengan demikian, pada umumnya suatu studi kelayakan proyek menurut
Suad Husnan dan Swarsono (2008:4-5) akan menyangkut empat manfaat, yaitu:
a. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (sering juga
disebut sebagai manfaat finansial).Yang bearti apakah proyek itu dipandang
cukup menguntungkan apabila dibandingkan dengan risiko proyek tersebut.
b. Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi negara tempat proyek itu
dilaksanakan (sering juga disebut sebagai manfaat ekonomi nasional).
c. Yang menunjukkan manfaat proyek tersebut bagi ekonomi makro suatu
Negara.
d. Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat sekitar proyek tersebut.
Tujuan Studi Kelayakan Bisnis
Ada lima tujuan pentingnya melakukan studi kelayakan usaha yaitu
( Mulyadi, 2011 ):
a. Menghindari risiko kerugian
860
Analisis Kelayakan Finansial Investasi Tugboat PT Muara Kembang (Pipit Alfida)
b. Memudahkan perencanaan
c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
d. Memudahkan pengawasan
e. Memudahkan pengendalian
Hipotesis
Hipotesis yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: Diduga
bahwa investasi pembuatan tugboat baru pada PT. Muara Kembang Samarinda
layak dari
aspek keuangan.
Definisi Konsepsional
a. Kelayakan Finansial adalah untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan.
Dari situlah akan terlihat pengembalian uang yang ditanamkan seberapa
lama akan kembali.
Investasi adalah pemberian sesuatu untuk ditanamkan agar dapat
menghasilkan sesuatu.
b. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup
kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas yang
diterima.
c. Net Prensent Value adalah selisih Present Value dari keseluruhan
Proceed dengan Present Value dari keseluruhan investasi.
d. Net Prensent Value adalah selisih Present Value dari keseluruhan
Proceed dengan Present Value dari keseluruhan investasi.
e. Profitability Index (PI) yaitu metode yang menghitung perbandingan
antara present value dari penerimaan dengan present value dari
investasi.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan bersifat
menguji, dimana peneliti mencoba untuk mengadakan penelitian ilmiah yang
sistematis, menggambarkan fakta-fakta dari hasil penelitian dalam bentuk data
berupa angka hasil perhitungan atau pengukuran.
Tehnik pengumpulan data
Data-data yang diambil adalah data sekunder dan primer berupa:
1. Gambaran umum PT. Muara Kembang.
2. Data-data dari PT. Muara Kembang, seperti:
a. Biaya Investasi yang dikeluarkan untuk pembuatan Kapal
b. Proses Pembuatan Kapal
c. Struktur Organisasi PT. Muara Kembang
3. Dokumentasi lokasi proyek dan sekitarnya
4. Serta data lain yang menunjang penulisan skripsi ini
Adapun teknik pengumpulan data yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah:
861
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 854-867
a. Penelitian Lapangan dengan cara interview (wawancara) yaitu dengan
wawancara langsung dengan
pihak yang
bersangkutan
yang
berhubungan dengan masalah yang di teliti. Dan observasi yaitu dengan
mengadakan penelitian langsung untuk mendapatkan data yang
sesungguhnya.
b. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengambil datadata berupa foto lokasi proyek dan sekitarnya. Yaitu mempelajari teori
dan informasi yang erat hubungannya dengan penelitian yang akan
dilakukan, yang berasal dari kumpulan kuliah dan literature-literatur yang
ada kaitannya dengan penulisan ini.
Dalam menilai profabilitas suatu investasi dapat digunakan beberapa metode
sebagai berikut:
a. Payback Period (PP)
b. Net Present Value (NVP)
c. Profitability Index (PI)
d. Internal Rate of Return
Analisis dan Pembahasan
Analisis
a. Proyeksi Laba/Rugi
Adapun perkiraan laba rugi usaha penyewaan kapal tugboat pada PT.
Muara Kembang pertahun adalah sebagai berikut:
Tabel Perkiraan Laba Rugi
Investasi Tugboat Baru Pada PT. Muara Kembang
Pendapatan sewa
Rp 2.940.000.000
Biaya operasional:
Biaya anak buah kapal
Rp 196.300.000
Biaya pemeliharaan
Rp 441.000.000
Total biaya operasional
Rp 637.300.000
Laba kotor
Rp 2.302.700.000
Biaya penyusutan
Rp 326.937.500
Laba bersih sebelum pajak
Rp 1.975.762.500
Pajak 30%
Rp 592.728.750
Laba bersih setelah pajak
Rp 1.383.033.750
Sumber: Data Diolah
b. Perkiraan Cash Flow
Perkiraan cash flow dilampirkan pada tabel berikut :
Tabel Cash Flow Investasi Penyewaan Kapal Tugboat selama 5 tahun
Pendapatan
sewa
Biaya
Operasional
Penyusutan
862
Total
2016-2020
Keterangan
1
2
3
4
5
Rp 2.940.000.000
Rp 2.940.000.000 Rp 2.940.000.000 Rp 2.940.000.000 Rp 2.940.000.000
Rp
637.300.000
Rp
637.300.000 Rp
637.300.000 Rp
637.300.000 Rp
637.300.000
Rp
326.937.500
Rp
326.937.500 Rp
326.937.500 Rp
326.937.500 Rp
326.937.500
(Rp)
Analisis Kelayakan Finansial Investasi Tugboat PT Muara Kembang (Pipit Alfida)
Total Biaya
Laba Sebelum
Pajak
Rp
964.237.500
Rp 1.975.762.500
Rp 1.975.762.500 Rp 1.975.762.500 Rp 1.975.762.500 Rp 1.975.762.500
Pajak 30%
Laba Setelah
Pajak
Rp
Rp
Rp 1.383.033.750
Rp 1.383.033.750 Rp 1.383.033.750 Rp 1.383.033.750 Rp 1.383.033.750
Penyusutan
Rp
Rp
Cash Flow
Rp 1.709.971.250
592.728.750
326.937.500
Rp
964.237.500 Rp
592.728.750 Rp
326.937.500 Rp
964.237.500 Rp
592.728.750 Rp
326.937.500 Rp
964.237.500 Rp
592.728.750 Rp
326.937.500 Rp
964.237.500
592.728.750
326.937.500
Rp 1.709.971.250 Rp 1.709.971.250 Rp 1.709.971.250 Rp 1.709.971.250 Rp 8.549.856.250
Sumber: Data Diolah
Dengan melihat data dapat dikatakan bahwa selama lima tahun hasil
laba setelah pajak sama dan tidak mengalami perubahan karena biaya anak
buah kapal dan biaya pemeliharaan tidak mengalami kenaikan, hal ini
disebabkan oleh kebijakan perusahaan.
c. Analisis Investasi dengan Metode Payback Periode
Untuk menganalisis investasi dengan metode payback periode ialah
penentuan jangka waktu yang dibutuhkan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi dengan cara membagi jumlah investasi dengan
cashflow tahunan. Dalam penelitian ini, perhitungan payback period untuk
PT. Muara Kembang adalah sebagai berikut:
Payback Period
Investasi
Cash Flow tahun 1
Cash Flow tahun 2
Cash Flow tahun 3
Payback Periode =
Rp 5.231.000.000
Rp 1.709.971.250
Rp 3.521.028.750
Rp 1.709.971.250
Rp 1.811.057.500
Rp 1.709.971.250
Rp
101.086.250
Investasi
Kas bersih
Rp
101.086.250
Rp 1.709.971.250
0.70938912
x 12 bulan
Jika waktu yang diperlukan untuk target kembalinya investasi
selama 3,07 bulan. Berdasarkan metode Payback Period maka proyek ini
layak, karena waktu pengembalian lebih cepat dibanding jangka waktu yang
ditentukan.
d. Analisis Investasi dengan Metode Net Present Value
Net Present Value atau nilai sekarang bersih adalah analisis keuangan
yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan
dilihat dari nilai sekarang arus kas bersih yang diterima dibandingkan
dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan. Perhitungan
net present value untuk PT. Muara Kembang adalah:
Tabel Perhitungan Net Present Value ( NPV )
Investasi Kapal Baru Tugboat Pada PT. Muara Kembang
Tahun
Cash Flow
Discount Factor
Present Value of Cash
863
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 854-867
10%
1
Rp 1.709.971.250
2
Rp 1.709.971.250
3
Rp 1.709.971.250
4
Rp 1.709.971.250
5
Rp 1.709.971.250
Total Present Value of Cash Flow
Present Value of Invesment
0.909
0.826
0.751
0.683
0.621
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Flow
1.554.363,.66
1.412.436.253
1.284.188.409
1.167.910.364
1.061.892.146
6.480.791.038
5.231.000.000
1.249.791.038
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan hasil perhitungan data tabel diatas didapatkan hasil NPV
adalah sebesar Rp. 1.249.791.038 maka dengan demikian usulan investasi
pembuatan kapal baru tugboat layak dilakukan karena nilai NPV lebih besar
dari (0).
e. Analisis Investasi dengan Metode Profitability Index
Metode Profitability Index merupakan metode yang menghitung
perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan
datang (proceeds) dengan nilai sekarang investasi (outlays). Jika PI lebih
besar 1, maka proyek investasi layak.Jika PI lebih kecil 1, maka proyek
investasi tidak layak.
Profitability Index =
Total Pv of Cash Flow
Investasi
Rp
6.480.791.038
Rp
5.231.000.000
1.238920099
1.238
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka dapat diperoleh hasil
positif atau 1.238 > dari 1, dengan demikian investasi pembuatan tugboat
baru pada PT. Muara Kembang layak untuk dijalankan.
f. Analisis Investasi dengan Metode Internal Rate of Return
Teknik internal rate of return mencari discount rate yang dapat
menyamakan antara present value dan aliran kas dengan present value dari
investasi.
Tabel Perkiraan NPV dengan tingkat bunga 10% dan 16%
pada PT. Muara Kembang
Tahun
1
2
3
4
5
Cash Flow
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1.709.971.250
1.709.971.250
1.709.971.250
1.709.971.250
1.709.971.250
0.909
0.826
0.751
0.683
0.621
Present Value
Investasi
Rp 1.554.363.866
Rp 1.412.436.253
Rp 1.284.188.409
Rp 1.167.910.364
Rp 1.061.892.146
DF 16%
0.862
0.743
0.641
0.552
0.476
Present Value Cash
Flow
Rp 1.473.995.218
Rp 1.270.508.639
Rp 1.096.091.571
Rp 943.904.130
Rp 813.946.315
Present value of cash flow
Rp
6.480.791.038
Rp 5.598.445.873
Investasi
Rp
5.231.000.000
Rp 5.231.000.000
Nvp
Rp
1.249.791.038
Rp
Sumber: Data Diolah
864
DF 10%
367.445.873
Analisis Kelayakan Finansial Investasi Tugboat PT Muara Kembang (Pipit Alfida)
IRR =
Rr
IRR =
10%
=
10%
=
NPVrr
TVPrr-TPVrt
1.249.791.038
6.480.791.038
- 5.598.445.873
1.249.791.038
882.345.165
18.498653953637300%
x ( rt-rr )
x ( 16% - 10% )
6%
=
18.46%
Karena IRR 18% lebih besar dari tingkat keuntungan, maka proyek
tersebut layak untuk dijalankan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis IRR
diatas, maka usulan investasi pembuatan kapal togboat baru layak untuk
dilakukan karena IRR lebih besar dari tingkat suku bunga sekarang yaitu 12%
persen pertahun.
Pembahasan
Studi kelayakan merupakan penelitian terhadap rencana bisnis atau
rencana suati investasi. Studi kelayakan tidak hanya menganalisis layak atau
tidak bisnis dan investasi yang akan dijalankan, tetapi juga saat dijalankan bisa
menghasilkan keuntungan bagi investor, dalam hal ini adalah pihak bagi PT.
Muara Kembang.
Sebelum melakukan penilaian terhadap perencanaan investasi pembuatan
tugboat baru, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kelengkapan dari aspekaspek studi kelayakan bisnis yang terdiri dari segi aspek hukum terdiri dari izin
lokasi, akte pendirian, NPWP, SIUP, dan surat tanda daftar perusahaan yang
biasanya diperoleh dari pemda setempat, kementrian, dan pemerintah pusat.
Kemudian aspek yang harus dipenuhi selanjutnya adalah aspek politik,
ekonomi, keuangan, dan sosial, dimana jika dilihat dari segi aspek positif yang
perlu dipertimbangkan adalah apakah keadaan politik dalam negeri dalam
situasi aman atau tidak. Kemudian jika dilihat dari sudut ekonomi apakah
dengan adanya investasi tersebut mampu untuk meningkat atau tidak, dan dari
aspek teknologi apakah peralatan yang digunakan bisa produktif atau tidak
sesuai dengan harapan, kemudian jika dilihat dari aspek manajemen apakah
pihak perusahaan mampu menjalankan fungsi untuk aktivitas-aktivitas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
Berdasarkan hasil analisis studi kelayakan perencanaan pembuatan kapal
tugboat baru dengan menghitung besaran biaya modal sendiri, kemudian biayabiaya yang terjadi selama umur investasi yaitu selama 5 tahun, serta estimasi
laba rugi dan cashflow bersih selama 5 tahun, diperoleh hasil dengan
menggunakan metode analisis Payback Periode, metode ini digunakan untuk
menghitung tingkat pengembalian pengeluaran selama investasi, dari hasil
analisis yang didapat adalah 3 tahun yang bearti lebih kecil dari waktu
pengembalian yaitu 5 tahun, maka dengan demikian pembuatan tugboat baru
layak untuk dijalankan.
Kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan metode Net Prsent
Value (NVP), yaitu dengan mengurangkan antara present value dan aliran kas
865
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 3, 2016: 854-867
bersih dengan investasi awal, dari hasil analisis didapatkan NPV sebesar Rp.
1.249.791.038 yang bearti pembuatan tugboat baru layak dijalankan karena
NPV menunjukkan angka positif.
Metode Profitability Index (PI) merupakan perhitungan yang
membandingkan antara present value dari penerimaan dengan present value
investasi, apabila nilai Pi lebih besar dari 1 maka dinyatakan layak. Dari hasil
analisis dengan menggunakan metode profitability didapatkan hasil 1.238 yang
berarti lebih besar dari 1, sehingga dengan demikian pembuatan tugboat baru
layak dijalankan. Dengan menggunakan metode Internal Rate of Return (IRR)
yaitu dengan cara menyamakan antara present value dari aliran kas dengan
present value dari investasi, berdasarkan hasil perhitungan dengan metode IRR
dengan tingkat discount factor 10% - 16% didapatkan hasil sebesar 18,46 %
yang bearti lebih besar dari tingkat suku bunga saat ini yaitu 12 % pertahun,
maka pembuatan tugboat baru layak untuk dijalankan.
Dari hasil keseluruhan analisis dengan menggunakan metode Profitabilty
Index (PI), Net Present Value (NPV), Payback Periode (PP), dan Internal Rate
of Return (IRR), didapatkan hasil bahwa pembuatan tugboat baru pada PT.
Muara Kembang di Samarinda yang dilihat dari aspek keuangan dengan modal
investasi sebesar Rp. 5.231.000.000 didapatkan hasil yang positif atau criteria
dilakukan layak untuk dijalankan jika dilihat dari aspek keuangan.
Penutup
Berdasarkan hasil yang telah dibuat sebelumnya mengenai proyeksi
cashflow, laporan laba/rugi, hasilnya adalah menyatakan pembuatan kapal baru
tugboat menghasilkan laba yang positif. Selain itu dari aspek analisis investasi
berdasarkan analisis Payback Periode, Net Present Value, Profability Index,
Internal Rate of Return hasil analisinya menyatakan layak dimana investasi
awal yang dilakukan akan kembali pada jangka waktu tertentu dan menyatakan
keuntungan. Sehingga bisnis ini layak dijalankan.
Dari hasil perhitungan menggunakan metode Payback Periode
didapatkan hasil bahwa rencana pembuatan Tugboat baru layak dilakukan
karena tingkat pengembalian yaitu 3,07 tahun lebih cepat dari tingkat
pengembalian yang diisyaratkan yaitu 5 tahun.
Hasil perhitungan dari segi aspek keuangan dengan menggunakan
metode Net Present Value (NPV), didapat hasil Rp. 1,249,791,038 yang
menyatakan bahwa usulan pembuatan tugboat baru layak dilakukan karena
bernilai positif.
Dari aspek keuangan diperoleh hasil dengan metode Profitability Index
yang menunjukkan bahwa pembuatan tugboat baru layak dilakukan karena nilai
Pi sebesar 1.238 lebih besar dari 1.
Dan hasil perhitungan berdasarkan dari segi aspek keuangan dengan
menggunakan metode Internal Rate of Return (IRR) diperoleh hasil 18,49%
pertahun, dengan demikian dinyatakan bahwa usulan pembuatan tugboat layak
866
Analisis Kelayakan Finansial Investasi Tugboat PT Muara Kembang (Pipit Alfida)
dilaksanakan karena IRR lebih besar dari tingkat bunga yang disyaratkan yaitu
12%.
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan agar dapat bermanfaat bagi
manajemen PT. Muara Kembang sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan keputusan dimasa yang akan datang, selalu berpedoman pada upah
minimum Kota Samarinda. Sebagai perusahaan tidak akan memberikan upah
dibawahnya.
Daftar Pustaka
Arthur J.Keown, dkk.2011. Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan.
Edisi kesepuluh, cetakan pertama. PT Indeks, Jakarta.
Ari Purwanti, Darsono. 2013. Akuntansi Manajemen. Bandung, Mitra Wacana
Media.
Burtonshaw-Gun S. A.2011. Alat dan Teknik Analisis Manajemen. Cetakan
Pertama. PT Indeks, Jakarta.
Fahmi,Irham, Yovi Lovianti. 2011. Analisis Inventasi. Bandung, Alfabeta CV.
Fahmi,Irham. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung, Alfabeta.
Fahmi,Irham ,Yovi Lavianti. 2011. Teori Portofolio dan Analisisi Investasi.
Bandung, Alfabeta.
Harmono, 2015. Manajemen Keuangan. Cetakan Keempat. PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Jumingan, 2011. Studi Kelayakan Bisnis. Bumi Aksara, Jakarta.
Kasmir, 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, cetakan
pertama. Kencana, Jakarta.
Setiyawami, 2014. Metode Penelitian Manajemen. Cetakan ketiga. Alfabeta,
Bandung.
Sugiono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Cetakan
Kesembilan. CV. Alfabeta. Bandung.
Sutarno, 2012. Serba-Serbi Manajemen Bisnis. Cetakan Pertama. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Sunyoto, Danang 2014. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Pertama.CAPS (Center
Of Academic Publishing Service), Yogyakarta.
Skripsi:
Putri, Analisis Kelayakan Investasi Pembangunan Ruko Aurelia dari Aspek
Keuangan pada PT. Bahtera Mitra Sejahtera di Samarinda. Jurusan
Administrasi Bisnis, 2013
Marliansyah , Analisis Studi Kelayakan Investasi Pengelolaan Sumur Tua
Minyak Mentah Pada KUD Mitra Sawit Mandiri Sangata Kutai
Timur. Jurusan Akuntansi, 2014
Fitrah Abdullah, Analisis Kelayakan Inventasi Aktiva Tetap Pembelian Mesin
Perinting pada PT. Radja Digital Printing Samarinda. Jurusan
Administrasi Bisnis, 2015
867
Download