1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sehat merupakan harapan setiap orang.Menjadi sehat adalah mahal,
apalagi pada saat sedang sakit.Manusia cenderung melakukan segala daya upaya
bagaimana untuk menjadi sehat. Melakukan olahraga secara teratur, melakukan
general cek up ke Dokter, namun makanan yang kita konsumsi memegang
peranan yang sangat penting, ditambah dengan gaya hidup yang modern,
kemudian kesibukan aktivitas, ditambah kebiasaan makan minum yang tidak
sehat, terlalu banyak bahan kimia, penggunaan antibiotik sebagai obat,
berangsur-angsur akan menurunkan daya kekebalan terhadap penyakit, dan lama
kelamaan akan menyebabkan sistim pencernaan menjadi tidak seimbang
(Setyawati, Erny, 2015).
Bila seseorang sering terkena penyakit influenza, mudah alergi, diare,
konstipasi, ini adalah tanda menurunnya tingkat kekebalan tubuh. Menurut
Wahyudi dan Sri (2008) menyatakan bahwa seorang Ilmuwan biologi asal Rusia
dan Pemenang Nobel Metchnikoff membuktikan makanan dalam usus setelah
dilarut oleh bakteri, selain memberikan pengaruh positif dengan memberikan
nutrisi, namun juga menghasilkan zat yang dapat merugikan kesehatan,
akibatnya manusia mudah terserang penyakit.
Pada usia muda pembelahan sel kulit dan organ tubuh lebih aktif, maka
jumlah bakteri baik yang beristirahat di dalam usus terus bertambah. Hal ini
akan memperkuat sistem kekebalan terhadap penyakit (Setyawati, Erny, 2015).
Di balik usia terus bertambah, tidak ada satu orangpun yang dapat terhindar dari
1
2
menurunnya daya kekebalan terhadap penyakit. Untuk terus mempertahankan
kesehatan tubuh, maka harus menjaga jumlah bakteri non pathogen dalam usus
agar tetap seimbang. Semakin banyaknya jumlah bakteri baik dalam usus, maka
akan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Hal ini dikarenakan
bakteri baik dapat merangsang berbagai faktor pencegah penyakit.
Mengonsumsi yoghurt merupakan salah stau jenis makanan ataupun
minuman
yang
baik
bagi
kesehatan.Menurut
Hidayat
(2006)
bahwa
mengonsumsi yoghurt, maka dapat menjaga kondisi pencernaan tetap dalam
kondisi asam sehingga bisa meminimalisasi jumlah bakteri pathogen di dalam
tubuh. Menurut Wahyudi dan Sri (2008) manyatakan bahwa susu fermentasi
seperti yoghurt sangat berpengaruh baik bagi kesehatan manusia sebagai
“makanan fungsional” yang kini dianggap sebagai “probiotik”.
Yoghurt merupakan hasil olahan susu yang diasamkan dengan kultur
bakteri Streptococcus thermophillus dan lactobacillus bulgaricus. Adanya
bakteri asam laktat inilah yang membuat rasa asam dan aroma khas
yoghurt.Bukan saja karena cita rasanya yang spesifik, tetapi yoghurt dikenal
memiliki peranan penting bagi kesehatan tubuh (Legowo, 2003).Bakteri asam
laktat ini berperan positif menjaga keseimbangan mikroflora usus serta
membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, atau dikenal dengan efek
probiotik.
Yoghurt secara komersial diproduksi di era tahun 1970an. Konsumsi
yoghurt dunia sejak tahun 1975 terus meningkat dan menjadi bisnis besar.Pada
tahun 1975 tersebut konsumsi yoghurt di Inggris telah mencapai 23
3
ml/orang/minggu. konsusmi yoghurt di Amerika Serikat meningkat 4,5 kali lipat
dalam kurun waktu 10 tahun, dari tahun 1970 sampai tahun 1980 (Wahyudi dan
Sri, 2008). Berdasarkan survey yang dilakukan BPS tahun 2011 yang dikutip
oleh Dewi (2015) menunjukkan bahwa tingkat konsumsi yoghurt dari tahun ke
tahun mengalami peningkatan selama kurun waktu 2002-2008.
Seiring dengan perkembangnya teknologi, minuman hasil olahan
susuyang disebut dengan yoghurt kini beredar pesat di pasaran dengan
kombinasi berbagai macam rasa dalam penyajiannya. Selain karena rasanya
yang spesifik, yoghurt memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, selain karena
kandungan gizi didalamnya, yoghurt juga cukup aman dikonsumsi bagi orang
tidak dapat mencerna susu dengan baik.
Konsumsi yoghurt secara teratur dapat memberikan beberapa efek positif
lain bagi kesehatan. Manfaat mengonsumsi yoghurt menurut Haryono (2015)
terbukti dapat meningkatkan kerja organ pencernaan, baik lambung, usus halus,
dan usus besar, dimana pencernaan memegang peranan yang penting bagi
kesehatan. Nutrisi makanan hanya akan terserap sempurna apabila kita memiliki
pencernaan yang sehat.
Menurut Almatsier (2010) menyatakan bahwa hasil olahan susu berupa
yoghurt dianjurkan untuk diminum paling kurang minum satu gelas susu sehari
dalam jumlah yang ekivalen. Berdasarkan penelitian Kasmadi (2011)
menunjukkan bahwa konsumsi susu fermentasi seperti yoghurt di usia antara 2732 tahun memiliki persentase yang rendah yaitu sebesar 2%. Hal ini dikarenakan
menurt mereka yoghurt belum cukup dikenal dan harga yoghurt cukup
4
mahal.Maka harga menjadi pertimbangan dalam pembelian pada suatu
produk.Konsumsi masyarakat terhadap yoghurt berkaitan dengan tingkat
pengetahuan masyarakat.Sejalan dengan pengetahuan
yang baik dapat
membentuk persepsi yang baik. Dengan memiliki persepsi yang baik akan
terkait dengan konsumsi yoghurt. Persepsi seseorang dalam memilih produk
minuman kesehatan juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial seperti keluarga
maupun teman.
Dengan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin mengetahui sejauh
mana konsumsi yoghurt dan persepsi pada mahasiswa Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara Tahun Angkatan 2012-2015.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut: “Bagaimana Konsumsi Yoghurt dan Persepsi Pada Mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara TahunAngkatan
2012-2015?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini berutujuan untuk mengetahui konsumsi
yoghurt dan persepsi tentang yoghurt pada mahasiswa fakultas kesehatan
masyarakat universitas sumatera utara tahun angkatan 2012-2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut :
5
1.
Mengetahui sumber informasi yang didapat mahasiswa mengenai
yoghurt.
2.
Mengetahui pengetahuan mahasiswa mengenai yoghurt.
3.
Mengetahui konsumsi yoghurt (frekuensi, jumlah, alasan konsumsi) pada
mahasiswa.
4.
Mengetahui persepsi mahasiswa terhadap yoghurt.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
konsumsi yoghurt dan persepsi pada mahasiswa fakultas kesehatan masyarakat
universitas sumatera utara tahun angkatan 2012-2015.
Download