1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Kehidupan seorang manusia tidak ubahnya seperti roda atau bola dunia yang
kadang berada diatas dan terkadang berada dibawah. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dipersiapkan sejak awal agar semua yang kita harapkan akan
berjalan sesuai kenyataan. Salah satunya adalah investasi pengelolaan keuangan.
Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau
lebih dari satu aset (assets) selama periode tertentu dengan harapan dapat
memperoleh penghasilan dan / atau peningkatan nilai ( Farid dan Siswanto, 1998 ).
Investasi merupakan komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice
current consumption) dengan tujuan memperbesar konsumsi di masa datang atau
investasi dapat dipahami sebagai konsumsi yang ditunda (Eduardus Tandelilin,
2010).
Dengan berkembangnya kehidupan ekonomi dapat menimbulkan pergeseran
nilai kehidupan masyarakat, serta pola hidup dan tingkah laku manusia, yang
berharap akan kesejahteraan yang lebih baik. Setiap orang tidak hanya memikirkan
kesejahteraan di saat bekerja tapi juga memikirkan kesejateraan di masa tua atau
pensiun. Bergesernya pola kehidupan akibat globalisasi akan terus berlangsung.
1
Dimana dahulu, orang tua merasakan bahwa sebagai balas budi, seorang anak harus
menjaga dan menghidupi orang tua di saat orang tua tidak lagi produktif sudah
semakin pudar (Andrias Harefa dkk, 2011), Sehingga setiap orang harus bisa
mengatur sendiri keuangannya untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada masa
yang akan datang.
Jaminan hari tua harus dapat memberikan kesejahteraan di hari tua dalam time
frame lanjut usia, yang akan dinikmati oleh mereka yang saat ini masih muda.
Investor harus selektif dalam memilih investasi dan mengetahui manfaat serta
risikonya. Investor harus melakukan pembentukan portofolio melalui pemilihan
kombinasi sejumlah aset sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan yang
disebut dengan diversifikasi selektif. Wujud nyata dari jaminan hari tua adalah
program pensiun, di Indonesia dikenal dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK). Dana pensiun adalah suatu lembaga yang melakukan pengelolaan program
pensiun, dibentuk dengan tujuan untuk menyelenggarakan program pensiun yang
memberikan jaminan terpeliharanya kesinambungan pengahasilan bagi peserta pada
saat pensiun atau kepada pihak yang berhak apabila meninggal dunia ( Wahyuni
Marhaenis, 2003).
Di Indonesia DPLK merupakan program yang belum dikenal banyak orang
karena program ini merupakan investasi baru. Pada zaman dahulu orang hanya
mengenal Taspen sebagai lembaga pembayaran pensiunan yang hanya diperuntukkan
bagi pegawai negeri. Dalam perkembangannya lembaga pembayaran pensiunan di
2
perusahaan mengalami banyak kendala keuangan karena program pensiun seperti itu
menerapkan sistem manfaat pasti, artinya seseorang yang pensiun dan tidak bekerja
lagi tetapi mendapatkan uang pensiun bulanan dalam jumlah yang tepat dan pasti.
Semakin lama kewajiban pengelola pensiun itu akan semakin besar karena banyak
pegawainya yang pensiun, sedangkan iuran dari pegawai aktif tidak menutupi
kebutuhan pembayaran untuk pegawai pensiun.
Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Dana Pensiun yang dikelola
merupakan Program Pensiun Iuran Pasti, sehingga investor dapat memperkirakan
berapa konsumsi yang harus ditunda untuk melakukan investasi, sehingga dapat
memaksimumkan kesejahteraan dimasa mendatang. DPLK BRI dapat diikuti oleh
siapapun, pegawai swasta, ibu rumah tangga, maupun pegawai negeri yang telah
mendapatkan pensiun dari instansi tempat bekerjanya. Pada dasarnya program
pensiun memiliki 3 fungsi, yaitu fungsi asuransi, fungsi tabungan dan fungsi pensiun.
Program pensiun memiliki fungsi asuransi karena memberikan jaminan kepada
peserta untuk mengatasi risiko kehilangan pendapatan yang disebabkan oleh kematian
atau usia pensiun. Program pensiun memiliki fungsi tabungan, karena selama masa
program anda diharuskan untuk membayar iuran. Program pensiun memiliki fungsi
pensiun, karena manfaat yang akan diterima oleh peserta dapat dilakukan secara
berkala selama hidup.
3
Pada awal tahun 90-an beberapa perusahaan mulai merubah pengelolaan
pensiunan dengan sistem iuran pasti setiap bulan, caranya setiap anggota program
pensiun diminta untuk membayar iuran dalam jumlah yang pasti setiap bulan.
Kemudian dikumpulkan, ditambah dengan hasil pengembangannya. Misalkan
program itu diikuti selama 25 tahun, mulai dari usia 30 tahun sampai 55 tahun, maka
manfaat pensiunnya adalah jumlah iuran selama 25 tahun tersebut ditambah dengan
hasil pengembangan atau investasinya. Di Indonesia lembaga yang diperbolehkan
menjalankan program DPLK adalah Asuransi dan Bank.
Pada
hipotesis
mencerminkan
pasar
efisien
menyebutkan
bahwa
informasi
harga
keamanan yang tersedia untuk investor, dan traders aktif akan
menemukan kesulitan untuk mengungguli strategis pasif ( Bodie, Kane, Marcus,
2009). Dalam hal pemilihan investasi, investor harus mengetahui benar tentang
program investasi yang diikutinya, tidak hanya dilihat dari perilaku rasional seperti
hipotesis pasar efisien, tetapi dapat juga dilihat dari perilaku irasional atau pengaruh
psikologi investor individu yang terdapat pada teori behavioral finance.
“people give too much weight to recent experience compared to prior
beliefs when making forecasts ( sometimes dubbed a memory bias) and
tend to make forecasts that are too extreme given the uncertainty
inherent in their information”.
Kalimat diatas diungkapkan oleh Kahneman dan Tversky (1973), tentang
behavioral finance yang menyatakan tentang pemahaman yang salah dengan
berpedoman pada pengalaman baru dibandingkan dengan keyakinan ketika membuat
4
keputusan dan cenderung untuk membuat keputusan berani berdasarkan informasi
yang tidak pasti. Sewell (2007) mengungkapkan bahwa behavioral finance adalah
ilmu yang mempelajari pengaruh dari psikologi terhadap perilaku investor dan
pengaruhnya dalam pasar.
Pada kondisi keuangan yang tidak pasti, investor harus dapat mencari
informasi yang luas mengenai investasi hari tua. Pada dasarnya masyarakat sering
bertindak
berdasarkan
lingkungan
dengan
melihat
keuntungan
tanpa
mempertimbangkan risiko, seperti risiko suku bunga, risiko pasar, risiko inflasi,
risiko bisnis, risiko finansial, risiko likuiditas, dan risiko nilai tukar mata uang, serta
risiko negara. Melihat adanya fenomena investasi dana pensiun tersebut, yang
merupakan pilar ke tiga dari Wealth Management, yaitu Wealth Distribution and
transition, maka perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang menyebabkan
masyarakat peduli dan tertarik untuk mengikuti program investasi dana pensiun.
1.2. Rumusan Masalah
Dari beberapa pendapat diatas mengenai pentingnya dana pensiun dan
perilaku investor, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1. Mengapa investor tertarik untuk melakukan investasi Program Dana
Pensiun Lembaga Keuangan pada PT. BRI Tbk.
5
2. Apakah tipe perilaku dan faktor pengetahuan tentang Dana Pensiun
mempengaruhi investor untuk berinvestasi ?
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian dari masalah ini adalah untuk menguji pengaruh tipe
perilaku dan faktor pengetahuan tentang pengambilan keputusan berinvestasi pada
Program Dana Pensiun Lembaga Keuangan pada PT. BRI Tbk.
1.3.
Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapakan dapat memberikan masukan
yang dipertimbangkan oleh pihak manajemen dalam merumuskan dan
mengevaluasi strategi perusahaan dalam upaya peningkatan kinerja
perusahaan.
2. Bagi Akademik, untuk memperkaya studi empiris berkaitan dengan
keputusan investasi pada program Dana Pensiun Lembaga Keuangan
untuk hari tua.
1.4.
Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari 6 (enam) bab yaitu :
6
Bab. I. Pendahuluan
Bab pertama ini akan menguraikan latar belakang, rumusan masalah,
batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan
Bab. II. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BRI
Bab kedua ini akan menjelaskan dan menceritakan tentang sejarah dan
profil DPLK BRI, meliputi Visi dan misi, organisasi dan investasi DPLK BRI
Bab. III. Landasan Teori
Bab ketiga ini akan menunjukkan teori dan tinjauan pustaka yang
dipergunakan sebagai dasar pembahasan yang terdapat dalam penelitian ini.
Bab. IV. Metodologi Penelitian
Bab keempat ini menjelaskan tahapan-tahapan penelitian yang akan
dilaksanakan mulai dari metode pengumpulan data sampai pengukuran variabel serta
teknik analisis data.
Bab. V. Analisis dan Pembahasan
Bab kelima ini akan menunjukkan hasil analisis atas penelitian yang telah
dilakukan, tentang karakteristik investor, pengujian hipotesis, hasil pengolahan data
dan analisis hasil penelitian
7
Bab. VI. Kesimpulan dan Saran
Bab keenam ini berisi ringkasan hasil penelitian, saran untuk investor dan
peneliti selanjutnya serta rekomendasi kepada investor untuk pemilihan investasi
danan pensiun untuk hari tua.
8
Download