Penyesuaian Diri Pada Karyawan Swasta Menjelang Masa Pensiun Vicky Susinda 3PA03 Latar Belakang Masa bekerja bagi seseorang terkait dengan umur, di berbagai lembaga pemerintah maupun swasta ada aturan yang mengatur seorang karyawan harus berhenti dari pekerjaan karena telah mencapai umur tertentu yang disebut dengan purnatugas atau sering kita dengar dengan sebutan pensiun. Tidak jarang kehadiran masa pensiun sering dipandang sebagai hal yang menakutkan atau sebagai masalah bagi penerimanya. Senada dengan hal ini, individu diharapkan dapat menunjukkan penyesuaian diri yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana self adjustment atau penyesuaian diri individu yang akan memasuki masa pensiun. Penyesuaian Diri Menurut Hurlock (1997), penyesuaian diri diartikan sebagai keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain pada umumnya dan terhadap kelompok pada khususnya. Orang dapat menyesuaikan diri secara baik dengan mempelajari berbagai ketrampilan sosial seperti kemampuan untuk menjalin hubungan secara diplomatis dengan orang lain, baik teman, anggota keluarga, maupun orang yang tidak dikenal. Schneiders (1964), faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri : • Kondisi jasmani • Perkembangan dan kematangan • Determinan psikologis • Kondisi lingkungan • Determinan kultur termasuk religi. Pensiun Pensiun adalah suatu periode dimana seseorang harus berhenti dari pekerjaannya pada usia tertentu, yaitu 60 tahun, yang telah ditetapkan oleh perusahaan tempatnya bekerja (Hurlock, 1997). Pensiunan karyawan swasta adalah seseorang yang berhenti bekerja dari suatu instansi milik swasta dengan batasan umur yang telah ditentukan yaitu 55-60 tahun dan mereka berhak mendapat pesangon sebagai imbalan atas jasanya selama bekerja di instansi tersebut. Penyesuaian diri memasuki masa pensiun Hurlock (1997) menjelaskan beberapa kondisi yang mempengaruhi penyesuaian diri terhadap masa pensiun : • Para pekerja yang pensiun secara sukarela akan menyesuaikan diri lebih baik daripadamereka yang merasa pensiun dengan terpaksa terutama bagi mereka yang masih ingin melanjutkan bekerja. • Kesehatan yang buruk pada waktu pensiun memudahkan penyesuaian sedangkan orang sehat mungkin cenderung melawan untuk melakukan penyesuaian diri. • Banyak pekerja yang merasa bahwa berhenti dari pekerjaan secara bertahap ternyata lebih baik efeknya dibandingkan dengan mereka yang berhenti tiba-tiba dari kebiasaan bekerja karena mereka tidak bias mengatur persiapan pola hidup tanpa pekerjaan. Metode Penelitian • Pendekatan kualitatif. • Wawancara terstruktur: Wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan (Moleong, 2007). • Observasi non partisipan: Dalam penelitian ini menggunakan jenis observasi non partisipan. Hal ini jelas menunjukkan bahwa peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan subjek, dimana peneliti hanya meneliti dan mencatat dari jauh. • Triangulasi data, triangulasi pengamat, triangulasi teori, dan triangulasi metode.