PENIRUAN PINDAH SILANG (Crossing over) Pindah silang adalah proses penukaran segmen dari kromatid-kromatid bukan saudara (nonsister chromatids) dari sepasang kromosom homolog. Peristiwa pindah silang umum terjadi pada setiap gametogenesis (peristiwa pembentukan gamet) pada kebanyakan makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan dan manusia. Pindah silang terjadi ketika meiosis I (akhir profase I atau permulaan metafase I), yaitu ketika kromosom telah mengganda menjadi dua kromatid. Gambar 1: Peristiwa crossing over pada akhir profase I dan akhir profase I Gejala ini ditemukan dan dipaparkan pertama kali oleh Thomas Hunt Morgan pada tahun 1916 ketika mempelajari lalat buah Drosophila. Penjelasan secara fisik diberikan oleh Barbara McClintock. Pada masa profase I akan terjadi beberapa stadia, yaitu stadia Leptonema, Zigonema, Pakhinema Diplonema dan Diakinesis. Pindah silang melibatkan pematahan masing-masing kedua kromosom homolog (kromatid) dan patahan tersebut saling bertukaran. Peluang terjadinya pindah silang diantara dua lokus meningkat dengan meningkatnya jarak antara dua lokus tersebut pada kromosom. Pindah silang dibedakan atas 2, yaitu : 1. Pindah silang tunggal, ialah pindah silang yang terjadi pada satu tempat. 2. Pindah silang ganda, ialah pindah silang yang terjadi pada dua tempat. a b Gambar 2: (a) Pindah silang tunggal, (b) Pindah silang ganda Hasil pindah silang adalah: 1. Kombinasi Parental (KP) 2. Kombinasi Rekombinan (RK) Nb. Tempat persilangan dua kromatid yang membentuk titik temu disebut chiasma, jika terbentuk lebih dari satu titik temu disebut chiasmata. Pindah silang menyebabkan pergantian alel diantara kromosom homolog, menghasilkan kombinasi yang tidak ditemukan pada induknya. Pindah silang meningkatkan keanekaragaman hayati genetik selain yang dihasilkan oleh pengelompokkan gen secara bebas. Kemungkinan terjadinya pindah silang ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain seperti : 1. Temperatur yang melebihi atau kurang dari temperatur biasa dapat memperbesar kemungkinan terjadinya pindah silang. 2. Makin tua suatu individu, makin kurang kemungkinan untuk mengalami pindah silang. 3. Zat kimia tertentu dapat memperbesar kemungkinan pindah silang. 4. Penyinaran dengan sinar X dapat memperbesar kemungkinan pindah silang. 5. Makin jauh jarak antara gen-gen yang terangkai, makin besar kemungkinan terjadinya pindah silang. 6. Pada umumnya pindah silang terjadi pada makhluk betina maupun jantan. Tapi ada pengecualian, yaitu pada ulat sutera Bombix mori yang betina tidak pernah terjadi pindah silang, demikian pula pada lalat buah Drosophila melanogaster jantan. Menghitung Nilai Pindah Silang (NPS) dan Membuat Peta Jarak Gen Peristiwa pindah silang diikuti oleh patah dan melekatnya kromatid pada waktu profase dalam pembelahan meiosis. Pindah silang mengakibatkan rekombinasi sehingga dihasilkan kombinasi parental dan rekombinasi pada fenotipenya. Dalam menghitung presentase tipe rekombinan di antara keturunan dapat digunakan unit peta, yaitu jarak antara gen-gen untuk menyatakan posisi relatifnya pada suatu kromosom. Untuk menentukan unit peta antara gen-gen, terlebih dahulu dihitung nilai pindah silang (NPS) = (jumlah tipe rekombinan / jumlah individu seluruhnya) x 100% (Suryo,2010). Persentase pindah silang digunakan untuk menggambarkan jarak antar gen yang bertaut, dengan satuan ukuran unit peta. Satu unit sama dengan 1% pindah silang (rekombinan) dan menunjukan jarak linier antar 2 gen tersebut. Muller menegaskan bahawa suatu pindah silang yang terjadi pada suatu tempat tentu menghambat terjadinya pindah silang lain yang berdekatan yang disebut dengan interferensi. Untuk mencari besarnya interferensi harus diketahui besarnya koefisien koinsidens (KK) yaitu perbandingan antara banyaknya pindah silang ganda yang sesungguhnya dengan banyaknya pindah silang yang diharapkan (Elrod & Stansfield. 2002) Tujuan 1. Memahami dasar genetika pindah silang (crossing over) sebagai mekanisme penting dalam kombinasi baru gen. 2. Melakukan simulasi berbagai bentuk pindah silang. 1. Simulasi Peniruan Pindah Silang Bahan Benang wol berbagai warna, kertas putih, penggaris plastik dan pensil warna (sesuai dengan warna wol). Cara Kerja Benang dipotong memanjang, lalu diletakkan di atas kertas. Tandai dengan jarak tertentu menggunakan pensil warna . Kemudian ditentukan pindah silang. a. Khiasma tunggal 2 strand (1 dan 4) b. Double khiasmata 4 strand (2 dan 3), (2 dan 3) c. Double khiasmata 4 strand (2 dan 3), (1 dan 4) d. Double khiasmata 3 strand (2 dan 3), (1 dan 2) e. Triple khiasmata 4 strand (1 dan 3), (2 dan 4), (2 dan 3). Tentukan mana gamet parental dan yang mana gamet kombinasi! Gunakan pensil berwarna untuk menggambarkan kejadian pindah silang dalam laporan anda. 2. Menghitung NPS dan Membuat Peta Jarak Gen Tanaman kacang kapri (Pisum sativa) dipengaruhi oleh beberapa gen antara lain gen T (batang tinggi) dengan alelnya t (batang pendek), gen U (bunga ungu) dengan alelnya u (bunga putih) dan gen B (biji bulat) dengan alelnya b (biji keriput). Testcross antara kapri dengan genotip TtUuBb x ttuubb menghasilkan keturunan sbb: TUB = 235 individu tUB = 7 individu TUb = 40 individu tUb = 62 individu TuB = 60 individu tuB = 48 individu Tub = 4 individu tub = 270 individu a. Hitunglah Nilai Pindah Silangnya! b. Buatlah peta jarak gen diantara gen T, U dan B!