BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serangga merupakan golongan hewan yang dominan di muka bumi dan jumlahnya melebihi jumlah hewan darat lainnya. Serangga dapat ditemukan di berbagai tempat dan berbagai habitat di Bumi (Borror et al., 1992). Serangga merupakan salah satu kelompok (Classis) dalam Filum Arthropoda yang mendominasi filum tersebut. Menurut Ross et al., (1982), jumlah spesies serangga 11 kali lebih banyak dari pada jumlah spesies arthropoda kelompok lain. Banyak taksiran jumlah spesies serangga yang diungkapkan oleh berbagai ilmuwan. Salah satu taksiran menyatakan bahwa serangga yang telah dideskripsikan kurang lebih sebanyak 1.956.000 spesies, sehingga anggota Filum Arthropoda merupakan 67,4 % dari seluruh spesies hewan di seluruh dunia dan 59,5 % diantaranya adalah serangga. Ordo Diptera menyusun salah satu ordo – ordo yang terbesar dari serangga serta memiliki habitat yang bervariasi (Borror et al.,1992). Ordo Diptera dapat dibedakan dari serangga – serangga lain dengan istilah Lalat yaitu yang memiliki sepasang sayap, sayap belakang tersusut menjadi struktur – struktur seperti kenop yang disebut Halter, yang fungsinya sebagai organ keseimbangan. Lalat terdapat hampir di berbagai habitat, diantaranya dedaunan, permukaan tanah, di dalam air (dalam fase larva), dan perairan. (Borror et al.,1992). Banyak jenis lalat yang mempunyai kepentingan ekonomi yang besar. Selain itu, lalat mempunyai peran sebagai vektor – vektor penyakit, penghisap darah, pemangsa (predator), pemakan zat organic yang membusuk (dekomposer) (Borror et al.,1992). Telaga Warna dan Telaga Pengilon merupakan salah satu objek wisata yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Dataran Tinggi Dieng memiliki ketinggian 2095 mdpl, suhu mencapai kisaran antara 5oC sampai 10oC pada musim kemarau, bahkan suhu udara bisa minus dibawah 0oC pada pagi hari. Sehingga, diperkirakan kawasan ini memiliki jenis flora dan fauna yang spesifik dan berbeda dengan kawasan lainnya. Kawasan Telaga Warna dan Telaga Pengilon merupakan salah satu kawasan yang masih memiliki hutan yang cukup luas dan dijadikan area hutan konservasi oleh pemerintah Kabupaten Wonosobo. Penebangan hutan dan pembukaan lahan oleh petani kentang di kawasan Dataran Tinggi Dieng menyebabkan semakin berkurangnnya jumlah 1 hutan yang mengakibatkan berkurangnya keragaman hayati di kawasan tersebut. Selain ekosistem hutan, kawasan disekitar Telaga Warna dan Telaga Pengilon juga memiliki ekosistem riparian dengan keanekaragaman flora dan faunanya. Ekosistem riparian merupakan ekosistem peralihan yang berada diantara ekosistem akuatik dan ekosistem terestrial. Ekosistem yang berada di tepian akuatik ini umumnya ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan yang telah beradaptasi untuk hidup ditempat yang tergenang air, terutama saat hujan turun (Mitsch and Gosselink, 2007). Vegetasi yang tumbuh di ekosistem riparian tersebut dinamakan vegetasi riparian. Vegetasi riparian juga sebagai habitat hidup dan tempat bagi hewan untuk mencari perlindungan, kawin dan memijah. Berbagai hewan seperti burung, siput dan serangga ditemukan di kawasan ini. Telaga Warna dan Telaga Pengilon di Dataran Tinggi Dieng memiliki ekosistem riparian yang cukup luas dan ditumbuhi berbagai tanaman, baik tanaman air, rerumputan, maupun pepohonan, sehingga diperkirakan kawasan ini memiliki keragaman serangga yang cukup tinggi. Penelitian mengenai keanekaragaman dan distribusi serangga pada ekosistem riparian masih jarang dilakukan, termasuk penelitian mengenai anggota Ordo Diptera. Dengan latar belakang inilah maka perlu dilakukan penelitian mengenai keanekaragaman dan distribusi anggota Ordo Diptera serta peranannya pada ekosistem riparian disekitar Telaga Warna dan Telaga Pengilon, Dataran Tinggi Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. B. Permasalahan 1. Bagaimana keanekaragaman dan distribusi anggota Ordo Diptera (Sub-ordo Brachycera) pada ekosistem riparian di kawasan Telaga Warna dan Telaga Pengilon, Dataran Tinggi Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. 2. Bagaimana peranan anggota Ordo Diptera (Sub-ordo Brachycera) pada ekosistem riparian di kawasan Telaga Warna dan Telaga Pengilon, Dataran Tinggi Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. 3. Bagaimanakah indeks similaritas jenis anggota Ordo Diptera pada ke dua ekosistem riparian. 2 C. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui keanekaragaman dan distribusi anggota Ordo Diptera (Sub-ordo Brachycera) pada ekosistem riparian disekitar Telaga Warna dan Telaga Pengilon, Dataran Tinggi Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. 2. Mengetahui peranan anggota Ordo Diptera (Sub-ordo Brachycera) pada ekosistem riparian disekitar Telaga Warna dan Telaga Pengilon, Dataran Tinggi Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. 3. Mengetahui indeks similaritas jenis anggota Ordo Diptera (Sub-ordo Brachycera) pada kedua ekosistem riparian. D. Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Untuk memberikan informasi mengenai jenis, distribusi serta peranan anggota Ordo Diptera (Sub-ordo Brachycera) pada ekosistem riparian di Telaga Warna dan Telaga Pengilon, Dataran Tinggi Dieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. 2. Untuk upaya pelestarian serangga-serangga anggota ordo Diptera (Sub-ordo Brachycera) yang berperan penting menunjang kelangsungan hidup ekosistem riparian sehingga tetap stabil. 3