Tentir Parasit

advertisement
Tentir Parasit-part I
valen
Komposisi
Nematoda usus:
1. Loa-loa
2. Onchocerca volvulus
Nematoda jaringan:
3. Toxocara sp.
Protozoa:
4. Toxoplasma sp
5. Achantamoeba
Arthrapoda:
6. Demodex folliculorum
7. Hylesia sp.
Loa-loa
Loa loa
• Host: manusia
• Penyakitnya: loiasis, african eye worm,
fugitive swelling, calabar swelling
• Prevalensi: 7 – 60%
Morfologi
Cacing dewasa
Halus, warna keputihan, Wanita lebih besar  produksi
mikrofilaria
30-70 mm x 0.35-5 mm
Hidup di jaringan subkutan 4-17 tahun
Loa loa
Microfilariae
lekuk badan agak kaku, berisi nukleus
Panjang 250-300 mikron
Lebar 6-8 mikron
Ruang kepala: panjang = lebar
Ekornya berinti sampai ujung
Memiliki sarung  kemerahan
Hidup di darah  ditemukan pada siang hari (malam di
kapiler paru)
Dapat juga berada di urin, sputum, CSF
Loa loa
Vektor
 Lalat penghisap
darah: Chrysops
silacea &
Chrysops
dimidiata
Loa loa
Manifestasi klinis
- Cacing dewasa di subkutan  keluarin sekret 
reaksi hipersensitfitas temporer (khas)  calabar
swelling (tangan dan kaki)
- Cacing dewasa dapat bermigrasi ke seluruh tubuh
termasuk konjungtiva dan kornea
Calabar swelling
Cacing dewasa pada mata
Eye

Iritation
Congestion
Painful

Eyesight disfunction


Diagnosis
• Mencari mikrofilaria (pada siang hari- dengan
pewarnaan giemsa)
• Biopsi subkutan untuk cari cacing dewasa
• Deteksi antigen mencari antigen filaria
• Deteksi antibodi (kurang ok)
Obat
Ivermectin, macrolide, microfilaricide
Alternative: Diethylcarbamazine (DEC)
Pencegahan  kontrol vektor(insektisida,
pakaian protektif)
Onchocerca volvulus
(Blinding filariasis; river blindness)
Onchocerca volvulus
• Host: orang, simpanse
• Penyakit: onchosercosis, onchocerciasis,
blinding filariasis, river blindness
Onchocerca volvulus
Cacing dewasa
• Filariform, putih
• Hidup di subkutan/otot, 10-15 tahun
• Cacing wanita  produksi mikrofilaria 10003000 mf/hari
Onchocerca volvulus
Microfilariae
• Jarang ditemukan di sirkulasi perifer, berada
dekat cacing dewasanya
• Morfologi mirip dengan Loa-loa
• Loa-loa
• Ada sarung
Di ekor ada inti
Inti sampe ekor
Bedanya
• Onchocerca volvulus
• Gak ada sarung
Di ekor gak ada inti
No inti
Ada sarung
Onchocerca volvulus
Vektor
 Lalat penghisap darah Simulium
River blindness
Onchocerca volvulus
Manifestasi klinis
Cacing dewasa  merangsang pembentukan serat2
yang mengelilingi cacing dalam jaringan 
onkoserkoma (nodul isinya cacing dewasa)
Mikrofilaria bisa jalan ke mata  neovaskularisasi
kornea, konjungtivitis, keratitis sklerosis  buta
irreversible
Penyakit limfatik  elefantiasis
Onchocerca volvulus
Diagnosis
 Pem.fisik: ada nodul subkutan
(onkoserkoma), kelainan mata, kulit sperti
leopard, testis menggantung.
 Parasitologi: temukan microfilariae / cacing
dewasa di nodul
 USG: banyak cacing di nodul
 Oncho-150 DNA Probe: PCR
Obat
• Ivermectin  untuk mikrofilaria
• Belum ada obat untuk cacing dewasa
• Prevensi: kontrol vektor
Toxocara sp.
• Penyebab:
– larva Toxocara canis (anjing) dan Toxocara cati
(kucing)
– 2 penyakitnya:
1. Visceral Larva Migrans (VLM)
2. Ocular larva migrans (OLM)
• Host definitif: anjing/kucing
• Host accidental : manusia (larva tidak berkembang
lebih lanjut)
Morfologi
• Cacing dewasa
Nematoda
Jantan  4-6 cm
Betina  6.5-10 cm
Pada kepada ada sepasang alae
• telur:
Bulat
Ada lapis tipis dan albuminoid
ukuran: 85 µm X 75 µm (T. canis)
85 µm X 70 µm (T.cati)
Life cycle
Di anjing/kucing
• Telur infektif  tertelan  menetas jadi larva 
larva tembus dinding usus  migrasi ke paru 
esofagus  tertelan lagi  di susu halus : tumbuh
jadi cacing dewasa.
Life cycle
Di manusia
• Telur matang tertelan  menetas jadi larva 
larva tembus dinding usus  lewat sirkulasi
darah/limfe ke jaringan tubuh termasuk mata
• Larva tidak berkembang lagi
Ocular Larva Migrans
• Larva menyebabkan reaksi inflamasi  kalau
terkena makula/n.II  buta
• Yang biasanya ditemukan  granuloma
retina/diskus optikus
Ocular Larva Migrans
Diagnosis
• Serologi IgG
• Pengukuran kadar IgE
• Obat  Albendazole, bedah, kortikosteroid
Toxoplasma gondii
• Host: manusia, binatang
• Modus infeksi:
 termakan kista di daging mentah
 termakan ookista (di tinja)
•  transplasenta
•  transfusion
 organ transplantation
 laboratory accident
Stadium takizoit
bentuk seperti bulan sabit
intra/ekstrasel
Bisa soliter/berkelompok
Manifestasi klinis
• Tergantung usia host, virulensi dan organ yang
terkena (SSP dan mata  parah)
• Pada pasien imunokompeten, tidak masalah
(asimptomatik)
• Pada pasien imunosupresi, gawat
(Toksoplasma ensefalitis)
Congenital Toxoplasmosis
Disease di bayi
Classic triad:
 Hydrocephalus
 Intracranial calcification
 Retinochoroiditis: atropi retina dan pigmentasi
koroid + Psychomotoric retardation 
Tetrade Sabin
Retinochoroiditis
Ocular toxoplasmosis
• Khasnya adalah ada inflitrat abu/putih kekuningan
di retina dekat dengan scar lama berpigmen dan
ada eksudat di vitreus.
• Komplikasi
1. secondary glaucoma
2. vascular occlusion
3. retinal neovascularization
4. choroidal neovascularization
5. subretinal neovascularization
Ocular toxoplasmosis
Acanthamoeba castelanii
(free living amoeba)
•
Biasa pada pengguna kontak lens (95%
kasus)  kurang bersih, mencuci kontak lens
dengan air keran.
• Menyebabkan:
1. Granulomatosa amuba ensefalitis
2. Keratitis amuba
Morfologi
• Stadium trofozoit:
Sitoplasma granular dan
banyak vakuol
Inti besar dan ada sentral
kariosom besar
Punya pseudopodia
Diagnosis
• Dengan kerok kornea temukan stadium
kista/trofozoit
Hylesia sp.
• Kupu2 dewasa  menyebabkan
lepidopterisme
• Larva  menyebabkan erusisme
• Karena kena bulu di ventral abdomen 
merangsang keluarnya histamin, serotonin,
heparin  urtikaria
• Kalau kena mata  konjungtivitis dan ulkus
kornea
• Stadium dewasa:
• Ada antena
• Stadium larva: banyak
rambut
Demodex folliculorum
2 specie:
- tipe panjang, Demodex folliculorum, hidup di
folikel rambut
- tipe pendek, Demodex brevis, hidup di kelenjar
sebacea
Lokasinya di kulit wajah, pipi, dahi, bulu mata 
menyerang ketika sistem imun lemah
Morfologi
•
•
•
•
Stadium dewasa:
Panjang 300 mikrometer
Lebar 50 mikrometer
Bagian anterior badan ada
gnothosoma (mulut) dan
posodoma (4 pasang kaki
pendek)
• Bagian abdomen ada garis
transversal
Clinical manifestations:
• blepharitis
• allergic conjunctivitis
• acne rosacea
Download