60 DAFTAR PUSTAKA Agustini, Desi Maharani. 2006. Diversitas Cacing Tanah Pada Agroforestri berbasis Kopi di Desa Tawangsari Kecamatan Pujon Malang. Skripsi Universitas Brawijaya fakultas Pertanian Jurusan Tanah Malang (Tidak Dipublikasikan). Anas, Iswandi. 1990. Penuntun Praktikum Metoda Penelitian Cacing Tanah dan Nematoda. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Univesitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor. Anderson, J.M. 1994. Functional Atribute of Biodiversity in Land Use Systems. In D.J. Greenland dan I. Szabolez (Eds). Soil Resilience and Sustainable Land Use. CAB International. New York. Arief, A. 1994. Hutan: Hakikat dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan. Jakarta: Penerbit Yayasan Obor Indonesia. Barnes, B. V., R. Z.Donald, R. D.Shirley and H. S. Stephen. 1997. Forest Ecology.4th Barchia, M.F. 2009. Agroekosistem Tanah Mineral Masam. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Bbksdajatim. 2012. Cagar Alam Manggis Gadungan. http://bbksdajatim.org/ kawasan/ca/ca-manggis-gadungan. Diakses pada tanggal 18 juli 2013. Bbksdajatim. 2013. Cagar Alam Manggis Gadungan. http://bbksdajatimwil1. wordpress.com/informasi-kawasan-konservasi/cagar-alam-manggisgadungan. Diakses pada tanggal 18 juli 2013. Brata, Bieng. 2009. Cacing Tanah Faktor Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangbiakan. Bandung : IPB Press Bukckman, H.O & N.C Brady. 1982. Ilmu Tanah. Diterjemahkan oleh Soegiman. UGM Press. Yogyakarta. hlm. 64-66. Ciptanto, dkk. 2011. Mendulang Emas Hitam Melalui Budi Daya cacing Tanah. Yogyakarta: Lily Publisher David T, dkk.1994. Key to Common British Earthworms of Amenity Grasslands. Opal Grassland Earthworm Dindal, Daniel L..1990. Soil Biology Guide. State University of New York. 61 Disbunjatim. 2011. Kopi. http://www.disbun.jatimprov.go.id/komoditi_kopi.php. Diakses pada tanggal 18 juli 2013. Disbunjatim. 2011. PBS Kediri. http://disbun.jatimprov.go.id/v1/dbdata/dwnlad/ stakeholder/kediri/PBS%20Kediri-Mangli.pdf. Diakses pada tanggal 18 juli 2013. Dwiastuti Sri dan Suntoro. 2009. Eksistensi Cacing Tanah Pada Lingkungan Berbagai Sistem Budidaya Tanaman Di Lahan Berkapur. Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami No. 36A, Surakarta. Edward, C.H & J.R. lofty. 1977. Biology of Earthworm. London. Chapman and Hall. pp. 77-221. Fahrudin, 2005. Petunjuk teknis: Analisis kimia tanah, tanaman air dan pupuk, Balai penelitian badan penelitian dan pengembangan pertanian, Departemen pertanian Bogor Fahrul, F. M. 2008. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara. Hairiah Kumiatun., Widianto dan Sunaryo. 2004. Ketebalan Seresa Sebagai Indikator Daerah aliran sungai (DAS) Sehat. World Agroforestry Centre. Universitas Brawijaya. Malang. Hanafiah, K.A. 2005. Biologi Tanah. Ekologi dan Makrobiologi Tanah. Jakarta: PT. Raja Grafndo Persada. Handayanto, E., dan K. Hairiah. 2009. Biologi Tanah: Landasan Pengelolaan Tanah. Yogyakarta: Pustaka Adiputra. Hegner, R.W. & J.G Engeman. 1978. Invertebrate Zoology. Mac Milan. New York. pp. 616. Jazairi. 2007. Tafsir Al-Qur’an Al-Aisar. Jakarta: Darus Sunnah John, A.H. 2007. Sistematika Hewan I (Ivertebrata). Departemen Biologi. FMIPA USU. Medan. hlm.94-65. Kartasapoetra., A.G.Kartasapoetra., Mulyani Sutedjo.. 1987. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Cetakan ke dua. Bina Aksara. Jakarta. Kasir, ibnu. 2000. Tafsir Ibnu Kasir. Bandung: Sinar Baru Lee. K. E., 1985. Eartworm Their Ecology and Relationship With Soil and Land use. Academic Press. Orlando. Florida. 62 Levelle. P., 1994. Soil Fauna and Sustainable Land Use in the Humid Tropics. In D.I. greenland and I. S zabols. Soil Resiliense and Sustainable Land use. CAB International. Oxon. Lewis ricki, bruce Parker, Douglas Gaffin, Marielle Hoefnagels. 2007. Life sixth edition. McGraw-Hill. New York. Lingga, L. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Depok Maragi. 1993. Tafsir Al Maragi. Semarang: CV.Toha Putra Morario. 2009. Komposisi dan Distribusi Cacing Tanah di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Moeis dan di Perkebunan Rakyat Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara. Skripsi Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan. Nurdin, M.S., Cacing Tanah dari Biotop Hutan, belukar dan Kebun Teh di Gambung Jawa-Barat, Tesis Pasca Sarjana (2) ITB, 1982, (Tidak Dipublikasikan). Nuril, H, B. Paul Naiola, E. Sambas, F.Syarif, M. sudiana, J.S. Rahajoe, Suciatmih, T.Juhaeti & Y. Suhardjono.1999.Perubahan Bioekofisik Lahan Bekas Penambangan Emas di Jampang dan Metoda Pendekatannya untuk upaya reklamasi. Laporan teknik Proyek Penelitian Pengembangan dan Pendayagunaan Potensi Wilayah, tahun 1998/1999. Puslitbang Biologi LIPI. Odum, E.P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Gajdah Mada University Press. Yogyakarta. hlm. 137-190. Oka, Nyoman, 2005. Pengendalian Hama Terpadu dan Implementasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Price, P. W. 1975. Insect Ecology. John Willey and Sons. New York Qurthubi. 2008. Tafsir Al-Qurthubi. Jakarta: Pustaka Azzam Rukmana, R. 1999. Budidaya Cacing Tanah. Kanisius. Yogyakarta Russel, E.W. 1988. Soil Condition and Plant Growt. Eleventh Edition. Longman Scientific & Tehnical. New York: The United States with john Wiley & Sons. pp. 138-151. Satchell, J.E. 1955. Some Aspect of Earthworm Ecology, in Soil Zoology. Edition by Kevan. London: Butterworths. pp. 138-151. 63 Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. Southwood, T.R.E., 1975. Ecological Methods. London: chapman and Hall. Suin, Nurdin Muhammad. 2012. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: PT Bumi Aksara. Suin, N.M. 1982. Cacing Tanah dari Botop Hutan, Belukar dan Kebun di Kawasan Ganbung – Jawa Barat. Tesis Pasca Sarjana (S2). ITB. Bandung (Tidak Dipublikasi). hlm. 131-134. Sugiantoro, Ahmad.2012. Harta Karun Dari Cacing Tanah. Yogyakarta: Dava Publishing Syanqithi. 2006. Tafsir Adhwa’ul Bayan/ Syaikh Ays-Syaqinthi. Jakarta: Pustaka Azzam Syihab, Q. 2002. Tafsir Al- Misbah Volume 7. Jakarta. Penerbit Lantera Hati. Thobari. 2008. Tafsir Ath-Thabari. Jakarta: Pustaka Azzam Undang-undang Republik Indonesia NOMOR 18 TAHUN 2004 Tentang Perkebunan. Undang-Undang Republik Indonesia NOMOR 41 TAHUN 1999 Tentang Kehutanan. Wallwork, 1970. Ecology of Soil Animal. Mc Graw Hill Book Company. London. pp. 58-74. Widianto, Didik Suprayogo, Herman Noveras, Rudi Harto Widodo, Pratiknyo Purnomosidhi dan Maine van Noordwijk. 2001. Alih Guna Lahan Hutan Menjadi Lahan Pertanian: Apakah fungsi Hidrologis Hutan Dapat Digantikan Sistem Kopi Monokultur?. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.