Rencana Pelaksanaan Pelatihan: Keterampilan Pemimpin Transformatif (8 x 45 Menit) Disusun Oleh : Dr. Rahmat Tahun 2010 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran 1. Sekolah Efektif Sekolah yang efektif ditandai dengan (1) visi yang jelas (2) iklim sekolah yang memiliki harapan yang tinggi dan seluruh staf yakin bahwa seluruh siswa dapat berprestasi (3) kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran yang efektif dan mengkomunikasikan visi secara persisten (4) perkembangan prestasi siswa terpantau secara berkala (5) pendidik mencurahkan perhatian dan waktu yang terfokus pada peluang siswa belajar dan memberi waktu siswa berkarya pada materi dan keterampilan esensial (6) sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman dan kondusif (http://www.mes.org/correlates.html) Sekolah efektif memiliki kepala sekolah yang mampu menggerakkan orang-orang. Yang menyebabkan organisasi berkembang dan meraih keunggulan dengan cara mengkolaborasikan seluruh warga sekolah untuk bekerja sama. Sekolah efektif memiliki kepala sekolah sebagai manajer. Ia menunjukkan kinerjanya dalam menguasai ilmu pengetahuan, menerapkan ilmu pengetahuan, bertindak sebagai administrator yang mengurusi anggaran, melaksanakan kegiatan, memonitor proses serta hasil kegiatan sehingga dapat memastikan bahwa dapat belajar sehingga mencapai standar yang diharapkan, dan mengukur hasil yang dicapai untuk melakukan perbaikan-perbaikan mutu pada tahap selanjutnya (Michael, Macooby. 2009). Pada sekolah yang efektif kepala sekolah menggunakan sistem pemikirannya untuk menetapkan fokus yang jelas mengenai tujuan pengembangan prestasi siswa. Memiliki prioritas, mengelola kalender, mengevaluasi, melakukan perbaikan kinerja pada tingkat sekolah, pada pembelajaran, dan belajar siswa. Mengembangkan instrumen untuk mengukur proses dan hasil belajar untuk mengetahui ketercapaian program (Maryland, 2010). 2. Standar Kompetensi Kepala Sekolah Kompetensi minimal yang wajib kepala sekolah miliki menurut Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 terhimpun pada dalam lima kompetensi (1) kepribadian, (2) manajerial, inovatif, bekerja keras, dan (3) kewirausahaan, (4) supervisi dalam rangka meningkatkan mutu profesi pendidik, dan memiliki kompetensi (5) sosial. www.gurupembaharu.com Halaman 1 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran Kepribadian berindikator berakhlak mulia, menjadi teladan, berkepribadian sebagai pemimpin, memiliki keinginan kuat mengembangkan diri, terbuka, mengendalikan diri dalam menghadapi masalah, dan memiliki bakat sebagai pemimpin pendidikan. Kepala sekolah memiliki kecakapan manajerial memiliki berbagai indikator cakap membuat rencana, mengembangkan sekolah sesuai kebutuhan, memanfaatkan sumber daya secara optimal, mengelola perubahan untuk mendukung pembelajaran efektif, mengembangkan sekolah yang kondusif dan inovatif, memanfaatkan sumber daya manusia dan sarana secara optimal, membangun hubungan , mengelola peserta didik, mengembangkan kurikulum yang akuntabel, transparan, dan efisien, mengelola sistem informasi dengan manfaatkan teknologi, melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan. Kepala sekolah menciptakan inovasi dan bekerja keras sebagai kompetensi kewirausahaan. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses, mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala, Dan, memiliki naluri kewirausahaan dalam mengembangkan kegiatan produksi atau jasa. Kepala sekolah berkompeten dalam melaksanakan supervisi akademik dan manajerial. Menggunakan teknik dan pendekatan yang tepat dalam rangka meningkatkan mutu profesi pendidik. Memiliki kompetensi sosial meliputi mampu bekerja sama, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan memiliki kepekaan terahdap orang atau kelompok lain. 3. Model Kepemimpinan Transformatif Materi pelatihan ini difokuskan pada pembahasan kepala sekolah sebagai pemimpin. Lebih khusus lagi dalam mengembangkan keterampilan sebagai pemimpin. www.gurupembaharu.com Halaman 2 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran Pemimpin berfungsi menggerakan orang-orang yang menyebabkan organisasi berkembang sehingga dapat meraih keunggulan. Dobosz dan Beaty (1999) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Karakteristik kepemimpinan merupakan perpaduan unsur kualitas pribadi, termasuk harga diri, tekad, bakat berorganisasi, fokus perhatian, toleransi, ketegasan, disiplin diri, kharisma, manajemen waktu, kepercayaan diri, kompetensi sosial, kemampuan mengkomunikasikan "visi," dan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain. Pemimpin sekolah yang efektif mendorong semua wargga sekolah bergerak bersama untuk mencapai tujuan. Salah satu strategi utama untuk membangun kebersamaan itu ialah melalui pengambilan keputusan yang partisipatif, membangun consensus. Dengan cara itu peimpinan sekolah menggunakaan kekuasaannya keuasaan yang dinyatakan melalui orang lain, bukan menguasai orang lain. Kempemimpan transformative tidak sekedar berbicara tentang pengambilan keputusan bersama, melainkan lebih jauh dari itu, menembus masalah bagaimana mencapai keberhasilan secara bersama-sama dengan mendefinisikan tujuan mengajar dan belajar dengan mengalokasikan pemberdayaan seluruh anggota komunitas sekolah serta seluruh sumber daya untuk untuk mencapai target yang terbaik dengan penuh antusias. Model strategi kepemimpinan seperti ini oleh Liontos dinyatakan dengan istilah kepemimpinan transformatif. Meminjam istilah yang digunakan oleh James McGregor Burns pada tahun 1978. Dengan berkembangnya Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS) sebagai paradigma sistem pengelolaan sekolah yang partisipatif serta menekankan akan pentingnya pengambilan keputusan bersama. Tampaknya kempimpinan transformasional semakin jelas fungsinya dalam pengembangan pendidikan dewasa ini. www.gurupembaharu.com Halaman 3 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran Bagian dari kepemimpinan transformatif adalah pentingnya menjawab keperluan mewadahi gagasan orang-orang, mengintegrasikan menjadi kekuatan sehingga menjadi keputusan bersama. Tantangannya adalah membangun konsensur. Kepala sekolah menjadi pimpinan yang memfasilitasi orang-orang sehingga semua merasa dihargaik dan dilibatkan. Strategi kepemimpinan seperti ini disebut dengan kepemimpinan fasilitatif. Semakin banyak pendapat dalam pengelolaan organisasi semakin sulit keputusan diambil. Mencari titik temu dari perbedaan menjadi proses yang sangat kritis. Kepala sekolah perlu terampil mewadahi kepentingan, juga memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik ide-ide sehingga orang-orang mengkat pemahamannya. Dengan terfasilitasinya orang-orang dalam pengambilan keputusan, harapannya adalah semua orang akan ikut bertanggung jawab dan mendukung pelaksanaan kebijakan sekolah. Hasil studi David Conley dan Paul Goldman (1994) sebagaimana dikutif Lasway (1995) bahwa kepala sekolah yang efektif adalah yang berperan sebagai pemimpin fasilitif. Kepala sekolah mengembangkan kecakapan kolektif dalam meningkatkan daya adaptasi sekolah, memecahkan masalah, dan meningkatkan kinerja. Kata kuncinya ada pada kata memerankan kepemimpinan kolektif dan memerankan keteladanan pada seluruh level kegiatan. Conley and Goldman mengingatkan bahwa kepala sekolah harus berkomunikasi dengan jelas, penuh perhatian, dan berhati-hati dalam menetapkan target kinerja. Lebih jauh lagi kepela sekolah sebagai pemimpin menghadapi tantangan untuk bertindak sebagai pemimpin pembelajaran. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk mendorong warga sekolah menjadi insan pembelajar. Ia sendiri wajib membelajarkan darinya, kepala sekolah memahami benar bagaimana siswa belajar dan bagaimana guru seharusnya mengajar. Masalahnya menurut Mary Poplin (1992) adalah tidak setiap administrator besar menjadi pemimpin kelas besar atau sebaliknya. Kesulitan lainnya adalah bahwa tidak semua pemimpin sekolah yang mampu memonitor dan berkonsentrasi pada www.gurupembaharu.com Halaman 4 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran pemkembangan belajar siwa dan memperhatikan guru. Oleh karena itu mengembangkan kerja sama kepala sekolah dengan guru-guru itu demikian penting terutama membantu siswa belajar secara efektif. Model kepempinan ini disebut juga dengan kepemimpinan pembelajaran atau instructional leadership. Bentuk berikutnya adalah kepemimpinan transaksional. Model ini sering dipandang sebagai pelengkap dengan transformasi. Thomas Sergiovanni (1990) menganggap kepemimpinan transformasional dapat direalisasikan dalam kegiatan sehari-hari dalam bentuk tansaksi-transaksi. Pemimpin ini mendorong tiap orang atau kelompok menentukan target yang menjadi harapannya. Tiap orang atau kelompok menetapkan target yang berbeda. Di berbagai negara maju menetapkan standar yang paling mendasar bahwa kepala memiliki keyakinan bahwa tiap staf atau guru dan seluruh siswanya dapat berprestasi. Keyakinan itu menjadi energi yang menggerakkan seluruh warga sekolah dalam iklim yang penuh rasa optimis. Keyakinan dapat meraih prestasi menjadi nilai kayakinan sehingga membentuk kultur sekolah yang kondusif. Hasil studi Hasil identifikasi Colleen Seremet (2007) Departemen Pendidikan Maryland, USA, terdapat 5 keterampilan kepemimpan kepala sekolah yang menentukan keberhasilan memfasilitasi siswa berprestasi, yaitu: 1. Meningkatkan kerja sama dalam pemecahan masalah dan berkomunikasi secara terbuka. 2. Mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan data dalam mengidentifikasi kebutuhan sekolah. 3. Menggunakan data untuk mengidentifikasi dan merencanakan perubahan yang dibutuhkan dalam pengembangan program peningkatan mutu pembelajaran. 4. Melaksanakan dan memantau rencana perbaikan sekolah. 5. Berpikir sistematis dalam menetapkan fokus yang jelas untuk meraih prestasi siswa sebagai tujuan sekolah. www.gurupembaharu.com Halaman 5 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran Dari seluruh uraian ini dapat dirumuskan secara ringkas bahwa kepala sekolah sebagai memiliki berkarakter sebagai berikut: 1. mengembangkan kepribadian diri sehingga berpenampilan diri sebagai panutan. 2. mengarahkan sekolah pada pencapaian visi, misi, dan tujuan. 3. mengembangkan keterampilan berkomunikasi, merumuskan dan memecahkan masalah secara bersama-sama. 4. berpikir sistematis yang inovatif dengan menggunakan data hasil evaluasi sebagai bahan perbaikan mutu sekolah. 5. membangun keyakinan bahwa siswa dan guru memiliki potensi untuk meraih prestasi terbaik. 6. memupuk motivasi warga sekolah untuk saling melayani dalam memfasilitasi siswa meraih prestasi belajar yang terbaik. 7. Memantau perkembangan perbaikan sekolah melalui pemantauan proses pelaksanaan pekerjaan kepala sekolah, guru, dan siswa. Pelaksanaan pelatihan ini terbagi dalam 8 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan membahas menadalami konsep, pengetahuan yang mendasari keterampilan, dan mengembangkan keterampilan memimpin transformative pada semua langkah kegiatan. Tujuan Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan dapat : 1. memahami tujuan pelatihan 2. menjelaskan tahapan pelaksanaan pelatihan 3. membedakan makna pemimpin dan manajer. 4. mengembangkan kompetensi kepribadian pemimpin. 5. mengarahkan sekolah pada pencapaian visi, misis, dan tujuan 6. mengembangkan komunikasi sebagai basis perumusan dan pemecahan masalah secara bersama-sama. 7. Mengembangkan pemikiran sistematis, inovatif dengan didasari data. www.gurupembaharu.com Halaman 6 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran 8. Membangun keyakinan dan memupuk motivasi bahwa tiap warga sekolah dapat meraih prestasi terbaik. 9. Memantau pebaikan proses dan hasil kegiatan. Materi Materi pelatihan disajikan dalam 8 pertemuan dengan masing-masing pertemuan melatih pengembangan keterampilan berikut: a. Mengembangkan kepribadian diri sebagai pemimpin transformatif b. Membangun visi, misi, dan harapan pencapaian tertinggi sebagai pimpinan visioner. c. Merumuskan dan memecahkan masalah secara bersama-sama d. Membangun komunikasi yang efektif. e. Belajar berpikir sistematis yang inovatif berbasis data. f. Membangun iklim sekolah dengan keyakinan, dan motivasi berprestasi g. Memonitor perkembangan proses dan hasil pekerajaan sebagai dasar perbaikan mutu berkelanjutan. Bahan, Alat dan Sumber Belajar Pertemuan satu (2 jam pelajaran) Materi: 1. Tujuan pelatihan, tahap pelaksanaan. 2. Pengertian pemimpin, manajemer sekolah 3. Pengembangan kompetensi kepribadian pemimpin transformatif. Alat 4. Video 5. Lembar kerja (Lampiran 1) www.gurupembaharu.com Halaman 7 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran 6. Lembar evaluasi Sumber Belajar 7. Situs Internet Bahan, Alat dan Sumber Belajar Pertemuan dua (2 jam pelajaran) Materi: 1. Teknik merumuskan visi, misi dan tujuan 2. Pengembangan visi misi secara kolektif. 3. Menetapkan target pencapaian. Alat 4. Video 5. Lembar kerja (Lampiran 1) 6. Lembar evaluasi Sumber Belajar 7. Situs Internet Bahan, Alat dan Sumber Belajar Pertemuan tiga (2 jam pelajaran) Materi: 1. Definisi masalah. 2. Perumusan masalah. 3. Menentukan penyebab 4. Menetukan alternatif pemecahan masalah 5. Menetapkan keputusan Alat 6. Video 7. Lembar kerja (Lampiran 1) 8. Lembar evaluasi Sumber Belajar www.gurupembaharu.com Halaman 8 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran 9. Situs Internet Bahan, Alat dan Sumber Belajar Pertemuan empat (2 jam pelajaran) Materi: 1. Tujuan komunikasi. 2. Siklus komunikasi secara lisan (pembicara –pendengar- mengerti – setuju – melaksanakan – hasil pelasanaan) 3. Bicara efisien 4. Mendengar efektif. 5. Komunikasi tulis ( surat dinas, surat edaran, brosur, spanduk, banner) Alat 6. Video/gambar 7. Lembar kerja (Lampiran 1) 8. Lembar evaluasi Sumber Belajar 9. Situs Internet Bahan, Alat dan Sumber Belajar Pertemuan lima (2 jam pelajaran) Materi: 1. Definisi berpikir sistematis.. 2. Definisi inovatif. 3. Berpikir berbasis data 4. Mengembangkan siklus berpikir secara sistematis. Alat 5. Video/gambar 6. Lembar kerja (Lampiran 1) 7. Lembar evaluasi Sumber Belajar www.gurupembaharu.com Halaman 9 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran 8. Situs Internet Bahan, Alat dan Sumber Belajar Pertemuan enam (2 jam pelajaran) Materi: 1. Definisi iklim/kultur sekolah yang efektif 2. Indikator kultur sekolah efektif. 3. Mengembangkan keyakinan warga sekolah 4. Medorong tumbuhnya motivasi warga sekolah. Alat 5. Video/gambar 6. Lembar kerja (Lampiran 1) 7. Lembar evaluasi Sumber Belajar 8. Situs Internet Bahan, Alat dan Sumber Belajar Pertemuan tujuh (2 jam pelajaran) Materi: 1. Peningkatan mutu proses 2. Monitoring proses 3. Menggerakan perbaikan proses 4. Menghagai inisiatif perbaikan Alat 5. Video 6. Lembar kerja (Lampiran 1) 7. Lembar evaluasi Sumber Belajar 8. Situs Internet www.gurupembaharu.com Halaman 10 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran Bahan, Alat dan Sumber Belajar Pertemuan delapan (2 jam pelajaran) Materi: 1. Peningkatan mutu hasil pencapaian kinerja 2. Monitoring pencapaian kinerja. 3. Menghagai produktivitas perbaikan 4. Menyediakan penghargaan Alat 5. Video 6. Lembar kerja (Lampiran 1) 7. Lembar evaluasi Sumber Belajar 8. Situs Internet Kegiatan Pada tiap putaran pelatih bertindak sebagai fasilitator mengarahkan kegiatan pembelajaran 1. Pendahuluan (5 menit) Pengkondisian Kelas 2. Kegiatan Inti Tanya jawab tentang topik bahasan. Lihat vidio, gambar, dan peraga lain. Bekerja kolektif ; Merumuskan kepemimpinan yang efektif keterampilan. Pemimpin transformatif Bekerja secara individual Mengisi instrumen evaluasi. Diskusi kelas tentang hasil kerja individu. dalam mengembangkan Refleksi tentang kondisi nyata sekolah di sekolah. www.gurupembaharu.com Halaman 11 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran Merumuskan masalah Meyajikan masasalah Merumuskan solusi perbaikan keterampilan dengan rujukan sekolah pangkalan. 3. Penutup Melakukan penjaminan mutu untuk menentukan kinerja terunggul pada tiap pertemuan. - www.gurupembaharu.com Selesai - Halaman 12 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran DAFTAR PUSTAKA Dobosz, R.P., & Beaty, L.A. (1999). The relationship between athletic participation and high school students' leadership ability. Adolescence, 34(133), 215-220. Lashway, Larry.2004. Developing Instructional Leaders, Eric Digest, http://www.ericdigests.org/2003-2/leaders.html Liontos, Lynn Balster, 1992, Transformational Leadership. ERIC Digest, Number 72. http://www.ericdigests.org/1992-2/leadership.htm Poplin, Mary S. "The Leader's New Role: Looking to the Growth f Teachers." EDUCATIONAL LEADERSHIP 49, 5 (February 1992): 10-11. EJ 439 276. Sergiovanni, Thomas J. (2007). Rethinking Leadership: A Collection of Articles. Second Edition. Thousand Oaks, CA: Corwin Press. www.gurupembaharu.com Halaman 13 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran Lampiran 1 www.gurupembaharu.com Halaman 14 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran LEMBAR KERJA Lembar Kerja 1 Kita tidak dapat mengajarkan orang lain tentang sesuatu hal. Kita hanya dapat membantu mereka menemukannya sendiri. (Galileo) Saya tidak pernah mengajar siswa saya. Saya hanya berusaha menyediakan kondisi dimana siswa saya bisa belajar. (Albert Einstein) www.gurupembaharu.com Halaman 15 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran Lembar Kerja 2 Instrumen Evaluasi Diri Efektivitas Pendidik NO PENILAIAN KINERJA INDIKATOR K 1 Mengembangkan pengetahuan pedagogis secara teoritis dan praktis 2 Memberi perhatian serius kepada siswa 3 Mengembangkan penalaran pedagogis 4 Memahami konteks pembelajaran 5 Melaksanakan refleksi melalui kegiatan penelitian tentang pengetahuan dan aplikasinya Menetapkan harapan dan target prestasi siswa yang tinggi Mengembangkan strategi dalam memfasilitasi siswa berprestasi Melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat dan komunitas yang sehingga menghasilkan prestasi yang lebih baik daripada sebelumnya 6 7 8 9 Mempengaruhi siswa di luar ruang kelas 10 Menguasai teknik eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dalam mengelola siklus pembelajaran 11 Menjadi seorang agen perubahan (agent of change) 12 Memfokuskan ke arah peningkatan mutu pembelajaran siswa www.gurupembaharu.com C B SB Halaman 16 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran Lembar Kerja 3 KASUS 1 SMA X : SMA di salah satu rintisan sekolah bertaraf internasional. Dalam bidang akademik, sampai tahun ini belum ada satu prestasi internasional pun yang dapat siswa mereka raih. Kalau juara tingkat kabupaten dalam banyak hal selalu menjadi juara pertama karena sekolah ini menurut persepsi para pendidik terbaik pada tingkat kabupaten. Namun, lagi-lagi di tingkat provinsi belum pernah dapat bisa bersaing karena selalu kalah oleh sekolah yang jauh lebih baik. Kemampuan rata-rata siswa dalam berbahasa Inggris, menurut guru-guru di sekolah ini, kurang begitu baik. Kemampuan di bidang olah raga jauh lebih menggembirakan yang dibuktikan dengan meraih juara satu tingkat provinsi. Bidang seni, lebih baik lagi karena beberapa siswa dari sekolah ini menjadi duta daerahnya keliling Eropa. Pendidik di sini belum berani menetapkan target mutu menjadi terbaik tingkat provinsi. Menurut mereka, mutu input pada sekolah mereka kalah baik daripada di daerah kabupaten tentangganya. Di sampan mutu input menurut mereka lingkungan masyarakat di sini kurang antusias mendukung siswa untuk berprestasi. Budaya sekolah juga lebih mementingkan penyediaan alat komunikasi daripada menyediakan biaya untuk beli buku. Program pembinaan siswa juga kurang berjalan efektif karena menurut mereka, pendidik kurang kompak. Itulah sebabnya sampai tahun ke empat RSBI mereka tidak berani menetapkan target muluk-muluk. Kasus 2: Sebuah sekolah memiliki peserta didik sebanyak 3.262 orang pada satu sekolah, pada satu areal, dalam kelas yang berisi 48 sampai 50 siswa yang dikelola oleh 150 orang pendidik. Sekolah dapat mengembangkan suasana belajar yang sangat progresif, kondusif dan suasananya aman serta nyaman. Salah satu keunggulan sekolah ini siswanya sangat partisipatif, sampai-sampai merekalah yang melaksanakan seleksi dalam penerimaan siswa baru. Guru-gurunya bekerja sangat ketat karena dikerja target untuk meningkatkan kinerja belajar siswa. Kewenangan utama pendidik hanya mengajar dan meningkatkan prestasi. Tanggungjawab mengoreksi hasil ulangan ada di tangan petugas khsusus yang hanya ditangani satu orang dibantu dengan sebuah komputer besar untuk mengelola hasilnya. Pada setiap kali ulangan guru tidak mengenali nomor identitas siswa, serba dirahasiakan. www.gurupembaharu.com Halaman 17 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran Akuntabilitas dalam standar penilaian berdampak pada tertib proses dan hasil pembelajaran. Jika hasil belajar siswa rendah, maka siswa terancam tidak naik kelas. Ketentuan ini konsisten diterapkan. Namun jika siswa berhasil meraih prestasi tinggi maka gaji guru naik sekian persen sebagai bentuk penghargaan. Jika siswa meraih prestasi lebih baik lagi, maka untuk sekali kemenangan maka gaji guru naik 15% dalam waktu dua tahun. Setiap guru mata pelaran bahu membahu saling mambantu mewujudkan target bersama. Hasil dari kesungguhan mereka berkolaborasi berdampak meningkatkan prestasi sangat sangat nyata. Lihat hasilnya dalam beberapa tahun terakhir. 1. Prestasi Siswa pada OSN ke 4 di Jakarta meraih 1 medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu ilmu kimia, dan 1 medali emas, 1 medali perak dan 1 medali perunggu ilmu computer; Prestasi Siswa pada OSN ke 4 di Semarang meraih 1 medali perak dan 1 medali perunggu ilmu kimia, 1 medali perak dan 1 medali perunggu ilmu komputer dan 1 medali perak ilmu ekonomi; 2. Prestasi pada level internasional: Meraih medali perak APhO di Taiwan; Meraih medali perak IPhO di Antalya, Turki; Meraih medali perak IChO (International Chemistry Olympiad) ke 33 di Mumbai – India; Meraih medali perunggu IBO ke 14 di Belarusia; meraih medali perunggu IChO ke 35 di Athena Yunani; Meraih medali Perunggu IPhO ke 35 di Pohang Korea Selatan; Meraih medali Emas IPhO ke 36 di Salamanca Spanyol; Meraih medali Perunggu di IChO ke 38 di Gyeongsan Korea Selatan; Itulah hasil dari pelaksanaan RSBI selama tiga tahun di dua sekolah. www.gurupembaharu.com Halaman 18 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran Pertanyaan: 1. Apakah yang menjadi inti masalah dari kasus nyata di atas? ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… 2. Siapakah penyebab utama terjadinya masalah di atas? ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… 3. Tindakan seperti apa yang dapat diambil untuk mengatasi masalah diatas? ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… 4. Siapakah yang dapat menyelesaikan masalah di atas? ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… www.gurupembaharu.com Halaman 19 dari 21 Paket Materi Pelatihan Pengembangan Keterampilan Pimpinan Pembelajaran Tugas Berikutnya: 1. Identifikasi masalah-masalah dan hambatan-hambatan dan keunggulan yang terjadi di kedua sekolah di atas. 2. Identifikasi masalah-masalah dan hambatan-hambatan yang terjadi di sekolah Anda dan strategi kunci utama seperti apa untuk menanganinya. 3. Buatlah rencana tindak program jangka menengah yang akan saudara dilakukan berdasarkan hasil identifikasi masalah pada soal no.1 dan 2 dalam rencana tindak program coaching tersebut pada format berikut: No. Identifikas Kasus Masalah www.gurupembaharu.com Keunggulan Identifikasi Sekolah Anda Masalah Keunggulan Strategi Solusi Halaman 20 dari 21