PUAP - IPB Repository

advertisement
17
BAB III
PENDEKATAN LAPANG
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan
Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penelitian dilakukan di wilayah Gabungan
Kelompok Tani (Gapoktan) Rukun Tani. Lokasi dipilih karena Gapoktan Rukun
Tani merupakan salah satu Gapoktan sebagai penerima dana PUAP di Kabupaten
Bogor. Ada keberagaman kegiatan usaha on-farm dan off farm di Desa Citapen.
Melalui pertimbangan tersebut Desa Citapen cukup representatif untuk dilakukan
penelitian mengenai hubungan Program PUAP dengan Kapasitas Petani.
3.2
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik survei.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Data yang telah
dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
melalui responden dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan
mengenai karakteristik individu, pelaksanaan program PUAP, karakteristik
kelompok, ciri-ciri individu dan kapasitas kelompok dengan bantuan kuesioner
yang diolah secara kuantitatif. Data sekunder diperoleh melalui kantor desa, PPL,
Kementerian Pertanian, BP3K wilayah Ciawi dan BP4K Kabupaten Bogor dengan
metode wawancara mendalam.
Penelitian ini memiliki dua subyek penelitian, yaitu informan dan
responden. Informan adalah pihak-pihak yang berpotensi untuk memberikan
informasi mengenai diri sendiri, keluarga, pihak lain, dan lingkungan. Informan
dipilih secara sengaja (purposive sampling) dengan jumlah yang tidak ditentukan
guna mendapatkan informasi yang lebih mendalam. Informan penelitian adalah
PPL, kantor desa, Departemen Pertanian, BP3K Wilayah Ciawi, BP4K Kabupaten
Bogor. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota gapoktan Rukun Tani yang
menjadi sasaran program. Responden penelitian berjumlah 35 orang yang diambil
18
dengan jumlah yang berbeda tiap kelompok dengan jumlah 20 persen dari jumlah
populasi tiap kelompok secara acak disproportsional. Hal ini disebabkan tidak
semua anggota Gapoktan berada di tempat saat dilakukan penelitian. Dari tujuh
kelompok tani di Gapoktan Rukun Tani, dipilih empat kelompok sebagai populasi
penelitian, karena empat kelompok tersebut sudah cukup representatif dari
kelompok yang ada. Berikut jumlah populasi dan sampel penelitian yang disajikan
pada Tabel 1.
Tabel 1
Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian di Gapoktan Rukun Tani, Desa
Citapen Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Tahun 2011
Nama Kelompok
No
Gapoktan Rukun
Tani
Perbandingan
Jumlah Populasi
Jumlah Sampel
(orang)
(orang)
104
20
5:1
Populasi :
Sampel
1
Pondok Menteng
2
Sukamaju
20
4
5:1
3
Tani Jaya
20
4
5:1
4
Citapen Berkarya
43
7
5:1
187
35
5:1
Total
3.3
Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dengan bantuan kuesioner diolah secara
kuantitatif. Data diolah secara statistik dengan menggunakan Microsoft Excel
2007 dan SPSS for Windows versi 16.0. Pengolahan data kuantitatif dilakukan
dengan Tabulasi Silang dan Uji Korelasi Rank Spearman untuk mengukur
karakteristik individu, pelaksanaan Program PUAP, karakteristik kelompok, ciriciri individu dan hubungannya dengan kapasitas kelompok. Data kualitatif bersifat
untuk memaknai atau melengkapi data kuantitatif.
19
3.4
Uji Korelasi Rank Spearman
Uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel yang
berskala ordinal dan tidak menentukan prasyarat data terdistribusi normal.
Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara variabel bebas dan terikat yang berskala ordinal (non parametrik). Korelasi
dapat menghasilkan angka positif (+) dan negatif (-). Korelasi yang menghasilkan
angka positif berarti hubungan kedua variabel bersifat searah, yang berarti jika
variabel bebas bebas besar maka variabel terikat juga besar. Korelasi yang
menghasilkan angka negatif berarti hubungan kedua variabel tidak searah, yang
berarti jika variabel bebas besar maka variabel terikat menjadi kecil. Rumus
korelasi Rank Spearman:
6∑ di2
rs= 1 –
n (n2 – 1)
Keterangan :
rs
= Nilai Koefisien Rank Spearman
di
= Disparitas (x1-x2)
n
= Banyaknya Pengamatan
Kaidah pengambilan keputusan tentang hubungan antar variabel dalam Uji
Korelasi Rank Spearman adalah dengan signifikansi/probabilitas/α digunakan
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel yang diteliti.
Signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar α (0,1) maka
artinya hasil penelitian mempunyai kesempatan untuk benar atau tingkat
kepercayaan sebesar 95 persen dan tingkat kesalahan sebesar 10 persen.
Dasar pengambilan keputusan dirumuskan sebagai berikut:
a. Jika angka signifikansi hasil penelitian < 0,1 maka Ho ditolak. Jadi,
hubungan kedua variabel signifikan; dan
b. Jika angka signifikansi hasil penelitian > 0,1 maka Ho diterima. Jadi,
hubungan kedua variabel tidak signifikan.
20
3.5
Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Menurut Singarimbun dan Effendi (2006), validitas menunjukkan sejauh
mana alat pengukur mengukur sesuatu yang ingin diukur. Sedangkan reliabilitas
merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian validitas dilakukan dengan uji
validitas konstruk (construct) atau validitas kerangka dari suatu konsep dengan
program SPSS for Windows versi 16.0. Pengujian dilakukan kepada lima belas
orang responden untuk mengetahui ketepatan dan kelayakan kuesioner sebagai
alat ukur penelitian. Dari 64 pernyataan maupun pertanyaan yang diajukan
mengenai ”Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dan
Hubungannya dengan Kapasitas Kelompok Tani’, terdapat 15 pernyataan yang
dinyatakan valid pada bagian kegiatan penyuluhan terkait PUAP, yaitu pernyataan
saat penyaluran modal pada nomor (1) modal yang diberikan sesuai dengan
anggaran yang telah ditentukan, (2) modal disalurkan melalui kelompok tani dan
(3) penyaluran modal dilakukan tepat waktu. Pada variabel pendampingan
pernyataan yang valid adalah nomor (1) penyuluh melakukan sosialisasi awal
mengenai program, (2) penyuluh mengawasi para anggota dalam pelaksanaan
program PUAP, (3) penyuluh memberikan informasi-informasi yang berkenaan
dengan program, dan (4) anggota kelompok diperkenankan untuk berdiskusi
dengan penyuluh jika terjadi kendala. Pada metode pendekatan, pernyataan yang
valid yaitu nomor (1) saya memahami penyuluhan Program PUAP melalui
kunjungan rumah/usahatani, (2) penyuluh menyampaikan materi PUAP dengan
jelas ketika mengunjungi rumah/usahatani saya, (3) saat pertemuan umum saya
lebih memahami materi yang disampaikan, (4) materi yang disampaikan pada
pertemuan umum lebih beragam dan mudah dimengerti, (5) pertemuan diskusi
membuat saya lebih mudah memahami materi PUAP, dan (6) materi PUAP pada
pertemuan diskusi lebih beragam dan udah dipahami. Pada proses penentuan
usaha agribisnis pernyataan yang valid yaitu nomor (2) komoditi usaha agribisnis
yang akan dijalankan merupakan keputusan dari kelompok, (3) penentuan usaha
agribisnis dilakukan secara bersama-sama dengan kelompok, dan (4) komoditi
yang dijalankan merupakan hasil rumusan kelompok. Sedangkan pernyataan yang
tidak valid pada penyaluran modal yaitu nomor (4) terdapat aturan dalam
21
penyaluran modal dan (5) kelompok tani yang melanggar aturan dikenakan sanksi,
pada pernyataan metode pendekatan yaitu nomor (7) siaran melalui radio lebih
mudah dipahami dan (8) materi pada siaran radio lebih banyak dan mudah
dimengerti. Pada pernyataan penentuan usaha agribisnis yaitu nomor (1) komoditi
yang akan dijadikan usaha agribisnis dipilih oleh saya sendiri.
Pernyataan untuk bagian karakteristik kelompok pada bagian indikator
tujuan kelompok, pernyataan yang valid meliputi pernyataan nomor (1) anggota
mengetahui tujuan kelompok, (2) anggota bergabung dalam kelompokk karena
memiliki tujuan yang sama dengan tujuan kelompok, (3) anggota mengetahui
tujuan bergabung dalam kelompok dan (5) anggota mengetahui manfaat yang
akan dicapai oleh kelompok, dan satu pernyataan yang tidak valid yang terdapat
pada nomor (4) anggota mengetahui manfaat yang akan dicapai jika bergabung
dalam kelompok. Lima pernyataan pada indikator pembagian tugas dan peranan
dinyatakan semua valid. Kelima pernyataan tersebut diantaranya, (1) terdapat
pembagian tugas yang jelas di dalam kelompok, (2) setiap anggota menjalankan
tugas yang diberikan, (3) tugas yang diberikan pada anggota sesuai dengan
kemampuan anggota, (4) setiap anggota memiliki peran masing-masing dalam
kelompok, (5) peran yang diberikan sesuai kemampuan anggota. Kemudian pada
indikator suasana kelompok terdapat dua pernyataan yang tidak valid dari delapan
pernyataan, yaitu pernyataan (7) anggota tidak berniat untuk keluar dari kelompok
dan (8) anggota menjalankan aturan kelompok tanpa paksaan, sedangkan enam
sisa pernyataan dinyatakan valid, diantaranya adalah (1) saling membantu antar
anggota kelompok, (2) hubungan antar anggota terjalin intim, (3) semua anggota
memiliki derajat yang sama, (4) semua anggota diberikan kesempatan yang sama
daam mengemukakan pendapat atau ide, (5) anggota merasakan kenyamanan
ketika berada dalam kelompok, (6) anggota merasakan peningkatan pengetahuan
setelah bergabung dengan kelompok. Lalu untuk bagian kepemimpinan pernyatan
yang valid terdapat pada nomor (3) pemimpin kelompok melibatkan anggota
dalam proses pengambilan keputusan dan (4) pemimpin kelompok melakuakn
transparansi terhadap anggaran keuangan, dan empat pernyataan tidak valid yaitu
(1) pemimpin dan anggota memiliki hubungan yang baik, (2) pemimpin kelompok
memberikan ruang kepada anggota untuk mengemukakan pendapat, (3) pemimpin
22
kelompok melibatkan anggota dalam proses pengambilan keputusan, (4)
pemimpin kelompok melakukan transparansi terhadap anggaran keuangan.
Variabel peubah ketiga yaitu mengenai ciri-ciri anggota yang diuji hanya
dengan tiga pernyataan dinyatakan bahwa ketiga pernyataan tersebut valid,
diantaranya adalah pernyataan (1) saya melakukan bepergian ke luar desa/kota,
(2) saya melakukan interaksi dengan orang lain yang berbeda budaya, (3) saya
mencari tahu berita tentang pertanian melalui media cetak dan elektronik.
Variabel yang terakhir adalah bagian kapasitas kelompok yang terdiri atas
15 pernyataan dengan 8 pernyataan yang valid yang terdapat pada nomor (1)
produksi yang dijalankan merupakan usaha agribisnis, (3) terdapat unit usaha di
kelompok tani, (6) anggota petani bekerja sendiri-sendiri tanpa melibatkan
anggota lain, (7) ada pembagian kerja dalam kelompok, (12) kelompok tani
membagi penghasilan dari usahatani menurut kesepakatan anggota, (13) beberapa
anggota merupakan bagian dari struktur kelompok, (14) kelompok memiliki
jaringan kerja untuk membantu bisnis usahatani, dan (15) kelompok tani memiliki
lebih dari dua jaringan kerja sedangkan pernyataan nomor (2) produksi yang
diusahakan merupakan bisnis yang dikelola secara profesional, (4) saya dapat
belajar banyak dalam kelompok tani, (5) kerjasama dilakukan antara anggota
keompok tani, (8) terjadi kerjasama antara anggota kelompok tani, (9) kelompok
tani yang satu dengan yang lain saling membutuhkan, (10) terjadi kerjasama
antara kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan, dan (11) kelompok tani
memiliki struktur kepanitiaan yang jelas dinyatakan tidak valid. Seluruh
pernyataan atau pertanyaan yang tidak valid diganti dengan pernyataan atau
pertanyaan yang lebih mudah dimengerti oleh responden.
Pengujian reliabilitas kuesioner juga dilakukan dengan menggunakan
SPSS for Windows versi 16.0. Pengujian dilakukan dengan jumlah item
pernyataan kuesioner sebanyak 64 pernyataan. Langkah kerja yang digunakan
adalah teknik belah dua, yakni dengan membagi butir pernyataan ke dalam dua
belahan, yaitu belahan ganjil dan genap. Setelah dilakukan uji reliabilitas kepada
15 orang responden, nilai koefisien reliabilitas (Cronbach’s alpha) yang diperoleh
untuk indikator pendampingan diperoleh nilai 0,895, metode pendekatan
diperoleh nilai 0,949, penentuan usaha agribisnis diperoleh nilai 0,855, tujuan
23
kelompok diperoleh nilai 0,947, pembagian tugas dan peranan diperoleh nilai
0,866, suasana kelompok diperoleh nilai 0,899, kepemimpinan diperoleh nilai
1,000 dan ciri-ciri anggota peroleh nilai 0,834. Hal ini berarti sesuai dengan
kriteria (lebih dari 0,06) artinya tingkat reliabilitasnya baik dan data hasil
kuesioner dapat dipercaya. Sedangkan untuk nilai koefisien reliabilitas
(Cronhbach’s alpha) dari penyaluran modal adalah sebesar -0,096 dan untuk
kapasitas kelompok sebesar 0,555. Hal ini berarti belum sesuai kriteria (kurang
dari 0,06), artinya tingkat reliabilitasya kurang baik dan hasil data kuesionernya
tidak dapat dipercaya. Pernyataan dan pertanyaan yang tidak reliabel tersebut akan
diganti dengan pernyataan dan pertanyaan yang lebih dapat dipercaya. Dapat
disimpulkan bahwa nilai reliabilitas kuesioner untuk pernyataan pendampingan,
metode pendekatan, penetuan usaha agribisnis, tujuan kelompok, pembagian tugas
dan peranan, suasana kelompok, kepemimpinan dan ciri-ciri anggota sudah
reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Sedangkan pertanyaan untuk
penyaluran modal dan kapasitas kelompok belum reliabel. Namun peneliti
mengganti variabel kegiatan penyuluhan terkait PUAP dengan variabel
Pelaksanaan Program PUAP dikarenakan variabel sebelumnya kurang tertuju
pada Program PUAP.
Download